You are on page 1of 44

SKILLAB BIOSTATISTIKA

Blok 26 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya


Periode April – Mei 2018

A. ANALISIS UNIVAIATE
Analisis univariate dilakukan untuk mengetahui ukuran statistik dan distribusi frekuensi
responden pada masing-masing variabel penelitian. Ukuran statistik untuk menyajikan data
variabel berskala numerik. Apabila sebaran data berdistribusi normal maka ukuran statistik
yang disajikan umumnya rerata dan simpangan baku. Apabila sebaran data tidak berdsitribusi
normal, maka ukuran statistik yang disajikan umumnya median, minimal, dan maksimal.
Distribusi frekuensi untuk menyajikan data variabel berskala katagorik.

1. Ukuran Statistik
Tabel-01. Ukuran Statistik dan Normalitas Sebaran Data
Variabel n Rerata S.b. Median Min Max P_value
Total
250 188.3960 53.90 183.50 100 400 .000
Kolesterol
Trigliserid 250 122.6760 86.10 97.00 50 490 .000
HDL 250 34.7480 13.74 29.50 15 68 .000
LDL 250 129.7400 45.60 120.00 50 297 .000
Gula Darah 250 135.0720 73.86 112.00 82 699 .000
Umur 250 50.9280 12.85 50.00 22 80 .200
Interpretasi p_value Uji Normalitas Data:
H0 = data berdistribusi normal
H1 = data berdistribusi tidak normal
Jika p_value < alpa = 0,05  maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti data
berdistribusi tidak normal.

Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mengetahui ukuran statistik dan sebaran data. Nilai p_value muncul setelah
dilakukan tes Uji Normalitas Data untuk melihat sebaran data. Untuk Uji Normalitas data diatas
menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov karena data penelitian lebih dari 50 data.

Pada nilai Kadar Gula darah dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,000 yang
berarti H0 ditolak dan H1 diterima dimana data Kadar Gula Darah tidak berdistribusi
normal. Dan pada 250 data penelitian diatas didapatkan juga :
1. Rata-rata  135,07
2. SD  73,868
3. Median  112,00
4. Minimum  82
5. Maksimum  699

Pada nilai Kadar Kolesterol Total dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,000 yang
berarti H0 ditolak dan H1 diterima dimana data Kadar Kolesterol Total tidak berdistribusi
normal. Dan pada 250 data penelitian diatas didapatkan juga :
1. Rata-rata  188,4
2. SD  53,903
3. Median  183,5
4. Minimum  100
5. Maksimum  400

Pada nilai Kadar Trigliserid dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,000 yang
berarti H0 ditolak dan H1 diterima dimana data Kadar Trigliserid tidak berdistribusi
normal. Dan pada 250 data penelitian diatas didapatkan juga :
1. Rata-rata  122,68
2. SD  86,107
3. Median  97
4. Minimum  50
5. Maksimum  490

Pada nilai Kadar LDL dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,000 yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima dimana data Kadar LDL tidak berdistribusi normal. Dan pada
250 data penelitian diatas didapatkan juga :
1. Rata-rata  129,74
2. SD  45,604
3. Median  120
4. Minimum  50
5. Maksimum  297

Pada nilai Kadar HDL dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,000 yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima dimana data Kadar HDL tidak berdistribusi normal. Dan pada
250 data penelitian diatas didapatkan juga :
1. Rata-rata  34,75
2. SD  13,740
3. Median  29,5
4. Minimum  15
5. Maksimum  68

Pada data Usia dari 250 data penelitian didapatkan nilai p_value 0,074 yang berarti H0
diterima dimana data Usia berdistribusi normal. Dan pada 250 data penelitian diatas
didapatkan juga :
1. Rata-rata  50,93
2. SD  12,853
3. Median  50
4. Minimum  22
5. Maksimum  80

Maka dari penjelasan diatas hanya data Usia yang berdistribusi normal, sedangkan data gula
darah, kolesterol total, trigliserid, LDL, HDL data tidak berdistribusi normal.

2. Distribusi Frekuensi
Tabel-02a. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Gula Darah
Gula Darah n %
Normal 41 16.4
Pradiabet 187 74.8
Diabetes Melitus 22 8.8
Jumlah 250 100.0

Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari Gula Darah. Didapatkan dari 250
sampel penelitian bahwa jumlah orang yang normal atau tidak diabetes melitus sebanyak 41
orang (16,4%), jumlah orang pradiabet sebanyak 187 orang (74,8%), dan jumlah orang yang
mengalami Diabetes Melitus sebanyak 22 orang (8,8%).

Tabel-02b. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kolesterol Total


Kolesterol Total n %
Normal 163 65.2
Agak Tinggi 55 22.0
Tinggi 32 12.8
Jumlah 250 100.0
Interpretasi Tabel:
Dari 250 subjek penelitian sebagian besar responden memiliki kolesterol total yang normal
yaitu sebanyak 163 orang atau 65%

Tabel-02c. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Trigliserid


Trigliserid n %
Normal 189 75.6
Agak Tinggi 27 10.8
Tinggi 34 13.6
Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 250 100.0

Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari Trigliserid. Didapatkan dari 250
sampel penelitian bahwa jumlah orang yang normal sebanyak 189 orang (75,6 %), jumlah
orang yang memiliki kadar Trigliserid Agak Tinggi sebanyak 27 orang (10,8%), dan jumlah
orang memiliki kadar Trigliserid Tinggi sebanyak 34 orang (13,6%).

