Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
(.......................................) (.........................................)
2017
Departemen Keperawatan Medikal Bedah
LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM KARDIOVASKULER
Oleh :
(.......................................) (.........................................)
2017
Departemen Keperawatan Medikal Bedah
SISTEM KARDIOVASKULER
Oleh :
(.......................................) (.........................................)
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Thrombus pada system vena dalam sebenarnya tidak berbahaya, dapat menjadi
terlepas, kemudian mengikuti aliran darah dan menyumbat arteri di dalam paru
(emboli paru).
koroner arteri dan stroke. Angka kejadian DVT mendekati 1 per 1000 populasi
setiap tahun. Faktor risiko DVT antara lain usia tua, imobilitas lama, trauma,
hormonal, kortikosteroid).
bekuan darah dalam vena sekunder akibat inflamasi/trauma dinding vena atau
total sehingga aliran darah terganggu. DVT adalah terbentuknya bekuan darah
(thrombus) pada salah satu vena dalam yang menyalurkan darah kembali ke
jantung. Cedera traumatic merupakan salah satu faktor risiko penting untuk
meliputi aliran darah, komponen darah, dan pembuluh darah yang dikenal
sebagai Virchow’s Triad. Temuan klasik nyeri pad betis pada saat kaki
dorsifleksi (Homans sign) merupakan tanda yang spesifik tetapi tidak sensitive
B. Etiologi
dan perubahan daya beku darah. Selain faktor stimulasi, terdapat faktor
protektif yaitu inhibitor faktor koagulasi yang telah aktif (contoh: antitrombin
yang berkaitan dengan hearan sulfat pada pembuluh darah dan protein C yang
teraktivasi), eliminasi faktor koagulasi aktif, dan kompleks polimer fibrin oleh
Faktor risiko:
2. Imobilisasi
3. Obesitas
4. Keganasan
5. Sepsis
6. Trombofilia
8. Trauma
9. Penyakit jantung
10. Kehamilan
C. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala ini dapat muncul ataupun tidak, unilateral atau bilateral, ringan
atau berat bergantung pada thrombus yang terbentuk. Thrombus yang tidak
gejala paling spesifik dari DVT. Thrombus yang terdapat pada iliac bifurcation,
vena pelvis, vena kava menimbulkan edema kaki biasanya bilateral. Temuan
klasik nyeri pada betis pada saat kaki dorsifleksi merupakan tanda yang
spesifik tetapi tidak sensitive dan terjadi pada setengah pasien dengan DVT.
1. Nyeri
Intensitas nyeri tidak tergantung besar dan luas trombosis. Trombosis vena
bagian medial dan anterior paha. Keluhan nyeri sangat bervariasi dan tidak
spesifik, bisa terasa nyeri atau kaku dan intensitasnya mulai dari yang
2. Pembengkakan
maka lokasi bengkak adalah di bawah sumbatan dan tidak nyeri, sedangkan
ditinggikan.
Perubahan warna kulit tidak spesifik dan tidak banyak ditemukan pada
ungu. Perubahan warna menjadi pucat dan dingin pada perabaan merupakan
D. Patofisiologi
Trombosis vena biasanya terdiri dari fibrin, sel darah merah, dan beberapa
komponen trombosit dan leukosit. Terdapat tiga hal yang berperan dalam
1. Statis vena
Aliran darah vena cenderung lambat, bahkan dapat statis terutama di daerah
E. Pemeriksaan Diagnostik
DVT. Pemeriksaan ini sensitive tetapi tidak spesifik, sehingga hasil negative
sangat berguna untuk eksklusi DVT, sedangkan nilai positif tidak spesifik
untuk DVT, sehingga tidak dapat dipakai sebagai tes untuk diagnosis DVT.
2. Radiologis
a. Venografi
Disebut juga sebagai plebografi, ascending contrast phlebography atau
invasif.
b. Flestimografi Impedans
Saat ini USG yang dipakai untuk mendiagnosis DVT karena non-invasif.
