You are on page 1of 120

BAB II

TINJAUAN MATERI

A. Asuhan Kebidanan Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio

atau fetus di dalam tubuhnya. (Astuti M, 2011:16)

2. Kebijakan Program

3. Pelayanan Standar Minimal

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

b. Ukur tekanan darah

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

d. Ukur tinggi fundus uteri

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).

f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan.

g. Pemberian tablet zat besi,minimal 90 tablet selama kehamilan

h. Tes laboratorium (rutin dan khusus)

i. Tatalaksana kasus.

j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca salin

(Depkes RI, 2009)


4. Tanda-tanda kehamilan

Tanda-tanda kehamilan pada ibu hamil dibagi menjadi 3

bagian yaitu:

a. Tanda tidak pasti

1) Amenorea (berhentinya haid)

2) Buah dada sakit dan tegang karena terjadi perubahan

peredaran darah, menahan air dan garam sehingga ujung

saraf tertekan yang menimbulkan rasa penuh dan sakit.

3) Ngidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

4) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

5) Terdapat pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)

6) Kepala sakit dan pusing.

7) Sering Miksi karena kandung kemih tertekan rahim

8) Konstipasi atau obstipasi

9) Pigmentasi kulit wajah, sekitar buah dada, dan dinding perut.

b. Tanda kemungkinan

1) Pembesaran rahim dan perut

2) Tanda Hegar

3) Ada kontraksi rahim saat diraba (kontraksi Braxton Hicks

4) Tanda Chadwick

5) Tanda Piscaseck

6) Teraba Ballottement

7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif


c. Tanda pasti

1) Berdasarkan USG didapatkan “fetal plate”, kantung gestasi,

rahim membesar.

2) Gerakan janin dalam rahim

3) Denyut jantung janin

4) Melalui pemeriksaan rotgen diketahui gambaran kerangka

janin (Manuaba 2009:73).

B. Asuhan Kebidanan Persalinan

1. Pengertian

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin

dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau

tanpa bantuan / kekuatan sendiri.(Lailiyana, 2012: 1)

2. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan

a. Teori keregangan

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi

sehingga persalinan dapat dimulai.

b. Teori penurunan progesteron

Proses penuaan plasenta mulai terjadi pada usia kehamilan 28

minggu, ketika terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh

darah mengalami penyempitan dan buntu. Produksi

progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih


sensitive terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai

berkontraksi setelah penurunan progesteron pada tingkat

tertentu.

c. Teori oksitosin internal

Penurunan konsentrasi progesteron akibat usia kehamilan,

aktivitas oksitosin dapat meningkat, sehingga persalinan mulai

terjadi.

d. Teori prostaglandin

Pemberian prostaglandin saat kehamilan dapat menimbulkan

kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.

e. Teori hipotalamus-hipofisis dan glandula suprarenalis

Pada percobaan Linggin (1973) menunjukkan pada kehamilan

dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan

karena tidak terbentuk hipotalamus, sehingga disimpulkan ada

hubungan antara hipotalamus dengan persalinan.(Lailiyana,

2012: 2)

3. Tahap-Tahap Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap/kala yaitu:

a. Kala pembukaan (kala I)

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan

pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10

cm). Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten

dimulai dari pembukaan 1-3 cm, fase aktif pembukaan 4-10 cm.
b. Kala pengeluaran (kala II)

Kala II dimulai dari pembukaan serviks 10 cm (lengkap) sampai

dengan lahirnya bayi. Lamanya kala II pada primigravida 2 jam

dan multigravida 1 jam.

c. Kala pelepasan dan pengeluaran plasenta/kala uri (kala III)

Dimulai sejak lahirnya bayi sampai denganlahirnya plasenta dan

selaput ketuban komplit.

d. Kala Pengawasan (kala IV)

Dimulai sejak lahirnya plasenta dan selaput ketuban sampai

keadaan Ibu mulai stabil yaitu 1-2 jam post partum.

(Lailiyana, 2012: 3)

C. Asuhan Kebidanan Nifas

1. Pengertian

Masa nifas dimulai setelah 2 jam postpartum dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,

biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. (Siti Nunung

Nurjannah,dkk. 2013: 2)

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah

sebagai berikut :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikis.

b. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayi.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi,

serta perawatan bayi sehari-hari.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

e. Memberikan kesehatan emosional pada ibu.

f. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai

masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga

bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

normal. (Siti Nunung Nurjannah,dkk. 2013: 3)

Kunjunga Waktu Tujuan

I 6-8 jam 1. Mencegah perdarahan masa nifas

setelah 2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain

persalinan perdarahan: rujuk jika perdarahan berlanjut

3. Memberikan konseling pada ibu/salah satu

keluarga mencegah perdarahan masa

nifas karena atonia uteri

4. Pemberian ASI awal

5. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL


6. Menjaga bayi tetap sehat mencegah

hipotermi

7. Mendampingi ibu dan bayi baru lahir bagi

petugas kesehatan yang menolong persalinan,

minimal 2 jam pertama setelah lahir pertama

sampai keadaan stabil.

II 6 hari a. Memastikan involusio uterus berjalan normal

setelah (kontraksi uterus baik, fundus uteri di bawah

persalinan umbilicus dan tidak ada perdarahan maupun

yang abnormal)

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan

perdarahan abnormal.

c. Ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan

istirahat.

d. Ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

e. Memberikan konseling pada ibu, mengenai

asuhan pada bayi (perawatan tali pusat dan

menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi

sehari-hari)

III 2 minggu Sama dengan tujuan kunjungan 6 hari setelah

setelah persalinan

persalinan
IV 6 minggu a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit ibu dan

setelah bayi yang alami

persalinan b. Konseling metode kontrasepsi/KB secara dini

(Siti Nunung Nurjannah,dkk. 2013: 5)

3. Perubahan Fisiologi Masa Nifas

a) Perubahan Sistem Involusio

1. Involusio

a. Pengertian

Involusi uterus adalah kembalinya uterus ke keadaan

sebelum hamil baik bentuk maupun posisinya. Selain

uterus,vagina, ligamen uterus dan otot dasar panggul juga

kembali ke keadaan sebelum hamil selama proses involusi,

uterus menipis dan mengeluarkan lochea yang digantikan

dengan endometrium baru. Setelah kelahiran bayi dan

plasenta terlepas, otot uterus berkontraksi sehingga sirkulasi

darah yang menuju uterus terhenti dan kejadian ini disebut

iskenia.

Lapisan desidua yang dilepaskan dari dinding uterus

disebut degan lochea. Endometrium baru tumbuh dan

terbentuk selama 10 hari post partum dan menjadi sempurna

sekitar 6 minggu. selama proses involusi uterus

berlangsung, berat uterus mengalami penurunan dari 1000

gram menjadi 60 gram dan ukuran uterus berubah dari 15 X


11 X 7,5 cm menjadi 7,5 X 5 X 2,5 cm. Setiap minggu berat

uterus turun sekitar 500 gram dan serviks menutup hingga

selebar 1 jari.

Proses involusi uteri disertai dengan penurunan tinggi

fundus uteri (TFU). Pada hari pertama TFU diatas simpisis

pubis atau sekitar 12 cm. Hal ini terus berlangsung dengan

penurunan TFU 1 cm setiap harinya sehingga pada hari ke 7

TFU berkisar 5 cm dan pada hari ke 10 TFU tidak teraba di

simpisis pubis.

b. Proses Involusio Uterus

a) Autoliysis

Autoliysis merupakan proses penghancuran diri sendiri

yang terjadi di dalam otot uteri. Enzim proteolitik akan

memendekkan jaringan otot yang telah sempat

mengendur. Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna

sendiri sehingga tertinggal jaringan fibroelastik dalam

jumlah renik sebagai bukti kehamilan

b) Atrofi Jaringan

Jaringan yang berpoliperasi dengan adanya estrogen

dalam jumlah besar, kemudian mengalami ektropi

sebagai reaksi terhadap penghentian produksi ekstrogen

yang menyertai pelepasan plasenta. Selain perbahan

atropi pada otot-otot uterus, lapisan desidua akan


mengalami etropi dan terlepas dengan meninggalkan

lapisan basah yang akan bergenerasi menjadi

endometrium yang baru.

c) Efek Oxytosin (Kontraksi)

Intensitas kontraksi uterus terus meningkat secara

bermakna segera setelah bayi lahir, diduga terjadi

sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin

yang sangat besar.hormon oxytosin yang dilepas dari

kelenjar hipofisis memperkuat dan mengaturkontraksi

uterus, mengompresi pembuluh darah dan membantu

proses hemostatis.

Selama 1 smpai 2 jam post partum pertama intensitas

kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi teratur.

Suntikan oxytosin biasanya diberikan secara intravena

atau intramuskuler segera setelah bayi lahir. Pemberian

ASI segera setelah bayi lahir akan merangsang

pelepasan oxytosin karena hisapan bayi pada payudara.

c. Bagian bekas implantasi plasenta

a) Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir

seluas 12x5 cm, permukaan kasar, dimana pembuluh

darah besar bermuara.

b) Pada pembuluh darah trjadi pembentukan trombosis

disamping pembuluh tertutup karena kontraksi otot rahim


c) Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil pada

minggu kedua sebesar 6 sampai 8 cm dan pada akhir

masa nifas sebesar 2 cm.

d) Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk nekrosis

bersama dengan lochea

e) Luka bekas implanytasi plasenta akan sembuh karena

pertumbuhan endometrium yang berasal dari tepi luka dan

lapisan rasalis endometrium. Luka sembuh sempurna

pada 6 sampai 8 minggu post partum.

d. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post

partum.

Involusio Tinggi Berat Diameter Palpasi

Uteri Fundus Uteri Uterus Uterus Serviks

Plasenta Setinggi 1000 12,5 cm Lembut

Lahir Pusat gram atau lunak

1 Minggu Pertengahan 500 7,5 cm 2 cm

antara pusat gram

simpisis

2 Minggu Tidak teraba 350 5 cm 1 cm

gram

6 Minggu Normal 60 2,5 cm Menyempit

gram
Involusio uteri dapat diamati dapat diamatai dari luar dengan

memeriksa fundus uteri dengan cara :

a) Segera setelah persalinan, tinggi fundus uteri 2 cm di

bawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm diatas pusat

dan menurun kira-kira 1 cm setiap hari.

b) Pada hari kedua setelah persalinan TFU 1 cm di bawah

pusat. Pada hari ketiga sampai 4 TFU 2 cm di bawah

pusat. Pada hari 5 sampai 7 TFU setengah pusat simpisis.

Pada hari ke 10 TFU tidak teraba.

Bila uterus tidak mengalami proses involusio disebut

dengan subinvolusio. Subinvolusio dapat disebabkan oleh

infeksi dan tertinggalnya sisa plasenta atau perdarahan

lanjut (post partum hemoragi).

e. Lochea

Adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea

mengandung darah dan sisa jaringan desiduadalam uterus

lochea mempunyai reaksi basah atau alkalis yang dapat

memuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi

asam yang ada pad vagina normal. Lochea memunyai bau

amis tau angir seperti darah menstruasi, meskipun tidak

terlalu menyengat dan volumenya berbeda. Lochea

mempunyai perubahan karena proses involusi proses

keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan:


a) Lochea rubra atau kroenta

Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ke

empat masa post partum. Cairan yang keluar berwarna

merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa

plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan

mekonium

b) Lochea sangoelenta

Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan

berlendir. Berlangsung dari hari ke 4 sampai hari ke 7 post

partum

c) Lochea serosa

Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena

mengandung serum, leokosit, dan robekan atau laserasi

plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai hari ke 14 post

partum.

d) Lochea alba

Lochea ini berwarna putih karena mengandung leokosit,

sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut

jaringan yang mati. Lochea alba biasanya berlangsung

selama 2 sampai 6 minggu post partum.

Lochea rubra yang menetap pada awal periode post

partum menunjukkan adanya perdarahan post partum

sekunder yang mungkin disebabkan tertinggalnya sisa


atau selaput plasenta. Lokhea serosa atau alba yang

berlanjut bisa menandakan adanya endometriosis,

terutama jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri tekan

pada abdomen. Bila terjadi infeksi, keluar cairan bernanah

yang berbau busuk yang disebut dengan lokhea

purulenta. Pengeluaran lokhea yang tidak encer disebut

lokhea statis.(Wulandari dan Handayani, 2011)

f. Cervik

Serviks mengalami involusi bersama sama dengan uterus.

Warna servik sendiri merah kehitam hitaman karena penuh

pembuluh darah. Kosistensinya lunak, kadang – kadang

terdapat laserasi/perlukaan kecil. Karena robekan kecil yang

terjadi selama dil atasi servik tidak pernah kembali pada

keadaan sebelum hamil.

Bentuknya seperti corong karena disebabkan oleh

korpus uteri yang mengadakan kontraksi, sedangkan serviks

tidak berkontraksi sehingga pada perbatasan antara korpus

uteri dan serviks terbentuk cincin. Muara serviks yang

berdilatasi 10 cm pada waktu persalinan, menutup secara

bertahap. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk

kerongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki 2 – 3 jari,

pada minggu keenam post partum srviks

menutup.(Ambarwati dan Handayani, 2010)


g. Ovarium dan Tuba Fallopi

Setelah kelahiran plasenta, produksi estrogen dan

progesteron menurun, sehingga menimbulkan mekanisme

timbal balik dari siklus menstruasi. Dimana dimulainya

kembali proses ovulasi sehingga wanita bisa hamil kembali.

h. Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta

peregangan yang sangat besar selama proses persalinan

dan akan kembali secara bertahap dalam 6 – 8 minggu post

partum. Penurunan hormon estrogen pada masa post

partum berperan dalam penipisan mukosa vagina dan

hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali pada sekitar

minggu keempat. (Wulandari dan Handayani, 2011)

4. Perubahan Sistem Pencernaan

Setelah kelahiran plasenta, maka terjadi pula penurunan

produksi progesteron. Sehingga hal ini dapat menyebabkan

heartburn dan konstipasi terutama dalam beberapa hari

pertama. Kemungkinan terjadi hal demikian karena inaktivitas

motilitas usus karena kurangnya keseimbangan cairan selama

persalinan dan adanya refleks hambatan defekasi dikarenakan

adanya rasanyeri pada perineum karena adanya luka

episiotomi, pengeluaran cairan yang berlebihan waktu

persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemoroid. Supaya


buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet atau

makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang

cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari

dapat ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit

atau diberikan obat laksan yang lain.

