You are on page 1of 214

BAB 2

PROSES PENYUSUNAN
RDTR

2.1. STANDAR DALAM BIDANG INFORMASI GEOGRAFIS/GEOMATIKA YANG


DISUSUN OLEH BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

2.1.1. Jenis dan Muatan Peta dalam Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)

Dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang, sudah seyogyanya termuat peta RDTR

didalamnya , yang sekurang-kurangnya memuat jenis peta:

1. Peta Profil Wilayah Perencanaan, yang meliputi:

(a) Peta orientasi

(b) Peta batas administrasi

(c) Peta guna lahan

(d) Peta rawan bencana

(e) Penetapan sebaran penduduk

(f) Peta jaringan prasarana eksisting

(g) Peta-peta tematik lainnya yang dirasa perlu untuk ditampilkan dalam album peta.

2. Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), yang meliputi:

(a) Peta rencana pola ruang

(b) Peta rencana jaringan prasarana

(c) Peta Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-1
Tabel II. 1
Jenis dan Muatan Peta dalam Penyusunan RDTR
No Nama Peta Muatan Peta
A. Peta Profil Wilayah Perencanaan
Peta skala kecil disesuaikan dengan ukuran kertas
1 Peta orientasi yang menunjukkan kedudukan geografis wilayah
perencanaan di dalam wilayah yang lebih luas.

Delineasi wilayah perencanaan:


a. Skala peta mengikuti ukuran kertas;
b. Setiap kabupaten atau kota serta wilayah
perencanaan dan sub wilayah perencanaan
2 Peta batas administrasi lainnya diberi warna berbeda; dan
c. Setiap delineasi wilayah perencanaan diberi
nama/kode wilayah perencanaan
bersangkutan.
Berisi delineasi jenis guna lahan yang ada di
seluruh wilayah perencanaan:
a. Skala peta mengikuti ukuran kertas; dan
3 Peta guna lahan b. Klasifikasi pemanfaatan ruangnya bebas sesuai
dengan apa yang ada di kenyataan (tidak
harus mengikuti klasifikasi untuk rencana pola
ruang).

Berisi delineasi wilayah rawan bencana menurut


tingkatan bahayanya:
4 Peta rawan bencana a. Skala peta mengikuti ukuran kertas; dan
b. Tingkatan bahaya bencana alam dinyatakan
dalam gradasi warna.
Berisi pola kepadatan penduduk tiap wilayah
perencanaan untuk menggambarkan dimana
terdapat konsentrasi penduduk:
a. Skala peta mengikuti ukuran kertas;
b. Klasifikasi kepadatan penduduk disesuaikan
Penetapan sebaran
5 dengan kondisi data, sekurangnya 3 (tiga)
penduduk interval dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)
interval; dan
c. Gradasi kepadatan penduduk (interval)
digambarkan dalam gradasi warna yang
simultan.

6 Peta-peta tematik lainnya yang dirasa perlu untuk ditampilkan dalam album peta.
B. Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-2
No Nama Peta Muatan Peta
a. Skala peta 1:5.000, bila tidak dapat disajikan
secara utuh dalam 1 lembar kertas, peta
disajikan beberapa lembar. Pembagian lembar
penyajian peta harus mengikuti angka bujur
dan lintang geografis yang beraturan, seperti
halnya pada peta dasar.
b. Pada setiap lembar peta harus dicantumkan
peta indeks dan nomor lembar peta yang
menunjukkan posisi lembar peta yang disajikan
di dalam wilayah Kabupaten/Kota secara
keseluruhan atau wilayah perencanaan yang
disusun RDTR-nya.
c. Setiap wilayah perencanaan dan subwilayah
perencanaan dicantumkan kode wilayahnya
d. Kandungan peta meliputi:
1 Peta rencana pola ruang  Batas wilayah wilayah perencanaan dan
subwilayah perencanaan yang didasarkan
pada batasan fisik
 Jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, dan
sungai
 Delineasi rencana zona dan sub zona yang
merupakan pembagian pemanfaatan
ruang berdasarkan fungsinya
 Pewarnaan zona disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan mengenai
ketelitian peta, sedangkan sub zona dibagi
sesuai ketentuan dan pada peta diberi
keterangan sistem kode.
Contoh : Zona perumahan (R), sub zona
perumahan kepadatan sangat tinggi warna di peta
adalah kuning tua dengan kode R-1.
2 Peta rencana jaringan Skala peta adalah 1:5000 yang terdiri dari :
prasarana a. Peta rencana jaringan pergerakan,
menggambarkan seluruh jaringan primer dan
jaringan sekunder pada wilayah perencanaan
yang meliputi jalan arteri, jalan kolektor, jalan
lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan
lainnya yang tidak termasuk dalam jaringan
pergerakan yang direncanakan dalam RTRW;
b. Peta rencana energi/kelistrikan,
menggambarkan seluruh jaringan subtransmisi,
jaringan distribusi primer (SUTUT, SUTET, SUTT),
jaringan distribusi sekunder, jaringan pipa

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-3
No Nama Peta Muatan Peta
minyak/gas bumi, dan seluruh bangunan
pendukung lain yang termasuk dalam jaringan-
jaringan tersebut;
c. Peta rencana pengembangan jaringan
telekomunikasi memuat rencana
pengembangan infrastruktur dasar
telekomunikasi berupa lokasi pusat
automatisasi sambungan telepon; jaringan
telekomunikasi telepon kabel (dari jaringan
kabel primer hingga jaringan kabel sekunder)
termasuk penyediaan stasiun telepon otomat,
rumah kabel, dan kotak pembagi; kebutuhan
penyediaan telekomunikasi telepon selular
termasuk infrastruktur telepon nirkabel berupa
lokasi menara telekomunikasi termasuk menara
Base Transceiver Station (BTS); dan sistem
jaringan televisi kabel seperti stasiun transmisi
dan jaringan kabel distribusi;
d. Peta rencana pengembangan jaringan air
minum memuat sistem penyediaan air minum
wilayah perencanaan mencakup sistem jaringan
perpipaan dan bukan jaringan perpipaan,
bangunan pengambil air baku, seluruh pipa
transmisi air baku dan instalasi produksi,
seluruh pipa unit distribusi hingga persil,
seluruh bangunan penunjang dan bangunan
pelengkap, dan bak penampung;
e. Peta rencana pengembangan jaringan drainase
memuat rencana jaringan drainase primer,
sekunder, tersier, lingkungan, dan apabila
kondisi topografi wilayah perencanaan
berpotensi terjadi genangan maka digambarkan
pula pada peta terkait lokasi kolam
retensi/sistem pemompaan/pintu air;
f. Peta rencana pengembangan jaringan air
limbah memuat seluruh sistem pembuangan on
site dan/atau off site di wilayah perencanaan
beserta seluruh bangunan pengolahan air
limbah; dan
g. Peta rencana jaringan prasarana lainnya
disesuaikan kebutuhan wilayah perencanaan,
misal peta rencana jalur evakuasi bencana.
3 Peta Sub BWP yang a. Skala peta 1:5.000, bila tidak dapat disajikan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-4
No Nama Peta Muatan Peta
secara utuh dalam 1 lembar kertas, peta
disajikan beberapa lembar. Pembagian lembar
penyajian peta harus mengikuti angka bujur
dan lintang geografis yang beraturan, seperti
halnya pada peta rupa bumi.
b. Pada setiap lembar peta harus dicantumkan
diprioritaskan
peta indeks dan nomor lembar peta yang
penanganannya
menunjukkan posisi lembar peta yang disajikan
di dalam wilayah perencanaan secara
keseluruhan.
c. Peta memuat delineasi lokasi yang
diprioritaskan penanganannya pada wilayah
perencanaan.

2.1.2. Spesifikasi Penyajian Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Spesifikasi penyajian peta RDTR terdiri dari spesifikasi teknis, prosedur penyajian, dan

reproduksi peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota.

2.1.2.1. Penyajian Muka Peta

Penyajian peta RDTR dibuat sesuai dengan ketentuan skala. Kriteria penyajian peta RDTR

antara lain:
a. Peta RDTR yang mencakup suatu BWP disajikan pada satu lembar kertas
b. Jika BWP terlalu luas maka peta RDTR dapat digambarkan dalam beberapa lembar

peta berdasarkan Sub BWP


c. Jika kriteria (a) dan (b) tidak dapat disajikan pada satu lembar kertas A1 dalam skala

1:5.000 maka peta pada kriteria (a) atau (b) dilengkapi dengan penyajian peta skala

1:5.000 pada beberapa lembar peta berdasarkan indeks RBI.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-5
Gambar 2. 1
Contoh Penyajian Peta

2.1.2.2. Cakupan Peta


Spesifikasi penyajian peta berdasarkan cakupan peta terbagi menjadi dua penyajian yaitu

penyajian berdasarkan BWP atau Sub BWP dan penyajian berdasarkan indeks.
1) Penyajian Berdasarkan BWP atau Sub BWP
Satu lembar peta rencana detail tata ruang maka skala penyajian peta disesuaikan

dengan BWP atau Sub BWP.


2) Penyajian Berdasarkan Indeks
Satu lembar peta RDTR berdasarkan indeks skala 1:5.000 mencakup daerah dengan

ukuran 1’15” lintang dan 1’15” bujur. Dalam hal yang khusus terdapat pengecualian

untuk mencakup pulau-pulau kecil atau suatu daratan yang kecil untuk menghindari

tambahan lembar peta.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-6
2.1.2.3. Grid peta
Spesifikasi penyajian peta berdasarkan grid peta terbagi menjadi dua penyajian yaitu

penyajian berdasarkan BWP atau Sub BWP dan penyajian berdasarkan indeks.

1) Penyajian Berdasarkan BWP atau Sub BWP


Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick dan interval grid disesuaikan dengan

BWP atau Sub BWP. Jumlah tick mark UTM dibuat secara proposional sesuai orientasi

peta, meliputi:
a. Pada lembar peta secara landcape maka jumlah tick mark sebanyak 5 - 8 tick

mark kekanan dan 5 – 8 tick mark kebawah

Gambar 2. 2
Lembar Peta Landcape

b. Pada lembar peta secara landscape memanjang maka jumlah tick mark

sebanyak 5 – 9 tick mark kekanan dan 4 – 6 tick mark kebawah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-7
Gambar 2. 3
Lembar Peta Landcape Memanjang

c. Pada lembar peta secara portrait sebanyak 4 – 6 tick mark kekanan dan 5 – 9

tick mark kebawah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-8
Gambar 2. 4
Lembar Peta Portrait

Pada tepi peta diberi label angka dan satuan UTM berwarna hitam.
2) Penyajian Berdasarkan Indeks
Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick pada tepi peta tiap 500 m, diberi label

angka dan satuan UTM berwarna hitam

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-9
Gambar 2. 5
Lembar Peta Indeks

2.1.2.4. Gratikul

Spesifikasi penyajian peta berdasarkan gratikul terbagi menjadi dua penyajian yaitu

penyajian berdasarkan gratikul penyajian peta satu RDTR dan gratikul penyajian lembar

peta per indeks.

1) Gratikul Penyajian Peta Satu RDTR


Gratikul digambarkan dengan garis penuh berwarna biru dengan interval gratikul

menyesuaikan BWP atau Sub BWP. Jumlah kotak yang dibentuk gratikul dibuat secara

proposional sesuai orientasi peta, meliputi:


1. Pada lembar peta secara landcape maka jumlah kotak yang dibentuk 6 – 8 kotak

ke kanan dan 6 – 8 kotak ke bawah (Gambar 2.2)


2. Pada lembar peta secara landscape memanjang maka jumlah kotak yang

dibentuk 7-10 kotak ke kanan dan 5 – 7 kotak ke bawah (Gambar 2.3)


3. Pada lembar peta secara portrait maka jumlah kotak yang dibentuk 5 – 7 kotak

ke kanan dan 7 – 10 kotak ke bawah (Gambar 2.4)


Pada tepi peta diberi label angka dan satuan koordinat berwarna biru.
2) Gratikul Penyajian Lembar Peta Per Indeks

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-10
Gratikul digambarkan dengan garis penuh berwarna biru tiap 15” (detik) dan pada

tepi peta diberi label angka dan satuan koordinat berwarna biru.

Gambar 2. 6
Ketentuan Teknis Lembar Peta

2.1.2.5. Penulisan nama unsur

Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah administrasi yang

dicantumkan di dalam peta adalah nama yang telah disahkan oleh instansi yang

berwenang. Penulisan nama unsur rupa bumi mengikuti kaidah penulisan nama

unsur rupa bumi yang baku.

2.1.2.6. Simbol peta

Simbol digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur yang tercantum di

dalam peta. Simbol unsur-unsur peta RDTR skala 1:5.000 disajikan sebagai

berikut.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-11
Tabel II. 2
Simbol, Notasi, dan Jenis Penggambaran Unsur-Unsur Peta Dasar RDTR
Simbol Spesifikasi
Jenis Tipe dan/atau CMYK HSV(360 Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)

A. Ibukota 00 00 00
Point (Titik) 00 00 00 00 00 00
1. Ibukota Kabupaten/Kota 100

00 00 00
2. Ibukota Kecamatan Point (Titik) 00 00 00 00 00 00
100

00 00 00
3. Ibukota Kelurahan/Desa Point (Titik) 00 00 00 00 00 00
100

B. Kantor Pemerintahan Jenis Huruf : Arial


Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
1. Kantor Kepresidenan Warna Huruf: Hitam

Jenis Huruf : Arial


2. Kantor Gubernur Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam

Jenis Huruf : Arial


3. Kantor Walikota Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam
Jenis Huruf : Arial
4. Kantor Bupati Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam
Jenis Huruf : Arial
5. Kantor Camat Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam
Jenis Huruf : Arial
6. Kantor Kepala Lurah Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam
Jenis Huruf : Arial
7. Kantor Kepala Desa Point (Titik) 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf: Hitam

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-12
Simbol Spesifikasi
Jenis Tipe dan/atau CMYK HSV(360 Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
100 00
C. Garis Pantai Line (Garis) 00 255 255 180 100 100
00 00
D. Batas Administrasi 00 00 00 Tebal: 0,6 mm
Line (Garis) 00 00 00 00 00 00 Outline: white 0,8 mm
1. Batas Negara 100

00 00 00 Tebal: 0,6 mm
2. Batas Provinsi Line (Garis) 00 00 00 00 00 00 Outline: white 0,8 mm
100

00 00 00 Tebal: 0,5 mm
3. Batas Kabupaten/Kota Line (Garis) 00 00 00 00 00 00 Mask: white 0,7 mm
100

00 00 00 Tebal: 0,4 mm
4. Batas Kecamatan Line (Garis) 00 00 00 00 00 00 Mask: white 0,65 mm
100

00 00 00 Tebal: 0,35 mm
5. Batas Kelurahan/Desa Line (Garis) 00 00 00 00 00 00 Mask: white 0,5 mm
100
00 00 00
6. Batas Dusun Line (Garis) 00 00 00 00 00 00
100
E. Batas Perencanaan 41 71 73
Line (Garis) 150 74 68 4 54 59 Tebal: 0,7 mm
1. Batas BWP 0
41 71 73
2. Batas Sub BWP Line (Garis) 150 74 68 4 54 59 Tebal: 0,45 mm
0
41 71 73
3. Batas Blok Line (Garis) 150 74 68 4 54 59 Tebal: 0,45 mm
0
41 71 73
4. Batas Sub blok Line (Garis) 150 74 68 4 54 59
0

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-13
Simbol Spesifikasi
Jenis Tipe dan/atau CMYK HSV(360 Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Toponimi sungai
F. Perairan 100 00
Area 00 255 255 180 100 100 digambarkan sesuai
1. Sungai 00 00
bentuk sungai.
Ukuran huruf toponimi
100 00
2. Danau Area 00 255 255 180 100 100 danau disesuaikan luas
00 00
danau
00 57 57
Area 255 110 110 0 57 100
00
G. Prasarana Transportasi Hanya digunakan
1. Jaringan Jalan 00 57 57 untuk peta yang tidak
Line (Garis) 255 110 110 0 57 100
00 menampilkan fungsi
jalan.
2. Jalur Kereta Api Line (Garis) 0 0 0 100 000 000 Tebal: 0,2 mm
3. Jembatan Line (Garis) 0 0 0 100 000 000 Tebal: 0,45 mm
Khusus pada pola
100 00 ruang digambarkan
H. Bangunan Area 178 178 178 00 00 70
00 00 dalam outline tanpa
fill

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-14
Ketentuan penyajian simbol peta antara lain:
1) Khusus pada peta rencana pola ruang, setiap zona atau subzona diwakilkan dengan simbol warna dan diberikan kode.

Tabel II. 3
Simbol, Notasi, dan Jenis Penggambaran Unsur-Unsur Peta Rencana Pola Ruang
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
A. Kawasan Lindung
Outline
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan CMYK: 33 20 61 0
lindung yang mempunyai fungsi RGB: 171 205 100
pokok sebagai perlindungan
HSV: 79 51 80
1. Hutan Lindung Area sistem penyangga kehidupan 52 21 55 0 122 202 115 115 43 79
untuk mengatur tata air,
Tebal: 0,3 pt
mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut,
dan memelihara kesuburan tanah
2. Perlindungan Area Peruntukan ruang yang 33 6 31 0 170 240 175 124 29 94
terhadap kawasan merupakan bagian dari kawasan
bawahannya lindung yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan
terhadap kawasan di
bawahannya meliputi kawasan
gambut dan kawasan resapan air

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-15
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi
3. Perlindungan pokok sebagai perlindungan
Area 37 17 65 0 160 212 90 85 58 83
setempat terhadap sempadan pantai,
sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk, dan
kawasan sekitar mata air
Area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat
4. Ruang terbuka hijau Area terbuka, tempat tumbuh 33 3 47 0 171 247135 101 45 97
tanaman, baik yang tumbuh
tanaman secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam

Peruntukan ruang yang


merupakan bagian dari kawasan
lindung yang memiliki ciri khas
tertentu baik di darat maupun di
5. Suaka alam dan perairan yang mempunyai fungsi
Area 43 10 75 0 145 230 65 91 72 90
cagar budaya pokok sebagai kawasan
pengawetan keragaman jenis
tumbuhan, satwa dan
ekosistemnya beserta nilai
budaya dan sejarah bangsa

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-16
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
6. Zona lindung
Area lindung yang belum 22 6 56 0 200 240 112 79 53 94
lainnya
terdefinisikan berdasar kriteria
sebelumnya
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari
kawasan lindung yang memiliki
ciri khas tertentu baik di darat
7. Rawan bencana maupun di perairan yang sering
Area 45 8 25 0 140 235 190 152 40 92
alam atau berpotensi tinggi
mengalami tanah longsor,
gelombang pasang/tsunami,
banjir, letusan gunung berapi,
dan gempa bumi
B. Kawasan Budidaya
Outline
1. Zona Perumahan Area 0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
CMYK: 4 21 52 0
a. Rumah kepadatan Peruntukan ruang yang 0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
RGB: 245 202 122
sangat tinggi merupakan bagian dari kawasan
HSV: 39 50 96
budi daya difungsikan untuk
tempat tinggal atau hunian
Tebal: 0,3 pt
dengan perbandingan yang
sangat besar antara jumlah
bangunan rumah dengan luas
lahan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-17
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
b. Rumah kepadatan
tempat tinggal atau hunian 0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
tinggi
dengan perbandingan yang
besar antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
c. Rumah kepadatan tempat tinggal atau hunian
0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
sedang dengan perbandingan yang
hampir seimbang antara jumlah
bangunan rumah dengan luas
lahan
d. Rumah kepadatan Peruntukan ruang yang 0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
rendah merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
tempat tinggal atau hunian
dengan perbandingan yang kecil
antara jumlah bangunan rumah
dengan luas lahan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-18
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
e. Rumah kepadatan tempat tinggal atau hunian
0 5 28 0 255 242 184 49 28 100
sangat rendah dengan perbandingan yang
sangat kecil antara jumlah
bangunan rumah dengan luas
lahan
2. Zona Perdagangan 240 222 Outline
Area 6 13 25 0 38 20 94
dan Jasa 191 CMYK: 4 21 52 0
a. Tunggal Peruntukan ruang yang 6 13 25 0 240 222 38 20 94 RGB: 245 202 122
merupakan bagian dari kawasan 191 HSV: 39 50 96
budi daya difungsikan untuk
pengembangan kelompok Tebal: 0,3 pt
kegiatan perdagangan dan/atau
jasa, tempat bekerja, tempat
berusaha, tempat hiburan dan
rekreasi dengan skala pelayanan
regional yang dikembangkan
dalam bentuk tunggal secara
horisontal maupun vertikal

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-19
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
pengembangan kelompok
kegiatan perdagangan dan/atau
jasa, tempat bekerja , tempat 240 222
b. Deret 6 13 25 0 38 20 94
berusaha, tempat hiburan dan 191
rekreasi dengan skala pelayanan
regional berupabangunan
tunggal dengan atap
menyambung untuk 2 (dua) unit
toko/tempat usaha.

