You are on page 1of 41

Perawatan dan pemeliharan sistem pendingin harus mutlak di lakukan agar usia pakai

lebih tahan lama. Untuk itu memberi beberapa label dan catatan secara berkala
perawatan AC. secara keseluruhan keuntungan dari melakukan perawatan pada sistem
pendingin adalah untuk memperpanjang usia pemakaian, mengontrol konsumsi listrik
sesuai standart pemakaian daya, menghindari kerusakan yang lebih parah,
memaksimalkan kinerja AC, dan menjaga kebersihan udara di dalam ruangan karena
sistem pendingin yang bersih dari debu/kotoran.
Pada dasarnya, pemeliharan AC di hitung berdasarkan lama pengoperasiannya.
biasanya untuk pemakaian standart AC di operasikan sekitar 10 jam pemakaian Untuk
pemakaian lebih dari 20 jam sbaiknya jadwal perawatan lebih pendek dari pada yang
standart, semisal yang standart 1 bulan sekali kalau yang di atas 20 jam
pengoprasiannya di persingkat perawatannya menjadi 1 minggu sekali. Pada
perawatan AC umumnya seorang teknisi melakukan 2 jenis pemeliharaan yaitu
pemeliharaan mingguan atau servis kecil dan pemeliharaan bulanan servis besar.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut

Pemeliharaan Mingguan atau Servis Kecil


Servis kecil di lakukan antara 2-3 minggu sekali. Pekerjaan yang di lakukan dalam
perawatan sistem AC mingguan adalah sebagai berikut.

1. Pembersihan Filter Indoor


Pembersihan ini di lakukan untuk menjaga kebersihan filter saringan pada indoor ,
Filter ini bisa di lepas dan di pasang dengan mudah pada saat di bersihkan, dalam
proses melepas dan memasang hendaknya sistem AC di matikan terlebih dahulu, hal
ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja , Baik itu di alat maupun teknisi.
pembersihan ini di lakukan tiap minggu 1 kali sampai 2 kali, hal ini untuk menghindari
penumpukan kotoran pada filter saringan yang menumpuk terlalu banyak. Kalau
kotoran terlalu banyak dapat mengakibatkan terhambatnya udara yang akan masuk ke
evaporator. Langkah dalam proses pembersihannya adalah lepaskan filter dari indoor,
semprot semua bagian pada filter dengan air yang mengalir sampai benar-benar bersih,
keringkan di bawah terik matahari ataupun di angin-anginkan sampai kering, setelah
kering pasang lagi ke indoor.

2. Pembersihan Pada Body ( Chasing ) Indoor


Tidak cuman bagian utama AC yang harus bersih, tetapi bagian luar juga harus
bersih. Disamping bersih, AC juga lebih rapi da nyaman di pandang, pembersihan AC
bisa dilakukan dengan menggunakan lap basah, atau dengan cairan pembersih.2

Pemeliharaan Bulanan ataau Servis Besar


Pemeliharaan bulanan adalah perawatan AC secara keseluruhan yang dilakukan
dalam 3-5 kali dalam 1 bulan , mulai dari pengecekan , pembersihan bahkan perbaikan.
Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan bulanan adalah
sebagai berikut.

1. Pengecekan semua komponen


Pengecekan semua sistem AC sangatlah penting dimana dalam setiap bagian-bagian
yang di cek, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak, adapun komponen yang
harus di cek antara lain
a. Bagian instalasi listrik
Pengecekan di bagian ini di maksudkan untuk menetahui apakah pada semua jalur
instalasi dalam kondisi baik , jangan sampai ada kabel yang terkelupas, hampir
rapuh/sudah rapuh,sambuangan kabel kurang kencang. Tentunnya kalau hal itu terjadi
dapat menyebabkan resiko kecelakaan kerja baik itu pada alat, ataupun pada
pengguna.
b. Bagian konsumsi arus listrik
Peralatan yang mengalami kenaikan dan penurunan konsumsi listrik terutama
amperenya , ini pertanda peralatan mengalami masalah kerusakan, faktor penyebabnya
bisa karna kompresor mengalami kerusakan, refrigran tidak stabil, terlalu banyak
refrigran dalam pipa dan terjadi penyumbatan dalam pipa . Pengecekan bulanan
konsumsi listrik ini wajib di lakukan guna menghindari kerusakan yang lebih fatal
c. Bagian refrigran
banyak sedikitnya refrigran pada sistem pendingin tentunya berpengaruh dalam suhu
ruangan, suhu tidak akan bekerja maksimal jika refrigran tidak sesuai dengan kapasitas
sistem pendingin. Pengecekan refrigran di maksudkan untuk mengetahui apakah
sistem pendingin bekerja dengan normal atau tidak.
d. Bagian pipa
Pipa seistem pendingin terkadang mengalami beberapa masalah , antara lain pipa
bocor,pipa gepeng dan pipa terjepit. Kalau masalah ini terjadi tentunya sangat
berpengaruh kinerja refrigran di dalam pipa sehingga suhu ruangan tidak stabil.
Pengecekan pipa di lakukan jika suhu dalam ruangan tidak normal jadi tidak harus rutin
di lakukan cuman bagian yang di lluar aja yang di cek.
e. Bagian out door
Bagian outdor adalah bagian jantung sistem pendingin dimana komponen utamnnya
adalah kompresor yang akan memompa refrigran keseluruh bagian sistem pendingin,
selain kompresor komponen utamanya adalah kipas blower, jika kipas mengalami
kerusakan tentunya berpengaruh pada refrigran dan kompresornya. Pengecekan ini
bisa dilakukan dengan menggunakan tang ampere apakah amperenya stabile atau
tidak, kalau untuk kipas blowernya bisa di lihat langsung, klalau tak berputar berati
kipas mengalami kerusakan.
f. Bagian evaporator
Dibagian ini merupakan tempat sirkulasi udara , di bagian ini terdapat kipas blower,
filter, modul elektronik, dan sensor . Bagian-bagian yang harus di cek adalah filter dan
kipas blower. jangan sampai filter terlalu kotor sehingga menghalangi udara yang
masuk pada evaporator dan jangan sampai kipas blower tidak berputar/berputar tidak
normal, hal ini berpengaruh pada sirkulasi udara dalam ruangan. kalau untuk bagian
yang lainnya bisa di cek bila mengalami kerusakan lebih serius.
Pengecekan semua kompone sistem pendingin tidak harus semua komponen ,
Pengecekan bisa dilakukan pada komponen yang terlihat/bagian luar , kalau yang
bagian dalam bisa di lakukan pada saat sistem pendingin mengalami kerusakan yang
cukup serius saja.

