You are on page 1of 15

Nama : Silvi Adriyani

Kelas : 2c
Npm : 116050022

Analisis Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya “ Agnes


Davonar “
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis teori mimetik pada novel ”Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar
merupakan bentuk penerapan teori mimetik dalam karya sastra. Teori mimetik merupakan teori
yang lahir bersamaan dengan masa kejayaan filsuf Yunani. orang yang berpengaruh terhadap
lahirnya teori ini adalah Plato dan Aristoteles. Plato merupakan guru dari Aristoteles. Meskipun
guru dan murid, keduanya memiliki pandangan yang berbeda. Plato memandang karya sastra
sebagai sesuatu yang memiliki nilai lebih rendah daripada karya tukang kayu. Sementara,
Arisoteles memandang karya sastra sebagai sesuatu yang memiliki nilai tinggi daripada karya
tukang kayu. Definisi mimetik dapat diterangkan dari kutipan, sebagai berikut:
Mimetik berasal bahasa Yunani yang berarti tiruan. Dalam hubungannya dengan kritik
sastra mimetik diartikan sebagai pendekatan sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya
sastra selalu berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan
pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal
filsafat alam, merekalah yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan
(Ravertz, 2007: 12).
Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang mengkaji karya sastra berkaitan dengan
realitas atau kenyataan. Mimetik dalam bahasa yunani disebut tiruan. Pendekatan yang
memandang karya sastra sebagai imitasi dan realitas (Abrams, 1981:189). Hal ini diperkuat oleh
pendapat Najid (2009:47) pendekatan mimetik adalah pendekatan yang memandang prosa fiksi
sebagai hasil ciptaan manusia yang ditulis berdasarkan bahan-bahan yang diangkat dan semesta
(pengalaman hidup penulis atau hasil penghayatan penulis terhadap kehidupan
disekitarnya). Dalam pendekatan ini, karya sastra merupakan hasil tiruan atau cermin dari
kehidupan.
Dalam mengkaji sebuah karya sastra dengan menggunakan pendekatan mimetik,
dibutuhkan data-data yang berkaitan dengan realitas kehidupan yang ada dalam karya sastra
tersebut. Karena pendekatan mimetik menghubungkan karya sastra dengan realitas, maka
kemudian muncul anggapan bahwa karya merupakan cerminan dari realitas, sehingga hakikat
karya sastra yang bersifat fiktif sering kali dilupakan. Hal ini sangat berbeda dengan makna
karya sastra yang merupakan hasil karangan fiktif pengarang.
Kajian semacam ini dimulai dari pendapat plato tentang seni. Plato berpendapat bahwa
seni hanya dapat meniru dan membayangkan hal-hal yang tampak pada dunia nyata. Ia berdiri di
bawah kenyataan itu sendiri. Wujud yang ideal tidak bisa terjelma langsung dalam karya seni.
Seni yang terbaik lewat mimetik dan benar. Sedangkan menurut Aristoteles, seniman tidak
meniru kenyataan, manusia dan peristiwa sebagaimana adanya. Seniman menciptakan dunianya
sendiri. Dalam memilih tema cerita, sastrawan harus punya kepekaan terhadap keadaan
masyarakat dan zamannya. Sastrawan harus bisa menangkap berbagai persoalan yang sedang
dihadapi oleh masyarakat. Sangat disayangkan bila karya sastra hanya menggambarkan hal-hal
yang indah dan baik, padahal masyarakat sekitarnya dalam kesulitan dan kesusahan. Banyak
novel, cerpen dan film Indonesia yang menggambarkan kehidupan mewah, padahal kebanyakan
masyarakat Indonesia dalam kenyataan hidup yang getir (Lubis, 1997:8). Dalam pandangan
mimetik, karya sastra tidak mungkin dapat dipahami tanpa mengkaitkannya dengan semesta
sebagai sumber penciptannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumasan masalah yang akan di uraikan ialah :
1. Bagaimana kondisi sosial budaya yang ada pada Novel Surat Kecil Untuk Tuhan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin di capai penulis ialah :
1. Untuk mendeskripsikan sosial budaya yang ada pada Novel Surat Kecil Untuk Tuhan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari novel yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan ini ialah mengajarkan kita
bahwa di dalam menjalani cobaan hidup yang harus menghadapi penyakit yang sangat berbahaya
dan mematikan misalnya penyakit kanker. Kita tidak boleh berputus asa menjalani hidup ini dan
selalu menerima serta sabar sekaligus tabah menjalaninya. Tokoh Keke yang di certitakan di
dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan ini mempunyai watak yang sabar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Novel
Novel dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam bahasa
Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita
pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang
sama dengan istilah Indonesia novelet (Inggris: novelette) yang berarti sebuah karya prosa fiksi
yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan bentuk karya
sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya
yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat di bagi menjadi dua golongan
yaitu sastra serius dan sastra hiburan bisa di sebut sebagai karya sastra. Sebuah novel serius
bukan saja dituntut menjadi karya yang indah, menarik dan juga memberikan hiburan kepada
pembacanya, tetapi lebih dari itu syarat utama novel adalah harus menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang selesai membacanya.
Novel yang baik adalah novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai saja, yang
penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedangkan
novel hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial karena novel yang baik ikut
membina orang tua, masyarakat menjadi manusia. sedangkan novel hiburan tidak
memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia yang terpenting bahwa
novel tersebut memikat orang untuk segera membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau definisi novel, batasan atau definisi
yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga
berbada-beda. Definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1. Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak
dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat
(Jakob Sumardjo Drs)
2. Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral,
dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M. Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan
ekstrinsik, dan keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra (Drs. Rostamaji, M. Pd. Agus Priantoro, S. Pd)
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik
(Paulus Tukam, S. Pd).