Peruntukan ruang yang


merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
pengembangan kelompok
kegiatan perdagangan dan/atau 240 222
c. Kopel 6 13 25 0 38 20 94
jasa, tempat bekerja, tempat 191
berusaha, tempat hiburan dan
rekreasi dengan skala pelayanan
regional yang dikembangkan
dalam bentuk deret

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-20
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)

3. Zona Perkantoran Area 5 29 49 0 242 181 130 27 46 95

Peruntukan ruang yang


merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk
a. Pemerintah 5 29 49 0 242 181 130 27 46 95
pengembangan kegiatan
pemerintahan dan pelayanan Outline
masyarakat
CMYK: 4 21 52 0
RGB: 245 202 122
Peruntukan ruang yang HSV: 39 50 96

merupakan bagian dari kawasan


Tebal: 0,3 pt
budi daya difungsikan untuk
pengembangan kelompok
kegiatan perkantoran swasta,
b. Swasta 5 29 49 0 242 181 130 27 46 95
jasa, tempat bekerja, tempat
berusaha dengan fasilitasnya
yang dikembangkan dengan
bentuk tunggal /renggang secara
horizontal maupun vertikal

4. Zona Industri Area 23 34 49 0 196 168 130 35 34 77 Outline

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-21
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Zona industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan
baku serta memiliki proses kimia
yang menghasilkan produk zat
a. Industri Kimia Dasar kimia dasar, seperti asam sulfat 23 34 49 0 196 168 130 35 34 77
(H2SO4) dan ammonia (NH3),
seperti, Industri kertas, semen,
obatobatan, pupuk, kaca, dan
lain-lain
Zona industri bahan logam dan
produk dasar yang menghasilkan
bahan baku dan bahan setengah CMYK: 4 21 52 0
b. Industri Mesin dan RGB: 245 202 122
jadi, seperti industri peralatan 23 34 49 0 196 168 130 35 34 77
Logam Dasar HSV: 39 50 96
listrik, mesin, besi beton, pipa
baja, kendaraan bermotor, Tebal: 0,3 pt
pesawat terbang, dan lain-lain
Zona industri dengan modal kecil
dan tenaga kerja yang sedikit
dengan peralatan ederhana.
Biasanya merupakan industri
c. Industri Kecil yang dikerjakan per orang atau 23 34 49 0 196 168 130 35 34 77
rumah tangga, seperti industri
roti, kompor minyak, makanan
ringan, minyak goreng curah
dan lain-lain

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-22
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
d. Aneka Industri Industri yang menghasilkan 23 34 49 0 196 168 130 35 34 77
beragam kebutuhan konsumen
dibedakan ke dalam 4 golongan,
yaitu:
1. Aneka pengolahan pangan
yang menghasilkan
kebutuhan pokok di bidang
pangan seperti garam, gula,
margarine, minyak goreng,
rokok, susu, tepung terigu
2. Aneka pengolahan sandang
yang menghasilkan
kebutuhan sandang, seperti
bahan tenun, tekstil, industri
kulit dan pakaian jadi
3. Aneka kimia dan serat yang
mengolah bahan baku
melalui proses kimia
sehingga menjadi barang
jadi yang dapat
dimanfaatkan, seperti ban
kendaraan, pipa paralon,
pasta gigi, sabun cuci, dan
korek api
4. Aneka bahan bangunan yang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-23
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
mengolah aneka bahan
bangunan, seperti industri
kayu, keramik, kaca dan
marmer
5. Zona Sarana Outline
Area 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
Pelayanan Umum CMYK: 4 21 52 0
a. Pendidikan Peruntukan ruang yang 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86 RGB: 245 202 122
merupakan bagian dari kawasan HSV: 39 50 96
budi daya yang dikembangkan
untuk Tebal: 0,3 pt
sarana pendidikan dasar sampai
dengan pendidikan tinggi,
pendidikan formal dan informal,
serta dikembangkan secara
horizontal dan vertikal

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-24
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk
manampung fungsi transportasi
b. Transportasi dalam upaya untuk mendukung 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
kebijakan pengembangan sistem
transportasi yang tertuang
didalam rencana tata ruang yang
meliputi transportasi darat,
udara, dan perairan
c. Kesehatan Peruntukan ruang yang 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk
pengembangan sarana
kesehatan dengan hierarki dan
skala pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk yang
akan dilayani yang
dikembangkan secara horizontal
dan vertikal

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-25
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk menampung sarana
olahraga baik dalam bentuk
d. Olahraga 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
terbuka maupun tertutup sesuai
dengan lingkup pelayanannya
dengan hierarki dan skala
pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk menampung sarana sosial
e. Sosial Budaya budaya dengan hierarki dan skala 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk yang
dikembangkan secara horizontal
maupun vertikal
f. Peribadatan Peruntukan ruang yang 14 27 51 0 219 186 125 39 43 86
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
untuk menampung sarana
ibadah dengan hierarki dan skala

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-26
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk
6. Zona Peruntukan Outline
Area 14 20 33 0 219 204 171 41 22 86
Lainnya CMYK: 4 21 52 0
Peruntukan ruang yang RGB: 245 202 122
dikembangkan untuk HSV: 39 50 96
menampung kegiatan yang
berhubungan dengan Tebal: 0,3 pt
a. Pertanian pengusahaan mengusahakan 14 20 33 0 219 204 171 41 22 86
tanaman tertentu, pemberian
makanan, pengkandangan, dan
pemeliharaan hewan untuk
pribadi atau tujuan komersial
b. Pertambangan Peruntukan ruang yang 14 20 33 0 219 204 171 41 22 86
dikembangkan untuk
menampung kegiatan
pertambangan bagi daerah yang
sedang maupun yang akan
segera melakukan kegiatan
pertambangan
golongan bahan galian A, B, dan
C

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-27
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan
c. Pariwisata 14 20 33 0 219 204 171 41 22 86
untuk mengembangkan kegiatan
pariwisata baik alam, buatan,
maupun budaya
Kawasan yang diperuntukkan
bagi perikanan, baik berupa
d. Perikanan 14 20 33 0 219 204 171 41 22 86
pertambakan/kolom maupun
penangkapan.
7. Zona Peruntukan Outline
Area 0 24 38 0 255 194 158 22 38 100
Khusus CMYK: 4 21 52 0
a. Pertanahan dan Peruntukan tanah yang 0 24 38 0 255 194 158 22 38 100 RGB: 245 202 122
Keamanan (Hankam) merupakan bagian dari kawasan HSV: 39 50 96
budi daya yang dikembangkan
untuk menjamin kegiatan dan Tebal: 0,3 pt
pengembangan bidang
pertahanan dan keamanan
seperti kantor,
instalasi hankam, termasuk
tempat latihan baik pada tingkat
nasional, Kodam, Korem, Koramil,
dsb

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-28
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)
Peruntukan tanah di daratan
dengan batas-batas tertentu
yang yang digunakan sebagai
b. TPA 0 24 38 0 255 194 158 22 38 100
tempat untuk menimbun sampah
dan merupakan bentuk terakhir
perlakuan sampah
Peruntukan tanah yang terdiri
atas daratan dengan batas batas
tertentu yang berfungsi untuk
tempat pembuangan segala
c. IPAL 0 24 38 0 255 194 158 22 38 100
macam air buangan (limbah)
yang berasal dari limbah-limbah
domestik, industri, maupun
komersial dan lain-lainnya
Outline
8. Zona Peruntukan
Area 0 16 48 0 255 214 133 40 48 100 CMYK: 4 21 52 0
Campuran
RGB: 245 202 122
a. Perumahan, dan Peruntukan lahan budi daya yang 0 16 48 0 255 214 133 40 48 100 HSV: 39 50 96
Perdagangan/Jasa terdiri atas daratan dengan batas
tertentu yang berfungsi Tebal: 0,3 pt
campuran antara perumahan dan
perdagangan/jasa

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-29
Spesifikasi
Simbol dan/atau
Jenis Tipe Pengertian CMYK HSV(360 Keterangan
Notasi Rgb (255)
(%) 100 100)

Peruntukan lahan budi daya yang


terdiri atas daratan dengan batas
b. Perumahan dan
tertentu yang berfungsi 0 16 48 0 255 214 133 40 48 100
Perkantoran
campuran antara perumahan dan
perkantoran

Peruntukan lahan budi daya yang


terdiri atas daratan dengan batas
c. Perkantoran dan
tertentu yang berfungsi 0 16 48 0 255 214 133 40 48 100
Perdagangan/Jasa
campuran antara perkantoran
dan perdagangan/jasa

Ruang terbuka di bagian wilayah


perkotaan yang tidak termasuk Outline
dalam kategori RTH, berupa
CMYK: 4 21 52 0
9. Zona Ruang Terbuka lahan yang diperkeras atau yang RGB: 245 202 122
Area 11 17 38 0 227 212 158 47 30 89
Non Hijau (RTNH) berupa badan air, maupun HSV: 39 50 96
kondisi permukaan tertentu yang
tidak dapat ditumbuhi tanaman Tebal: 0,3 pt
atau berpori

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-30
Tabel II. 4
Simbol, Notasi, dan Jenis Penggambaran Unsur-Unsur Peta Rencana Jaringan Prasarana
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
A. Jaringan Jalan
Jalan alternatif untuk
mengatasi kemacetan
lalu
lintas ataupun untuk Outline
1. Jalan mempersingkat jarak CMYK: 0 0 0
Tol/Bebas Garis dari satu tempat ke 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100 100
Hambatan tempat lain. Untuk RGB: 0 0 0
melewatinya para HSV: 0 0 0
pengguna harus
membayar sesuai tarif
yang berlaku.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-31
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Jalan yang
dikembangkan
untuk melayani dan
menghubungkan kota-
kota
antar pusat kegiatan
nasional dan pusat Outline
2. Jalan Arteri Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
kegiatan wilayah, juga
antar kota yang CMYK: 0 0 0
melayani kawasan 100
berskala besar dan/atau RGB: 0 0 0
cepat berkembang HSV: 0 0 0
dan/atau pelabuhan-
pelabuhan utama.
a. Jalan Arteri
Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
Primer
b. Jalan Arteri
Garis 0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
Sekunder

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-32
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Jalan yang
dikembangkan
untuk melayani dan
menghubungkan kota-
kota
antar pusat kegiatan
nasional, antar pusat
kegiatan nasional dan Outline
3. Jalan Kolektor Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
pusat kegiatan wilayah, CMYK: 0 0 0
dan antar kota yang 100
melayani kawasan RGB: 0 0 0
berskala besar dan/atau HSV: 0 0 0
cepat berkembang
dan/atau pelabuhan-
pelabuhan
utama.
a. Jalan
Kolektor Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
Primer
b. Jalan
Kolektor Garis 0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
Sekunder

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-33
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Jalan yang
dikembangkan
untuk melayani dan
menghubungkan kota-
kota
antar pusat kegiatan
4. Jalan Lokal Garis wilayah dan pusat 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100 Outline
kegiatan lokal dan/ CMYK: 0 0 0
atau kawasan-kawasan 100
berskala kecil dan/atau RGB: 0 0 0
pelabuhan pengumpan HSV: 0 0 0
regional dan pelabuhan
pengumpan lokal
a. Jalan Lokal
Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
Primer
b. Jalan Lokal
Garis 0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
Sekunder
Outline

5. Jalan CMYK: 0 0 0
Garis 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100 100
Lingkungan
RGB: 0 0 0
HSV: 0 0 0
B. Jaringan Energi
1. Jaringan Listrik
a. Kawat Garis Silang : Silang : Silang : Silang : Ukuran
Saluran Udara 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 2 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-34
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
i. Jaringan
transmisi Silang : Silang : Silang :
Jaringan listrik Silang : Ukuran
tegangan 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
Garis berkapasitas 3,2 mm
ultra tinggi Garis : Garis : Garis :
750 KV. Garis : 1,8 mm
(SUTUT) – 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
750 KV
ii. Jaringan
tramsmisi Silang : Silang : Silang :
tegangan Jaringan listrik Silang : Ukuran
100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
extra Garis berkapasitas 2,5 mm
tinggi 500 KV. Garis : Garis : Garis :
Garis : 1,2 mm
(SUTET) – 0 33 100 0 255 170 0 40 100 100
500 KV
iii. Jaringan
transmisi Silang : Silang : Silang :
Jaringan listrik Silang : Ukuran
tegangan 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
Garis berkapasitas 2 mm
tinggi Garis : Garis : Garis :
275 KV. Garis : 0,85 mm
(SUTT) – 0 22 88 0 255 200 30 45 88 100
275 KV

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-35
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
iv. Jaringan
transmisi Silang : Silang : Silang :
Jaringan listrik Silang : Ukuran
tegangan 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
Garis berkapasitas 1,8 mm
menengah Garis : Garis : Garis :
150 KV. Garis : 0,6 mm
(SUTM) – 0 18 88 0 255 210 30 48 88 100
150 KV

v. Jaringan
transmisi Silang : Silang : Silang :
Jaringan listrik Silang : Ukuran
tegangan 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
Garis berkapasitas 1,8 mm
rendah Garis : Garis : Garis :
70 KV. Garis : 0,4 mm
(SUTR) – 0 10 92 0 255 230 20 54 92 100
70 KV

Silang : Silang : Silang :


Silang : Ukuran
b. Kabel Bawah Jaringan energi listrik 78 34 100 0 56 168 0 100 100 66
Garis 2 mm
Tanah kabel bawah tanah Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran
c. Kabel Bawah Jaringan energi listrik 33 100 10 0 170 0 230 285 100 90
Garis 2 mm
Laut kabel bawah laut Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
d. Jaringan Garis Jaringan yang dibuat Silang : Silang : Silang : Silang : Ukuran
Distribusi untuk mendistribusikan 0 100 23 0 255 0 197 314 100 100 2 mm
energi
Garis : Garis : Garis : Garis : 0,5 mm
listrik.
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-36
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Bangunan sebagai Gardu : Gardu : Gardu :


tempat 0 0 0 100 000 000 Gardu : 5 mm
distribusi arus listrik.
Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
2. Gardu Induk Titik
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Outline : 6,35
Outline : Outline : Outline : mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100

Bangunan yang Petir : Petir : Petir : Petir : 5 mm


0000 255 255 255 0 0 100
menjadi tempat mesin Kotak : 5,5 mm
3. Pembangkit
pemb angkit tenaga Kotak : Kotak : Kotak :
Listrik Tenaga Titik Outline : 6,35
listrik dengan 100 70 34 0 0 77 168 213 100 66
mm
Air (PLTA)
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline :
air 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
menjadi tempat mesin 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
4. Pembangkit
pembangkit tenaga Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Listrik Tenaga Titik
listrik dengan 0 0 0 49 130 130 130 0 0 51
Uap (PLTU) Outline : 6,35
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
uap 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
5. Pembangkit Titik Bangunan yang Petir : Petir : Petir : Petir : 5 mm
Listrik Tenaga menjadi 0000 255 255 255 0 0 100
Kotak : 5,5 mm
Gas (PLTG) tempat mesin Kotak : Kotak : Kotak :
Outline : 6,35
pembangkit

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-37
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
tenaga listrik dengan 10 100 100 0 230 0 0 0 100 90
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
gas. 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
menjadi 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
6. Pembangkit tempat mesin Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Litrik Tenaga Titik pembangkit 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Diesel (PLTD) tenaga listrik dengan Outline : 6,35
Outline : Outline : Outline : mm
menggunakan tenaga
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
diesel.
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
menjadi 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
7. Pembangkit tempat mesin Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Listrik Tenaga Titik pembangkit 57 12 14 0 110 225 220 177 51 88
Nuklir (PLTN) tenaga listrik dengan Outline : 6,35
Outline : Outline : Outline : mm
menggunakan tenaga
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
nuklir.
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
menjadi 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
8. Pembangkit tempat mesin
Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Listrik Tenaga Titik pembangkit
0 0 84 0 255 255 40 60 84 100
Surya(PLTS) tenaga listrik dengan Outline : 6,35
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
matahari. 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-38
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
menjadi 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
9. Pembangkit tempat mesin
Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Listrik Tenaga Titik pembangkit
76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Bayu (PLTB) tenaga listrik dengan Outline : 6,35
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
angin 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Bangunan yang Petir : Petir : Petir :
10. Pembangkit menjadi 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
Listrik Tenaga tempat mesin
Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Panas Bumi Titik pembangkit
2 84 33 0 250 40 170 32 84 98
(PLTP) tenaga listrik dengan Outline : 6,35
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
panas bumi. 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Bangunan yang
menjadi Petir : Petir : Petir :
tempat mesin 0000 255 255 255 0 0 100 Petir : 5 mm
11. Pembangkit Titik pembangkit Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Listrik Lainnya tenaga listrik dengan 0 0 0 100 000 000
Outline : 6,35
menggunakan tenaga Outline : Outline : Outline : mm
selain yang telah 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
disebutkan di atas
12. Jaringan Pipa Garis Jaringan prasarana Outline/Garis Outline/Garis: Outline/Garis: Kotak : Ukuran
Gas utama yang : 255 170 40 36 84 100 1,8 mm
mendukung seluruh 0 33 84 0
Garis : 0,5 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-39
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
kebutuhan gas, di
permukaan tanah atau
di bawah permukaan
tanah.
Kotak: Kotak: Kotak:
Jaringan transmisi yang Kotak : Ukuran
a. Pipa Gas 78 35 100 0 55 165 0 100 100 65
Garis mendukung seluruh 1,8 mm
Transmisi Garis: Garis: Garis:
kebutuhan gas. Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Jaringan distribusi yang Kotak: Kotak: Kotak:
Kotak : Ukuran
b. Pipa Gas mendukung seluruh 34 78 100 0 168 56 0 20 100 66
Garis 1,8 mm
Distribusi kebutuhan gas.z Garis: Garis: Garis:
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
C. Jaringan Komunikasi
Tempat atau instalasi Obyek : Obyek : Obyek :
bangunan telepon 0000 255 255 255 0 0 100 Obyek : 5 mm
1. Stasiun
Telepon otomat yang menjadi Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Titik
Otomat pusat atau 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67 Outline : 6,35
penghubung jaringan Outline : Outline : Outline: mm
telepon. 0000 255 255 255 0 0 100
2. Kantor Pos Titik Tempat yang Obyek : Obyek : Obyek : Obyek : 5 mm
Besar mempunyai fungsi 0000 255 255 255 0 0 100
Kotak : 5,5 mm
menyelenggarakan Kotak : Kotak : Kotak :
Outline : 6,35
kirim mengirim barang, 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
mm
surat, uang dan Outline : Outline : Outline:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-40
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
sebagainya dengan
skala pelayanan 0000 255 255 255 0 0 100
regional
Tempat yang
mempunyai fungsi Obyek : Obyek : Obyek :
menyelenggarakan 0000 255 255 255 0 0 100 Obyek : 5 mm
3. Kantor Pos kirim mengirim barang, Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Titik
Kecil surat, uang dan 41 10 100 0 150 230 0 81 100 90 Outline : 6,35
sebagainya dengan Outline : Outline : Outline: mm
skala pelayanan kota 0000 255 255 255 0 0 100
atau lokal.
Obyek : Obyek : Obyek :
0000 255 255 255 0 0 100 Obyek : 5 mm
Bangunan berfungsi
Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
4. Stasiun Bumi Titik sebagai stasiun
76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
telekomunikasi. Outline : 6,35
Outline : Outline : Outline: mm
0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : Obyek : Obyek :
Bangunan sebagai 0000 255 255 255 0 0 100 Obyek : 5 mm
5. Pusat
tempat yang
Automasi Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Titik merupakan pusat
Sambungan 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
automiatisasi Outline : 6,35
Telepon Outline : Outline : Outline: mm
sambungan telepon.
0000 255 255 255 0 0 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-41
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

6. Menara
telekomunika Obyek : Obyek : Obyek :
Bangunan sebagai 0000 255 255 255 0 0 100 Obyek : 4 mm
si (BTS) untuk
tempat yang
pemanfaatan Kotak : Kotak : Kotak : Kotak : 5,5 mm
Titik merupakan pusat
secara 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
automiatisasi Outline : 6,35
bersama- Outline : Outline : Outline: mm
sambungan telepon.
sama antar 0000 255 255 255 0 0 100
operator
Rangkaian perangkat Diameter : 2,8
7. Jaringan mm
Garis telekomunikasi jaringan 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Mikro Digital
mikro digital. Tebal : 0,5 mm

Rangkaian perangkat Diameter : 2,8


8. Jaringan mm
Garis telekomunikasi jaringan 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Mikro Analog
mikro analog Tebal : 0,5 mm

Rangkaian perangkat Diameter : 2,8


9. Jaringan Serat mm
Garis telekomunikasi jaringan 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Optik
serat optik Tebal : 0,5 mm

Rangkaian perangkat Diameter : 2,8


10. Jaringan mm
Garis telekomunikasi jaringan 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Kabel Laut
kabel laut Tebal : 0,5 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-42
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Rangkaian perangkat Diameter : 2,8


11. Jaringan mm
Garis telekomunikasi jaringan 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Internasional
internasional Tebal : 0,5 mm

Saluran pembawa atau


Diameter : 2,8
12. Transmisi transmisi tenaga atau mm
Garis 76 33 100 60 170 0 99 100 67
Kabel Laut arus listrik bawah laut
Tebal : 0,5 mm
yang sedang dikerjakan

Saluran pembawa atau


13. Transmisi Diameter : 2,8
transmisi tenaga atau mm
Kabel Laut Garis 76 33 100 60 170 0 99 100 67
arus listrik bawah laut
Konstruksi Tebal : 0,5 mm
yang sedang dikerjakan
D. Jaringan Lainnya (Sistem Persampahan)
Tempat sebelum
1. Tempat sampah diangkut ke Segitiga : Segitiga : Segitiga : Arial Narrow 3
penampungan tempat pendaur ulang, 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Titik Segitiga : 6
sementara pengolahan dan/atau Outline : Outline : Outline :
(TPS) tempat pengolahan 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100 Outline : 7
sampah terpadu
2. Tempat Titik Tempat Segitiga : Segitiga : Segitiga : Arial Narrow 3
Pengolahan dilaksanakannya 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Segitiga : 6
Sampah kegiatan pengumpulan, Outline : Outline : Outline :
Outline : 7
Terpadu (TPST) pemilahan, 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100
penggunaan ulang,

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-43
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
pendaur ulang,
pengolahan, dan
pemrosesan akhir
sampah
Tempat memroses dan
mengembalikan Segitiga : Segitiga : Segitiga : Arial Narrow 3
3. Tempat
sampah ke media 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Pemrosesan Titik Segitiga : 6
lingkungan secara Outline : Outline : Outline :
Akhir (TPA) Outline : 7
aman bagi manusia dan 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100
lingkungan
E. Jaringan Sumberdaya Air
1. Fasilitas air
Garis
bersih
Saluran atau pipa Diameter : 3,5
a. Pipa air mm
Garis transmisi air bersih 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
bersih primer
utama/primer. Tebal : 0,35 mm
Saluran atau pipa
b. Pipa air Diameter : 3,5
transmisi air bersih 80 29 0 0 80 29 0 0 80 29 0 0 mm
bersih Garis
sekunder yang
sekunder Tebal : 0,35 mm
digunakan.
c. Jalur Segitiga : 2,8
Jalur distribusi air 100 69 6 0 100 69 6 0 100 69 6 0 mm
distribusi air Garis
bersih.
bersih Tebal : 0,35 mm
2. Sistem Garis
pengendali

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-44
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
banjir
a. Saluran Diamond : 3,2
Saluran pengendali mm
drainase Garis 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
banjir primer.
primer Tebal : 0,35 mm
b. Saluran Diamond : 3,2
Saluran pengendali mm
drainase Garis 80 29 0 0 50180 255 202 80 100
banjir sekunder
sekunder Tebal : 0,35 mm
Garis : Garis : Garis : Diamond : 3,5
c. Saluran air Saluran air hujan 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94 mm
Garis
hujan primer primer. Diamond : Diamond : Diamond : Tebal : 0,35 mm
14 41 100 0 220 150 0 41 100 86
Garis : Garis : Garis : Diamond : 3,5
d. Saluran air
Saluran air hujan 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94 mm
hujan Garis
sekunder. Diamond : Diamond : Diamond : Tebal : 0,35 mm
sekunder
0 22 100 0 255 200 0 47 100 100
3. Jaringan Irigasi Garis Jaringan irigasi adalah 61 10 18 0 100 230 210 170 57 90 Segitiga : 6,7
saluran, bangunan, dan mm
bangunan
Tebal : 0,35 mm
pelengkapnya yang
merupakan satu
kesatuan yang
diperlukan untuk
penyediaan,
pembagian, pemberian,