2. Pembersihan ( cleaning )
Pengecekan komponensudah di lakukan kalau semua normal selanjutnya proses

pembersihan, Bagian-bagian yang harus dibersikan adalah filter indor, sirip

sirkulasi indor dan sirip sirkulasi outdoor. Bagian ini harus terjaga kebersihannya,

jangan sampai ada kotoran yang tersumbat sehingga menghalangi sirkualasi

udara.

http://komponenelektronik3.blogspot.com/2015/12/perawatan-ac.html

AIR CONDITIONING MAINTENANCE


CHECKLIST
1. Condenser Coil – Cleaned as required
Dirty condenser coils raise refrigerant pressure
higher than needed, increasing your electric
bill.
2. Refrigerant Charge – Checked by
superheat/subcooling method
(Thermocharging)
A low or high refrigerant charge can easily go
unnoticed and increase operating costs up to
30%. An improper charge can cause
compressor shutdown.
3. Controls & Safeties – Inspected & tested
Controls and safeties that do not function
properly can increase operation cost and
cause other components to fail.
4. Relays & Contactors – Inspected &
cleaned
Worn contacts and loose wire connections can
lead to motor or compressor failure.
5. Crankcase Heater – Operationally
inspected
Crankcase heaters that do not work can lead
to a compressor failure.
6. Unit Wiring – Inspected & loose
connections tightened
Loose connections can lead to a motor,
control, or compressor failure.
7. Temperature & Pressures – Taken &
recorded
An accurate record of your equipment’s vital
data can indicate potential problems, which
can be eliminated. A record will be kept with
the unit which may reduce emergency service
time.
8. Capacitors – Tested
Bad capacitors can lead to compressor and
motor failure.
9. Unit Disconnect – Tested
A worn or over-heated disconnect blows fuses
and is dangerous.
10. Lubrication – Application to motors &
bearings.
Improperly lubricated rotating equipment will
eventually fail.
11. Belts & Pulleys – Inspected & adjusted
Loose belts and worn pulleys decrease air
flow, increase operating costs and shorten the
compressor’s life. Belts crack and break with
age.
12. Condensate Drain – Checked to assure
it is open
Algae and dust can plug a condensate drain
which can cause extensive water damage to
your furnace.
13. Air Filter – Replaced at customer’s
option
A restricted air filter can cause your air
conditioning unit to waste energy and shorten
the compressor’s life.
14. Voltage & Amp – Draw of the blower
motor, compressor & condenser fan
motors checked & recorded
Improper voltage and amp draw increase
operating costs and can shorten the life of any
motor.
15. Thermostat – Checked & calibrated
Improperly calibrated thermostats cause the
unit to run longer than necessary. Every
degree your air conditioner operates below 78
degrees can add 5%-8% to the cost of cooling.
16. Motors – Cleaned & inspected
Dirty motors are less efficient and will fail
sooner.
https://www.aaserviceco.com/ac-maintenance-checklist/

papan hubung bagi (phb)


Diposkan pada 22 Februari 2015 oleh putradwikurniawan28
SAKELAR DAN PENGAMAN
PADA JARING DISTRIBUSI

6-1 Perlengkapan Penghubung dan Pemisah


Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) dan Kendali ialah suatu perlengkapan atau
peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, pengubung dan
pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik seperti;
pembangkit, gardu induk, gardu distribusi dan transformator ke saluran
pelayanan atau ke pelanggan. Jika komponen-komponen dari PHB terlihat
dari luar tanpa perlindungan selungkup tertutup maka PHB itu dari jenis
terbuka. Pembuatan lain adalah PHB tertutup. Menurut ukuran dan bentuknya
PHB disebut elmari, kotak atau meja hubung bagi.

Ciri-ciri lemari hubung bagi antara lain:


 Selungkup dan kerangka pada umumnya terbuat dari besi
 Dapat bediri sendiri pada lantai, pada dinding atau dipasang dalam
Dinding

 Di bagian papan terdapat panel atau konstruksi panel-panel logam


sebagai penutup dan perlindungan dari komponen-komponen yang

terdapat di dalamnya dan panel itu ditempatkan alat pelayanan atau

alat ukur.

Fungsi PHB untuk :


 Mengendalikan sirkuit dilakukan oleh saklar utama
 Melindungi sirkuit dilakukan oleh fase/pelebur
 Membagi sirkuit dilakuan oleh pembagian jurusan/kelompok

Syarat-syarat umum :
Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa
sehingga terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga
menentukan bahwa pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat
dilaksanakan dengan mudah dan aman. Selanjutnya sesuai dengan syarat
pengoperasian kemudahan pengamatan pengukuran, penekanan tombol,
pemutaran atau pelayanan saklar, maka perkerjaan-pekerjaan ini harus dapat
dilakukan dari bagian depan, tanpa alat bantuan, seperti tangga atau alat-alat
lainnya. Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di
bagian depan, lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas
selebar sekurang-kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1 meter
pada tegangan menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter.
Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinsing
pengaman, lebarnya harus sekurang-kurangnya 1,5 meter. Di sekitar PHB
tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan bergerak. Untuk
pemasangan pada dinding di tempat-tempat umum lemari dan kotak PHB
harus dipasang pada ketinggian sekurangkurangnya 1,2 meter dari lantai.
Pada instalasi perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai.
Syarat PHB menetapkan bahwa lemari dan kontak hubung bagi tidak boleh
dipasang di kamar mandi, tempat cuci tangan, di atas kompor atau di atas bak
air.

6-1-1 Macam-macam PHB :


Menurut kebutuhannya PHB dibedakan menjadi 2 macam yaitu : PHB

Utama dan PHB sub instalasi atau PHB cabang.

 PHB Utama ialah PHB yang menerima aliran tenaga listrik dari sumber
melalui saklar utama konsumen dan membagikan tenaga listrik tersebut ke
seluruh alat pemakai pada instalasi konsumen.
 PHB Sub Instalasi atau PHB Cabang ialah PHB dari suatu instalasi untuk
mensuplai tenaga listrik kepada satu konsumen dan instalasi tersebut
merupakan bagian dari instalasi yang mensuplai konsumen tunggal atau
lebih.
Menurut tegangan sumbernya, PHB dibedakan menjadi sesuai dengan tingkat
tegangan sistemnya yaitu : PHB tegangan rendah (TR), PHB tegangan
menengah (TM) dan PHB tegangan tinggi (TT).

