You are on page 1of 12

OLEH: DRS. H. Muhajirin , Msi.

Pengertian Manajemen.

Kata manajemen diambil dari bahasa ingris yaitu management yang di amdil dari kata kerja to Manage yang
berarti mengendalikan, mengurus, menjalankan, membiana, mengelola, memimpin, mengendalikan.

Para ahli manajement mengatakan akar dari manajenent dari bahasa lati yaitu mano dan egere mano artinya
tangan egere artinya melakukan sesuatu jadi manoegere artinya melakukan sesuatu melalui tangan
orang-orang lain.

Didalam pengertian manajement terkandung dua maksud

1. Suatu kegiatan(Job) artinya kegiatan untuk merencanakan, mengatur,melaksanakan dan mengawasi


jalannya kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
2. Suatu posisi (Jabatan) artinya suatu kedudukan yang disediakan untuk mereka yang memenuhi
syarat untuk jabatan tersebut.Orang yang menduduki jabatan tersebut di sebut menejer bagi laki-laki
dan menejeris bagi wanita.
Dibawah ini batasan-batasan manajemet yang di kemukaken oleh para ahli:
1. George R Terry dalam buku the principle management mengemukaken bahwa:
a. Manajement artinya ada usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
b. Manajement artinya pencapean tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha orang
lain.
2. Koonzt & O Donnel Manajement artinya penyelesean pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain.
3. Prof. Dr. Prayudi manajenent adalah m3nyelenggarakan ankegiatan dengan menggerakan
orang-orang, uang, mesin alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
4. Dr. Sondang siagian manajement adalah kemampuan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.
Dari definisi para ahli tersebut diatasdapat disimpilkan bahwa manajement adalah suatu proses dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumna dengan melalui kerjasamaorang-orang lain dengan
menyatukan uang , mesin, alat, metode fasilitas sehingga apa yang diharapkan berhasil dengan efektif dan
efisensi.

Prinsip-prinsip manajement
Menurut Henry fayyol ada 14 prinsip umum manajement sekalipun tidak mutlak dan herus senantiasa di
sesuaikan dengan situasi dan kondisi, sebagai berikut:
1. Pembagian pekerjaan yaitu yang mengarah pada spesialisai guna tercapai tujuan secara efektif dan
efisiensi. (the rageht mend and the rageht plase dan the rageht meng and the reght job).
2. Kewenangan dan tangung jawab yaitu suatu prinsip perlunya keseimbangan yang harmonis antara
wewenang dan tanggung jawab.
3. Disiplin yaitu suasana yang tertib dan teratur dimana orang-orang yang ada tunduk, patuh, taat
dengan ketentuan-ketentuan yang ada dengan perasaan ihlas dan senang hati tanpa ada paksaan.
4. Kesatuan komando/perintah dimana setiap pegawai menerima perintah dari atasannya dan
melaporkannya hasil dari pkerjaan kepada atasannya.
5. Kesatuan arah yaitu setiap orang/pegawai melakukan aktifitas mempunyai sasaran dan rencana
sesuai dengan tujuan organisasi.
6. Kepentingan individu harus tunduk kepada kepentingan umum yaitu kepentingan umum harus
ditempatkan diatas kepentigan pribadi atau golongan.
7. Gaji atau upah yaitu sistem penggajian dan metode-metode lainnya dibayar harus adil dan
memberikan kepuasan semaksimal mungkin.
8. Pemusatan wewenang yaitu agar para pegawai tidak dibingungkan oleh kesimpang siuran dalam
melaksanakan tugas.
9. Jenjang bertangga yaitu garis tingkatan wewenang dan tanggung jawab dari tingkatan yang tinggi
sampai tingkatan yang rendah.
10.ketertiban yaitu keteraturan dan kelancaran suatu organisasi dalam kegiatan yang sangat penting
dan semua oanggota harus mentaati segala ketentuan-ketentuan yang ada.
11.Keadilan yaitu seorang pemimpin tidak boleh memperlakukan pegawai dengan semena-mena tapi
harus adil dan bijak sana.
12. stabilitas jabatan pegawai yaitu manusia sebagai anggota organisasi dihadapkan kepada keterbatasan
baik fisik maupun mental.
13. prakarsa yaitu setiap pemimpin hendaknya selalu menghargai saran-saran, ide, gagasan, kritik dan
informasi yang dikemukakaen oleh anggota atau bawahan.
14. kesatuan yaitu organisasi merupakan kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, agar
tercapai tujuam perluadanya pembinaan, bimbingan dan motivasi yang terus menerus terhadap para
pegawai, agar memiliki jiwa kesatuan dan rasa setia kawan yang tinggi.