5. Perubahan Sistem Perkemihan

Diuresis dapat terjadi setelah 2 – 3 hari post partum. Hal

ini merupakan salah satu pengaruh selama kehamilan dimana

saluran urunaria mengalami dilatasi. Kondisi ini akan kembali

normal setelah 4 minggu post partum. Pada awal post partum

kandung kemih mengalami oedema, kongesti dan hipotonik, hal

ini disebabkan karena adanya overdistensi pada saat kal 2

persalinan dan pengeluaran urine yang tertahan selama proses

persalinan. Sumbatan pada uretra disebabkan karena adanya

trauma pada saat persalinan berlangsung dan trauma ini dapat

berkurang setelah 24 jam PP. Kadang – kadang oedema dari

trigonium menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga sering

dan terjadi retensio urine. Kandung keih dalam puer purium

sangan kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga

kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih

tertinggal urine residual (normal 15 cc). Sisa urine dan trauma

pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan

terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pielum normal kembali


dalam waktu 2 minggu. Urine biasanya berlebihan (poliurie)

antara hari kedua dan kelima, hal ini disebabkan karena

kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan

dan sekarang dikeluarkan. Kadang – kadang hematuri

akibatproses katalik involusi. Aseton uri terutama setelah partus

yang sulit dan lama yang disebabkan pemecahan karbohidrat

yang banyak, karena kegiatan otot – otot rahim dan karena

kelaparan. Protein urine akibat dari autolisis sel – sel otot.

6. Perubahan Sistem Endokrin

Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG,

HPL, secara beangsur menurun dan normal setelah 7 hari

postpartum. HCG tidak terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari

post partum. HPL tidak lagi terdapat dalam plasma.

1) Hormon plasenta

Selama periode pasca partum terjadi perubahan hormon

yang besar. Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan

signifikan hormon – hormon yang diproduksi oleh plasenta.

Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.

Penurunan hormon human plasental lactogen (HPL),

estrogen dan progesteron serta placental enzyme insulinase

membalik efek diabetogenik kehamilan, sehingga kadar gula

darah menurun secara bermakna pada masa nifas. Ibu

diabetik biasanya menbutuhkan insuline dalam jumlah yang


jauh lebih kecil selama beberapa hari. Karena perubahan

hormon normal ini membuat masa nifas menjadi suatu

periode transisi untuk metabolisme karbohidrat, interpretasi

tes toleransi glukosa lebih sulit pada saat ini. Human

Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan

menetap sampai 10 % dalam 3 jam hingga hari ke tujuh post

partum dan sebagai onset pemenuhan mamae pada hari

ketiga post partum.

2) Hormon pituitary

Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita

tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu, FSH dan

LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu

ketiga, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi

3) Hormon Oksitosin

Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak bagian

belakang (posterior), bekerja terhadap otot uterus dan

jaringan payudara. Selam tahap ketiga persalinan, oksitosin

menyebabkan pemisahan plasenta. Kemudian seteusnya

bertindak atas otot yang menahan kontraksi, mengurangi

tempat plasenta dan mencegah perdarahan. Pada wanita

yang memilih menyusui bayinya, isapan sang bayi

merangsang keluarnya oksitosin lagi dan ini membantu

uterus kembali kebentuk normal dan pengeluaran air susu.


4) Hormon pituitary ovarium

Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui

akan mempengaruhi lamanya ia mendapatkan menstruasi.

Seringkali menstruasi pertama itu bersifat anovulasi yang

dikarenakan rendahnya kadar estrogen dan progesteron.

Diantara wnita laktasi sekitar 15 % memperoleh menstruasi

selama 6 minggu dan 45 % setelah 12 minggu. Diantara

wanita yang tidak laktasi 40 % menstruasi setelah 6 minggu,

65 % setelah 12 minggu dan 90 % setelah 24 minggu. Untuk

wanita laktasi 80 % menstruasi pertama anovulasi dan untuk

wanita yang tidak laktasi 50 % siklus pertama anovulasi.

7. Perubahan – perubahan tanda vital

1) Suhu badan

24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit

(37,5oC - 38 oC) sehingga akibat kerja keras waktu

melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, apabila

keadaan normal suhu badan akan biasa lagi. Pada hari

ketiga suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan

asi, buah dada menjadi bengkak, berwarna merah karena

banyaknya asi bila suhu tidak turun kemungkinan adanya

infeksi pada endometium, mastitis, traktus urogenitalis atau

sistem lain. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam

lebih dari 38 oC pada 2 hari berturut turut pada 10 hari yang


pertama post partum, kecuali hari pertama dan suhu harus

diambil sekurang kurangnya 4 kali/hari.

2) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60 – 80

kali/menit. Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi akan

lebih cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi 100 adalah

abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi atau

perdarahan postpartum yang tertunda. Sebagian wanita

mungkin saja memiliki apa yang disebut bradikardi nifas

(puerperal bradicardia). Hal ini terjadi segera setelah

kelahiran dan bisa berlanjut sampai beberapa jam setelah

kelahiran anak. Wanita semacam ini hanya bisa memiliki

angka denyut jantung serendah 40 sampai 50 detak/menit.

Sudah banyak alasan – alasan yang diberikan sebagai

kemungkinan penyebab, tetapi belum satupun yang sudah

terbukti. Bradicardia semacam itu bukanlah satu alamat atau

indikasi adanya penyakit,akan tetapi sebagai satu tanda

keadaan kesehatan

3) Tekanan Darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah

akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.

Tekanan darah tinggi pada ppst partum dapat menandakan

terjadinya preeklamsia post partum.


4) Pernapasan

Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan

keadaan suhu dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut

nadi tidak normal pernapasan juga akan mengikutinya

kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernapasan.

8. Perubahan Kardiovaskuler

Kardiac output meningkat selama persalinan dan

berlangsung sampai kala III ketika volume darah uterus

dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari pertama

post partum dan akan kembali normal pada akhir minggu ketiga

post partum. Pada persalinan pervaginam kehilangan darah

sekitar 300 – 400 cc. Bila kelahiran melalui section caesaria

kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri dari

volume darah dan haemo konsentrasi akan naik dan pada

section caesaria haemokonsentrasi cenderung stabil dan

kembali normal setelah 4 – 6 minggu. Setelah melahirkan shunt

akan hilang dengan tiba – tiba. Volume darah ibu relatif akan

bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada

jantung dan dapat menimbulkan dekompensasi kondisi pada

penderita vitium cordia. Untuk keadaan ini dapat diatasi dengan

mekanisme kompensasi dengan timbulnya haemo konsentrasi

sehingga volume darah kembali seperti sedia kala. Umumya hal

ini terjadi pada hari ketiga sampai ima hari post partum.
9. Perubahan Sistem Hematologi

Leukositosis mungkin terjadi selama persalinan, sel darah

merah berkisar 15.000 selama persalinan. Peningkatan sel

darah putih berkisar antara 25.000 – 30.000 merupakan

manifestasi adanya infeksi pada persalinan lama, dapat

meningkat pada awal nifas yang terjadi bersamaan dengan

penigkatan tekanan darah, volume plasma dan volume sel

darah merah. Pada 2 – 3 hari post partum konsentrasi

hematokrit menurun sekitar 2 % atau lebih. Total kehilangan

darah pada saat persalinan dan nifas berkisar antara 1.500 ml.

500 – 800 ml hilang pada minggu pertama post partum dan 500

ml hilang pada masa nifas.

10. Perubahan Muskuluskeletal

Ligamen, fasia dan diafraghma pelvis yang meregang

pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur –

angsur menjadi ciut dan kulit kembali sehingga tidak jarang

uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena

ligamen rotundum menjadi kendor. Stabilitas secara sempurna

terjadi pada 6 – 8 minggu setelah persalinan.sebagai akibat

putusnya serat – serat elastic kulit dari distensi yang

berlangsung lama akibat besarnya uterus pada saat hamil,

dinding abdomen masih lunak dan kendor untuk sementara

waktu. Pemulihan dibantu dengan latihan.


11. Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas

Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan,

menjelang proses kelahiran maupun setelah persalinan. Pada

periode tersebut, kecemasan seorang wanita dapat bertambah.

Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah persalinan.

Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk

bimbingan dan pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu

memerlukan adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai bertambah.

Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa

nifas adalah sebagai berikut:

1. Fungsi menjadi orang tua

2. Respon dan dukungan dari keluarga

3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan

4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan

Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:

1. Fase Taking In

Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung

dari hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu

terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap

lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa

mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang

perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi

yang baik dan asupan nutrisi.


Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini

adalah:

a. Kekecewaan pada bayinya

b. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami

c. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya

d. Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya

2. Fase Taking Hold

Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu

merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab

dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga

mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan adalah

komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian

penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan

bayinya. Tugas bidan antara lain: mengajarkan cara perawatan

bayi, cara menyusui yang benar, cara perawatan luka jahitan,

senam nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat, kebersihan diri

dan lain-lain.

3. Fase Letting Go

Fase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran

barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu

sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan

bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu

merasa percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam


memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan suami dan

keluarga dapat membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat

masih diperlukan ibu untuk menjaga kondisi fisiknya.(Nugroho,

Taufan dkk.2014)

Hal-hal yang harus dipenuhi selama nifas adalah sebagai berikut:

a. Fisik; istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih

b. Psikologi; Dukungan dari keluarga sangat diperlukan.

c. Sosial; Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih

dan menemani saat ibu merasa kesepian.

d. Psikososial.

12. Tanda Bahaya Masa Nifas

Ibu nifas dan keluarga harus mendatangi tenaga kesehatan jika

ditemukan tanda – tanda bahaya masa nifas seperti berikut ini :

1. Perdarahan Pervaginam.

2. Sakit kepala yang hebat

3. Pembengkakan di wajah,tangan dan kaki

4. Payudara yang berubah merah, panas, dan terasa sakit

5. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah

mengalami infeksi.

6. Infeksi Bakteri

7. Demam, muntah dan nyeri berkemih.

8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.

9. Kram perut
10. Merasa sangat letih atau napas terengah – engah

11. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung

(Winkjosastro, 2008)

D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

1. Pengertian

a. Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami

proses kelahiran, berusia 0-28 hari.(Marmi dan kukuh R,

2012:1)

b. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37

minggu sampai 42 minggu dan berta badan lahir 2500 gram

samapi dengan 4000 gram. (Rochmah dkk, 2011: 1)

2. Ciri-ciri bayi normal:

a. Berat badan 2500-4000 gram

b. Panjang badan lahir 48-52 cm

c. Lingkar kepala 33-35 cm

d. Frekuensi jantung 120-160 denyut/menit

e. Pernapasan pada beberapa menit pertama cepat, kira-kira 80

kali/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40

kali/menit

f. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa

g. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna
h. Kuku agak panjang dan lemas

i. Genetalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada

perempuan), testis sudah turun (pada anak laki-laki)

j. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

k. Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan

memperlihatkan grakan tangan seperti memeluk.

l. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam

pertama. (Rochmah dkk, 2011: 1-2)

3. Penanganan Bayi Baru Lahir Normal

a. Pencegahan infeksi

b. Penilaian sepintas

c. Pencegahan kehilangan panas

d. Membebaskan jalan nafas

e. Merawat tali pusat

f. Mempertahankan suhu

g. Memberikan Vit.K

h. Memberikan Salep Mata

i. Identifikasi bayi.

(Prawirohardjo S, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,

2007. Hal : 133)

4. Pemantauan Bayi Baru Lahir

Pemantauan bayi pada jam pertama setelah lahir yang dinilai

meliputi kemampuan menghisap kuat atau lemah, bayi tampak aktif


atau lunglai, bayi kemerahan atau biru, yang menjadi penilaian

terhadap ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak

lanjut. (Prawirohardjo S, Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, 2007. Hal : 136)

E. 7 Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney

a. Langkah I : Tahap pengumpulan data dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan

kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara

anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan

pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus dan

pemeriksaan penunjang.

Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan

langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan

kasus yang dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi

yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya. Sehingga dalam

pendekatan ini harus komprehensif meliputi data subyektif,

obyektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan

kondisi pasien yang sebenarnya dan valid. Contoh: dari data

subyektif diperoleh bahwa si pasien mengatakan pusing, susah

tidur dll. Dari data obyektif diperoleh data kesehatan pasien

dengan cara pemeriksaan TTV. Kaji ulang data yang sudah

dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap, dan akurat.


b. Langkah II : Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau

masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah

dikumpulkan.

Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnose dan masalah yang spesifik. Rumusan

diagnose dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnose tetapi tetap membutuhkan

penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang

sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan

hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnose. Sebagai

contoh: wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses

persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda lagi.

Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar

diagnose” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang

membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu

perencanaan untuk mengurangi rasa takut. Diagnose kebidanan

adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose

kebidanan.

Standar nomenklatur diagnose kebidanan:

a. Diakui dan telah disyahkan oleh profesi.

b. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan.


c. Memiliki ciri khas kebidanan.

d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan.

e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

c. Langkah III : Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial

dan mengantisipasi penanganannya

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnose potensial berdasarkan diagnose yang sudah diidentifikasi.

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap

mencegah diagnose ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini

penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. Contoh:

seorang wanita dengan pemuaian uterus yang berlebihan, bidan

harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab pemuaian

uterus yang berlebihan tersebut. Kemudian ia harus

mengantisipasi, melakukan perencanaan untuk mengatasinya dan

bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan

post partum yang disebabkan oleh atonia uteri karena pemuaian

uterus yang berlebihan.

Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi

masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial

yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar

masalah atau diagnose potensial tidak terjadi. Sehingga langkah ini

benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional


atau logis. Kaji ulang apakah diagnose atau masalah potensial

yang diidentifikasi sudah tepat.

d. Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera

untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain berdasarkan kondisi klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses

manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama

asuhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja tetapi juga

selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya

pada waktu wanita tersebut dalam persalinan.

Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa

data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat dimana bidan

harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu

atau anak.

Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang

memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu

intervensi dari dokter. Situasi lainnya tidak merupakan kegawatan

tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre eklampsia,

kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah


medic yang serius, bidan perlu melakukan konsultasi atau

kolaborasi dengan dokter.

Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan

memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim

kesehatan lain seperti pekerja social, ahli gizi atau seorang ahli

perawatan klinis BBL. Dalam hal ini bidan harus mampu

mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa

konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen

askeb.

Pada penjelasan di atas menunjukkan bahwa bidan dalam

melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah atau

kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan

tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnose atau

masalah potensial pada step sebelumnya, bidan juga harus

merumuskan tindakan segera yang harus dirumuskan untuk

menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan

segera yang mampu dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi

atau bersifat rujukan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar-

benar dibutuhkan.

e. Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini

merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau


diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah

ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa

yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap

masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman

antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan

akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling,

dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang

berkaitan dengan social ekonomi-kultural atau masalah psikologis.

Dengan perkataan lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah

mencakup setiap hal yang berkaitan dengan setiap aspek asuhan

kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua

pihak, yaitu bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif

karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. Oleh

karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan

rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan

bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum

melaksanakannya.

Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh

ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan

dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa

yang akan dilakukan klien. Kaji ulang apakah rencana asuhan

sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan terhadap wanita.


f. Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan

aman

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan efisien dan

aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau

bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab

untuk mengarahkan pelaksanannya, misalnya memastikan

langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana.

Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan

bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap

bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan

bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efesien akan

menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan

klien. Kaji ulang apakah semua rencana asuhan telah

dilaksanakan.
g. Langkah VII : Mengevaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan masalah.

Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektik

dalam pelaksanaannya.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif

sedangkan sebagian belum efektif. Mengingat bahwa proses

manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang

berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap

asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk

mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta

melakukan penyesuaian terhadap rencana asuhan tersebut.

Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan

pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi

tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses manajemen

tersebut berlangsung didalam situasi klinik dan dua langkah terakhir

tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses

manajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja.


BAB III

STUDI KASUS

A. ANTENATAL CARE

1. Pengkajian

Tanggal kunjungan : 01 Juni 2016 Pukul: 10.00 wita

Tanggal pengkajian : 01 Juni 2016 Pukul:10.00 wita

Nama pengkaji : IIN MUTMAINNAH YUSUF

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : Ny’’R’’/Tn.’’K’’

Umur : 26/ 28tahun

Nikah/lamanya : 1x/±1tahun

Suku : Makassar/Makassar

Agama : Islam/Islam

Pendidikan : SD/SMP

Pekerjaan : IRT/ Wiraswasta

Alamat : Bakke-bakke

B. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah

keguguran

2. HPHT tanggal 19Oktober 2015 HTP tanggal 26Juli 2016


3. Ibu sudah merasakan pergerakan janin pada bulan Februari 2016

sampaisekarang

4. Kehamilan sekarang sudah berumur kurang lebih 8 bulan

5. Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter

seperti jamu, vitamin dll.

6. Tidak ada tanda bahaya yang dialami selama hamil

7. Ibu telah melakukan penyuntikan TT 2 kali di PKM Minasa Upa.

a. TT1 : Tanggal 09-12-2016

b. TT2 : Tanggal 06-01-2016

8. Umurkehamilan36 minggu 6 hari

C. RIWAYAT REPRODUKSI

1. Riwayat Haid

a) Menarche : 13 tahun

b) Siklus haid : 28-30 hari

c) Lamanya : 5-7 hari

d) Dismenorhe : tidak ada

2. Riwayat ginekologi

a) Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan

kandungannya

b) Ibu tidak ada riwayat penyakit kelamin

3. Riwayat KB

Ibu belum pernah menjadi akseptor KB


D. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG

1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, paru-paru, ,

asma, diabetes militus.

2. Tidakadariwayatpenyakitmenular : hepatitis, HIV/AIDS

3. Tidak ada alergi makanan

4. Tidak pernah operasi

5. Tidak mengkonsumsi obat-obatantanparesepdoikter, alkohol

dan rokok

E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL

1. Status pernikahan sah dengan suami sekarang dan telah

menikah ± 1 tahun

2. Kehamilan saat ini direncanakan dengan suami. Ibu, suami dan

keluarga sangat senang dengan kehamilan sekarang

3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

4. Ibu selalu berdoa semoga kehamilan berlangsung normal dan

taat beribadah

5. Ibu Ingin persalinannya ditolong oleh bidan di puskesmas

Minasa Upa, biaya persalinan serta kebutuhan bersalin sudah

disiapakan
F. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

1. Nutrisi

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring ( nasi, sayur,

ikan, tempe, tahu, dan telur), minum 7-8 gelas sehari.

2. Eliminasi

a) Buang air besar teratursetiaphari

b) Buang air kecil 4-5 kali sehari, warna kuning

3. Kebutuhanistirahat

Ibu tidur siang tidakteratur, tidur malam teratur biasa mulai pukul

21:00 – 05:00.

4. Personal hygiene

a) Mandi 2 kali sehari memakai sabun mandi, keramas 2-3 kali

seminggu

b) Sikat gigi 2 kali sehari

G. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis

1) Tinggi badan : 152 cm

2) Berat badan

a) Sebelumhamil : 46kg

b) Selamahamil : 58 kg

3) Lingkar lengan : 26 cm
4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/60 mmHg

b) Nadi : 76x/menit

c) Suhu : 36,9oC

d) Pernafasan : 24x/menit

2. Kepaladanwajah ;Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan dan

tidak ada nyeritekan. Tidak ada cloasma grafidarum dan tidak

ada oedema pada wajah, conjungtiva merah muda, sklera putih.

Telinga simetris dan tidak ada serumen. Hidung simetris dan

tidak ada polip. Gigi lengkapdanutuh, bibirlembab, tidakada

caries

3. Leher : Tidak ada pembengkakan pada vena jugularis, kelenjar

limfe dan kelenjar tyroid, dantidakadanyeritekan

4. Payudara : Simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk,

tampak adanya hyperpigmentasi pada areola mammae,

terdapat kolostrum jika puting susu dipencet.

5. Abdomen : Adalinea nigra pada abdomen, ada striae livide,

tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai umur

kehamilan.

Palpasi menurut leopold :

a. Leopold 1 :2 jrapusat ( 32 cm ) terababokongdalam

fundus

b. Leopold 2 : PU-KA
c. Leopold 3 : Kepala

d. Leopold 4 : BAP

e. Lingkarperut : 85

f. Tafsiranberatjanin : TFU x LP

TBJ:32 x 85= 2,720gram

g. Denyut jantung janin128 x/menit terdengar jelas dan teratur

pada kuadran kananperut ibu

6. Extremitas : Tidak ada oedema pada kedua tungkai, reflex

patella (+) kiri/kanan.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Diagnosa : G1P0A0, gestasi 36 minggu 6 hari

A. G1P0A0

1. Data subjektif : ibu hamil pertama dan tidak pernah keguguran

2. Data objektif :

a. Tonus otot perut tengang

b. Tampak striae livide, lineanigra

c. Teraba bagian-bagain janin pada saat palpasi

3. Analisa dan interpretasi data

a. Adanya striae livide disebabkan karena ibu yang selama hamil

selalu menggaru-garuk daerah perut, striae livide ini akan


berubah warna menjadi putih yang disebut dengan striae

albicans.

B. Gestasi 36 minggu 6 hari

1. Data subjektif : HPHT tanggal 19-10-2015

2. Data objektif :

a. Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan

b. TFU : 2 jrapusat

Analisa dan interpretasi data

Dari HPHT tanggal 19-10-2015 sampai dengan26-07-2016, maka

gestasinya 36 minggu 6 hari.

C. Situs memanjangdan PU-KA

1. Data subjektif : pergerakan janin dirasakan kuat disebelah kiri

perut ibu.

2. Data objektif : Palpasi leopold :

a. Leopold 1 : 2 jratas pusat ( 32 cm ) terababokongdalam

fundus

b. Leopold 2 : PU-KA

c. Leopold 3 : Kepala

d. Leopold 4 : BAP

e. Denyutjantungjaninterdengarjelaspadabagiankananperutibuden

ganfrekuensi128x/menit
Analisa dan interpretasi data

a. Pertumbuhan janin sebelum bulan ke empat sampai akhir

kehamilan berangsur-angsur menjadi lonjong inilah yang

menyebabkan berada pada letak memanjang dan letak janin

didalam rahim sesuai dengan panjang rahim ibu.

b. Pada palpasi leopold 2, apabila teraba punggung berarti situs

memanjang, sedangkan apabila teraba bokong atau kepala

berarti situs melintang.

c. Palapasi pada leopold 2 teraba tahanan keras, lebar seperti

papan pada sisi kiri perut ibu, dan sebelah kanan perut ibu

teraba bagian-bagian kecil yaitu lengan dan tungkai.

d. DJJ yang terdengar jelas pada bagian kanan bawah pusat ibu

menandakan bahwa punggung janin berada disebelah kanan.

D. Presentase kepala

1) Data subjektif :

a) Ibumerasakanadatekananpadabagianbawahperut

b) ibu sering merasakan ada gerakan menendang pada sebelah

kiri atas perut ibu.

2. Data objektif : palpasi leopold 3 teraba kepala bagian terendah.

Analisa dan interpretasi data :

Pada palapasi leopold 3 teraba bagian bulat, keras,

mudahdigerakkan pada atas sympisis dan pada fundus teraba

bagian lunak, kurang bias digerakkan, dan tidak bundar,


presentase janin dalam rahim adalah presentase kepala karena

berat kepala lebih besar dari bokong.

E. BAP

1. Data subjektif : Gerakanjaninterasakuat

2. Data objektif : palpasi leopold 3 : kepalamasihbisadigerakkan

Analisa dan interpretasi data :

Pada palpasi leopold 3terababagian yang masihdigerakkan yang

menandakanbagianterendahbelummasukdalamronggapanggul.

F. Intra uterine

1. Data subjektif : ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat.

2. Data objektif : ibu tidak pernah merasa nyeri hebat saat dipalpasi.

Analisa dan interpretasi data

Nyeri hebat saat dilakukan palpasi merupakan salah satu gejala

kehamilan ektopik dan kehamilan yang tidak didahului dengan

nyeri perut yang hebat menandakan kehamilan intra uterine.

G. Tunggal danhidup

1. Data subjektif : ibu merasa janinnya bergerak kuathanya pada

bagian perut sebelah kiri.

2. Data objektif :

a. Leopold 1 :2 jra pusat( 32 cm ) terababokongdalam fundus

b. Leopold 2 : PU-KA

c. Leopold 3 : kepala

d. Leopold 4 : BAP
e. DJJ terdengar 128x/i

Analisa dan interpretasi data :

Pada suatu kehamilan, janin dikatakan tunggal jika pembesaran

perut sesuai dengan umur kehamilan,saat palpasi teraba satu

kepala,satu punggung, dan bagian-bagian terkecil janin, Djj

terdengar jelas dominan hanya pada satu titik atau bagian serta

pergerakan janin yang dirasakan ibu hanya pada satu sisi saja.

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial.

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera / kolaborasi.

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN

A. Tujuan :

1. Kehamilan berlangsung normal

2. Keadaan ibu dan janin baik

3. Asupan gizi ibu dan janin terpenuhi

4. Mendeteksi lebih dini adanya komplikasi dalam kehamilan

B. Kriteria:

1. KU baik, kesadaran:komposmentis

2. Ibu dan janin baik


3. TTV dalambatas normal

a) Tekanandarah : systole: 100-130mmHg Dyastole:60-

90mmHg

b) Nadi : 60-80x/i

c) Suhu : 36,5-37,5°C

d) Pernapasan :18-24x/i

4. Pergerakan janin dalam batas normal(12x dalam 12jam atau 1x

1jam)Djj dalam batas normal (120-160x/menit)

5. Tidak ada tanda bahaya selama kehamilan

INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN

1. Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien.

Rasional : Agar terjadi hubungan kerja sama yang baiksehingga ibu

dapatmengungkapkan masalah yang dihadapi tanpa rasa ragu.

2. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu

Rasional: dengan menyampaikan semua hasil pemeriksaan maka ibu

dapat mengetahui perkembangan kehamilanya

3. Beri informasi kepada ibu mengenai ketidaknyamanan yang

kemungkinan akan di alami ibu

Rasional: agar ibu tidak merasa khawatir dengan ketidaknyamanannya

selama hamil
4. Jelaskan HE pada ibu

a. Gizi pada ibu hamil

Rasional: makanan yang bergizi seimbang dapat membantu

memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan janin seperti

nasi,sayur,lauk-pauk,buah

b. Perawatan payudara

Rasional: dengan melakukan perawatan payudara berarti ibu telah

mempersiapkan asupan nutrisi yang baik untuk bayi setelah

persalinan

c. Personal hygiene

Rasional: sangat penting,selain untuk memberikan rasa nyaman

juga membantu mencegah terjadinya infeksi

d. Istirahat yang cukup

Rasional: istirahat yang cukup dapat mengurangi beban jantung

yang mengalami peningkatan selama hamil.otot-otot akan relaksasi

sehingga penggunaan energi dalam tubuh terpenuhi

5. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan

Rasional: dengan menjelaskan tanda bahaya kehamilan kepada ibu

tentang tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu akan memahami

dan mencari pertolongan apabila salah satu tanda bahaya tersebut

selama kehamilan ibu

6. Jelaskan kepada ibu tentang IMD dan pentingnya pemberian ASI

eksklusif selama 0-6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan


Rasional: agar bayinyasehatdanpertumbuhanotaknyaterjamin

7. Jelaskan tanda-tanda persalinan

Rasional: ibu perlu tahu apa tanda-tanda persalinan agar apabila

ibu mengalami salah satu dari tanda tersebut maka ibu bias

langsung memberitahu keluarga agar dibawa kerumah bersalin

atau ketempat pelayanan kesehatan terdekat.

