Professional Documents
Culture Documents
NORFA HUSADA
Assalamualaikum Wr,Wb
Pertama marilah kita memanjatkan puji syukur kita kepada allah SWT, atas rahman rahim dan hidayahNya
maka telah selesai disusun pengorganisasian tim SKP rumah sakit ibu dan anak norfa husada telah dapat
diselesaikan pada waktunya
Proses penyusunan pengorganisasian tim SKP rumah sakit ibu dan anak norfa husada melibatkan beberapa
disiplin klinis di rumah sakit. Dengan telah disusunnya buku panduan ini diharapkan dapat menunjang mutu
pelayanan pelayanan pasien dirumah sakit terutama dalam hal ketepatan identifikasi pasien dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien dirumah sakit.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian dalam
melaksanakan tugas ini. Amin.
Wa’alaikumsalam Wr,Wb
TENTANG
PEDOMAN PENETAPAN TIM KESELAMATAN PASIEN
PADA POKJA SKP (SASARAN KESELAMTAN PASIEN)
RSIA NORFA HUSADA
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan layananan , perlu
dilaksanakan akreditasi Rumah Sakit;
b. bahwa agar akreditasi dapat terlaksana dengan semestinya , maka dipandang perlu
Pedoman penetapan tim keselamtan pasien di RSIA Norfa Husada Bangkinang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,perlu
menetapkan keputusan direktur rumah sakit tentang pedoman penetapan tim
keselamatan pasien;
Mengingat : 1. Undang –Undang Republik Indonesia no. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang –Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran Negara
Republik Indoneisa Nomor 5072);
4. peraturan pemerintah nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
(lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1996 Nomor 49, tambahan
lembaran negara republik indonesia;
5. Keputusan Menteri kesehatan nomor 1333/Menkes /SK/XII /1999 terstandar
pelayananan rumah sakit;
6. keputusan menteri kesehatan nomor 129/menkes /SK/II /2008/tentang standar
pelayanan minimal Rumah sakit;
7. peraturan Menteri kesehatan Nomor 269/Menkes/per/III/2008 tentang rekamedis;
8. peraturan Menteri kesehatan Nomor 290 /menkes /per /III tentang persetujuan
tindakan kedokteran;
9. peraturan menteri kesehatan nomor 1144/ MENKES /PER /VIII /2010 tentang
organisasi dan tata kelola organisasi dan Tata kerja kementtrian kesehatan;
10. Peraturan menteri kesehatan no 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
11. Permenkes RI Nomor.755 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik
di Rumah Sakit;
12.Akta pendirian no .......tentang Pendirian PT BUMI DAMAI MANDIRI;
13..Keputusan direktur utama PT...... Tentang Penggangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Norfa Husada
14.Keputusan direktur utama PT BUMI DAMAI MANDIRI Tentang struktur organisasi dan
tata kelola (SOTK) Rumah sakit ibu dan anak norfa husada.
.15. keputusa direktur nomor.... tentang penetapan tim keselamatan pasien pada
pokja SKP (sasaran keselamatan pasien ).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NORFA HUSADA TENTANG
PEDOMAN PENETAPAN TIM KESELAMATAN PASIEN DENGAN BENAR DI RSIA
NORFA HUSADA ;
KESATU : Pedoman penetapan tim keselamatan pasien di RSIA Norfa Husada sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bangkinang
pada tanggal : 8 Mei 2018
DIREKTUR RSIA NORFA HUSADA,
Tembusan:
1. Direktur PT Bumi Damai Mandiri di Bangkinang.
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSIA Norfa Husada
Nomor : NH-PEL/SEK/SK/V/2018/____
Tanggal : 8 Mei 2018
Tentang : Pedoman penetapan keselamatan pasien
dengan benar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit atau yang lebih terkenal dengan istilah Patient Safety mempunyai
(enam) sasaran yaitu: Ketepatan Identifikasi Pasien, Peningkatan Komunikasi yang Efektif, Peningkatan Keamanan obat
yang Perlu di waspadai, Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat pasien operasi, Pengurangan Resiko Infeksi
terkait Pelayanan Kesehatan, Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
Ke enam sasaran ini saling terkait satu dengan yang lain, karena semuanya berhubungan dengan keselamatan
pasien. Berdasarkan hal tersebut maka kami tim SKP (sasaran keselamatan pasien )di rumah sakit ibu dan anak norfa
husada akan menyusun tentang pengorganisasian sasaran keselamatan psien. Penyusunan sasaran ini mengacu
kepada nine life saving patient solutions dari WHO Patient safety (2007) yang digunakan juga oleh pemerintah.