Pengertian administrasi.
Apabila dilihat asal usulnya, maka administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata yaitu
ad dan ministrare. Kata ad artinya ke atau kepada dan ministrare artinya melayani atau mengarahkan.
Sedangkanpengertian admintrasi secara umum yaitu apabila terdapat 2 orang atau lebih yang
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapakan sebelummnya.
Adminstrasi dapat dibedakan menjadi dua bagian:
1. Administrasi dalam arti sempi, yaitu dari kata administratie bahasa belanda yang diartikan suatu
pekerjaan yang bersipat tulis menulis yang biasa disebut kesekretarisan yang berhubungan dengan
masalah: menerima surat, membuka surat, mengonsep surat, menggandakan surat, mengirim su rat
mengarsipkan surat dll.
2. Adminitrasi dalam arti luas merupakan poses kerjasama dari sekelompok orang untuk mencapai
tujuan yang telah di rentukan sebelumnya dengan cara-cara efektif dan efisiensi.
Administrasi ditinjau dari tiga sudut yaitu:
1. Dari sudut proses yaitu administrasi merupakan keseluruhan proses kegiatan yang meliputi
pemikiran, penentuan tujuan sampai kepada pelaksanaan sehingga tujuan dapat tercapai.
2. Dari sudut fungsi yaitu merupakan keseluruhan kegiatan yang secara sadar dilakukan oleh setiap
orang atau sekelompok orang atas fungsi atau tugas yang telah dibebankannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetepkan bersama.
3. Dari sudut institusional atau lembaga yaitu merupakan keseluruhan dari orang –orang baik secara
kelompok maupun perorangan yang menjalankan aktifitas untuk mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, orang yang dimaksud adalah.
1. Administrator
2. Manajer
3. Staf
4. Worker
Unsur-unsur administrasi adalah:
1. Adanya kelompok orang
2. Adanya kerjasama
3. Adanya tujuan
Dari uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa administrasi yaitu aktifitas yang dilikukan oleh
dua orang atau lehih dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisiensi.
Unsur-unsur administrasi.
Ada delapan unsur-unsur administrasi yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama.
1. Pengorganisasian
2. Manajement
3. Kepagawean
4. Komunikasi
5. Tata usaha
6. Peralatan kantor
7. Keuangan
8. Humas

Penggolongan administrasi.
Pada dasarnya administrasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu;
1. Admintrasi negara yaitu kegiatan atau usaha dalam bidang kenegaraanyang dilakukan untuk
mengatur urusan-urusan negara yang menyangkut kepentingan umum dalam suatu negara.
Misal adm pemerintah, adm perusahaan negara
2. Administrasi swasta yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pihak
swasta/niaga/perdagangan yang tujuan utamanya untuk kepentingan sendiri, misal adm niaga,
adm non niaga (usaha sosial dan kemasyarakatan)
3. Administrasi internasional yaitu semus kegiatan dan tindakan dari lembaga-lembaga internsional
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan negara-negara anggotanya.

Organisasi
Ada di mata kuliah majament perkantotan.

Unsur-unsur organisasi
1. Adanya tujuan
2. Pembagian tugas
3. Sekelompok orang atau lebih
4. Kerjasama

Hubungan admistrasi, organisasi dan manajement.

Setelah mempelajari administrasi, organisasi dan manajement diskusikan dimana persamaan


nya dan perbedaannya.

Fungsi-fungsi manajemen
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun para teoritisi mengenai apa saja
yang menjadi fungsi-fungsi atau tugas-tugas manajemen. Untuk pembahasan kita, baiklah kita ambil konsep
paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah fungsi manajemen, yaitu:

Perencanaan (Planning)

Pengorganisasian (Organizing)

Penggerakkan (Actuating)

Pengawasan (Controlling)

Ad.1. Perencanaan (Planning)


Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai
penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang
harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus
dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.

Di dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan yang harus dilakukan dalam
menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai 5 W + 1 H, yaitu:
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya (HOW)

Dari serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’ yang
mempersoalkan tujuan yang hendak dicapai dan ‘How’ yaitu bagaimana metode atau cara untuk mencpai
tujuan tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, maka barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan
yang lain.