 PHB TR yaitu PHB yang banyak dipasang pada instalasi baik milik PLN
maupun milik pelanggan, PHB yang terpasang milik pelanggan, PHB yang
terpasang milik PLN biasanya ditempatkan gardu induk distribusi sisi
sekunder trafo distribusi sedangkan PHB yang di pelanggan biasanya
terpasang pada dinding atau ruangan tertentu setelah APP ditempat pelanggan
tersebut.
 PHB TM ialah PHB yang terdapat pada pembangkit atau GI sisi TM
berbentuk lemari panel (kubikel) tertutup terbuat dari bahan besi atau
berbentuk gardu sel terbuka yang dilengkapi peralatan ukur dan pengaman
(proteksi).
 PHB TT adalah PHB yang menggunakan peralatan-peralatan dengan
kapasitas yang besar dan mempunyai resiko bahaya yang tinggi pula
sehingga pemasangan PHB TT ini biasanya ditempat khusus dan terbuka
(switch yard) yang dilengkapi rambu-rambu, pagar dan peralatan pengaman
yang memadai.
Menurut tipenya PHB di kelompokkan menjadi 2 tipe yaitu tipe tertutup dan

tipe terbuka.

 PHB dengan tipe tertutup yaitu apabila seluruh komponen PHB berada
disuatu tempat yang tertutup oleh selungkup/pelindung mekanis maupun
pelindung elektris.
 PHB tipe terbuka yaitu PHB yang semua peralatan atau komponennya berada
diluar dan tampak secara kasar mata dan dilengkapi dengan pagar maupun
peralatan isolasi huna melindungi dari bahaya mekanis dan elektrisnya.
6-1-2 Bentuk PHB
1. Bentuk Tertutup
2. Bentuk Terbuka
6-1-3 Busbar

1. Tipe Tertutup (Close Type)


Tipe tertutup ini banyak digunakan dan dikembangkan saat ini di
pembangkitan atau digardu induk yang areal kerjanya tidak luas, biasanya
dipasang di lemari hubung bagi atau kubikel karena bentuknya yang
sederhana dengan konstruksi pemasangan yang sederhana dengan konstruksi
pemasangan yang praktis dan lebih aman, sebab setiap pintu lemari PHB nya
dilengkapi dengan penataan sistem interlock dimana saklar pentanahannya
terdapat didalam PHB tersebut.
Apabila pintu PHB akan dibuka maka terlebih dahulu posisi PMT harus
terbuka dan saklar pentanahan dimasukkan, baru pintu PHB dapat dibuka.
Begitu pula pada waktu akan menutup PMT maka posisi pintu tertutup dan
saklar pentanahannya dalam keadaan terbuka.

2. Tipe Terbuka (Open Type)


Busbar pada tipe terbuka ini banyak dijumpai digardu sel atau gardu open
type, dimana semua peralatan termasuk rel pengumpul (Busbar) kelihatan
secara visual. Hal ini menunjukkan bahwa semua peralatan yang terpasang
memerlukan tempat tersendiri sehingga membutuhkan areal yang luas untuk
tipe terbuka ini, karena masing-masing peralatan secara utuh akan terpasang
pada PHB tipe terbuka ini. Oleh karena keadaan terbuka tersebut sehingga
bagian-bagian yang bertegangan dari PHB ini sangat membahayakan
operatornya, untuk mengatasi hal tersebut maka pada PHB/Gardu terbuka
selalu diberi pagar dan tanda rambu keselamatan kerja untuk membatasi
daerah berbahaya dan memperingatkan kepada semua petugas agar lebih
berhati-hati.

6-1-4 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR)


Yang dimaksud dengan PHB TR adalah Perlengkapan Hubung Bagi yang
dipasang pada sisi TR atau sisi sekunder Trafo sebuah gardu Distribusi baik
Gardu beton, Gardu kios, Gardu portal maupun Gardu cantol. Adapun PHB
TR yang banyak kita jumpai adalah PHB TR yang ada pada Gardu Trafo
Tiang (GTT). PHB TR yang terpasang pada Gardu Trafo Tiang berbentuk
lemari

besi yang didalamnya terdapat komponen-komponen antara lain :

1. Kerangka / Rak TR
2. Saklar Utama
3. NH Fuse Utama
4. Rel Tembaga
5. NH Fuse jurusan
6. Isolator penumpu Rel
7. Sirkuit Pengukuran
8. Alat ukur Ampere & Volt meter
9. Trafo Arus (CT)
10. Sistem Pembumian
11. Lampu Kontrol / Indikator
6-1-5 Fungsi PHB TR
Fungsi atau kegunaan PHB TR adalah sebagai penghubung dan pembagi atau
pendistribusian tenaga listrik dari out put trafo sisi tegangan rendah TR ke
Rel pembagi dan diteruskan ke Jaringan Tegangan Rendah (JTR) melalui
kabel jurusan (Opstyg Cable) yang diamankan oleh NH Fuse jurusan masing-
masing. Untuk kepentingan efisiensi dan penekanan susut jaringan (loses)
saat ini banyak unit PLN yang mengambil kebijaksanaan untuk melepas atau
tidak memfungsikan rangkaian pengukuran maupun rangkaian kontrolnya,
hal ini dimaksudkan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke alat
ukur maupun kontrol terbuang untuk keperluan kontrol dan pengukuran
secara terus menerus, sedangkan untuk mengetahui besarnya beban maupun
tegangan, dilakukan pengukuran pada saat di perlukan saja dan bisa
menggunakan peralatan ukur portable seperti AVO atau Tang Ampere saja.
6-1-6 Konstruksi PHB TR
Menurut Konstruksinya PHB TR dibagi menjadi 2 (dua) macam

konstruksi yaitu :

1. Konstruksi PHB TR 2 Jurusan


2. Konstruksi PHB TR 4 Jurusan
6-1-7 Pengoperasian PHB TR

Untuk mengoperasikan PHB TR baru harus mengikuti prosedur yang sudah


ditetapkan oleh manajemen dalam hal ini adalah unit operasi Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) dalam bentuk Standing Operation Procedure (SOP).
Adapun pembuatan SOP bisa mengambil contoh dari beberapa referensi
antara lain:

