You are on page 1of 5

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

CONTINUING MEDICAL EDUCATION


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Akreditasi PB IDI–3 SKP

Definisi, Etiopatogenesis, dan Diagnosis


Kardiomiopati Peripartum
Monique Setiantiningrum, Vallentino Rehatta
RS St. Gabriel Kewapante, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

ABSTRAK
Kardiomiopati peripartum (peripartum cardiomyopathy, PPCM) adalah keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubungan dengan kehamilan,
bermanifestasi sebagai gagal jantung karena disfungsi sistolik ventrikel kiri, biasanya terjadi selama 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5
bulan postpartum. Merupakan diagnosis eksklusi pada wanita tanpa penyakit kardiovaskular lain, tidak harus disertai dilatasi ventrikel kiri,
namun fraksi ejeksi biasanya selalu <45%. Etiopatogenesis PPCM berupa hipotesis yang mencakup peranan stres oksidatif, hormon prolactin,
miokarditis, proses autoimun dan mungkin berhubungan dengan gen. Presentasi klinis PPCM kurang lebih sama dengan gagal jantung sistolik
sekunder terhadap kardiomiopati dan diklasifikasikan berdasarkan NYHA. PPCM adalah diagnosis eksklusi, semua pasien harus telah diperiksa
dan penyebab lain selain kehamilan disingkirkan. Gold standard penentuan PPCM adalah echocardiography. Prognosis PPCM tergantung pada
kembalinya fraksi ejeksi ke angka normal.

Kata kunci: Kardiomiopati peripartum, kardiovaskuler, kehamilan

ABSTRACT
Peripartum cardiomyopathy (PPCM) is a condition of idiopathic cardiomyopathy, associated with pregnancy, manifested as heart failure caused
by left ventricle systolic dysfunction, usually within last month of pregnancy till 5 months after delivery.The etiopathogenesis is a hypothesis of
oxidative stress, role of prolactin, myocarditis, autoimmune reaction and may also involved gene activities. The clinical presentations are similar
to systolic heart failure secondary to cardiomyopathy and classified according to NYHA criteria. PPCM is a diagnosis of exclusion after every
possible causes other than pregnancy have already been considered. Gold standard of diagnosis uses echocardiography. Prognosis depends
on the improvement of ejection fraction. Monique Setiantiningrum, Vallentino Rehatta. Definition, Etiopathogenesis and Diagnosis of
Peripartum Cardiomyopathy.

Kata kunci: Peripartum cardiomyopathy, cardiovascular, pregnancy

PENDAHULUAN menyatakan bahwa PPCM adalah suatu ventrikel kiri <45%, pemendekan fractional
Kardiomiopati peripartum (peripartum bentuk non-familial, non-genetik dari dilated <30% atau keduanya, dengan atau tanpa
cardiomyopathy, PPCM) adalah penyakit langka cardiomyopathy yang berhubungan dengan dimensi end diastolic ventrikel kiri >2.7cm/
yang masih sedikit diketahui penyebabnya. kehamilan. American Heart Association m2 body surface area.2 Definisi terkini dibuat
Terdapat banyak hipotesis etiologi dan mendefinisikan PPCM sebagai penyakit oleh Heart Failure Association of the European
patogenesis PPCM. Definisi PPCM berbeda langka dan adanya DCM primer yang Society of Cardiology Working Group on PPCM
berdasarkan organisasi pembuatnya, definisi didapat berhubungan dengan disfungsi pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa
terbaru mengacu kepada 4 kriteria dengan ventrikel kiri dan gagal jantung. National PPCM adalah suatu keadaan kardiomiopati
PPCM merupakan diagnosis eksklusi. Etiologi Heart Lung and Blood Institute and the Office idiopatik, berhubungan dengan kehamilan,
dan perjalanan penyakit masih hipotetis of Rare Diseases menyatakan PPCM jika (1) bermanifestasi sebagai gagal jantung karena
membuat PPCM suatu penyakit gagal jantung gagal jantung timbul pada bulan terakhir disfungsi sistolik ventrikel kiri, biasanya terjadi
dalam kategori tersendiri. kehamilan atau pada 5 bulan post-partum, pada 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5
(2) tidak ada penyebab pasti timbulnya bulan masa postpartum; adalah diagnosis
DEFINISI gagal jantung (3) tidak ada penyakit jantung eksklusi, terjadi pada wanita tanpa penyakit
Terdapat berbagai definisi PPCM yang diulas yang ditemukan sebelum kehamilan (4) kardiovaskular lain, tidak harus disertai
lengkap.1 European Society of Cardiology disfungsi sistolik yang dapat dipastikan oleh dengan dilatasi ventrikel kiri, namun fraksi
on the classification of cardiomyopathies echocardiography dengan kriteria fraksi ejeksi ejeksi biasanya selalu <45%.1