8. Mengkomunikasikan tentang rencana untuk KB

Rasional: dengan mengkomunikasikan rencana untuk berKB ibu

bias langsung membicarakan dengan suami jenis KB apa yang

akan digunakan setelah kelahiran anaknya. Hal ini penting

dikomunikasikan untuk dapat mengatur jarak kehamilannya serta

untuk mengistirahatkan organ reproduksi.

9. Persiapan kelahiran/persalinan

Rasional: ini akan membantu ibu untuk lebih dulu mempersiapkan

proses kelahiran dengan memilih tempatpenolong sesuai keinginan

ibu agar dapat berjalan dengan baik tanpa penyulit dan komplikasi

10. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

Rasional: untuk memantau keadaan ibu dan janin


LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal: 01 Juni2016 Pukul: 10.00 Wita

1. Menciptakanhubungan yang baikdenganpasien

2. Memberikan HE tentang

a. Gizi seimbangpada ibu hamil

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.

b. Perawatan payudara

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan

c. Personal hygiene

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

d. Istirahat yang cukup

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

3. Menjelaskan 9 tanda bahaya dalam kehamilannyapada trimester 3

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

4. Menjelaskan kepada ibu tentang IMD dan pentingnya pemberian ASI

eksklusif selama 0-6 bulan tanpa pemberian makanan

tambahandanHb 0

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

5. Menjelaskan dan menganjurkan kepada ibu tentang KB

Hasil :ibu mengerti dan akan membicarakannya dengan suami.


6. Mendiskusikan tentang persiapan persalinanseperti:

a. Persiapan P4K: mempersiapkan siapa yang akan menemani ibu

selamapersalinan, dansiapa yang

akanmenjadipendonorjikaterjadiperdarahan

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

b. Persiapanfisik, mental dan spiritual: seperti menganjurkan ibu

untuk makan yang banyak menjelang persalinan, ibu dan keluarga

senantiasa berdoa untuk kelancaran persalinannya.

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

c. Persiapan financial: untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya

Hasil :ibu mengerti dan ibu sudah mempersiapkannya

d. Mendiskusikan tempat dan penolong persalinan

Hasil : ibu ingin melahirkan di puskesmas Minasa Upa dan ditolong

oleh bidan

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal: 01 Juni2016 Pukul: 10.00 Wita

1) Kehamilan sementara berlangsung normal, ditandai dengan.

a) TTV dalam batas normal

1. Tekanandarah : 100/60 mmHg

2. Nadi : 76x/i

3. Pernapasan : 24x/i

4. Suhu : 36,90C
b) Keadaan umum ibu baik.

c) DJJ dalam batas normal dengan frekuensi 128x/i.

d) TFU sesuai dengan umur kehamilan ( 2jrataspusat, 32 cm)

e) Pergerakan janin terasa oleh ibu.

f) Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan semua anjuran yg

dijelaskan.

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL FISIOLOGI

PADA NY ’’R’’DENGAN GESTASI 36 MINGGU 6 HARI

DI PUSKESMAS MINASA UPATANGGAL

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

1. Nama : Ny’’R’’/Tn.’’K’’

2. Umur :26/ 28tahun

3. Nikah/lamanya :1x/±1tahun

4. Suku :Makassar/Makassar

5. Agama :Islam/Islam

6. Pendidikan :SD/SMP

7. Pekerjaan : IRT/ Wiraswasta

8. Alamat : Bakke-bakke

B. DATA SUBJEKTIF

1. Ibu hamil pertama dan tidak pernah keguguran

2. HPHT tanggal 19-10-2015


3. Umur kehamilan ±8bulan

4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada usia kehamilan 5 bulan

sampai sekarang

5. Tidak ada tanda bahaya yang dialami ibu selama hamil

6. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan

sekarang

7. Ibu belum pernah ber KB

8. Pengambilan keputusan adalahsuamidankeluarga.

9. Ibu ingin persalinannya ditolong oleh bidanPuskesmasMinasaUpa,

biaya persalinan serta kebutuhan bersalin sudah disiapkan.

C. DATA OBJEKTIF

1. Keadaanumumibubaik, kesadarancomposmentis

a. Tinggi badan : 152 cm

b. Berat badan

1) Sebelumhamil : 46 kg

2) Selamahamil : 58 kg

c. Lingkar lengan : 26 cm

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/60 mmHg

2) Nadi : 76x/menit

3) Suhu : 36,9oC

4) Pernafasan : 24x/menit
2. Kepaladanwajah ;Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan dan tidak

ada nyeri tekan. Tidak ada cloasma grafidarum dan tidak ada

oedema pada wajah, conjungtiva merah muda, sklera putih.Telinga

simetris dan tidak ada serumen. Hidung simetris dan tidak ada

polip. Gigi lengkapdanutuh, bibirlembab, tidakada caries

3. Leher : Tidak ada pembengkakan pada vena jugularis, kelenjar

limfe dan kelenjar tyroid, dantidakadanyeritekan

4. Payudara : Simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, tampak

adanya hyperpigmentasi pada areola mammae, terdapat kolostrum

jika puting susu dipencet, tidak teraba adanya massa.

5. Abdomen : Ada linea nigra pada abdomen, ada striae livide, tidak

ada luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai umur kehamilan,

tonus ototterlihattegang. Palpasi menurut leopold :

a. Leopold 1 : 2jrataspusat (32 cm)

terababokongdalam fundus

b. Leopold 2 : Punggungkanan

c. Leopold 3 : Kepala

d. Leopold 4 : BAP (konvergen)

e. Lingkarperut : 85 cm

f. Tafsiranberatjanin : TFU x LP

: 32 x 85 = 2,720 gram

g. Denyut jantung janin128 x/menit terdengar jelas dan teratur

pada kuadran kananperut ibu


6. Extremitas : Tidak ada oedema pada kedua tungkai, reflex patella

(+) kiri/kanan.

ASSESMENT

G1P0A0, gestasi 36 minggu 6 hari, situs memanjang, PUKA, presentasi

kepela, BAP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik.

PLANNING

Tanggal: 01 Juni 2016 Pukul: 10.00 Wita

1. Menciptakanhubungan yang baikdenganpasien

2. Memberikan HE tentang

a. Gizi seimbangpada ibu hamil

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.

b. Perawatan payudara.

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan

c. Personal hygiene

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

d. Istirahat yang cukup

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

3. Menjelaskan 9 tanda bahaya dalam kehamilannyapada trimester 3

Hasil :ibumengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

4. Menjelaskan kepada ibu tentang IMD dan pentingnya pemberian ASI

eksklusif selama 0-6 bulan tanpa pemberian makanan

tambahandanHb 0.
Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

5. Menjelaskan dan menganjurkan kepada ibu tentang KB

Hasil : ibumengerti dan akanmembicarakannya dengan suami.

6. Mendiskusikan tentang persiapan persalinanseperti:

a. Persiapan P4K: mempersiapkan siapa yang akan menemani ibu

selama persalinan, dan siapa yang akan menjadi pendonor jika

terjadi perdarahan

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan

b. Persiapan fisik, mental dan spiritual: seperti menganjurkan ibu

untuk makan yang banyak menjelang persalinan, ibu dan keluarga

senantiasa berdoa untuk kelancaran persalinannya.

Hasil :ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di anjurkan.

c. Persiapan financial: untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya

Hasil :ibu mengerti dan ibu sudah mempersiapkannya

d. Mendiskusikan tempat dan penolong persalinan

Hasil : ibu ingin melahirkan di puskesmas Minasa Upa dan ditolong

oleh bidan

B. INTRANATAL CARE (INC)

a. Pengkajian

Tanggal Masuk : 13 Juni 2016 Pukul : 04.15 Wita

Tanggal Partus :13 Juni 2016 Pukul :06.50 Wita

Tanggal pengkajian:13 Juni 2016 Pukul :10.20 Wita


LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : Ny. ”N” / Tn. ”A”

Umur : 33 tahun / 35 tahun

Nikah : 1x/ ± tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Komp.Kodam Katangka

B. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang bagian punggung sejak

pukul 03.00 Wita pada tanggal 13 juni 2016, sifat keluhan sering

dirasakan dan kuat, usaha ibu untuk mengatasi keluhannya dengan

mengurut daerah punggung.

C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

1. HPHT: 07 September 2015 HTP: 14 Juni 2016

2. Pemeriksan kehamilan sebanyak 8x di Puskesmas

Trimester 1 : 2x

Trimester 2 : 3x

Trimester 3 : 3x
3. Ibu telah mendapat suntik TT 1x di puskesmas pada tanggal 19

maret 2016

D. RIWAYAT REPRODUKSI

1. Riwayat haid

Menarche : 12 tahun

Durasi : 4-5 hari

Siklus haid : 28-30 hari

Dismenorrhea : tidak ada

2. Riwayat obstetric

a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

1) Tahun partus : 2012

2) Tempat partus : rumah

3) Umur kehamilan : aterm

4) Jenis persalinan : normal

5) Penolong : Dukun

6) Penyulit : tidak ada

7) Jenis kelamin : laki-laki

8) BBL : 3300 gram

9) PBL : 47 cm

10) Keadaan anak sekarang: hidup


3. Riwayat KB

Ibu pernah menjadi akseptor KB pil kombinasi.Keluhan selama

menjadi apsektor adalah haid tidak teratur, berhenti

mengkomsumsi pil pada tahun 2015 karena ingin memiliki anak.

E. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG

1. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung,

hipertensi, diabetes mellitus, asma dan TB paru.

2. Ibu tidak pernah menderita penyakit menular : hepatitis,

HIV/AIDS

3. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa

resep dokter dan alcohol

F. RIWAYAT PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL

1. Ibu,suami dan keluarga senang dengan kehamilannya yang

sekarang

2. Harapan ibu dan keluarga agar persalinan akan berjalan dengan

lancar

3. Pengambilan keputusan adalah suami dan keluarga.

4. Hubungan keluarga dengan keluarga yang lain rukun dan baik.

5. Semua biaya persalinan akan di tanggung oleh BPJS

6. Ibu dan keluarga berdoa agar persalinannya berjalan lancar


G. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

1. Kebutuhan nutrisi

a. Selama hamil : nafsu makan ibu baik frekuensi 3-4x/hari. Ibu

mengonsumsi nasi, lauk, sayur dan kadang-kadang buah.

Frekuensi minum 6-8 gelas/hari.

b. Selama inpartu: nafsu makan dan minum berkurang

2. Kebutuhan eliminasi

BAK dan BAB teratur setiap hari

3. Kebutuhan istirahat dan tidur

Tidur siang teratur, tidur malam teratur biasa mulai pukul 21.30 –

05.30

4. Personal hygiene

Mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari, dan keramas 3x seminggu

H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum ibu baik

b) Kesadaran composmentis

c) Tanda-tanda vital:

1) Tekanan darah: 100/70 mmHg

2) Nadi: 80x/i

3) Suhu: 37,2̊C

4) Pernapasan: 23x/i
2. Kepala dan rambut

a. Kepala: tampak bersih, tidak berketombe, dan tidak mudah

rontok

b. Wajah: ekspresi wajah meringis, tidak ada oedema

c. Mata: simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan

sclera putih

d. Hidung : tidak ada secret

e. Mulut dan gigi: bibir merah muda dan lembab serta tidak

pecah-pecah, gusimerah muda,tidak ada caries pada gigi

f. Leher :tidak ada pembesarn kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan

vena jungularis

g. Payudara: simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,

hiperpigmentasi areol mammae, tidak ada benjolan dan nyeri

tekan dan keluar ASI bila putting susu di pencet

h. Abdomen: tidak ada bekas operasi, tampak linea nigra, strie

alba dan tonus otot tegang

L1: TFU 31 cm LP:80 cm TBJ: 2480 gram

L2: PUKI

L3: kepala

L4: BDP

DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu

dengan frekuensi 128x/i


i. Genetalia: tampak pengeluaran lender dan darah

Pemeriksaan dalam tanggal 13-06-2016 pukul: 04.39 Wita

1) Vulva dan vagina : normal

2) Portio : lunak tipis

3) Pembukaan : 6 cm

4) Ketuban :+

5) Presentase : kepala UUK kanan depan

6) Penurunan : H III

7) Moulase :-

8) Penumbungan :-

9) Kesan panggul : normal

10) Pelepasan : lendir dan darah

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa: G4P3A0, situs memanjang, punggung kanan, presentase

kepala, BDP, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV : TINDAKAN EMERGENSI / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya tindakan kolaborasi


LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI

A. Tujuan :

1. Persalinan berlangsung normal

2. Keadaan ibu dan janin baik

3. Kontraksi uterus kuat dan teratur

4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

B. Kriteria

1. Kala I berlangsung tidak lebih dari 7jam, kala II berlangsung tidak

lebih dari 1 jam, kala III berlangsung tidak lebih dari 30 menit

2. TTV dalam batas normal

a. Tekanan darah: systole: 100-130mmhg diastole:70-100

mmhg

b. S: 36,5 ̊ C -37,5 ̊ C

c. P: 16-24x/menit

d. N: 70-90x/menit

e. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi dalam

batas normal (120- 160x/menit).

3. Kontraksi uterus adekuat 4x10 menit dengan durasi >40detik


C. RENCANA TINDAKAN

1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan

janinnya baik-baik saja

2. Rasional: dengan memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan

keluarga akan merasa lebih tenang dengan mengetahui keadaannya

dan janinnya serta kemajuan persalinan

3. Anjurkan ibu cuci kaki dan mengosongkan kandung kemih serta

rektum (BAK/BAB)

Rasional: mencuci kaki merupakan tindakan antiseptik untuk

mencegah infeksi serta kandung kemih dan rectum yang kosong dapat

mempercepat turunnya kepala dan mempercepat turunnya kepala dan

memberikan rasa nyaman pada ibu

4. Anjurkan ibu teknik relaksasi yaitu nafas panjang melalui hidung dan

menghembuskan melalui mulut jika his timbul

Rasional: Dengan teknik relaksasi merupakan salah satu cara

mengurangi rasa nyeri dengan memberi suplai oksigen yang cukup.