 Instruction Manual Books


 Data Spesifikasi peralatan PHB TR
 Operation Guidance
 Kondisi Jaringan
 Pengalaman (Experience)
 Dan lain-lain
Langkah-langkah Kerja Pengoperasian PHB-TR
1. Petugas Pelaksana Menerima PK dari Asman Distrbusi untuk melakukan
pengoperasian Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB – TR) baru.
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu
sesuai dengan kebutuhan
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lapor ke
Posko, petugas akan mengoperasikan PHB – TR baru
4. Periksa konstruksi PHB – TR baru meliputi :
 Buka tutup Saklar Utama
 Lampu kerja dan Lampu Test
 Isolator Fuse Holder
 Konduktor pentanahan (arde)
 Kekencangan Baut
 Rating NH Fuse sesuai dengan kapasitas Trafo Terpasang
5. Berikan Vaselin pada Pisau Saklar Utama dan Fuse Holder
6. Lakukan pengukuran tahanan isolasi antar arel dan antara Rel dengan Body
serta tahanan pembumian dan dicatat dalam Formulir Berita Acara (BA).
7. Bersihkan Rel. Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom Saklar).
Sepatu Kabel dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan dalam panel
hubung bagi.
8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama Sepatu Kabel,
Rel, Fuse Holder, kondisi isolator binnen dan Sistem pembumian.
9. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual dan amankan seluruh
peralatan kerja.
10. Lapor ke posko bahwa kondisi PHB – TR dan Petugas dalam keadaan
aman dan selanjutnya meminta tegangan dimasukkan (pemasukan CO gardu
dilaksanakan oleh petugas operasi SUTM).
11. Setelah menerima ijin pemasukan tegangan dari posko masukan CUT
OUT (CO).
12. Lakukan penukaran tegangan pada sisi masuk saklar utama dan amati
putaran fasa dan selanjutnya catat dalam formulir BA.
13. Masukkan saklar utama (Hefbom Saklar).
14. Masukkan NH Fuse masing-masing jurusan.
15. Lapor ke posko, bahwa pekerjaan pengoperasian PHB – TR baru telah
selesai dan petugas akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
16. Lepaskan Alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.
17. Buat laporan dan berita acara pelaksanaan pekerjaan pengoperasian
PHB – TR baru.
18. Buat laporan pekerjaan pengoperasian PHB – TR baru dan berita acara
diserahkan kepada Asman Distribusi.

6-1-9 Pemeliharaan PHB TR


Sebagaimana pengoperasian PHB TR pada kegiatan pemeliharaanpun
diperlukan langkah-langka atau prosedur pemeliharaan rutin periodik dan
berkala yang disahkan oleh manajemen unit setempat sebagai prosedur tetap
dalam bentuk SOP.

Langkah-langkah pemeliharaan antara lain :

 Persiapan Pemeliharaan
 Pemeriksaan dan Pengukuran
 Pemeriksaaan Pemeliharaan
 Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan
 Pembuatan Laporan Pemeliharaan
Pelaksanaan Pemeliharaan PHB TR
Di bawah ini ditunjukkan gambar pelaksanaan Pemeliharaan PHB TR dengan
membongkar, membersihkan, memeriksa, mengganti dengan peralatan yang
baru bila peralatan yang diperiksa tersebut sudah rusak dan memasangkan
kembali ke posisi semula kemudian mencoba dioperasikan oleh teknisi
pemeliharaan yang selanjutnya dibuatkan laporan pengganti peralatan hasil
pemeliharaan PHB TR tersebut.

Langkah-langkah Kerja Pelaksanaan Pemeliharaan PHB-TR


1. Petugas Pelaksana Menerima PK dari Asman Distrbusi untuk melakukan
pemeliharaan Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB – TR) baru.
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3. Material Kerja dan Alat Bantu
sesuai dengan kebutuhan.
3. Setelah Petugas sampai di Lokasi gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lakukan
pengukuran tegangan, arus beban, dan putaran fasa serta catat dalam
formulir.
4. Lepas beban jurusan dan buka saklar utama.
5. Laporkan pada Posko bahwa pekerjaan akan dilaksanakan dan meminta
pelepasan CO gardu (pelepasan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi
SUTM).
6. Tanahkan (Grounding) seluruh kabel jurusan dengan menggunakan
Grounding cabel TR.
7. Bersihkan Rel, Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hefboom Saklar).
Sepatu Kabel dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan dalam Panel
Hubung Bagi.
8. Periksa kekencangan peningkatan mur/baut pada Saklar Utama Sepatu,
Kabel, Rel, Fuse Holder, Kondisi Isolator Binnen dan Sistem Pembumian.
9. Bila ada komponen PHB-TR yang rusak maka perbaiki atau ganti baru.
10. Berikan Vaseline pada Pisau Saklar Utama, Terminal Fuse Holder.
11. Ukur dan Catat nilai tahanan isolasi antar Rel dan atau Rel terhadap
body setelah Tahanan Pentanahan dan catat dalam formulir berita acara (BA).
12. Lakukan pada posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai dan
meminta pemasukan CO gardu (pemasukan CO gardu dilaksanakan oleh
petugas operasi SUTM).
13. Lepaskan pentanahan (Grounding cable TR) pada seluruh kabel
jurusan.
14. Laporkan pada posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai dan
meminta pemasukan CO gardu (pemasukan CO gardu dilaksanakan oleh
petugas operasi SUTM).
15. Masukkan saklar utama tanpa beban, kemudian ukur besaran tegangan
antara fasa dan fasa, dan atara fasa dengan nol di rel, serta check arah putaran
fasa dan selanjutnya catat dalam formulir BA.
16. Lakukan pengecekkan Rating NH Fuse untuk disesuaikan dengan data
Fuse semula.
17. Masukkan NH Fuse jurusan secara bertahap.
18. Lakukan pengukuran beban dan catat dalam formulir BA.
19. Tutup dan kunci pintu Panel PHB TR.
20. Tutup ke Posko bahwa pekerjaan memelihara PHB TR telah selesai dan
petugas akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
21. Lepaskan alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.
22. Buat laporan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan PHB
TR.
23. Laporkan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan Formulir BA kepada
Asman Distribusi.
https://distribusitenagalistrik.wordpress.com/2015/02/22/papan-hubung-bagi-phb/

SOP PERAWATAN INSTALASI LISTRIK


ARTIKEL SOP PERAWATAN INSTALASI LISTRIK
Integrated Call Center PandanwangiGroup - HP/WA: 0813 1122 0855

Komponen Instalasi Listrik :