Alamat korespondensi email: mhsetiant05@gmail.com

492 CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

EPIDEMIOLOGI oksidatif, prolactin-cleaving protease cathepsin penelitian ini ditunjang dengan data bahwa
Tidak banyak yang diketahui tentang PPCM; D, dan prolaktin pada patofisiologi PPCM. penekanan produksi prolaktin oleh agonis
dari berbagai literatur, kejadian PPCM sekitar Stres oksidatif adalah suatu stimulus poten reseptor dopamin D2, bromokriptin, dapat
1:2200-4000 (USA), 1:1000 (Afrika Selatan), dan untuk mengaktivasi Cathepsin D dan Matrix mencegah terjadinya PPCM.1,10,11
1:300 (Haiti). Di Asia didapati 1:1374 (Rumah Metalloproteinase-2 (MMP-2), suatu enzim
Sakit Tersier di India), 1:1000 (Jepang), 1:837 yang dapat menggenerasi prolaktin 16 Miokarditis
(Pakistan), 34:100000 (Malaysia).1,3,4 Analisis kDa. Belakangan ini ditemukan korelasi erat Selain stres oksidatif, inflamasi jantung
retrospektif di pusat kesehatan tersier di antara N-terminal brain natriuretic peptide (NT- disebut juga miokarditis, telah diketahui
Singapura mendapatkan insiden 0.89:1000 proBNP), suatu marker tingkat stres dinding berhubungan dengan PPCM. Salah satu
kelahiran hidup. Kasus tertinggi dilaporkan ventrikel dan gagal jantung, prolaktin, dan penelitian hubungan miokarditis dengan
di Nigeria, sebesar 1% dari semua kelahiran marker untuk stres oksidatif (LDL teroksidasi) PPCM mengemukakan bahwa dari 26 pasien,
hidup. Hal ini karena budaya orang Nigeria dan inflamasi (interferon-gama).10 8 pasien menunjukkan adanya viral genome
yang mengharuskan setiap ibu postpartum pada biopsi miokardium. Virus tersebut antara
memakan kanwa (garam danau yang sudah Prolaktin, Prolaktin 16 Kda dan Katepsin D lain, parvovirus B19, human herpes virus 6,
dikeringkan) sembari tidur di atas tempat Stres oksidatif sebagai trigger aktivasi Epstein-Barr virus, dan human cytomegalovirus.
tidur lempung yang dipanaskan 2 hari sekali cathepsin D dalam kardiomiosit akan me- Penelitian itu berdasarkan hipotesis bahwa
selama 40 hari setelah melahirkan. Tingginya motong prolactin menjadi angiostatic and perubahan sistem imun saat hamil dapat
masukan garam menyebabkan overload pro-apoptotic subfragment. Pasien PPCM akut mengeksaserbasi infeksi de novo atau
cairan.3,5 mempunyai kadar low density lipoprotein (LDL) mereaktivasi virus laten pada wanita hamil,
serum tinggi (suatu indikasi stres oksidatif menyebabkan miokarditis yang berujung
Kardiomiopati peripartum unik untuk tinggi) dan juga peningkatan kadar serum pada kardiomiopati.1,3,9,12
wanita hamil usia reproduktif. Di Amerika katepsin D yang teraktivasi, prolaktin total
didapatkan umur rerata penderita 31 dan fragmen prolaktin 16kDa yang bersifat Marker inflamasi yang terdapat di serum
± 6 tahun, sedangkan di India 31,81 ± angiostatik.1,10 (termasuk soluble death receptor sFas/Apo-1),
3,7 tahun.6,7 Sebagai acuan, umur rerata C-reactive protein, interferon gama (IFN-
kejadian PPCM adalah wanita antara 19-38 Pada penelitian mencit, fragmen prolaktin (γ), dan IL-6, ditemukan meningkat pada