Pada kontraksi terjadi ketegangan yang hebat, ketegangan ini akan

berkurang dengan adanya pengatur nafas

5. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dengan tidur

miring ke salah satu sisi secara bergantian

Rasional: baring miring kesalah satu sisi dapat meningkatkan oksigen

ke janin, karena mencegah penekanan pada vena cava inferior oleh


uterus yang membesar yang dapat mengurangi suplai darah ibu

kejantung sehingga mempengaruhi output ke jantung

6. Beritahu keluarga untuk memberikan ibu intake cairan dan nutrisi yang

adekuat

Rasional: dengan cairan dan nutrisi yang adekuat dapat memberi

energi bagi tubuh sehingga memudahkan dalam proses persalian

7. Observasi TTV tiap 4jam

Rasional: untuk mengetahui keadaan umum ibu

8. Observasi DJJ, nadi,His / 30menit

Rasional: untuk memantau keadaan janin dan observasi nadi untuk

memantau keadaan ibu

9. Lakukan pemeriksaan dalam (VT) tiap 4 jam atau bila ada indikasi

Rasional: untuk mengetahui kemajuan persalinan

10. Siapkan diri dan alat partus

Rasional: persiapan diri penolong dapat mencegah terjadinya infeksi,

alat partus yang tersedia merupakan faktor yang membantu

melancarkan tindakan yang dilakukan.

11. Beri support dan motivasi pada ibu dari keluarga dan petugas

kesehatan

Rasional: diharapkan ibu tetap optimis dan bersemangat dalam

menghadapi persalinan dan kelahiran bayinya

12. Libatkan keluarga untuk memberi dukungan pada ibu


Rasional: keluarga adalah orang yang paling dekat dengan ibu yang

menjadi tempat berbagi rasa sehingga ibu merasa aman dan optimis

menghadapi persalinan

13. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf

Rasional: merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dan menilai

kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin serta memudahkan dalam

pengambilan keputusan klinik serta asuahn selanjutnya.

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan

janinnya baik

2. Menganjurkan ibu cuci kaki dan mengosongkan kandung kemih dan

rektum (BAK/BAB)

3. Menganjurkan ibu tekhnik relaksasi yaitu nafas panjang melalui

hidung dan menghembuskan melalui mulut pada saat timbul his.

4. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan

5. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri persalinan

6. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu intake cairan dan

nutrisi adekuat

7. Mengobservasi TTV tiap 4jam kecuali nadi


8. Observasi DJJ,nadi,His tiap 30 menit

Hasil: Jam (wita) His DJJ(x/i)

04.15 4x10(40”-45”) 120x/i

04.45 4x10(40”-40”) 122x/i

05.15 4x10(40”-45”) 122x/i

9. Melakukan pemerikan dalam (VT) VT pukul 04.15 wita

1) Vulva dan vagina : normal

2) Porsio : lunak

3) Pembukaan : 6cm

4) Ketuban : (+)

5) Presentase : Kepala UUK kanan depan

6) Penurunan : Hodge III

7) Molase :-

8) Penumbungan :-

9) Kesan panggul : normal

10) Pelepasan : lendir dan darah

VT pukul 06.45 wita

1) Vulva dan vagina : normal

2) Porsio : tdk teraba

3) Pembukaan : lengkap

4) Ketuban : (-)

5) Presentase : kepala UUK di bawah simpisis

6) Penurunan : Hodge IV
7) Molase :-

8) Penumbungan :-

9) Pelepasan : lendir dan darah serta air ketuban

10. Siapkan diri dan alat partus

11. Memberi support dan motivasi pada ibu

12. Melibatkan keluarga untuk memberi dukungan pada ibu

13. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf

LANGKAH VII : EVALUASI

1. Kala I,II dan III berlangsung normal ditandai denganKala I berlangsung

tidak lebih dari 7 jam kala II berlangsung tidak lebih dari 1 jam, kala III

berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

2. Kondisi ibu dalam batas normal ditandai dengan :

TTV: TD : 120/70mmhg

N : 78x/i

S : 36,6 ̊ C

P : 22x/i

3. His yang adekuat ditandai dengan His adekuat 4x10 menit dengan

durasi 40”-45”

4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri ditandai dengan mengelus-elus

perut dan meringis serta menarik napas panjang jika ada his.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA

NY”N” DENGAN PRESENTASE BELAKANG KEPALA

DI MINASA UPA MAKASSAR

TANGGAL 13 JUNI 2016

NO.REGISTER : 04.59.VI.2016

Tanggal Masuk : 13 Juni 2016 Pukul : 04.15 Wita

Tanggal Partus :13 Juni 2016 Pukul :06.50 Wita

Tanggal pengkajian :13 Juni 2016 Pukul :10.20 Wita

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : Ny. ”N” / Tn. ”A”

Umur : 33 tahun / 35 tahun

Nikah : 1x/ ± tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Komp.Kodam Katangka


KALA I

B. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatkan kehamilan yang keempat dan tidak pernah

keguguran

2. HPHT: 07-09-2015

3. Ibu merasakan pergerakan janinnya aktif sejak umur kehamilan 4

bulan di bagian kiri perut ibu

4. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat

selama hamil

5. Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang sejak pukul 03.00 Wita

pada tanggal 13juni 2016 disusul oleh pelepasan lendir dan darah

C. DATA OBJEKTIF (O)

1. Tonus otot meregang

2. GIV PIII A0

3. HTP14 Juni 2016

4. Keadaan umum ibu baik

TTV: TD: 100/70 mmHg S:36,6 ̊ C

N: 78x/i P: 22x/i

5. Palpasi :

Leopold I :31cm

Leopold II : Punggung Kiri

Leopold III : kepala


Leopold IV : BDP

6. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut

ibu dengan frekuensi 122x/i

7. VT pukul 04.15 wita

a. Vulva dan vagina : normal

b. Porsio : lunak

c. Pembukaan : 6cm

d. Ketuban : (+)

e. Presentase : kepala uuk kanan depan

f. Penurunan : Hodge III

g. Molase :-

h. Penumbungan :-

i. Kesan panggul : normal

j. pelepasan : lendir dan darah

D. ASSESMENT (A)

GVI PIII A0, Umur kehamilan 42 minggu , situs memanjang, puggung

kiri, presentase kepala, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik,

inpartu kala I fase aktif

E. PLANNING (P)

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dalam

proses persalinan
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan setuju

dengan tindakan yang akan diberikan

2. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih dan

rektum tiap ada rangsangan untuk BAK/BAB

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang disarankan

3. Menganjurkan ibu untuk relaksasi yaitu nafas panjang melalui

gidung dan menghembuskan melalui mulut pada saat timbul his

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang disarankan

4. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan

dengan tidur miring kesalah satu sisi

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang disarankan

5. Menganjurkan keluarga untuk memberi intake cairan dan nutrisi

yang adekuat

Hasil : ibu dan keluarga mengerti dan bersedia melakukan apa

yang disarankan

6. Mengobservasi TTV tiap 4 jam

TD : 120/70 mmHg Suhu : 36,5

Nadi : 80x/I P : 24x/i

7. Observasi DJJ, His tiap 30 menit

Jam (wita) His DJJ(x/i)

04.15 4x10(40”-45”) 120x/i

04.45 4x10(40”-40”) 122x/i


05.15 4x10(40”-45”) 122x/i

8. Melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam

a. VT pukul 04.15 wita

1) Vulva dan vagina : normal

2) Porsio : lunak

3) Pembukaan : 6cm

4) Ketuban : (+)

5) Presentase : Kepala UUK kanan depan

6) Penurunan : Hodge III

7) Molase :-

8) Penumbungan :-

9) Kesan panggul : normal

10) Pelepasan : lendir dan darah

b. VT pukul 06.45 wita

1) Vulva dan vagina : normal

2) Porsio : lunak

3) Pembukaan : lengkap

4) Ketuban : (-)

5) Presentase : kepala UUK di bawah simpisis

6) Penurunan : Hodge IV

7) Molase :-

8) Penumbungan :-

9) Kesan panggul : normal


10) Pelepasan : lendir dan darah serta air ketuban

9. Mempersiapkan diri dan alat partus

Hasil : menyiapkan alat partus sesuai kebutuhan dan meyiapkan

diri dengan melepas semua atribut ditangan lalu mencuci tangan

dengan sabun dibawah air mengalir

10. Memberi support dan motivasi pada ibu

Hasil : memberikan semangat pada ibu bahwa proses persalinan

akan berjalan dengan lancar dan memberitahukan ibu untuk tetap

optimis dan tidak banyak pikiran.

11. Melibatkan keluarga untuk memberi dukungan pada ibu

Hasil : keluarga mengerti dan mau memberi dukungan kepada ibu

12. Melihat tanda gejala kala II

Hasil :melihat adanya tanda gejala kala II yaitu doran, teknus, perjol

dan vulka

KALA II

A. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus

2. Ibu mngatakan ada dorongan kuat untuk meneran

3. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus ke belakang

B. DATA OBJEKTIF (O)

1. Kesadaran komposmentis
2. Kontraksi uterus 4x10 menit durasinya 40-45 detik

3. Keadaan janin baik dengan DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur

pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 142x/i

4. Adanya tanda dan gejala kala II

 Dorongan untuk meneran

 Tekanan pada anus

 Perineum menonjol

 Vulva vagina dan spingter anal terbuka

5. VT pukul 06.45 wita

- Vulva dan vagina : normal

- Porsio : tidak teraba

- Pembukaan : lengkap

- Ketuban : (-)

- Presentase : kepala uuk di bawah sympisis

- Penurunan : HodgeIV

- Molase :-

- Penumbungan :-

- Pelepasan : lendir dan darah serta air ketuban

ASSESMENT (A)

Perlangsungan Kala II, kondisi ibu gelisah

PLANNING (P)

1. Melihat tanda dan gejala kala II (Doran, teknus, perjol, vulka)


Hasil : sudah ada tanda gejala kala II

2. Menyiapkan diri dan memeriksa kembali kelengkapan alat

Hasil : mempersiapkan diri dengan memakai alat perlindungan diri,

dan memeriksa kembali kelengkapan alat.

3. Memakai celemek

Hasil : memakai celemek untuk menghindari kontaminasi dengan

air ketuban dan darah

4. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir

Hasil : melepas semua atribut ditangan lalu mencuci tangan dengan

sabun dibawah air mengalir

5. Memakai sarung tangan steril pada satu tangan untuk melakukan

VT

Hasil : menggunakan sarung tangan steril pada tangan kanan untuk

melakukan pemerikasaan dalam

6. Mengisi spoit 3cc dengan oksitosin 10 IU dan beri lebel

Hasil : mengisi spoit 3cc dengan oksitosin 10 IU untuk dipakai pada

kala III

7. Membersihkan vulva, vagina dan perineum dengan kapas yang

telah dibasahi air savlon/DTT

Hasil : melakukan vulva hygiene dengan kaas DTT

8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT) pukul 06.45 wita

- Vulva dan vagina : normal

- Porsio : tidak teraba


- Pembukaan : lengkap

- Ketuban : (-)

- Presentase : kepala uuk di bawah sympisis

- Penurunan : Hodge IV

- Molase :-

- Penumbungan : -

- Pelepasan : lendir dan darah serta air ketuban

9. Melepaskan sarung tangan dan membuang ke tempat sampah

Hasil : melepas sarung tangan dan membuang ke tempat sampah

medis

10. Memeriksa DJJ antara HIS

Hasil : pukul 06.47 djj 125x/i

11. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap

dan keadaan janin baik

Hasil : ibu dan keluarga mengerti dan mempersiapkan semuanya

12. Meminta keluarga untuk membantu ibu menyiapkan posisi

Hasil : keluarga mengerti dan mau melakukannya

13. Melakukan pimpinan untuk meneran

Hasil : mengajarkan ibu meneran dengan kekuatan perut bukan

dari leher, dan menganjurkan ibu mengangkat kepalanya dan tidak

mengangkat bokongnya saat meneran

14. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman

Hasil : ibu sudah mendapatkan posisi yang nyaman


15. Memasang handuk bersih di atas perut ibu

Hasil :memasang handuk bersih di atas perut ibu

16. Memasang underpad di bawah bokong ibu dengan melipat 1/3

bagian

Hasil : memasang underpad dibawah bokong ibu

17. Membuka partus set dan memastikan kelengkapan alat dan bahan

Hasil : memeriksa kembali kelengkapan alat

18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan

Hasil : memakai sarung tangan steril pada kedua tangan

19. Menyokong perineum saat kepala membuka vulva dan satu tangan

menahan puncak kepala saat sub oksiput berada di atas syimpisis

Hasil :kepala lahir pada pukul 06.52 WITA

20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat

Hasil : tidak ada lilitan tali pusat

21. Menunggu putaran paksi luar sempurna

Hasil : menunggu putaran paksi luar sempurna untuk melahirkan

bahu

22. Melahirkan bahu depan dan bahu belakang secara biparietal

Hasil : melahirkan bahu depan dan belakang secara biparietal

23. Melahirkan tungkai bawah dengan sanggah susur

Hasil :bayi lahir pukul 06.50 wita dengan jenis kelamin perempuan

24. Menilai bayi dan meletakannya di atas perut ibu


Hasil :bayi menangis spontan, warna kulit kemerahan dan

pergerakan aktif. A/S 8/10

25. membungkus bayi

Hasil : membungkus bayi dengan handuk bersih yang ada diatas

perut ibu

26. Menghisap lendir dimulut kemudian di hidung bayi

Hasil : menghisap lender bayi untuk membebaskan jalan napas

27. Mengeringkan bayi

Hasil : mengerikan bayi dari sisa air ketuban dan darah diatas perut

ibu untuk menghindari kehilangan panas bayi/menghindari bayi

terkena hipotermi

KALA III

A. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Nyeri perut bagian bawah masih terasa

2. Ibu senang dengan kelahiran bayinya

3. Ibu merasa kelelahan

B. DATA OBJEKTIF (O)

1. Bayi lahir tanggal 13-6 2016 pukul 06.55 wita

2. TFU 1 jari bawah pusat

3. Tampak ada semburan darah tiba-tiba

4. Tali pusat bertambah panjang


C. ASSESMENT (A)

Perlangsungan Kala III

D. PLANNING (P)

1. Memeriksa kembali fundus untuk menentukan janin tunggal

Hasil : memeriksa fundus untuk menentukan janin tunggal setelah

bayi lahir

2. Memberitahu bahwa ibu akan di suntik oksitosin

Hasil : ibu setuju untuk disuntik oksitosin

3. Menyuntikan oksitosin secara IM pada 1/3 paha atas bagian kanan

Hasil : menyuntik oksitosin segera setelah bayi lahir atau 1 menit

setelah bayi lahir

4. Menjepit tali pusat dengan klem pertama 3cm dari umbilikus bayi

dan klem kedua 1cm dari klem pertama pertama

Hasil :menjepit talipusat dengan kedua klem untuk menentukan

lokasi pemotongan tali pusat

5. Memotong tali pusat

Hasil : memotong tali pusat dipertengahan klem pertama dan kedua

6. Melakukan teknik IMD

Hasil : meletakkan bayi diatas perut ibu setelah bayi lahir untuk

melakukan proses IMD

7. Memindahkan klem tali pusat hingga 5-10 cm kedepan vulva

Hasil : memindahkam klem kedepan vulva apabila tali pusat

bertambah panjang
8. Melakukan PTT (peregangan tali pusat terkendali)

Hasil :Melakukan PTTdan tidak menarik tali pusat dengan keras

9. Meregangkan tali pusat ke arah bawah sambil satu tangan yaang

lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso cranial) secara

hati-hati.