1.1. Pedoman Perencanaan

Karena sebuah rencana dibuat untuk kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus mengingat
beberapa patokan atau pedoman utama, yakni:

Kemampuan

Kondisi dan situasi

Tanggung jawab

Kerjasama

1.1.1. Kemampuan
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber yang tersedia, kamampuan
tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat
tanpa mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.

1.1.2. Kondisi dan Situasi


Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga menjadi pertimbangan.
Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya
beli masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.

1.1.3. Tanggung Jawab


Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing petugas,
baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan
mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.

1.1.4. Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi kerjasama yang baik antara
orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.

1.2. Sifat Perencanaan


Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan, maka sebuah
rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:

Rasional, artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang masak, sesuai dengan
kemampuan yang ada.

Luwes, atau fleksibel, artinya rencana dapat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan/perkembangan
situasi dan kondisi yang mungkin terjadi.

Di samping itu rencana harus dibuat secara terus-menerus dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan
dan perkembangan masa. Artinya pada setiap jangka waktu tertentu perlu dievaluasi dan diperbaiki.

1.3. Macam-macam Perencanaan


Suatu perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:

Tingkatan manajemen

Jangka waktu

Daerah berlakunya

Materi perencanaan

1.3.1. Tingkatan Manajemen


Dari sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:

1.3.1.1. Perencanaan Kebijaksanaan Dasar (policy Planning atau Administrative Planning), adalah perencanaan
yang memuat tentang garis besar kebijaksanaan (policy) dari seluruh kegiatan organisasi. Perencanaan
kebijaksanaan dasar ini dibuat oleh pimpinan pada tingkatan top management atau manajemen puncak.

1.3.1.2. Perencanaan Program (Program Planning atau Managerial Planning), adalah perencanaan untuk
menterjemahkan kebijaksanaan dasar tersebut di atas ke dalam program-program untuk dilaksanakan.
Perencanaan program disusun oleh pimpinan atau manajemen menengah.

1.3.1.3. Perencanaan Operasional (Operational Planning), adalah perencanaan pada tingkat terakhir yang
dibuat oleh pimpinan tingkat rendah atau tingkat pertama untuk melaksanakan program kerja di lapangan.

1.3.2. Jangka waktu


Dari sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita mengenal:

1.3.2.1. Perencanaan jangka pendek, yang biasanya berlaku dalam satu, dua, tiga, empat, danlima tahun.
1.3.2.2. Perencanaan jangka panjang, yang biasanya dibuat untuk jangka waktu 10 tahun atau lebih.
1.3.2.3. Perencanaan tahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan merupakan program pelaksanaan dari pada
perencanaan jangka pendek.

1.3.3. Daerah berlakunya


Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat secara internasional (antar bangsa),
nasional (di dalam sebuah negara), regional (antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata pemerintahan
di Indonesia, kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), propinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
kelurahan, dan sebagainya.

1.3.4. Materi Perencanaan


Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: perencanaan keamanan dan
ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, perdagangan, keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang juga
termasuk di dalam pembuatan rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab tersendiri adalah
masalah-masalah penyusunan budget (biaya), standar, dan program atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat dirumuskan sebagai penetapan tujuan,
kebijaksanaan dasar, prosedur, budget, standar, dan program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya
meliputi: menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan biaya
dan pemasukan yang diharapkan serta rangkaian tindakan yang akan dilakukan di masa depan.

Ad.2. Pengorganisasian (Organizing)

1. Arti Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon atau dalam bahasa Latin organum yang artinya alat, bagian
atau anggota badan. Dari berbagai macam batasan organisasi dapat disarikan adanya dua pengertian, yaitu
pertama rumusan J.D. Mooney yang menyatakan organisasi sebagai perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama, dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi sebagai sistem dari usaha-usaha
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikian organisasi dapat dibedakan menjadi
dua macam pengertian: sebagai alat dan sebagai fungsi atau organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan
lain, berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan organisasi dinamis.

Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang
terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan organisasidinamis adalah setiap
kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi,
menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi.
Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan
organisasi suatu usaha.

