You are on page 1of 12

2.

hubungan htn dengan ilmu politik

Hubungan Ilmu Politik dan Hukum Tata Negara pertama-tama ditunjukan oleh
Barents dengan perumpamaan Hukum Tata Negara sebagai kerangka manusia, sedangkan ilmu
politik merupakan daging yang ada di sekitarnya.
Lahirnya suatu Undang-Undang, jika diselidiki dari proses pembuatannya, akan
menunjukan betapa gigihnya perjuangan yang dilakukan oleh beberapa golongan agar supaya
kepentingan itu tetap terjamin oleh Undang-Undang itu. Biasanya golongan-golongan yang kuat
kedudukannya di dalam masyarakat, banyak menentukan akan terbentuknya suatu Undang-
Undang.

8. sistem pemerintahan

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Perbandingan Sistem Pemerintahan Presidensial dan


Parlementer

Sistem pemerintahan yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia ini berbeda-beda. Indonesia
pernah menerapkan berbagai sistem pemerintahan, diantaranya sistem pemerintahan presidensial
dan parlementer. Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada
hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut parlementer
apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung
dari badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial apabila badan eksekutif berada di
luar pengawasan langsung badan legislatif.
Sebenarnya apakah perbedaan antara kedua sistem pemerintahan itu? Berikut penjelasannya.

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial


Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan
legislatif memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara
langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara
terpisah. Pada sistem pemerintahan presidensial kedaulatan negara dibagi dalam tiga badan
seperti yang dicetuskan oleh Monstequieu (trias politica) yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Presiden sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan. Sistem pemerintahan
presidensial menganut aturan bagi para menteri dimana menteri merupakan pembantu presiden
yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden.

Sistem pemerintahan presidensial seperti yang di terapkan di negara Indonesia saat ini memiliki
mekanisme pemilihan Presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat melalui pemilu
dan masa kerjanya ditentukan oleh konstitusi. Dalam sistem pemerintahan presidensial juga
mengatur bahwa anggota legislatif tidak boleh menjabat di badan eksekutif dan begitu juga
sebaliknya dengan eksekutif.
MPR sebagai penjelmaan rakyat dan merupakan pemegang supremasi kedaulatan. DPR adalah
bagian MPR yang menjalankan kekuasaan legislatif, sedangkan presiden adalah mandataris yang
bertugas menjalankan kekuasaan eksekutif. Bersama-sama, DPR dan presiden menyusun
undang-undang. DPR dan presiden tidak dapat saling menjatuhkan seperti pada sistem
parlementer maupun presidensial.

Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial

 Presiden memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara


 Presiden diangkat melalui pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat
 Anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu)
 Presiden mempunyai hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menterinya baik yang memimpin departemen dan non
departemen
 Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih oleh parlemen.
 Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan.
 Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab oleh kekuasaan legislatif
 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif dan sebaliknya

Syarat-Syarat Negara Presidensial yang Stabil

 Presiden harus dipilih langsung oleh rakyat


 Presiden harus dipilih untuk masa jabatan tertentu
 Presiden tidak bisa membubarkan atau mengurangi kekuasaan parlemen

Penyebab kegagalan pemerintahan presidensial

 Munculnya Demokrasi Caesarisme (eksekutif sangat berkuasa dan legislatif lemah)


 Militer memperoleh kekuasaan politik
 Eksekutif bisa mengatur suara dari parlemen

B. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer


Setelah kita membahas sistem pemerintahan presidensial seperti yang diterapkan Indonesia saat
ini, sekarang kita bahas tentang sistem pemerintahan parlementer. Sistem parlementer adalah
sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan dapat menjatuhkan pemerintahan,
yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Sistem parlemen dapat memiliki
seorang presiden dan seorang perdana menteri yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
Dalam sitem parlementer tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan
cabang legislatif.
Dalam sistem pemerintahan parlementer, ada dua kelembagaan eksekutif, yaitu eksekutif yang
menjalankan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan dan eksekutif yang
tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan. Eksekutif pertama
ada di tangan kabinet atau dewan menteri sedangkan eksekutif kedua ada di tangan kepala
negara, yaitu raja bagi negara yang berbentuk kerajaan dan presiden bagi negara yang berbentuk
republik.

Penyebab kegagalan pemerintahan parlementer

 Kepala negara memperoleh kekuasaan penuh


 Parlemen bubar
 Ada kekuatan di luar parlemen yang mengatur suara parlemen.

Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer

 Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
 Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan
pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang
besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
 Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai
pemimpin kabinet.
 Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam
sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.
 Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen.
 Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah
perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau
raja/sultan dalam negara monarki.

C. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

Penerapan sistem pemerintahan presidensial ini, memiliki berbagai kelebihan/keuntungan dan


juga tentunya memiliki kelemahan/kekurangan antara lain sebagai berikut..

