You are on page 1of 20

MAKALAH

AUDITING LANJUTAN

“700 Sebelum Revisi dan Setalah Revisi, SA 701”

DISUSUN OLEH :

1. RIZKY ELIZA FINLANDANI 17919006


2. AULYA SHOFI 17919007
3. FITRI HANDAYANI 17919012
4. BAIQ DINDA PUSPITA AYU 17919019

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa assurance


yang bersifat profesional dan independen untuk meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan (Randal, Beasley, dan Arens,
2010:8). Selain itu jasa audit juga memberikan kredibilitas atas informasi
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Kredibilitas yang
dimaksud adalah informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dapat
dipercaya, sehingga informasi tersebut dapat diandalkan oleh pihak luar
yang berkepentingan (stakeholders) untuk keputusan investasi, keputusan
peminjaman hutang, dan sejenisnya (Whittington dan Pany, 2012:5).
Laporan keuangan perusahaan, terutama untuk perusahaan. publik wajib
diaudit oleh auditor independen. Hal ini telah ditekankan oleh keputusan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor Kep-
431/BL/2012, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan wajib
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah
diaudit oleh akuntan publik. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) SA Seksi 110, tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan kewajaran atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), 2011).
Tanggung jawab jasa audit atas laporan keuangan perusahaan publik
terletak pada laporan auditor independen yang merupakan bentuk komunikasi
antara auditor dengan stakeholders. Stakeholders membutuhkan laporan auditor
untuk mengetahui apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan dapat dipercaya atau tidak, sehingga stakeholders dapat mengambil
keputusan secara tepat. Laporan auditor independen memberikan informasi
terkait dengan laporan keuangan perusahaan pada bagian pendapat atau opini
audit yang merupakan kesimpulan atas hasil audit yang diperoleh auditor
selama melakukan audit dalam suatu perusahaan (Randal dkk., 2010:47).
Pendapat atau opini audit dalam laporan auditor independen merupakan
pernyataan mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Tingkat
kewajaran laporan keuangan perusahaan yang dinilai oleh auditor akan
menentukan opini audit yang diterbitkan dalam laporan auditor. Auditor
memiliki hak untuk menyatakan opini maupun tidak menyatakan opini
mengenai laporan keuangan perusahaan. Pernyataan opini audit yang
dikemukakan oleh auditor harus berdasarkan standar audit, temuan, dan hasil
audit selama penugasan audit yang dilakukan (IAPISA 700, 2013:7).
Pendapat atau opini audit dalam laporan auditor independen terdiri atas
lima jenis, yaitu: wajar tanpa modifikasian, wajar tanpa modifikasian dengan
paragraf penjelas, wajar dengan modifikasi, tidak wajar, dan tidak
memberikan pendapat (disclaimer) (IAPI, 2013). Menurut Standar Profesional
Akuntan Publik SA Seksi 700, 3 opini wajar tanpa modifikasian merupakan
bentuk opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan dapat dinyatakan
telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material dan telah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kondisi yang harus
dipenuhi dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian adalah
standar umum audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia telah terpenuhi, bukti audit yang cukup memadai selama
penugasan audit, laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan tidak terdapat situasi yang
membuat auditor harus menambahkan penjelasan dalam laporan audit.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan


masalah yang ingin dikemukakan adalah :
1. Apa Perbedaan SA 700 Sebelum dan sesudah Revisi?

2.
1.3. Tujuan

Dari rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka tujuan

dikemukakan adalah:

1. Untuk mengetahui Perbedaan SA 700 Sebelum dan sesudah Revisi?

2.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. SA 700 SEBELUM REVISI

Lingkup ISA

Standar ini Perikatan Audit (ISA) berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Hal ini juga berkaitan dengan
bentuk dan isi dari laporan auditor yang diterbitkan sebagai hasil dari audit atas
laporan keuangan.

ISA 705 1 dan ISA 706 2 berurusan dengan bagaimana bentuk dan isi dari laporan
auditor terpengaruh ketika auditor mengungkapkan pendapat dimodifikasi atau
mencakup Penekanan Suatu Hal paragraf atau paragraf Materi lain dalam laporan
auditor.