Tabel-02d. Distribusi Frekuensi Responden Menurut HDL


HDL n %
Rendah 170 68.0
Normal 80 32.0
Jumlah 250 100.0
Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari HDL. Didapatkan dari 250 sampel
penelitian bahwa jumlah orang yang memiliki kadar HDL rendah sebanyak 170 orang (68%),
jumlah orang yang memiliki kadar HDL normal sebanyak 80 orang (32 %).

Tabel-02e. Distribusi Frekuensi Responden Menurut LDL


LDL n %
Normal 66 26.4
Agak Tinggi 76 30.4
Tinggi 57 22.8
Sangat Tinggi 51 20.4
Jumlah 250 100.0

Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari LDL. Didapatkan dari 250 sampel
penelitian bahwa jumlah orang yang normal sebanyak 66 orang (26,4 %), jumlah orang yang
memiliki kadar LDL Agak Tinggi sebanyak 76 orang (30,4%), jumlah orang memiliki kadar
LDL Tinggi sebanyak 57 orang (22,8%), dan jumlah orang yang memiliki kadar LDL sangat
tinggi sebanyak 51 orang (20,4%).

Tabel-02f. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Obesitas


Obesitas n %
Non-Obesitas 136 54.4
Obesitas 114 45.6
Jumlah 250 100.0
Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari responden yang mengalami Obesitas.
Didapatkan dari 250 sampel penelitian bahwa jumlah orang yang tidak mengalami obesitas
sebanyak 136 orang (54,4%) dan jumlah orang yang mengalami obesitas 114 orang (45,6 %).

Tabel-02g. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia


Usia n %
< 50 tahun 119 47.6
>=50 tahun 131 52.4
Jumlah 250 100.0

Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari responden menurut usia. Didapatkan
dari 250 sampel penelitian bahwa jumlah orang yang berusia kurang dari 50 tahun sebanyak
119 orang (47,6%) dan jumlah orang yang berusia diatas 50 tahun sebanyak 131 orang (52,4 %).

Tabel-02h. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia


Jenis Kelamin n %
Wanita 131 52.4
Pria 119 47.6
Jumlah 250 100.0
Interpretasi Tabel:
Tabel diatas untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari responden berdasarkan jenis kelamin.
Didapatkan dari 250 sampel penelitian bahwa jumlah wanita sebanyak 131 orang (52,4%) dan
jumlah laki-laki sebanyak 119 orang (47,6 %).

B. ANALISIS BIVARIATE
Analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel.
Secara deskriptif, analisis bivariate digunakan untuk menyajikan distribusi frekuensi
berdasarkan dua variabel katagorik.
Secara analitik, analisis bivariate digunakan untuk uji hipotesis hubungan dua variabel
(korelasi, komparasi, regresi)

3. Korelasi
Korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara dua variabel meliputi Arah
hubungan, kuat hubungan, dan signifikansi kuatnya hubungan.
(a) Korelasi Pearson digunakan apabila sebaran data kedua variabel berdistribusi normal.
(b) Korelasi Spearman digunakan apabila terdapat variabel yang sebaran datanya tidak normal
(c) Korelasi Gamma digunkan apabila kedua variabel berskala ordinal dan kedudukannya
setara
(d) Korelasi Sommer digunkan apabila kedua variabel berskala ordinal dan kedudukannya
tidak setara
(e) Korelasi Cramer digunkan apabila kedua variabel berskala nominal dan kedudukannya
setara
(f) Korelasi Lamda digunkan apabila kedua variabel berskala nominal dan kedudukannya
tidak setara

Tabel-03a. Korelasi Gula Darah dan Variabel Faktor Risiko (Analyze  Correlate 
Bivariate  jangan lupa all pake yang numeral)
Variabel Gula Darah P_value(**)
Kolesterol Total 20.3 % .001
Trigliserid 10.7 % .091
HDL 1.0 % .877
LDL 20.5 % .001
1) Untuk Interpretasi dari Korelasi yaitu:
H0 = Korelasi tidak bermakna / signifikan
H1 = Korelasi bermakna / signifikan
Jika p_value < alpa (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna.
2) Nilai correlation Coefficient :
Untuk menentukan Kekuatan korelasi
0,0 - < 0,2 = Sangat lemah
0,2 - < 0,4 = Lemah
0,4 - < 0,6 = Sedang
0,6 - < 0,8 = Kuat
0,8 – 1,00 = Sangat Kuat
3) Untuk menentukan Arah korelasi
Positif = Semakin tinggi variabel A maka variabel B juga semakin tinggi
Negatif = Semakin tinggi variabel A maka variabel B semakin rendah

Interpretasi Tabel:
Pada tabel diatas digunakan untuk mendapatkan korelasi (seberapa kuat hubungan) antar
variabel dengan data numerik dengan numerik. Pada tabel diatas untuk mencari korelasi antara
gula darah dengan kadar kolesterol total, trigliserid, HDL dan LDL menggunakan korelasi
Spearman karena sebaran data diatas tidak berdistribusi normal.

Pada korelasi kadar gula darah dengan kolesterol total didapatkan nilai p_value 0,001 yang
berarti :
1) H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kadar
gula darah dengan kadar kolesterol total.
2) Nilai r (correlation Coefficient) adalah 0,203 (lemah) diubah dalam persen (20,3%)
yang berarti hubungan antara kadar gula darah dengan kolesterol total lemah.
3) Arah korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi kadar kolesterol total maka
kadar gula darah semakin tinggi.

Pada korelasi kadar gula darah dengan trigliserid didapatkan nilai p_value 0,091 yang berarti :
1) H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar gula
darah dengan kadar trigliserid.
2) Nilai r (correlation Coefficient) adalah 0,107 (sangat lemah) diubah dalam persen
(10,7%) yang berarti hubungan antara kadar gula darah dengan trigliserid sangat lemah.
3) Arah korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi kadar trigliserid maka kadar
gula darah semakin tinggi. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar
gula darah dengan kadar trigliserid.

