You are on page 1of 12

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM DETEKSI DINI
KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEMERIKSAAN
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG HULU
PONTIANAK TIMUR TAHUN 2014

LUTHFIANA DEWI
NIM I31110044

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU
WANITA USIA SUBUR DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
DENGAN METODE PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT
(IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG HULU PONTIANAK
TIMUR TAHUN 2014

Oleh:
Luthfiana Dewi*
Euis Supriati**
Ariyani Pradana Dewi**

Abstrak
Latar belakang: Angka kematian wanita di Indonesia akibat kanker serviks masih cukup tinggi. Oleh sebab itu,
dibutuhkan pencegahan terhadap kanker serviks yang dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain vaksinasi
dan deteksi dini kanker serviks. Program deteksi dini kanker serviks salah satunya yaitu pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA). Studi pendahuluan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa cakupan pemeriksaan IVA
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Hulu merupakan yang terendah di Kota Pontianak.
Tujuan: Untuk menganalisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Deteksi
Dini Kanker Serviks dengan Metode Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak Timur Tahun 2014.
Metode: Menggunakan desain Cross-Sectional pada 107 responden di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Hulu.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2014 dengan menggunakan kuesioner. Analisa yang dilakukan
menggunakan analisa univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil: Dari analisa uji fisher menunjukkan bahwa faktor paparan informasi berhubungan signifikan dengan
perilaku pemeriksaan IVA (p = 0,013). Selain itu, faktor dukungan petugas kesehatan juga berhubungan signifikan
dengan perilaku pemeriksaan IVA (p = 0,004). Sedangkan dari hasil analisa uji regresi logistik menunjukkan
bahwa faktor paparan informasi merupakan faktor yang lebih dominan berhubungan dengan perilaku pemeriksaan
IVA dengan nilai OR = 0,152 (95%CI: 0,025 – 0,921) setelah dikontrol faktor dukungan petugas kesehatan.
Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA ialah paparan informasi dan dukungan
petugas kesehatan sedangkan faktor yang lebih dominan berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA ialah
paparan informasi.

Kata kunci: Perilaku WUS, Pemeriksaan IVA, Kanker Serviks

FACTORS RELATED TO BEHAVIOUR OF CHILDBEARING-AGE WOMEN IN


EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER BY VISUAL INSPECTION
WITH ACETIC ACID (VIA) IN TANJUNG HULU HEALTH CENTER’S WORK
AREA EAST PONTIANAK IN 2014
Abstract
Background: Women’s mortality caused by cervical cancer in Indonesia is still high. Therefore, vacination and
early detection are crucial for cervical cancer preventions. One of cervical cancer early detection programs is
through visual inspection with acetic acid (VIA). The preliminary study showed the result of VIA examination in
Tanjung Hulu Health Center’s work area is the lowest in Pontianak.
Aim: The aim of this study is to analyze factors related to behaviour of childbearing-age women in early detection
of cervical cancer by visual inspection with acetic acid (VIA) in Tanjung Hulu Health Center’s work area east
Pontianak in 2014
Method: This is a cross-sectional study with sample of 107 respondents in Tanjung Hulu Health Center’s work
area. Data collection was taken through filling a set of questionnaire in April 2014. Analysis performed by
univariate, bivariate and multivariate.
Results: Fisher analysis shows information exposure are signignificantly related to women’s behaviour to have
VIA examination (p = 0.013). Besides that health practitioner’s support also signignificantly related to women’s
behaviour to have VIA examination (p = 0.004). Although logistic regression analysis shows that information
exposure is the most dominant factor with OR = 0.152 (95%CI: 0,025 – 0,921) after controled by health
practitioner’s support.
Conclusion: Factor related to women’s behaviour to have VIA examination is health practitioner’s support and
information exposure although the most dominant factor related to women’s behaviour to have VIA examination is
information exposure.