ISA ini ditulis dalam konteks satu set lengkap laporan keuangan bertujuan umum.
ISA 800 3 penawaran dengan pertimbangan khusus ketika laporan keuangan
disusun sesuai dengan kerangka tujuan khusus. ISA 805 4 penawaran dengan
pertimbangan khusus yang relevan dengan audit atas laporan keuangan tunggal
atau dari elemen tertentu, rekening atau item dari laporan keuangan.

ISA ini mempromosikan konsistensi dalam laporan auditor. Konsistensi dalam


laporan auditor, ketika audit telah dilakukan sesuai dengan ISA, mempromosikan
kredibilitas di pasar global dengan membuat lebih mudah diidentifikasi mereka
audit yang telah dilakukan sesuai dengan standar yang diakui secara global. Hal
ini juga membantu untuk mempromosikan pemahaman pengguna dan untuk
mengidentifikasi kondisi yang tidak biasa ketika mereka terjadi.
Tanggal Efektif
ISA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 15 Desember 2009.

Bentuk Opini
Auditor harus menyatakan opini dimodifikasi ketika auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Jika Auditor:
a. Menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji material
b. Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
salah saji material, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan
auditor sesuai dengan yang diusulkan ISA 705.
c. Jika Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan persyaratan kerangka
penyajian wajar tidak mencapai penyajian wajar, auditor harus
membahas masalah ini dengan manajemen dan, tergantung pada
persyaratan dan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan
bagaimana masalah ini diselesaikan, akan menentukan apakah perlu
untuk memodifikasi pendapat dalam laporan auditor sesuai dengan ISA
705.
d. Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka kepatuhan,
auditor tidak diperlukan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan
mencapai penyajian wajar. Namun, jika dalam keadaan yang sangat
jarang auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut adalah
menyesatkan, auditor harus membahas masalah ini dengan manajemen
lab dan tergantung pada bagaimana diselesaikan, akan menentukan
apakah dan bagaiamana, berkomunikasi dalam laporan auditor.
Laporan Auditor
Opini Auditor
Laporan auditor harus mencakup bagian dengan judul "Opinion".
Saat mengungkapkan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan
yang disiapkan di Sesuai dengan kerangka presentasi yang adil, pendapat auditor
harus, kecuali jika diwajibkan oleh hukum atau peraturan, gunakan salah satu dari
frase berikut, yang dianggap setara:
a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, ... di
sesuai dengan [kerangka pelaporan keuangan yang berlaku] atau
b. Laporan keuangan memberikan pandangan yang benar dan adil atas ...
sesuai
dengan [kerangka pelaporan keuangan yang berlaku]. (Ref: Para A27-
A33)
c. Ketika mengekpresikan pendapat dimodifikasi pada laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan kerangka penyajian wajar, opini auditor
harus, kecuali dinyatakan diwajibkan oleh hukum atau peraturan, gunakn
salah satu frase berikut yang dianggap sebagai setara.
Ketika mengeksresikan pendapat dimodifikasi pada laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan kerangka kepatuhan, opinin auditor harus bahwa laporan
keuangan yang menyertai disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
[kerangka pelaporan keuangan yang berlaku].

2.2. SA 700 SETELAH REVISI

PENDAHULUAN

Ruang Likup

1. Standar Audit (“SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor dalam


merumuskan suatu opini atas laporan keuangan. SA ini juga mengatur
bentuk dan isi laporan auditor yang diterbitkan sebagai hasil suatu audit
atas laporan keuangan
2. SA ini mendorong konsistensi dalam laporan auditor. Konsistensi dalam
laporan auditor, ketika audit telah dilaksanakan berdasarkan SA,
mendukung kredibilitas dalam pasar global dengan membuat audit tersebut
(yang telah dilaksanakan berdasarkan standar yang diakui secara global)
lebih siap dapat teridentifikasi. SA ini juga membantu peningkatan
pemahaman pengguna laporan keuangan dan pengidentifikasian kondisi-
kondisi yang tidak biasa ketika terjadi.

Tanggal Efektif
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah: (i)tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten),atau (ii)
tanggal 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten, penerapan dini dianjurkan).