B. Pengertian Pendekatan Mimetik


Dasar pertimbangan pendekatan mimetik adalah dunia pengalaman, yaitu karya sastra itu
sendiri yang tidak bisa mewakili kanyataan yang sesungguhnya melainkan hanya sebagai
peniruan kenyataan. Kenyataan di sini dipakai dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu segala
sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra, seperti misalnya
benda-benda yang dapat di lihat dan diraba, bentuk-bentuk kemasyarakatan, perasaan, pikiran,
dan sebagainya melalui pandangan ini, secara hierarkis karya seni berada di bawah kenyataan.
Akan tetapi Marxis dan sosiologi sastra memandang karya seni dianggap sebagai sosial,
karya seni sebagai refleksi dan kenyataan di dalamnya sebagai sesuatu yang sudah ditafsirkan.
Sehubungan dengan pendekatan mimetik, sebagaian ahli mengungkapkan konsep yang
dipakai kaum Maxist. Menurut konsep ini konsep imitasi harus menjadi norma dasar telaah.
Kritik Marxist menyatakan bahwa dunia fiksional teks sastra seharusnya merefleksikan realitas
sosial. Lebih jauh segera mempertimbangkan fiksionalisasi dalam telaah teks sastra yang
berhubungan dengan pendekatan mimetik. Menurutnya, norma fiksionalitas mengimplikasikan
bahwa tanda-tanda lingustik yang berfungsi dalam teks sastra tidak merujuk secara sastra.
Adapun John Baxter menguraikan bahwa mimetik adalah hubungan dinamis yang
berlanjut antara suatu seni karya yang baik dengan alam semesta moral yang nyata atau masuk
akal. Mimetik sering diterjemahkan sebagai “tiruan” secara terminologis, mimetik menandakan
suatu seni penyajian atau kemiripan, tetapi penekanannya berbeda. tiruan menyiratkan sesuatu
yang statis, suatu copy, sutu produk akhir, mimetik melibatkan sesuatu yang dinamis, suatu
proses, suatu hubungan aktif dengan suatu kenyataan hidup. menurut Baxter, metode terbaik
mimetik adalah dengan jalan memperkuat dan memperdalam pemahaman moral, menyelidiki
dan menafsirkan semesta yang diterima secara rill. Proses tidak berhenti hanya dengan apa
pembaca atau penulis mencoba untuk mengetahuinya mungkin rentang batas yang rill dengan
yang dihadirkan dapat dikhayalkan walaupun hanya sesaat dalam kondisi rill, atau suatu
perspektif pada aspek yang rill yang tidak bisa dijangkau jika tidak dilihat kanyataan kadang-
kadang digambarkan berbeda karena tak sesuai dengan pandangan kenyataan yang menyeluruh.
Oleh karena itu, kenyataan tidak dapat dihadirkan dalam karya dalam cakupan yang ideal.
Mimetik sama dan sebangun dengan apa yang Coleridge sebut sebagai imajinasi yang utama,
yang oleh Whelley disebut sebagai hasil dari kesadaran tertinggi. Melalui penjabaran diatas,
dapat diketahui secara konseptual dan metodologis bahwa pendekatan mimetik menempatkan
karya sastra sebagai :
1) Produk peniruan kanyataan yang diwujudkan secara dinamis.
2) Representasi kenyataan semesta secara fiksional.
3) Produk dinamis yang kenyataan di dalamnya tidak dapat dihadirkan dalam cangkupan yang
ideal, dan
4) Produk yang utama dengan kesadaran tertinggi atas kenyataan. Secara metodis, langkah kerja
analisis melalui pendekatan ini dapat disusun ke dalam langkah pokok, yaitu:
a) Mengungkap dan mendeskripsikan data yang mengarah pada kenyataan yang ditemukan
secara tekstual.
b) Menghimpun data pokok atau spesifik sebagai variabel untuk ditunjukan kedalam
pembahasaan berdasarkan kategori tertentu, sesuai tujuan, misalnya menelusuri unsur
fiksionalitas sebagai refleksi kenyataan secara dinamis.
c) Membicarakan hubungan spesifikasi kenyataan dalam teks karya sastra dengan kanyataan
fakta realita, dan
d) Menelusuri kesadaran tertinggi yang terkandung dalam teks karya sastra yang berhubungan
dengan kenyataan yang direpresentasikan dalam karya sastra.