Keywords: Behaviour of childbearing-age women, VIA examination, Cervical cancer

* Nursing Student of Tanjungpura University


**Nursing Lecturer of Tanjungpura University
PENDAHULUAN nilai sensitivitas dan spesifitas yang cukup
tinggi yaitu 66,7 dan 55,1. Selain itu, jika
Angka kematian wanita di Indonesia dipertimbangkan dari sisi harga dan
masih dikatakan relatif cukup tinggi. Tingginya ketersediaannya, maka tes IVA lebih
angka kematian wanita di Indonesia akibat terjangkau dan lebih mudah tersedia dibanding
kanker sistem reproduksi paling banyak dengan tes papanicolaou (Pap) smear,
disebabkan oleh kanker serviks. Kanker serviks sehingga bisa dipertimbangkan sebagai metode
merupakan kasus kanker terbanyak kedua pada alternatif untuk deteksi dini kanker serviks di
wanita di seluruh dunia. Setiap tahun lebih dari negara berkembang.
270.000 wanita meninggal karena kanker
serviks, dan lebih dari 85% terjadi di negara Cakupan program IVA untuk provinsi
berkembang (World Health Organization Kalimantan Barat pada bulan Januari hingga
(WHO), 2013). Desember tahun 2010 yaitu 647 target
(17,04%) dari 135.396 target dalam 1 tahun.
Di Indonesia diperkirakan ditemukan Pada tahun 2011, terjadi peningkatan yaitu
40.000 kasus baru kanker serviks setiap menjadi sebanyak 909 target (20,56%) dan
tahunnya. Berdasarkan data kanker di 13 pusat pada tahun 2012 sebanyak 2135 target
laboratorium patologi, kanker serviks (48,23%). Sedangkan untuk wilayah Kota
merupakan jenis kanker yang memiliki jumlah Pontianak, data bulan Januari hingga Desember
penderita terbanyak di Indonesia, yaitu tahun 2012 terdapat 737 orang melakukan
sebanyak 36% penderita (Rasjidi, 2009). deteksi dini kanker payudara dan kanker
Sedangkan untuk insiden kanker serviks di serviks. Sebanyak 65 orang (8,82%) terdeteksi
Kalimantan Barat masih belum dapat diketahui IVA positif dan sebanyak 1 orang (0,14%)
secara pasti karena belum ada registrasi kanker diantaranya diduga kanker serviks (Dinas
berbasis patologi yang dilaksanakan. Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Salah satu puskesmas di wilayah Kota
rekam medik RSUD dr. Soedarso Pontianak, Pontianak yang dapat memberikan pelayanan
kanker serviks merupakan kanker sistem pemeriksaan IVA ialah Puskesmas Tanjung
reproduksi kedua terbanyak setelah kanker Hulu. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota
payudara yang pernah di rawat inap di RSUD Pontianak tahun 2011, cakupan pemeriksaan
dr. Soedarso. Oleh sebab itu pencegahan IVA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Hulu
terhadap kanker serviks mutlak dibutuhkan, merupakan yang terendah di Kota Pontianak
sebab dari pemahaman tersebut akan timbul yaitu hanya sebanyak 9 orang dalam satu
kesadaran pentingnya menjaga kualitas tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kehidupan dan menghindari bahaya kanker petugas kesehatan di Puskesmas Tanjung Hulu,
serviks. Pencegahan terhadap kanker serviks rendahnya cakupan IVA ini karena WUS
dapat dilakukan dengan vaksinasi dan deteksi masih jarang secara sadar mau melakukan
dini kanker serviks (Pangesti, Cokroaminoto & pemeriksaan kesehatan apapun termasuk
Nurlaila, 2012). pemeriksaan IVA jika mereka masih merasa
belum ada keluhan tentang penyakit yang
Deteksi dini kanker serviks mencakup timbul pada dirinya. Sedangkan hasil dari
program yang terorganisir dengan sasaran pada wawancara dengan beberapa WUS yang ada di
kelompok usia yang tepat dan sistem rujukan wilayah tersebut, mereka menyatakan bahwa
yang efektif di seluruh pelayanan kesehatan. masih tidak mengetahui informasi mengenai
Program pemerintah mengenai deteksi dini pemeriksaan IVA dan manfaatnya.
kanker serviks sudah tercantum didalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik METODE PENELITIAN
Indonesia Nomor 796/MENKES/SK/VII/2010
tentang pedoman teknis pengendalian kanker Desain penelitian dalam penelitian ini
payudara dan kanker serviks. Program deteksi adalah dengan pendekatan kuantitatif
dini kanker serviks yang dimaksud dalam menggunakan rancangan penelitian Cross-
peraturan ini yaitu pemeriksaan Inspeksi Sectional dimana setiap subyek hanya
Visual Asam Asetat (IVA). diobservasi satu kali dan pengukuran variabel
subyek dilakukan pada saat pemeriksaan
Pemeriksaan IVA merupakan salah satu tersebut (Sastroasmoro & Ismael, 2011).
metode deteksi dini kanker serviks yang efektif
digunakan di negara berkembang. Hal ini Populasi pada penelitian ini adalah
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh WUS yang sudah menikah dan berdomisili di
Keshavarzi et al tahun 2013. Pada penelitian wilayah kerja Puskesmas Tanjung Hulu yaitu
ini diungkapkan bahwa tes IVA mempunyai sebanyak 2947 orang. Adapun jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 107 orang dan keterbukaan (Respect for justice an
teknik sampling yang digunakan dalam inclusiveness) dan memperhitungkan manfaat
penelitian ini adalah teknik Purposive dan kerugian yang ditimbulkan (Balancing
Sampling. Kriteria sampel yang digunakan harms and benefit).
ialah Wanita yang berada pada usia subur (20 –
45 tahun), WUS yang sudah pernah menikah, HASIL PENELITIAN
WUS yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Hulu dan WUS yang sudah pernah Pengumpulan data dilakukan pada
dan yang belum pernah melakukan tanggal 23 – 30 April 2014 di wilayah kerja
pemeriksaan IVA. Sedangkan WUS yang tidak Puskesmas Tanjung Hulu dengan total 107
bersedia menjadi responden dan tidak bisa baca responden.
tulis tidak dimasukkan menjadi sampel dalam
Tabel 1. Distribusi Perilaku Responden Dalam Deteksi
penelitian ini. Dini Kanker Serviks Dengan Metode Pemeriksaan IVA
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun
Variabel bebas (variabel independen) 2014.
dalam penelitian ini adalah pekerjaan,
No Perilaku Jumlah Persentase
pengetahuan, sikap, paparan informasi, Pemeriksaan IVA (%)
dukungan keluarga dan dukungan petugas
1 Tidak Melakukan 100 93,5
kesehatan. Sedangkan variabel terikat (variabel
dependen) pada penelitian ini ialah perilaku 2 Melakukan 7 6,5
WUS dalam deteksi dini kanker serviks dengan Total 107 100
metode pemeriksaan IVA.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari
Instrumen dalam penelitian ini berupa 107 responden hampir seluruhnya (93,5 %)
kuesioner dengan total sebanyak 23 pertanyaan tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA dan
yang merupakan hasil modifikasi dari hanya 6,5% responden yang pernah melakukan
kuesioner dalam penelitian Yuliwati (2012). pemeriksaan IVA.
Tabel 2. Distribusi Pekerjaan Responden Di Wilayah
Instrumen penelitian ini telah dilakukan Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014.
uji validitas dan reliabilitas pada 30 responden No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
di wilayah kerja Puskesmas Komyos Sudarso.
1 Tidak Bekerja 91 85
Hasil uji validitas menunjukan bahwa nilai r
hitung lebih besar dari r tabel, dimana r tabel 2 Bekerja 16 15
untuk 30 responden adalah 0,361. Sehingga Total 107 100
pertanyaan yang tidak valid pada uji instrumen
Hasil penelitian menunjukkan dari 107
telah dilakukan pengubahan redaksi kata.
responden, hampir seluruhnya (85%) tidak
Sedangkan uji reliabilitas mendapatkan nilai
bekerja dan hanya 15% responden yang
cronbach’s alpha 0,844 dimana nilai
bekerja.
cronbach’s alpha > 0,6 sehingga dapat
dikatakan bahwa instrumen ini telah reliabel. Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Responden Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan No Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini
1 Rendah 35 32,7
kanker serviks dengan metode pemeriksaan
inspeksi visual asam asetat (IVA) ini dianalisa 2 Tinggi 72 67,3
secara univariat, bivariat dan multivariat. Total 107 100
Analisa bivariat menggunakan uji Fisher yang
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil
merupakan uji alternatif dari uji Chi-square
responden (32,7%) memiliki pengetahuan yang
untuk tabel 2x2 sedangkan analisa multivariat
rendah mengenai kanker serviks dan
menggunakan uji regresi logistik.
pemeriksaan IVA. Sedangkan 67,3%
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja responden memiliki pengetahuan yang tinggi
Puskesmas Tanjung Hulu Kecamatan terhadap kanker serviks dan pemeriksaan IVA.
Pontianak Timur Kota Pontianak yang terdiri
Tabel 4. Distribusi Sikap Responden Di Wilayah Kerja
dari 1 kelurahan, yaitu Kelurahan Tanjung Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014.
Hulu. Selama proses penelitian ini dilakukan,
peneliti berusaha melindungi hak responden No Sikap Jumlah Persentase (%)
melalui etika penelitian yaitu menghormati 1 Tidak Mendukung 23 21,5
harkat dan martabat manusia (Respect for
2 Mendukung 84 78,5
human dignity), menghormati privasi dan
kerahasiaan subyek penelitian (Respect for Total 107 100
privacy and confidentiality), keadilan dan
Penelitian yang dilakukan pada 107 responden, Tabel 8. Analisa Faktor – Faktor yang Berhubungan
menunjukkan hasil sebagian kecil responden dengan Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Deteksi
(21,5%) menunjukkan sikap tidak mendukung Dini Kanker Serviks Dengan Metode Pemeriksaan IVA
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun
terhadap pemeriksaan IVA. Sedangkan 78,5%
2014.
responden memiliki sikap yang mendukung
Perilaku Pemeriksaan IVA