Hasil : meregangkan tali pusat secara hati-hati kearah bawah lalu

atas

10. Meminta ibu meneran sedikit sementara tangan kanan menarik

sedikit tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai jalan lahir

sampai plasenta tampak di vulva

Hasil : meminta ibu sedikit meneran agar plasenta mudah keluar

11. Melahirkan pasenta dan memutarnya searah jarum jam

Hasil : melahirkan pasenta dan jika plasenta sudah tampak pada

vulva jemput plasenta dan memutarnya searah jarum jam

12. Segera setelah plasenta lahir lakukan masase pada fundus uteri

Hasil : melakukan massase fundus segera setelah plasenta lahir

13. Memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan

tangan kanan dan kemudian memasukkan ke dalam kantong

plastik yang tersedia.

Hasil : memeriksa kelengkapan plasenta bagian fetal maupun

bagian maternal kemudian memasukkannya ke kantong plastic yag

tersedia.
KALA IV

A. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu merasa lelah dan ingin istirahat

2. Nyeri perut bagian bawah masih terasa

B. DATA OBJEKTIF (0)

1. Plasenta lahir lengkap pukul 06.55wita

2. TFU 1 Jrbpst

3. Perdarahan kurang lebih 100cc

4. Kandung kemih kosong

5. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar

6. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis

7. Tanda-tanda vital:

TD: 110/870 mmHg , suhu : 36,5 ̊ C, nadi : 80x/I, pernapasan : 20x/i

C. ASSESMENT (A)

Perlangsungan Kala IV, 2 jam post partum

D. PLANNING (P)

1. Memeriksa adanya robekan jalan lahir

Hasil : memeriksa laserasi dengan mendep-dep jalan lahir dengan

kain kasa.

2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik

Hasil : melakukan massase fundus untuk memastikan kontraksi

uterus baik
3. Melepaskan sarung tangan dan membuang ke tempat sampah

Hasil : melepaskan sarung tangan dan membuang ke tempat

sampah setelah semua tindakan telah selesai

4. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih dan

rektum kosong

Hasil : mengecek kembali kontraksi uterus dan memastikan

kandung kemih kosong.

5. Mengajarkan pada ibu dankeluarga cara massase uterus dan

menilai kontraksi

Hasil : memberitahukan ibu maupun keluarga cara massase uterus

yang baik agar kontraksi uterus tetap baik

6. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

Hasil : mengecek pengeluaran darah dengan memeriksa duk ibu

7. Memeriksa keadaan ibu dan memastikan keadaan ibu baik

Jam TD Nadi Suhu


Waktu TFU KU KK D
Ke mmHg x/i ºC

03.55 120/80 82 37 1 Baik Kosong 50cc

jrbpst

04.10 120/80 82 1 Baik Kosong 30cc

1 jrbpst

04.25 120/80 83 1 Baik Kosong 20cc

jrbpst

04.40 120/80 82 1 Baik Kosong 20cc


jrbpst

05.10 120/70 82 37 1 Baik Kosong 10cc

jrbpst
2
05.40 120/70 82 1 Baik Kosong 10cc

jrbpst

8. Memantau pernapasan bayi dan keadaan umum bayi

Hasil : pernafasan 38x/i suhu : 36,6 ºC

9. Merendam alat bekas pakai dalam larutan chlorin 0,5% (10 menit)

Hasil : merendam semua alat yang sudah dipakai kedalam larutan

clorin 0,5% selama 10 menit

10. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi (benda tajam)

Hasil :membuang spoid habis pakai kedalam safety box dan

pecahan ampul kedalam wadah pembuangan ampul.

11. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah, pastikan

ibu nyaman

Hasil : membersihkan ibu dengan air DTT dari sisa air ketuban,

lender dan darah serta membantu ibu mengganti sarungnya

12. Membantu ibu memberikan ASI dan berikan makanan dan

minuman yang di inginkannya

Hasil : membantu ibu memposisikan bayinya untuk menyusui dan

memberikan ibu makanan dan minuman yang diinginkan

13. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%

Hasil : membersihkan tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %


14. Melepaskan sarung tangan dan membuang ke tempat sampah

Hasil : melepaskan handscoon yang telah digunakan

mendekontaminasi tempat bersalin ketempat sampah medis

15. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir

Hasil : mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir

16. Memakai sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan fisik pada

bayi

Hasil : memakai sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan fisik

pada bayi untuk menghindari kontak langsung dengan tubuh bayi

yang masih sensitif

17. Memberikan vit K dan salep mata dan 1 jam berikutnya berikan

HB0

Hasil : memberikan vit K dan salep pada pukul 07.00 dan Hb0

08.10 pemberian Hb0

18. Melepaskan sarung tangan danmembuang ketempat sampah

Hasil :melepaskan sarung tangan yang telah digunakan ketempat

sampah medis

19. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir

Hasil :mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir

20. Melengkapi partograf


C. POSTNATAL CARE (PNC)

a. Pengkajian

No. Register : 12.67.VI.2016

Tanggal Masuk : 29 Juni 2016 Pukul :13.00Wita

Tanggal Partus :29 Juni 2016 Pukul :15.41Wita

Tanggal pengkajian :29 Juni 2016 Pukul : 20.00 Wita

Nama pengkaji : Iin Mutmainnah Yusuf

LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

1. Nama : Ny. ”W” / Tn. ”T”

2. Umur : 20 tahun / 25 tahun

3. Nikah : 1x/ ±1 tahun

4. Suku : Makassar / Makassar

5. Agama : Islam / Islam

6. Pendidikan : SMA / SMA

7. Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

8. Alamat : BTN MinasaUpa J6 No,10


B. DATA BIOLOGIS/PSIKOLOGIS

1. Keluhan utama

Ibu merasa nyeri pada perineum, setelah melahirkan pada tanggal

29 juni 2016

2. Riwayat keluhan utama

Nyeri mulai dirasakan oleh ibu setelah melahirkan, faktor

predisposisi karena kontraksi/ involusio uterus sedang

berlangsung.Sifat keluhan timbul setelah melahirkan, serta lokasi

keluhan di daerah perut bagian bawah

C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG

a. Ibu tidak pernah menderita penyakit serius seperti jantung,

hipertensi, DM, TB paru dan PMS

b. Ibu tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya

c. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan

d. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan, rokok, dan alcohol

D. RIWAYAT REPRODUKSI

a. Riwayat haid

1) Menarche : 12 tahun

2) Durasi : 4-5 hari

3) Siklus haid : 28-30 hari

4) Dismenorrhea : tidak ada


b. Riwayat obstetric

1) Riwayat kehamilan

a. G1P0A0

b. Tidak ada keluhan selama hamil

c. Ibu tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan selama hamil

d. Ibu telah memeriksakan kehamilannya di puskesmas

sebanyak 4x

1. Trimester 1 :2x

2. Trimester 2 : 2x

3. Trimester 3 : 2x

e. Sudah pernah suntik TT sebanyak 2x

1. TT1 : tanggal 20 oktober 2016

2. TT2 : tanggal 13 juni 2016

2) Riwayat persalinan sekarang

a. Kala I

Ibu merasakan nyeri perut tembus ke belakang, sejak

tanggal 29 Juni 2016 pukul 08.10 WITA, pemeriksaan

dalam dilakukan sebanyak 2x. Pembukaan lengkap pada

pukul 15.10 WITA. Kala I berlangsung ±7 jam, kala I

berlangsung normal tidak ada masalah


b. Kala II

Ibu melahirkan pada tanggal 29juni 2016, jam 15.41

wita.persalinan normal.bayi lahir dengan. lama kala ll ± 30

menit

c. Kala III

Dilakukan manajemen aktif kala III plasenta lahir lengkap

pada pukul15.46 WITA,kontraksi uterus baik,teraba keras

dan bundar,perdarahan ± 150 cc.kala lll berlangsung ± 5

menit.

d. Kala IV

Kontraksi uterus baik, uterus teraba bundar dan

keras,kandung kemih kosong,TFU satu jari dibawah pusat,

ibu mengalami ruptur tingkat 2, heacting jelujur L/D.

dilakukan IMD dan berhasil, kolostrum ada pemantauan

kala lV selama 2 jam.

Jam Waktu TD N S Kontraksi Kandung


TFU Perdarahan
Wita Wita mmHg x/i °C Uterus kemih

1 16.01 110/70 75 37,5 1 jrb Baik Kosong ±30 cc

pusat

16.16 100/70 73 1 jrb Baik Kosong ±25 cc

pusat

16.31 110/80 84 1 jrb Baik Kosong ±20 cc


pusat

16.46 120/70 80 1 jrb Baik Kosong ±25 cc

pusat

2 17.16 120/70 84 37 1 jrb Baik Kosong ±25 cc

pusat

17.46 110/70 80 1 jrb Baik Kosong ±25 cc

pusat

3) Riwayat KB

Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB

E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL

1. Ibu,suami dan keluarga menyambut dengan senang hati atas

kelahiran bayinya

2. Harapan ibu dan keluarga agar bayi sehat dan cepat pulang ke

rumah

3. Ibu bersedia menyusui bayinya selama 2 tahun

4. Ibu bersedia merawat bayinya bersama suami dan di bantu oleh

keluarga

5. Pengambilan keputusan adalah suami dan keluarga.

6. Hubungan keluarga dengan keluarga yang lain rukun dan baik.

7. Semua biaya persalinan di tanggung oleh BPJS

8. Ibu menganggap kelahiran bayinya merupakan anugrah dari

Tuhan yang maha esa


F. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

a. Nutrisi

Nafsu makan ibu baik frekuensi 3-4x/ hari, jenis makanan yang

dikonsumsi bubur, sayur, lauk (telur ayam goring dan ikan goreng),

air putih 7-8 gelas, susu 1 gelas dan terkadang ibu mengkonsumsi

kacang-kacangan.

b. Istirahat

Istirahat cukup(± 4 jam ). Selama post partum ibu kurang istirahat

karena gangguan nyeri perut luka jahitan.

c. Personal hygiene

Ibu belum pernah keramas selama post partum, dan baru

menggunakan softex 1x.

d. Eliminasi

BAK terakhir pukul 11.00 wita dan BAB belum.

e. Mobilisasi dini

Masih berbaring ditempat tidur dan bergerak miring untuk

menyusui bayinya dan masih di bantu

G. RIWAYAT PENGETAHUAN

Ibu belum mengetahui teknik menyusui yang benar, dan cara

perawatan payudara yaitu teknik massase karena ini merupakan

pengalaman pertamanya sebagai seorang ibu.akibat pengalaman

anak pertama tidak disusui.


H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

a. Kesadaran composmentis

b. Tanda-tanda vital:

 Tekanan darah :100/70 mmHg

 Nadi : 78x/i

 Suhu ̊
: 36,5 C

 Pernapasan : 22x/i

2. Head to toe

a. Kepala : kulit kepala bersih, rambut bersih dan tidak mudah

rontok

b. Wajah : tidak ada oedema

c. Mata : konjungtiva merah muda dan skelera putih

d. Hidung : tidak ada secret

e. Mulut dan gigi: bibir merah muda dan lembab serta tidak

pecah-pecah, tidak ada caries .

f. Leher :tidak ada pembesarn kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan

vena jungularis

g. Payudara: simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,

hiperpigmentasi areol mammae, tidak ada benjolan dan nyeri

tekan dan keluar ASI bila putting susu di pencet

h. Abdomen : Nampak hiperpigmentasi strie livide dan linea nigr

TFU 1 jrbpst, kontraksi uterus baik dan kandung kemih kosong.


i. Vulva dan perineum: pengeluaran lochia rubra ±20cc tidak

berbau busuk

j. Ekstremitas: simetris kiri dan kanan tidak ada oedema dan

varices

LANGKAH 2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

DX: Post partum hari pertama dengan nyeri perutbagian bawah

Data Subjectif :

1. Ibu melahirkan tanggal 29-06-2016 pukul 15.41 wita

2. ASI sudah keluar tapi masih sedikit

Data Objectif :

1. Keadaan ibu baik , ditandai dengan :

TTV : TD : 100/70 mmHg S : 36,5°C

N : 86x/I P : 22x/i

2. TFU 1 jrbpst

3. Pengeluaran lochia rubra

4. ASI Kolostrum ada (+)

Analisis dan interpretasi data

1. Ibu melahirkan tanggal 29-06-2016pukul 15.41 wita maka pada tanggal

29-06-2016adalah post partum hari pertama setelah kelahiran bayi dan

plasenta
2. Rentan normal penurunan TFU adalah ±1 cm (1 jari) setiap hari yang

merupakan serangkaian proses involusio uterus

3. Lochia rubra adalah secret dari uterus yang keluar selama Post

partum. Lochia rubra merupakan lochia pertama yang keluar segera

setelah persalinan dan terus berlanjut selama dua sampai tiga hari

pertama pasca partum ( Varney.H, 2008 : 959 )

4. ASI kolostrum mengandung zat anti jasad renik pathogen yang amat

bagus, kolostrum mengandung sel-sel leokosit imunoglobulir yang

hebat, pada saat bayi lahir belum memiliki zat pertahanan tubuh

terhadap infeksi. Pada saat itulah masuk kolostrum imunisasi pertama

yang diterima atau dialami bayi .