Tujuan
Tujuan auditor adalah:
a. Untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan suatu
evaluasi atas kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh; dan
b. Untuk menyatakan suatu opini secara jelas melalui suatu laporan tertulis
yang juga menjelaskan basis untuk opini tersebut.

Definisi
Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
(a) Laporan keuangan bertujuan umum: Laporan keuangan yang disusun
berdasarkan suatu kerangka bertujuan umum.
(b) Kerangka bertujuan umum: Suatu kerangka pelaporan keuangan yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan umum dari
banyak pengguna laporan keuangan. Kerangka pelaporan keuangan
dapat berupa suatu kerangka pelaporan wajar atau suatu kerangka
kepatuhan. Istilah “kerangka pelaporan wajar” digunakan untuk
merujuk pada suatu kerangka pelaporan keuangan yang mengharuskan
kepatuhan terhadap ketentuan dalam kerangka tersebut dan:
(i) Mengakui secara eksplisit atau implisit bahwa, untuk
mencapai penyajian laporan keuangan yang wajar,
kemungkinan perlu bagi manajemen untuk menyediakan
pengungkapan yang melebihi pengungkapan yang telah
ditentukan oleh kerangka tersebut; atau
(ii) Mengakui secara eksplisit bahwa kemungkinan perlu bagi
manajemen untuk menyimpang dari suatu ketentuan
kerangka untuk mencapai penyajian laporan keuangan yang
wajar. Penyimpangan tersebut hanya dapat dilakukan bila
dianggap perlu dalam kondisi yang sangat jarang.
(c) Opini tanpa modifikasian: Opini yang dinyatakan oleh auditor ketika
auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.

KENTENTUAN
Perumusan Suatu Opini atas Laporan Keuangan
Auditor harus merumuskan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
Untuk merumuskan opini tersebut, auditor harus menyimpulkanapakah auditor
telah memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Kesimpulan tersebut harus memperhitungkan
(a) Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 330, apakah bukti audit yang cukup
dan tepat telah diperoleh.
(b) Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 450, apakah kesalahan yang tidak
dikoreksi adalh material, baik secara individu maupun secara kolektif.
(c) Evaluasi yang diharuskan.
Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan ketentuan dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. Pengevaluasian tersebut harus mencakup pertimbangan atas aspek
kualitatif praktik akuntansi entitas, termasuk indikator kemungkinan
penyimpangan dalam pertimbangan manajemen.
Secara khusus, auditor harus mengevaluasi apakah, darisudut pandang ketentuan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku:
(a) Laporan keuangan mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan yang
dipilih dan diterapkan secara memadai.
(b) Kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan konsisten dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan sudah tepat.
(c) Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar.
(d) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah relevan, dapat
diandalkan, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami.
(e) Laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang memadai untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan yang dituju memahami
pengaruh transaksi dan peristiwa material terhadap informasi yang
disampaikan dalam laporan keuangan.
(f) Terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan,termasuk judul
setiap laporan keuangan, sudah tepat.
Ketika laporan keuangan disusun berdasarkan suatu kerangka penyajian wajar,
pengevaluasian yang diharuskan oleh paragraph 12–13 juga harus mencakup
apakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar. Pengevaluasian auditor
tentang apakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar harus mencakup
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
(a) Penyajian, struktur, dan isi laporan keuangan secara keseluruhan
(b) Apakah laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan
terkait, mencerminkan transaksi dan peristiwa yang mendasarinya
dengan suatu cara yang mencapai penyajian wajar.
Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan merujuk secara memadai
pada, atau menjelaskan, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Bentuk Opini
Auditor harus menyataka opini tanpa modifikasi bila auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Jika auditor:
(a) Menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit di peroleh laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian
material.
(b) Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material; auditor harus memodifikasi opininya
dalam laporan auditor berdasarkan SA 705.
Jika laporan keuangan disusun sesuai dengan ketentuan suatu kerangka penyajian
wajar tidak mencapai penyajian wajar, maka auditor harus mendiskusikan hal
tersebut dengan manajemen dan, tergantung dari ketentuan kerangka. pelaporan
keuangan yang berlaku dan bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus
menentukan apakah perlu untuk memodifikasi opininya dalam laporan auditor
berdasarkan SA 705.
Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka kepatuhan,
auditor tidak diharuskan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mencapai
penyajian wajar. Namun, jika dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut menyesatkan, maka auditor
harus mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan, tergantung dari
bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus menentukan apakah, dan bagaimana,
mengomunikasikan hal tersebut dalam laporan auditor