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-45
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
penggunaan, dan
pembuangan air irigasi
Saluran primer
membawa air dari
bendung ke saluran
Segitiga : Segitiga : Segitiga :
sekunder dan ke petak- Segitiga : 6,7
a. Saluran 84 92 53 0 40 20 120 253 83 47
Garis petak tersier yang diairi. mm
Irigasi Primer Garis : Garis : Garis :
Batas ujung saluran Tebal : 0,35 mm
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
primer adalah pada
bangunan bagi yang
terakhir
Saluran sekunder
membawa air dari
saluran primer ke
b. Saluran petakpetak tersier yang Segitiga : 6,7
mm
Irigasi Garis dilayani oleh saluran 100 69 6 0 0 80 240 100 69 6 0
Sekunder sekunder tersebut. Tebal : 0,35 mm
Batas ujung saluran ini
adalah pada bangunan
sadap terakhir
c. Saluran Garis Saluran tersier Segitiga : Segitiga : Segitiga : Segitiga : 6,7
Irigasi Tersier membawa air dari 49 10 0 0 130 230 255 192 49 100 mm
bangunan sadap tersier Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
di jaringan utama ke 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
dalam petak tersier lalu

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-46
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
ke saluran kuarter.
Batas ujung saluran ini
adalah boks bagi
kuarter yang terakhir
Mengalirkan air lebih
dari saluran pembuang
sekunder ke luar daerah
Segitiga : Segitiga: Segitiga :
irigasi. Pembuang
d. Saluran 65 100 94 0 90 0 15 350 100 35 Segitiga : 6,7
primer sering berupa mm
Pembuangan Garis Garis : Garis : Garis :
saluran pembuang
Primer 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94 Tebal : 0,35 mm
alamiah yang
mengalirkan kelebihan
air tersebut ke sungai,
anak sungai atau ke laut
Menampung air dari
jaringan pembuang
tersier dan pembuang Segitiga : Segitiga: Segitiga :
e. Saluran Segitiga : 6,7
air tersebut ke 14 45 100 0 220 140 0 38 100 86
Pembuangan Garis mm
pembuang primer atau Garis : Garis : Garis :
Sekunder Tebal : 0,35 mm
langsung ke jaringan 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
pembuang alamiah dan
ke luar daerah irigasi
f. Saluran Garis Petak- petak tersier Segitiga : Segitiga: Segitiga : Segitiga : 6,7
Pembuangan yang termasuk dalam 0 24 100 0 255 195 0 46 100 100 mm
Tersier unit irigasi sekunder Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-47
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
yang sama dan
menampung air, baik
dari pembuang kuarter 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
maupun dari sawah-
sawah.
Bangunan yg berupa
urugan tanah, urugan
batu, beton, dan/atau
pasangan batu yang
dibangun selain untuk
menahan dan
menampung air, dapat
4. Bendungan Titik 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 5 mm
pula dibangun untuk
menahan dan
menampung limbah
tambang (tailing) atau
menampung lumpur
sehingga terbentuk
waduk.
5. Fasilitas Air
Titik
Bersih
Tempat atau keluar air
a. Mata Air Titik 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6mm
dari dalam tanah
Penahan aliran air
b. Intake Titik 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6mm
sungai

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-48
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Tempat pengolahan air
c. Instalasi
Titik sungai menjadi air yang 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6mm
Produksi
dapat dikonsumsi
d. Bak
Tempat penampunngan
Penampunga Titik 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6mm
air hasil produksi.
n
6. Fasilitas irigasi Titik
Kompleks bangunan
yang direncanakan di
sepanjang sungai atau
a. Bangunan aliran air untuk
Titik 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 5 mm
utama irigasi membelokkan air ke
dalam jaringan saluran
agar dapat dipakai
untuk keperluan irigasi
F. Jaringan
Pengelolaan Air
Limbah
a. Instalasi
Sistem sarana
Pengolahan
Titik pengolahan air limbah 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm
Air Limbah
terpusat
(IPAL)
b. Instalasi Titik Sistem pengolahan 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm
Pengolahan lumpur tinja yang
Lumpur Tinja berasal dari septitank.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-49
Spesifikasi
Jenis Tipe Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
(IPLT)
c. Sistem
prasarana
Sistem prasarana untuk
pengelolaan Titik 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm
pengelolaan limbah B3
lingkungan
(Limbah B3)
F. Jaringan Lainnya
Jalan yang dikhususkan
1. Jalur evakuasi
Garis untuk jalur evakuasi bila 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100 Tebal: 0,7 mm
bencana
terjadi bencana

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-50
2) Jika tidak ada pengecualian, titik tengah simbol di peta mempunyai korelasi

dengan titik tengah unsur. Dengan demikian, arah penempatan nama harus

sesuai dengan arah atau bentuk unsur.


3) Semua unsur dalam satu kelompok disajikan dengan mengingat prinsip

generalisasi, dan dengan pergeseran (displacement) paling kecil.


4) Semua simbol seperti sungai, jalan, jalur kereta api, dan jaringan prasarana

yang sejajar satu dengan lainnya, yang karena keterbatasan skala,

penempatannya dapat digeser dengan tetap mempertahankan bentuknya.


Jika unsur garis yang teratur dan tidak teratur berdekatan, maka yang digeser

adalah unsur yang tidak teratur. Jika terdapat unsur yang tingkatannya lebih

rendah daripada unsur utama, maka yang digeser adalah tingkatan yang lebih

rendah.
Contoh: Jaringan jalan dan jaringan listrik, maka yang digeser adalah jaringan

listrik.
5) Jika dua batas wilayah administratif berimpitan, maka batas wilayah

administraif yang lebih rendah tingkatannya ditiadakan atau tidak digambar.

2.1.2.7. Huruf

Jenis dan ukuran huruf yang digunakan di dalam peta RDTR skala 1:5.000

diuraikan di dalam Tabel II, III dan IV.

2.1.2.8. Singkatan unsur

Singkatan unsur yang digunakan di dalam peta RDTR skala 1:5.000 adalah

singkatan yang sudah baku untuk mewakili unsur-unsur, kecuali singkatan lain

yang dipandang perlu.


Contoh: Teluk disingkat Tj, Tanjung disingkat Tg, Pulau disingkat P, dan

sebagainya.

2.1.3. Tata Letak Peta

2.1.3.1. Orientasi Lembar Peta

Orientasi penyajian lembar peta dibuat secara landscape, kecuali pada RDTR yang

memiliki bentuk BWP/Sub BWP memanjang dari selatan ke utara maka peta dibuat secara

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-51
portrait sebagai upaya efisiensi. Pada RDTR yang memiliki bentuk BWP/Sub BWP

memanjang dari Barat ke Timur maka peta dibuat secara landscape memanjang.

Pada peta yang dibuat secara Landscape dan portrait maka informasi tepi peta terletak

disamping kanan muka peta, sedangkan peta yang secara Landscape memanjang maka

informasi tepi peta terletak dibawah muka peta. Informasi tepi peta terdiri dari:

1. Nama dan Logo Pemerintah Daerah


Tabel II. 5
Format Informasi Penyajian Nama dan Logo Pemerintah Daerah
pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
Isi Logo PEMDA
1a
Ukuran 2 cm x 2,5 cm
Isi Nama Kabupaten/Kota
1b Font Arial, Bold, 13 PEMERINTAH KOTA SALATIGA
Warna Hitam

2. Dokumen Perda RDTR


Tabel II. 6
Format Informasi Penyajian Dokumen Perda RDTR pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
PERATURAN DAERAH KOTA
Nomor Peraturan SALATIGA
Isi
Daerah tentang RDTR NOMOR TAHUN
2 TENTANG
Font Arial, Bold, 12,5 RENCANA DETAIL TATA RUANG
KOTA SALATIGA
Warna Hitam
TAHUN –

3. Judul Peta
Tabel II. 7
Format Informasi Penyajian Judul Peta pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
Isi Judul Peta
3 Font Arial, Bold, 18 PETA RENCANA POLA RUANG
Warna Hitam

4. Arah Mata Angin dan Skala

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-52
Tabel II. 8
Format Informasi Penyajian Arah Mata Angin dan Skala pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
Isi Sumber Peta
4a Ukuran 0,5 cm x 2 cm
Font Arial, bold, 9,5
Isi Skala Angka
4b Font Arial, Bold, 13 SKALA 1:5.000
Warna Hitam
Isi Skala Bar
4c Font Arial, 7,5
Warna Hitam

5. Proyeksi dan Datum


Tabel II. 9
Format Informasi Penyajian Proyeksi dan Datum pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
Proyeksi, Sistem grid, Proyeksi : ...................... Universal
Isi
Datum horisontal Tranverse Mercator
Font Arial, 8 Sistem Grid : ...................... Grid Geografi
5
dan Grid Universal Transverse Mercator
Warna Hitam Datum Horisontal : ...................... WGS 84
- Zone 49S

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-53
6. Inset Peta/Diagram Lokasi
Tabel II. 10
Format Informasi Penyajian Inset Peta/Diagram Lokasi pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
Isi Petunjuk letak peta
Judul: Arial, 5,5
Font Keterangan koordinat:
6a Arial, 4,5
Judul: Hitam
Warna Keterangan koordinat:
Arial, Biru

Isi Diagram lokasi


Judul: Arial, 5,5
Font Keterangan koordinat:
6b Arial, 4,5
Judul: Hitam
Warna Keterangan koordinat:
Arial, Biru

7. Legenda atau Keterangan Simbol pada Muka Peta


Tabel II. 11
Format Informasi Penyajian Legenda atau Keterangan Simbol
pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH
7
Isi Legenda

Font Judul: Arial, 12


Sub judul: Arial, 10
Keterangan: Arial, 10

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-54
Warna Hitam

8. Sumber dan Keterangan Riwayat Peta


Tabel II. 12
Format Informasi Penyajian Sumber dan Keterangan Riwayat Peta
pada Informasi Tepi Peta

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-55
NO KETERANGAN CONTOH
Isi Sumber Peta SUMBER PETA DAN RIWAYAT PETA
8a Font Arial, 8 - Peta RBI skala 1:25.000 Lembar (nomor lembar
Warna Hitam peta), Badan Informasi Geospasial, (tahun)
Isi Riwayat Peta - Survai Lapangan, (tahun)
Font Arial, 8 - Peta Dasar dibuat berdasarkan interpretasi Citra
Satelit resolusi detail (Citra ________
8b
perekaman ________ dan Survai Lapangan Tim
Warna Hitam
Penyusun Tahun _____.
- Hasil Analisis Tim Penyusun, (tahun)
Isi Keterangan KETERANGAN :
8c Font Arial, 8 - Peta ini bukan referensi resmi mengenai garis-
Warna Hitam garis batas administrasi.

9. Lembar Pengesahan
Tabel II. 13
Format Informasi Penyajian Lembar Pengesahan pada Informasi Tepi Peta
NO KETERANGAN CONTOH

Isi Lembar Pengesahan Mengetahui,


WALIKOTA SALATIGA
9 Font Tandatangan: Arial, Bold, 13

Warna Hitam ____________________

2.1.3.2. Judul Peta

Judul Peta memuat Penamaan Peta dan Jenis Peta yang disampaikan. Jika peta hanya

menyajikan rencana pada Sub BWP maka penamaan peta dituliskan secara berjenjang

dimulai dengan BWP, namun jika peta hanya menyajikan rencana berdasarkan BWP maka

tidak perlu mencantumkan Sub BWP dalam judul Peta. Pada peta per sheet yang dibuat

dengan skala 1:5.000 menggunakan indeks peta RBI, maka penamaan lembar peta harus

diikuti dengan nomor lembar peta.


Contoh:
Tabel II. 14
Judul Peta
Judul Peta BWP Sub BWP Keterangan
BWP Karimun Jawa
Penamaan BWP Karimun Jawa
Sub BWP II

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-56
Peta Rencana Pola Peta Rencana Pola
Jenis Peta
Ruang Ruang

Digunakan hanya
Nomor Lembar 1408 -5244B 1408 -5244B pada penyajian peta
per indeks peta

2.1.3.3. Inset Peta

Inset peta menunjukkan posisi peta terhadap wilayah yang setingkat lebih luas. Inset peta

digambarkan dengan kaidah kartografis yang memuat gratikul, toponimi wilayah dan

perairan, batas-batas adminitasi dan simbolisasi lainnya yang menunjukkan lokasi.

a. Apabila BWP mencakup seluruh wilayah kota/kabupaten maka provinsi di

kota/kabupaten tersebut menjadi menjadi tampilan utama inset peta. Jika

memungkinkan, pada inset peta dilengkapi dengan batas dan nama administrasi

kota/kabupaten di provinsi tersebut.

b. Apabila BWP mencakup sebagian kota/kabupaten maka wilayah kota/kabupaten

tersebut menjadi tampilan utama inset peta. Pada inset peta dilengkapi dengan batas

dan nama administrasi kecamatan di kota/kabupaten tersebut.

Pada peta dalam bentuk lembaran per sheet maka inset peta dibuat dalam 2 macam yaitu

inset peta secara umum dan inset indeks peta.

2.1.3.4. Legenda

Setiap unsur yang disimbolkan dalam muka peta harus dijelaskan dalam

legenda/keterangan peta. Legenda peta diawali dengan unsur-unsur peta dasar seperti

ibukota, batas administrasi, perairan dan gunung, dan sebagainya. Masing-masing unsur

peta dapat diklasifikan sesuai kebutuhan dan susunan unsur diprioritaskan dengan data

point, lalu garis, dan area.

2.1.3.5. Sumber Data

Keterangan sumber data memenuhi 2 unsur meliputi:

a. Sumber data

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-57
Sumber data memuat keterangan data-data yang digunakan. Sumber data ditulis

secara lengkap terdiri dari jenis data, skala/resolusi, tahun pembuatan, dan instansi

pembuat

Contoh: Interpretasi Citra xx resolusi xx tahun perekaman xx

Survey Lapangan Tahun xx

b. Proses/riwayat data

Pada sumber data berupa citra satelit dan fotoudara, maka perlu dijabarkan dalam

keterangan riwayat peta.

Contoh: Sumber data citra satelit telah dilakukan orthorektifikasi menggunakan data

DEM xx dan survey GCP menggunakan GPS Geodetik Tahun xx.

2.1.4. Reproduksi

2.1.4.1. Spesifikasi teknis kertas cetak

Spesifikasi teknis kertas untuk pencetakan peta RDTR Kabupaten/Kota adalah sebagai

berikut :

- Berdasarkan BWP atau Sub BWP: ukuran peta setelah dipotong menjadi 594 mm x

841 mm (ukuran kertas A1).

- Berdasarkan Indeks RBI: ukuran peta setelah dipotong menjadi 525 mm x 825 mm,

jika diperlukan lembar yang bersifat khusus, akan diberi penjelasan pada peta

tersebut;

2.1.4.2. Penggunaan lembar khusus

Penggunaan lembar khusus untuk pencetakan peta RDTR skala 1:5.000 dapat dilakukan

untuk penambahan cakupan lembar ke samping kiri atau kanan dan/atau ke atas atau ke

bawah. Penambahan cakupan lembar ke samping dan/atau kebawah dapat dilakukan

secara proporsional.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-58
2.1.5. Ketentuan Lain

2.1.4.1. Garis batas wilayah administratif

Status garis batas wilayah administratif (garis batas provinsi, kabupaten atau kota,

kecamatan, desa/kelurahan dan dusun) dan garis batas negara yang tercantum dalam

peta RDTR dapat meliputi batas definitif (referensi resmi berdasarkan SK Kemendagri),

batas kesepakatan maupun batas indikatif (bukan referensi resmi). Keterangan mengenai

status garis batas wilayah harus dicantumkan dalam data maupun dalam penyajian peta.

2.1.4.2. Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam penyajian data seperti satuan koordinat, satuan skala, arah

utara, dan sebagainya adalah bahasa indonesia.

2.2. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 20/PRT/M/2011 TENTANG


PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

2.2.1. Istilah dan Definisi

Rencana detail tata ruang kabupaten/kota yang selanjutnya disingkat RDTR adalah

rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah Kabupaten/Kota yang dilengkapi

dengan peraturan zonasi Kabupaten/Kota. Peraturan zonasi adalah ketentuan yang

mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan

disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana

rinci tata ruang. Zonasi dalah pembagian kawasan kedalam beberapa zona sesuai

dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarah kan bagi pengembangan fungsi-

fungsi lain.

2.2.2. Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam Sistem Perencanaan

Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan

bagian dari wilayah Kabupaten/Kota yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah

yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perkotaan atau kawasan strategis

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-59
Kabupaten/Kota. Kawasan strategis Kabupaten/Kota dapat disusun RDTR apabila

merupakan:
a. Kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan

perkotaan; dan
b. Memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan dalam

pedoman ini.

RDTR disusun apabila sesuai kebutuhan, RTRW Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan

acuan lebih detil pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten/Kota. Dalam hal RTRW

Kabupaten/Kota memerlukan RDTR, maka disusun RDTR yang muatan materinya

lengkap, termasuk peraturan zonasi, sebagai salah satu dasar dalam pengendalian

pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar penyusunan RTBL bagi zona-zona yang

pada RDTR ditentukan sebagai zona yang penanganannya diprioritaskan. Dalam hal

RTRW Kabupaten/Kota tidak memerlukan RDTR, peraturan zonasi dapat disusun untuk

kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan pada wilayah

Kabupaten/Kota.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-60
Gambar 2. 7
Kedudukan RDTR dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai

penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar

kegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara

kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

RDTR yang disusun lengkap dengan peraturan zonasi merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan untuk suatu BWP tertentu. Dalam hal RDTR tidak disusun atau RDTR

telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada peraturan zonasinya sebelum

keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi dapat disusun terpisah dan berisikan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-61
zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan perkotaan baik yang sudah ada

maupun yang direncanakan pada wilayah Kabupaten/Kota.

RDTR ditetapkan dengan Perda Kabupaten/Kota. Dalam hal RDTR telah ditetapkan

sebagai Perda terpisah dari peraturan zonasi sebelum keluarnya pedoman ini, maka

peraturan zonasi ditetapkan dengan perda kabupaten/kota tersendiri.

2.2.1. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

RDTR dan peraturan zonasi berfungsi sebagai:

a. Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan RTRW;


b. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan

ruang yang diatur dalam RTRW;


c. Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. Acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan
e. Acuan dalam penyusunan RTBL.

RDTR dan peraturan zonasi bermanfaat sebagai:

a. Penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan

permukiman dengan karakteristik tertentu;


b. Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

pembangunan fisik Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah

daerah, swasta, dan/atau masyarakat;


c. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan

fungsinya di dalam struktur ruang Kabupaten/Kota secara keseluruhan; dan


d. Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program

pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat

BWP atau sub BWP.

2.2.2. Kriteria dan Lingkup Wilayah Perencanaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

RDTR disusun apabila:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-62
a. RTRW kabupaten/kota dinilai belum efektif sebagai acuan dalam pelaksanaan

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian

petanya belum mencapai 1:5.000; dan/atau

b. RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu

disusun RDTR-nya.

Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tidak terpenuhi, maka

dapat disusun peraturan zonasi, tanpa disertai dengan penyusunan RDTR yang lengkap

Wilayah perencanaan RDTR mencakup:

a. Wilayah administrasi;
b. Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota;
c. Bagian dari wilayah Kabupaten/Kota yang memiliki ciri perkotaan;
d. Kawasan strategis Kabupaten/Kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan; dan/atau
e. Bagian dari wilayah Kabupaten/Kota yang berupa kawasan pedesaan dan

direncanakan menjadi kawasan perkotaan.

Wilayah perencanaan RDTR tersebut kemudian disebut sebagai BWP. Setiap BWP terdiri

atas Sub BWP yang ditetapkan dengan mempertimbangkan:

a. Morfologi BWP;
b. Keserasian dan keterpaduan fungsi BWP; dan
c. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk keseluruhan BWP dengan memperhatikan

rencana struktur ruang dalam RTRW.

2.2.3. Muatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

2.1.4.1. Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP)

Tujuan penataan BWP merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan dicapai

sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan merupakan

alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila diperlukan dapat dilengkapi konsep

pencapaian. Tujuan penataan BWP berisikan tema yang akan direncanakan di BWP.

Tujuan dari penataan BWP yaitu berfungsi sebagai acuan untuk penyusunan rencana

pola ruang, penyusunan rencana jaringan prasarana, penetapan Sub BWP yang

diprioritaskan penanganannya, penyusunan ketentuan pemanfaatan ruang, penyusunan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-63
peraturan zonasi; dan untuk menjaga konsistensi dan keserasian pengembangan

kawasan perkotaan dengan RTRW.

Perumusan tujuan penataan BWP didasarkan pada arahan pencapaian sebagaimana

ditetapkan dalam RTRW, isu strategis BWP (antara lain dapat berupa potensi, masalah,

dan urgensi penanganan), dan karakteristik BWP. Tujuan penataan BWP dirumuskan

dengan mempertimbangkan keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah

Kabupaten/Kota, fungsi dan peran BWP, potensi investasi, kondisi sosial dan lingkungan

BWP, peran masyarakat dalam pembangunan, dan prinsip-prinsip yang merupakan

penjabaran dari tujuan tersebut.