tahun.8 16 kDa mempunyai efek merusak penderita PPCM. Mekanisme ini didukung
kardiovaskular yang dapat menjelaskan dengan non-randomized trial pada 58
FAKTOR RISIKO patofisiologi PPCM. Fragmen tersebut pasien menggunakan pentoxifylline.13 Juga
Secara garis besar, faktor risiko PPCM menginhibisi proliferasi dan migrasi sel ditemukan bahwa kegagalan perbaikan klinis
diidentifikasi berupa penyakit yang endotel, menginduksi apoptosis dan merusak behubungan dengan kadar IFN-(γ) yang tetap
menyebabkan gangguan kardiovaskuler, struktur kapiler yang telah terbentuk. Bentuk tinggi; hal ini penting sebagai faktor penentu
seperti hipertensi (tekanan darah >140/90 prolaktin ini meningkatkan vasokonstriksi prognosis PPCM.1
mmHg setelah kehamilan minggu ke-20), dan merusak fungsi kardiomiosit. Kadar
diabetes melitus, dan merokok. Sedangkan prolaktin 16kDa yang tinggi tanpa keadaan Infeksi virus pada jantung merupakan salah
faktor risiko yang berhubungan dengan PPCM telah terbukti merusak mikrovaskuler satu etiologi yang mungkin menyebabkan
kehamilan antara lain, umur saat hamil >32 jantung, menurunkan fungsi jantung dan inflamasi peripartum. Beberapa penelitian
tahun, multipara (>3 kali hamil), kehamilan meningkatkan dilatasi ventrikel. Efek prolaktin melaporkan bahwa sejenis cardiotropic
multifetal, preeclampsia, penggunaan obat- 16kDa berlawanan dengan efek kardio- enterovirus bertanggung jawab atas terjadi-
obatan untuk membantu proses melahirkan, protektif prolaktin bentuk lengkap. Prolaktin nya PPCM.1,3
dan malnutrisi terutama obesitas (BMI >30).1,2,9 16kDa tidak berfungsi melalui reseptor
Ras yang merupakan faktor risiko adalah prolaktin bentuk lengkap.1,10,11 Autoimun
Afrika-Amerika. Masih belum jelas apakah ras Serum pasien PPCM ditemukan mem-
merepresentasikan faktor risiko independen Pro-apoptotic serum markers (soluble death pengaruhi maturisasi sel dendrit in vitro,
atau suatu interaksi dari kebudayaan dan receptor sFas/Apo-1) telah ditemukan kadar- berbeda dibandingkan dengan serum wanita
hipertensi yang meningkatkan risiko PPCM.2 nya meningkat pada pasien PPCM. Marker ini postpartum sehat. Serum wanita PPCM
juga dapat memprediksi status fungsional, mengandung titer autoantibodi tinggi
ETIOPATOGENESIS dan mortalitas penderita PPCM.1,11,12 terhadap protein jaringan kardium yang
Beberapa hipotesis telah diajukan namun tidak terdapat pada pasien kardiomiopati
tidak ada yang dapat menjadi penjelasan Data eksperimental pada model mencit idiopatik. Warraich dkk. menyatakan
utama bagi semua kasus PPCM. PPCM PPCM (mencit dengan cardiomyocyte- bahwa tidak seperti yang ditemukan
diketahui mempunyai patogenesis yang restricted deletion of the signal transducer and pada DCM, yaitu up-regulation selektif G3
melibatkan banyak faktor. activator of transcription-3, STAT3) menyatakan subclass immunoglobulin (IgG3s), pada
bahwa suatu mekanisme defensif terhadap PPCM terdapat kenaikan kelas G dan semua
Stres Oksidatif antioksidan yang rusak mungkin ber- subclass immunoglobulin terhadap myosin
Data baru menunjukkan keterlibatan stres tanggung jawab atas terjadinya PPCM.1 Hasil heavy chain.1,14

CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014 493


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Autoantibodi berasal dari sel fetal (micro- Presentasi klinis PPCM kurang lebih sama Kardiomiopati peripartum adalah diagnosis
chimerism) (yang dapat masuk ke dalam dengan gagal jantung sistolik sekunder eksklusi, pasien harus telah diperiksa dan
sirkulasi maternal), dan beberapa protein terhadap kardiomiopati. Tanda dan gejala disingkirkan penyebab lain gagal jantung
(seperti aktin dan miosin) yang dilepaskan awal PPCM biasanya menyerupai temuan selain kehamilan.1 Hal ini untuk menyingkir-
oleh uterus selama proses melahirkan telah normal fisiologis kehamilan, termasuk oedem kan kemungkinan diagnosis idiopathic dilated
terdeteksi pada pasien PPCM. Autoantibodi ini pedis, dyspneu d’effort, ortopnea, paroxysmal cardiomyopathy (IDCM).3 Pertimbangan
bereaksi dengan protein miokardium maternal nocturnal dyspnea, dan batuk persisten.16,18 diagnosis PPCM biasanya pada masa
yang kemudian menyebabkan PPCM.1,3,14 postpartum, sedangkan IDCM pada trimester
Tanda dan gejala tambahan pasien PPCM ke-2 kehamilan. Kejadian miokarditis banyak
Multiparitas adalah faktor risiko PPCM, adalah: abdominal discomfort sekunder ter- ditemukan pada PPCM, sehingga antigen
menyimpulkan adanya pajanan terhadap hadap kongesti hepar, pusing, nyeri sekitar dan antibodi terhadap agen penyebab
antigen fetal atau paternal dapat menyebab- jantung dan epigastrium, palpitasi, pada miokarditis dapat ditemukan, hal ini biasanya
kan respon inflamasi miokardium abnormal.3 stadium lanjut didapat hipotensi postural, tidak ditemukan pada IDCM. Ukuran jantung
peningkatan tekanan vena jugularis, dapat kembali normal pada PPCM, namun
Genetik murmur regurgitasi yang tidak ditemukan dapat juga menjadi progresif dan mempunyai
The European Society of Cardiology meng- sebelumnya, serta gallop S3 dan S4.5,19 prognosis buruk jika tidak segera ditangani.3
klasifikasikan PPCM sebagai suatu bentuk DCM
nonfamilial dan nongenetik berhubungan Pada mayoritas pasien, 78% gejala didapati Setelah berbagai etiologi telah disingkirkan,
dengan kehamilan. Tetapi beberapa kasus pada 4 bulan setelah melahirkan, hanya harus dipertimbangkan kriteria berikut:
PPCM telah terbukti berhubungan dengan 9% pasien menunjukkan gejala pada bulan keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubung-
faktor genetik.15 terakhir kehamilan.1 Tanda dan gejala paling an dengan kehamilan, bermanifestasi
sering dijumpai pada saat pasien datang sebagai gagal jantung karena disfungsi
Beberapa literatur melaporkan wanita PPCM adalah dengan NYHA functional class III atau sistolik ventrikel kiri, biasanya terjadi selama 1
mempunyai ibu atau saudara perempuan IV. Kadang pasien datang dengan aritmi bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa
didiagnosis PPCM, ada pula yang me- ventrikel atau cardiac arrest.1,5 postpartum, adalah diagnosis eksklusi, terjadi
laporkan hubungan antara first-degree pada wanita tanpa penyakit kardiovaskular
relative berjenis kelamin perempuan.1,15 Ada Gejala PPCM diklasifikasikan menggunakan lain, tidak harus disertai dilatasi ventrikel kiri,