Laporan Auditor
Laporan auditor untuk audit yang dilaksanakan berdasarkan standar audit.
Laporan auditor harus memiliki sebuah judul yang mengindikasikan secara jelas
bahwa laporan tersebut adalah laporan auditor independen. laporan auditor harus
ditujukan kepada pihak sebagaimana yang diharuskan menurut ketentuan
perikatan. dan laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul
tanggung jawab manajemen dan auditor atas laporan keuangan.

2.3. Usulan International Standard On Auditing (Isa) 700 (Revisi)

ISA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode ......................

Lingkup ISA

Standar ini Perikatan Audit (ISA) berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Hal ini juga berkaitan dengan
bentuk dan isi dari laporan auditor yang diterbitkan sebagai hasil dari audit atas
laporan keuangan. Usulan ISA 701 1 penawaran dengan tanggung jawab auditor
untuk berkomunikasi hal-hal pemeriksaan kunci dalam laporan auditor.

Usulan ISA 705 2 (Revisi) dan diusulkan ISA 706 3 (Revisi) kesepakatan dengan
bagaimana bentuk dan isi dari laporan auditor terpengaruh ketika auditor
mengungkapkan pendapat dimodifikasi atau mencakup Penekanan Suatu Hal
paragraf atau paragraf Materi lain dalam laporan auditor. ISA lainnya termasuk
yang diusulkan ISA 570 (Revisi) 4 mengandung persyaratan pelaporan yang
berlaku saat menerbitkan laporan auditor ini.

ISA ini ditulis dalam konteks satu set lengkap laporan keuangan bertujuan umum.
ISA 800 5 penawaran dengan pertimbangan khusus ketika laporan keuangan
disusun sesuai dengan kerangka tujuan khusus. ISA 805 6 penawaran dengan
pertimbangan khusus yang relevan dengan audit atas laporan keuangan tunggal
atau dari elemen tertentu, rekening atau item dari laporan keuangan.

Persyaratan ISA ini bertujuan mengatasi keseimbangan yang tepat antara


kebutuhan untuk konsistensi dan komparabilitas di auditor melaporkan global dan
kebutuhan untuk meningkatkan nilai pelaporan auditor dengan membuat
informasi yang diberikan dalam laporan auditor lebih relevan dengan pengguna.
ISA ini mempromosikan konsistensi dalam laporan auditor, tetapi mengakui
kebutuhan untuk fleksibilitas untuk mengakomodasi situasi tertentu yurisdiksi
individu. Konsistensi dalam laporan auditor, ketika audit telah dilakukan sesuai
dengan ISA, mempromosikan kredibilitas di pasar global dengan membuat lebih
mudah diidentifikasi mereka audit yang telah dilakukan sesuai dengan standar
yang diakui secara global. Hal ini juga membantu untuk mempromosikan
pemahaman pengguna dan untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak biasa ketika
mereka terjadi.

Bentuk Opini
Auditor harus menyatakan opini dimodifikasi ketika auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Jika Auditor:

a. Menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan


keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji material
b. Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
salah saji material, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan
auditor sesuai dengan yang diusulkan ISA 705. (Revisi)

Jika Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan persyaratan kerangka


penyajian wajar tidak mencapai penyajian wajar, auditor harus membahas
masalah ini dengan manajemen dan, tergantung pada persyaratan dari kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dan bagaimana masalah ini diselesaikan, akan
menentukan apakah perlu untuk memodifikasi pendapat dalam laporan auditor
sesuai dengan yang diusulkan ISA 705. (Revisi)

Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka kepatuhan, auditor


tidak diperlukan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mencapai
penyajian wajar. Namun, jika dalam keadaan yang sangat jarang auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut adalah menyesatkan, auditor
harus membahas masalah ini dengan manajemen lab dan tergantung pada
bagaimana diselesaikan, akan menentukan apakah dan bagaiamana,
berkomunikasi dalam laporan auditor.