LANGKAH 3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Diagnosa: antisipasi terjadinya subinvolusio uterus

DS: ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah

DO: kontraksi uterus baik

Analisis dan interpretasi data

Nyeri perut bagian bawah disebabkan oleh proses involusio uterus yaitu

proses pengecilan uterus yang kembali mengecil keukuran normal, bila

pengecilan kurang baik atau terganggu disebut subinvolusio. Hal ini dapat
disebabkan oleh infeksi, sisa plasenta, mioma uteri, bekuan darah dan

sebagainya.

LANGKAH 4 TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan kolaborasi

LANGKAH 5 RENCANA TINDAKAN

A. TUJUAN

1. Post partum berlangsung normal

2. Mobilisasi berjalan baik

3. ASI lancar

B. KRITERIA

1. Post partum hari pertama berlangsung normal yaitu tanda-tanda

vital dalam batas normal:

a. Tekanan darah: sistol 100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg

b. Nadi: 60-90x/i

c. Pernapasan: 14-24x/i

̊ - 37,5̊ C
d. Suhu : 36,5 C

2. Involusio uterus berlangsung normal yaitu penurunan TFU 1 cm

perhari, pengeluaran lochia rubra hingga hari ketiga serta kontraksi

uterus baik teraba bundar dan keras

3. Dapat beradaptasi dengan nyeri ditandai dengan :

a. Keluhan nyeri berkurang

b. Ibu tidak takut bergerak

c. Ekspresi wajah ibu ceria


4. Mobilisasi berjalan baik yaitu ibu dapatberjalan sendiri ke kamar

mandi

5. Produksi ASI lancar, bayi menyusu kuat dan mendapat ASI esklusif

6. Tidak ada tanda-tanda subinvolusio seperti konsistensi uterus

teraba lembek, pengeluaran lochia tidak sesuai, ada bekuan darah,

lochia berbau busuk, dan suhu tubuh tinggi.

C. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 29 Juni 2016 Pukul :18.30Wita

1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan minta persetujuan

Rasional: dengan memberitahukan terlebih dahulu tindakan yang

akan dilakukan maka ibu dapat kooperatif terhadap asuhan yang

diberikan

2. Observasi tanda-tanda vital

Rasional: dengan melakukan observasi tanda-tanda vital

merupakan indicator untuk mengetahui keadaan umum ibu

3. Observasi lochia

Rasional: warna, bau, banyaknya lochia yang abnormal

merupakan indikasi terjadinya infeksi yang disebabkan involusio

yang kurang baik


4. Observasi TFU setiap hari

Rasional: merupakan indicator proses involusio sehingga TFU

yang tidak sesuai menyusut ± 1 cm tiap hari menandakan adanya

kemungkinan perdarahan dan adanya sisa plasenta

5. Observasi keadaan perineum ibu dan rasa nyeri

Rasional: ibu dapat mengetahui perkembangan keadaan luka

perineum dan mencegah terjadinya infeksi

6. Kerja sama dengan keluarga ibu untuk memberikan gizi seimbang

kepada ibu

Rasional: makanan yang bergizi seimbang dalam post

partummemengaruhi proses produksi ASI dan pemulihan

kesehatan ibu

7. Bantu ibu untuk memposisikan bayinya saat menyusu, dan

anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

Rasional: pada post partum hari pertama, ibu masih dalam

tahapan taking in, sehingga ibu masih perlu bantuan dari petugas

maupun keluarga. isapan bayi dapat merangsang produksi

pengeluaran ASI.

8. Ajarkan ibu teknik relaksasi

Rasional: dengan mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu menarik

napas lewat hidung lalu dihembuskan lewat mulut dapat

mengurangi nyeri luka perineum yang dirasakan ibu


9. Bimbing ibu untuk melakukan mobilisasi secara bertahap

Rasional: dengan mobilisasi dini secara bertahap dapat membantu

mengurangi nyeri perineum yang dirasakan ibu dan mempercepat

pemulihan alat-alat reproduksi.

10. Berikan obat analgetik, antibiotic dan vitamin ( paracetamol 500 mg

3x1, amoxilin 500 mg 3x1, B12 50 mcg 3x1 ,vit. A 200.000 IU 1X1 (

2 x pemberian hari pertama dan kedua) dan Vit.C 50 mg 3x1

Rasional : pemberian analgetik untuk mengurangi rasa sakit,

antibiotik untuk penyembuhan luka pada perineum sedangkan

vitamin sebagai nutrisi jaringan dan daya tahan tubuh serta

pemeliharaan kesehatan dan reproduksi.

11. Bantu ibu untuk mengganti pakaian dalam (pembalut) setiap kali

basah atau lembab

Rasional: pakaian dalam merupakan tempat berkembangnya

kuman, Ajarkan cara menyusui yang benardan menganjurkan

pemberian ASI esklusif

12. Menjelaskan tanda-tanda subinvolusio seperti konsistensi uterus

teraba lembek, pengeluaran lochia tidak sesuai, ada bekuan darah,

lochia berbau, pucat, pusing, tekanan darah rendah, dan suhu

tubuh tinggi.

Rasional: ibu dapat kooperatif apabila menemukan tanda-tanda

subinvolusio
LANGKAH 6 IMPLEMENTASI

Tanggal : 29 Juni 2016 Pukul : 18.30 Wita

1. Menjelaskantindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan

pada ibu atau keluarga

Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan setuju

dengan tindakan yang akan diberikan

2. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap delapan jam

Hasil :

Tekanan Darah : 120/70 mmhg, Nadi :92 x/m, Suhu : 36,9ºC,

Pernafasan : 22 x/m

3. Mengobservasi lochia, setiap delapan jam.

Hasil : Lochea berwarna merah ( lochea rubra ), tidak berbau busuk,

volume ± 50 cc

4. Mengobservasi TFU setiap pagi sore

Hasil : TFU 2 Jari di bawah pusat, teraba keras dan bulat

5. Mengajarkan ibu tekhnik masase fundus uteri

Hasil : ibu mengerti dan mampu melakukan masase

6. Mengajarkan kepada ibu cara merawat luka perineum, dan

menyampaikan penyebab nyeri perineum yang dirasakan.

Hasil : ibu mengerti dan memahami penyebab nyeri yang dirasakannya

7. mengajarkan ibu teknik relaksasi

Hasil : ibu mengerti dan mamu melakukan tekhnik relaksasi


8. Bekerja sama dengan keluarga ibu untuk memberikan gizi seimbang

kepada ibu.

Hasil :ibu sudah mendapatkan makanan dari puskesmas dan keluarga

9. Memfasilitasi ibu dalam menjalin hubungan dengan bayinya, dengan

menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan ( rooming in )

Hasil :Ibu dan bayi berada dalam satu ruangan dan terjalin hubungan

kasih saying antara ibu dan bayinya, bayi terhindar dari hipotermi, dan

ibu merasa tenang berada didekat bayinya.

10. Membantu ibu untuk memposisikan bayinya saat menyusui, dan

menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin.

Hasil :Ibu merasa terbantu atas bantuan yang diberikan, namun masih

belum mampu untuk memposisikan bayinya sendiri pada saat meyusu.

Ibu mau menyusui bayinya sesering mungkin.

11. Membimbing ibu untuk melakukan mobilisasi secara bertahap

Hasil :Ibu sudah mampu melakukakan mobilisasi dini seperti miring

kanan dan kiri, namun masih takut untuk bergerak.

12. Memberikanobat analgetik, antibiotic dan vitamin ( paracetamol 500

mg 3x1, amoxilin 500 mg 3x1, vit. A 200.000 IU 1X1 ( 2 x pemberian)

dan Vit.C

Hasil : Ibu sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai dosis

yang telah ditentukan pada jam

13. Bantu ibu untuk mengganti pakaian dalam (pembalut) setiap kali basah

atau lembab
LANGKAH 7 EVALUASI

Tanggal:29 Juni 2016 Pukul : 18.30 Wita

1. Post partum hari pertama berlangsung normal di tandai dengan:

a. Kontraksi uterus teraba keras dan bundar

b. TFU 1 jrbpst

2. Ibu sudah dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan ditandai

dengan ibu sudah melakukan miring kiri/kanan ditempat tidur, menarik

napas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut saat

merasakan nyeri pada perut bagian bawah

3. Sementara tidak ditemukan adanya, tanda-tanda infeksi pada luka

perineum seperti panas, bengkak, merah, nyeri.

4. Ibu sudah dapat menyusui tapi masih dengan bantuan.


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI

PADA NY ”W” DENGAN POST PARTUM HARI PERTAMA

DI PUSKESMAS MINASA UPA

TANGGAL 29 JUNI 2016

IDENTITAS ISTRI/SUAMI

1. Nama : Ny. ”W” / Tn. ”T”

2. Umur : 20 tahun / 25 tahun

3. Nikah : 1x/ ±1 tahun

4. Suku : Makassar / Makassar

5. Agama : Islam / Islam

6. Pendidikan : SMA / SMA

7. Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

8. Alamat : BTN MinasaUpa J6 No,10

DATA SUBJEKTIF

Ibu melahirkan Anak pertama pada tanggal 29 juni 2016 pada

pukul 15.41 wita. Mulai dirasakan setelah melahirkan 5 jam yang lalu,

Sifat keluhannya hilang timbul terutama pada saaat bergerak, Factor

predisposisi karena proses involusio uterus atau proses pengecilan

organ reproduksi kebentuk seperti semula, sehingga ibu berupaya

mengatasi keluhan dengan berbaring miring ditempat tidur, sambil

menyusui.
DATA OBJEKTIF

1. TFU 1 jrbpst

2. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar

3. Pengeluaran lochia rubra dan jumlah perdarahan ±50 cc

4. Tanda-tanda vital dalam batas normal:

a) Tekanan darah: 100/70 mmHg ( Normal sistol 100-130 mmHg,

diastole 60-90 mmHg)

b) Suhu ̊ (Normal 36,5 C


: 36,5 C ̊ - 37,5̊ C)

c) Nadi : 78x/I ( Normal 60-90x/i)

d) Pernapasan : 22x/I (Normal 14-24x/i)

ASSESMENT

Post partum hari pertama berlangsung normal dengan keluhan nyeri perut

bagian bawah

PLANNING

Tanggal29 Juni 2016 Pukul :18.30 Wita

1. Menjelaskantindakan yang akan dilakukan dan meminta

persetujuan pada ibu atau keluarga

Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan setuju

dengan tindakan yang akan diberikan

2. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap delapan jam

Hasil :
Tekanan Darah : 110/80 mmhg, Nadi :84 x/m, Suhu : 36,5ºC,

Pernafasan : 24 x/m

3. Mengobservasi lochia, setiap hari

Hasil : Lochea berwarna merah ( lochea rubra ), tidak berbau

busuk, volume ± 50 cc

4. Mengobservasi TFU setiap hari

Hasil : TFU 2 Jari di bawah pusat, teraba keras dan bulat

5. Mengajarkan ibu tekhnik masase fundus uteri

Hasil : ibu mengerti dan mampu melakukan masase

6. Mengajarkan kepada ibu cara merawat luka perineum, dan

menyampaikan penyebab nyeri perineum yang dirasakan.

Hasil : ibu mengerti dan memahami penyebab nyeri yang

dirasakannya

7. mengajarkan ibu teknik relaksasi

Hasil : ibu mengerti dan mamu melakukan tekhnik relaksasi

8. Bekerja sama dengan keluarga ibu untuk memberikan gizi

seimbang kepada ibu.

Hasil : ibu sudah mendapatkan makanan dari puskesmas dan

keluarga

9. Memfasilitasi ibu dalam menjalin hubungan dengan bayinya,

dengan menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan ( rooming

in )
Hasil :Ibu dan bayi berada dalam satu ruangan dan terjalin

hubungan kasih saying antara ibu dan bayinya, bayi terhindar dari

hipotermi, dan ibu merasa tenang berada didekat bayinya.

10. Membantu ibu untuk memposisikan bayinya saat menyusui, dan

menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin.

Hasil :Ibu merasa terbantu atas bantuan yang diberikan, namun

masih belum mampu untuk memposisikan bayinya sendiri pada

saat meyusu. Ibu mau menyusui bayinya sesering mungkin.

11. Membimbing ibu untuk melakukan mobilisasi secara bertahap

Hasil :Ibu sudah mampu melakukakan mobilisasi dini seperti miring

kanan dan kiri, namun masih takut untuk bergerak.

12. Memberikanobat analgetik, antibiotic dan vitamin ( paracetamol 500

mg 3x1, amoxilin 500 mg 3x1, vit. A 200.000 IU 1X1 ( 2 x

pemberian) dan Vit.C

Hasil : Ibu sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai dosis

yang telah ditentukan pada jam 18.00

13. Bantu ibu untuk mengganti pakaian dalam (pembalut) setiap kali

basah atau lembab

Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakannya


PENDOKUMENTASIANPADA NY “W”HARI KEDUA POST PARTUM

DI PUSKESMAS MINASAUPA MAKASSAR

TANGGAL 29 JUNI 2016

NO.REGISTER : 12.67.VI.2016

LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : Ny. ”W” / Tn. ”T”

Umur : 20 tahun / 25 tahun

Alamat : BTN MinasaUpa J6 No,10

B. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Nyeri sudah berkurang

2. Ibu sudah bisa menyusui dengan posisi duduk dan bayi dapat

menghisap dengan perlekatan yang baik, menyusui dilakukan

secara on demand.