2. Hubungan antara orang-orang di dalam suatu organisasi


Berdasarkan hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal pula
adanya organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan organisasi informal yang
merupakan kempulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada
akhirnya hubungan-hubungan tak disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:

adanya sekelompok orang

adanya hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut

adanya tujuan bersama yang ingin dicapai

3. Dasar-dasar Organisasi
Tugas pokok seorang manager antara lain adalah menyusun organisasi sedemikian rupa sehingga orang-orang
dapat bekerja sama dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan. Oleh karena itu seringkali kita dengar
ungkapan bahwa seorang manager atau pemimpin yang baik adalah seorang organisator yang baik pula.

Adapun prinsip-prinsip atau dasar-dasar organisasi tersebut adalah:

Tujuan yang jelas

Kesatuan komando

Pembagian kerja

Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab


4. Bentuk-bentuk atau Tipe-tipe Organisasi

Ada 4 macam bentuk atau tipe organisasi yang sering kita temui di dalam praktik:

1. Organisasi Lini (Garis)

Organisasi Lini adalah bentuk organisasi di mana pimpinan dipandang sebagai sumber wewenang
tunggal. Garis komandonya kuat dan hanya satu, yaitu dari atas ke bawah. Dengan demikian segala keputusan
kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan. Bentuk ini biasanya dipakai untuk organisasi yang
orang-orangnya sedikit sehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada di dalamnya juga tidak terlampau
kompleks. (contoh: Struktur Organisasi Lini)

2. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi Lini dan Staf adalah organisasi di mana pimpinan dibantu oleh sekelompok staf, yang mempunyai
wewenang fungsional memberikan bantuan pemikiran/saran-saran. Sedangkan wewenang komando tetap
berada di tangan pimpinan atau kelompok lini, yang melaksanakan tugas-tugas pokok dalam organisasi dan
yang berhak mengambil keputusan terakhir. Bentuk ini lebih sesuai untuk organisasi yang besar dengan
kegiatan yang banyak dan kompleks dan melibatkan banyak orang. (contoh: Struktur Organisasi Lini dan Staf).

3. Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi di mana orang-orang digolongkan menurut fungsi atau pekerjaan
yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional bawahan mendapat perintah dari beberapa kepala
bagian yang masing-masing ahli dalam bidangnya. (contoh: Struktur Organisasi Fungsional)

4. Organisasi Panitia

Organisasi Panitia adalah bentuk organisasi yang pimpinannya bersifat kolegial atau dewan, artinya terdiri dari
beberapa orang. Segala keputusan diambil dan dipertanggung jawabkan secara bersama-sama. (contoh:
Struktur Organisasi Panitia)

Pengertian Manajemen

Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh para ahli. Robbins dan Coulter (1999)
menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang saling terkait di sini adalah
pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain,
sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang
lain tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan
efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu
dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian yang disebut manajemen.

Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996)
menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk
mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu
sendiri. Follet dalam Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk
melakukan sesuatu melalui orang lain. Kemudian Siagian dalam Dadang dan Sylvana (2007) mengemukakan
bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka
pencapaian tujuan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki
landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang
diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari
bagaimana mengelola manusia melalui orang lain.

Fungsi-fungsi Manajemen

Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.
 Perencanaan: mencakup pendefinisian tujuan, penetapan strategi, dan mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
 Pengorganisasian; adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana
tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus dibuat.
 Kepemimpinan; meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran
komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik.
 Pengendalian; meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa
yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan yang ada.
Peran Manajemen

Peran manajemen di sini dapat dilihat dari peran seorang manajer dalam organisasi. Organisasi dan
manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat. Organisasi untuk berhasil memerlukan manajemen yang baik,
dan manajemen tersebut dikelola oleh seorang manajer. Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
memiliki tujuan yang sama.

Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins dan Coulter (1999) adalah peran antar pribadi, peran
informasi, dan peran memutuskan, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
 Peran antar pribadi: Peran-peran yang melibatkan kegiatan-kegiatan simbolis (figure head), pemimpin, dan
penghubung.
 Peran informasi: Peran yang meliputi kecepatan-kecepatan memantau, menyebarkan, dan juru bicara.
 Peran memutuskan: Peran yang meliputi kewirausahawan, penanganan gangguan, pengalokasi sumber daya.
Jenis-Jenis Manajer dan Keterampilan Manajer

Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah :
 Manajer lini pertama: Manajer tingkat paling rendah. Para manajer ini sering disebut penyelia, manajer
kantor, manajer departemen.
 Manajer menengah: Mencakup semua tingkat manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat
puncak. Misalnya kepala bagian, kepala biro, manajer pabrik, manajer devisi, general manajer, dekan.
 Manajer puncak: Manajer yang bertanggung jawab atas pengambilanKeputusan organisasi. Misalnya
presiden direktur, CEO, COO, presiden komisaris.
Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen yang dilakukan, di mana ada 2 fungsi
manajemen yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif.
 Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi manajemen operatif.
 Semakin tinggi jabatan, lebih banyak menggunakan fungsi administratif.
Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan manajer, yaitu keterampilan teknis,
keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1. Keterampilan teknis: kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang yang khusus.
2. Keterampilan manusiawi: Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.
3. Keterampilan konseptual: kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua kepentingan
dan kegiatan organisasi.
Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis diikuti keterampilan manusiawi lalu
keterampilan konseptual. Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan konseptual,
diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.

Kemampuan Manajerial

Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan


menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya. Kemampuan
manajerial lahir dari proses pembelajaran. Kegagalan mengoptimalkan kemampuan manajer ini disebabkan
sebagai berikut :
 Manajer kurang mampu memahami kinerja yang diharapkan dari posisinya.
 Kurang memahami peran manajerial yang diembannya.
 Tidak menguasai keterampilan manajerial.
 Tidak mampu memotivasi bawahan.
Untuk itu ada 10 langkah pengoptimalan kinerja manajer yaitu : (Dadang dan Sylvana, 2007)
 Pekerjaan yang menarik.
 Kesejahteraan memadai.
 Keamanan bekerja.
 Penghayatan terhadap pekerjaan.
 Suasana kerja yang baik.
 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan kontribusi.
 Pengertian dan simpati atas masalah pribadi.
 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja.
 Kesetiaan manajer pada bawahan.
 Selalu disiplin dalam bekerja.
Manajemen Global

Manajemen global adalah manajer yang memiliki karakteristik fleksibel dalam arti dapat mengikuti
perkembangan dan juga efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Global artinya berpandangan luas yaitu
skala internasional. Untuk arus globalisasi yang deras saat ini, dituntut peran manajer yang berwawasan
global agar tidak tertinggal dalam perkembangan kegiatan.
PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KONSEP MANAJEMEN

Konsep dasar manajemen sendiri mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang tidak terlepas dari para
ahli manajemen. Secara umum perkembangan teori manajemen dapat dibagi 4 yaitu :
• Manajemen ilmiah (1870 – 1930)
• Manajemen klasik (1900 – 1940)
• Manajemen hubungan manusiawi (1930 – 1940)
• Manajemen modern (1940 – sekarang).

1. Teori Manajemen Ilmiah

Pelopornya adalah Fredrik Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry Grant, Harrington Emerson. Teori
manajemen ilmiah lahir dari adanya kebutuhan untuk menaikkan produktifitas. Di Amerika Serikat, di awal
abad ke 20 tenaga terampil tidak banyak. Sehingga perlu dicari cara menaikkan efisiensi. Misalnya apakah
suatu pekerjaan dapat digabungkan atau dihilangkan, dan lain-lain upaya efisiensi. Dalam upaya-upaya itu,
Fredrik Taylor, yang sering disebut Bapak manajemen ilmiah, menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan
inti manajemen ilmiah. Prinsip-prinsip itu diringkas sebagai berikut :
1. Mengganti cara tidak teratur dengan ilmu pengetahuan yang sistemastis.
2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok.
3. Mencapai kerjasama manusia, bukan individualisme.
4. Menghasilkaan output yang maksimal, bukan output yang terbatas.
5. Mengembangkan pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri.
Pendukung pendekatan ilmiah lain adalah Frank dan Lilian Gilbreth yang merupakan pelopor studi waktu,
sebagai ilmu yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak tidak
dihambur-hamburkan dan dihemat serta lancar sehingga produktifitas kerja meningkat. Dalam konsep
Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Dengan kamera film ia berusaha mencari gerakan paling
menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan.

Kelebihan Manajemen Ilmiah :


Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi, disamping organisasi industri. Teknik efisiensi
dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan bahwa pekerjaan dapat dibuat efifisan
dan masuk akal.

Kelemahan Manajemen Ilmiah :


Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang
memperhatikan segi-segi sosial para pekerja.