Pada korelasi kadar gula darah dengan HDL didapatkan nilai p_value 0,877 yang berarti :
1) H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar gula
darah dengan kadar HDL.
2) Nilai r (correlation Coefficient) adalah 0,01 (sangat lemah) diubah dalam persen (1%)
yang berarti hubungan antara kadar gula darah dengan HDL sangat lemah.
3) Arah korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi kadar HDL maka kadar gula
darah semakin tinggi. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar gula
darah dengan kadar HDL.

Pada korelasi kadar gula darah dengan LDL didapatkan nilai p_value 0,001 yang berarti :
1) H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kadar
gula darah dengan kadar LDL.
2) Nilai r (correlation Coefficient) adalah 0,205 (lemah) diubah dalam persen (20,5%)
yang berarti hubungan antara kadar gula darah dengan LDL lemah.
Arah korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi kadar LDL maka kadar gula darah
semakin tinggi

Tabel-03b. Korelasi Gula Darah dan Variabel Faktor Risiko


Variabel Gula Darah P_value(*)
Kolesterol Total 16.5 % .192
Trigliserid 25.6 % .093
HDL -11,8 % .425
LDL 8.8 % .416
Interpretasi Tabel:
Uji normalitas memakai sommer karena kedudukan tidak setara. Lihat Gula Darah Dependen.
Nilai p = 0.192 (p>0.05) artinya tidak terdapat korelasi signifikan antara kolesterol total dan
gds. Value =0.073 artinya terdapat korelasi positif dan korelasi sangat lemah

Tabel-03c. Korelasi Gula Darah dan Variabel Faktor Risiko (Analyze  Descriptive
Statistics  Crosstabs)

Variabel Gula Darah P_value(*)


Kolesterol Total 17.2 % .005
Trigliserid 11.9 % .130
HDL 9.9 % .293
LDL 13.7 % .151

Interpretasi Tabel:
Nilai p = 0.005 (p<0.05). lihat gula darah dependen. artinya terdapat korelasi signifikan antara
gds dan kolesterol total. Value =0.172 artinya terdapat korelasi signifikan positif dan korelasi
sangat lemah

4. Chy Square
Chy Square digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen apabila kedua variabel tersebut merupakan variabel katagorik berskala
nominal
Syarat Chy Square adalah seluruh sel memiliki expected count tidak kurang dari 5
Apabila syarat ini tidak terpenuhi maka sebagai alternatif dapat digunakan Fisher Exact

Tabel-04a. Pengaruh Kolesterol Total terhadap Gula Darah

Kolesterol Gula Darah P value


Total Normal Pra Diabet Diabet Jumlah (Fisher
Normal 15.3% 79.1% 5.5% 163 Exact)
Agak Tinggi 25.5% 63.6% 10.9% 55 0.007
Tinggi 6.3% 71.9% 21.9% 32
Dikarenakan 2 sel memiliki expected count yang kurang dari 5, maka harus menggunakan fisher’s exact
test

Interpretasi orang diabet ada pengaruh signifikan dengan kolesterol tinggi (p<0.05) : 0.007 maka
berpengaruh.
Tabel-04b. Pengaruh Trigliserid terhadap Gula Darah

Trigliserid Gula Darah P value


Normal Pra Diabet Diabet Jumlah (Fisher
Normal 17.5% 75.7% 6.9% 189 Exact)
Agak Tinggi 14.8% 77.8% 7.4% 27 0.186
Tinggi 11.8% 67.6% 20.6% 34
Sangat 0 0 0 0
Tinggi

Interpretasi orang diabet tidak ada berkorelasi signifikan dengan trigliserid tinggi (p>0.05) :
0.186
Tabel-04c. Pengaruh HDL terhadap Gula Darah

Kolesterol Gula Darah P value (Chi


Total Normal Pra Diabet Diabet Jumlah Square)
Rendah 58.5% 70.6% 63.6% 170 0.293
Normal 41.5% 29.4% 36.4% 80

Interpretasi orang diabet tidak berkorelasi signifikan dengan HDL tinggi (p>0.05) : 0.269

Tabel-04d. Pengaruh LDL terhadap Gula Darah

LDL Gula Darah P value (Chi


Normal Pra Diabet Diabet Jumlah Square)
Normal 29.3% 24.6% 36.4% 66 0.151
Agak Tinggi 34.1% 30.5% 22.7% 76
Tinggi 24.4% 24.6% 4.5% 57
Sangat 12.2% 20.3% 36.4 51
Tinggi
Interpretasi orang diabet tidak berkorelasi signifikan dengan LDL tinggi (p>0.05) : 0.128

5. Independent T-Test
Independen T-Test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rerata dua kelompok
sampel independen apabila sebaran data pada kedua kelompok sampel berdistribusi Normal.
Apabila sebaran data pada kedua kelompok sampel ada yang tidak berdistribusi normal maka
digunakan Mann Whiteney.

Tabel-05a. Beda Rerata Gula Darah Menurut HDL

Gula Darah
HDL P_value
n Rerata s.b. Median Min Mak
Rendah 170 130.62 67.108 111.00 82 500 0.041
Normal 80 144.53 86.205 126.00 85 699
Jika data diasumsikan berdistribusi normal:

P value 16.6 persen berarti tidak signifikan. Cuma p value ada 2. Rata rata bisa sama
sedangkan variansi bisa beda. Jd uji homogennya dulu. Berdasarkan levene test for equality
memiliki nilai <0.05. Berarti data ini tidak hmogen. Kalau tidak homogen pakai assumed.