Tabel II. 15
Rincian Perumusan Tujuan Penataan BWP
No Data Analisis Rencana
Perumusan Tujuan Penataan BWP
• Tujuan pembangunan • Analisis tujuan  Fungsi dan peran
kabupaten/kota penataan ruang wilayah
a) RPJPD wilayah perencanaan perencanaan
b) RPJM • Analisis kemampuan  Tujuan penataan
c) RTRW tumbuh dan ruang wilayah
Kabupaten/Kota berkembangnya perencanaan.
• Kependudukan wilayah perencanaan:
a) Jumlah dan 1. Potensi wilayah dan
penyebaran permasalahannya;
b) Komposisi 2. Hubungan dan
penduduk ketergantungan
c) Pengembangan bagian wilayah dan
penduduk bagian wilayah
d) Sosial budaya sekitarnya; dan
• Perekonomian 3. Pengaruh potensi
a) Produksi tiap sektor dan permasalahan
kegiatan ekonomi terhadap hubungan
dan penyebarannya ketergantungan
b) Perkembangan tiap antarsektor.
sektor kegiatan • Analisis kedudukan
ekonomi wilayah perencanaan
c) Pola aliran barang dalam keseimbangan
dan jasa dalam perkembangan dengan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-64
No Data Analisis Rencana
Perumusan Tujuan Penataan BWP
proses koleksi dan wilayah belakangnya:
distribusi. 1. Kedudukan wilayah
• Sumber Daya Alam perencanaan dalam
a) Keadaan tanah, sistem kota-kota
geologi, air, dan yang ada; dan
iklim 2. Perkembangan
b) Keadaan vegetasi sektor sektor
dan fauna kegiatan wilayah
c) Sumber daya alam perencanaan dan
potensial pengaruhnya
terhadap sistem
kota/wilayah.
• Analisis pengaruh
kebijakan sektoral dan
regional:
1. perkembangan
sektor sektor
kegiatan di wilayah;
dan
2. sektor-sektor
kegiatan di pusat-
pusat wilayah,
khususnya wilayah
perencanaan

2.1.4.2. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang dalam RDTR merupakan rencana distribusi subzona peruntukan

yang antara lain meliputi hutan lindung, zona yang memberikan perlindungan terhadap

zona di bawahnya, zona perlindungan setempat, perumahan, perdagangan dan jasa,

perkantoran, industri, dan RTNH, ke dalam blok-blok. Rencana pola ruang dimuat dalam

peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi. Rencana pola ruang

berfungsi sebagai:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-65
a. Alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial, ekonomi, serta kegiatan pelestarian

fungsi lingkungan dalam BWP;


b. Dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang;
c. Dasar penyusunan RTBL; dan
d. Dasar penyusunan rencana jaringan prasarana

Rencana pola ruang dirumuskan berdasarkan daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup dalam BWP, dan perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan

kegiatan sosial ekonomi dan pelestarian fungsi lingkungan. Rencana pola ruang

dirumuskan dengan kriteria yang mengacu pada rencana pola ruang yang telah

ditetapkan dalam RTRW, memperhatikan rencana pola ruang bagian wilayah yang

berbatasan, memperhatikan mitigasi dan adaptasi bencana pada BWP, termasuk dampak

perubahan iklim, dan menyediakan RTH dan RTNH untuk menampung kegiatan sosial,

budaya, dan ekonomi masyarakat.

Rencana pola ruang RDTR berdasarkan fungsi zona terdiri dari zona lindung dan zona

budidaya. Dimana, zona lindung yang meliputi :

1) Zona hutan lindung;


2) Zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di bawahnya yang meliputi

zona bergambut dan zona resapan air;


3) Zona perlindungan setempat yang meliputi sempadan pantai, sempadan sungai,

zona sekitar danau atau waduk, dan zona sekitar mata air;
4) Zona RTH kota yang antara lain meliputi taman RT, taman RW, taman kota dan

pemakaman;
5) Zona suaka alam dan cagar budaya;
6) Zona rawan bencana alam yang antara lain meliputi zona rawan tanah longsor, zona

rawan gelombang pasang, dan zona rawan banjir; dan


7) Zona lindung lainnya.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-66
Tabel II. 16
Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Lindung
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
e. Kawasan hutan dengan
faktorfaktor kelas lereng, jenis
tanah dan intensitas hujan
setelah masing-masing dikalikan
dengan angka penimbang
Peruntukan ruang yang
mempunyai jumlah nilai (skor)
merupakan bagian dari a. Memelihara dan
c. Terjaga dan 175 (seratus tujuh puluh lima)
kawasan lindung yang mewujudkan Mengacu pada
terwujudnya kelestarian atau lebih
mempunyai fungsi pokok kelestarian fungsi Permen PU No.
fungsi hutan lindung f. Kawasan hutan yang
sebagai perlindungan hutan lindung dan 17/PRT/M/2009
dan tidak adanya mempunyai lereng lapangan
1 Hutan Lindung HL sistem penyangga mencegah timbulnya tentang
kerusakan hutan 40% (empat puluh persen) atau
kehidupan untuk mengatur kerusakan hutan Pedoman
d. Meningkatnya fungsi lebih dan/atau kawasan hutan
tata air, mencegah banjir, b. Meningkatkan fungsi Penyusunan
hutan lindung terhadap yang mempunyai ketinggian
mengendalikan erosi, hutan lindung terhadap RTRW Kota
tanah, air, iklim, 2000 (dua ribu) meter atau lebih
mencegah intrusi air laut, tanah, air, iklim,
tumbuhan, dan satwa di atas permukaan laut
dan memelihara kesuburan tumbuhan, dan satwa
g. Kawasan bercurah hujan yang
tanah
tinggi, berstruktur tanah yang
mudah meresapkan air dan
mempunyai geomorfologi yang
mampu meresapkan air hujan
secara besar-besaran

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-67
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari
Meresapkan air hujan Mengacu pada
kawasan lindung yang Terserapnya air hujan
Perlindungan sehingga dapat Kawasan yang mempunyai Permen PU No.
mempunyai fungsi pokok sehingga menjadi tempat 17/PRT/M/2009
terhadap menjadi tempat kemampuan tinggi untuk
2 PB sebagai perlindungan pengisian air bumi tentang
Kawasan pengisian air bumi meresapkan air hujan sebagai Pedoman
terhadap kawasan di (akuifer) yang berguna
Bawahannya (akuifer) yang berguna pengontrol tata air permukaan Penyusunan
bawahannya meliputi sebagai sumber air
sebagai sumber air RTRW Kota
kawasan gambut dan
kawasan resapan air
3 perlindungan PS Peruntukan ruang yang  Terjaganya kelestarian  Sempadan pantai adalah Mengacu pada
setempat merupakan bagian dari fungsi pantai, waduk, daratan sepanjang tepian Permen PU No.
17/PRT/M/2009
kawasan lindung yang dan sungai yang lebarnya proporsional tentang
mempunyai fungsi pokok  Terjaganya kawasan dengan bentuk dan kondisi Pedoman
sebagai perlindungan dari aktifitas manusia fisik pantai, minimal 100 Penyusunan
RTRW Kota
terhadap sempadan (seratus) meter dari titik
pantai, sempadan sungai, pasang tertinggi ke arah
kawasan sekitar danau darat
atau waduk, dan kawasan  Sempadan waduk daratan
sekitar mata air sepanjang tepian danau
yang lebarnya proporsional
dengan bentuk dan kondisi
fisik danau/waduk antara 50
(lima puluh)- 100 (seratus)
meter dari titik pasang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-68
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
tertinggi ke arah darat
 Sempadan sungai
a. Garis sempadan sungai
bertanggul ditetapkan
dengan batas lebar paling
sedikit 5 (lima) meter di
sebelah luar sepanjang
kaki tanggul
b. Garis sempadan sungai
tidak bertanggul
ditetapkan berdasarkan
pertimbangan teknis dan
sosial ekonomis oleh
pejabat yang berwenang
c. Garis sempadan sungai
yang bertanggul dan
tidak bertanggul yang
berada di wilayah
perkotaan dan sepanjang
jalan ditetapkan tersendiri
oleh pejabat yang
berwenang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-69
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Terjaganya
ketersediaan lahan
 Menjaga ketersediaan
sebagai kawasan
lahan sebagai
resapan air
kawasan resapan air
 Terciptanya aspek
 Menciptakan aspek
planologis perkotaan  Dialokasikan pada pada
planologis perkotaan Mengacu pada
melalui pusat-pusat pelayanan
melalui Permen PU No.
keseimbangan antara sesuai dengan hierarki taman 17/PRT/M/2009
Area memanjang/jalur keseimbangan antara
lingkungan alam dan yang akan direncanakan tentang
dan atau mengelompok, lingkungan alam dan Pedoman
lingkungan binaan  Memiliki jalan akses
yang penggunaannya lingkungan binaan Penyusunan RTRW
yang berguna untuk minimum berupa jalan Kota
lebih bersifat terbuka, yang berguna untuk
Ruang Terbuka kepentingan lingkungan (untuk taman dan
4 RTH tempat tumbuh tanaman, kepentingan
Hijau masyarakat lingkungan, jalan kolektor Permen PU No.
baik yang tumbuh masyarakat 05/PRT/M/2008
 Meningkatnya untuk taman kecamatan dan
tanaman secara alamiah  Meningkatkan tentang Pedoman
keserasian lingkungan taman kota) Penyediaan dan
maupun yang sengaja keserasian
perkotaan sebagai  Memperhatikan ketentuan Pemanfaatan
ditanam lingkungan perkotaan
sarana pengaman ketentuan yang terkait Ruang Terbuka
sebagai sarana Hijau di Kawasan
lingkungan perkotaan dengan perencanaan rth
pengaman Perkotaan
yang aman, nyaman, perkotaan.
lingkungan perkotaan
segar, indah, dan
yang aman, nyaman,
bersih
segar, indah, dan
bersih

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-70
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Kawasan yang ditunjuk
mempunyai
keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa serta
tipe ekosistemnya; dan/atau
mewakili formasi biota
Peruntukan ruang yang
tertentu dan/atau unit-unit
merupakan bagian dari  Meningkatkan fungsi  Meningkatnya fungsi
penyusunnya
kawasan lindung yang lindung terhadap lindung terhadap
 Mempunyai kondisi alam,
memiliki ciri khas tanah, air, iklim, tanah, air, iklim, Mengacu pada
baik biota maupun fisiknya
tertentu baik di darat tumbuhan dan satwa, tumbuhan dan satwa, Permen PU No.
yang masih asli dan tidak
Suaka Alam maupun di perairan yang serta nilai budaya dan serta nilai budaya dan 17/PRT/M/2009
atau belum diganggu
5 Dan Cagar SC mempunyai fungsi pokok sejarah bangsa sejarah bangsa tentang
manusia dan/atau
Budaya sebagai kawasan  Mempertahankan  Terjaganya Pedoman
mempunyai luas dan bentuk
pengawetan keragaman keanekaragaman keanekaragaman Penyusunan
tertentu agar menunjang
jenis tumbuhan, satwa hayati, satwa, tipe hayati, satwa, tipe RTRW Kota
pengelolaan yang efektif
dan ekosistemnya ekosistem dan ekosistem dan
dengan daerah penyangga
beserta nilai budaya dan keunikan alam keunikan alam
yang cukup luas
sejarah bangsa
 Mempunyai ciri khas dan
dapat merupakan satu-
satunya contoh di suatu
daerah serta keberadaannya
memerlukan observasi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-71
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
Mengacu pada
 Menetapkan zona Permen PU No.
17/PRT/M/2009
Peruntukan ruang yang yang tidak boleh
 Tidak adanya tentang
merupakan bagian dari dijadikan sebagai Pedoman
pembangunan,
kawasan lindung yang lokasi Lokasi yang berdekatan dengan Penyusunan
apabila risiko bencana
memiliki ciri khas pembangunan, sumber-sumber bencana RTRW Kota
cukup tinggi
tertentu baik di darat apabila risiko (tebing tinggi, laut, bantaran dan
 Terlaksananya
maupun di perairan yang bencana cukup sungai, gunung berapi, daerah Permen PU
Rawan pencegahan dan
6 RB sering atau berpotensi tinggi. sesar gempa) yang memiliki No.21/PRT/M/20
Bencana Alam penanganan secara
tinggi mengalami tanah  Pencegahan dan tingkat resiko kecil, sedang, 07 tentang
serius dalam bencana
longsor, penanganan secara hingga tinggi bagi manusia Pedoman
alam
Gelombang serius dalam untuk menyelamatkan diri pada Penataan Ruang
 Terminimalisasinya
pasang/tsunami, banjir, bencana alam saat bencana terjadi Kawasan Bencana
jumlah korban jiwa
letusan gunung berapi,  Meminimalkan Gunung Merapi
akibat bencana alam
dan gempa bumi korban jiwa akibat dan Kawasan
bencana alam Rawan Gempa
Bumi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-72
Zona budidaya yang meliputi:

2) Zona Perumahan, yang dapat dirinci ke dalam perumahan dengan kepadatan sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah (bila diperlukan dapat dirinci lebih

lanjut ke dalam rumah susun, rumah kopel, rumah deret, rumah tunggal, rumah

taman, dan sebagainya); zona perumahan juga dapat dirinci berdasarkan

kekhususan jenis perumahan, seperti perumahan tradisional, rumah

sederhana/sangat sederhana, rumah sosial, dan rumah singgah;


3) Zona Perdagangan dan Jasa, yang meliputi perdagangan jasa deret dan

perdagangan jasa tunggal (bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke dalam lokasi

pkl, pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, dan sebagainya);


4) Zona Perkantoran, yang meliputi perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta;
5) Zona Sarana Pelayanan Umum, yang antara lain meliputi sarana pelayanan umum

pendidikan, sarana pelayanan umum transportasi, sarana pelayanan umum

kesehatan, sarana pelayanan umum olahraga, sarana pelayanan umum sosial

budaya, dan sarana pelayanan umum peribadatan;


6) Zona Industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri mesin dan logam dasar,

industri kecil, dan aneka industri;


7) Zona Khusus, yang berada di kawasan perkotaan dan tidak termasuk ke dalam zona

sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 5 yang antara lain

meliputi zona untuk keperluan pertahanan dan keamanan, zona instalasi

pengolahan air limbah (IPAL), zona tempat pemrosesan akhir (TPA), dan zona khusus

lainnya;
8) Zona Lainnya, yang tidak selalu berada di kawasan perkotaan yang antara lain

meliputi zona pertanian, zona pertambangan, dan zona pariwisata; dan


9) Zona Campuran, yaitu zona budidaya dengan beberapa peruntukan fungsi dan/atau

bersifat terpadu, seperti perumahan dan perdagangan/jasa, perumahan,

perdagangan/jasa dan perkantoran.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-73
Tabel II. 17
Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Budidaya
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan

I. ZONA PERUMAHAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang terdiri atas kelompok rumah tinggal yang mewadahi kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dilengkapi dengan fasilitasnya.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi;
 Mengakomodasi bermacam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat; dan
 Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkungan-lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang, sesuai kebutuhannya dapat
termasuk penyediaan ruang hunian seperti rumah singgah, rumah sosial, rumah sederhana sehat, lingkungan kampung dan perumahan adat/tradisional

1 Rumah R-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan zona untuk Tersedianya unit hunian Zona dengan wilayah
Kepadatan merupakan bagian dari pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan perencanaan yang memiliki
Sangat Tinggi kawasan budidaya dengan tingkat kepadatan sangat tinggi kepadatan bangunan diatas
difungsikan untuk tempat sangat tinggi. Dalam 1000 (seribu) rumah/hektar
tinggal atau hunian dengan pembangunan rumah secara
perbandingan yang sangat vertikal dengan kepadatan
besar antara jumlah sangat tinggi berlaku
bangunan rumah dengan kepemilikan berdasarkan
luas lahan strata title, dimana setiap
pemilik unit hunian memiliki
hak menggunakan bagian
bersama, benda bersama dan
tanah bersama dan kewajiban
yang sama dalam
menyediakan fasilitas
lingkungan di dalam satuan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-74
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
perpetakannya
(apartemen/rumah susun)
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari
kawasan budidaya
Zona dengan wilayah
difungsikan untuk Menyediakan zona untuk
Rumah Tersedianya unit hunian perencanaan yang
tempat tinggal atau pembangunan unit hunian
2 Kepadatan R-2 dengan tingkat kepadatan memiliki kepadatan
hunian dengan dengan tingkat kepadatan
Tinggi tinggi bangunan 100(seratus)-
perbandingan yang tinggi
1000(seribu) rumah/hektar
besar antara jumlah
bangunan rumah dengan
luas lahan
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari
kawasan budidaya Zona dengan wilayah
difungsikan untuk Menyediakan zona untuk perencanaan yang
Rumah Tersedianya unit hunian
tempat tinggal atau pembangunan unit hunian memiliki kepadatan
3 Kepadatan R-3 dengan tingkat kepadatan
hunian dengan dengan tingkat kepadatan bangunan 40(empat
Sedang sedang
perbandingan yang sedang puluh)-100(seratus)
hampir seimbang antara rumah/hektar
jumlah bangunan rumah
dengan luas lahan
4 Rumah R-4 Peruntukan ruang yang Bertujuan menyediakan Tersedianya unit hunian Zona dengan wilayah
Kepadatan merupakan bagian dari zona untuk pembangunan dengan tingkat kepadatan perencanaan yang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-75
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
kawasan budidaya
difungsikan untuk
memiliki kepadatan
tempat tinggal atau
unit hunian dengan tingkat bangunan dibawah 10
Rendah hunian dengan rendah
kepadatan rendah (sepuluh)-40(empat puluh)
perbandingan yang kecil
rumah/hektar
antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
Peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari
kawasan budidaya
Zona dengan wilayah
difungsikan untuk Menyediakan zona untuk
Rumah Tersedianya unit hunian perencanaan yang
tempat tinggal atau pembangunan unit hunian
5 Kepadatan R-5 dengan tingkat kepadatan memiliki kepadatan
hunian dengan dengan tingkat kepadatan
Sangat Rendah sangat rendah bangunan dibawah 10
perbandingan yang sangat rendah
(sepuluh) rumah/hektar
sangat kecil antara
jumlah bangunan rumah
dengan luas lahan
II. ZONA PERDAGANGAN DAN JASA

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat komersial, tempat bekerja, tempat
berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi, serta fasilitas umum/sosial pendukungnya.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pertokoan, jasa, rekreasi dan pelayanan masyarakat;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-76
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
 Menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-kegiatan produksi dan distribusi, yang diharapkan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
6 Tunggal K-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Lingkungan dengan
merupakan bagian dari  Menampung tenaga  Menampung tenaga tingkat kepadatan
kawasan budidaya kerja, pertokoan, jasa, kerja, pertokoan, jasa, tinggi, sedang, dan
difungsikan untuk rekreasi, dan pelayanan rekreasi, dan pelayanan rendah dan akan
pengembangan masyarakat masyarakat diatur lebih lanjut di
kelompok kegiatan  Menyediakan fasilitas  Menyediakan fasilitas dalam peraturan
perdagangan dan/atau pelayanan perdagangan pelayanan perdagangan zonasi
jasa, tempat bekerja, dan jasa yang dan jasa yang  Lingkungan yang
tempat berusaha, tempat dibutuhkan masyarakat dibutuhkan masyarakat diarahkan untuk
hiburan dan rekreasi dalam skala pelayanan dalam skala pelayanan membentuk karakter
dengan skala pelayanan regional dan kota regional dan kota ruang kota melalui
regional yang  Membentuk karakter  Membentuk karakter pengembangan
dikembangkan dalam ruang kota melalui ruang kota melalui bangunan bangunan
bentuk tunggal secara pengembangan pengembangan tunggal
horizontal maupun bangunan bangunan perdagangan  Skala pelayanan
vertikal perdagangdan dan jasa dan jasa dalam bentuk perdagangan dan jasa
dalam bentuk tunggal tunggal yang direncanakan
adalah tingkat
nasional, regional, dan
kota

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-77
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Jalan akses minimum
adalah jalan kolektor
 Tidak berbatasan
langsung dengan
perumahan penduduk
Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:
 Lingkungan dengan
merupakan bagian dari  Menampung tenaga  Menampung tenaga
tingkat kepadatan
kawasan budidaya kerja, pertokoan, jasa, kerja, pertokoan, jasa,
rendah sampai sedang
difungsikan untuk rekreasi, dan pelayanan rekreasi, dan pelayanan
 Skala pelayanan
pengembangan masyarakat masyarakat
perdagangan dan jasa
kelompok kegiatan  Menyediakan fasilitas  Menyediakan fasilitas
yang direncanakan
perdagangan dan/atau pelayanan perdagangan pelayanan perdagangan
adalah tingkat
jasa, tempat bekerja , dan jasa yang dan jasa yang
regional, kota, dan
7 Kopel K-2 tempat berusaha, tempat dibutuhkan masyarakat dibutuhkan masyarakat
local
hiburan dan rekreasi dalam skala pelayanan dalam skala pelayanan
 Jalan akses minimum
dengan skala pelayanan kota dan local kota dan local
adalah jalan kolektor
regional berupa  Membetuk karakter  Membentuk karakter
 Sebagai bagian dari
bangunan tunggal ruang kota melalui ruang kota melalui
fasilitas perumahan
dengan atap pengembangan pengembangan
dan dapat berbatasan
Menyambung untuk 2 bangunan perdagangan bangunan perdagangan
langsung dengan
(dua) unit toko/tempat dan jasa dalam bentuk dan jasandalam bentuk
perumahan penduduk
usaha. bangunan kopel bangunan kopel
8 Deret K-3 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk: 2.1.3.9. Lingkungan
merupakan bagian dari  Menampung tenaga 2.1.3.6. Menampung dengan tingkat

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-78
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
kerja, pertokoan, jasa, kepadatan sedang
rekreasi, dan pelayanan tenaga kerja, pertokoan, sampaitinggi.
masyarakat jasa, rekreasi, dan 2.1.3.10. Skala
kawasan budidaya
 Menyediakan fasilitas pelayanan masyarakat pelayanan
difungsikan untuk
pelayanan 2.1.3.7. Menyediakan perdagangan dan jasa
pengembangan
perdagangan dan jasa fasilitas pelayanan yang direncanakan
kelompok kegiatan
yang dibutuhkan perdagangan dan jasa adalah tingkat regional,
perdagangan dan/atau
masyarakat dalam skala yang dibutuhkan kota, dan local
jasa tempat bekerja,
pelayanan kota dan masyarakat dalam skala 2.1.3.11. Jalan akses
tempat berusaha, tempat
lokal pelayanan kota dan local minimum adalah jalan
hiburan dan rekreasi
 Membetuk karakter 2.1.3.8. Membentuk kolektor
dengan skala pelayanan
ruang kota melalui karakter ruang kota 2.1.3.12. Sebagai
regional yang
pengembangan melalui pengembangan bagian dari fasilitas
Dikembangkan dalam
bangunan bangunan perdagangan perumahan dan dapat
bentuk deret
perdagangan dan jasa dan jasa dalam bentuk berbatasan langsung
dalam bentuk bangunan tunggal dengan perumahan
bangunan tunggal penduduk
III. ZONA PERKANTORAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan pelayanan pemerintahan dan tempat bekerja/berusaha,
tempat berusaha, dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial pendukungnya.