Maksud dan tujuan sasaran keselamatan pasien adalah mendorong rumah sakit agar melakukan perbaikan
spesipik dalam keselamtan pasien . sasaran ini menyoroti bagian –bagian yang bermasalah dalam pelayanan rumah
sakit dan menjelaskan bukti serta solusi dari komsensus para ahli atas permasalahan ini. Sistem yang baik akan
berdampak pada peningkatann mutu pelayanan rumah sakit dan keselamtan pasien.
BAB II
Status kesehatan masyarakat Indonesia khususnya angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lain lain. Oleh karenanya pemerintah
memberikan prioritas utama dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target yang akan dicapai untuk
angka kematian ibu tahun 2015 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup, sedang angka kematian bayi adalah 23 per
1000 kelahiran hidup.
Salah satu upaya guna mewujudkan program pemerintah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi
adalah dengan didirikannya Rumah Sakit Ibu dan Anak “NORFA HUSADA”.
Rumah Sakit Ibu dan Anak NORFA HUSADA terletak di ibukota Kabupaten Kampar tepatnya di Jalan Mayor
Ali Rasyid No. 5 CDE Bangkinang, dibangun diatas areal tanah seluas + 334 M2 dengan konsep desain kamar yang
menyerupai kamar rumah sendiri (President Suite) sehingga ibu dan anak yang dirawat di RSIA Norfa Husada merasa
nyaman bak dirumah sendiri.
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Norfa Husada dikelola oleh PT. Bumi Damai Mandiri yang senantiasa
selalu berusaha memberikan pelayanan yang optimal dengan menyediakan berbagai layanan kesehatan terutama
layanan kesehatan ibu dan anak, yang dilengkapi dengan dokter spesialis berbagai bidang, peralatan penunjang yang
canggih dan memadai serta tarif yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
Dalam rangka ikut menyehatkan masyarakat dan meningkatkan pengetahuan kesehatan pada umumnya
serta kesehatan Ibu dan Anak pada khususnya, Rumah Sakit Ibu dan Anak NORFA HUSADA bekerjasama dengan
Instansi Kesehatan milik Pemerintah dan perusahaan – perusahaan yang ada.
A. Sejarah
Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada dikelola oleh Persekutuan Terbatas (PT) Bumi Damai Mandiri.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada yang diawali dari sebuah Obsesi Owner untuk mempersembahkan ungkapan
terimakasih kepada kedua orang tua yang berlatar belakang medis, Norfa yang berarti “ Norman adalah almarhum
ayahanda dan Fauziah adalah Ibunda”, selanjutnya diwujudkan dengan dibangunnya sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak
yang diberi nama Norfa Husada.
Atas dukungan dan kepercayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
ibu dan anak sesuai dengan program pemerintah dibidang kesehatan, sebagai wujud dari upaya menurunkan angka
kematian ibu dan anak, akhirnya pada tanggal 8 Februari 2010 Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada telah
beroperasional dengan tahap awal pengoperasionalan poliklinik Kebidanan dan Poliklinik Anak serta telah dapat
menerima pasien Rawat Inap dan tindakan operasi mulai tanggal 27 September 2010,
Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada yang memiliki 11 kamar berkapasitas 25 tempat tidur, berusaha
memberikan pelayanan yang optimal dengan menyediakan berbagai layanan kesehatan terutama layanan kesehatan
Ibu dan anak, yang dilengkapi dengan dokter spesialis dibidangnya, peralatan penunjang yang canggih dan memadai
serta tarif yang relatif terjangkau oleh masyarakat, yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan tersendiri.
BAB III
1. Visi
Menciptakan kualitas standar pelayanan yang baik, memperhatikan kepuasan dan kedekatan pada pasien
dan masyarakat sebagai prioritas utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berupaya dan
berperan dalam mengangkat tingkat ekonomi dan sosial serta budaya dalam persaingan global secara
sehat dan terbuka.
2. Misi
Membentuk sumber daya manusia yang unggul dalam mengembangkan kemampuan dasar
manusia yang seimbang, Kemampuan profesionalisme dengan memperhatikan Kode etik profesi, guna ;
Memberikan pelayanan yang terbaik
Memberi kemudahan pelayanan
Menciptakan kepuasan dan citra yang terbaik
Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan
3. Motto
“Setulus Hati, untuk si buah Hati ”
B. Tujuan
1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit ibu dan anak norfa husada maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien yang bermutu tingi;
2. Terwujudnya profesional dan komitmen karyawan melalui pembinaan dan pemberdayaann yang
berkesinambunga.
3. Meningkatkan produktifitas kerja melalui manajemen yang efektif dan efisien sehingga terselenggara
pelayanan kesehatan bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau
4. Berperan dalam menigkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotiv dan preventif serta
mewujudkan pelayanan prima melebihi harapan pelanggan.
5. Kinerja keuaangan yang sehat dab berjangka panjang sehingga memberikan manfaat bagi semua
stakholder.