Distribusi data berdasarkan test of normality tidak normal

Salah satu tidak normal maka gunakan mann whitney


Kalau dua dua normal pake independent
Terdapat korelasi antara rerata gula darah dengan HDL (p=0.041)

Tabel-05b. Beda Rerata Gula Darah Menurut Obesitas

Gula Darah
Obesitas P_value
n Rerata s.b. Median Min Mak
Non 136 136.11 82.793 111.00 85 699 0.350
Obesitas
Obesitas 114 133.83 61.900 113.00 82 492
Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah dengan Obesitas (p=0.350)

Tabel-05c. Beda Rerata Gula Darah Menurut HDL dan Jenis Kelamin

HDL/Jenis Gula Darah


P value
Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak
Pria
Rendah 83 130.20 70.853 111.00 82 500 0.324
Normal 36 129.33 38.861 120.50 85 266
Wanita
Rendah 87 131.02 63.741 111.00 82 415 0.068
Normal 44 156.95 109.875 131.00 85 699

Pria
Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah dengan HDL pria (p=0.324)

Wanita
Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah dengan HDL wanita (p=0.068)

Tabel-05d. Beda Rerata Gula Darah Menurut Obesitas dan Jenis Kelamin

Obesitas/Jenis Gula Darah


P value
Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak
Pria
Non 60 129.23 67.467 111.00 85 500 0.360
Obesitas
Obesitas 59 130.66 58.117 119.00 82 492
Wanita
Non 76 141.54 93.220 111.00 85 699 0.613
Obesitas
Obesitas 55 137.24 66.086 112.00 82 415

Gula Darah menurut Obesitas untuk pria


Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah sewaktu dengan obesitas pria
(p=0.360)

Gula Darah menurut Obesitas untuk wanita

Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah sewaktu dengan obesitas wanita
(p=0.613)

Tabel-05e. Beda Rerata Gula Darah Menurut HDL dan Usia

HDL/Usia Gula Darah


P value
N Rerata s.b Median Min Mak
<50 tahun
Rendah 85 120.67 50.548 111.00 82 500 0.397
Normal 34 138.59 56.781 105.50 91 266
>= 50 tahun
Rendah 170 130.62 111.00 67.108 82 500 0.066
Normal 80 144.53 126.00 86.205 85 699

Gula Darah Sewaktu dengan HDL menurut Usia <50 tahun

Tidak Terdapat korelasi signifikan antara Gula Darah Sewaktu dengan HDL menurut Usia >=
50 tahun (p=0.397)

Beda Rerata Gula Darah menurut HDL untuk usia >=50 tahun
Tidak Terdapat korelasi signifikan antara Gula Darah Sewaktu dengan HDL menurut Usia >=
50 tahun (p=0.066)

Tabel-05f. Beda Rerata Gula Darah Menurut Obesitas dan Usia

Obesitas/Jenis Gula Darah


P value
Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak
<50 tahun
Non 60 128.48 66.285 107.00 87 500 0.230
Obesitas
Obesitas 59 123.05 34.421 112.00 82 233
>= 50 tahun
Non 76 142.13 93.802 115.00 85 699 0.747
Obesitas
Obesitas 55 145.40 80.512 115.00 94 492

Gula Darah menurut Obesitas <50 tahun


Data normalitas berdistribusi tidak normal

Tidak terdapat hubungan signifikan antara gula darah sewaktu dengan obesitas (p=0.230)

Gula Darah menurut Obesitas >= 50 tahun

Test normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi normal


Tidak terdapat hubungan signifikan antara gula darah sewaktu dengan obesitas (p=0.747)

6. One Way Anova


One Way Anova digunakan untuk menguji signifikansi beda rerata lebih dari dua kelompok
sampel independen apabila sebaran data pada masing-masing kelompok sampel berdistribusi
normal. Apabila sebaran data pada kelompok sampel ada yang tidak berdistribusi normal maka
digunakan Kruskal Wallis

Lakukan:
 Pertama gunakan One Way Anova (diasumsikan sebaran data pada masing-masing
kelompok sampel berdistribusi normal)
 Kedua gunakan Kruskal Wallis (diasumsikan terdapat sebaran data pada kelompok
sampel yang tidak berduistribusi normal)

Berdasarkan tabel ini hanya diketahui apakah terdapat perbedaan rerata yang signifikan atau
tidak signifikan.
 Apabila p_value > 5% meka perbedaan rerata tidak signifikan
 Apabila p_value < 5% maka perbedaan rerata signifikan, tetapi tidak diketahui rerata
kelompok sampel yang mana yang berbeda signifikan.
Untuk mengetahui kelompok sampel yang mana yang memiliki rerata berbeda signifikan,
harus dilakukan Uji Post Hoc.
 Apabila kelompok sampel memiliki variansi yang homogen maka uji post hoc dapat
menggunakan statistik, antara lain Tukey atau Benferoni
 Apabila kelompok sampel memiliki variansi yang tidak homogen maka uji post hoc
dapat menggunakan statistik Tamhane

Tabel-06.a. Beda Rerata Gula Darah Menurut Kolesterol Total

Kolesterol Gula Darah P_value


Total n Rerata s.b Median Min Mak
Normal 163 125.00 52.935 111.00 82 500 0.000
Agak 55 134.47 86.477 110.00 85 699
Tinggi
Tinggi 32 187.41 113.124 139.00 91 505

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Kolesterol Total’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 163 125.00 52.935 111.00 82 500
‘Agak Tinggi’ 55 134.47 86.477 110.00 85 699
‘Tinggi’ 32 187.41 113.124 139.00 91 505
Total 250 135.07 73.868 112.00 82 699