C. Pengertian Sosial Budaya


Nilai sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain dalam sebuah
masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan
masalah, dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Dalam masyarakat
Indonesia yang sangat beraneka ragam coraknya, pengendalian diri adalah sesuatu yang sangat
penting untuk menjaga keseimbangan masyarakat.
Sejalan dengan tersebut nilai sosial dapat diartikan sebagai landasan bagi masyarakat
untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan
penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku
Uzey (2009 :9) juga berpendapat bahwa nilai sosial mengacu pada pertimbangan terhadap suatu
tindakan benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu memiliki
kebenaran, keindahan, dan nilai ketuhanan.
Menurut Uzey (2009 :1) menyatakan bahwa nilai budaya dalam kehidupan manusia di
peroleh karena manusia memaknai ruang dan waktu. Makna itu akan bersifat intersubjektif
karena di tumbuh kembangkan secara individual namun di hayati secara bersama, di terima, dan
di setujui oleh masyarakat hingga menjadi latar budaya yang terpadu bagi fenomena yang
digambarkan.
Sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran
sebagaian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai
dalam hidup karena itu, suatu sistem nilai budaya biasa berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi
kelakuan manusia.

D.Simpulan
Nilai sosial dapat disimpulkan sebagai kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan
melalui perilaku yang mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai tersebut. Nilai
sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan
merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting.
Nilai budaya menempatkan pada posisi sentral dan penting dalam kerangka suatu
kebudayaan yang sifatnya abstrak dan hanya dapat diungkapkan atau dinyatakan melalui
pengamatan dan gejala-gejala yang lebih nyata.
BAB III
PEMBAHASAN

A.Analisis novel Surat Kecil Untuk Tuhan menurut pendekatan mimetik


Analisis pendekatan mimetik pada novel ”Surat Kecil Untuk Tuhan” Karya Agnes
Davonar disusun berdasarkan sistematika pembahasan, yaitu: 1) identifikasi aspek sosial dalam
novel ” Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar, 2) analisis aspek sosial dalam novel ”
Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar, 3) membuktikan aspek sosial sebagai bentuk
peniruan dari kehidupan nyata dalam novel ” Surat Kecil Untuk Tuhan”karya Agnes Davonar,
dan 4) menganalisis aspek sosial dalam novel ” Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar
yang dihubungkan dengan dunia nyata.
Dalam novel ”Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar dapat ditemukan beberapa
masalah-masalah sosial. Novel ini menceritakan keprihatinan tokoh Ayah yang prihatin kepada
anaknya, Keke. Adapun masalah-masalah sosial tersebut antara lain: 1) ada seorang anak kecil
yang menghina keadaannya 2) kepedulian sahabat-sahabatnya dengan tokoh Keke dan 3)
Percintaan.

1) Ada seorang anak yang menghina keadaannya


Dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar. Di gambarkan bahwa
keadaan Keke seperti itu dia mempunyai wajah seperti monster. Ketika dia masuk sekolah Keke
cuek saja dengan apa yang di deritanya. Ketika Keke mau ke toilet dia melihat anak kecil sedang
bermain-main sendirian. Keke langsung menghampiri anak itu. Hal ini dapat dilihat dari
penggalan novel sebagai berikut. “Hi adik kecil, kok sendirian? Kabur dari kelas ya? Hehehee..
“ (Agnes Davonar, 2012:55).
Ketika Keke mau menyentuh pipi anak itu yang manis dan imut itu, namun anak itu
ketakutan. Lalu anak kecil itu malah lari ke arah kantin dan mendapati ibunya. Anak kecil itu
memeluk ibunya dan anak kecil itu menghinanya. Hal ini dapat dilihat dari penggalan novel
sebagai berikut. “Mama, wajah kakak itu kenapa? Kok seram sekali seperti monster! ... (Agnes
Davonar, 2012:56).
Periahal tokoh Keke dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar tidak
hanya terjadi di dalam novel saja. Tapi di dalam dunia nyata juga ada. Sebagai contoh bila ada
orang yang sakit yg membuat cacat dirinya maka yang sakit itu akan di hina oleh orang lain yang
melihatnya. Padahal orang yang menghina itu belum tentu sempurna dan mempunyai kelebihan.

