Professional Documents
Culture Documents
Kiswaluyo
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
ABSTRACT
Public Health Center is a functional organization that organizes health effort that is comprehensive,
integrated, equitable, acceptable and affordable to the public. Performance of health workers in govermment
health care organizations is still low. Coverage of patients in dental clinics that are low performing dentist is not
optimal. The research aims to find the services provided by the dentist at the health center Sumbersari in the period
January to June 2012.
Korespondensi (Correspondence): Kiswaluyo, Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember 68121.
Pelayanan Kesehatan Gigi Di Puskesmas (Studi Kasus Di Puskesmas Sumbersari)…. (Kiswaluyo)
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 1 2013: 12-16
Tabel 1. Distribusi pasien yang mendapatkan penambalan dan Pencabutan Gigi Tetap pada bulan
Januari-Juni 2012 di Puskesmas Sumbersari
Penambalan
94 87,85 88 81,48 108 90 74 81,32 92 86,79 78 80,41
Gigi Tetap
Pencabutan
13 12,15 20 18,52 12 10 17 18,68 14 13,21 19 19,59
Gigi Tetap
Jumlah 107 100 108 100 120 100 91 100 106 100 97 100
Hendrartini menganalisis faktor-faktor yang Lane dan Lindquist (1988, dalam Anonim,
mempengaruhi pemanfaatan pelayanan tanpa tahun) menyimpulkan bahwa faktor
kesehatan gigi di RS Sardjito dan RS Bethesda, kedekatan tempat pelayanan kesehatan
menyimpulkan bahwa faktor umur dengan rumah tempat tinggal menjadi faktor
mempunyai pengaruh bermakna terhadap urutan pertama terhadap permintaan
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi.7 konsumen dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Menurut Caroline dan Claire,
4. Fasilitas kesehatan faktor jarak merupakan faktor penting dalam
Banyak puskesmas yang masih pilihan penderita menggunakan sarana
belum mempunyai fasilitas yang memadai pelayanan kesehatan.7
untuk pelayanan kesehatan masyarakat,
diantaranya adalah puskesmas Sumbersari. 6. Pengalaman sebelumnya
banyak peralatan kedokteran gigi yang masih Anggapan yang menyatakan
belum dimiliki puskesmas, oleh karena bahwa penambalan gigi tidak menyelesaikan
puskesmas biasanya hanya memberikan masalah gigi, membuat masyarakat lebih
perawatan - perawatan dasar/ ringan. memilih pencabutan gigi. Banyak masyarakat
sehingga banyak kasus yang dirujuk atau yang mengeluh giginya masih sakit setelah
ditangani secara minimal, oleh karena dilakukan penambalan, sehingga masyarakat
peralatan yang tidak memadai. enggan untuk melakukan penambalan gigi.
Menurut Kotler, penampilan fasilitas Promosi yang baik yang dilakukan
jasa akan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat sebelumnya yang pernah
konsumen untuk meminta pelayanan jasa. melakukan penambalan dan merasa puas
Oleh karena itu perlu dilakukan dengan penambalan tersebut, maka besar
pengorganisasian fasilitas pelayanan kemungkinan dapat mengubah pandangan
kesehatan yang baik. Pendapat tersebut masyarakat terhadap penambalan gigi
mendukung pendapat Kotler yang sehingga lebih memilih melakukan
menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas, penambalan gigi setelah diberikan
tata ruang yang benar dapat mempengaruhi penjelasan. Konsumen/pasien yang puas
sikap dan perilaku pembeli/pasien seperti akan memberikan rekomendasi positif
perasaan aman, nyaman dan rasa puas. kepada konsumen/pasien yang lain dan
Tjiptono, menyatakan fasilitas jasa akan konsumen yang tidak puas akan kembali
berpengaruh terhadap persepsi konsumen. keseleksi awal serta konsumen yang kecewa
Semakin lengkap fasilitas perawatan yang akan membuat rekomendasi negatif
diasuransikan oleh pemerintah dan swasta, terhadap konsumen lain.7
maka permintaan konsumen akan pelayanan
kesehatan di beberapa negara semakin 7. Kelompok Referensi
meningkat.7 Media promosi yang dapat berupa
media cetak dan elektronik juga
5. Keterjangkauan mempengaruhi pola pikir masyarakat
Letak puskesmas Sumbersari yang sehingga masyarakat cenderung mengikuti
berada di tengah kota, memungkinkan apa yang mereka lihat dan dengar. Promosi
masyarakat untuk lebih mudah melakukan yang disiarkan melalui media cetak dan
kunjungan rutin ke puskesmas, sehingga kasus elektronik akan mempengaruhi pola hidup
karies gigi yang ada di masyarakat bisa masyarakat sehingga banyak masyarakat
ditangani dengan cepat, yang berakibat yang lebih sadar akan kesehatan, khususnya
jumlah pasien dengan indikasi pencabutan kesehatan gigi dan mulut. Keadaan tersebut
akan semakin berkurang. Oleh karena itu, dapat mengakibatkan masyarakat tidak
jumlah penambalan gigi lebih besar enggan lagi untuk melakukan pemeriksaan
dibandingkan dengan jumlah pencabutan. kesehatan giginya. Hal tersebut berdampak
