Professional Documents
Culture Documents
B. Pendekatan, Metode, Teknik, Ilmu Bantu, dan Ragam Penelitian Ilmu Politik
1. Pendekatan
Dalam kajian ilmu politik dapat digunakan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Seperti yang sebelumnya telah dikemukakan
bahwa dalam pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, yang bersifat deskriptif analitik,
menekankan proses, bersifat induktif, dan menurut W.R.Torbert sering disebut
sebagai ‘collaborative inquiri’ (Torbert, 1981)
Sumber: David E. Apter, Pengantar Analisa Politik, Diterjemahkan oleh Setiawan Abadi,
Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1996, halm. 460
Dengan tahap C proses itu lebih maju. Pemerintah kolonial cenderung sangat menjadi
partisipan, dengan mendukung kaum moderat politik lokal dan membentuk
pembangunan politik mengikuti model imperialis. Tanggapantanggapan seperti itu
pada gilirannya merangsang organisasi-organisasi politik, gerajkan-gerakan massa,
tuntutan-tuntutan bagi kemerdekaan yang lebih besar, dan para pelopor lain yang
mengancam untuk mematahkan kekuasaan kolonial. Kaum intelektual
membangkitkan pemberontakan, sambil memberikan argument dan alternatif
ideologis. Para pemimpin karismatis atau hampir karismatis menjanjikan suatu
kesatuan baru dengan kemerdekaan.
Dalam tahap D terjadi peralihan menuju kemerdekaan. Kemudian proses itu mulai
kembali lagi dari semula dalam artian politik. Suatu keuntungan model ini adalah
bahwa ia dapat digunakan untuk mendokumentasikan morfologi pada pasca
kemerdekaan dan juga tahap-tahap kolonial. Fase permulaan merupakan fase
antusiasme dan dukungan terhadap kepemimpinan nasionalis. Fase berikutnya adalah
fase ketidakpuasan, dan konflik di puncak hirarki.
Pemenangnya menciptakan negara satu partai. Tahap ketiga merupakan periode di
mana kekuasaan pemerintah mudah digulingkan oleh kudeta-kudeta militer. Tahap
terakhir mendatangkan usaha-usaha untuk menyerahkan alternatifalternatif kepada
militer. Pada titik ini dalam sifat siklus perkembangan, seluruh proses diperbaharui
kembali, barangkali pada tingkat baru yang lebih tinggi, namun demikian tetap
mengikuti model dasar yang sama.
Ignas Kleden
Sosiolog
Ignas Kleden
Sosiolog