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial

 Kekuasaan eksekutif lebih stabil karena tidak bergantung dan tidak terganggu pada
parlemen
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dalam kurun waktu tertentu. Seperti di indonesia
masa jabatan presiden 5 tahun.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi mengenai jabatan-jabatan eksekutif karena diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri
 Dalam penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya

Kelemahan/Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial

 Sistem pertanggung jawaban kurang jelas


 Pembuatan keputusan/mengambil kebijakan memakain waktu yang lama
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang tidak tegas

Menyadari adanya kelemahan dari masing-masing sistem pemerintahan, negara-negara pun


berusaha memperbaharui dan berupaya mengkombinasikan sistem pemerintahannya. Hal ini
dimaksudkan agar kelemahan tersebut dapat dicegah atau dikendalikan. Setelah mengetahui
kelebihan dan kekurangan sistem presidensial, mari kita bahas kelebihan dan kekurangan sitem
pemerintahan parlementer.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka
menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Setelah mengetahui pengertian, ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer, berikut perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan
Presidensial.

Perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial

Parlementer Presidensial
Kepala Negara Presiden atau Raja Presiden
Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Presiden
Kedudukan Eksekutif/Kabinet >Berasal dari Parlemen dan disetujui >Merupakan Pembantu Presiden
oleh Perdana Menteri >Bukan anggota parlemen
>Bagian dari anggota parlemen >Tidak bisa membubarkan
>Bisa membubarkan parlemen parlemen
Pusat Kekuasaan Parlemen Tidak ada
Parlemen Mengatur Urusannya Tidak Ya
sendiri

Demikian penjelasan tentang sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Semoga


bemanfaat.

9. negara federasi

Federasi merupakan bentuk pemerintahan di mana terdapat beberapa negara untuk saling bekerja
sama dan membentuk satu kesatuan yang disebut negara federal. Setiap beberapa negara
umumnya memiliki otonomi khusus dan pemerintah pusat mengatur beberapa hal yang dianggap
nasional. Dalam federasi, setiap negara umumnya memiliki otonomi yang tinggi dan dapat
mengatur cukup bebas. Hal ini berbeda dari negara kesatuan, di mana biasanya hanya ada
provinsi saja. Keuntungan dari negara kesatuan ialah keseragaman di antara semua provinsi.

Di negara federal. kedaulatan hanya ada di tangan pemerintah federal. Namun, negara-negara
memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam mengatur populasi bukan kewenangan pemerintah
daerah yang terdapat dalam negara kesatuan. Kondisi daya federasi diatur dalam konstitusi
federal.

Karakteristik Negara Federasi

 Kepala suatu Negara dipilih oleh rakyat dan harus bertanggung jawab kepada rakyat.
 Setiap Negara memiliki kekuasaan tetapi tidak memiliki kedaulatan sejati.
 Kepala Negara memiliki hak veto yang diusulkan oleh DPR.
 Setiap Negara memiliki kewenangan untuk menyusun konstitusi mereka sendiri selama
itu masih sejalan dengan pemerintah pusat.
 Pemerintah pusat memiliki kedaulatan negara urusan dan sebagian urusan.

Negara Konfederasi

Negara konfederasi ialah negara yang terdiri dari gabungan negara-negara berdaulat. Tujuan
yang membela kedaulatan konfederasi negara. Singapura dan Malaysia tidak pernah membangun
konfederasi pada tahun 1963 dengan tujuan yang sebagai tindakan pencegahan terhadap
kebijakan luar negeri Indonesia di bawah Presiden Soekarno.

Semua hukum yang berlaku di konfederasi hanya berlaku untuk pemerintah masing-masing.
tidak mempengaruhi warga. Ini berarti pemerintah tetap merdeka dan berdaulat tanpa campur
tangan dari negara-negara lain yang menjadi anggota konfederasi sementara pemerintah terikat
oleh perjanjian.

Perbedaan Negara Kesatuan dan Federal

Negara Kesatuan

 Otoritas lokal tidak diakui;


 APBN dan APBD dimasukkan;
 Bendera nasional hanya diakui;
 Dapat interversi dari pusat kebijakan;
 Daerah diatur dari pemerintah pusat;
 DPRD (provinsi) tidak memiliki hak veto atas Undang-Undang Negara yang disahkan
oleh DPR;
 Hanya bahasa nasionallah yang diakui;
 Hanya hari libur nasionallah yang diakui;
 Hanya Presiden berwenang untuk mengatur hukum;
 Keputusan pemerintah pusat diatur pemerintah daerah;
 Masalah daerah adalah tanggung jawab bersama;
 Perbandingan anggaran nasional dan daerah pengeluaran dihitung;
 Peraturan pemerintah pusat dicabut;
 Perda terikat oleh Undang-Undang;
 Perjanjian dengan pihak asing / luar negeri harus melewati pusat;
 Sentralisasi.