juga yang melaporkan bahwa perempuan sistem New York Heart Association sebagai namun fraksi ejeksi biasanya selalu <45%.1,20
yang mempunyai gen DCM (dilated berikut5:
cardiomyopahty), dapat berujung pada • Class I – Keadaan tanpa gejala Pemeriksaan laboratorik pada PPCM biasanya
PPCM setelah kehamilan karena adanya • Class II – Gejala ringan hanya pada aktivitas tidak menunjukkan abnormalitas kecuali telah
stres hemodinamik. Selain itu, terdapat berat terjadi komplikasi hipoksia lanjut. Pemeriksaan
hubungan antara wanita dengan keluarga • Class III – Gejala dengan aktivitas ringan dapat digunakan untuk menyingkirkan
laki-laki yang mempunyai DCM.1 • Class IV – Gejala pada saat istirahat diagnosis diferensial seperti preeclampsia dan
noncardiogenic pulmonary edema.5
Penelitian 90 keluarga familial DCM dan Trombosis ventrikel kiri tidak jarang ditemui
PPCM mengungkapkan adanya causative pada pasien PPCM dengan LVEF <35%. Noncardiogenic pulmonary edema selama
mutation yang dapat dideteksi lebih awal Komplikasi lain yang dapat dijumpai adalah kehamilan adalah suatu keadaan tekanan
dengan penapisan. Penelitian tersebut embolisme perifer, termasuk emboli serebral onkotik rendah, digambarkan dengan
menemukan adanya mutasi (c.149A>G, dengan konsekuensi neurologis serius dan penurunan kadar albumin serum (kadar yang
p.Gln50Arg) di dalam gen yang mengkode embolisme koroner mesenterium.1,5,12 diharapkan ~3,2 mg/dL); sehingga ketika ada
cardiac troponin C (TNNC1).15 Adanya variasi stressor lain, dapat terjadi edema pulmonar
genetik dalam JAK/STAT signaling cascade DIAGNOSIS dengan tekanan pengisian jantung normal;
juga dapat menjadi salah satu penyebab Definisi PPCM pertama kali dikemukakan trigger paling sering antara lain pyelonephritis
PPCM.1 pada tahun 1971 sebagai perkembangan dan infeksi lain, corticosteroids, dan tocolytics
penyakit miokardial yang terjadi pertama seperti beta agonists dan magnesium sulfat.5
MANIFESTASI KLINIS kali pada akhir atau awal kehamilan.20
Kehamilan normal dihubungkan dengan Modifikasi definisi klasik ini menambahkan B-type natriuretic peptide
perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler kriteria ekocardiografis yang ketat. The Akibat peningkatan LV end-diastolic pressure
seperti peningkatan volume darah, National Heart, Lung, and Blood Institute karena disfungsi sistolik, sebagian besar
peningkatan kebutuhan metabolik, anemia and the Office of Rare Diseases workshop pasien PPCM memiliki konsentrasi BNP
ringan, perubahan resistensi vaskuler mengadopsi definisi tersebut pada tahun plasma atau N-terminal pro-BNP (NT-
dengan adanya dilatasi ringan ventrikel dan 2000.2 Pada tahun 2010, the European Society proBNP) meningkat. Dari 38 pasien PPCM,
peningkatan curah jantung. Karenanya, of Cardiology Working Group on Peripartum semua mempunyai kadar NT-proBNP
awal manifestasi klinis PPCM mudah Cardiomyopathy mengemukakan usulan plasma abnormal (rata-rata 1727,2 fmol/
terselubung.16,17 modifikasi definisi PPCM.1 mL) dibandingkan dengan 21 wanita post-