Tujuan penetapan :
 Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pemerintah dan/atau swasta;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-79
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kegiatan perkantoran yang produktif sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
 Menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-kegiatan perkantoran, yang diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.
9 Pemerintah KT-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Kantor pemerintahan
merupakann bagian dari  Pengembangan  Pengembangan baik tingkat pusat
kawasan budidaya kegiatan pelayanan kegiatan pelayanan maupun daerah
difungsikan untuk pemerintahan dan pemerintahan dan (provinsi,
pengembangan kegiatan pertahanan serta pertahanan serta kota/kabupaten,
Pemerintahan dan keamanan sesuai keamanan sesuai kecamatan, kelurahan)
pelayanan masyarakat dengan kebutuhan dan dengan kebutuhan dan  Kantor atau instalasi
daya dukung untuk daya dukung untuk hankam termasuk
menjamin pelayanan menjamin pelayanan tempat latihan baik
pada masyarakat pada masyarakat pada tingkatan
 Menjamin kegiatan menjamin kegiatan nasional, kodam,
pemerintahan, pemerintahan, korem, koramil, polda,
pertahanan dan pertahanan dan polwil, polsek, dan
keamanan yang keamanan yang sebagainya
berkualitas tinggi, dan berkualitas tinggi, dan  Untuk pemerintah
melindungi melindungi penggunaan tingkat pusat, provinsi
penggunaan lahan lahan untuk dan kota aksesibilitas
untuk pemerintahan, pemerintahan,serta minimum adalah jalan
serta pertahanan dan pertahanan dan kolektor
keamanan keamanan  Untuk pemerintah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-80
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
tingkat kecamatan dan
dibawahnya
aksesibilitas minimum
adalah jalan
lingkungan utama
10 Swasta KT-2 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk Tersedianya ruang untuk  Lingkungan dengan
merupakan bagian dari menampung tenaga kerja menampung tenaga kerja di tingkat kepadatan
kawasan budidaya di sektor jasa komersial, sektor jasa komersial, tinggi, sedang, dan
difungsikan untuk rekreasi, dan sebagai rekreasi, dan sebagai bagian rendah dan akan diatur
pengembangan bagian dari pelayanan dari pelayanan kebutuhan lebih lanjut didalam
kelompok kegiatan kebutuhan masyarakat masyarakat peraturan zonasi
perkantoran swasta, jasa,  Lingkungan yang
tempat bekerja, tempat diarahkan untuk
berusaha dengan membentuk karakter
fasilitasnya yang tuang kota melalui
dikembangkan dengan pengembangan
bentuk bangunan bangunan
tunggal/renggang secara tunggal
horizontal maupun  Skala pelayanan yang
vertikal direncanakan adalah
tingkat nasional dan
regional dan kota
 Jalan akses minimum
adalah jalan kolektor

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-81
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
 Tidak berbatasan
langsung dengan
perumahan penduduk
IV. ZONA INDUSTRI

Definisi:
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan ruang bagi kegiatan-kegiatan produksi suatu barang yang mempunyai nilai lebih untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan yang berkaitan dengan lapangan kerja perekonomian lainnya; dan
 Memberikan kemudahan pertumbuhan industri baru dengan mengenda.
11 Industri kimia I-1 Zona industri yang Pengelolaan kegiatan  Terkelolanya kegiatan  Dikembangkan pada
Dasar mengolah bahan mentah industri yang dilakukan industri secara terpadu lingkungan dengan
menjadi bahan baku secara terpadu dengan  Tersedianya fasilitas- tingkat kepadatan
serta memiliki proses penyediaan fasilitas- fasilitas bersama rendah
kimia yang menghasilkan fasilitas bersama, sehingga  Keselamatan kerja  Tidak berada maupun
produk zat kimia dasar, para pengguna dapat maupun bangunan berbatasan langsung
seperti asam sulfat bekerja secara efisien dan termonitor dengan baik dengan zona
(H2SO4) dan ammonia pengawasan terhadap perumahan
(NH3), seperti, Industri keselamatan kerja maupun  Penentuan lokasi
kertas, semen, obat- bangunan dapat industri dilakukan
obatan, pupuk, kaca, dan termonitor dengan baik dengan
lain-lain memperhatikan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-82
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
rencana transportasi
yang berhubungan
dengan simpul bahan
baku industri dan
simpul-simpul
pemasaran hasil
produksi yang
merupakan bagian dari
rencana umum
jaringan transportasi
yang tertuang di dalam
rencana tata ruang
maupun rencana induk
transportasi
 Memperhatikan
ketentuan peraturan
perundangundangan
terkait dengan
pengembangan lahan
industri

12 Industri mesin I-2 Zona industri bahan Menyediakan ruang untuk Tersedianya ruang untuk  Dikembangkan pada
Dan logam logam dan produk dasar pengembangan industri pengembangan industri lingkungan dengan
Dasar yang menghasilkan mesin dan logam dasar mesin dan logam dasar tingkat kepadatan
bahan baku dan bahan beserta fasilitas beserta fasilitas rendah
PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-83
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
setengah jadi, seperti pelengkapnya yang pelengkapnya yang  Penentuan lokasi
industri peralatan listrik, membutuhkan lahan luas membutuhkan lahan luas industri dilakukan
mesin, besi beton, pipa yang ditata secara yang ditata secara dengan
baja, kendaraan horizontal horizontal memperhatikan
bermotor, pesawat rencana tranportasi
terbang, dan lain-lain yang berhubungan
dengan simpul bahan
baku industri dan
simpul-simpul
pemasaran hasil
produksi yang
merupakan bagian dari
rencana umum
jaringan transportasi
yang tertuang di dalam
rencana tata ruang
maupun rencana induk
transportasi
 Memperhatikan
kepadatan lalu lintas
dan kapasitas jalan di
sekitar kawasan
industri
 Tidak berada maupun

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-84
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
berbatasan langsung
dengan zona
perumahan
 Memperhatikan
penanganan limbah
industri
 Memperhatikan
ketentuan peraturan
perundangundangan
terkait dengan
pengembangan lahan
industri
13 Industri kecil I-3 Zona industri dengan Menyediakan ruang untuk Tersedianya ruang untuk  Dikembangkan pada
modal kecil dan tenaga untuk industri-industri kecil untuk industri-industri kecil lingkungan dengan
kerja yang sedikit yang mengakomodasi yang mengakomodasi tingkat kepadatan
dengan peralatan kegiatan industri skala kecil kegiatan industri skala kecil rendah sampai sedang
sederhana. Biasanya yang ditata dalam terfasilitasinya masyarakat  Penentuan lokasi
merupakan industri yang perpetakan kecil dengan luas untuk berusaha pada industri dilakukan
dikerjakan per orang lantai dua sampai empat bangunan industri yang dengan
atau rumah tangga, lapis, sehingga berdekatan dengan rumah memperhatikan
seperti industri roti, memungkinkan masyarakat tinggalnya keserasian dengan
kompor minyak, luas berusaha pada lingkungan sekitar
makanan ringan, minyak bangunan industri yang serta kebutuhannya
goreng curah dan lain- berdekatan dengan rumah  Memperhatikan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-85
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
lain tinggalnya kepadatan lalu lintas
dan kapasitas jalan di
sekitar industri
 Dapat dikembangkan
di zona perumahan
selama tidak
mengganggu aspek
lingkungan
 Memperhatikan
penanganan limbah
industri
 Berada di dalam
bangunan deret atau
perpetakan
 Disediakan lahan untuk
bongkar muat barang
hasil industri sehingga
tidak mengganggu
arus lalu lintas sekitar
pemukiman
 Memperhatikan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
terkait dengan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-86
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
pengembangan lahan
industri
14 Aneka industri I-4 Industri yang Menyediakan ruangan bagi  Tersedianya ruangan  Dikembangkan pada
menghasilkan beragam kegiatan-kegiatan industri bagi kegiatankegiatan lingkungan dengan
kebutuhan konsumen yang beragam untuk industri yang beragam tingkat kepadatan
dibedakan ke dalam 4 memenuhi permintaan untuk memenuhi rendah sampai sedang
golongan, yaitu: pasar serta meningkatkan permintaan pasar  Penentuan lokasi
 Aneka keseimbangan antara  Meningkatnya industri dilakukan
pengolaha penggunaan lahan secara keseimbangan antara dengan
n pangan ekonomis dan mendorong penggunaan lahan memperhatikan
yang pertumbuhan lapangan secara ekonomis rencana transportasi
menghasil kerja  Meningkatnya yang berhubungan
kan pertumbuhan lapangan dengan simpul bahan
kebutuha kerja baku industri dan
n pokok di simpul-simpul
bidang pemasaran hasil
pangan produksi yang
seperti merupakan bagian dari
garam, rencana umum
gula, jaringan transportasi
margarine, yang tertuang di dalam
minyak rencana tata ruang
goreng, maupun rencana induk
rokok, transportasi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-87
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
susu,  Memperhatikan
tepung kepadatan lalu lintas
terigu dan kapasitas jalan di
 Aneka sekitar industri
pengolaha  Disediakan lahan untuk
n sandang bongkar muat barang
yang hasil industri sehingga
menghasil tidak mengganggu
kan arus lalu lintas sekitar
kebutuha pemukiman
n
sandang,
seperti
bahan
tenun,
tekstil,
industri
kulit dan
pakaian
jadi
 Aneka
kimia dan
serat yang
mengolah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-88
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
bahan
baku
melalui
proses
kimia
sehingga
menjadi
barang
jadi yang
dapat
dimanfaat
kan,
seperti
ban
kendaraan
, pipa
paralon,
pasta gigi,
sabun
cuci, dan
korek api
 Aneka
bahan
bangunan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-89
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
yang
mengolah
aneka
bahan
bangunan,
seperti
industri
kayu,
keramik,
kaca dan
marmer
V. ZONA SARANA PELAYANAN UMUM

Definisi:
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung fungsi kegiatan yang berupa pendidikan, kesehatan, peribadatan, sosial budaya, olahraga dan rekreasi,
dengan fasilitasnya yang dikembangkan dalam bentuk tunggal/ renggang, deret/rapat dengan skala pelayanan yang ditetapkan dalam RTRWK.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan kegiatan pendidikan, kesehatan, peribadatan, sosial budaya, olahraga dan rekreasi, dengan fasilitasnya dalam
upaya memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan jumlah penduduk yang dilayani dan skala pelayanan fasilitas yang akan dikembangkan;
 Menentukan pusat-pusat pelayanan lingkungan sesuai dengan skala pelayanan sebagaimana tertuang di dalam RTRWK; dan mengatur hierarki pusat pusat
pelayanan sesuai dengan RTRWK.
15 Pendidikan SPU-1 Peruntukan ruang yang Penyediaan sarana Dalam merencanakan  Penempatan sarana ketentuan teknis
merupakan bagian dari pendidikan adalah untuk sarana pendidikan harus pendidikan dasar dan Merujuk pada
kawasan budidaya yang melayani setiap unit memperhatikan: sarana pendidikan SNI 03-1733

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-90
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dikembangkan untuk administrasi pemerintahan  Berapa jumlah anak yang menengah disesuaikan 2004 Tentang
sarana pendidikan dasar baik yang informal (RT, memerlukan fasilitas ini dengan ketentuan jarak Tata Cara
sampai dengan RW) maupun yang formal pada area perencanaan; jangkau maksimum Perencanaan
pendidikan tinggi, (Kelurahan, Kecamatan),  Optimasi daya tampung dari permukiman serta Lingkungan
pendidikan formal dan dan bukan didasarkan dengan satu shift; menjadi orientasi Perumahan di
informal, serta semata-mata pada jumlah  Effisiensi dan efektifitas pelayanan lingkungan Perkotaan
dikembangkan secara penduduk yang akan kemungkinan pemakaian untuk sarana
horizontal dan vertikal dilayani oleh sarana ruang belajar secara pendidikan dasar dan
tersebut terpadu; menengah
 Pemakaian sarana dan  Jumlah sarana
prasarana pendukung; pendidikan dasar dan
 Keserasian dan menengah dalam satu
keselarasan dengan wilayah disesuaikan
konteks setempat dengan jumlah
terutama dengan penduduk minimum
berbagai jenis sarana yang terlayani.
lingkungan lainnya.  Sarana pendidikan
tinggi pada lingkungan
padat minimum
dengan aksesibilitas
jalan kolektor dan
dikembangkan secara
vertikal, perletakan
tidak boleh berbatasan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-91
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
langsung dengan
perumahan
 Sarana pendidikan
formal meliputi sekolah
dasar, sekolah
menengah pertama,
sekolah menengah
umum dan pendidikan
tinggi serta akademi
 Sarana pendidikan
informal meliputi
kursus pendidikan dan
perpustakaan tingkat
kelurahan,
perpustakaan
subwilayah dan
perpustakaan wilayah
dikembangkan sesuai
dengan jumlah
penduduk minimum
penduduk terlayani
16 Transportasi SPU-2 Peruntukan ruang yang  Menyediakan ruang  Tersedianya ruang untuk  Memperhatikan ketentuan teknis
merupakan bagian dari untuk pengembangan pengembangan fungsi kebijakan sistem merujuk pada
kawasan budidaya yang fungsi transportasi transportasi udara, jalan transportasi nasional SNI 03-1733-

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-92
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dikembangkan untuk udara, jalan raya, kereta raya, kereta api, laut,  Memperhatikan 2004 Tentang
manampung fungsi api, laut, sungai, dan sungai, dan danau kebijakan pemerintah Tata Cara
transportasi dalam upaya danau  Kriteria penyediaan yang menunjang pusat Perencanaan
untuk mendukung  Menetapkan kriteria jaringan sirkulasi pertumbuhan ekonomi; Lingkungan
kebijakan pengembangan zona kendaraan pribadi dan  Memperhatikan Perumahan di
pengembangan sistem transportasi umum berikut terminal/ ketersediaan lahan Perkotaan
transportasi yang  Lingkungan perumahan tempat pemberhentian sesuai dengan
tertuang didalam direkomendasikan disusun berdasarkan kebutuhan pelayanan
rencana tata ruang yang untuk dilalui sarana penggolongan jalan transportasi yang akan
meliputi transportasi jaringan transportasi  Kriteria yang harus dikembangkan serta
darat, udara, dan lokal atau memiliki dipenuhi pada sarana pergantian
perairan akses yang tidak perencanaan jalur moda angkutan
terlampau jauh pedestrian adalah asas  Aksesibilitas yang
(maksimal 1 km) keterkaitan/ menghubungkan antar
menuju sarana keterhubungan, azas lokasi kegiatan
transportasi tersebut. kemudahan pencapaian, transportasi minimal
azas jalan kolektor
keselamatan/keamanan  Tidak berbatasan
dan atraktif), azas langsung dengan zona
kenyamanan, dan azas perumahan
kejelasan / kemudahan  Area pusat kegiatan
pengenalan pada unit kelurahan
 Luas lahan parker bruto (30.000 penduduk)
di lingkungan zona sekurang-kurangnya

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-93
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
perumahan adalah tiga harus ada tempat
persen dari luas daerah pemberhentian
yang dilayani kendaraan umum antar
 Standar besaran lahan lingkungan dan juga
parkir untuk zona pangkalan-pangkalan
perdagangan dan jasa kendaraan yang dapat
adalah setiap luas 60 langsung membawa
2
(enam puluh) m penumpang ke daerah
terdapat 1 (satu) lot perumahan, misalnya
parkir mobil pangkalan becak, bajaj,
 Standar besaran lahan ojek, dan sejenisnya;
parkir untuk zona dan
perkantoran adalah  Area pusat kegiatan
setiap luas 100 (seratus) pada unit kecamatan
2
m terdapat 1 (satu) lot (120.000 penduduk)
parkir mobil sekurangkurangnya
 Penyediaan kebutuhan harus ada pangkalan
terminal wilayah adalah kendaraan umum jenis
sekurang-kurangnya angkutan kecil yang
memiliki luas layanan dapat meneruskan
2
2.000 (dua ribu) m penumpang ke pusat-
pusat kegiatan atau ke
pusat-pusat
lingkungan hunian

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-94
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dengan catatan tidak
menerobos daerah
perumahan dan tidak
mangkal di pusat
lingkungan. Luas
pangkalan
oplet/angkot ini
sekurangkurangnya
500 m2.
 Jalur pejalan kaki
diletakkan menyatu
secara bersisian
dengan jalur jalan pada
kedua sisi jalan pada
area daerah milik
jala/damija
 Dalam kondisi tertentu,
jika memang terpaksa
jalur pedestrian ini
dapat hanya pada satu
sisi saja
 Permukaan perkerasan
jalur pejalan kaki
secara umum terbuat

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-95
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dari bahan anti slip
 Perkerasan jalur
pejalan kaki ini harus
menerus dan tidak
terputus terutama
ketika menemui titik-
titik konflik antara jalur
pejalan kaki dengan
moda transportasi lain
seperti jalur masuk
kapling, halte, dan lain
sebagainya
 Penyelesaian pada
titik-titik konflik ini
harus diselesaikan
dengan pendekatan
kenyamanan sirkulasi
pejalan kaki sebagai
prioritas utamanya
 Lebar jalur untuk
pejalan kaki saja
minimal 1,2 (satu koma
dua) meter
 Kemiringan jalur

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-96
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
pedestrian (trotoar)
memiliki rasio 1:2
 Tata hijau pada sisi
jalur pedestrian mutlak
diperlukan sebagai
elemen pembatas dan
pengaman (barrier)
bagi pejalan kaki,
sebagai peneduh yang
memberi kenyamanan,
serta turut membentuk
karakter wajah jalan
dari koridor jalan
secara keseluruhan
 Pembatas fisik lain
yang bersifat ringan,
seperti diperlukan
sebagai elemen
pengaman dan
pembatas antara
sirkulasi manusia
pejalan kaki dengan
sirkulasi kendaraan
 Harus dihindari

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-97
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
bentukan jalur pejalan
kaki yang membentuk
labirin yang tertutup
danterisolasi dengan
lingkungan sekitarnya
karena dapat memicu
terjadinya kejahatan
 Ukuran lebar jalur
pejalan kaki sesuai
dengan hirarki jalan
yang bersangkutan
luas dari lahan parker
tergantung pada
jumlah pemilikan
kendaraan, jenis
kegiatan dari pusat
kegiatan yang dilayani,
dan sistem
pengelolaan parkir
17 Kesehatan SPU-3 peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Penempatan Ketentuan teknis
merupakan bagian dari  Pengembangan  Pengembangan penyediaan fasilitas merujuk pada
kawasan budidaya yang kelompok kegiatan kelompok kegiatan kesehatan akan SNI 03-1733-
dikembangkan untuk kesehatan dan kesehatan dan mempertimbangkan 2004 Tentang
pengembangan sarana fasilitasnya yang hierarki fasilitasnya yang hierarki jangkauan radius area Tata Cara

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-98
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
kesehatan dengan dan skala pelayanannya dan skala pelayanannya layanan terkait dengan Perencanaan
hierarki dan skala disesuaikan dengan disesuaikan dengan kebutuhan dasar Lingkungan
pelayanan yang jumlah penduduk yang jumlah penduduk yang sarana yang harus Perumahan di
disesuaikan dengan terlayani dalam satu terlayani dalam satu dipenuhi untuk Perkotaan
jumlah penduduk yang wilayah administrasi wilayah administrasi melayani pada area
akan dilayani yang  Memberikan pelayanan  Pelayanan kebutuhan tertentu
dikembangkan secara kesehatan kesehatan penduduk akan sarana  Sarana kesehatan yang
horizontal dan vertikal kepada masyarakat, kesehatan dikembangkan dalam
memiliki peran yang satu zona tersendiri
sangat strategis dalam adalah sarana
mempercepat kesehatan dengan
peningkatan derajat skala pelayanan tingkat
kesehatan masyarakat kecamatan atau lebih
sekaligus untuk yang meliputi rumah
mengendalikan bersalin, laboratorium
pertumbuhan penduduk kesehatan, puskesmas
kecamatan, RS
pembantu tipe C, RS
wilayah tipe B, dan RS
tipe A
 Sarana kesehatan
berupa pos kesehatan,
apotik , klinik, praktek
dokter tidak

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-99
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dikembangkan dalam
satu zona terpisah dan
akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan zonasi
rumah sakit
dikembangkan dengan
dengan jalan akses
minimum jalan
kolektor, perletakan
tidak boleh berbatasan
langsung dengan
perumahan
 Puskesmas
dikembangkan dengan
jalan akses minimum
jalan lingkungan utama
 Mengacu pada
ketentuanketentuan
lain yang berlaku
dalam pengembangan
sarana kesehatan
18 Olahraga SPU-4 Peruntukan ruang yang menyediakan ruang Tersedianya ruang untuk:  Sarana olahraga yang Ketentuan teknis
merupakan bagian dari untuk:  Pengembangan dikembangkan dalam merujuk pada
kawasan budidaya yang  Pengembangan kelompok kegiatan satu zona tersendiri SNI 03-1733-

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-100
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dikembangkan untuk kelompok kegiatan sarana olahraga dan adalah sarana olahraga 2004 Tentang
menampung sarana sarana olahraga dan fasilitasnya yang hierarki tingkat pelayanan Tata Cara
olahraga baik dalam fasilitasnya yang hierarki dan skala pelayanannya kecamatan yang Perencanaan
bentuk terbuka maupun dan skala pelayanannya disesuaikan dengan meliputi gedung Lingkungan
tertutup sesuai dengan disesuaikan dengan jumlah penduduk yang olahraga, kolam Perumahan di
lingkup pelayanannya jumlah penduduk yang terlayani dalam satu renang, gelanggang Perkotaan
dengan hierarki dan terlayani dalam satu wilayah administrasi olahraga, stadion mini
skala pelayanan yang wilayah administrasi  Pelayanan kebutuhan  Sarana olahraga
disesuaikan dengan  pelayanan kebutuhan penduduk terhdap dengan skala
jumlah penduduk penduduk terhadap sarana olahraga pelayanan lebih rendah
sarana olahraga dari tingkat kecamatan
tidak dikembangkan
dalam satu zona
tersendiri namun
merupakan satu
kesatuan dengan
permukiman (bagian
dari fasilitas
perumahan) dan akan
diatur lebih lanjut
dalam peraturan zonasi
 Fasilitas olahraga
dengan skala
pelayanan lebih besar

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-101
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
atau sama dengan
tingkat kecamatan
dikembangkan dengan
dengan jalan akses
minimum jalan
kolektor
19 Sosial budaya SPU-5 peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Sarana sosial budaya Ketentuan teknis
merupakan bagian dari  Pengembangan  Pengembangan yang dikembangkan merujuk pada
kawasan budidaya yang kelompok kegiatan kelompok kegiatan dalam satu zona SNI 03-1733-
dikembangkan untuk sosial budaya dan sosial budaya dan tersendiri adalah 2004 Tentang
menampung sarana fasilitasnya yang hierarki fasilitasnya yang hierarki sarana sosial budaya Tata Cara
sosial budaya dengan dan skala pelayanannya dan skala pelayanannya tingkat pelayanan Perencanaan
hierarki dan skala disesuaikan dengan disesuaikan dengan kecamatan atau lebih Lingkungan
pelayanan yang jumlah penduduk yang jumlah penduduk yang besar yang meliputi Perumahan di
disesuaikan dengan terlayani dalam satu terlayani dalam satu balai warga, gedung Perkotaan
jumlah penduduk yang wilayah administrasi wilayah administrasi serba guna, balai
dikembangkan secara  Pelayanan kebutuhan  Pelayanan kebutuhan latihan kerja, panti
horizontal maupun penduduk terhadap penduduk terhadap sosial, gedung jumpa
vertikal sarana sosial budaya sarana sosial budaya bakti, gedung
pertemuan umum
dengan besaran
minimum diatur di
dalam peraturan zonasi
 Sarana sosial budaya