1. Cubicle
2. Transformator
3. LVMDP / PUTR / Panel Utama Tegangan Rendah
4. Panel Distribusi
5. Panel Penerangan dan Stop Kontak
6. Instalasi Kabel Listrik
7. Outlet / Armatur / Socket Outlet

Perawatan Instalasi Kabel Listrik :

Untuk perawatan atau cek kabel instalasi listrik sebagai berikut :


1. Cek MCB di panel listrik
2. Cek kondisi kabel di ujung MCB, apakah kabel meleleh atau dalam kondisi masih
bagus.
3. Cek temperatur kabel, apakah masih dalam kondisi standart
4. Cek sambungan pada T-Dus
5. Cek kondisi saklar apakah kontak masih bagus atau tidak
6. Cek kondisi stop kontak
7. Cek kondisi armatur lampu serta bohlam lampu.

http://jasainstalasilistrikdata.blogspot.com/2015/11/sop.perawatan.maintenance.instalasi.listrik.

html
Peralatan yang Diperlukan Seorang Teknisi

AC Professional

Agung P.Air Conditioner13 Comments

Peralatan Service AC – Seorang tukang service atau jasa yang melakukan pekerjaan
hampir setiap hari tentu mempunyai alat-alat yang harus dia miliki untuk membantu
pekerjaannya.

Salah satunya adalah tukang service AC atau jasa service AC dalam melakukan
pekerjaannya sehari-hari harus mempunyai peralatan, perlengkapan atau tools utama
yang diperlukan untuk membantu dan menyelesaikan pekerjaannya dalam perawatan
atau perbaikan mesin pendingin ruangan ditempat pelanggan.

Yang diperbaiki atau dirawat merupakan AC rumahan, gedung, atau pun kantor. Dalam
pengerjaannya pun seorang tukang service sudah berpengalaman atau terlatih dalam
pekerjaannya atau bidangnya.
Berikut ini alat-alat atau perlengkapan yang harus dimiliki oleh seorang tukang service
AC:

Thermometer

GLOBE-VIEWS.COM
Thermometer mempunyai fungsi sebagai pengukur suhu. Sistem kerja dari
thermometer ini berdasarkan dari efek pemuaian dan penyusutan oleh air raksa,
pengetesan yang dilakukan terhadap air raksa ini merupakan thermometer manual.
Sedangkan thermometer digital dalam pengetesannya tidak menggunakan air raksa,
akan tetapi menggunakan sebuah sensor panas dan pembacaannya pun diperlihatkan
atau ditampilkan dalam digit angka.

Bagi tukang service disarankan menggunakan thermometer yang model digital dalam
melakukan pekerjaannya untuk men-service AC dan refrigerator seperti pada kulkas
atau pun pada freezer. Karena thermometer model digital ini dalam pengukuran atau
pembacaannya lebih akurat dan lebih mudah juga.

Dalam pembacaan thermometer yang sering digunakan untuk mengecek mesin


pendingin Air Conditioner atau AC dan Refrigerant ada 2 macam jenis skala, yaitu skala
Celsius dan skala Fahrenheit.

Untuk mengukur suhu di dalam refrigerator seperti pada sebuah lemari es atau freezer,
bisa menggunakan thermometer yang memiliki bulb dengan pipa kapiler yang panjang,
thermometer ini biasanya thermometer yang bermodel manual.

Namun thermometer yang bermodel digital hanya mempunyai sensor atau bulb yang
diletakkan di lemari es saja, sedangkan suhunya bisa dibaca dari luar.

Peralatan Cuci AC
ALAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK CUCI AC
Peralatan cuci Air Conditioner atau AC ini terdapat 3 macam yang perlu dimiliki,
diantaranya adalah:

1. Jet Pump atau mesin steam bertekanan tinggi yang fungsinya untuk mencuci unit AC indoor
atau bagian evaporator dan outdoor atau pada bagian kondensor.

2. Plastik steam Air Conditioner atau AC seperti plastik untuk cor. Plastik ini gunanya untuk
melindungi atau mengalirkan bekas sir cucian unit Air Conditioner atau AC yang kotor
setelah terkena berbagai macam kotoran atau debu.
3. Ember atau bak air. Peralatan ini digunakan untuk menampung air bekas pencucian AC
ketika sedang membersihkan yang perlu dibersihkan.

Dari tiga peralatan atau perlengkapan untuk mencuci Air Conditioner atau AC, seorang
tukang service AC harus mempunyai semua peralatan atau perlengkapan ini supaya
mudah dalam pekerjaannya.

Dental Mirror (cermin) dan Magnet set


WESHAREPICS.INFO
Dental Mirror atau cermin kaca ini berfungsi untuk memeriksa hasil dari pengelasan
pipa atau mencari jika ada kebocoran pada tempat yang kurang sukar atau sangat sulit
untuk dilihat.

Selain itu pada bagian pegangannya ada juga yang memberikan lampu batu baterai
atau lampu charger sehingga seorang tukang service AC bisa memeriksa atau
megecek tempat-tempat yang gelap atau kekurangan cahaya.

Gauge Manifold
CINCORESOURCES.INC
Gauge manifold merupakan salah satu alat untuk service yang digunakan untuk
mengukur tekanan pada refrigerant atau Freon di dalam sebuah sistem pendingin Air
Conditioner atau AC. Selain pada pendingin AC, alat ini juga untuk mengukur tekanan
pada refrigerator seperti pada sebuah kulkas atau freezer baik itu pada saat pengisisan
atau pun pada saat beroperasi.

Pada alat Gauge Manifold yang bisa dilihat dari alat ini hanya tekanan evaporator atau
tekanan isap / suction kompresor, dan juga tekanan pada kondensor atau tekanan
keluaran / discharge kompresor.

Gauge Manifold ini terdapat dua macam jenis yang diantaranya adalah gauge manifold
dua laluan dan gauge manifold empat laluan.

Pada dasarnya gauge manifold sebenarnya hanya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi yang
tekanannya rendah serta sisi yang tekanannya tinggi. Masing-masing dari alat ini
dihubungkan dengan sisi isap dan keluaran dari kompresor melewati selang
penghubung atau bisa disebut dengan hose.

Selain itu pada setiap sisi alat ini dipasang sebuah pengukur tekanan atau bisa disebut
dengan pressure gauge.

Pada alat gauge yang bermodel dua laluan mempunyai dua katup yang fungsinya untuk
mengatur aliran, katup ini merupakan katup yang berwarna biru pada sisi tekanan
rendah dan katup yang berwarna merah pada sisi tekanan tinggi.