Terdapat korelasi signifikan antara gula darah sewaktu dengan Kolesterol Total (p=0.000)

Tabel-06.a1. Post Hoc Uji Signfikansi Beda Rerata Gula Darah Menurut Kolesterol
Total

Melihat variansi signifikan atau tidak. Menurut tes homogenitas, data ini tidak homogen

Kolesterol Total P_value


Normal Agak Tinggi 0.831
Normal Tinggi 0.013
Agak Tinggi Tinggi 0.077
Tabel-06.b. Beda Rerata Gula Darah Menurut Trigliserid

P_value yang digunakan menggunakan Tamhane karena data tidak homogen

Dari tabel Post Hoc Test diatas memperlihatkan bahwa :


 kelompok Kolesterol total normal dan agak tinggi tidak menunjukkan adanya
perbedaan rerata (p=0.831).
 Terdapat perbedaan rerata antara Kolesterol Total Normal dengan Tinggi
(p=0.013).
 Tidak terdapat perbedaan rerata antara kolesterol agak tinggi dengan tinggi
(p=0.077)

Gula Darah
Trigliserid P_value
n Rerata s.b Median Min Mak
‘Normal’ 189 127.85 60.899 111.00 82 699
‘Agak 27 143.74 81.286 121.00 91 415
Tinggi’ 0.119
‘Tinggi’ 34 168.32 115.495 117.50 85 505
Total 250 135.07 73.868 112.00 82 699

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Trigliserid’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 189 127.85 60.899 111.00 82 699
‘Agak Tinggi’ 27 143.74 81.286 121.00 91 415
‘Tinggi’ 34 168.32 115.495 117.50 85 505
Total 250 135.07 73.868 112.00 82 699

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 4.257
df 2
Asymp. Sig. .119
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Trigliserid’
Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah sewaktu dengan Kolesterol Total
(p=0.119)

Tabel-06.b1. Post Hoc Uji Signfikansi Beda Rerata Gula Darah Menurut Trigliserid

Trigliserid P_Value
Normal Agak Tinggi 0.707
Normal Tinggi 0.153
Agak Tinggi Tinggi 0.705

Dari tabel Post Hoc Test diatas memperlihatkan bahwa:


 kelompok Trigliserid normal signifikan dengan agak tinggi tidak menunjukkan
adanya perbedaan rerata (p=0.707).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara Trigliserid Normal dengan
Tinggi (p=0.153).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara kolesterol agak tinggi dengan
tinggi (p=0.705)

Tabel-06.c. Beda Rerata Gula Darah Menurut LDL

‘LDL’ P_value (*)


n Rerata S.b Median Min Max
‘Normal’ 66 132.89 77.483 104.50 82 500
‘Agak 76 124.64 39.890 111.50 85 266
0.009
Tinggi’
‘Tinggi’ 57 129.75 80.371 113.00 84 699
‘Sangat 51 159.37 94.559 125.00 87 505
Tinggi’
Total 250 135.07 73.868 112.00 82 699

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘LDL’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 66 132.89 77.483 104.50 82 500
‘Agak Tinggi’ 76 124.64 39.890 111.50 85 266
‘Tinggi’ 57 129.75 80.371 113.00 84 699
‘Sangat Tinggi’ 51 159.37 94.559 125.00 87 505
Total 250 135.07 73.868 112.00 82 699

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 11.579
df 3
Asymp. Sig. .009
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘LDL’

Tidak terdapat korelasi signifikan antara rerata gula darah sewaktu dengan Kolesterol Total
(p=0.009)

Tabel-06.c1. Post Hoc Uji Signfikansi Beda Rerata Gula Darah Menurut LDL

LDL P_Value
Normal Agak Tinggi 0.968
Normal Tinggi 1.000
Normal Sangat Tinggi 0.496
Agak Tinggi Tinggi 0.998
Agak Tinggi Sangat Tinggi 0.092
Tinggi Sangat Tinggi 0.411

Dari tabel Post Hoc Test diatas memperlihatkan bahwa:


 kelompok LDL normal dan agak tinggi tidak menunjukkan adanya perbedaan
rerata signifikan (p=0.968).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara LDL Normal dengan Tinggi
(p=1.000).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara LDL normal dengan sangat
tinggi (p=0.496).
 Kelompok LDL agak tinggi dengan tinggi tidak menunjukkan adanya
perbedaan rerata signifikan (p=0.9981).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara LDL agak tinggi dengan
sangat Tinggi (p=0.092).
 Tidak terdapat perbedaan rerata signifikan antara kolesterol tinggi dengan
sangat tinggi (p=0.411)

Multiple Comparisons
Dependent Variable: ‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
Tamhane
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) ‘LDL’ (J) ‘LDL’ (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
‘Normal’ ‘Agak Tinggi’ 8.249 10.578 .968 -20.18 36.68
‘Tinggi’ 3.140 14.293 1.000 -35.11 41.39
‘Sangat Tinggi’ -26.479 16.318 .496 -70.32 17.36
‘Agak Tinggi’ ‘Normal’ -8.249 10.578 .968 -36.68 20.18
‘Tinggi’ -5.110 11.587 .998 -36.40 26.18
‘Sangat Tinggi’ -34.728 14.009 .092 -72.80 3.34
‘Tinggi’ ‘Normal’ -3.140 14.293 1.000 -41.39 35.11
‘Agak Tinggi’ 5.110 11.587 .998 -26.18 36.40
‘Sangat Tinggi’ -29.618 16.990 .411 -75.23 16.00
‘Sangat Tinggi’ ‘Normal’ 26.479 16.318 .496 -17.36 70.32
‘Agak Tinggi’ 34.728 14.009 .092 -3.34 72.80
‘Tinggi’ 29.618 16.990 .411 -16.00 75.23