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-102
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
dengan skala
pelayanan lebih rendah
dari tingkat kecamatan
tidak dikembangkan
dalam satuzona
tersendiri namun
merupakan satu
kesatuan dengan
permukiman (bagian
dari fasilitas
perumahan) dan akan
diatur lebih lanjut
dalam peraturan zonasi
 Fasilitas sosial budaya
dengan skala
pelayanan lebih besar
atau sama dengan
tingkat kecamatan
dikembangkan dengan
dengan jalan akses
minimum jalan
kolektor
20 Peribadatan SPU-6 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Memperkirakan ketentuan teknis
merupakan bagian dari  Mengisi kebutuhan  Mengisi kebutuhan populasi dan jenis merujuk pada

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-103
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
kawasan budidaya yang rohani yang perlu yang rohani yang perlu yang agama serta SNI 03-1733-
dikembangkan untuk disediakan di disediakan di lingkungan kepercayaan dan 2004 Tentang
menampung sarana lingkungan perumahan perumahan yang kemudian Tata Cara
ibadah dengan hierarki yang direncanakan direncanakan selain merencanakan alokasi Perencanaan
dan skala pelayanan selain sesuai peraturan sesuai peraturan yang tanah dan lokasi Lingkungan
yang disesuaikan dengan yang ditetapkan, juga ditetapkan, juga sesuai bangunan peribadatan Perumahan di
jumlah penduduk sesuai dengan dengan keputusan sesuai dengan tuntutan Perkotaan
keputusan masyarakat masyarakat yang planologis dan
yang bersangkutan bersangkutan religious
 Pengembangan  Pengembangan  Mempertimbangkan
kelompok kegiatan kelompok kegiatan pendekatan desain
peribadatan dan peribadatan dan keruangan unit-unit
fasilitasnya yang hierarki fasilitasnya yang hierarki atau kelompok
dan skala pelayanannya dan skala pelayanannya lingkungan yang ada
disesuaikan dengan disesuaikan dengan  Penempatan
jumlah penduduk yang jumlah penduduk yang penyediaan fasilitas ini
terlayani dalam satu terlayani dalam satu akan
wilayah administrasi wilayah administrasi mempertimbangkan
 Pelayanan kebutuhan  Pelayanan kebutuhan jangkauan radius area
penduduk akan sarana penduduk akan sarana layanan terkait dengan
peribadatan sesuai peribadatan sesuai kebutuhan dasar
dengan proporsi jumlah dengan proporsi jumlah sarana yang harus
pemeluk agama yang pemeluk agama yang dipenuhi untuk
dilayani dalam satu dilayani dalam satu melayani area tertentu

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-104
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
wilayah wilayah  Sarana ibadat yang
dikembangkan dalam
satu zona tersendiri
meliputi sarana ibadat
tingkat pelayanan
kecamatan atau lebih
besar
 Sarana ibadat dengan
skala pelayanan lebih
rendah dari tingkat
kecamatan tidak
dikembangkan dalam
satu zona tersendiri
namun merupakan satu
kesatuan dengan
permukiman (bagian
dari fasilitas
perumahan) dan akan
diatur lebih lanjut
dalam peraturan zonasi
 Fasilitas peribadatan
dengan skala
pelayanan lebih besar
atau sama dengan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-105
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
tingkat kecamatan
dikembangkan dengan
jalan akses minimum
jalan kolektor
 Mengacu pada
ketentuan yang berlaku
dalam pengembangan
sarana peribadatan
VI. ZONA PERUNTUKAN LAINNYA

Definisi:
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung fungsi kegiatan di daerah tertentu berupa pertanian, pertambangan, pariwisata, dan peruntukan-peruntukan
lainnya.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan-kegiatan di daerah tertentu seperti pertanian, pertambangan, pariwisata, dengan fasilitasnya dalam upaya
memenuhi lapangan pekerjaan masyarakat di daerah tersebut;
 Mengembangkan sektor-sektor basis tertentu agar dapat meningkatkan produktifitas daerah.
21 Pertanian PL-1 Peruntukan ruang yang Peruntukan lahan untuk: Tersedianya lahan untuk: Peruntukan pertanian
dikembangkan untuk  Menghasilkan bahan  Menghasilkan bahan berupa:
menampung kegiatan pangan, palawija, pangan, palawija,  Ruang yang secara
yang berhubungan tanaman keras, hasil tanaman keras, hasil teknis dapat digunakan
dengan pengusahaan peternakan, dan hasil peternakan, dan hasil untuk lahan pertanian
mengusahakan tanaman perikanan perikanan basah (irigasi maupun
tertentu, pemberian  Sebagai daerah resapan  Sebagai daerah resapan non irigasi) ataupun

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-106
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
makanan, air hujan untuk kawasan air hujan untuk kawasan lahan kering tanaman
pengkandangan, dan sekitarnya sekitarnya pangan maupun
pemeliharaan hewan  Membantu penyediaan  Membantu penyediaan palawija
untuk pribadi atau tujuan lapangan kerja bagi lapangan kerja bagi  Ruang yang apabila
komersial masyarakat setempat masyarakat setempat digunakan untuk
kegiatan pertanian
lahan basah ataupun
lahan kering dapat
memberikan manfaat
baik ekonomi, ekologi
maupun sosial
 Kawasan pertanian
tanaman lahan basah
dengan irigasi teknis
tidak boleh
dialihfungsikan
memperhatikan
ketentuan pokok
tentang perencanaan
dan penyelenggaraan
budi daya tanaman
serta tata ruang dan
tata guna tanah budi
daya tanaman

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-107
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
mengacu kepada
Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budi
Daya Tanaman
peruntukan
perkebunan,
peternakan, perikanan:
 Tidak mengganggu
permukiman penduduk
terkait dengan limbah
yang dihasilkan
 Pada lingkungan
dengan kepadatan
rendah
 Memperhatikan
ketentuan pokok
tentang pemakaian
tanah dan air untuk
usaha peternakan;
serta penertiban dan
keseimbangan tanah
untuk ternak mengacu
kepada Undang-

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-108
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
Undang Nomor 6
Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan
Pokok Peternakan dan
Kesehatan Hewan
22 Pertambangan PL-2 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruangan Tersedianya ruangan untuk:  Ruang yang secara
dikembangkan untuk untuk:  Kegiatan-kegiatan teknis dapat digunakan
menampung kegiatan  Kegiatan-kegiatan pertambangan dalam untuk pemusatan
pertambangan bagi pertambangan dalam upaya meningkatkan kegiatan
daerah yang sedang upaya meningkatkan keseimbangan antara pertambangan, serta
maupun yang akan keseimbangan antara penggunaan lahan tidak menggangu
segera melakukan penggunaan lahan secara ekonomis, kelestarian fungsi
kegiatan pertambangan secara ekonomis, lingkungan dan lingkungan hidup
golongan bahan galian lingkungan dan mendorong  Ruang yang apabila
A, B, dan C mendorong pertumbuhan lapangan digunakan untuk
pertumbuhan lapangan kerja kegiatan
kerja  Memberikan kemudahan pertambangan akan
 Memberikan dalam fleksibilitas bagi memberikan manfaat
kemudahan dalam pertambangan baru secara ekonomi, sosial
fleksibilitas bagi  Menjamin kegiatan budaya, dan ekologi
pertambangan baru pertambangan yang baik skala nasional,
 Menjamin kegiatan berkualitas tinggi, dan regional maupun local
pertambangan yang melindungi penggunaan  Memperhatikan
berkualitas tinggi, dan lahan untuk ketentuan pokok yang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-109
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
melindungi
diatur di dalam
penggunaan lahan
pertambangan serta Undang-Undang No.11
untuk pertambangan
membatasi penggunaan Tahun 1967 tentang
serta membatasi
non pertambangan Ketentuan- Ketentuan
penggunaan non
Pokok Pertambangan
pertambangan
23 Pariwisata PL-3 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk: Kawasan wisata yang
merupakan bagian dari  Pengembangan  Pengembangan dikembangkan di tempat
kawasan budidaya yang akomodasi pariwisata akomodasi pariwisata berlangsungnya atraksi
dikembangkan untuk dengan kepadatan yang dengan kepadatan yang budaya, prosesi upacara
mengembangkan bervariasi di seluruh bervariasi di seluruh adat, dan sekitarnya yang
kegiatan pariwisata baik kawasan kawasan ditujukan untuk
alam, buatan, maupun  Mengakomodasi  Mengakomodasi mengakomodasi wisata
budaya bermacam tipe bermacam tipe dengan minat khusus
akomodasi pariwisata akomodasi pariwisata (tengeran/landmark, cagar
seperti hotel, vila, resort, seperti hotel, vila, resort, budaya) kawasan wisata di
homestay, dll. yang homestay, dll yang tempat objek alam
mendorong penyediaan mendorong penyediaan (gunung, sawah, pantai,
akomodasi bagi akomodasi bagi laut, teIuk, lembah) dan
wisatawan wisatawan kawasan di sekitarnya
yang ditujukan untuk
mengakomodasi wisata
minat alam yang memiliki
kecenderungan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-110
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
mendapatkan sesuatu dan
pengalaman baru yang
bermanfaat dari objek
wisata alam yang
dikunjungi
VII. ZONA PERUNTUKAN KHUSUS

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk menampung peruntukan-peruntukan khusus hankam, tempat
pemrosesan akhir (TPA), instalasi pembuangan air limbah (IPAL), dan lain-lain yang memerlukan penanganan, perencanaan sarana prasarana serta fasilitas tertentu, dan
belum tentu di semua wilayah memiliki peruntukan khusus ini.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan ruang untuk pengembangan fungsi khusus hankam, TPA, dan IPAL; dan
 Menetapkan kriteria pengembangan zona khusus menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan.
24 Pertahanan KH-1 Peruntukan tanah yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan
dan Keamanan merupakan bagian dari  tempat kegiatan dan  Tempat kegiatan dan kebijakan sistem
(Hankam) kawasan budidaya yang pengembangan bidang pengembangan bidang pertahanan dan
dikembangkan untuk pertahanan dan pertahanan dan keamanan nasional
menjamin kegiatan dan keamanan negara agar keamanan negara agar  Memperhatikan
pengembangan bidang dapat menjamin kondisi dapat menjamin kondisi kebijakan pemerintah
pertahanan dan negara yang kondusif negara yang kondusif yang menunjang pusat
keamanan seperti kantor,  tempat pelatihan para tempat pelatihan para hankam nasional
instalasi hankam, prajurit dan pasukan prajurit dan pasukan  Memperhatikan
termasuk tempat latihan hankam sebagai garda hankam sebagai garda ketersediaan lahan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-111
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
sesuai dengan
kebutuhan bidang
hankam beserta
prasarana dan sarana
depan negara yang depan negara yang
penunjangnya
khusus dibina untuk khusus dibina untuk
baik pada tingkat  Aksesibilitas yang
menjamin menjamin
nasional, Kodam, Korem, menghubungkan zona
keberlangsungan keberlangsungan
Koramil, dsb hankam adalah jalan
keamanan dan keamanan dan
kolektor; tidak
pertahanan Negara pertahanan negara
berbatasan langsung
dengan zona
perumahan dan
komersial
25 TPA KH-2 Peruntukan tanah di Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan
daratan dengan batas-  Menimbun dan  Menimbun dan kebijakan sistem
batas tertentu yang yang mengolah segala mengolah segala persampahan (jalur dan
digunakan sebagai sampah yang sampah yang saluran)
tempat untuk menimbun ditimbulkan dari ditimbulkan dari  Memperhatikan
sampah dan merupakan konsumen di suatu konsumen di suatu ketersediaan lahan
bentuk terakhir wilayah wilayah sesuai dengan
perlakuan sampah  Mengumpulkan  Mengumpulkan kebutuhan tpa serta
timbunan sampah timbunan sampah ruang ruang yang
sebagai pool yang sebagai pool yang diperlukan didalam
terakhir sebelum terakhir sebelum operasi pembuangan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-112
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
akhir sampah
 Aksesibilitas yang tpa
minimal adalah jalan
local
 Tidak berbatasan
sampah-sampah sampah-sampah langsung dengan zona
tersebut diolah lebih tersebut diolah lebih perumahan, zona
lanjut agar lingkungan lanjut agar lingkungan komersial, dan zona
tidak tercemar tidak tercemar zona lainnya dapat
berdekatan dengan
zona industri namun
harus berdasarkan
syarat-syarat tertentu

26 IPAL KH-3 Peruntukan tanah yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan sistem
terdiri atas daratan  Tempat pengolahan air  Tempat pengolahan air pembuangan air
dengan batas batas limbah agar segera limbah agar segera limbah pemukiman
tertentu yang berfungsi dapat diolah dan tidak dapat diolah dan tidak dan industri yang
untuk tempat mencemari lingkungan mencemari lingkungan berlaku di suatu
pembuangan segala pemukiman dan industri pemukiman dan industri wilayah
macam air buangan  Meningkatkan  Meningkatkan kesehatan  Memperhatikan
(limbah) yang berasal kesehatan masyarakat masyarakat melalui standar-standar teknis
dari limbah-limbah melalui peningkatan peningkatan akses sarana dan prasarana
domestik, industri, akses masyarakat masyarakat terhadap yang harus dipenuhi
maupun komersial dan terhadap pelayanan pelayanan pengolahan dalam pembangunan
PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-113
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
pengolahan air limbah
air limbah dengan sistem
dengan sistem
setempat dan sistem
setempat dan sistem ipal
terpusat
terpusat  Tidak berbatasan
 Melindungi sumber-
lain-lainnya  Melindungi sumber- langsung dengan zona
sumber air baku bagi air
sumber air baku bagi air perumahan dan
minum dari pencemaran
minum dari industri
air limbah pemukiman
pencemaran air limbah
dan industri
pemukiman dan industri
VIII. ZONA PERUNTUKAN CAMPURAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk menampung beberapa peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu,
seperti perumahan dan perdagangan/jasa; perumahan dan perkantoran; perkantoran perdagangan/jasa.

Tujuan penetapan:
 Menyediakan ruang untuk pengembangan beberapa fungsi peruntukan dalam satu kesatuan lahan sehingga terwujud efisiensi lahan;
 Menetapkan kriteria pengembangan zona campuran yang menjamin pencapaian masyrakat atas prasarana/sarana; dan
 Mendukung konsep pembangunan kota kompak.
27 Perumahan & C-1 Peruntukan lahan  Menyediakan ruang Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan
perdagangan/ budidaya yang terdiri untuk pengembangan  kegiatan perumahan kepentingan urban
Jasa atas daratan dengan fungsi campuran kepadatan tinggi dengan yang menuntut
batas tertentu yang perumahan dan konsep hunian vertikal efisiensi pergerakan
berfungsi campuran perdagangan/jasa  kegiatan komersial yang pemilihan lokasi
antara perumahan dan  Meningkatkan melayani masyarakat mendekat ke fungsi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-114
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
perdagangan/jasa aksesibilitas masyarakat pada subzona tersebut komersial dari calon
pada subzona tersebut  sirkulasi masyarakat baik penghuni yaitu lokasi-
terhadap fasilitas sirkulasi vertikal maupun lokasi di pusat kota
komersial horizontal, termasuk luas dimana nilai lahan
 Mengoptimalkan lobby lift, lobby utama, sudah tinggi
pemanfaatan ruang jalur masuk dan keluar,  Lokasi dengan akses
perkotaan jalur pejalan kaki antar yang cukup tinggi
bangunan, dan jalur diantara bangunan
pejalan kaki menuju berupa ketersediaan
pemberhentian jalur pejalan kaki yang
kendaraan umum. bangunan dan
menghubungkan
subzone dengan
tempat pemberhentian
kendaraan umum
 Jenis kegiatan
komersial yang
dikembangkan
berkaitan dengan
kebutuhan sehari-hari
penghuni
 Penyediaan lahan
parker disesuaikan
dengan standar

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-115
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
perparkiran
28 Perumahan & C-2 peruntukan lahan  Menyediakan ruang Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan
Perkantoran budidaya yang terdiri untuk pengembangan  kegiatan perumahan kepentingan urban
atas daratan dengan fungsi campuran kepadatan tinggi dengan yang menuntut
batas tertentu yang perumahan dan konsep hunian vertikal efisiensi pergerakan
berfungsi campuran perdagangan/jasa  kegiatan perkantoran pemilihan lokasi
antara perumahan dan  Meningkatkan yang melayani mendekat ke tempat
perkantoran aksesibilitas masyarakat masyarakat pada bekerja dari calon
pada subzona tersebut subzona tersebut penghuni yaitu lokasi-
terhadap fasilitas  sirkulasi masyarakat baik lokasi di pusat kota
perkantoran sirkulasi vertikal maupun dimana nilai lahan
 Mengoptimalkan horizontal, termasuk luas sudah tinggi
pemanfaatan ruang lobby lift, lobby utama,  Lokasi dengan akses
perkotaan jalur masuk dan keluar, yang cukup tinggi
jalur pejalan kaki antar diantara bangunan
bangunan, dan jalur berupa ketersediaan
pejalan kaki menuju jalur pejalan kaki yang
pemberhentian menghubungkan antar
kendaraan umum. bangunan dan
menghubungkan
subzone dengan
tempat pemberhentian
kendaraan umum
 Penyediaan lahan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-116
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
parker disesuaikan
dengan standar
perparkiran
29 Perkantoran & C-3 Peruntukan lahan  Menyediakan ruang Tersedianya ruang untuk:  Memperhatikan
Perdagangan/ budidaya yang terdiri untuk pengembangan  Kegiatan perkantoran kepentingan urban
Jasa atas daratan dengan fungsi campuran dan komersial dengan yang menuntut
batas tertentu yang perkantoran dan konsep bangunan efisiensi pergerakan
berfungsi campuran perdagangan/jasa vertical pemilihan lokasi
antara perkantoran  Meningkatkan  Kegiatan perkantoran mendekat ke fungsi
dan perdagangan/jasa aksesibilitas masyarakat dan komersial yang komersial dari calon
pada subzona tersebut melayani masyarakat penghuni yaitu lokasi-
dan/atau masyarakat di pada subzone dan/atau lokasi di pusat kota
luar subzone terhadap masyarakat di luar dimana nilai lahan
fasilitas perkantoran subzone tersebut sudah tinggi
dan perdagangan/jasa  Sirkulasi masyarakat baik  Lokasi dengan akses
 Mengoptimalkan sirkulasi vertikal maupun yang cukup tinggi bagi
pemanfaatan ruang horizontal, termasuk luas masyarakat luas
perkotaan lobby lift, lobby utama, diantaranya lebar /
jalur masuk dan keluar, kelas jalan yang sesuai,
jalur pejalan kaki antar ketersediaan
bangunan, dan jalur transportasi
pejalan kaki menuju umum/massal yang
pemberhentian sudah berjalan serta
kendaraan umum. keberadaan sistem

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-117
No Zona Kode Definisi Fungsi Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan Keterangan
infrastruktur kota yang
memadai atau mudah
dikembangkan
 Penyediaan sarana
pergerakan yang dapat
menggunakan konsep
transit oriented
development (tod)
 Jenis kegiatan
komersial yang
dikembangkan
berkaitan dengan
kebutuhan perkantoran
 Penyediaan lahan
parker disesuaikan
dengan standar
perparkiran

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-118
Apabila pada BWP hanya terdapat satu jenis subzona dari zona tertentu, subzona

tersebut dapat dijadikan zona tersendiri. Sub zona juga dapat dijadikan zona tersendiri

apabila subzona tersebut memiliki luas yang signifikan atau memiliki persentase yang

besar terhadap luas BWP. Apabila diperlukan, subzona dapat dibagi lagi menjadi

beberapa subzona. Zona/subzona/sub-sub zona memiliki luas minimum 5 (lima) hektar

di dalam BWP. Apabila luasnya kurang dari 5 (lima) hektar, zona/sub zona/sub-sub zona

dihilangkan dari klasifikasi zona dan dimasukkan ke daftar kegiatan di dalam matriks

ITBX.

2.1.4.3. Rencana Jaringan Prasarana

Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jaringan

prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang yang termuat dalam RTRW

Kabupaten/Kota. Rencana jaringan prasarana berfungsi sebagai pembentuk sistem

pelayanan terutama pergerakan di dalam BWP, dasar perletakan jaringan serta rencana

pembangunan prasarana dan utilitas dalam BWP sesuai dengan fungsi pelayanannya,

dan dasar rencana sistem pergerakan dan aksesibilitas lingkungan dalam RTBL dan

rencana teknis sektoral.


Rencana jaringan prasarana dirumuskan berdasarkan pada rencana struktur ruang

wilayah Kabupaten/Kota yang termuat dalam RTRW, kebutuhan pelayanan dan

pengembangan bagi BWP, rencana pola ruang BWP yang termuat dalam RDTR, sistem

pelayanan terutama pergerakan sesuai fungsi dan peran BWP, dan ketentuan peraturan

perundang-undangan terkait.
Rencana jaringan prasarana dirumuskan dengan kriteria yaitu sebagai berikut:
a. Memperhatikan rencana struktur ruang bagian wilayah lainnya dalam wilayah

Kabupaten/Kota dan/atau wilayah administrasi kabupaten/kota sekitarnya yang

berbatasan langsung dengan BWP;


b. Menjamin keterpaduan dan prioritas pelaksanaan pembangunan prasarana dan

utilitas pada BWP;


c. Mengakomodasi kebutuhan pelayanan prasarana dan utilitas BWP; dan
d. Mengakomodasi kebutuhan fungsi dan peran pelayanan kawasan di dalam

struktur ruang BWP.

Materi rencana jaringan prasarana meliputi:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-119
1. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan

Rencana pengembangan jaringan pergerakan merupakan seluruh jaringan primer

dan jaringan sekunder pada BWP yang meliputi jalan arteri, jalan kolektor, jalan

lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan lainnya yang belum termuat dalam RTRW

Kabupaten/Kota, yang terdiri atas:

1) Jaringan jalan arteri primer dan arteri sekunder;


2) Jaringan jalan kolektor primer dan kolektor sekunder;
3) Jaringan jalan lokal primer dan lokal sekunder;
4) Jaringan jalan lingkungan primer dan lingkungan sekunder; dan
5) Jaringan jalan lainnya yang meliputi:
i. Jalan masuk dan keluar terminal barang serta terminal orang/penumpang

sesuai ketentuan yang berlaku (terminal tipe A, B dan C hingga pangkalan

angkutan umum);
ii. Jaringan jalan moda transportasi umum (jalan masuk dan keluarnya terminal

barang/orang hingga pangkalan angkutan umum dan halte); dan


iii. Jalan masuk dan keluar parkir.