Laporan Auditor

Opini Auditor

Laporan auditor harus mencakup bagian dengan judul “Opini”.Ketika


mengekpresikan pendapat dimodifikasi pada laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan kerangka penyajian wajar, opini auditor harus, kecuali dinyatakan
diwajibkan oleh hukum atau peraturan, gunakn salah satu frase berikut yang
dianggap sebagai setara.

Ketika mengekspresikan pendapat dimodifikasi pada laporan keuangan yang


disusun sesuai dengan kerangka kepatuhan, opinin auditor harus bahwa laporan
keuangan yang menyertai disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
[kerangka pelaporan keuangan yang berlaku].

Jika mengacu pada kerangka pelaporan keuangan yang berlaku di opini auditor
tidak untuk Standar Pelaporan Keuangan Internasional yang dikeluarkan oleh
dewan Standar Akuntansi Internasional atau Standar Internasional Akuntansi
Sektor Publik yang dikeluarkan oleh Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi
Internasionl, opini auditor harus mengidentifikasikan yuridiksi asal kerangka.

Laporan Audit Harus:


a. Mengidentifikasi entitas yang laporan keuanganya telah diaudit
b. Negara bahwa laporan keuangan telah diaudit
c. Mengidentifikasi judul setiap pernyataan yang terdiri dari laporan
keuangan
d. Lihat catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi signifikan
e. Tentukan tanggal, atau periode yang dicakup baik oleh, setiap laporan
keuangan yang terdiri dari keuangan pernyataan.
Dasar Opini
Laporan auditor harus mencakup bagian dengan judul “Dasar Opini” bahwa
a. Menyatakan bahwa audit dilakukan sesuai dengan Standar Internasional
tentang Audit.
b. Mengacu pada bagian laporan auditor yang menggambarkan tanggung
jwab auditor bawah SPA
c. Termasuk pernyataan bahwa auditor independen dari entitas dalam arti
[persyaratan yang relevan etika atau hukum yang berlaku atau peraturan]
dan telah tanggung jawab lain auditor di bawah persyaratan etis. Jika
indepedensi dan etika lainnya bertanggung jawab yang ditetapkanoleh
sumber yang berbeda, maka bagian kedua berdiri dari pernayataan
tersebut juga akan menentukan sumber persyaratan etika laiinya yang
relevan dan Negara apakah auditor percaya bahwa budi audit auditor
telah dieproleh cukup dan tepat untuk memberikan dasar untuk opini
auditor.

2.4. ISA 701


Ruang Likup
1. Standar Internasional untuk Audit (ISA) ini berkaitan dengan tanggung
jawab auditor untuk mengkomunikasikan key audit matters (persoalan-
persoalan penting) dalam laporan auditor.
2. Tujuan utamanya adalah mengkomunikasikan key audit matters
(persoalan-persoalan penting), memberikan informasi tambahan kepada
pengguna laporan keuangan untuk membantu mereka memahami hal-hal
yang, menurut penilaian profesional auditor, yang paling penting dalam
audit laporan keuangan periode berjalan. Mengkomunikasikan key audit
matters juga dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam
memahami entitas dan bidang penilaian manajemen yang signifikan dalam
laporan keuangan yang diaudit, karena hal-hal tersebut fokus dalam
melakukan audit.
3. Komunikasi key audit matters (persoalan-persoalan penting) dalam
laporan auditor juga dapat memberikan pengguna laporan keuangan dasar
untuk terlibat lebih lanjut dengan manajemen dan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola mengenai hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan entitas dan laporan keuangan yang diaudit.
4. Mengkomunikasikan key audit matters dalam laporan auditor adalah
dalam konteks auditor yang telah membentuk opini atas laporan keuangan
secara keseluruhan. Mengkomunikasikan key audit matters dalam laporan
auditor tidaklah :