BAB IV
URAIAN TUGAS
A. Ketua
1. Nama jabatan : ketua
2. Pengertia : seorang profesional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin
dalam menjalankan pelaksnaan kegiatan SKP (sasaran keselamatan pasien)rumah sakit ibu dan anak
norfa husada bangkinang.
3. Tanggung jawab : secara adminitratif dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan kegiatan SKP rumah sakit ibu dan anak norfa bangkinang
4. Tugas pokok : mengkoordinasikan semua pelaksanaan kegiatan SKP rumah sakit ibu dan anak norfa
husada bangkinang.
5. Uraian tugas :
ORIENTASI
A. Pengertian
Pengenalan dan pembekalan (orientasi ) adalah kegiatan yang bertujuan memperkenalkan tentag
kehidupan sosial , budaya , dan lingkungan kerja disekitar tempat kerja. Proses pengenalan dan pembekalan
ini melibatkan bagian SDM dan bagian terkait dimana calon staf tersebut ditempatkan. Bagian SDM akan
menjelaskan tentang aturan kekaryawanan sebelum calon staf bergabung bersama di rumah sakit ibu dan
anak norfa husada dan ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Aturan kekaryawanan yang dijelaskan kepada calon staf adalah :
1. Menjalani mas percobaan kerja
Calon staf akan menjalani masa percobaan kerja selama 3 (tiga) bulan dengan ketentuan
a. Menjalani masa orientasi selama 1 tahun
Dalam masa orientasi ini calon staf akan didampingi oleh kepala ruangan terkait (atau yang diberi
wewenang untuk mendampingi) dalam melakukan tindakan pelayanan kepada pasien. Calon staf
harus mempelajari alur dan sistem kerja, tugas , dan kewenananganny serta mempelajari dan
memahami SPO yang berlaku dibagian tersebut. Setelah 1 (satu) bulan masa orientasi , aka
diadakan proses untuk mengevaluasi staf baru sesuai kuaifikasi setelah masa orientasi berlangsung.
Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa melanjutkan ke masa magang. Apabila hasil nya tidak
bagus, akan diberikan kesempatan untuk mengulang masa orientasi selama 1 (satu) kali.
b. Menjalani masa magang selama 2 (dua ) bulan
Dalam masa magang ini calon staf sudah dpat dijadwalkan mandiri. Kepala ruangan unit terkait (atau
yang diberi wewenang untuk mendampingi ) diharapkan untuk selalu mengawasi dan mengingatkann
kepala calon staf untuk selalu bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya dan selalu mentaati
SPO setiap tindakan yang akan dilakukann . setelah 2 (dua ) bulan masa magang , akan diadakan
ujian evaluasi masa magang. Apabila hasilnya baik maka calon staf bisa langsung dikontrak., apabila
hasil tidak baik akan diberika kesempatan untuk mengulang masa magang selama 1 (satu) kali.
Dnegan demikian staf baru akan menjaalani masa percobaan selama 6 bulan.
2. Gaji
Calon staf selama menajalani masa percobaan akan mendapatkan upah/gaji sesuai dengan ketentuan
berikut : staf magang / masa percobaan : gaji diterima sebesar .... % dari yang seharusnya
3. Seragam
Calon staf belom mendapatkan seragam rumah sakit sebelum menyelesaikan masa percobaan selama 3
(tiga) bulan . selama masa percobaa tersebut calon staf diharuskan memakai pakaian
4. Jam kerja
5. Ijin kerja
Calon staf berhk mendapat ijin kerja maksimal 3 hari dengan ijin surat sakit.
6. Kedisiplinan
Presensi staf menggunakan lat fingger print scan,
7. Pengetahuan umum tentang rumah sakit ibu dan anak norfa husada yaitu;
a. Visi, misi, dan Motto RS
b. Nilai dasar
c. Arti logo rs
d. Denah rs
e. Struktur organisasi RS
8. Bagian terkait menyampaikan tentang :
a. Alur dan sistem kerja dibagian
b. Tugas dan wewenang dibagian
c. SPO yang berlaku dibagian
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT
A. Rapat rutin
Rapat rutin diseleggrakan pada bulanan , triwulan, enam bulanan atau tahunan secara berjenjang. Hasil
kegitan dijadikan masukan dalam evaluasi kegiatan SKP. Pembinaan dilakukan terhadap perkembangan
dari masukan (input), proses dan keluaran (output).
B. Rapat koordinasi
Rapat koordinasi diselenggara akan mengundang unit kerja lain untuk pelaksanaan koordinasi kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan SKP. Rapat koordinasi diselenggarakan setiap 3 bulan sekali.
C. Rapat insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada sewaktu-waktunya bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
BAB XII
PELAPORAN