Tabel-06.d. Beda Rerata Gula Darah Menurut Kolesterol Total dan Jenis Kelamin

Kolesterol Gula Darah


Total/Jenis N Rerata s.b Median Min Mak P value
Kelamin
Pria
Normal 74 121.66 51.952 110.00 82 500
Agak 28 120.07 27.632 120.00 85 202 0.004
Tinggi
Tinggi 17 182.24 109.713 139.00 97 492
Wanita
Normal 89 127.78 53.874 111.00 82 415
Tinggi 27 149.41 119.516 105.00 85 699 0.025
Agak 15 193.27 120.459 139.00 91 505
Tinggi

Rerata Gula Darah menurut Kolesterol Total untuk Pria


Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Kolesterol Total’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 74 121.66 51.952 110.00 82 500
‘Agak Tinggi’ 28 120.07 27.632 120.00 85 202
‘Tinggi’ 17 182.24 109.713 139.00 97 492
Total 119 129.94 62.743 112.00 82 500

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 11.034
df 2
Asymp. Sig. .004
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Kolesterol
Total’

Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total Pria
(p=0.004)

Gula Darah dengan Kolesterol untuk Wanita


Wanita
P value diisi kalau sebaran normal  one way anova
Kalau idak kruskal wallis

Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total Wanita
(p=0.025)

Tabel-06.e. Beda Rerata Gula Darah Menurut Kolesterol Total dan Usia

Kolesterol Gula Darah


Total/Jenis N Rerata s.b Median Min Mak P value
Kelamin
<50 tahun
Normal 78 120.29 52.380 111.00 82 500
Agak 29 125.41 41.475 107.00 87 233 0.069
Tinggi
Tinggi 12 162.42 68.049 139.00 91 266
>= 50
tahun
Normal 85 129.32 53.382 112.00 94 415 0.003
Tinggi 26 144.58 118.428 116.00 85 699
Agak 20 202.40 132.542 160.00 105 505
Tinggi

Gula Darah menurut Kolesterol untuk usia <50 tahun

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Kolesterol Total’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 78 120.29 52.380 111.00 82 500
‘Agak Tinggi’ 29 125.41 41.475 107.00 87 233
‘Tinggi’ 12 162.42 68.049 139.00 91 266
Total 119 125.79 52.788 111.00 82 500

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 5.354
df 2
Asymp. Sig. .069
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Kolesterol
Total’

Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.069)

Gula Darah menurut Kolesterol untuk usia >=50 tahun

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Kolesterol Total’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 85 129.32 53.382 112.00 94 415
‘Agak Tinggi’ 26 144.58 118.428 116.00 85 699
‘Tinggi’ 20 202.40 132.542 160.00 105 505
Total 131 143.50 88.156 115.00 85 699
Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 11.314
df 2
Asymp. Sig. .003
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Kolesterol
Total’

Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.003)

Tabel-06.f. Beda Rerata Gula Darah Menurut Trigliserid dan Jenis Kelamin

Trigliserid/Jenis Gula Darah P


Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak value
Pria
Normal 86 121.72 41.517 111.50 82 404
Agak Tinggi 13 122.15 22.894 121.00 98 173 0.194
Tinggi 20 170.35 119.750 117.50 85 500
Wanita
Normal 89 127.78 53.874 111.00 82 415
Tinggi 27 149.41 119.516 105.00 85 699 0.025
Agak Tinggi 15 193.27 120.459 139.00 91 505

Gula Darah Sewaktu dengan Trigliserid untuk Pria

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Trigliserid’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 86 121.72 41.517 111.50 82 404
‘Agak Tinggi’ 13 122.15 22.894 121.00 98 173
‘Tinggi’ 20 170.35 119.750 117.50 85 500
Total 119 129.94 62.743 112.00 82 500

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 3.283
df 2
Asymp. Sig. .194
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Trigliserid’

Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.194)

Gula Darah Sewaktu dengan Trigliserid untuk Wanita

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Trigliserid’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 103 132.97 73.082 111.00 82 699
‘Agak Tinggi’ 14 163.79 108.777 127.50 91 415
‘Tinggi’ 14 165.43 113.519 117.50 98 505
Total 131 139.73 82.657 111.00 82 699

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 1.679
df 2
Asymp. Sig. .432
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Trigliserid’

Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.432)

Tabel-06.g. Beda Rerata Gula Darah Menurut Trigliserid dan Usia


Trigliserid/Jeni Gula Darah P
s Kelamin N Rerata s.b Media Min Mak valu
n e
<50 tahun
Normal 90 117.70 33.946 110.5 82 233
0
Agak Tinggi 13 118.38 20.443 108.0 91 147
0 0.039
Tinggi 16 177.31 107.13 139.0 85 500
6 0
Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0
>- 50 tahun
Normal 137.0 76.729 115.00 85 69 137.0
8 9 8
Tinggi 167.2 107.65 128.00 98 41 167.2
9 3 5 9 0.611
Agak Tinggi 160.3 124.98 112.00 98 50 160.3
3 8 5 3
Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0

Hubungan antara Rerata Gula Darah signifikan menurut Trigliserid untuk Usia <50 tahun

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Trigliserid’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 90 117.70 33.946 110.50 82 233
‘Agak Tinggi’ 13 118.38 20.443 108.00 91 147
‘Tinggi’ 16 177.31 107.136 139.00 85 500
Total 119 125.79 52.788 111.00 82 500

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 6.470
df 2
Asymp. Sig. .039
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Trigliserid’
Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.039)