a. Sebagai pengganti pengungkapan dalam laporan keuangan bahwa


kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mengharuskan
manajemen untuk membuat, atau yang sebaliknya diperlukan untuk
mencapai presentasi yang adil.
b. Sebagai pengganti pengungkapan auditor atas opini yang
dimodifikasi bila diminta oleh keadaan suatu keterlibatan audit
tertentu sesuai dengan ISA 705 (Revisi);
c. Sebagai pengganti pelaporan sesuai dengan ISA 570 (Revisi) 2 bila
ada ketidakpastian material yang berkaitan dengan kejadian atau
kondisi yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan atas
kemampuan suatu entitas untuk berlanjut (going concern) sebagai
kelangsungan usaha; atau
d. Pendapat terpisah tentang masalah individu
5. ISA ini berlaku untuk seperangkat audit lengkap atas laporan keuangan
yang bertujuan umum dari entitas yang terdaftar saat auditor memutuskan
untuk mengkomunikasikan key audit matters dalam laporan auditor. ISA
ini juga berlaku apabila auditor diwajibkan oleh undang-undang atau
peraturan untuk mengkomunikasikan hal-hal audit utama dalam laporan
auditor. Namun, ISA 705 (Revisi) melarang auditor untuk
mengkomunikasikan key audit matters ketika auditor menolak pendapat
atas laporan keuangan, kecuali jika pelaporan tersebut diwajibkan oleh
undang-undang atau peraturan.

Tanggal Efektif
ISA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan periode yang berakhir atau
setelah 15 Desember 2016

Tujuan
Tujuan Auditor adalah untuk menentukan key audit matters dan, berdasarkan
pendapatnya atas Laporan keuangan, mengkomunikasikan hal tersebut dengan
menjelaskannya dalam laporan auditor.

Definisi
Untuk tujuan ISA, istilah berikut memiliki arti sebagai berikut:
Key audit matters (persoalan-persoalan penting) - Hal-hal yang, menurut penilaian
profesional auditor, sangat penting dalam audit laporan keuangan periode
berjalan.Key audit matters (persoalan-persoalan penting) dipilih dari hal-hal yang
dikomunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
perusahaan.

Persyaratan
Menentukan Key Audit Matters (Persoalan-persoalan penting dalam audit)
Auditor harus menentukan hal mana yang dikomunikasikan dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan yang merupakan permasalahan
kunci audit. Dalam membuat keputusan ini, auditor harus mempertimbangkan
bidang perhatian auditor yang signifikan dalam melakukan audit, termasuk:
a. Wilayah yang diidentifikasi sebagai risiko signifikan sesuai dengan ISA
315 (Revisi) atau melibatkan penilaian auditor secara signifikan.
b. Wilayah di mana auditor mengalami kesulitan yang signifikan selama
audit, termasuk untuk memperoleh bukti audit yang memadai.
c. Keadaan yang memerlukan modifikasi yang signifikan terhadap
pendekatan yang direncanakan auditor terhadap audit, termasuk sebagai
hasil identifikasi kekurangan kontrol internal yang signifikan.

Mengkomunikasikan Key Audit Matters (Persoalan-persoalan penting dalam


audit)
Auditor harus menjelaskan setiap key audit matters, dengan menggunakan subpos
yang sesuai, di bagian terpisah dari laporan auditor di bawah "Key Audit Matters
(Persoalan-persoalan penting audit)" pos kecuali jika keadaan dalam paragraf 14
atau 15 berlaku. Bahasa pendahuluan di bagian laporan auditor ini harus
menyatakan bahwa :
a. Key audit matters (persoalan-persoalan penting) adalah hal-hal yang,
menurut pertimbangan profesional auditor, sangat penting dalam audit
laporan keuangan [periode berjalan];
b. Hal-hal ini dibahas dalam konteks audit laporan keuangan secara
keseluruhan, dan dalam membentuk opini auditor atasnya, dan auditor
tidak memberikan pendapat terpisah mengenai hal-hal tersebut.
Key Audit Matters bukan merupakan substitusi/ pengganti untuk mengekspresikan
Pendapat yang Diubah
Auditor tidak boleh mengkomunikasikan masalah-masalah di bagian key audit
matters di laporan auditor saat auditor diminta untuk mengubah pendapat sesuai
dengan ISA 705 (Revisi) sebagai akibat dari masalah tersebut.