Dalam hal terdapat jalur kereta api, jalur pelayaran, dan jalur pejalan kaki/sepeda,

selain memuat jaringan pergerakan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai

dengan angka 5, rencana jaringan pergerakan juga harus memuat rencana jalur

kereta api, jalur pelayaran, dan jalur pejalan kaki/sepeda.

2. Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan

Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan merupakan penjabaran dari

jaringan distribusi dan pengembangannya berdasarkan prakiraan kebutuhan

energi/kelistrikan di BWP yang termuat dalam RTRW, yang terdiri atas:

1) Jaringan subtransmisi yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari

sumberdaya besar (pembangkit) menuju jaringan distribusi primer (gardu induk)

yang terletak di BWP (jika ada);


2) Jaringan distribusi primer (jaringan SUTUT, SUTET, dan SUTT) yang berfungsi

untuk menyalurkan daya listrik dari jaringan subtransmisi menuju jaringan

distribusi sekunder, yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang

meliputi:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-120
i. Gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari jaringan

subtransmisi (70-500 kV) menjadi tegangan menengah (20 kV); dan


ii. Gardu hubung yang berfungsi untuk membagi daya listrik dari gardu induk

menuju gardu distribusi;


3) Jaringan distribusi sekunder yang berfungsi untuk menyalurkan atau

menghubungkan daya listrik tegangan rendah ke konsumen, yang dilengkapi

dengan infrastruktur pendukung berupa gardu distribusi yang berfungsi untuk

menurunkan tegangan primer (20 kV) menjadi tegangan sekunder (220 V/380

V).

Dalam hal terdapat jaringan pipa minyak dan gas bumi, selain memuat jaringan

energi/kelistrikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 3,

rencana jaringan energi/kelistrikan juga harus memuat rencana jaringan pipa minyak

dan gas bumi.

3. Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas:

4) Rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi yang berupa

penetapan lokasi pusat automatisasi sambungan telepon;


5) Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel yang berupa

penetapan lokasi stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak pembagi;
6) Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang berupa

penetapan lokasi menara telekomunikasi termasuk menara base transceiver

station (BTS);
7) Rencana pengembangan sistem televisi kabel termasuk penetapan lokasi

stasiun transmisi;
8) Rencana penyediaan jaringan serat optik; dan
9) Rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi.
4. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum

Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan sistem

penyediaan air minum, yang terdiri atas:

10) Sistem penyediaan air minum wilayah Kabupaten/Kota yang mencakup sistem

jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-121
11) Bangunan pengambil air baku;
12) Pipa transmisi air baku dan instalasi produksi;
13) Pipa unit distribusi hingga persil;
14) Bangunan penunjang dan bangunan pelengkap; dan
15) Bak penampung.
5. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase

Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas:

16) sistem jaringan drainase yang berfungsi untuk mencegah genangan; dan
17) rencana kebutuhan sistem jaringan drainase yang meliputi rencana jaringan

primer, sekunder, tersier, dan lingkungan di BWP;

Dalam hal kondisi topografi di BWP berpotensi terjadi genangan, maka perlu dibuat

kolam retensi, sistem pemompaan, dan pintu air.

6. Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah

Jaringan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah setempat ( onsite)

dan/atau terpusat (offsite). Sistem pembuangan air limbah setempat, terdiri atas:

18) Bak Septik (septic tank); dan


19) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Sistem pembuangan air limbah terpusat, terdiri atas:

1) seluruh saluran pembuangan; dan


2) bangunan pengolahan air limbah.
7. Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya

Penyediaan prasarana lainnya direncanakan sesuai kebutuhan pengembangan BWP,

misalnya BWP yang berada pada kawasan rawan bencana wajib menyediakan jalur

evakuasi bencana yang meliputi jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara yang

terintegrasi baik untuk skala Kabupaten/Kota, kawasan, maupun lingkungan.

Jalur evakuasi bencana dapat memanfaatkan jaringan prasarana dan sarana yang

sudah ada.

Rencana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (apabila ada, disusun sesuai

kepentingannya) dapat disiapkan sebagai bagian dari rencana jaringan prasarana,

ataun sebagai rencana pada bab tersendiri, yang memuat rencana-rencana mitigasi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-122
dan/atau adaptasi untuk mewujudkan daya tahan dan mengatasi kerentanan

terhadap perubahan iklim pada suatu BWP.


Tabel II. 18
Rincian Perumusan Rencana Jaringan Prasarana
No Data Analisis Rencana
Perumusan Rencana Jaringan Prasarana
• Perkembangan Rencana jaringan  Sistem jaringan
kabupaten/kota dan prasarana merupakan prasarana yang
wilayah perencanaan: pendetailan rencana melayani sistem pusat
a) Rencana struktur sistem prasarana RTRW kegiatan
dalam RTRW Kabupaten/Kota
 Pengembangan
Kabupaten/Kota sampai pada sistem
rencana jaringan
yang telah jaringan local dan
pergerakan:
ditetapkan lingkungan, dengan
1. Pola jaringan jalan
b) Tata guna lahan mempertimbangkan
2. Fungsi jaringan
kabupaten/kota analisis sebagai berikut:
jalan
dan wilayah • Analisis kebijakan
3. Pola pergerakan
perencanaan pembangunan:
4. Trayek angkutan
c) Sistem jaringan 1. Kebijakan spasial
umum
transportasi dan 2. Kebijakan
5. Moda transportasi
sistem jaringan sektoral
6. Lahan parkir
prasarana lainnya • Analisis kemampuan
d) Kawasan-kawasan tumbuh dan  Rencana
khusus berkembangnya pengembangan
wilayah sistem air minum:
• Elemen struktur tata
perencanaan: 1. Sumber air baku
ruang kabupaten/kota
1. Penilaian struktur 2. Lokasi dan jenis
dan wilayah
pemanfaatan intake
perencanaan:
ruang 3. Penampungan
a) Kawasan
2. Penilaian struktur yang diperlukan
perencanaan
utama tingkat (jika ada)
b) Distribusi fasilitas
pelayanan 4. Sistem transmisi
dan utilitas
3. Pelayanan sistem 5. Jaringan distribusi
c) Obyek-obyek
utama transportasi
khusus  Rencana
dan prasarana
lainnya pengembangan
• Kondisi prasarana dan
sistem jaringan air
sarana pergerakan:
• Analisis bentuk dan limbah:
a) Hirarki fungsi
struktur wilayah 1. Sistem jaringan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-123
No Data Analisis Rencana
Perumusan Rencana Jaringan Prasarana
jaringan jalan perencanaan: setempat
b) Konstruksi dan 1. Fisik dan alamiah 2. Sistem jaringan
lebar jalan serta buatan terpusat
c) Terminal/sub 2. Tata guna lahan
terminal, 3. Perkiraan
pelabuhan, dan kebutuhan ruang
stasiun 4. Dampak
d) Jenis angkutan lingkungan
umum
• Analisis kondisi
e) Tingkat
sarana dan prasarana
pertumbuhan
pergerakan:
kendaraan
1. Efektivitas fungsi
f) Lahan parkir
jaringan
• Sistem pergerakan 2. Penilaian tingkat
a) Pergerakan local pelayanan sarana
dan regional dan prasarana
b) Moda pergerakan 3. Optimasi fungsi
c) Tingkat kepadatan sarana dan
dan lokasi-lokasi prasarana
rawan kemacetan
• Analisis pergerakan:
(tingkat pelayanan
1. Efektivitas pola
jalan)
pergerakan
• Kebijakan pergerakan 2. Rasio kepadatan
a) Kebijaksanaan dengan sarana
transportasi dan prasarana
b) Rencana tata ruang 3. Perkiraan volume
makro/RTRW kepadatan di
Kabupaten/Kota masa datang
4. Gambaran moda
• Data kondisi sistem air
tranportasi di
minum saat ini:
masa datang
a) Sumber dan
kapasitas sumber • Alternatif
air minum pengembangan:
b) Sistem pelayanan 1. Alternatif
dan jaringan pengembangan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-124
No Data Analisis Rencana
Perumusan Rencana Jaringan Prasarana
distribusi jaringan
c) Tingkat pelayanan 2. Alternative aliran
dan tingkat pergerakan
kebocoran
• Analisis sistem air
d) Daerah pelayanan
minum:
• Survei kebutuhan air 1. Kemampuan
minum nyata: sumber air baku
a) Tingkat kebutuhan 2. Penentuan sistem
domestic pelayanan dan
b) Tingkat kebutuhan distribusi
non-domestik 3. Analisis efisiensi
dan efektifitas
• Tingkat curah hujan
pelayanan
dan hidrologi
4. Analisis wilayah
a) Curah hujan
pelayanan
maksimum
b) Curah hujan • Identifikasi persoalan
minimum dan kebutuhan
c) Potensi air pengembangan:
permukaan 1. Persoalan air baku
2. Persoalan
• Data kondisi jaringan
distribusi
air limbah saat ini:
3. Potensi
a) Sistem pengelolaan
pengembangan
limbah
dan alternative
b) Limbah domestic
pemecahan
c) Limbah non-
persoalan
domestik
d) Buangan akhir • Analisis proyeksi
kebutuhan air:
• Kualitas lingkungan
1. Kebutuhan
a) Permukiman
domestic
b) Penggunaan non
2. Kebutuhan non-
permukiman
domestik

• Pengembangan
alternatif sistem
pelayanan air minum:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-125
No Data Analisis Rencana
Perumusan Rencana Jaringan Prasarana
1. Kajian teknis
2. Kajian ekonomis

2.1.4.4. Penetapan Sub Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) yang Diprioritaskan


Penanganannya

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan upaya dalam

rangka operasionalisasi rencana tata ruang yang diwujudkan ke dalam rencana

penanganan Sub BWP yang diprioritaskan. Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan

penanganannya bertujuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi,

memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan/atau melaksanakan

revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas tinggi

dibandingkan Sub BWP lainnya. Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya

merupakan lokasi pelaksanaan salah satu program prioritas dari RDTR. Penetapan Sub

BWP yang diprioritaskan penanganannya berfungsi sebagai dasar penyusunan RTBL dan

rencana teknis pembangunan sektoral, dan dasar pertimbangan dalam penyusunan

indikasi program prioritas RDTR.


Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan berdasarkan tujuan

penataan BWP, nilai penting Sub BWP yang akan ditetapkan, kondisi ekonomi, sosial-

budaya, dan lingkungan Sub BWP yang akan ditetapkan, daya dukung dan daya

tampung lingkungan hidup BWP, dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan dengan kriteria:


a. Merupakan faktor kunci yang mendukung perwujudan rencana pola ruang dan

rencana jaringan prasarana, serta pelaksanaan peraturan zonasi di BWP;


b. Mendukung tercapainya agenda pembangunan dan pengembangan kawasan;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-126
c. Merupakan Sub BWP yang memiliki nilai penting dari sudut kepentingan ekonomi,

sosial-budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, fungsi

dan daya dukung lingkungan hidup, dan/atau memiliki nilai penting lainnya yang

sesuai dengan kepentingan pembangunan BWP; dan/atau


d. Merupakan Sub BWP yang dinilai perlu dikembangkan, diperbaiki, dilestarikan,

dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar tertentu berdasarkan

pertimbangan ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan.

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya harus memuat sekurang-

kurangnya:
a. Lokasi

Lokasi Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya digambarkan dalam peta.

Lokasi tersebut dapat meliputi seluruh wilayah Sub BWP yang ditentukan, atau dapat

juga meliputi sebagian saja dari wilayah Sub BWP tersebut. Batas delineasi lokasi

Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan dengan

mempertimbangkan:

1) Batas fisik, seperti blok dan sub blok;


2) Fungsi kawasan, seperti zona dan sub zona;
3) Wilayah administratif, seperti RT, RW, Desa/Kelurahan, dan Kecamatan;
4) Penentuan secara kultural tradisional, seperti kampung, desa adat, gampong,

dan nagari;
5) Kesatuan karakteristik tematik, seperti kawasan kota lama, lingkungan sentra

perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, kawasan perkampungan

tertentu, dan kawasan permukiman tradisional; dan


6) Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan

terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan

bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.


b. Tema Penanganan

Tema penanganan adalah program utama untuk setiap lokasi. Tema penanganan

Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya terdiri atas:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-127
1) Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui penataan

lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung), dan penataan

lingkungan permukiman nelayan;


2) Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya

melalui peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, serta

rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pasca bencana;


3) Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui

pembangunan kawasan permukiman (kawasan siap bangun/lingkungan siap

bangun-berdiri sendiri), pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa

agropolitan, pembangunan kawasan perbatasan; dan/atau


4) Pelestarian/pelindungan blok/kawasan, contohnya melalui pelestarian kawasan,

konservasi kawasan, dan revitalisasi kawasan.

2.1.4.5. Ketentuan Pemanfaatan Ruang

Ketentuan pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam

bentuk program pengembangan BWP dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan

sampai akhir tahun masa perencanaan sebagaimana diatur dalam pedoman ini.

Ketentuan pemanfaatan ruang berfungsi sebagai dasar pemerintah dan masyarakat

dalam pemrograman investasi pengembangan BWP, arahan untuk sektor dalam

penyusunan program, dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5

(lima) tahunan dan penyusunan program tahunan untuk setiap jangka 5 (lima) tahun,

dan acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi.

Ketentuan pemanfaatan ruang disusun berdasarkan:

a. Rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana;


b. Ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;
c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan;
d. Masukan dan kesepakatan dengan para investor; dan
e. Prioritas pengembangan BWP dan pentahapan rencana pelaksanaan program sesuai

dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) daerah dan rencana

pembangunan jangka menengah (RPJM) daerah, serta rencana terpadu dan

program investasi infrastruktur jangka menengah (RPI2JM)

Ketentuan pemanfaatan ruang disusun dengan kriteria:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-128
a. Mendukung perwujudan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di BWP

serta perwujudan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya;


b. Mendukung program penataan ruang wilayah kabupaten/kota;
c. Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan;
d. Konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam

jangka waktu tahunan maupun lima tahunan; dan


e. Terjaganya sinkronisasi antarprogram dalam satu kerangka program terpadu

pengembangan wilayah Kabupaten/Kota.

Program dalam ketentuan pemanfaatan ruang meliputi:


a. Program Pemanfaatan Ruang Prioritas

Program pemanfaatan ruang prioritas merupakan program-program

pengembangan BWP yang diindikasikan memiliki bobot tinggi berdasarkan tingkat

kepentingan atau diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan

rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di BWP sesuai tujuan penataan

BWP. Program pemanfaatan ruang dapat memuat kelompok program sebagai

berikut:

1) Program perwujudan rencana pola ruang di BWP yang meliputi:


i. Perwujudan zona lindung pada BWP termasuk didalam pemenuhan kebutuhan

RTH; dan
ii. Perwujudan zona budi daya pada BWP yang terdiri atas:
(a) Perwujudan penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum di BWP;
(b) Perwujudan ketentuan pemanfaatan ruang untuk setiap jenis pola ruang;
(c) Perwujudan intensitas pemanfaatan ruang blok; dan/atau
(d) Perwujudan tata bangunan.
2) Program perwujudan rencana jaringan prasarana di BWP yang meliputi:
i. Perwujudan pusat pelayanan kegiatan di BWP; dan
ii. Perwujudan sistem jaringan prasarana untuk BWP, yang mencakup pula

sistem prasarana nasional dan wilayah/regional di dalam BWP yang terdiri

atas:
(a) Perwujudan sistem jaringan pergerakan;
(b) Perwujudan sistem jaringan energi/kelistrikan;
(c) Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi;
(d) Perwujudan sistem jaringan air minum;
(e) Perwujudan sistem jaringan drainase;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-129
(f) Perwujudan sistem jaringan air limbah; dan/atau
(g) Perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya.
3) Program perwujudan penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya

yang terdiri atas:


i. Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
ii. Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
iii. Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan; dan/atau
iv. Pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
4) Program perwujudan ketahanan terhadap perubahan iklim, dapat sebagai

kelompok program tersendiri atau menjadi bagian dari kelompok program

lainnya, disesuaikan berdasarkan kebutuhannya.


b. Lokasi
Lokasi merupakan tempat dimana usulan program akan dilaksanakan.

c. Besaran
Besaran merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program

prioritas pengembangan wilayah yang akan dilaksanakan.

d. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN), swasta, dan/atau masyarakat.

e. Instansi Pelaksana
Instansi pelaksana merupakan pihak-pihak pelaksana program prioritas yang

meliputi pemerintah seperti satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dinas teknis

terkait, dan/atau kementerian/lembaga, swasta, dan/atau masyarakat.

f. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan


Program direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun yang

dirinci setiap 5 (lima) tahunan dan masing-masing program mempunyai durasi

pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Penyusunan program prioritas

disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP daerah

kabupaten/kota.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-130
2.1.4.6. Peraturan Zonasi

Peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

RDTR. Peraturan zonasi berfungsi sebagai:

a. Perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;


b. Acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya air right

development dan pemanfaatan ruang di bawah tanah;


c. Acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
d. Acuan dalam pengenaan sanksi; dan
e. Rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan

lokasi investasi.

Peraturan zonasi bermanfaat untuk menjamin dan menjaga kualitas ruang BWP minimal

yang ditetapkan, menjaga kualitas dan karakteristik zona dengan meminimalkan

penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan karakteristik zona, dan meminimalkan

gangguan atau dampak negatif terhadap zona.

Peraturan zonasi memuat materi wajib yang meliputi ketentuan kegiatan dan

penggunaan lahan, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan,

ketentuan prasarana dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan, dan materi pilihan

yang terdiri atas ketentuan tambahan, ketentuan khusus, standar teknis, dan ketentuan

pengaturan zonasi. Pengelompokan materi ini terbagi menjadi dua yaitu materi wajib

dan materi pilihan.

1) Materi Wajib

a. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan adalah ketentuan yang berisi kegiatan

dan penggunaan lahan yang diperbolehkan, kegiatan dan penggunaan lahan yang

bersyarat secara terbatas, kegiatan dan penggunaan lahan yang bersyarat tertentu,

dan kegiatan dan penggunaan lahan yang tidak diperbolehkan pada suatu zona.

Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan ketentuan

maupun standar yang terkait dengan pemanfaatan ruang, ketentuan dalam

peraturan bangunan setempat, dan ketentuan khusus bagi unsur bangunan atau

komponen yang dikembangkan.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-131
Tabel II. 19
Rincian Perumusan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
No Data Analisis Rencana
Perumusan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
 Jenis kegiatan yang  Analisis keterkaitan  Kegiatan yang
ada di wilayah antara zona dan diperbolehkan,
perencanaan kegiatan diperbolehkan bersyarat,
 Intensitas kegiatan di  Analisis karakteristik diperbolehkan terbatas,
wilayah perencanaan kegiatan di wilayah dan yang tidak
perencanaan diperbolehkan pada zona
tertentu di wilayah
perencanaan
 Kriteria terbatas dan
bersyarat pada

Ketentuan teknis zonasi terdiri atas:


 Klasifikasi I = pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki

sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan. Pemerintah

kabupaten/kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau

tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam

klasifikasi I.
 Klasifikasi T = pemanfaatan bersyarat secara terbatas
a. Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan

penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut:


1) Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu

beroperasinya suatu kegiatan di dalam subzona maupun pembatasan

jangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang

diusulkan;
2) Pembatasan intensitas ruang, baik kdb, klb, kdh, jarak bebas, maupun

ketinggian bangunan. Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan

nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang

dalam peraturan zonasi;


3) Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang diusulkan

telah ada mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-132
tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak boleh diizinkan atau

diizinkan terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.


Contoh: dalam sebuah zona perumahan yang berdasarkan standar teknis telah

cukup jumlah fasilitas peribadatannya, maka aktivitas rumah ibadah termasuk

dalam klasifikasi T.
 Klasifikasi B = pemanfaatan bersyarat tertentu
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk mendapatkan izin atas

suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan-persyaratan

tertentu yang dapat berupa persyaratan umum dan persyaratan khusus.

Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat pemanfaatan ruang tersebut

memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sekitarnya.


Contoh persyaratan umum antara lain:
1) Dokumen AMDAL;
2) Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL);
3) Dokumen Analisis Dampak Lalu-lintas (ANDALIN); dan
4) Pengenaan disinsentif misalnya biaya dampak pembangunan

(development impact fee).


Contoh persyaratan khusus misalnya diwajibkan menambah tempat parkir,

menambah luas RTH, dan memperlebar pedestrian.


 Klasifikasi X = pemanfaatan yang tidak diperbolehkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X memiliki

sifat tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat

menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya.

Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X tidak boleh

diizinkan pada zona yang bersangkutan.


Penentuan I, T, B dan X untuk kegiatan dan penggunaan lahan pada suatu zonasi

didasarkan pada:
1) Pertimbangan Umum
Pertimbangan umum berlaku untuk semua jenis penggunaan lahan, antara lain

kesesuaian dengan arahan pemanfaatan ruang dalam RTRW Kabupaten/Kota,

keseimbangan antara kawasan lindung dan kawasan budi daya dalam suatu

wilayah, kelestarian lingkungan (perlindungan dan pengawasan terhadap

pemanfaatan air, udara, dan ruang bawah tanah), toleransi terhadap tingkat

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-133
gangguan dan dampak terhadap peruntukan yang ditetapkan, serta

kesesuaian dengan kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah

daerah kabupaten/kota.
2) Pertimbangan Khusus
Pertimbangan khusus berlaku untuk masing-masing karakteristik guna lahan,

kegiatan atau komponen yang akan dibangun. Pertimbangan khusus dapat

disusun berdasarkan rujukan mengenai ketentuan atau standar yang berkaitan

dengan pemanfaatan ruang, rujukan mengenai ketentuan dalam peraturan

bangunan setempat, dan rujukan mengenai ketentuan khusus bagi unsur

bangunan atau komponen yang dikembangkan.

b. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah ketentuan mengenai besaran

pembangunan yang diperbolehkan pada suatu zona yang meliputi:


1) KDB Maksimum;
KDB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat pengisian

atau peresapan air, kapasitas drainase, dan jenis penggunaan lahan.


2) KLB Maksimum;
KLB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan harga lahan,

ketersediaan dan tingkat pelayanan prasarana (jalan), dampak atau kebutuhan

terhadap prasarana tambahan, serta ekonomi dan pembiayaan.