Negara Federal

 Kekuatan regional diakui;


 Anggaran untuk daerah setlap dan anggaran negara hanya untuk keadaan bendera
nasional maupun daerah tidak bisa diakui dan kebijakan paralel interversi darl pusat
Daerah harus independen;
 DPRD (provinsi) memiliki hak veto atas Undang-Undang Negara yang disahkan oleh
DPR;
 Beberapa bahasa selain diakui secara nasional libur nasional masing-masing daerah
terdiri dari pemerintah pusat dan daerah mengatur hukum kepada Presiden negara
sementara kepala daerah ke daerah;
 Keputusan pemerintah tidak ada hubungan dengan bidang masalah pemerintah pusat
adalah tanggung jawab pemerintah daerah;
 Pengeluaran dihitung pembagian anggaran negara dan lokal;
 Perda dicabut DPR dan daerah masing-masing daerah Konstitusi DPD tidak terikat oleh
hukum negara;
 Perjanjian dengan pihak asing / luar negeri harus melewati pusat;
 Desentralisasi.

View Post Kewarganegaaraan Lainya :

 Macam – Macam Norma Dan Proses Pembentukan Serta Tingkatannya


 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli Lengkap Dengan Unsur Serta Jenisnya
 Macam – Macam Demokrasi Indonesia Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang
 Pengertian PERDA Dan PERGUB Lengkap Dengan Perbedaan Serta
Mekanismenya
 Pengertian Dan Macam – Macam Partisipasi Politik & Masyarakat Di Indonesia

11 kelebihan sistem desentralisasi

A. Pengertian Sentralisasi

Apa itu sentralisasi?

Sentralisasi adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang pemerintahan secara
penuh kepada pemerintah pusat.

Pemerintah yang dimaksud dalam asas tersebut merupakan Presiden dan Dewan Kabinet.
Sedangkan yang dimaksud dengan wewenang adalah kewenangan politik serta kewenangan
administrasi.

Kewenangan politik merupakan sebuah kewenangan yang membuat dan juga memutuskan
kebijakan, sedangkan yang dimaksud dengan kewenangan administrasi adalah sebuah
kewenangan dalam melaksanakan kebijakan.

Kelebihan Asas Sentralisasi

Ada beberapa keunggulan dari sistem sentralisasi ini, diantaranya :


 Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan
 Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga
model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
 Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
 Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
 Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi.
 Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain, dalam hal ini satu aset dapat
dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk
pekerjaan yang berbeda-beda.

Kekurangan Sistem Sentralisasi

 Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
 Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
 Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak
daerah.
 Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite
politik.
 Mematikan kemampuan berinovasi yang tidak sesuai dengan pengembangan suatu
masyarakat demokrasi terbuka.

Contoh Sistem Sentralisasi

 Bagian lembaga keamanan Negara seperti TNI melindungi NKRI dari tiga titik pusat
yaitu udara, darat dan laut.
 Bank Indonesia, yang menjadi pusat dari semua pengaturan kebijakan moneter dan juga
fiskal.

B. Pengertian Desentralisasi

Apa itu desentralisasi?

Desentralisasi adalah penyerahan kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
supaya mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua hal, keamanan, hukum dan
kebijakan merupakan beberapa hal yang masih terpusat namun tetap ada pendelegasian kepda
daerah.
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974 :

Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan
wewenang kepada Pemerintahan Daerah, semata- mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang
efisien. Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah
kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan mengurus
kepentingannya sendiri.

Kesimpulannya adalah delegasi (pelimpahan atau pemberian) kewenangan pemerintah pusat ke


pemerintah daerah = Desentralisasi.

Bentuk aplikasi Desentralisasi = Otonomi. Kewenangan dan tanggung jawab jadi milih daerah
itu sendiri, baik dari segi implementasi kebijakan, perencanaan dan pendanaan.

Kelebihan Asas Desentralisasi

Dalam prakteknya, asas desentralisasi sebagai sistem penyelenggaraan pemerintah di daerah


memiliki beberpaa kelebihan seperti :

 Struktur organisasnya merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan


manajemen pemerintah pusat
 Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintah
 Pemerintah daerah tak perlu menunggu instruksi dari pusat untuk menuntaskan masalah
 Hubungan antar pemerintah pusat dengan daerah dapat meningkatkan gairah kerja
 Efisien dalam segala hal
 Mengurangi Biokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan

Kekurangan Asas Desentralisasi

Ada juga kelemahan dari asas desentralisasi, diantaranya :

 Besarnya organ pemerintahan sehingga membuat struktur pemerintahan menjadi tambah


kompleks dan bisa mengakibatkan lemahnya koordinasi.
 Keseimbangan dan kesesuaian antara macam-macam kepentingan daerah mudah
terganggu.
 Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
 Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena biasanya terlalu banyak
berunding.
 Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan
kesederhanaan.
Contoh Asas Desentralisasi

 Dinas Pendidikan menjadi pengatur bagaimana pola pendidikan yang akan dijalankan.