Hubungan antara Rerata Gula Darah menurut Trigliserid untuk Usia >=50 tahun

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘Trigliserid’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 99 137.08 76.729 115.00 85 699
‘Agak Tinggi’ 14 167.29 107.653 128.00 98 415
‘Tinggi’ 18 160.33 124.988 112.00 98 505
Total 131 143.50 88.156 115.00 85 699

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square .984
df 2
Asymp. Sig. .611
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘Trigliserid’

Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan Kolesterol Total
(p=0.611)

Tabel-06.h. Beda Rerata Gula Darah Menurut LDL dan Jenis Kelamin

LDL/Jenis Gula Darah


P value
Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak
Pria
Normal 32 128.91 74.925 106.50 82 500
Agak 37 120.97 37.182 111.00 85 266
Tinggi
0.005
Tinggi 28 117.86 24.438 116.00 84 195
Sangat 22 161.91 96.368 134.50 97 492
Tinggi
Wanita
Normal 34 136.65 80.758 103.00 82 34
0.352
Tinggi 39 128.13 42.488 113.00 85 39
Agak 29 141.24 109.840 113.00 84 29
Tinggi
Sangat 29 157.45 94.831 120.00 87 29
Tinggi

Gula darah dengan LDL untuk Pria

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘LDL’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 32 128.91 74.925 106.50 82 500
‘Agak Tinggi’ 37 120.97 37.182 111.00 85 266
‘Tinggi’ 28 117.86 24.438 116.00 84 195
‘Sangat Tinggi’ 22 161.91 96.368 134.50 97 492
Total 119 129.94 62.743 112.00 82 500

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 12.835
df 3
Asymp. Sig. .005
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘LDL’

Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan LDL (p=0.005)

Gula Darah dengan LDL untuk Wanita

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘LDL’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 34 136.65 80.758 103.00 82 415
‘Agak Tinggi’ 39 128.13 42.488 113.00 85 266
‘Tinggi’ 29 141.24 109.840 113.00 84 699
‘Sangat Tinggi’ 29 157.45 94.831 120.00 87 505
Total 131 139.73 82.657 111.00 82 699
Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 3.267
df 3
Asymp. Sig. .352
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘LDL’
Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan LDL (p=0.352)

Tabel-06.i. Beda Rerata Gula Darah Menurut LDL dan Usia

Gula Darah menurut LDL dan Usia <50 tahun

LDL/Jenis Gula Darah


P value
Kelamin N Rerata s.b Median Min Mak
<50 tahun
Normal 34 128.29 77.033 103.00 82 500
Agak 32 129.63 48.258 113.00 85 266
Tinggi
0.199
Tinggi 32 117.44 26.296 110.00 84 195
Sangat 21 128.62 42.592 121.00 87 233
Tinggi
>=50 tahun
Normal 32 137.78 78.888 110.00 97 415
Tinggi 44 121.02 32.627 110.50 85 230
Agak 25 145.52 117.123 120.00 97 699 0.004
Tinggi
Sangat 30 180.90 114.021 145.00 101 505
Tinggi

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘LDL’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 34 128.29 77.033 103.00 82 500
‘Agak Tinggi’ 32 129.63 48.258 113.00 85 266
‘Tinggi’ 32 117.44 26.296 110.00 84 195
‘Sangat Tinggi’ 21 128.62 42.592 121.00 87 233
Total 119 125.79 52.788 111.00 82 500
Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 4.651
df 3
Asymp. Sig. .199
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘LDL’

Tidak terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan LDL (p=0.199)

Gula Darah menurut LDL untuk Usia >= 50 tahun

Case Summaries
‘V13 = Gula Darah Sewaktu’
‘LDL’ N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
‘Normal’ 32 137.78 78.888 110.00 97 415
‘Agak Tinggi’ 44 121.02 32.627 110.50 85 230
‘Tinggi’ 25 145.52 117.123 120.00 97 699
‘Sangat Tinggi’ 30 180.90 114.021 145.00 101 505
Total 131 143.50 88.156 115.00 85 699

Test Statisticsa,b
‘V13 = Gula
Darah Sewaktu’
Chi-Square 13.166
df 3
Asymp. Sig. .004
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: ‘LDL’

Terdapat korelasi antara rerata gula darah sewaktu signifikan dengan LDL (p=0.004)

ANALISIS THREEVARIATE
Analisis three variate (tiga variabel) dapat digunakan untuk analisis deskriptif. Misalnya
mengetahui rerata gula darah menurut Kolesterol Total dan Jenis Kelamin. Dalam hal ini
Kolesterol Total dan jenis kelamin merupakan variabel katagorik nominal, sedangkan gula
darah merupakan variabel numerik. Secara deskriptif, rerata gula darah menurut dua variabel
katagorik dapat disajikan pada tabel berikut. h

7. Tabel Tiga Dimensi

Tabel-07. Rerata Gula Darah Menurut Dua Variabel Katagorik


Gender Usia Obesitas
Faktor Risiko
’Pria’ ’Wanita’ <50 tahun >=50 tahun Tidak obesitas Obesitas
n Rerata n Rerata n Rerata n Rerata n Rerata n Rerata
HDL
‘Rendah’ 83 130 87 131 85 121 85 141 87 131 83 131
‘Normal’ 36 129 44 157 34 139 46 149 49 146 31 143
Total Kolesterol
‘Normal’ 74 122 89 128 78 120 85 129 80 124 83 126
‘Agak Tinggi’ 28 120 27 149 29 125 26 145 36 131 19 141
‘Tinggi’ 17 182 15 193 12 162 20 202 20 196 12 174
Trigliserid
‘Normal’ 86 122 103 133 90 118 99 137 115 129 74 127
‘Agak Tinggi’ 13 122 14 164 13 118 14 167 9 123 18 154
‘Tinggi’ 20 170 14 165 16 177 18 160 12 218 22 141
‘Sangat Tinggi’ 0 0 0 0
LDL
‘Normal’ 32 129 34 137 34 128 32 138 39 128 27 140
‘Agak Tinggi’ 37 121 39 128 32 130 44 121 39 123 37 127
‘Tinggi’ 28 118 29 141 32 117 25 146 30 140 27 119
‘Sangat Tinggi’ 22 162 29 157 21 129 30 181 28 163 23 155