3. Ibusudah merasa lebih baik dari kemarin

4. Ibu sudah bisa turun dari tempat tidur, dan berjalan ke toilet tanpa

bantuan dan tidak ada keluhan


C. DATA OBJEKTIF (O)

1. Keadaan umum baik

2. Tanda-tanda vital :

TD : 110/80 nnHg

Nadi : 80x/ mnt

Suhu : 36,6C

Pernapasan : 20x/mnt

3. Wajah : tidak oedema, tidak pucat, konjungtiva merah muda

4. Payudara : konsistensi sudah keras karena produksi ASI

5. Vulva dan vagina : bersih,lukajahitan pada perineum masih basah,

tidak bengkak, tidak merah, dan tidak panas.

6. Ekstremitas : tidak ada oedema dan tidak nyeri

D. ASSESMENT (A)

Post partumharikedua dengan keadaannyeri perut bagianbawah dan

keadaanumum ibu baik

E. PLANNING (P)

29 Juni 2016 Pukul: 09.30 WITA

1. Mengobservasi lochia

Hasil : lochia rubra, berbau amis, jumlah perdarahan ±30 cc,

2. Mengobservasi TFU setiap pagi dan sore


Hasil : TFU 2 jari bawah pusat

3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi dan memenuhi

kebutuhan cairan.

Hasil : ibu telah menghabiskan makanan dari puskesmas dengan

porsi 1 piring nasi, sayur, dan ikan. Ibu minum air 8-10 gelas sehari.

4. Ajarkan ibu teknik perawatanpayudara

Hasil ;ibu mengerti dan dapat mengulang kembali cara melakukan

perawatan payudara dan bersedia melakukannya sendiri di rumah

5. Mengajarkan ibu teknikmobilisasi

Hasil :ibu sudah bisa turun dari tempat tidur dan berjalan-jalan di

sekitar kamar nifas

6. Memberikan ibu HE tentang manfaat ASI dan pemberian ASI

esklusif

Hasil :ibumengertidan dapat mengulang kembali tentang manfaat

ASI serta bersediamemberikan ASI eksklusifpadabayinya secara on

demand.

7. Memberikan obat analgetik, antibiotic dan vitamin:paracetamol 500

mg 3x1,Amoxcylin 500 mg 3x1, Vitamin B12, Vitamin A dosis

200.000 IU (pemberian kedua), Vitamin C,

Hasil :Ibu sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai dosis

yang telah ditentukan pada jam 08.00

8. Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian dalam setiap kali

basah atau lembab


Hasil : ibu mengerti saran yang telah diberikan dan ibu bersediam

elakukannya.

9. Mengajarkan ibu tentang cara merawat tali pusat

Hasil : ibu mengerti dan bersedia mempraktekkannya sendiri di

rumah dengan cara tidak membubuhi apapun pada tali pusat bayi

dan mengganti kasa yang dibalutkan pada tali pusat setiap selesai

memandikan bayi.

10. Memotivasi ibu untuk membawa bayinya kepuskesmasterdekat

untuk diimunisasi saat usia bayi 1 bulan.

Hasil :ibu mengerti dan bersedia membawa bayinya untuk

diimunisasi.

11. Melakukan konseling KB pascasalin dan memotivasi ibu untuk

berKB

Hasil :ibu masih mendiskusikannya dengan suaminya.

D. BAYI BARU LAHIR

a. Pengkajian

Tanggal lahir : 16 Juni 2016 Pukul : 07.10 Wita

Tanggal pengkajian: 16 Juni 2016 Pukul : 10.00 Wita

Nama pengkaji : Iin Mutmainnah Yusuf


LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS

1. Identitas Bayi

1) Nama : Bayi Ny.”H”

2) Tanggal Lahir : 16 Juni 2016

3) Anak ke :2

4) Jenis Kelamin : Laki-laki

2. Identitas Orang Tua

1) Nama : Ny.”H”/ Tn.”S”

2) Umur : 26 tahun/ 29 tahun

3) Nikah : 1x / ± 7 tahun

4) Suku : Makassar/ Makassar

5) Agama : Islam/Islam

6) Pendidikan : SMP/ SMP

7) Pekerjaan : IRT/ Buruh harian

8) Alamat : MU.N7 No.16

B. DATA BIOLOGIS

1. Riwayat kehamilan

a. GII PI A0

b. HPHT 17-09-2015 dan HTP 24-06-2016

c. Masa gestasi 38 minggu 6 hari

d. Ibu memeriksakan kehamilanya sebanyak 7x di Puskesmas


e. Ibu mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2x selama hamil

f. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit selama

hamil.

2. Riwayat persalinan

a. Bayi lahir tanggal 16 juni 2016 jam 07.10 wita dipuskesmas

Minasaupa, persalinan spontan presentase belakang kepala

dan segera menangis

b. Perlangsungan persalinan, kala II berlangsung kurang lebih 10

menit,

c. Kala III berlangsung ±5 menit,plasenta lahir lengkap 07.15 wita

d. Bayi lahir spontan,segera menangis dengan BBL : 3300 gr

PBL : 47 cm ,JK : ♂

3. Riwayat kelahiran bayi

a. Apgar score 8/10

b. BAK 2x pada pukul 08.15 wita dengan pukul 09.50

4. Pemenuhan nkebutuhan dasar

a. Nutrisi/cairan

 Bayi disusui dalam 30 menit

 Bayi hanya mendapat ASI saja

 Kemampuan menghisap bayi baik (reflex sucking / rooting

(+) )

5. Personal hygiene

Bayi bersih dan pakaian sudah diganti


6. Eliminasi

BAK 2x

BAB 1x berwarna hitam kecoklatan

C. PEMERIKSAAN FISIK

1) KU bayi baik

2) Observasi TTV

 Pernafasan : 48x/i

 Suhu : 36,8 °C

 Bbl : 3300 gr

 Pbl : 47 cm

 Jenis kelamin : laki-laki

3) Kepala : tidak ada caput dan cephal

4) Mata : terdapat sedikit secret dan salep mata

5) Hidung : Tidak ada secret, polip, dan lender

6) Telinga : Simetris kiri dan kanan, daun telinga terbentuk lunak

dan mudah kembali apabila dilipat

7) Mulut dan bibir : reflex menelan dan menghisap baik, Bibir

Nampak merah mudah dan lembab, bibir lembut dan pallatum,

tidak ada kelainan congenital.

8) Leher : tidak ada fraktur klafikula

9) Dada ; : bentuk dada normal, pergerakan dada seimbang

dengan pernafasan

10) Abdomen : Nampak varices pada abdomen


11) Genitalia : jenis kelamin laki-laki, testis berada dalam skrotum.

12) Ekstermitas atas dan bawah ; Simetris kiri dan kanan, jumlah jari

lengkap, tidak ada fraktur pada daerah ekstermitas, jari-jari

lengkap ujung jari merah muda, reflex menggenggam baik, tidak

ada kelainan bawaan.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Bayi cukup bulan / sesuai masa kehamilan/ spontan

1. BCB

Data subjektif : ibu mengatakan umur kehamilan 38 minggu 6 hari,

bayi lahir 16 juni 2016 pukul 07:10 BBL : 3300 gr PBL :47 cm

Data objektif : umur kehamilan 38 minggu 6 hari

- BBL : 3300 gr

- PBL : 47 cm

- Reflex menghisap dan menelan baik

- testis berada dalam skrotum.

Analisa dan interpretasi data

Bayi yang lahir normal dan cukup bulan adalah bayi yang lahir dari

kehamilan 37-40 minggu dengan BBL : 2500-4000 gr dan

pertumbuhan organ sudah baik secara anatomis maupun

fisiologis.
2. SMK

Data subjektif : ibu mengatakan usia kehamilannya kurang lebih 9

bulan

Data objektif : gestasi 38 minggu 6 hari

Analisa dan interpretasi data

Bayi lahir sesuai masa kehamilan menurut kurva pertumbuhan dengan

gestasi 38 minggu 6 hari dengan BBL 3300 gr dan PBL 47 cm

3. Spontan

Data subjektif : ibu mengatakan dia melahirkan normal

Data objektif : dengan kekuatan his yang adekuat maka lahirlah bayi

denga presentase belakang kepala, perempuan, BBL 3300 gr , PBL

47 cm

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Diagnosa : antisipasi terjadi Infeksi tali pusat dan Hipotermi

Data Subjektif: Bayi lahir tanggal 16 Juni 2016 pukul 07.10 WITA

Data Objektif :Tanggal pengkajian 16 Juni 2016 pukul 10.00 WITA

Tanda-tanda vital :

a) Suhu ̊
: 36,8 C

b) Pernapasan : 60x/i

c) Nadi : 130x/i
Analisa dan interpretasi data :

a) Ada pembuluh darah dan jaringan yang terbuka pada tali pusat, dan

tali pusat yang masih basah memungkinkan mikroorganisme tumbuh

sehingga terjadi infeksi tali pusat.

b) Perubahan suhu dari intra uterine ke ekstra uterine memerlukan

adaptasi, sehingga apabila bayi tidak dalam pengawasan

memungkinkan terjadinya hipotermi. Suhu 36,5 0C – 37,50C

menandakan bahwa bayi dalam keadaan baik.

LANGKAH IV TINDAKAN EMERGENCY/ KOLABORASI

Tidak ada indikasi untuk dilakukan tindakan kolaborasi

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN

Tujuan : 1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan luar rahim.

2. Ibu mengetahui tanda infeksi, tanda bahaya dan cara

perawatan tali pusat.

Kritrea :

a) TTV dalam batas normal

Nadi : 120-160x/ i

Suhu : 36,5-37,50C

Pernapasan : 40-60x/ i
b) Tali pusat tidak infeksi dan putus pada waktunya 5-7 hari

c) tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat seperti merah, bengkak,

panas dan bernanah

d) BB meningkat maksimal 50gr/hari

INTERVENSI

Tanggal 16 Juni 2016

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Rasional: mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadiny infeksi

2. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara ondemand

Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan menjalin ikatan

batin antara ibu dengan bayinya

3. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif pada bayinya

Rasional : Dengan mendapatkan ASI Eksklusif dapat meningkatkan

system kekebalan tubuh pada bayi agar terhindar dari infeksi, dan

dapat menjadi alat kontrasepsi bagi ibu

4. Menjelaskan cara melakukan perawatan tali pusat

Rasional : Dengan melakukan perawatan tali pusat, tali pusat cepat

kering dan terhindar dari infeksi

5. Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya

Rasional : Agar bayi terhindar dari penyakit infeksi dan penyakit

menular
LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal 16 Juni 2016

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

Hasil : mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu mengenai bayinya

Hasil : keadaan umum bayi dalam kondisi normal

3. Observasi TTV

Hasil : Pernapasan; 60x/I , Suhu; 36,80C Nadi ; 130x/i

4. Membungkus bayi dengan kain yang hangat dan bersih

Hasil : bayi sudah dibungkus dengan kain yang hangat dan bersih

5. Menganjurkan ibu menyusui bayinya secara on-demand dan

memberikan ASI Eksklusif

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

6. Mengajarkan dan menganjurkan ibu cara menjaga kebersihan bayinya

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

7. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi seperti Nasi, lauk pauk,

sayur-sayuran, dan buah-buahan

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

8. Menganjurkan ibu untuk imunisasi bayinya tepat waktu

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

9. Timbang bayi tiap hari

Hasil : hari pertama : 3300 gram

Hari kedua : 3300 gram


LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 16 Juni 2016

1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan dari intra uterine ke

ekstrauterine, ditandai dengan:

a. Suhu ; 36,80C

b. Pernapasan: 60x/i

c. Nadi: 130x/i

2. Bayi kuat menetek

3. Bayi rawat gabung dengan ibunya

4. Tali pusat masih terlihat basah

5. BAB dan BAK bayi lancar

6. Bayi tidur lelap setelah menyusu


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY”H”

BCB/SMK/SPONTAN DI PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSAR

TANGGAL 16 JUNI 2016

A. IDENTITAS

a. Identitas Bayi

1. Nama : Bayi Ny.”H”

2. Tanggal Lahir : 16 Juni 2016

3. Anak ke :2

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

b. Identitas Orang Tua

1) Nama : Ny.”H”/ Tn.”S”

2) Umur : 26 tahun/ 29 tahun

3) Suku : Makassar/ Makassar

4) Agama : Islam/Islam

5) Pendidikan : SMP/ SMP

6) Pekerjaan : IRT/ Buruh harian

7) Alamat : MU.N7 No.16

B. DATA SUBJEKTIF (S)

1. ibu mengatakan HPHT 17-09-2015 HTP 24-06-2016

2. umur kehamilan kurang lebih 9 bulan

3. bayi lahir normal dengan BBL 3300 gr dan PBL 47 cm


C. DATA OBJEKTIF (O)

1. HTP 24-06-2016

2. Umur kehamilan 38 minggu 6 hari

3. BBL : 3300 gr PBL 47 cm Jenis kelamin laki-laki

4. TTV :

Suhu :36,8°C (36,5-37,5ͦC)

DJA : 136˟/menit (120-160×/i)

Pernafasan: 60˟/menit (40-60×/i)

D. ASSASMENT (A)

Bayi cukup bulan, sesuai umur kehamilan dengan presentasi belakang

kepala.

E. PLANNING (P)

Tanggal 16 Juni 2016 Pukul 10.00 WITA

1. Mencuci tangan sebelum dan seudah merawat bayi

Hasil : mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

2. Mengobservasi TTV dan kemudian menyampaikan hasil

pemeriksaan pada ibu mengenai bayinya

Hasil : Pernapasan; 60x/I , Suhu; 36,80C Nadi ; 130x/i

3. Membungkus bayi dengan kain yang hangat dan bersih

Hasil : bayi sudah dibungkus dengan kain yang hangat dan bersih

4. Menganjurkan ibu menyusui bayinya secara ondemand dan

memberikan ASI Eksklusif

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan


5. Mengajarkan dan menganjurkan ibu cara menjaga kebersihan

bayinya

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

6. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi seperti Nasi, lauk pauk,

sayur-sayuran, dan buah-buahan

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

7. Menganjurkan ibu untuk imunisasi bayinya tepat waktu

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan

You might also like