Pelayanan Kesehatan Gigi Di Puskesmas (Studi Kasus Di Puskesmas Sumbersari)…. (Kiswaluyo)
pada pula terdeteksinya masalah kesehatan Masa kerja dan jaminan yang lebih
secara dini, yang memungkinkan gigi tersebut baik pada dokter gigi pegawai negeri sipil,
masih bisa dilakukan perawatan dan diduga berpengaruh terhadap kinerja
penambalan, tanpa harus dilakukan mereka di puskesmas. Menurut Gibson
pencabutan. menyatakan bahwa pengalaman
Dharmmesta dan Handoko, berpengaruh terhadap perilaku dan prestasi
menyatakan bahwa kelompok referensi kerja individu.3
(reference group) adalah kelompok sosial
yang menjadi ukuran seseorang (bukan b) Karakteristik organisasi
anggota kelompok tersebut) untuk 1) Fasilitas kerja
membentuk keperibadian dan perilakunya. Kopelman menyebutkan bahwa
Kelompok referensi ini juga mempengaruhi plant dan equipment adalah bagian dari
perilaku seseorang dalam meminta karakteristik organisasi yang berpengaruh
pelayanan kesehatan.7 terhadap kinerja. Adyatmaka juga
Berbagai bentuk media cetak dan menyebutkan bahwa kebutuhan dokter gigi
elektronik membawa pesan yang berisi di puskesmas adalah tersedianya peralatan
sugesti yang dapat mengarahkan opini kesehatan gigi yang memadai untuk dapat
seseorang. Informasi baru terhadap suatu hal memberikan pelayanan kesehatan gigi yang
dapat memberikan landasan kognitif baru profesional dan berkualitas.3
bagi terbentuknya sikap. Media massa 2) Tipe kepemimpinan
berperan dalam pembentukan dan Kepemimpinan juga berkaitan
perubahan seseorang, sehingga bentuk dengan pengaturan strategi dalam kebijakan
informasi sugesti dalam media massa selalu dan tujuan organisasi yang dijabarkan dari
dimanfaatkan untuk meningkatkan dan misi dan visi. Tipe kepemimpinan yang sesuai
memperkenalkan suatu produk.8 dengan perilaku individu dapat memperbaiki
kinerja individu dalam organisasi.3
8. Kinerja dokter gigi di Puskesmas 3) Sistem reward
Hal lain yang dapat berpengaruh Reward dapat meningkatkan
adalah kinerja Dokter Gigi. Kinerja adalah motivasi, peningkatan kinerja serta
hasil interaksi antara motivasi dan produktivitas. Jenis reward dapat berupa
kemampuan (ability).3 Kinerja dokter gigi di imbalan materi maupun non materi.3
puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: c) Karaketristik kerja
a) Karakteristik individu 1) Umpan balik
1) Umur, Umpan balik memberikan informasi
Umur berpengaruh terhadap sejauh mana kegiatan telah dilaksanakan
produktivitas, semakin tua pekerja semakin dan memberikan kejelasan tentang
merosot produktivitasnya, karena keefektifan kinerja. Umpan balik (feedback)
keterampilan, kecepatan, kecekatan, dapat digunakan sebagai monitor, koreksi
kekuatan dan koordinasi menurun dengan kinerja, dan daya pembangkit diri.3
berjalannya waktu. Semakin tua umur tenaga 2) Jadwal kerja
kesehatan semakin berkurang kinerjanya.3 Jadwal kerja adalah bagian dari
Menurut penelitian Nasihah (2006) usia karakteristik organisasi yang mengatur
produktif yang berpengaruh terhadap kinerja kegiatan waktu kerja karyawan. Jadwal kerja
dokter gigi berkisar 25-30 tahun. Umur yang tertib meningkatkan kinerja dokter gigi.3
berpengaruh terhadap kinerja individu pada
usia 40-54 tahun individu memasuki tahap KESIMPULAN
perawatan yang ditandai dengan usaha
stabilisasi dari usaha masa lampaunya. Pada Pasien penambalan gigi tetap lebih
tahap ini individu membutuhkan besar dibandingkan dengan jumlah pasien
penghargaan, sebagian individu merasa pencabutan gigi di Puskesmas Sumbersari
tidak nyaman secara psikologis pada masa bulan Januari-Juni 2012 , faktor-faktor yang
itu yang diakibatkan oleh pengalaman kritis di dapat mempengaruhi kemungkinan adalah :
masa karirnya dimana individu tidak pendidikan, pengetahuan, umur, fasilitas
mencapai kepuasan dalam masa kerjanya, kesehatan, keterjangkauan, pengalaman
kesehatan yang memburuk dan perasaan sebelumnya, kelompok referensi, dan kinerja
khawatir akan masa kerjanya. Sehingga dokter gigi di Puskesmas.
sebagian individu merasa tidak
membutuhkan peningkatan kinerja sampai DAFTAR PUSTAKA
dengan masa penarikan (55-65 tahun) 1. Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri
(Gibson dalam Lubis, 2009). Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
2) Status kepegawaian Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Tenaga kesehatan yang lebih baik Masyarakat. Jakarta: Departemen
memberikan rasa aman dalam bekerja Status Kesehatan Republik Indonesia.
pegawai tidak tetap kurang memiliki rasa
aman dibanding dengan PNS, karena PNS 2. Budiharto. Kemampuan Dokter Gigi
memiliki keterikatan dengan aturan dan Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi Di
mendapat jaminan kerja.3 Puskesmas Dan Rumah Sakit. Jurnal
15
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 1 2013: 12-16