You are on page 1of 4

TEMA : 3.

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN TINGKAT DESA

SUB TEMA : 3.3. IMAS II

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta:dapat:
 Menjelaskan tentang proses pelaksanaan IMAS 2 dengan memanfaatkan 10 tools (desa
baru) dan 5 tools (desa pasca) yang sudah disiapkan
 Melakukan proses IMAS 2 dengan memanfaatkan 10 tools yang sudah disiapkan termasuk
pelibatan penyandang disabilitas dan identifikasi potensi jumlah resiko stunting pada setiap
tahap IMAS II.

WAKTU : 6 X 45 MENIT (6 JPL)


Dalam rangka penyusunan PJM ProAksi dan RKM, masyarakat akan difasillitasi untuk
melaksanakan IMAS II. Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi (IMAS) Tahap II merupakan
kegiatan lanjutan dari IMAS Tahap I yang dilaksanaan pada saat penyusunan proposal. Hasil IMAS
Tahap II akan digunakan sebagai dasar untuk penyusunan PJM ProAKSI dan RKM. Pemerintah
Desa dan Kader AMPL bersama perwakilan masyarakat melakukan IMAS dengan menggunakan
instrumen Methodology for Participatory Assesment (MPA) dan PHAST (Participatory Hygiene
and Sanitation Transformation).
IMAS Tahap II merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk: (i) memampukan
masyarakat untuk dapat mengkaji secara mandiri berbagai masalah terkait dengan air minum,
sanitasi, dan kesehatan, (ii) mengenali kepentingan untuk mengutamakan warga kurang mampu
atau terlayani air minum dan sanitasi dalam menentukan prioritas pembangunan tingkat desa,
(iii) belajar untuk bekerja bersama dalam mengatasi persoalan terkait air minum, sanitasi, dan
kesehatan, sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas warga masyarakat, (iv) mengenali berbagai
lembaga yang beroperasi di tingkat desa yang mampu atau dapat membantu masyarakat dalam
menyelesaikan persoalan terkait air minum, sanitasi, dan kesehatan, (v) meningkatkan kapasitas
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pembangunan, terutama bidan
air minum, kesehatan, dan sanitasi tingkat desa, dan (vi) menjadi mitra bagi pemerintah desa.
Untuk memudahkan proses fasilitasi dan pendampingan serta diskusi dengan masyarakat, maka
untuk IMAS Tahap II menggunakan instrumen atau teknik dari MPA/PHAST. Kegiatan ini
dilakukan secara partisipatif oleh seluruh komponen masyarakat baik perempuan, laki-laki, kaya,
miskin termasuk masyarakat adat (indigenous and vulnerable people). Kader AMPL dan TFM
memfasilitasi proses tersebut, serta memberikan masukan dan informasi terkait bidang air
minum, sanitasi dan kesehatan kepada masyarakat, serta membantu masyarakat mendapatkan
dukungan dari Pemdes dan Pemda untuk tindak lanjut atau hasil IMAS.
Pelaksanaaan kegiatan IMAS Tahap II harus menyesuaikan dengan kondisi masyarakat, baik
untuk penentuan waktu dan tempat untuk memastikan masyarakat dapat terlibat. Kegiatan IMAS
Tahap II dilaksanakan setelah proses pemicuan perubahan perilaku agar masyarakat telah
mempunyai komitmen awal untuk merubah perilakunya.

IMAS Tahap II harus diikuti oleh seluruh komponen masyarakat, laki-laki maupun perempuan,
kaya-miskin, tua-muda, masyarakat adat, dan anggota masyarakat berkebutuhan khusus
(disabilitas) dengan kehadiran perempuan minimal 40% dari total masyarakat yang hadir
Khusus untuk Pertemuan Pleno IMAS II harus dihadiri oleh perwakilan anggota masyarakat dari
tingkat dusun/RW/RT (antara lain: kepala dusun, warga dusun laki-laki-perempuan-kaya-miskin,
tokoh masyarakat, tokoh agama, dll) dan kehadiran perempuan minimal 40% dari total
masyarakay yang hadir.
Penggunaan metode MPA dan PHAST dilakukan untuk memastikan adanya peningkatan
partisipasi masyarakat, dengan cara mendorong keikutsertaan setiap individu tanpa memandang
usia, jenis kelamin, kelas sosial, dan latar belakang pendidikan, sehingga terjadi saling belajar
antara sesama anggota masyarakat.
Proses IMAS Tahap II menggunakan instrumen MPA dan PHAST yang meliputi:

Desa Baru 1) Klasifikasi Kesejahteraan

2) Review Peta Sosial

3) Perencanaan Penelusuran Wilayah/TW, FGD, dan Pendampingan Pasca


Pemicuan
4) Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya

5) Tinjauan Pengelolaan Sarana

6) Penelusuran Wilayah (Transect Walks)

7) Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum

8) Efektivitas Penggunaan Sarana Sanitasi


9) Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan

10) Pertemuan Pleno Hasil IMAS

Desa Lama 1) Review Peta Sosial

2) Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya

3) Tinjauan Pengelolaan Sarana

4) Penelusuran Wilayah (Transect Walks)

5) Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan

6) Pertemuan Pleno Hasil IMAS

Data-data dan informasi yang dikumpulkan selama IMAS I akan digunakan sebagai bahan untuk
penyusunan proposal. Proposal ini tidak hanya bertujuan untuk merencanakan sarana air minum
saja, tetapi lebih dari dari bertujuan untuk merencanakan kegiatan yang mempunyai daya ungkit
terhadap pencagahan angka stunting dan bersifat inklusif disabilitas.
Data-data yang harus dikumpulkan terkait pencagahan angka stunting dan bersifat inklusif
disabilitas antara lain :

 Data Ibu hamil

 Data ibu yang memiliki anak dibawah usia dua tahun

 Penyandang Disbailitas yang ada di setiap dusun

Lakukan proses demonstrasi dan simulasi setiap tools IMAS I. Cermati dengan baik-baik
demostrasi dari pemandu untuk setiap tools IMAS I untuk kemudian kalian simulasikan agar
menjadi lebih paham dan trampil menfasilitasi masyarakat untuk kegiatan IMAS I

You might also like