USG memiliki tingkat sensitivitas 97% dan spesifisitas 96% pada pasien
proksimal.
antara daerah dan aliran darah vena lancar dengan yang tersumbat
F. Penatalaksanaan
1. Non-farmakologis
tungkai yang mengalami DVT dapat membuat bekuan terlepas dan berjalan
yang jelek.
2. Farmakologis
a. Unfractionated Heparin
pembekuan
pembuluh darah.
seperti peptic ulcer disease, penyakit hepar, kanker, dan risiko tinggi
perdarahan.
Efek samping perdarahan dan trombositopeni. Pada terapi awal risiko
b. Terapi Trombolitik
bekuan secara cepat tapi risiko perdarahan juga tinggi. Risiko perdarahan
harapan hidup lebih dari 6 bulan, onset gejala <14 hari, tidak ada
kontraindikasi. Kontraindikasi trombolisis antara lain bleeding
c. Trombektomi
thrombectomy gagal, lesi tidak dapat diakses oleh kateter, thrombus sukar
G. Komplikasi
akibat bekuan darah yang berasalh dari tempat lain. Tanda dan gejalanya
tidak khas, seringkali pasien mengeluh sesak napas, nyeri dada saat menarik
2. Post-thrombotic Syndrome
terjadi pada saat rekanalisasi lumen vena yang mengalami trombosis, atau
karena sisa thrombus dalam lumen vena. Sindrom ini ditandai oleh bengkak
dan nyeri berulang dan progresif, dapat terjadi dalam 1 sampai 2 tahun
setelah kejadian trombosis vena dalam, pada 50% pasien. Pada beberapa
berkala.
H. Pencegahan
setiap 30 menit, terutama pasien yang baru menjalani pembedahan mayor atau
A. Pengkajian
1. Data Demografi
DVT sebagai salah satu manifestasi dari Venous Thrombo Embolism (VTE)
2. Riwayat Kesehatan
Anamnesis dan pemeriksaan fisik merupakan hal yang sangat penting dalam
DVT biasanya adalah kaki bengkak dan nyeri. Pada pemeriksaan fisik
pembuluh darah superficial teraba, dan Homans sign positif tidak selalu
faktor risiko.
a. Aktifitas / istirahat
brlanjut
b. Sirkulasi
serebrovaskuler trombotik
c. Makanan / cairan
untuk hiperkoagulasi)
Gejala: berdenyut, nyeri tekan, makin nyeri bila berdiri atau bergerak
e. Keamanan
Gejala: riwayat cedera langsung atau tak langsung pada ekstremitas atau
terapi intravena)
f. Penyuluhan
B. Dianosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
Penyebab:
Penyebab:
- Hiperglikemia
melitus, hiperglikemia)
3. Hipervolemia
Penyebab:
4. Intoleransi Aktivitas
Penyebab:
- Kelemahan
- Imobilitas
5. Defisit Pengetahuan
Penyebab:
6. Ansietas
Penyebab:
- Krisis situasional
1. Nyeri Akut
NOC:
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Kriteria hasil:
nyeri.
NIC :
Pain management
pasien.
nyeri
c. Berikan alternatif tindakan kenyamanan. Contoh : pijatan, perubahan
NOC:
- Circulation Status
Kriteria Hasil
NIC:
adventisius
risiko infark
e. Hindari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu
oksigen.
terhadap nyeri.
NOC:
- Fluid Balance
Kriteria Hasil:
NIC:
Fluid Management
asites)
dalam tubuh
NOC:
- Toleransi Aktivitas
- Konservasi Energi
Kriteria Hasil:
NIC:
Energy Management
aktivitas
d. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
emosinya
5. Ansietas
NOC:
- Kontrol kecemasan
- Koping
Kriteria Hasil:
mengontol cemas
NIC:
dilakukan.
Rasional: Dukungan dari keluarga dapat membuat klien lebih tenang dan
optimis
6. Defisit Pengetahuan
NOC:
Kriteria Hasil:
- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyaki, kondisi,
secara benar
NIC:
c. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit dengan