Info Pemesanan Peralatan AC:

 0812 1029 0144 (Tlp/WA)


 Email : prastyo.1453@gmail.com

Pada saat melakukan pengosongan refrigeran dari sebuah sistem dan sebuah proses
vakum, kedua katup terbuka sehingga refrigerant dari bagian sisi isap bisa mengalir
melewati selang penghubung yang berwarna biru dan refrigerant dari bagian sisi
keluaran kompresor akan melewati sebuah selang penghubung yang berwarna merah
memasuki gauge manifold dan keluar menuju pompa vakum melewati sebuah selang
penghubung yang berwarna kuning, atau bisa melewati menuju sebuah tangki
penampung mesin recovery.

Dalam melakukan pengosongan refrigerant bisa dilakukan juga pada satu sisi dengan
cara membuka katup pada satu sisi saja. Pengsisian ini dilakukan dengan cara yang
sama, yaitu dengan membuka katup salah satu sisi.
Pompa Vakum

MESIN POMPA VAKUM


Kegunanaan dari alat ini untuk mengosongkan refrideran dari sistem pendingin
sehingga bisa menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti uap air atau
udara. Hal tersebut dilakukan supaya mesin refrigerasi saat bekerja tidak terganggu.

Karena jika di dalam mesin Refrigerator dan mesin pendingin AC terlalu berlebihan oleh
uap air bisa memperpendek umur operasi filter drier serta bisa juga menyebabkan
penyumbatan khusus pada bagian sisi tekanan rendah semisal di katup ekspansi atau
pada sebuah pipa kapiler freezer atau pun kulkas.
Dengan adanya sebuah gas-gas dan uap air yang tidak terkondensasi di dalam sistem,
bisa menghalangi perpindahannya panas di bagian evaporator dan kondensor, serta
dapat menaikkan tekanan keluaran atau discharge.

Terdapatnya air juga bisa menyebabkan penimbunan kerak, meyebabkan korosi, serta
menyebabkan pelumas sistem pada pendingin AC menjadi asam juga. Dalam
melakukan proses vakum yang baik dan benar, pompa vakum haruslah mampu
mengosongkan sampai dengan tekanan 20 hingga 50 mikron air raksa.

Untuk bisa melihat tekanan vakum diperlukannya alat pengukur tekanan vakum yang
bisa mengukur tekanan dari ukuran 5 hingga 500 mikron Hg.

Jika tidak mempunyai alat pengukur vakum ini, maka sistem yang harus dipompa
dengan menggunakan pompa vakum ini kurang lebih selama setengah jam setelah
penunjuk tekanan di gauge manifold menunjukan angka di -30 inci atau -760 mmHg/0
milibar.

Tang Amperemeter
FUNGSI TANG AMPEREMETER
Tang Amperemeter ini berfungsi untuk mengukur besarnya arus (a) dan tegangan (v)
pada sebuah kompresor Air Conditioner atau AC, kulkas, dan freezer.

Las (Brander)
FUNGSI BLANDER LAS
Las atau brander ini berfungsi sebagai penambal, melepas atau menyambung
sambungan pipa pada sistem refrigerator dan sistem pendingin AC. Dan untuk
menyambung sambungan ini menggunakan perak atau timah.

Brander ini bisa dengan gas LPG, kompor minyak tanah, camping gas, dan juga bisa
menggunakan gas karbid atau acetyline.

Alat Pendeteksi Kebocoran Refrigerant Elektronik


(leak detector)
CPSPRODUCTS.COM
Biasanya salah satu kerusakan juga disebabkan oleh kebocoran. Untuk mendeteksi
kebocoran ini bisa dilakukan dengan menggunakan pendeteksi refrigerant elektronik
(leak detector) atau jika tidak memiliki alat pendeteksi ini dapat dilakukan dengan cara
konvensional yaitu dengan menggunakan pendeteksi kebocoran sistem berisi
refrigerant serta alat sensor deteksi yang didekatkan dan diarahkan pada bagian yang
dicurigai terdapat kebocoran. Misalnya seperti kebocoran pada penghubung atau pada
sambungan pipa.

Selain itu jika tidak memiliki leak detector, bisa juga menggunakan Gas Nitrogen biasa
untuk mengetes kebocoran karena gas ini mempunyai sifat inert yang tidak mudah
terbakar.

Di dalam sistem pendingin Air Contioner (AC) atau pun kulkas yang akan diisi
refrigerant, terlebih dahulu diisi dengan gas nitrogen yang bertekanan, selanjutnya pada
bagian-bagain yang dikira-kira terdapat kebocoran dioleskan dengan air sabun untuk
mengetahuinya.
Air sabun ini nantinya akan mengelembung jika ada kebocoran. Kemudian gas nitrogen
dikeluarkan dengan menggunakan sistem vakum sebelum diisi refrigerant atau Freon.
Dan biasanya juga air sabun langsung digunakan untuk memeriksa kebocoran
walaupun pada sistemnya masih berisi refrigerant.

Pemotong Pipa (Tubing Cutter)

PH.PARKER.COM
Alat pemotong ini terdapatdua macam jenis yang diantaranya adalah tubing cutter dan
hacksaw atau kita sebut dengan gergaji. Selain itu yang paling penting untuk
diperhatikan adalah ketika memotong pipa jangan sampai serpihan-serpihan bekas
memotong masuk ke dalam mesin sistem pendingin AC, karena bisa menyebabkan
mesin pendingin ini rusak.

Nah untuk memotong pipa dengan menggunakan tubing cutter, hendaknya masukkan
terlebih dahulu pipanya antara roller dan cutting wheel. Selain itu juga tightening knob
berfungsi sebagai penyesuaian dengan diameter pipa yang dipotong.

Tubing cutter pun juga bisa berlaih fungsi apabila cutting wheel pada alat tersebut
ditukar dengan roda penekan yang tumpul.

Fungsi dari alat di atas untuk menekan pipa tembaga hingga beberapa bagian dari pipa
tersebut diameternya mengecil sampai bisa disambung dengan pipa yang memiliki
diameter lebih besar. Setelah itu pada bagian sela-selanya diisi dengan las tembaga
atau perak.