No Paparan Informasi Jumlah Persentase (%) Variabel


Kategori
Tidak
Melakukan
OR
Nilai p
Independent Melakukan (95% CI)
1 Tidak terpapar 79 73,8 n % n %
Pekerjaan Tidak 85 93,4 6 6,6
2 Terpapar 28 26,2 0,944
Bekerja 1,000
(0,106-8,414)
Bekerja 15 93,7 1 6,3
Total 107 100 Pengetahuan Rendah 33 94,2 2 5,8 1,231
1,000
Tinggi 67 93 5 7 (0,227-6,686)
Sikap Tidak 22 95,6 1 4,4
terhadap pemeriksaan IVA. Mendukung
1,692
(0,193-14,810)
1,000
Mendukung 78 92,8 6 7,2
Paparan Tidak 77 97,4 2 2,6
8,370 0,013
Tabel 5. Distribusi Paparan Informasi Responden Di Informasi Terpapar
(1,522-46,029)
Terpapar 23 82,2 5 17,8
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014. Dukungan Tidak 47 96 2 4
2,217 0,450
Hasil penelitian menunjukkan dari 107 Keluarga Mendukung
Mendukung 53 91,3 5 8,7
(0,411-11,969)

responden, hampir seluruhnya (73,8%) tidak Dukungan


Petugas
Tidak
Mendukung
91 96,8 3 3,2
13,481
0,004
(2,599-69,930)
terpapar informasi mengenai kanker serviks Kesehatan Mendukung 9 69,2 4 30,8