2)Kepedulian sahabat-sahabatnya dengan tokoh Keke


Dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar. Di temukan juga masalah
tentang kepedulian sahabatnya walaupun keadaan tokoh Keke mempunyai wajah yang seperti
monster. Hal ini dapat dilihat dari penggalan novel sebagai berikut. “Salah satu dari temanku,
Maya, mulai menangis. Air mata itu diikuti oleh air mata lain yang mulai berlinang. Aku tidak
menangis saat itu....” (Agnes Davonar, 2012:161). Kepedulian itu merupakan kepedulian yang
tiada duanya bagi Keke.

3) Percintaan
Dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar, di temukan masalah
percintaan di dalamnya. Percintaan di dalam novel terdapat beberapa masalah percintaan dalam
novel yaitu sebagai berikut.
a) cinta Keke dengan Andi
b) cinta seorang ayah kepada anaknya dan cinta seorang ibu kepada anaknya.
a)Cinta Keke dengan Andi
Dalam novel ini keke sudah mengenal namanya cinta ketika ia masuk di SMP/SLTP. Hal
ini dapat dilihat dari penggalan novel berikut ini. “sekarang aku duduk di bangku kelas 1 SLTP
Al-Kamal....” (Agnes Davonar, 2012:12). Keke hanya mencintai Andi, Keke sangat mencintai
Andi. Andi merupakan pria selain keluarganya yang dia sayang. Hal ini dapat dilihat dari
penggalan novel berikut ini. “Untuk pria lain di luar keluargaku yang aku sayang. Hanya dia
yang aku cintai. Namanya Andi...” (Agnes Davonar 2012:16).
b)Cinta seorang ayah kepada anaknya.
Dalam novel ini sang ayah sangat mencintai anaknya. Dia selalu mencari cara untuk
menyembuhkan anaknya itu. Sang ayah juga memakan obat-obatan herbal yang harus di makan
oleh anaknya. Hal ini dapat dilihat dari penggalan novel berikut ini “Tuh kan, Keke... Ayah juga
makan...” (Agnes Davonar, 2012:61).
c) Cinta seorang ibu kepada anaknya
Dalam novel ini terlihat sekali ibu Keke sangat sayang padanya, walaupun sudah
berpisah dengan ayah Keke tetapi sang ibu tetap akan selalu menyayangi anaknya itu. hal ini
dapat dilihat dari penggalan novel berikut ini “Keke sakit ya ? Maaf ya, ibu baru bisa datang
sekarang...”(Agnes Davonar, 2012:47).
BAB IV
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
Sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya dan juga karya sastra merupakan karya fiksi
yang bersifat imajinatif, pengarang berusaha memanfaatkan kondisi sosial disekitarnya sebagai
objek ka
rya sastra. Kehadiran sastra ada misi-misi tertentu dari seorang pengarang sebagai anggota
masyarakat yang peka akan sentuhan-sentuhan situasional. Pada novel yang di angkat dari kisah
nyata ini banyak memberikan kita pandangan bahwa dalam menjalani kehidupan ini jangan
pernah menyerah dalam segala hal apapun dan sosok Keke seorang anak yang sangat sabar
menghadapi cobaan hidupnya yang harus menghadapi penyakit yang sangat berbahaya dan
mematikan yaitu kanker. Keke tidak pernah putus asa menjalani hidup dia selalu menerima dan
sabar sekaligus tabah menjalaninya
Teori mimetik merupakan teori yang dipelopori oleh Plato dan Aristoteles. Aristoteles adalah
murid dari Plato, namun cara pandang Plato dan Aristoteles dalam memandang karya sastra
berbeda. Teori mimetik adalah teori sastra yang melihat karya sastra sebagai cerminan dari
kehidupan dunia nyata.
Dalam analisis pendekatan mimetik dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes
Davonar. Di temukan aspek-aspek sosial di dalamnya. Aspek sosialnya berupa kehidupan
seorang anak yang tabah menjalani hidup, kepedulian sahabat kepada sahabatnya, memahami
arti dari hidup.
Dari novel ”Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar dapat ditemukan beberapa
masalah-masalah sosial. Novel ini menceritakan keprihatinan tokoh Ayah yang prihatin kepada
anaknya, Keke. Adapun masalah-masalah sosial tersebut antara lain: 1) ada seorang anak kecil
yang menghina keadaannya 2) kepedulian sahabat-sahabatnya dengan tokoh Keke dan 3)
Percintaan.
B. SARAN
Setelah menganalisis novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” Karya Agnes Davonar. Saya berharap
pembaca dapat memahami apa arti hidup yang sebenarnya. Agar hidup kita selamat dan bahagia
nantinya. Dan di dalam novel ini mengajarkan kita bahwa hidup itu tidak akan pernah terlepas
dari cobaan dan setiap cobaan itu pasti tersimpan sesuatu hal yang indah pada waktunya, jadi
pesan yang ingin di sampaikan mengenai novel yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan ini ialah
jangan pernah menyerah dalam segala hal apapun dan sosok Keke seorang anak yang sangat
sabar menghadapi cobaan hidupnya yang harus menghadapi penyakit yang sangat berbahaya dan
mematikan yaitu kanker. Keke tidak pernah putus asa menjalani hidup dia selalu menerima dan
sabar sekaligus tabah menjalaninya
Makalah ini saya susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah sosiologi sastra, dan juga
sebagai bahan pembahasan dan pembelajaran. Saya berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan berguna dalam perkuliahan khususnya mata kuliah sosiologi sastra. Demi
kemajuan dalam pembelajaran, kritik dan saran sangat saya harapkan agar kedepannya makalah
yang disusun menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Davonar, Agnes. (2012). Surat Kecil Untuk Tuhan. Jakarta: PT. Nusantaralestari Ceriapratama.