Refrigerant atau Freon

CHILLY AIR
Refrigerant terdapat tiga jenis yang biasa digunakan untuk melakukan perbaikan. Nah,
refrigerant R22 biasanya digunakan untuk perbaikan pada AC split, sedangkan
refrigerant R134a biasanya digunakan untuk perbaikan pada freezer atau kulkas. Dan
jenis terakhir ini merupakan refrigerant model lama yang biasanya masih menggunakan
R12.
Sesuai dengan jenis refrigerant pada spesifikasi pendingin yang dikerjakan, karena
jenis refrigerant yang digunakan atau akan dipakai sudah terdapat pada name plate
mesin pendingin, jadi tinggal sesuaikan saja tanpa harus ribet milih-milih terlebih
dahulu.

Pembesar Pipa (Swaging tool) dan Pengembang


Pipa (Flaring tool)

CECOMPASS.COM
Pembesar pipa atau Swaging tool ini berfungsi untuk membesarkan ujung pipa, supaya
dua pipa yang memiliki diameter sama bisa disambungkan dengan solder timah, las
tembaga, dan las perak.

Pengembang pipa atau Flaring tool ini fungsinya sebagai pengembang ujung pipa agar
bisa disambungkan dengan sambungan berulir atau flare fitting. Pengembang pipa ini
terdiri dari dua buah blok yang disatukan dengan baut serta mur kupu-kupu atau nama
lainnya adalah wing nut.

Pembengkok Pipa (Bending tool)


ALIEXPRESS.COM
Pembengkok atau pembelok pipa ini digunakan untuk membengkokkan pipa AC,
Refrigerator, Freezer, Kulkas supaya tidak mudah gepeng atau pun tidak mudah rusak.
Biasanya yang sering dipakai untuk membengkokkan pipa pada sistem pendingin
merupakan pembengkokan pipa dengan gas.

Pembengkokan pipa gas terdapat dua jenis yang diantaranya adalah pembengkokan
pipa pegas di dalam (inside spring) dan pembengkokan pipa pegas di luar (outside
spring).

Info Pemesanan Peralatan AC:

 0812 1029 0144 (Tlp/WA)


 Email : prastyo.1453@gmail.com

Pembantu Pipa (Pinch Off Plier)


ACKLANDS-GRAINGER.COM
Pembantu pipa ini berfungsi sebagai penggencet pipa pada mesin pendingin supaya
buntu, akan tetapi pipa tidak boleh patah atau bocor sama sekali.

Mesin Recovery, Recycle dan Recharging (mesin


3R)
Mesin ini mempunyai tiga fungsi kegunaan yaitu sebagai penangkap dan mengeluarkan
refrigerant, mendaur ulang refrigerant yang tertangkap dengan cara memisahkan dari
pelumas, serta menyaring kotoran padat.

Selain itu juga bisa mengisikan kembali refrigerant yang dtampung dalam satu mesin
supaya tidak ada refrigerant yang terlepas ke atmosfer sebagai penyebab adanya
pergantian pipa selang pada setiap proses.

Kami menyediakan jasa service AC untuk seluruh wilayah Yogyakarta. Tim kami
merupakan para teknisi profesional yang telah berpengalaman dibidang maintenance
AC selama bertahun-tahun dan dibekali dengan peralatan lengkap, sehingga akan
menjadikan kerja maksimal.

https://serviceacjogja.pro/peralatan-yang-diperlukan-seorang-teknisi-ac-professional/
https://www.youtube.com/watch?v=l4HxjNWme3c

SOP Pelaksanaan Deteksi


Gangguan SKTM
4 Agustus 2013
yantekbansel Info Berita SOP [Standar Operasional Prosedure] Tinggalkan komentar

9 Votes

SOP Pelaksanaan Deteksi Gangguan SKTM


I. Peralatan Kerja
1. Kendaraan Unit Deteksi
2. Alat Komunikasi
3. Kunci Gardu
4. Tester 20kv
5. Lampu Senter
6. Toolskit
7. Roll meter
II. Perlengkapan K3
1. Helm Pengaman
2. Sarung tangan 20kv
3. Sepatu 20kv
III. Langkah Kerja
1. Laporkan ke petugas piket Rayon bahwa pelaksanaan deteksi gangguan SKTM siap
dilaksanakan dan menuju ke Gardu/ lokasi potongan SKTM yang terganggu.
2. Pergunakan perlengkapan K3>
3. Buka pintu gardu dan pastikan bahwa potongan SKTM yang terganggu sudah aman
dari tegangan dan pasang peralatan deteksi.
4. Operasikan peralatan deteksi untuk :
– Mengetahui jarak titik kabel yang terganggu
– Melaksanakan pengetesan tahanan isolasi kabel SKTM yang terganggu
– Melacak titik gangguan sesuai trace dan petunjuk hasil ukur, setelah titik gangguan
SKTM ditemukan diberi tanda.
5. Kembali ke mobil deteksi untuk mematikan dan merapihkan peralatan deteksi.
6. Buat laporan tertulis hasil deteksi sesuai formulir yang ditentukan, dan diserahkan ke
petugas piket Rayon.
PT. PLN (Persero)
Area Banten Selatan
|| Yantek Bansel ||
Report this ad
Report this ad

SOP Penggantian PHB-TR


15 Juli 2013
yantekbansel Berbagi Ilmu Lain SOP [Standar Operasional Prosedure]Tinggalkan
komentar

4 Votes
Ngelanjutin sesi yang pertama mengenai lanjutan materi yang akan ane share-kan nih,
kemaren ane posting SOP mengenai Penggantian Trafo, sekarang ane bahas