dan pemeriksaan IVA dan hanya 26,2%


responden terpapar informasi mengenai kanker Hasil analisa bivariat melalui uji fisher
serviks dan pemeriksaan IVA. menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara pekerjaan dengan perilaku
Tabel 6. Distribusi Dukungan Keluarga Responden Di WUS dalam pemeriksaan IVA (p = 1,000),
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014. tidak ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku WUS dalam
No Dukungan Keluarga Jumlah Persentase (%)
pemeriksaan IVA (p = 1,000), tidak ada
1 Tidak mendukung 49 45,8 hubungan yang bermakna antara sikap dengan
2 Mendukung 58 54,2 perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA (p =
Total 107 100 1,000), ada hubungan yang bermakna antara
paparan informasi dengan perilaku WUS
Hasil penelitian menyatakan bahwa dari 107 dalam pemeriksaan IVA (p = 0,013), tidak ada
responden, hampir separuhnya (45,8%) hubungan yang bermakna antara dukungan
memiliki keluarga yang tidak mendukung keluarga dengan perilaku WUS dalam
terhadap pemeriksaan IVA. Sedangkan 54,2% pemeriksaan IVA (p = 0,450) dan ada
responden memiliki keluarga yang hubungan yang bermakna antara dukungan
mendukung terhadap pemeriksaan IVA. petugas kesehatan dengan perilaku WUS
No Dukungan Petugas Jumlah Persentase (%) dalam pemeriksaan IVA (p = 0,004).
Kesehatan
1 Tidak Mendukung 94 87,9
Tabel 9. Hasil Uji Regresi Logistik Perilaku Wanita
2 Mendukung 13 12,1 Usia Subur Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks
Total 107 100 Dengan Metode Pemeriksaan IVA Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014.
95,0% C.I. for EXP
Tabel 7. Distribusi Dukungan Petugas Kesehatan Di Nilai
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Tahun 2014. Variabel OR (B)
p
Lower Upper
Hasil penelitian menggambarkan dari 107
Paparan 0,04 0,152 0,025 0,921
responden, hampir seluruhnya (87,9%) tidak
pernah mendapat dukungan dari petugas Informasi
kesehatan mengenai pemeriksaan IVA dan Dukungan 0,008 0,094 0,017 0,535
12,1% responden pernah mendapat dukungan Petugas
dari petugas kesehatan mengenai pemeriksaan Kesehatan
IVA.
Faktor dukungan petugas kesehatan memiliki
nilai p = 0,008 dan OR = 0,094 (95% CI: 0,017
– 0,535) yang artinya WUS yang mendapatkan
dukungan petugas kesehatan berpeluang 0,94
kali lebih besar untuk melakukan pemeriksaan
IVA daripada WUS yang tidak mendapatkan
dukungan petugas kesehatan mengenai
pemeriksaan IVA setelah dikontrol oleh
variabel paparan informasi. Sedangkan faktor
paparan informasi memiliki nilai p = 0,004 dan
OR = 0,152 (95% CI: 0,025 – 0,921) yang meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk
artinya WUS yang terpapar informasi menyelesaikan pekerjaan yang dianggap
mengenai pemeriksaan IVA berpeluang 0,152 penting sehingga cenderung mempunyai
kali lebih besar untuk melakukan pemeriksaan banyak waktu untuk tukar pendapat /
IVA daripada WUS yang tidak terpapar pengalaman antar teman di tempat kerjanya.
informasi mengenai pemeriksaan IVA setelah Sementara itu menurut Theresia, Karningsih &
dikontrol oleh variabel dukungan petugas Delmaifanis (2012), lingkungan pekerjaan
kesehatan. memungkinkan WUS mendapat informasi
mengenai deteksi dini kanker serviks dengan
Pada penelitian ini paparan informasi
metode pemeriksaan IVA. Selain itu, pekerjaan
merupakan faktor yang paling dominan
berhubungan dengan perilaku pemeriksaan dikaitkan dengan daya beli sehingga wanita
IVA pada WUS di wilayah kerja Puskesmas yang bekerja akan semakin mandiri dan
semakin mudah untuk memeriksakan
Tanjung Hulu tahun 2014.
kesehatannya.
Responden yang bekerja akan lebih
PEMBAHASAN besar kemungkinan untuk mendapatkan
informasi mengenai pemeriksaan IVA karena
Pekerjaan banyaknya arus informasi yang akan ia terima
Karakteristik suatu pekerjaan dapat namun mereka akan cenderung lebih banyak
mencerminkan tingkat pendapatan, pendidikan, menghabiskan waktu ditempat mereka bekerja
status sosial ekonomi, resiko cedera atau sehingga berkemungkinan besar tidak sempat
masalah kesehatan dalam suatu populasi. dalam melakukan pemeriksaan IVA.
Pekerjaan merupakan prediktor status Sedangkan bagi responden yang tidak bekerja,
kesehatan dan kondisi tempat suatu populasi waktu luang yang mereka miliki lebih banyak
bekerja. Hasil pengamatan menunjukkan untuk melakukan pemeriksaaan IVA namun
bahwa status kesehatan dan mortalitas suatu arus informasi mengenai pemeriksaan IVA
populasi dipengaruhi oleh tingkatan pekerjaan cenderung lebih sedikit.
didalam populasi tersebut (Timmreck, 2005).
Penelitian yang dilakukan terhadap 107 Pengetahuan
WUS di Puskesmas Tanjung Hulu, didapatkan Penelitian yang dilakukan terhadap 107
hasil bahwa hampir seluruhnya (91 orang atau responden menunjukkan hasil bahwa sebagian
85%) tidak bekerja, sedangkan WUS yang kecil responden (35 orang atau 32,7%)
bekerja hanya 16 orang (15%). memiliki pengetahuan yang rendah mengenai
Hasil analisis tabulasi silang pemeriksaan IVA sedangkan responden yang
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi yang memiliki pengetahuan yang tinggi sebanyak 72
melakukan pemeriksaan IVA pada responden orang (67,3%).
adalah pada kelompok responden yang tidak Dari hasil analisis tabulasi silang
bekerja sebanyak 6 orang (6,6%), sedangkan proporsi tertinggi melakukan pemeriksaan IVA
proporsi terendah melakukan pemeriksaan IVA ialah pada responden yang memiliki
ialah pada kelompok responden yang bekerja pengetahuan tinggi mengenai pemeriksaan
yaitu hanya sebanyak 1 orang (6,3%). IVA yaitu sebanyak 5 orang (7%), sedangkan
Sehingga dari hasil uji fisher menunjukkan proporsi terendah melakukan pemeriksaan IVA
bahwa variabel pekerjaan tidak mempunyai ialah pada responden yang memiliki
hubungan yang bermakna dengan perilaku pengetahuan rendah mengenai pemeriksaan
WUS dalam deteksi dini kanker serviks dengan IVA yaitu sebanyak 2 orang (5,8%). Sehingga
metode pemeriksaan IVA dimana nilai p yaitu dari hasil uji fisher menunjukkan bahwa
1,000. variabel pengetahuan tidak memiliki hubungan
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang bermakna dengan perilaku WUS dalam
penelitian yang dilakukan oleh Yuliwati (2012) deteksi dini kanker serviks dengan metode
yang menyimpulkan tidak terdapatnya pemeriksaan IVA dimana nilai p yaitu 1,000.
hubungan yang bermakna antara pekerjaan Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
dengan perilaku pemeriksaan IVA pada WUS penelitian yang dilakukan oleh Theresia,
dengan nilai p = 0,459. Penelitian lain yang Karningsih & Delmaifanis (2012) yang
juga mendukung penelitian ini ialah penelitian menyatakan bahwa pengetahuan merupakan
yang dilakukan oleh Theresia, Karningsih & faktor dominan yang berpengaruh dalam
Delmaifanis (2012) yang menyatakan bahwa perilaku wanita dalam pemeriksaan IVA.
tidak ada hubungan yang bermakna antara Penelitian lain yang juga mendukung
pekerjaan dan tindakan pemeriksaan IVA pernyataan ini ialah penelitian yang dilakukan
dengan nilai p = 0,84. oleh Ninik Artiningsih (2011) yang
Menurut Notoatmodjo (2003), adanya menyimpulkan bahwa ada hubungan yang
pekerjaan akan menyebabkan seseorang bermakna dan positif antara pengetahuan WUS
dengan perilaku pemeriksaan IVA (p = 0,000 serviks dengan metode pemeriksaan IVA
dan r = 0,535). dimana nilai p yaitu 1,000.
Pengetahuan merupakan faktor yang Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penting namun tidak memadai dalam penelitian yang dilakukan oleh Ni Made
perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan Nurtini (2012), yang menyimpulkan bahwa
seseorang mengenai kesehatan mungkin sikap merupakan hal yang kedua dalam faktor
penting sebelum perilaku kesehatan terjadi, predisposisi yang memiliki hubungan yang
tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan signifikan dengan cakupan IVA (p=0,000).
mungkin tidak akan terjadi kecuali seseorang Selain itu, penelitian lain yang juga
mempunyai motivasi untuk bertindak atas mendukung pernyataan ini ialah penelitian
dasar pengetahuan yang dimilikinya (Green, yang dilakukan oleh Ninik Artiningsih (2011)
1980; Notoatmodjo, 2010). Selain itu, yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
pengetahuan yang tinggi belum menjamin bermakna dan positif antara sikap wanita usia
seseorang untuk memiliki perilaku yang baik. subur dengan perilaku pemeriksaan IVA di
Hal ini dikarenakan selain pengetahuan, ada Puskesmas Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon,
banyak faktor yang mempengaruhi perilaku Mojokerto (p =0,000 dan r = 0,381). Semakin
diantaranya adalah kepercayaan, keyakinan, tinggi nilai sikap WUS maka perilaku WUS
nilai-nilai, tersedia tidaknya fasilitas atau dalam pemeriksaan IVA juga semakin baik
sarana kesehatan serta perilaku petugas demikian juga sebaliknya.
kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Sikap berbeda dengan perilaku dan
Responden yang memiliki pengetahuan perilaku tidak selalu mencerminkan sikap
yang tinggi mengenai kanker serviks dan seseorang, karena seringkali terjadi bahwa
pemeriksaan IVA akan cenderung memiliki seseorang memperlihatkan tindakan yang
kesadaran yang besar untuk meningkatkan bertentangan dengan sikapnya (Sarwono, 1997;
status kesehatannya sehingga lebih besar Yuliwati, 2012). Selain itu, Newcomb
kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan
IVA. Namun, pengetahuan yang tinggi belum untuk bertindak dan bukan merupakan
tentu membuat seseorang mau secara sadar pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
melaukan pemeriksaan IVA. Hal ini merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi
disebabkan oleh berbagai hal diantaranya merupakan suatu predisposisi perilaku
budaya masyarakat yang menganggap (Notoatmodjo, 2010).
pemeriksaan pada daerah genital masih Responden yang memiliki sikap yang
dianggap tabu, malu dan takut akan hasil yang mendukung terhadap pemeriksaan lebih besar
diperoleh nantinya. Sedangkan responden yang kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan
memiliki pengetahuan yang rendah mengenai IVA. Sikap yang muncul dari dalam diri
kanker serviks dan pemeriksaan IVA akan responden harus dibarengi dengan faktor lain
cenderung tidak menyadari bahaya kanker seperti ketersediaan fasilitas, sikap tenaga
serviks dan pentingnya melakukan deteksi dini kesehatan juga perilaku tenaga kesehatan itu
kanker serviks sesegera mungkin sehingga sendiri. Sedangkan responden yang memiliki
menjadi faktor penghambat seseorang untuk sikap yang tidak mendukung terhadap
melakukan pemeriksaan IVA. pemeriksaan IVA cenderung akan menolak
untuk melakukan pemeriksaan IVA jika tidak
Sikap ada faktor eksternal yang memaksa responden
Penelitian yang dilakukan pada 107 tersebut untuk melakukan pemeriksaan IVA.
responden, menunjukkan hasil sebagian kecil
responden (23 orang atau 21,5%) Paparan Informasi
menunjukkan sikap tidak mendukung terhadap Informasi dapat diterima melalui
pemeriksaan IVA sedangkan 84 orang (78,5%) petugas langsung dalam bentuk penyuluhan,
memiliki sikap yang mendukung terhadap dari perangkat desa melalui siaran dikelompok-
pemeriksaan IVA. kelompok, melalui media massa dan lain-lain.
Dari hasil analisis tabulasi silang Dalam hal ini, perilaku WUS dalam melakukan
proporsi tertinggi melakukan pemeriksaan IVA pemeriksaan IVA juga dipengaruhi apakah
ialah pada responden yang memiliki sikap yang wanita tersebut sudah pernah atau tidak
mendukung terhadap pemeriksaan IVA yaitu mendapat informasi mengenai pemeriksaan
sebanyak 6 orang (7,2%), sedangkan proporsi IVA ini (Yuliwati, 2012).
terendah melakukan pemeriksaan IVA ialah Hasil penelitian menunjukkan dari 107
pada responden yang memiliki sikap yang responden, hampir seluruhnya (73,8%) tidak
tidak mendukung terhadap pemeriksaan IVA terpapar informasi mengenai kanker serviks
yaitu sebanyak 1 orang (4,4%). Dari hasil uji dan pemeriksaan IVA dan hanya 26,2%
fisher menunjukkan bahwa variabel sikap tidak responden terpapar informasi mengenai kanker
memiliki hubungan yang bermakna dengan serviks dan pemeriksaan IVA.
perilaku WUS dalam deteksi dini kanker
Dari hasil analisis tabulasi silang mendukung terhadap pemeriksaan IVA dan 58
proporsi tertinggi melakukan pemeriksaan IVA orang (54,2%) memiliki keluarga yang
ialah pada responden yang terpapar informasi mendukung terhadap pemeriksaan IVA.
mengenai pemeriksaan IVA yaitu sebanyak 5 Dari hasil analisis tabulasi silang
orang (17,8%), sedangkan proporsi terendah proporsi tertinggi melakukan pemeriksaan IVA
melakukan pemeriksaan IVA ialah pada ialah pada responden yang memiliki keluarga
responden yang tidak terpapar informasi yang mendukung terhadap pemeriksaan IVA
mengenai pemeriksaan IVA yaitu sebanyak 2 yaitu sebanyak 5 orang (8,7%), sedangkan
orang (2,6%). Dari hasil uji fisher proporsi terendah melakukan pemeriksaan IVA
menunjukkan bahwa variabel paparan ialah pada responden yang memiliki keluarga
informasi memiliki hubungan yang bermakna yang tidak mendukung terhadap pemeriksaan
dengan perilaku WUS dalam deteksi dini IVA yaitu sebanyak 2 orang (4 %). Dari hasil
kanker serviks dengan metode pemeriksaan uji fisher menunjukkan bahwa variabel
IVA dimana nilai p yaitu 0,013. Sedangkan dukungan keluarga tidak memiliki hubungan
hasil analisa multivariat melalui uji regresi yang bermakna dengan perilaku WUS dalam
logistik didapatkan nilai OR = 0,152 yang deteksi dini kanker serviks dengan metode
artinya WUS yang mendapatkan paparan pemeriksaan IVA dimana nilai p yaitu 0,450.
informasi berpeluang 0,152 kali lebih besar Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
untuk melakukan pemeriksaan IVA daripada penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni
WUS yang tidak terpapar informasi mengenai (2013) yang menyimpulkan bahwa dukungan
pemeriksaan IVA setelah dikontrol faktor suami merupakan faktor yang paling
dukungan petugas kesehatan. mempengaruhi perilaku deteksi dini dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan kanker serviks dengan nilai p = 0,010 dan OR
penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati 3,050 yang artinya dukungan suami 3,05 kali
(2010) yang menyimpulkan bahwa mempengaruhi perilaku dalam detaksi dini
keterpaparan seseorang terhadap informasi kanker serviks. Penelitian lain yang juga
kesehatan yang diperoleh akan mendorong menyatakan hal serupa adalah penelitian yang
terjadinya perilaku kesehatan. Hal ini juga dilakukan oleh Yuliwati (2012) yang
didukung oleh penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dukungan suami/keluarga
Yuliwati (2012) yang menyatakan bahwa memiliki hubungan yang signifikan dengan
terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku periksa IVA dengan nilai p = 0,000
keterpaparan informasi dengan perilaku WUS dan OR 5,587 yang artinya WUS yang
