You are on page 1of 1

RINGKASAN

Fatimah Azzahro, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Juli 2016.


Pengaruh Infusa Daun Pegagan (Centella asiatica) dan Doa pada Kadar SGOT
dan SGPT Tikus Sprague Dawley yang Diinduksi Alkohol Subkronis

Pembimbing I: Rahma Triliana, Pembimbing II: Helmin Elyani

Pendahuluan: Metabolisme alkohol di hepar meningkatkan kadar enzim


intraseluler hepar dalam serum yakni serum Glutamat Oksaloasetat Transferase
(SGOT) dan serum Glutamat Piruvat Transferase (SGPT). Infusa daun pegagan
memiliki bahan aktif yang bersifat hepatoprotektor disertai doa sebagai
pendamping pengobatan diharapkan mempengaruhi kadar SGOT dan SGPT
serum pasca induksi alkohol sub kronik.

Metode: Penelitian metode control group post test only-design menggunakan


Sprague Dawley betina (n=30) yang dibagi dalam 5 kelompok: kontrol negatif
(tanpa perlakuan), kontrol positif (Induksi alkohol), kelompok preventif (induksi
alkohol dan infusa daun pegagan bersamaan), kelompok kuratif (induksi alkohol
dan infusa daun pegagan sebagai kuratif) dan kelompok kuratif dengan doa
(induksi alkohol dan infusa daun pegagan sebagai kuratif disertai doa). Pemberian
alkohol dosis 5g/kgBB dilakukan pada minggu pertama, 2,5g/kgBB pada minggu
kedua dan 1,25g/kgBB pada minggu ketiga. Infusa daun pegagan dengan dosis
300mg/kgBB pada kelompok preventif diberikan sejak minggu pertama, pada
kelompok kuratif diberikan pada minggu keempat dan kelima dan pemberian doa
pada kelompok kuratif dengan doa diberikan pada minggu keempat dan kelima.
Di akhir penelitian, tikus dikorbankan dan serum diambil untuk pemeriksaan
kadar SGOT dan SGPT menggunakan metode enzymatic photometric system.
Data kemudian dianalisa dengan student-t-test berulang dan p< 0.05 dianggap
signifikan.

Hasil: Alkohol menurunkan kadar SGOT dan SGPT (p>0,05), Infusa daun
pegagan sebagai preventif dan kuratif meningkatkan kadar SGOT dan SGPT
(p>0,05), Infusa daun pegagan sebagai kuratif disertai doa menurunkan kadar
SGOT dan SGPT dibandingkan dengan hanya diberikan infusa daun pegagan saja
(p>0,05). Hal ini kemungkinan berhubungan dengan permasalahan pre-analitik
saat sampling, yang menyebabkan sampel serum mengalami hemolisis sehingga
hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT yang didapat tidak dapat dianalisa dengan
baik.

Simpulan: Pemberian terapi infusa pegagan untuk prevensi, kurasi, dan


kombinasi pegagan sebagai kurasi disertai doa tidak mempengaruhi kadar SGOT
dan SGPT pada tikus yang diinduksi alkohol subkronis akibat permasalahan
teknis.

Kata Kunci: Alkohol Subkronis, Centella asiatica, Doa, SGOT, SGPT


.

You might also like