C. Pengertian Dekonsentrasi

Apa sih itu asas dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari suatu pemerintah pusat kepada
pejabat daerah. Pelimpahan wewenang hanya sebagai kewenangan administrasi saja, untuk
kewenangan politik tetap di tangan pemerintahan pusat. Jadi Dekonsentrasi bisa dikatakan
sebagai kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi.

Kelebihan Asas Dekonsentrasi

Ada beberapa kelebihan dari asas dekonsentrasi, diantaranya :

 Secara politis eksistensi dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap
kebijakan pemerintah pusat.
 Memungkinkan terjadinya kontak secara langsung antara pemerintah dengan rakyat.
 Kehadiran perangkat dekonsentrasi di daerah dapat mengamankan pelaksanaan kebijakan
pemerintah pusat atau nasional di bidang politik, ekonomi dan administrasi.
 Dapat menjadi alat yang efektif untuk menjadmin persatuan dan kesatuan nasional.

Kekurangan Asas Dekonsentrasi

 Struktur pemerintahan bertambah kompleks sehingga koordinasi semakin sulit.


 Keseimbangan dan keserasian antara bercamam – macam kepentingan daerah lebih
mudah terganggu.
 Mendorong timbulnya fanatisme daerah.
 Keputusan yang diambil relative lama.
 Biaya yang dibutuhkan besar.

Contoh Sistem Dekonsentrasi

 Presiden melimpahkan semua wewenang ke Gubernur untuk melaksanakan ASEAN


GAMES yang akan diselenggarakan di daerahnya.
 Pelayanan Pajak di Kantor Pajak
12 b. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Berdasarkan undang

undang dasar 1945 sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka. 2.
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas) 3. Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di tangan majelis
permusyawaratan rakyat. 4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
dibawah MPR. Dalam menjalankan pemerintahan Negara kekuasaan dan tanggung jawab adalah
ditangan prsiden. 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Presiden harus mendapat
persetujuan dewan perwakilan rakyat dalam membentuk undang

undang dan untuk menetapkan anggaran dan belanja Negara. 6. Menteri Negara adalah
pembantu presiden yang mengangkat dan memberhentikan mentri Negara. Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR. 7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas. presiden harus
memperhatikan dengan sungguh

sungguh usaha DPR

Kewarganegaraan

Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945


Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945

 Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rchstaat). Negara berdasarkan hukum tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (Machstaat)

 Sistem Konstitusional. Negara berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas)

 Kekuasaan tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat, lembaga ini merupakan


penjelasan dari rakyat. Sebagai penjelmaan dari rakyat maka tugas lembaga ini mengangkat
Presiden dan wakil Presiden. Namun setelah amandemen UUD 1945 Presiden dan wakil
Presiden dipilih langsung oleh rakyat, Majelis Permusyawaratan Rakyat hanyat berwenang
melantik dan menetapkan GBHN sebagai landasan untuk pemerintah dalam menjalankan roda
pemerintahannya.
 Presiden sebagai penyelenggara negara tertinggi di bawah Majelis dalam menjalankan roda
pemerintahan negara, Presiden bertanggung jawab pada Majlis Permusyawaratan Rakyat.

 Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, di samping Presiden
adalah Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk membentuk Undang-Undang Presiden harus mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (Gexetgebung) dan untuk menetapkan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (Saatbegroting), oleh karena itu kedudukan Presiden tidak
tergantung ada Dewan Perwakilan Rakyat.

 Menteri Negara adalah pembantu Presiden, menteri-menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
negara.

 Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas, walaupun kepala negara tidak bertanggungjawab
pada Dewan Perwakilan Rakyat namun kekuasaanya tidak absolut, tapi dibatasi oleh Undang-
Undang Dasar.

 Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat adalah kuat. Dewan ini tidak dapat dibubarkan oleh
Presiden (beda dengan sistem Parlementer). Di samping itu Dewan Perwakilan Rakyat
merangkap sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat ditambah dengan Anggota-
anggota Dewan Presiden Daerah. Dewan dapat mengontrol tindakan Presiden, apabila Presiden
melanggar Undang-Undang maupun GBHN maka Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengusulkan
sidang untuk meminta pertanggung jawaban Presiden atas dugaan pelanggaran Undang-Undang
dalam pemerintahannya.

 Menteri-menteri negara bukan pegawai tinggi biasa. Sebagai pemimpin departemen menteri
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing, menteri inilah yang
menetapkan politik pemerintahan perlu adanya koordinasi diantara para menteri sehingga
pemerintahan dapat berjalan dengan baik.

You might also like