dalam melakukan periksa IVA dengan nilai p mendapatkan dukungan baik dari suami
0,000 dan OR 2,040 yang artinya WUS yang berpeluang 5,587 kali lebih besar untuk
keterpaparan informasi baik berpeluang 2,040 berperilaku IVA baik.
kali lebih besar untuk berperilaku periksa IVA Dukungan keluarga merupakan sebuah
baik daripada WUS dengan keterpaparan dukungan yang terdiri atas nasihat verbal dan
informasi kurang. nonverbal, bantuan nyata dan tindakan yang
Menurut Pohan (2006), layanan diberikan oleh keakraban sosial atau didapat
kesehatan yang bermutu harus dapat karena kehadiran mereka dan mempunyai
memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat emosional atau efek perilaku bagi
suatu layanan kesehatan yang akan pihak penerima (Gottlieb, 1983; Smet, 1994
dilaksanakan. Kemudahan untuk memperoleh dalam Nursalam dan Kurniawati, 2007).
informasi ini diharapkan dapat membantu Menurut Wahyuni (2013), dukungan suami
seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru menjadi faktor penentu karena akan
sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku memberikan motivasi untuk melakukan deteksi
seseorang (Mubarak, 2007). dini kanker serviks.
Responden yang pernah terpapar Responden yang mendapatkan
informasi mengenai pemeriksaan IVA dukungan dari keluarga yang baik akan lebih
cenderung lebih mengetahui tentang bahaya besar kemungkinan untuk melakukan
kanker serviks dan manfaat melakukan pemeriksaan IVA. Hal ini disebabkan adanya
pemeriksaan IVA sehingga akan terdorong pengaruh yang kuat dari orang terdekat atau
untuk melakukan pemeriksaan IVA. suami akan cenderung membuat responden
Sedangkan bagi responden yang tidak pernah lebih termotivasi meningkatkan taraf
sama sekali mendapatkan informasi mengenai kesehatannya. Selain itu, peran suami yang
pemeriksaan IVA maka akan tidak mungkin sebagai pengambil keputusan akan sangat
baginya untuk melakukan pemeriksaan IVA. mempengaruhi perilaku WUS tersebut dalam
melakukan pemeriksaan IVA. Sedangkan
Dukungan Keluarga responden yang mendapatkan dukungan dari
Hasil penelitian menyatakan bahwa dari keluarga yang kurang baik akan lebih kecil
107 responden, hampir separuhnya (49 orang kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan
atau 45,8%) memiliki keluarga yang tidak IVA. Namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan responden tersebut untuk dukungan petugas kesehatan. Hal ini
melakukan pemeriksaan IVA apabila dikarenakan sebagian besar responden
responden tersebut memiliki cukup informasi, ditempat penelitian menganggap petugas
pengetahuan dan motivasi yang tinggi untuk kesehatan lebih banyak tahu tentang masalah
melakukan pemeriksaan IVA. kesehatan dirinya sehingga dalam pengambilan
keputusan mengenai hal yang harus dilakukan
Dukungan Petugas Kesehatan tentang kesehatan lebih banyak dilibatkan.
Hasil penelitian menggambarkan dari
107 responden, hampir seluruhnya (94 orang KESIMPULAN
atau 87,9%) tidak pernah mendapat dukungan
dari petugas kesehatan mengenai pemeriksaan Berdasarkan hasil penelitian dan
IVA dan 13 orang (12,1%) mendapatkan pembahasan faktor-faktor yang berhubungan
dukungan dari petugas kesehatan mengenai dengan perilaku wanita usia subur dalam
pemeriksaan IVA. deteksi dini kanker serviks dengan metode
Dari hasil analisis tabulasi silang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)
proporsi tertinggi melakukan pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Hulu
ialah pada responden yang memiliki petugas tahun 2014, maka dapat disimpulkan bahwa
kesehatan yang mendukung terhadap paparan informasi merupakan faktor yang lebih
pemeriksaan IVA yaitu sebanyak 4 orang (30,8 dominan berhubungan dengan perilaku
%), sedangkan proporsi terendah melakukan pemeriksaan IVA.
pemeriksaan IVA ialah pada responden yang
memiliki petugas kesehatan yang tidak Berdasarkan hasil penelitian ini
mendukung terhadap pemeriksaan IVA yaitu diharapkan bagi masyarakat khususnya setiap
sebanyak 3 orang (3,2%). Dari hasil uji fisher wanita usia subur agar tetap menjaga kesehatan
menunjukkan bahwa variabel dukungan terutama kesehatan reproduksi, salah satu
petugas kesehatan memiliki hubungan yang diantaranya ialah dengan melakukan deteksi
bermakna dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker serviks dengan metode
dini kanker serviks dengan metode pemeriksaan IVA, bagi institusi pendidikan
pemeriksaan IVA dimana nilai p yaitu 0,004. agar dapat memberikan informasi terkait
Sedangkan hasil analisa multivariat melalui uji pemeriksaan IVA dan prosedurnya baik berupa
regresi logistik didapatkan nilai OR = 0,094 materi perkuliahan atau kuliah umum untuk
yang artinya WUS yang mendapatkan para mahasiswanya, dan bagi program
dukungan petugas kesehatan yang baik akan pemerintah perlu dilakukan upaya promosi
berpeluang 0,094 kali lebih besar untuk kesehatan mengenai kanker serviks dan deteksi
melakukan pemeriksaan IVA daripada WUS dini kanker serviks oleh tenaga kesehatan
yang tidak mendapatkan dukungan petugas dengan cara penyampaian pesan melalui kader
kesehatan yang baik setelah dikontrol faktor kesehatan atau penyuluhan di perkumpulan
paparan informasi. warga seperti saat arisan maupun pengajian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Serta melibatkan orang terdekat dari WUS,
penelitian yang dilakukan oleh Yuliwati (2012) tokoh agama maupun tokoh masyarakat saat
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan menyampaikan informasi mengenai deteksi
yang signifikan antara dukungan petugas dini kanker serviks agar dapat meningkatkan
kesehatan dengan perilaku periksa IVA dengan sikap dan perilaku mengenai pemeriksaan IVA.
p value 0,000 dan OR 2,256 yang berarti Selain itu, menambah petugas terlatih
bahwa WUS yang mendapatkan dukungan pemeriksaan IVA dan memberikan reward
petugas baik berpeluang 2,256 kali lebih besar pada puskesmas yang cakupan pelayanannya
daripada yang dukungan kurang. Selain itu, mampu memenuhi target juga bisa
penelitian lain yang mendukung penelitian ini dipertimbangkan untuk dilaksanakan oleh
ialah penelitian yang dilakukan Rohmawati dinas kesehatan Kota Pontianak.
(2010) yang menyatakan ada hubungan yang
bermakna antara dukungan petugas kesehatan DAFTAR PUSTAKA
dengan perilaku ibu periksa IVA dengan nilai p
0,001 dan OR 5,500. 1. Artiningsih, N. 2011. Hubungan Antara
Petugas kesehatan mempunyai Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita
pengaruh yang sangat besar dalam Usia Subur dengan Pemeriksaaan
menyampaikan informasi yang benar dan tepat Inspeksi Visual Asam Asetat dalam
mengenai kesehatan baik secara langsung Rangka Deteksi Dini Kanker Cerviks (di
maupun tidak (Purwati & Hendarsih, 2008). Puskesmas Blooto Kecamatan Prajurit
Responden yang mendapatkan
Kulon Mojokerto). Universitas Sebelas
dukungan petugas kesehatan yang baik akan
cenderung melakukan pemeriksaan IVA Maret. Program Pascasarjana Program
dibanding responden yang tidak mendapatkan
Studi Kedokteran Keluarga. Surakarta
(Tesis) 11. Pangesti, N.A., Cokroaminoto, Nurlaila.
2012. Gambaran Karakteristik Wanita
2. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. 2013. Usia Subur (WUS) yang Melakukan
Rekapitulasi Deteksi Dini Kanker Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam
Payudara dan Kanker Leher Rahim Asetat (IVA) di Puskesmas Karanganyar.
Puskesmas di Kota Pontianak Tahun Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan.
2011-2013 No 2 Vol 8: 82

3. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan 12. Pohan, I.S. 2006. Jaminan Mutu Layanan
Barat. 2013. Laporan Cakupan Kesehatan: Dasar – Dasar Pengertian
Pelayanan IVA Kalimantan Barat Tahun dan Penerapan. Jakarta: EGC
2010-2012
13. Purwanti, Y., Hendarsih, S. 2008.
4. Keshavarzi, F., Nankali, A., Fakher, T., Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang
Rezai, M., Eslamizadeh, N., Bookani, Kanker Leher Rahim dan Pap Smear
S.N. 2013. Cervical Visual Inspection Terhadap Kesadaran Mengikuti Pap
With Acetic Acid As An Alternative Smear pada Ibu Tirtonirmolo Kasihan
Screening Test For Cervical Cancer Bantul. Jurnal Kebidanan dan
Detection. International Journal of Keperawatan. No 4 Vol 1: 48 – 58
Collaborative Research on Internal
Medicine and Public Health. No 1 Vol 5: 14. Rasjidi, Imam. 2009. Epidemiologi
62-63 Kanker Serviks. Indonesian Journal of
Cancer. No 3 Vol III: 103 – 104
5. Menteri Kesehatan RI. 2010. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 15. Rohmawati, Ika. 2011. Faktor – Faktor
Nomor 796/Menkes/SK/VII/2010 Tentang yang Berhubungan dengan Perilaku
Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini
Payudara dan Kanker Leher Rahim. Kanker Serviks dengan Metode IVA
Jakarta (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat) Di
Wilayah Kerja Pusksesmas Ngawen I
6. Mubarak, W. 2007. Promosi Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2011.
Sebuah Pengantar Proses Belajar Universitas Indonesia. Fakultas
Mengajar dalam Pendidikan. Kesehatan Masyarakat. Depok (Skripsi)
Yogyakarta: Graha Ilmu 16. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso.
7. Notoatmodjo. 2003. Pendidikan Dan 2013. Data Rekam Medik Pasien Rawat
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Inap Tahun 2010 – 2012
Cipta
17. Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2011. Dasar
8. __________. 2007. Promosi Kesehatan – Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta: Sagung Seto

