You are on page 1of 4

PENCABUTAN GIGI PERMANEN

No. Dokumen : /SOP/UKP/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

Kepala Puskesmas
PUSKESMAS WAY
MILI R.Imam Salamuddin S.Kep
NIP : 196910032003121003

1. Pengertian 1. Pencabutan gigi merupakan suatu prosedur pengeluaran


gigi dari aveolus, dimana pada gigi tersebut sudah tidak
dapat dilakukan perawatan gigi.
2. Perawatan gigi juga merupakan suatu tindakan
pembedahan yang melibatkan jaringan bergerak dan
jaringan lunak pada rongga mulut, akses yang dibatasi
oleh bibir dan pipi dan selanjutnya dihubungkan atau
disatukan oleh gerakan lidah dan rahang.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan paramedis
dalam melaksanakan ketentuan tentang persetujuan
dtindakan medis.
2. Agar pasien mengetahui prosedur penanganan
penyakitnya bisa membahayakan atau tidak.
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi
tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum
dilakukan tindakan.
3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan RI no HK.02.02/Menkes/62/2015
tentang panduan praktik klinis bagi Dokter Gigi
4. Referensi Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas
5. Prosedur/ Langkah- I. Menyapa pasien dengan ramah
II. Anamnesa
langkah
1. Menanyakan dan mencatat identitas pasien
2. Keluhan utama
2.1 Lokasi gigi yang sakit
2.2 Mulai kapan dirasakan
2.3 Sifat sakit
a. terus-menerus
b. Kadang-kadang : timbulnya rasa sakit, rasa
sakit menyebar/setempat, sudah
diobati/belum
3. Riwayat kesehatan umum
Penyakit yang diderita :
a. Jantung : keluar keringat dingin, berdebar, sesak
nafas, nyeri dada
b. Kencing manis : keluhan 3P (sering kencing,
sering lapar, sering haus), bila ada luka tidak
sembuh-sembuh, bau mulut khas (Halitosis),
radang jaringan penyangga (menyebabkan gigi
goyang)
c. Darah tinggi
d. Kehamilan pada khusunya wanita : umur
kehamilan, berhubungan dengan pemberian obat
anastesi, alergi, asma
e. TBC
f. Hepatitis : gejala (rasa mual, muntah dan icterus)
g. HIV/AIDS/ penyakit kelamin
iii. Pemeriksaan
1. Ekstra Oral :
- Pipi : diraba menggunakan empat jari dengan
menekan secara lembut, bila ada benjolan/
pembengkakan kekenyalannya : keras/lunak, ada
fluktuasi/tidak
- Bibir : dilihat dengan cara ditarik menggunakan
ibu jari dan telunjuk, untuk bibir bawah ditarik
kebawah untuk bibir atas ditarik keatas. Diraba
bila terdapat perubahan warna/tonjolan dengan
cara ditekan lembut menggunakan dua jari, bila
ada pembengkakan konsistensi keras/lunak
- Kelenjar lymphe : diraba menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah, ada
pembengkakan/tidak,
2. Intra Oral :
- gigi yang menjadi keluhan utama : tes vitalitas
menggunakan cara panas (guta perca)/ dingin
(chlor etil), cek perkusi menggunakan belakang
gagang kaca mulut apakah sakit/tidak, cek palpasi
menggunakan telunjuk sama/tidak dengan
kontralateral gigi sehat lainnya
- pemeriksaan seluruh gigi geligi : meliputi
pemeriksaan warna, posisi (malposisi) karies,
kegoyangan gigi, sisa akar, tumpatan yang kurang
baik dll
- pemeriksaan mukosa pipi dan jaringan
periodontal
a. Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesa
2. Keluhan Utama
3. Pemeriksaan EO
4. Pemeriksaan IO
b. Rencana perawatan
Pencabutan gigi permanen
1. diagnosa
2. bila masih infeksi akut maka pencabutan ditunda dan
menjelaskan kepada pasien mengenai bahaya bila
dilakukan pencabutan dalam kondisi sakit/ infeksi.
3. memberikan pengobatan dan menjadwalkan rencana
pencabutan.
4. memberi tahukan kepada pasien pentingnya
pencabutan gigi dan menjelaskan tahap yang akan
dilakukan serta menanyakan apakah pasien sudah
makan atau belum, kondisi fisik, cukup tidur/tidak.

Tahap yang dilakukan


1. memberi tahu pasien tentang lokasi dilakukannya
anastesi.
2. asepsis daerah yang akan dilakukan injeksi anestesi
menggunakan larutan antiseptif.
3. setelah jarum disuntikan, aspirasi untuk memastikan
tidak terjadi infeksi ekstra vaskuler.
4. deponir bahan anastesi secara perlahan, apabila
terjadi penumpukan cairan anestesis lakukan
pemijatan pada daerah tersebut.
5. observasi pasien sambil menunggu efek anastesi.
6. jika anastesi sudah bekerja, lakukan ekstraksi.
7. apabila gigi sudah diekstraksi, periksa soket untuk
memastikan tidak ada sisa gigi/fragmen tulang.
8. kompresi soket, lalu gigi tampon 30 menit sampai 1
jam.

Instruksi paska pencabutan


1. memberikan instruksi kepada pasien untuk tidak
makan sebelum efek anastesi hilang
2. mengunyah makanan pada sisi yang tidak dilakukan
pencabutan
3. tidak memperkenankan pasien menghisap daerah
bekas cabutan
4. minum obat yang diresepkan oleh dokter
5. menjelaskan manfaat dan instruksi dan akibat bila
pasien tidak mematuhi instruksi
6. kontrol paska pencabutan
6. Unit Terkait Poli gigi

You might also like