mengenai SOP Penggantian PHB-TR, check it out

SOP Penggantian PHB-TR


Personil yang Terkait :
1. Asman Jaringan
2. Manajer Rayon
3. Supervisor Teknik Rayon
4. Supervisor Operasi Area
5. Piket Pengatur Area/Rayon
6. Pelaksana Pekerjaan
7. Petugas Gudang
Alat K3/ Alat Pelindung Diri :
1. Sarung tangan kulit
2. Sarung tangan berisolasi 20kv
3. Pakaian kerja (wearpack)
4. Helm Pengaman
5. Sepatu berisolasi 20kv
6. Sabuk Pengaman
7. Tester tegangan (TM dan TR)
8. Grounding Lokal
9. Jas Hujan
Alat Kerja :
1. Radio Komunikasi (HT)
2. Camera Digital
3. Alat Tulis
4. Tangga isolasi
5. Toolkit
6. Alat penegang jaringan (tierfit)
7. Sacle Stock 20kv
8. Sosog dari bambu
9. Megger isolasi
10. Megger tanah (Earth Resistance Tester)
11. Tambang 10mm 20meter
12. Tangpress
13. Gunting
Material :
1. PHB-TR sesuai ukuran
2. Kawat penghantar
3. Jumper
4. Konektor
5. Klem
6. Isolasi
7. Paku
8. Mur baut
Prosedure Kerja/ Langkah Kerja
I.Persiapan Pekerjaan :1. Tentukan gardu yang akan dipasang PHB-TR
2. Gunakan peralatan K3/ Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah disiapkan
3. Siapkan alat kerja dan matrial yang diperlukan
II. Pelaksanaan Pekerjaan :
4. Lakukan pemotretan instalasi (peralatan) sebelum melaksanakan pekerjaan
(gunakan camera digital)
5. Hubungi piket area atau rayon setempat menginformasikan pekerjaan siap dilakukan.
6. Lakukan pemadaman dari sisi cubicle dengan koordinasi APD
7. Yakinkan jaringan dalam kondisi tidak bertegangan
8. Pasang dudukan PHB-TR dan kencangkan dengan mur-baut
9. Disusul dengan pemasangan PHB-TR
10. Kemudian lakukan pengencangan dengan mur-baut
11. Pasang juga semua peralatan pendukung PHB-TR yang lain, seperti klem, terminal
dan busbar
12. Setelah semua terpasang, sambung dengan jaringan dan pentanahan PHB-TR
13. Periksa kembali pekerjaan
14. Kumpulkan semua peralatan kerja15. Hubungi petugas piket untuk melaksanakan
penormalan tegangan, jika jaringan siap diberi tegangan
16. Ambil gambar atau tulis berita acara (laporan) pemasangan PHB-TR
17. Kumpulkan dan periksa kembali semua peralatan kerja dan alat pelindung diri serta
material yang masih tersisa (jika ada).
PT. PLN (Persero)
Distribusi Jabar dan Banten

SOP Penggantian Trafo Gardu Portal


9 Juli 2013
yantekbansel Info Berita SOP [Standar Operasional Prosedure] Tinggalkan komentar
2 Votes

pertama2 ane ucapin mohon maaf lahir batin, apabila banyak kesalahan/dosa yang

disengaja ataupun tidak, saling memaafkan, kita mulai dari nol lagi gan

nah kali ini ane mau bahas mengenai SOP Penggantian Trafo Gardu Portal, dimana
SOP itu sendiri adalah Standart Operasional Prosedure, yaitu standart yang harus
diterapkan atau dilaksanakan di bidang pekerjaan, SOP sangat perlu karena

merupakan prosedur/langkah kerja dalam melaksanakan pekerjaan

untuk SOP nya ane dapet dari hasil kemaren di Bekasi gan, ane share kan nih

SOP Penggantian trafo Gardu Portal


Personil yang Terkait :
1. Asman Jaringan
2. Manajer Rayon
3. Supervisor Teknik Rayon
4. Supervisor Operasi Area
5. Piket Pengatur Area/Rayon
6. Pelaksana Pekerjaan
7. Petugas Gudang
Alat K3 / Alat Pelindung Diri :
1. Sarung tangan kulit
2. Sarung tangan berisolasi 20 kv
3. Pakaian Kerja [Wearpack]
4. Helm Pengaman
5. Sepatu berisolasi 20kv
6. Sabuk Pengaman
7. Tester tegangan [TM dan TR]
8. Grounding lokal
9. Jas Hujan
Alat Kerja :
1. Radio Komunikasi [HT]
2. Camera Digital
3. Alat tulis
4. Tangga isolasi
5. Toolkit [kunci, obeng, tang, palu, gergaji, dll]
6. Alat penegang jaringan [tierfit]
7. Sacle Stick 20kv
8. Sosog dari bambu
9. Megger isolasi
10. Megger tanah [Earth Resistence Tester]
11. Tambang
12. Tangpress
13. Tackle
14. Katrol
Material :
1. Trafo
2. Kawat penghantar tambahan
3. Binding Wire
4. Kawat Seng
Prosedure Kerja/Langkah Kerja,
Persiapan Pekerjaan :
1. Tentukan tiang portal yang akan diganti trafo/mutasi trafo
2. Gunakan peralatan k3/ alat pelindung diri [APD] yang sudah disiapkan
3. Siapkan alat kerja dan matrial yang diperlukan
Pelaksanaan Pekerjaan :
4. Lakukan pemotretan instalasi [peralatan] sebelum melaksanakan pekerjaan [gunakan
camera digital]
5. Hubungi piket area atau rayon setempat menginformasikan pekerjaan siap dilakukan
6. Lakukan pemadaman untuk pengaman
7. Yakinkan petugas mengenai informasi bahwa jaringan sudah aman dan bebas
tegangan
8. Setelah bebas tegangan, pasang tangga dengan posisi aman dan ikat bagian bawah
tangga dengan tiang
9. Petugas perbaikan naik melalui tangga dan membawa tambang
10. Ikatkan sabuk pengaman dan belitkan ke tiang dan ikat tangga bagian atas ke tiang
11. Petugas cari posisi aman dan nyaman
12. Naikkan peralatan kerja dengan alat bantu tambang
13. Pasang grounding lokal ke 3 penghantar SUTM
14. Lepaskan semua sambungan2 dan jumper yang tersambung dengan trafo
15. Turunkan dengan bantuan katrol
16. Kemudian naikkan trafo pengganti dengan katrol secara perlahan
17. Petugas yang berada diatas menyesuaikan trafo ke dudukan trafo dengan tepat
18. Kemudian kencangkan dengan mur-baut
19. Petugas memasang juga semua perlatan pendukung gardu yang lain
20. Setelah trafo terpasang dengan jaringan dan papan bagi
21. Periksa kembali pekerjaan
22. Lepaskan grounding lokal dari ke 3 penghantar dan turunkan
23. Turunkan juga semua perlatan kerja
24. Lepaskan ikatan tangga bagian atas ke tiang dan sabuk pengaman
25. Petugas turun melalui tangga
26. hubungi petugas piket untuk melaksanakan penormalan tegangan, jika jaringan siap
diberi tegangan
27. Ambil gambar atau tulis berita acara [laporan] pengganti trafo gardu portal
28. Kumpulkan data dan periksa kembali semua perlatan kerja dan alat pelindung diri
serta matrial yang masih tersisa [jika ada]
selesai,

https://yantekbansel.wordpress.com/tag/sop-standar-operasional-prosedure/

You might also like