You are on page 1of 3

Empat Orang Buta Dan Tujuh Bola Mata

Pada suatu perkampungan hiduplah sebuah keluarga yang special diantara keluarga
yang lain, keluarga itu ialah keluarga pak somad.Keluarga pak somad special dikarenakan
keluarga ini merupakan keluarga tunanetra,walaupun keluarga ini merupakan beda dari
keluarga lain namun mereka merupakan hanya manusia biasa yang harus mencari makan guna
untuk menyambung hidup.setiap hari pak somad bekerja siang malam sebagai tukang pijat
panggilan ,demi mencukupi empat orang keluarga kecilnya.sedangkan ani istri pak somad hanya
sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi anak dan ibunya yang sudah rentan.

walaupun keluarga pak somad adalah keluarga yang berkebutuhan khusus namun
mereka tidak pernah patah semangat demi mencapai cita-cita mereka,terutama amin anak satu
satunya pak somad yang sekarang ini berumur 10 th,setiap hari amin selalu bertanya kepada
bapaknya”Bapak seperti apakah langit itu?,seperti apakah bintang bersinar itu?,seperti apakah
pohon itu?,kenapa dunia ini gelap?”,pak somad pun tercengang seraya meneteskan
airmatanya,dan pak somad pun selalu berkata,”jika tuhan menghendaki maka tidak ada yang
tidak mungkin,selalu berdoalah nak agar suatu saat nanti kamu bisa melihat indahnya
dunia”.amin pun berkata”setiap hari saya berdoa tapi kenapa Tuhan tidak mengabulkan doaku
yah?”,Dengan muka kecewa amin pun mendatangi ibunya lalu amin pun bertanya juga kepada
ibunya,namun tak ada jawaban apapun dari ibunya,dengan muka sedih pula amin lalu pergi
menemui neneknya,lalu amin pun bertanya kepada neneknya,”nek kenapa ayah dan ibu tidak
pernah menjawab pertanyaan ku selama ini ,kenapa keluarga kita diciptakan berbeda,kenapa
tuhan menciptakan kita seperti ini”,nenek pun berkata kepada amin “nak janganlah kamu
berkata seperti itu, tuhan tidak pernah salah menciptakan umatnya,justru bersyukurlah kamu
karena tuhan menciptakan keluarga kita ini keluarga yang berbeda,walaupun tuhan
menciptakan keluarga kita ini berbeda namun,kita selalu hidup rukun dan bahagia,lihatlah
teman- teman kamu,mereka diberi pertanggung jawaban yang luar biasa ketika kelak di akhirat
nanti ,karena setiap penglihatan kita selalu di minta pertanggung jawaban,sudah kah mereka
bersyukur ketika mereka setiap melihat indahnya ciptaan tuhannya,sudahkah mereka
menggunakan penglihatannya untuk kebaikan,padahal tuhan menciptakan setiap tubuh kita
tidak lain hanya untuk berbuat kebaikan,mengertilah nak, kita hidup di dunia ini hanyalah
sementara,pergunakanlah dengan baik setiap titipan tuhan.maka selalu bersyukurlah
nak,walaupun kita tidak bisa melihat indahnya dunia saya yakin suatu saat nanti tuhan akan
memberikan yang terbaik buat kita,”dengan muka semangat amin pun menyadari bahwa di
balik ini semua tuhan bertujuan baik untuk keluarganya,
Beberapa hari kemudian pak somad pun bingung kepada anaknya karena anaknya tidak
pernah mengeluh lagi ,bahkan amin selalu ikut mengantar bapaknya ketika bekerja,dan ketika
dirumah amin selalu membantu ibunya membereskan rumah,lalu pak somad berkata kepada
istrinya “bu kenapa amin tidak pernah bertanya lagi tentang penglihatannya,”istrinya pun
menjawab”mungkin dia bosen kali pah.”namun pak somad tidak percaya begitu saja,karena
penasaran pak somad pun bertanya kepada amin,”Min kenapa kamu sekarang menjadi anak
yang tidak mengeluh lagi bahkan kamu selalu menawarkan apa yang bisa kamu bantu pada
bapak dan ibu?”.”saya sudah sadar pak hidup ini janganlah digunakan hanya untuk
mengeluh,tapi semangatlah menatap masa depan,karena mengeluh tidak akan merubah masa
depan kita,malahan akan menjadi beban buat kita,”jawab amin.pak somad pun terharu dengan
apa yang dikatakan amin.

Ketika pak somad bekerja amin ikut membantu ayahnya melakukan pekerjaannya,dan
pada waktu itu pula entah kebetulan atau tidak,pak somad memijat seseorang,ketika itu orang
tersebut merasa iba terhadap pak somad dan amin,lalu orang tersebut bertanya kepada pak
somad”pak somad saya dengar keluarga bapak tuna netra semua?”,”iya pak,kami dari lahir
dilahirkan seperti ini”jawab amin,lalu orang tersebut bertanya pada amin”amin cita-citanya
apa?”,”saya hanya ingin buat ayah dan ibuku bahagia pak”jawab amin,dalam hati orang
tersebut berkata”sungguh mulia keluarga ini”.lalu orang ini berkata kepada pak somad”pak
somad sungguh hati saya merinding ketika melihat kebahagiaan keluarga bapak ini,saya ingin
menawarkan sesuatu kepada pak somad,kebetulan saya ini adalah ketua organisasi penampung
orang-orang yang rela mendonasikan organ tubuhnya.jadi saya ingin memberikan tujuh bola
mata kepada keluarga bapak,”dengan perasaan gembira pak somad pun terharu sembari
meneteskan air matanya,lalu pak somad pun berkata”sungguh Tuhan itu tidak pernah
tidur,saya sangat berterima kasih kepada bapak”

Setelah selesai memijat pak somad terburu-buru pulang kerumah tidak sabar
memberikan kabar gembira kepada istri dan mertuanya,namun setelah istri dan mertuanya
sudah di kasih tau,masalahpun ada, pak somad bingung karena keluarganya berjumlah empat
orang dan bola matanya hanya tujuh,maka pak somad pun berfikir siapakah yang dapat satu
mata,akhirnya pak somad sholat istikhoroh,untuk meminta petunjuk kepada tuhan agar
keputusannya tidak salah.ketika habis sholat istikhoroh pak somad pun berfikir kalau amin yang
dapat satu mata tidak lah mungkin karena amin adalah penerus masa depan keluarga,kalau istri
pak somad yang dapat satu mata maka pak somad tidak akan rela kalau dia lebih bahagia dari
istrinya,dan juga istrinya masih panjang untuk mengurus amin hingga dewasa.
hingga keesokan harinya mertua amin pun datang mendatangi pak somad dan
berkata,”Somad saya tahu kamu bimbang tentang siapa yang akan dapat satu mata,maka
janganlah kamu bingung ,saya rela dan sangat bersyukur sekali walaupun hanya mendapatkan
satu mata,saya tidak akan rela kalau kamu yang akan dapat satu mata,karena masa depan
keluarga ini ditanganmu somad,biarlah saya saja somad”.lalu pak somad pun menjawab”ibu
sungguh mulia sekali ibu,walaupun ibu bukan ibu kandungku tapi ibu sudah saya anggap ibuku
sendiri,terima kasih ibu sudah mempercayaiku untuk menjadikan keluarga ini menjadi keluarga
yang bahagia,maka tidak akan pernah aku sia-siakan kepercayaan yang ibu berikan
kepadaku,saya berjanji”akhirnya pak somad memutuskan bahwa mertuanya yang akan
mendapat satu mata.dan keluarga pak somad pun bahagia hingga akhir hayat.

You might also like