494 CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

partum sehat (rata-rata 339,5 fmol/mL); • Pencitraan Jantung lebih sensitif untuk menyingkirkan diagnosis
p<0,0001.1,21 Pencitraan jantung diindikasikan untuk semua PPCM dari miokarditis lainnya, tetapi
wanita peripartum dengan tanda dan gejala gadolinium harus dihindari pada wanita
Pemeriksaan Tambahan gagal jantung untuk menegakkan diagnosis hamil.1
• Rontgen Toraks dan prognosis.1,5
Diagnosis harus cepat ditegakkan. Dispnea SIMPULAN
akut, takikardia atau hipoksia, harus disertai Ro • Ekocardiografi Kardiomiopati peripartum adalah keadaan kar-
thorax untuk mendeteksi edema pulmoner, Ekocardiografi merupakan baku emas diomiopati idiopatik, berhubungan dengan
mencari etiologi dan menyingkirkan diagnosis PPCM.1 kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal
pneumonia; dilaksanakan dengan meng- jantung karena disfungsi sistolik ventrikel
gunakan pelindung abdomen.5 Tidak semua pasien datang dengan dilatasi kiri, biasanya terjadi selama 1 bulan terakhir
LV, tetapi LV end-diastolic diameter >60 mm kehamilan sampai 5 bulan masa postpartum,
Fetal radiation exposure dengan 2 maternal memprediksi kesembuhan minimal fungsi adalah diagnosis eksklusi, terjadi pada wanita
chest radiographs menggunakan abdominal LV (sama halnya dengan LVEF <30%). Kriteria tanpa penyakit kardiovaskular lain, tidak
shielding adalah sekitar 0.00007 rads. Se- diagnosis juga termasuk EF <45% dan harus disertai dengan dilatasi ventrikel kiri,
dangkan batasan yang diterima untuk fetal fractional shortening <30%.1 namun fraksi ejeksi biasanya selalu <45%.1
radiation exposure selama kehamilan adalah Faktor risiko PPCM termasuk multipara, umur
5 rads.5 Pencitraan diperlukan untuk mencari ibu lebih dari 30 tahun, kehamilan dengan
trombus yang terbentuk akibat gangguan bayi lebih dari 1, hipertensi gestasional,
Patchy infiltrates di daerah paru LVEF. Ekocardiografi dianjurkan diulang dan ras Afrika-Amerika.1,2 Bermacam teori
bawah, dengan vascular redistribution/ sebelum pasien pulang, pada 6 minggu, 6 etiopatogenesis PPCM antara lain stres
cephalization, kardiomegali, dan efusi pleura, bulan dan kemudian setiap tahun untuk oksidatif, prolaktin, autoimun dan genetik.1,10-15
mengindikasikan adanya gagal jantung menilai efikasi terapi medis.1 Morfologi katup Manifestasi klinis PPCM hampir sama dengan
kongestif. Harus dipertimbangkan bahwa jantung biasanya dalam batas normal, tetapi gagal jantung kongestif pada umumnya,
noncardiogenic pulmonary edema dapat dilatasi ventrikel kiri bisa menyebabkan namun dapat dibedakan melalui anamnesis
ditemukan jika wanita hamil terkena infeksi regurgitasi mitral sekunder terhadap dilatasi dan pemeriksaan penunjang, terutama eko-
berulang, juga pada keadaan tekanan anulus. Efusi perikardium minimal dapat kardiografi sebagai baku emas.1,5
jantung normal dan tidak ditemukan adanya juga ditemukan pada awal dan pertengahan
cephalization pembuluh darah.5 periode postpartum.3 Kardiomiopati peripartum merupakan
kegawatdaruratan medis yang harus segera
• Elektrokardiografi (EKG) • Magnetic Resonance Imaging (MRI) didiagnosis secara tepat untuk memperbaiki
Pada dua penelitan melibatkan 97 pasien Lebih akurat untuk menilai volume ruang prognosis melalui penanganan yang tepat.
Afrika Selatan, didapatkan 66% mempunyai jantung dan fungsi ventrikel dibandingkan Jika ukuran ventrikel dapat kembali normal
hipertrofi ventrikel kiri dan 96% mempunyai ekokardiografi, juga lebih sensitif untuk melihat setelah kehamilan dan masa postpartum,
gelombang ST-T abnormal. Kadang terdapat trombus. Magnetic resonance imaging dapat prognosis jangka pendek sangat baik,
aritmia kordis kronis.1 Studi lain menemukan mengukur kontraksi miokard secara segmental walaupun sequele untuk kehamilan berikut-
QRS kompleks memanjang lebih dari 120 dan dapat mengidentifikasi perubahan nya tidak begitu dipahami. Kegagalan jantung
ms pada EKG pasien PPCM sebagai prediktor miokard secara detail. Magnetic resonance untuk kembali normal dihubungkan dengan
mortalitas.9 imaging menggunakan gadolinium jauh morbiditas dan mortalitas tinggi.2

DAFTAR PUSTAKA
1. Sliwa K, et al. Position statement on current state of kowledge on aetiology, diagnosis, management, and therapy of peripartum cardiomyopathy: a position statement from the Heart
Failure Association of the European Society of Cardiology Working Group on Peripartum Cardiomyopathy. European J. Heart Failure 2012;12:767-78.
http://eurjhf.oxfordjournals.org/content/12/8/767.full.pdf+html
2. Pearson GD, et al. Peripartum cardiomyopathy: National Heart, Lung, and Blood Institute and Office of Rare Diseases (National Institutes of Health) Workshop Recommendation and
Review. JAMA 2000; 283(9):1183-8.
http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=192436
3. Mishra VN, Mishra N, Devanshi. Review article: Peripartum cardiomyopathy. JAPI 2013;61:268-73.
http://www.japi.org/april_2013/06_ra_peripartum_cardiomyopathy.pdf
4. Lim CP, Sim DKL. Peripartum cardiomyopathy: experience in an Asian tertiary centre. Singapore Med J 2013;54(1):24-7.
http://www.sma.org.sg/UploadedImg/files/SMJ/5401/5401a1.pdf
5. Carson MP. Peripartum cardiomyopathy. Emedicine online 2013.
http://emedicine.medscape.com/article/153153-overview.
6. Elkayam U, et al. Heart Failure; Pregnancy-asscociated cardiomyopathy: Clinical characteristics and a comparison between early and late presentation. Circulation 2005;111:2050-5.
http://circ.ahajournals.org/content/111/16/2050.full.pdf+html

CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014 495


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

7. Hasan JA, et al. Peripartum cardiomyopathy characteristics and outcome in a tertiary care hospital. J. Pak. Med. Assoc. 2010;60(5):377-80.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20527612
8. Huang GY, Zhang LY, Long-Le MA, Wang LX. Clinical characteristics and risk factors for peripartum cardiomyopathy. African Health Sci. 2012;12(1):26-31.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3462514/pdf/AFHS1201-0026.pdf
9. Ramachandran R, Rewari V, Trikha A. Anaesthetic management of patients with peripartum cardiomyopahty. J. Obstetr. Anaesth. Crit. Care 2011;1(1):5-12.
http://www.joacc.com/article.asp?issn=22494472;year=2011;volume=1;issue=1;spage=5;epage=12;aulast=Ramachandran
10. Chopra S, Verghese PP, Jacob JJ. Bromocriptine as a new therapeutic agent for peripartum cardiomyopahty. Indian J. Endocrinol. Metabolism 2012;16(7):60-2.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3354950/
11. Patten IS et al. Cardiac angiogenic imbalance leads to peri-partum cardiomyopathy. Nature 2012;485(7398):333-8.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356917/
12. Ramaraj R, Sorell VL. Peripartum cardiomyopathy: Causes, diagnosis, and treatment. Cleveland Clinic J. Med. 2009;76(5):289-96.
http://www.ccjm.org/content/76/5/289.long
13. Sliwa K et al. The addition of pentoxifylline to conventional therapy improves outcome in patients with peripartum cardiomypathy. Europ. J. Heart Failure 2002;4:305-9.
http://eurjhf.oxfordjournals.org/content/4/3/305.long
14. Shah T et al. Peripartum Cardiomyopathy: a contemporary review. Debakeyheartcenter.com/journal 2013;MDCVJ-IX(1):38-43.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3600883/pdf/MDCVJ-09-038.pdf
15. Van Spaendonck-Zwarts KY et al. Peripartum cardiomyopathy as a part of familial dilated cardiomyopathy. Circulation 2010;121:2169-75.
http://circ.ahajournals.org/content/121/20/2169.full.pdf+html
16. Okeke TC, Ezenyeaku CCT, Ikekako LC. Peripartum cardiomyopathy. Ann. Med. Health Sci. Res. 2013;3(3):313-9.
http://www.amhsr.org/temp/AnnMedHealthSciRes33313-8157122_223931.pdf
17. Maroo A, Raymond R. Pregnancy and heart disease.
http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/cardiology/pregnancy-and-heart-disease/
18. Krejci J, et at. The variable clinical course of peripartum cardiomyopathy. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub 2012;156(XX):1-6.
http://biomed.papers.upol.cz/getrevsrc.php?identification=public&mag=bio&raid=413&type=fin&ver=2
19. Givertz MM. Perpartum cardiomyopathy. Circulation 2013;127:e622-6.
http://circ.ahajournals.org/content/127/20/e622.full.pdf+html
20. Johnson-Coyle L, Jensen L, Sobey A. Peripartum cardiomyopathy: review and practice guidelines. Am J Crit Care 2012;21:89-98.
http://ajcc.aacnjournals.org/content/21/2/89.full.pdf+html
21. Terata M et al. Detection of peripartum myocardial burden by vector-projected 187 channel electrocardiography and serum NT-proBNP. Int Heart J 2013; 54(3):140-5.
https://www.jstage.jst.go.jp/article/ihj/54/3/54_140/_pdf

496 CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014

You might also like