2. Teori Manajemen Klasik

Pelopornya adalah Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet, Herberd Simon, Chester I. Banard.
Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya
sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan
teori umum manajemen dapat diterapkan. Menurut Fayol (Robbins dan Coulter, 1999), manajemen adalah
sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga. Ia
mengungkapkan ada 14 prinsip manajemen yang merupakan kebenaran universal yang merupakan prinsip
umum manajemen, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Otoritas
3. Tata tertib
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Subordinasi kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai skalar / hirarki
10. Tatanan
11. Kesamaan
12. Kemantapan para karyawan dalam pekerjaannya
13. Inisiatif
14. Semangat korps.
Fayol juga membagi perusahaan dalam 5 bidang kegiatannya, yaitu teknis (produksi), komersial (pemasaran),
keamanan, akuntansi, dan manajerial.

Para ahli teori manajemen klasik dibatasi oleh pengetahuan pada zamannya, namun banyak dari teori klasik itu
tetap bertahan sampai sekarang. Manajemen klasik masih diterima sampai sekarang, karena membuat
pemisahan kerja.

Kelebihan Manajemen Klasik :


Manajemen klasik mebuat pemisahan bidang-bidang utama praktek para manajer, sehingga sampai sekarang
masih dapat diterima oleh para manajer praktisi (praktek).
Kekurangan Manajemen Klasik :
Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang, manajemen klasik dianggap terlalu umum. Di
manajemen modern, terkadang garis wewenang agak kabur. Saat ini terkadang teknisi bisa mendapat
perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi (mandor)). Ini membuat pertentangan antara prinsip
pembagian kerja dan kesatuan perintah.

3. Manajemen Hubungan Manusiawi

Pelopornya adalah Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg. Teori
hubungan manusia adalah teori yang menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan
bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai
dengan keserasian sempurna. Masih terdapat kesulitan di mana bawahan tidak selalu mengikuti pola tingkah
laku yang rasional dan dapat diduga. Perlu ada upaya untuk meningkatkan hubungan antar manusia agar
organisasi lebih efektif. Aliran ini untuk memperkuat aliran klasik, yaitu dengan menambahkan wawasan
sosial dan psikologi.

Kalau ‘manajemen manusia’ mendorong kerja yang lebih baik dan lebih keras, itu berarti hubungan antar
manusia dalam organisasi itu baik. Hawthorn studies mengatakan yang penting diperhatikan untuk
meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan sosial. Pekerja akan bekerja lebih keras kalau
mereka yakin bahwa supervisor memberi perhatian kepada mereka.

Sejalan dengan Hawthorn studies, menurut Hugo Munstenberg, produktifitas dapat ditingkatkan dengan 3
jalan :
1. Menemukan orang yang terbaik.
2. Menciptakan kondisi psikologis dan pekerjaan yang terbaik.
3. Menggunakan pengaruh psikologis untuk mendorong karyawan.
Kelebihan Manajemen Hubungan Manusiawi :
Perhatian pada keterampilan manajemen manusia semakin ditingkatkan disamping keterampilan teknis
manusia, karena penekanan pada hubungan sosial.

Kelemahan Manajemen Hubungan Manusiawi :


Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan produktifitas
sedramatis yang diperkirakan. Peningkatan produktifitas dipengarahui oleh banyak faktor antara lain
teknologi, efisien, semangat kerja, dan lain-lain.

4. Manajemen Modern

Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland, Robert
Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli manajemen operasi/manajemen
sains. Manajemen modern adalah perluasan manajemen ilmiah. Manajemen modern mulai berkembang
sejak tahun 1940 an dan banyak menggunakan manajemen sains atau manajemen operasi atau riset operasi
sebagai pendekatan ilmu manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk memecahkan
masalah oprasional. Pada awalnya ilmu manajemen operasi digunakan dalam ilmu kemiliteran dalam hal-hal
operasional militer. Tujuan dari manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan landasan
kuantitatif dalam pengambilan keputusan (Gibson, Donelly, Ivancevich, 1996).

Dalam manajemen modern, konsep manajemen dibagi menjadi :


1. Manajemen berdasarkan hasil.
2. Manajemen berdasarkan tanggungjawab sosial.
3. Manajemen berdasarkan sasaran.
4. Manajemen berdasarkan pengecualian.
5. Manajemen terapan.
Kelebihan Manajemen Modern :
Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk,
manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.

Kelemahan Manajemen Modern :


Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

You might also like