You are on page 1of 15

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH

TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
CHINTIA.M.PUSIRUMANG
GREYTI.Q.KOROPIT
NURAFNI RIAMBANG
YUNITA MAMUNTU

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


2012
TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tujuan penulisan makalah
ini adalah agar kita dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat memahami tentang bagaimana
pembentukan organ-organ pada hewan

Penyusunan makalah ini dikembangkan untuk memahami Rasa Ingin tahu dari semua
teman Mahasiswa Maupun Dosen tentang Tumbuhan Paku

Tak ada gading yang tak Retak, Demikian pula dengan penyusunan Makalah ini. Kritik
dan Saran sangat kami perlukan untuk Perbaikan dan penyusunan Makalah Selanjutnya.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dosen pembimbing yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan atas pembuatan makalah ini.

Tondano, April 2012

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 2


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… 3

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4

BAB 2

PEMBAHASAN……………………………………………………………………5-12

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN………………………………………………………………………..13

SARAN………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 3


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

BAB I

PENDAHULUAN

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya
memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku
sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang,
daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai
tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan
daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab
(higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan
daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di
antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembap.
Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya
tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur.
Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal
sebagai masa keemasan tumbuhan paku.

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 4


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

BAB II

PEMBAHASAN

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku
diantaranya adalah:

1. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
2. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit
atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit.
3. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora
atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini
berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-
hari disebut generasi sporofit.
5. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut
tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
6. Tidak berbunga.
7. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 5


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

a) Morfologi (Ukuran Dan Bentuk Tubuh )

Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya
pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat
yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang
telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang
hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti
tanduk rusa.

Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku.
Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit
adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit
berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh
karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah
yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.

b) Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit

Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada
beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang
tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang
yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang.
Tumbuhan paku yang tidak memilki akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada
rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang
berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun
tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun
atau berdaun kecil terdapat pada batang.

Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan
paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 6


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak
mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada
yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur
seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium
berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indisium.
Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem
adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh
pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Spora yang menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati
yang disebut protalus atau protaliaum.

c) Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi gametofit

Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan paku
memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Protalus berupa lembaran, memiliki
rizoid pada bagian bawahnya, serta memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus hidup bebas
tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis tumbuhan paku
tertentu tidak memilki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan tumbuhan paku
tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur.

Gametofit memilki alat reproduksi seksual. Alat reproduksi jantan adalah anteridium.
Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagelum. Alat reproduksi betina adalah arkegonium.
Arkegonium menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku jenis tertentu memiliki dua jenis
alat reproduksi pada satu individu. Gametofit dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit
biseksual. Gametofit yang hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut
gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang
menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).

d) Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung
di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku
adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat).

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 7


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

e) Reproduksi

Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual
pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan
adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan
paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh
pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada
sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan
diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus
dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n).

Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi, yaitu anteridium dan arkegonium, atau satu jenis
alat reproduksi, yaitu anteridium saja atau arkegonium saja. Arkegonium menghasilkan satu
ovum yang haploid (n). Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang
haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium.
Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium
menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n).
Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

Daur hidup (metagenesis)

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 8


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

f) Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:

1. Paku Purba (Psilophytinae)


2. Paku Kawat (Lycopodiinae)
3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
4. Paku Sejati (Filicinae)

Paku Purba (Psilophytinae)

Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang


hampir punah. Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan
sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil,
terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah
Psilotum.

Paku Kawat (Lycopodiinae)

Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat;
sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), umumnya
hidup di darat.

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 9


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

Paku Ekor Kuda (Equisetinae)

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah


berdaun tunggal dengan ukuran
kecil dan tersusun spiral, batang
berwarna hijau dan beruas-ruas.
Sporangium terletak di dalam
strobilus (kerucut).

Paku Sejati (Filicinae)

Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah daun berukuran besar, daun
muda menggulung dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 10


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokkan menjadi:

1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang
(Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp.)
2. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan paku
air (Azolla pinnata).
3. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa
(Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus).

g) Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga,
yaitu :

1. Paku Homospora,

Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama
besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium)

2. Paku Heterospora

Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang
berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora yang
kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan
Semanggi (Marsilea).

3. Paku Peralihan

Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan
ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh tumbuhan paku peralihan
adalah paku ekor kuda (Equisetum).

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 11


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

h) Manfaat Tumbuhan Paku

Beberapa jenis tumbuhan paku dapat diamanfaatkan bagi kepentingan manusia. Jenis tumbuhan
paku yang dapat dimanfaatkan yaitu semanggi (Marsilea crenata) dimakan sebagai sayur, paku
rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Paku sawah (Azolla pinnata)
sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, suplir (Adiantum cuneatum) dan paku rusa
(Platycerium bifurcatum) sebagai tanaman hias.

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 12


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

BAB III

KESIMPULAN

Tumbuhan paku ( pteridophyta) merupakan tumbuhan sekelompok tumbuhan yang telah


memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya.
Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan
generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.

Tumbuhan ini merupakan kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan
daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan
kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi
aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.

Tumbuhan ini dapat ditemukan di air,tempat lembab dan menempel pada tumbuhan lain.
Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau
sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini berkumpul di
permukaan bawah dari helaian daun. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan
paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit.

Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan
spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk
fotosintesis.Tidak berbunga. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 13


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

DAFTAR PUSTAKA

Kimbal.2000.biologi jilid 3 edisi 5. Erlangga: Jakarta

Arrijani.2000.taksonomi tumbuhan.Fmipa:ikip manado

Anonimus.2010.tumbuhan paku (pteridopyhta).http:Wikipedia.com

Diakses:

hari jumat 27 april 2012

pukul 11.30 wita

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 14


TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPYHTA)

MAKALAH TUMBUHAN BERPEMBULUH-TUMBUHAN PAKU(PTERIDOPHYTA) Page 15

You might also like