9. __________. 2010. Promosi Kesehatan 18. Theresia, E., Karningsih., Delmaifanis.


Teori Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka 2012. Pengetahuan Merupakan Faktor
Cipta Dominan Perilaku Wanita Dalam
Pemeriksaan Visual Inspection With
10. Nurtini, N.M. 2012. Hubungan Antara Acetic Acid (VIA). Jurnal Madya. No 2
Faktor Predisposisi, Pendukung dan Vol 13
Pendorong Dengan Cakupan Inspeksi
Visual Asam Asetat Di Kota Denpasar. 19. Timmreck, T; alih bahasa Fauziah, M.
Universitas Udayana. Program Magister 2005. Epidemiologi: Suatu Pengantar.
Program Studi Ilmu Kesehatan Jakarta: EGC
Masyarakat Program Pascasarjana.
Denpasar (Tesis)
20. Wahyuni, S. 2013. Faktor – Faktor Yang Metode IVA di Wilayah Puskesmas
Mempengaruhi Perilaku Deteksi Dini Prembun Kabupaten Kebumen Tahun
Kanker Serviks Di Kecamatan Ngampel 2012. Universitas Indonesia. Fakultas
Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat Program Studi
Keperawatan Maternitas. No 1 Vol 1: 55- Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan
60 Kebidanan Komunitas. Depok (Skripsi)

21. World Health Organization (WHO).


2013. Comprehensive Cervical Cancer
Prevention And Control: A Healthier
Future For Girls and Women.
Switzerland

22. Yuliwati. 2012. Faktor – Faktor yang


Berhubungan dengan Perilaku WUS
dalam Deteksi Dini Kanker, Leher Rahim

You might also like