Interpretasi:
Gula Darah menurut HDL dan Jenis Kelamin
 Pada individu yang memiliki rerata kadar HDL kolesterol rendah dan normal, rata-
rata gula darah individu yang berjenis kelamin pria (130 dan 129) lebih rendah jika
dibandingkan dengan individu yang berjenis kelamin wanita (131 dan 157)
Gula Darah menurut HDL dan Usia
 Pada individu yang memiliki rerata kadar HDL kolesterol rendah dan normal, rata-
rata gula darah individu yang berusia kurang dari 50 tahun lebih rendah (121 dan 139)
jika dibandingkan dengan individu yang berusia lebih dari sama dengan 50 tahun (141
dan 149)

Gula Darah menurut HDL dan Obesitas


 Rata-rata gula darah pada individu yang memiliki reratakadar HDL kolesterol rendah
dan normal serta tidak mengalami obesitas adalah 131 dan 146 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan individu yang mengalami obesitas, yaitu 131 dan143.

Gula Darah menurut Total Kolesterol dan Jenis Kelamin


 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi dan
tinggi serta berjenis kelamin pria (122,120,182) lebih rendah jika dibandingkan
dengan individu yang berjenis kelamin wanita (128,149 dan 193)

Gula Darah menurut Total Kolesterol dan Usia


 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi dan
tinggi serta berumur <50 tahun (120,125,162) lebih rendah jika dibandingkan dengan
individu yang berumur >= 50 tahun (129,145 dan 202)

Gula Darah menurut Total Kolesterol dan Obesitas


 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi dan
tinggi serta tidak obesitas (124,131,196) lebih rendah jika dibandingkan dengan
individu yang berumur >= 50 tahun (126,141 dan 174)

Gula Darah menurut Trigliserid dan Jenis Kelamin

 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi, tinggi
dan sangat tinggi serta berjenis kelamin laki-laki 122,122,170,0) lebih rendah jika
dibandingkan dengan individu yang berjenis kelamin wanita (133,164,165, dan 0)

Gula Darah menurut Trigliserid dan Usia

 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi, tinggi
dan sangat tinggi serta berumur <50 tahun (118,118,177,0) lebih rendah jika
dibandingkan dengan individu yang berjenis >=50 tahun (137,167,160, dan 0)

Gula Darah menurut Trigliserid dan Obesitas

 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi, tinggi
dan sangat tinggi serta tidak obesitas (129,123,218,0) lebih tinggi jika dibandingkan
dengan individu yang obesitas (127,154,141, dan 0)

Gula Darah menurut LDL dan Jenis Kelamin


 Pada individu yang memiliki rerata kadar LDL normal, agak tinggi, tinggi dan sangat
tinggi serta berjenis kelamin pria (129,121,118,162) lebih rendah jika dibandingkan
dengan individu yang berjenis kelamin wanita (137,128,141, dan 157)

Gula Darah menurut LDL dan Usia

 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi, tinggi
dan sangat tinggi serta berumur <50 tahun (128,130,117,129) lebih rendah jika
dibandingkan dengan individu yang berjenis kelamin wanita (138,121,146, dan 181)

Gula Darah menurut LDL dan Obesitas

 Pada individu yang memiliki rerata kadar total kolesterol normal, agak tinggi, tinggi
dan sangat tinggi serta tidak obesitas (128,123,140,163) lebih tinggi jika
dibandingkan dengan individu yang berjenis kelamin wanita (140,127,119, dan 155)

ANALISIS MULTIVARIATE
Analisis tree variate tergolong dalam analisis multivariate.
Analisis multivariate dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen, baik secara simultan maupun secara parsial. Statistik
yang dapat digunakan untuk analisis multivariate antara lain analisis regresi ganda dan
analisis regresi logistik biner.

8. Analisis Regresi Ganda

Model Lengkap
Variabel Beta 95% CI Beta P-Valuie R Square
Constanta
Total Kolesterol
Trigliserid
LDL
HDL
Usia
IMT
Jenis Kelamin

Model Ringkas (Metode Stepwise)


Variabel Beta 95% CI Beta P-Valuie R Square
Constanta
Total Kolesterol
Trigliserid
Jenis Kelamin

Model ringkas dibentuk menggunakan metode stepwise atau backward, yaitu


model yang hanya memuat variabel yang berpengaruh signifikan.
Dalam kasus ini dimasukkan variabel jenis kelamin bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pengaruh variabel tersebut menurut jenis kelamin
(model Pria dan Model Wanita)

9. Analisis Regresi Logistik Biner


Model Lengkap
Variabel B p_value Exp(B) 95% CI Exp(B)
Konstanta
Total Kolesterol (1)
Trigliserid (1)
LDL (1)
HDL (1)

Model Ringkas
Model Ringkas dibuat menggunakan method Backward LR
Variabel B p_value Exp(B) 95% CI Exp(B)
Konstanta
Total Kolesterol (1)
HDL (1)

Buat juga Model Ringkas untuk


Model Ringkas Pria/Wanita
Model Ringkas Obes/Tidak Obes

You might also like