Deskripsi dari individual key audit matters


Uraian tentang setiap key audit matters di bagian Masalah Audit Utama dari
laporan auditor harus mencakup referensi terhadap pengungkapan terkait, jika ada,
dalam laporan keuangan dan harus dimasukkan:
a. Mengapa masalah ini dianggap salah satu yang paling penting dalam audit
dan oleh karena itu bertekad menjadi key audit matters; dan
b. Bagaimana masalah tersebut dimasukkan dalam audit
Keadaan di mana Materi yang Ditentukan Menjadi Key Audit Tidak
Dikomunikasikan dalam Laporan Auditor
Auditor harus menjelaskan setiap masalah audit utama dalam laporan auditor
kecuali:
a. Hukum atau peraturan menghalangi pengungkapan publik tentang masalah
tersebut;
b. Dalam keadaan yang sangat jarang, auditor menentukan bahwa
masalahnya tidak boleh dikomunikasikan dalam laporan auditor karena
konsekuensi yang merugikan dari hal tersebut diperkirakan akan lebih
besar daripada manfaat bunga publik dari komunikasi semacam itu. Ini
tidak berlaku jika entitas telah mengungkapkan informasi tentang masalah
ini secara terbuka
Interaksi antara Uraian tentang Key Audit Matters Audit dan Unsur-unsur Lain
Yang Harus Diikutsertakan dalam Laporan Auditor
Suatu masalah yang menimbulkan opini yang memenuhi syarat atau merugikan
sesuai dengan usulan ISA 705 (Revisi), 2 atau adanya ketidakpastian material
yang berkaitan dengan kejadian atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan
yang signifikan terhadap kemampuan entitas untuk melanjutkan sebagai
kelangsungan usaha (selanjutnya disebut sebagai "ketidakpastian material") sesuai
dengan usulan ISA 570 (Revisi), 3 pada dasarnya merupakan key audit matters
(persoalan-persoalan penting). Namun, auditor harus:
a. Melaporkan hal-hal ini sesuai dengan ISA yang berlaku;
b. Termasuk referensi sebagai dasar Opini yang Berkualitas (Merugikan)
atau Ketidakpastian Material yang terkait dengan masalah going concern
yang terjadi di bagian key audit matters
Formulir dan Isi Key Bagian Audit Matters dalam Situasi Lain
Jika auditor menentukan, tergantung pada fakta dan keadaan entitas dan audit,
tidak ada key audit matters (persoalan-persoalan utama dalam audit) yang dapat
dikomunikasikan atau bahwa satu-satunya masalah audit utama yang
dikomunikasikan adalah hal-hal yang ditangani oleh paragraf 15, auditor harus
menyertakan pernyataan mengenai hal ini di bagian terpisah dari laporan auditor
dibawah bagian “Key Audit Matters / Persoalan-persoalan penting dalam audit”
Komunikasi dengan Mereka yang Dibebankan dengan Tata Kelola Pemerintahan
Auditor harus berkomunikasi dengan mereka yang bertanggung jawab atas tata
kelola, hal-hal yang telah ditentukan auditor adalah key audit matters (persoalan-
persoalan penting) yang harus disertakan dalam laporan auditor.

Keadaan dimana Auditor Menentukan Tidak Ada Key audit matters (persoalan-
persoalan penting)
Auditor harus berkomunikasi dengan mereka yang bertanggung jawab atas tata
kelola
a. . Hal-hal yang auditor telah tekankan menjadi masalah audit utama (key
audit matters) ; atau
b. Jika berlaku, tergantung pada fakta dan keadaan entitas dan audit,
penentuan auditor bahwa tidak ada masalah audit utama yang dapat
dikomunikasikan dalam laporan auditor.

Dokumentasi

Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi audit:


a. Hal-hal yang memerlukan perhatian auditor yang signifikan sebagaimana
ditentukan sesuai dengan paragraf 9, dan alasan penentuan auditor
mengenai apakah kedua hal tersebut merupakan masalah audit utama
sesuai dengan paragraf 10;
b. Apabila memungkinkan, alasan penentuan auditor bahwa tidak ada
masalah audit utama yang dapat dikomunikasikan dalam laporan auditor
atau bahwa satu-satunya masalah audit utama yang harus dikomunikasikan
adalah hal-hal yang ditangani oleh paragraf 15; dan
c. Bila memungkinkan, dasar penentuan auditor untuk tidak berkomunikasi
dalam laporan auditor, suatu masalah ditentukan sebagai masalah audit
utama.

You might also like