Ratna, Kutha Nyoman. (2013). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wahyuningtyas, Sri. (2011). SASTRA: Teori dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.
LAMPIRAN

A.SINOPSIS
Surat kecil untuk tuhan adalah sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata perjuangan
seorang gadis remaja Indonesia bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke melawan kanker
ganas.
Gadis cantik, pintar dan mantan artis penyanyi cilik berusia 13 tahun yang menjadi
penderita kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Kanker itu menyerang wajahnya yang
cantik dan menjadikannya seperti monster, bahkan dokter pun menyatakan kalau hidupnya hanya
tinggal beberapa bulan saja.
Tak mau menyerah sang ayah terus berjuang agar Keke dapat lepas dari vonis kematian.
Perjuangan sang ayah menyelamatkan putrinya begitu mengharukan. Keke yang menyadari
hidupnya akan berakhir kemudian menuliskan surat kecil untuk tuhan untuk terakhir kalinya.
Tuhan memberikan anugerah dalam hidupnya. Keke mampu bertahan bersama kanker itu selama
tiga tahun lamanya sebelum akhirnya ia menyerah dan pergi meninggalkan orang-orang yang ia
cintai. Kisah hidup perjuangan keke diangkat ke layar lebar pada tahun 2011 dan menjadikan
film terlaris di tahun yang sama. Menjadikan kisah ini meraih beberapa penghargaan inspiratif
dan tentunya menjadi inspirasi bagi siapapun yang menonton dan membacanya.

B. BIOGRAFI PENGARANG
Agnes Davonar adalah keluarga bersaudara penulis yang memulai kariernya dari blog,
dua kakak beradik ini telah melahirkan banyak cerita online yang begitu dekat dengan kehidupan
pembacanya. Lebih dari sejuta pembaca telah melihat karyanya lewat situs pribadinya www.
Agnesdavonar. Net. Selain dikenal sebagai Blogger papan atas Indonesia dengan sejumlah
prestasi Internasional, ia juga dikenal sebagai penulis novel best seller yang telah melahirkan 6
novel fisik dan 2 biografi sukses diakui di beberapa Perpustakaan Universitas Asia dan Australia
sebagai koleksi resmi.
4 dari novelnya telah diadaptasi ke layar lebar hingga tahun 2011. Kini Agnes
melanjutkan kehidupannya di Amerika sedangkan Davonar melanjutkan kuliahnya di Universitas
Tarumanegara. Mereka juga merintis Gerakan sosial@Indonesiaberdoa yang memiliki lebih
dari 63.000 followersebagai yayasan amal mereka untuk anak-anak Indonesia dan mereka yang
membutuhkan.

You might also like