Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GAJI
Jalan Raya Gaji No. 1 Ds. Gaji Kecamatan Kerek
email : pkmgaji01@gmail.com
TUBAN 62356
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU
DI UPTD PUSKESMAS GAJI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan di Gaji
pada tanggal April 2018
NURUL HIKMAH
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GAJI
NOMOR 440/ /KPTS/414.103.029/2018
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPTD PUSKESMAS GAJI
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab Admen, UKP dan UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para penanggung jawab dan pelaksana wajib melakukan koordinasi dalam
pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan
di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Gaji dengan
pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Tim Penanggung
Jawab Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi
dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit
pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan
ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
e. Indikator meliputi indikator administrasi dan manajerial, indikator
kinerja UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur,
proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua aspek pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian tidak
cidera, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, dan kejadian
potensial cidera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang
dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan
dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik klinis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas.
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Tim manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah,
maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien adalah:
a. Pendaftaran
b. Pelayanan Poli Umum
c. Pelayanan Ruang tindakan
d. Pelayanan KIA
e. Pelayanan KB
f. Pelayanan Kamar Obat
g. Pelayanan Ruang Laboratorium