3) Ketinggian Bangunan Maksimum; dan
4) KDH Minimal.
KDH minimal digunakan untuk mewujudkan RTH dan diberlakukan secara

umum pada suatu zona. KDH minimal ditetapkan dengan mempertimbangkan

tingkat pengisian atau peresapan air dan kapasitas drainase.


Tabel II. 20
Rincian Perumusan Intensitas Pemanfaatan Ruang
No Data Analisis Rencana
Perumusan Intensitas Pemanfaatan Ruang
 Data yang Dibutuhkan  Analisis intensitas  Koefisien dasar
1. Tingkat Pengisian/Peresapan pemanfaatan bangungan
Air (KDH Minimum) ruang maksimum
2. Kapasitas Drainase  Analisis koefisien  Koefisien lantai
3. Jenis Penggunaan Lahan dasar bangunan bangungan
4. Harga Lahan  Analisis koefisien maksimum

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-134
No Data Analisis Rencana
Perumusan Intensitas Pemanfaatan Ruang
5. Ketersediaan dan Tingkat lantai bangunan  Ketinggian
Pelayanan Prasarana (Jalan)  Analisis ketinggian bangunan
6. Dampak atau Kebutuhan bangunan maksimum
terhadap Prasarana Tambahan  Analisis koefisien  Koefisien dasar
7. Ekonomi dan Pembiayaan dasar hijau hijau minimum

Beberapa ketentuan lain dapat ditambahkan dalam intensitas pemanfaatan ruang,

antara lain meliputi:


1) Koefisien Tapak Basement (KTB) Maksimum;
KTB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan KDH minimal.
2) Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) Maksimum;
3) Kepadatan Bangunan atau Unit Maksimum; dan
Kepadatan bangunan atau unit maksimum ditetapkan dengan

mempertimbangkan faktor kesehatan (ketersediaan air bersih, sanitasi,

sampah, cahaya matahari, aliran udara, dan ruang antar bangunan), faktor

sosial (ruang terbuka privat, privasi, serta perlindungan dan jarak tempuh

terhadap fasilitas lingkungan), faktor teknis (resiko kebakaran dan

keterbatasan lahan untuk bangunan atau rumah), dan faktor ekonomi (biaya

lahan, ketersediaan, dan ongkos penyediaan pelayanan dasar).


4) Kepadatan Penduduk Maksimal.
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang mendetailkan lebih lanjut intensitas

pemanfaatan ruang yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi

pada RTRW Kabupaten/Kota, atau juga bisa berisi sama dengan intensitas

pemanfaatan ruang yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi

pada RTRW Kabupaten/Kota. Intensitas pemanfaatan ruang yang terdapat

dalam ketentuan intensitas pemanfaatan ruang dapat didetailkan kembali

lebih lanjut dalam RTBL.


a. Ketentuan Tata Bangunan
Ketentuan tata bangunan adalah ketentuan yang mengatur bentuk,

besaran, peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona. Komponen

ketentuan tata bangunan minimal terdiri atas:


1. GSB minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan

keselamatan, resiko kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika;

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-135
2. Tinggi bangunan maksimum atau minimal yang ditetapkan dengan

mempertimbangkan keselamatan, resiko kebakaran, teknologi, estetika,

dan parasarana;
3. Jarak bebas antar bangunan minimal yang harus memenuhi ketentuan

tentang jarak bebas yang ditentukan oleh jenis peruntukan dan

ketinggian bangunan; dan


4. Tampilan bangunan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan

warna bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan, muka bangunan,

gaya bangunan, keindahan bangunan, serta keserasian bangunan

dengan lingkungan sekitarnya.


5. Ketentuan tata bangunan mendetailkan lebih lanjut tata bangunan

yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi pada RTRW

Kabupaten/Kota, atau juga dapat berisi sama dengan tata bangunan

yang diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi pada RTRW

Kabupaten/Kota. Tata bangunan yang terdapat dalam ketentuan tata

bangunan ruang dapat didetailkan kembali lebih lanjut dalam RTBL.


Tabel II. 21
Rincian Perumusan Tata Bangunan
No Data Analisis Rencana
Perumusan Ketentuan Tata Bangunan
 Garis sempadan bangunan  Analisis sempadan  Garis
1. Keselamatan bangunan dan sempadan
2. Resiko kebakaran tingkat bangunan bangunan
3. Kesehatan 1. Tingkat minimum
4. Kenyamanan dan estetika keselamatan  Tinggi
bangunan bangunan
 Tinggi bangunan
2. Tingkat resiko maksimum
1. Keselamatan
kebakaran  Jarak bebas
2. Resiko kebakaran
3. Tingkat antar
3. Teknologi
kenyamanan bangunan
4. Estetika dan prasarana
bangunan minimum
 Tinggi bangunan  Analisis jarak
1. Jenis peruntukan bebas antar
2. Tinggi bangunan bangunan
3. Tampilan bangunan 1. Identifikasi
jenis

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-136
No Data Analisis Rencana
Perumusan Ketentuan Tata Bangunan
(optional) seperti warna peruntukan
bangunan, bahan sekitar sub
bangunan, tekstur zona
bangunan, muka 2. Ketinggian
bangunan, gaya bangunan
bangunan, keindahan, 3. Kajian
dan keserasian dengan tampilan
lingkungan sekitar bangunan

c. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal

Ketentuan prasarana dan sarana minimal berfungsi sebagai kelengkapan dasar fisik

lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman melalui

penyediaan prasarana dan sarana yang sesuai agar zona berfungsi secara optimal.

Prasarana yang diatur dalam peraturan zonasi dapat berupa prasarana parkir,

aksesibilitas untuk difabel, jalur pedestrian, jalur sepeda, bongkar muat, dimensi

jaringan jalan, kelengkapan jalan, dan kelengkapan prasarana lainnya yang

diperlukan. Ketentuan prasarana dan sarana minimal ditetapkan sesuai dengan

ketentuan mengenai prasarana dan sarana yang diterbitkan oleh instansi yang

berwenang.
Tabel II. 22
Rincian Perumusan Prasarana dan Sarana Minimal
No Data Analisis Rencana
Perumusan Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
 Fisik binaan:  Analisis jenis  Sarana dan
1. Tata guna lahan sarana dan prasarana
2. Status pemilikan lahan prasarana yang minimum
3. Penyebaran fasilitas umum dibutuhkan wilayah
 Analisis tingkat perencanaan
 Jenis kegiatan yang ada di
kebutuhan sarana

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-137
No Data Analisis Rencana
Perumusan Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
wilayah perencanaan dan prasarana
 Intensitas kegiatan di wilayah  Analisis lokasi
perencanaan sarana dan
prasarana

d. Ketentuan Pelaksanaan

Ketentuan pelaksanaan terdiri atas:


1. Ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang merupakan ketentuan yang

memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu

dengan tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam

peraturan zonasi. Hal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika

pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of

development rights (TDR) dan air right development yang dapat diatur lebih

lanjut dalam RTBL.


2. Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif yang merupakan ketentuan yang

memberikan insentif bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan

rencana tata ruang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta

yang memberikan disinsentif bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak

sejalan dengan rencana tata ruang dan memberikan dampak negatif bagi

masyarakat. Insentif dapat berbentuk kemudahan perizinan, keringanan pajak,

kompensasi, imbalan, subsidi prasarana, pengalihan hak membangun, dan

ketentuan teknis lainnya. Sedangkan disinsentif dapat berbentuk antara lain

pengetatan persyaratan, pengenaan pajak dan retribusi yang tinggi,

pengenaan denda, pembatasan penyediaan prasarana dan sarana, atau

kewajiban untuk penyediaan prasarana dan sarana kawasan.


3. Ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai dengan

peraturan zonasi. Ketentuan ini berlaku untuk pemanfaatan ruang yang izinnya

diterbitkan sebelum penetapan RDTR/peraturan zonasi, dan dapat dibuktikan

bahwa izin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang benar.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-138
2) Materi Pilihan

a. Ketentuan Tambahan

Ketentuan tambahan adalah ketentuan lain yang dapat ditambahkan pada suatu

zona untuk melengkapi aturan dasar yang sudah ditetapkan. Ketentuan tambahan

berfungsi memberikan aturan pada kondisi yang spesifik pada zona tertentu dan

belum diatur dalam ketentuan dasar.

b. Ketentuan Khusus

Ketentuan khusus adalah ketentuan yang mengatur pemanfaatan zona yang

memiliki fungsi khusus dan diberlakukan ketentuan khusus sesuai dengan

karakteristik zona dan kegiatannya. Selain itu, ketentuan pada zona-zona yang

digambarkan di peta khusus yang memiliki pertampalan ( overlay) dengan zona

lainnya dapat pula dijelaskan disini.

Komponen ketentuan khusus antara lain meliputi:

3) Zona Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP);

4) Zona Cagar Budaya Atau Adat;

5) Zona Rawan Bencana;

6) Zona Pertahanan Keamanan (Hankam);

7) Zona Pusat Penelitian;

8) Zona Pengembangan Nuklir;

9) Zona Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU);

10) Zona Gardu Induk Listrik;

11) Zona Sumber Air Baku; dan

12) Zona BTS.

Ketentuan mengenai penerapan aturan khusus pada zona-zona khusus di atas

ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang diterbitkan oleh instansi yang

berwenang.

c. Standar Teknis

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-139
Standar teknis adalah aturan-aturan teknis pembangunan yang ditetapkan

berdasarkan peraturan/standar/ketentuan teknis yang berlaku serta berisi panduan

yang terukur dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Standar teknis yang

digunakan dalam penyusunan RDTR mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI),

antara lain SNI Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan di Perkotaan Lingkungan dan/atau standar lain.

Tujuan standar teknis adalah memberikan kemudahan dalam menerapkan

ketentuan teknis yang diberlakukan di setiap zona.

d. Ketentuan Pengaturan Zonasi

Ketentuan pengaturan zonasi adalah varian dari zonasi konvensional yang

dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas dalam penerapan aturan zonasi dan

ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam penerapan peraturan

zonasi dasar.

Ketentuan pengaturan zonasi berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dalam

penerapan peraturan zonasi dasar serta memberikan pilihan penanganan pada

lokasi tertentu sesuai dengan karakteristik, tujuan pengembangan, dan

permasalahan yang dihadapi pada zona tertentu, sehingga sasaran pengendalian

pemanfaatan ruang dapat dicapai secara lebih efektif.

2.3. KETELITIAN PETA UNTUK RENCANA TATA RUANG

Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota digambarkan dengan menggunakan:


a. Sistem referensi geospasial;
b. Peta dasar dengan skala yang sesuai dengan bentang objek atau kawasan dan/atau

tingkat kepentingan objek atau kawasan yang digambarkan;


c. Unit pemetaan yang dapat digunakan untuk rencana detail tata ruang

kabupaten/kota; dan
d. Ketelitian muatan ruang, meliputi:
i. Kerincian Kelas Unsur

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-140
ii. Simbolisasi.
Penentuan kerincian kelas unsur dan simbolisasi dilakukan oleh Kepala Badan dengan

berkoordinasi bersama kementerian/lembaga pemerintah non kementerian terkait.


e. Skala Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dikonsultasikan kepada Kepala

Badan.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menegaskan bahwa

tingkat ketelitian Peta rencana tata ruang diatur dengan peraturan pemerintah.
Rencana tata ruang dilaksanakan melalui proses perencanaan tata ruang yang

menghasilkan antara lain Peta rencana tata ruang, pemanfaatan ruang berdasarkan hasil

perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan, dan pengendalian pemanfaatan ruang agar

pemanfaatan ruang sesuai dengan Peta rencana tata ruang. Dengan kata lain, kualitas

pemanfaatan ruang ditentukan antara lain oleh tingkat ketelitian rencana tata ruang yang

bentuknya digambarkan dalam Peta rencana tata ruang yang disusun berdasarkan suatu

sistem perpetaan yang disajikan berdasarkan pada unsur serta simbol dan/atau notasi

yang dibakukan secara nasional.


Proses penyusunan Peta rencana tata ruang diawali dengan ketersediaan Peta Dasar, oleh

karena itu setiap jenis Peta harus memiliki Ketelitian Peta yang pasti sesuai

karakteristiknya. Peta Dasar dengan segala karakteristik ketelitiannya, menjadi dasar bagi

pembuatan Peta rencana tata ruang wilayah. Selanjutnya Peta rencana tata ruang itu

digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan

analisis dan proses síntesis penuangan rencana tata ruang wilayah dalam bentuk Peta bagi

penyusunan rencana tata ruang.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-141
Tabel II. 23
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Sistem Perkotaan
Simbol Spesifikasi
Kode
Jenis Pengertian dan/atau CMYK Rgb HSV(360 Keterangan
Simbol Unsur
Notasi (%) (255) 100 100)
Simbol
Sistem Perkotaan 5 01 14 0 00
minimal 3 mm
Kota yang berfungsi untuk melayani
1. Pusat Kegiatan 00 100 100 00 100
kegiatan skala internasional, nasional atau 255 00 00 5 01 14 1 00
Nasional (PKN) 00 100
beberapa provinsi.
2. Pusat Kegiatan Kota yang ditetapkan untuk mendorong
00 100 100 00 100
Strategis pengembangan kawasan perbatasan 255 00 00 5 01 14 1 01
00 100
Nasional (PKSN) negara.
Kota yang berfungsi untuk melayani
3. Pusat Kegiatan 00 100 100 00 100
kegiatan skala atau beberapa 255 00 00 5 01 14 2 00
Wilayah (PKW) 00 100
kabupaten/kota.
Kota yang berfungsi untuk melayani
4. Pusat Kegiatan
kegiatan skala kabupaten/kota atau 00 75 75 00 255 63 63 00 75 100 5 01 14 3 00
Lokal (PKL)
beberapa kecamatan
Kota sebagai pusat jasa, pusat
255 127
5. PKNp pengolahan, simpul transportasi dan 00 50 75 00 20 75 100 5 01 14 1 02
63
kegiatan nasional yang diusulkan provinsi
Kota sebagai pusat jasa, pusat
255 204 48 100
6. PKWp pengolahan, simpul transportasi dan 00 20 100 00 5 01 14 2 01
00 100
kegiatan wilayah yang diusulkan provinsi.
7. PPK Pusat Pelayanan Kawasan 00 30 00 00 255 178 300 30 5 01 14 4 00
merupakan kawasan perkotaan yang 255 100
berfungsi untuk melayani kegiatan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-142
Simbol Spesifikasi
Kode
Jenis Pengertian dan/atau CMYK Rgb HSV(360 Keterangan
Simbol Unsur
Notasi (%) (255) 100 100)
skala kecamatan atau beberapa desa.
Pusat Pelayanan Lingkungan
merupakan pusat permukiman yang 255 204 48 100
8. PPL 00 20 100 00 5 01 14 4 01
berfungsi untuk melayani kegiatan skala 00 100
antar desa.
Pusat Kegiatan Lokal promosi
merupakan pusat kegiatan yang 255 127
9. PKLp 00 50 75 00 20 75 100 5 01 14 3 01
dipromosikan untuk di kemudian hari 63
ditetapkan sebagai PKL.
Pusat kota adalah pusat pelayanan
255 204 48 100
10. Pusat Kota yang melayani seluruh wilayah kota 00 20 100 00 5 01 14 5 00
00 100
dan/atau regional.
Sub pusat kota adalah pusat
255 127
11. Sub Pusat Kota pelayanan yang melayani sub wilayah 00 50 75 00 20 75 100 5 01 14 5 01
63
kota.
Pusat Lingkungan adalah pusat
12. Pusat 255 178 300 30
pelayanan yang melayani skala 00 30 00 00 5 01 14 5 02
Lingkungan 255 100
lingkungan wilayah kota

Tabel II. 24
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Sistem Jaringan Transportasi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-143
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Sistem Jaringan Transportasi 2 00 00 0 00

A. Jaringan Transportasi Darat 2 01 00 0 00

1. Jaringan Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan (LLAJ)
a. Jaringan Jalan dan
Jembatan
Jalan alternatif untuk mengatasi
kemacetan lalu lintas ataupun untuk
mempersingkat jarak dari satu Infill 00 50
1) Jalan Tol/Bebas
tempat ke tempat lain. Untuk 100 00. Grs 255 127 00 29 100 100 2 01 02 0 00
Hambatan.
melewatinya para pengguna harus bis hitam
membayar sesuai tariff yang
berlaku.
Jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan
kota-kota antar pusat kegiatan
Infill 00 50
nasional dan pusat kegiatan wilayah,
2) Jalan Arteri Primer 100 00. Grs 255 127 00 29 100 100 2 01 10 0 00
juga antar kota yang melayani
bis hitam
kawasan berskala besar dan/atau
cepat berkembang dan/atau
pelabuhan-pelabuhan utama.
3) Jalan Kolektor Primer Jalan yang dikembangkan untuk 00 30 100 00 255 178 00 41 100 100 2 01 12 0 00 Tebal garis
melayani dan menghubungkan 0.6 mm
kota-kota antar pusat

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-144
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
kegiatannasional, antar pusat
kegiatan nasional dan pusat
kegiatan wilayah, dan antar kota
yang melayani kawasan berskala
besar dan/atau cepat berkembang
dan/atau
pelabuhan-pelabuhan utama.
Jalan yang dikembangkan
untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar
pusat kegiatan wilayah dan pusat
178 178 Tebal garis
4) Jalan Lokal kegiatan lokal dan/atau 30 30 00 00 240 30 100 2 01 14 0 00
255 0.6 mm
kawasankawasan berskala kecil
dan/atau pelabuhan pengumpan
regional dan pelabuhan pengumpan
lokal.
Tebal garis
5) Jalan Strategis 2 01 24 0 00
0.8 mm
Jalan yang mempunyai nilai 00 100 100
a) Strategis Nasional 255 00 00 00 100 100 2 01 24 1 00
strategis secara nasional. 00
Jalan yang mempunyai nilai
b) Strategis Provinsi 00 00 100 00 255 255 00 60 100 100 2 01 24 2 00
strategis dalam provinsi.
c) Strategis Jalan yang mempunyai nilai 255 153
00 40 08 00 312 40 100 2 01 24 3 00
Kabupaten/Kota strategis dalam kabupaten/kota 235
6) Jalur Bus Rapid Jalan untuk jalur bus rapid transit 00 100 100 229 229 60 30 90 2 01 26 0 00 Tebal garis
Transit (BRT) 00 160 0.5 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-145
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Panjang dan
jarak garis
5 mm
7) Route ASEAN
Route Highway antar negara ASEAN 00 00 00 100 255 00 00 00 100 100 2 01 28 0 00
Highway
Tebal garis
Yang dibangun untuk membuka 0.5 mm.
daerah terisolir, agar dapat Lebar jembatan
8) Jembatan 00 00 00 100 255 00 00 00 100 100 1 19 00 0 00
meningkatkan kegiatan ekonomi, disesuaikan
sosial, dan budaya lainnya. dengan lebar
sungai
b. Jaringan Prasarana
LLAJ
Simbol
1) Terminal 1 19 30 0 00
minimal 3 mm
a) Terminal
Penumpang
Tempat perhentian bis untuk
penumpang yang mempunyai
1. Terminal
fasilitas 00 00 00
Penumpang Tipe 00 00 00 100 00 00 00 1 19 30 1 01
lengkap serta berfungsi sebagai 100
A
simpul jaringan transportasi
nasional
2. Terminal Tempat perhentian bis untuk 00 100 100 255 00 00 00 100 100 1 19 30 1 02
Penumpang Tipe B penumpang dalam jumlah 00
menengah dan jangkauan
pelayanan menengah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-146
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)

Tempat perhentian bis untuk


penumpang dalam jumlah kecil dan
3. Terminal
jangkauan pelayanan dekat serta 34 100 10 00 168 00 230 284 100 90 1 19 30 1 03
Penumpang Tipe C
berfungsi sebagai terminal
pengumpan
a) Terminal Barang
Tempat perhentian bis untuk
bongkar muat barang yang
1. Terminal Barang
mempunyai fasilitas lengkap serta 00 30 90 00 255 179 25 40 90 100 1 19 30 1 04
Umum
berfungsi sebagai simpul jaringan
transportasi nasional
2. Terminal Barang
Tempat perhentian bis untuk
untuk
bongkar muat barang yang 100 35 10 00 00 166 230 197 100 90 1 19 30 1 05
Kepentingan
berfungsi untuk kepentingan sendiri
Sendiri
2) Alat pengawasan Alat dan tempat yang digunakan
dan pengamanan untuk pengawasan dan 00 00 00
00 00 00 100 00 00 00 1 19 30 2 00
jalan (jembatan pengamanan jalan (jembatan 100
timbang) timbang)

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-147
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)

3) Unit pengujian
Unit pengujian kendaraan bermotor 1 19 30 3 00
kendaraan bermotor

c. Jaringan Pelayanan Lebar simbol


LLAJ minimal 2 mm
1) Jaringan Trayek Jaringan jalan yang dilalui 00 100 100
255 00 00 00 100 100
Angkutan kendaraan untuk angkutan 00 2 01 00 1 00
255 255 00 60 100 100
Penumpang penumpang 00 00 100 00
00 100 100 255 00 00
2) Jaringan Lintas 00 100 100
Jaringan lintas angkutan barang 00 255 230 2 01 00 2 00
Angkutan Barang 40 30 100
00 10 30 00 179
2. Jaringan angkutan
Simbol minimal
sungai, danau, dan 2 04 02 0 00
3 mm
penyeberangan (ASDP)
Pelabuhan yang melayani arus lalu
a. Pelabuhan Sungai lintas penyeberangan penumpang 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 19 52 0 00
dan barang jalur sungai
Pelabuhan danau yang melayani
180 100
b. Pelabuhan Danau arus lalu lintas penyeberangan 100 00 00 00 00 255 255 1 19 52 1 00
100
penumpang dan barang
c. Pelabuhan Pelabuhan yang melayani arus lalu
Penyeberangan Lintas lintas penyeberangan penumpang 315 100
00 100 25 00 255 00 191 1 19 48 1 00
Antar Provinsi & Antar dan barang antar provinsi dan/atau 100
Negara antar negara

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-148
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
d. Pelabuhan Pelabuhan yang melayani arus lalu
Penyeberangan Lintas lintas penyeberangan penumpang 55 100 70 00 115 00 76 320 100 45 1 19 48 2 00
Antar Kabupaten/Kota dan barang antar kabupaten/kota
e. Pelabuhan Pelabuhan yang melayani arus lalu
Penyeberangan Lintas lintas penyeberangan penumpang 12 33 94 00 224 170 15 45 93 88 1 19 48 3 00
dalam Kabupaten/Kota dan barang dalam kabupaten/kota
f. Lintas Penyeberangan
Jaringan lalu lintas penyeberangan
Antar Provinsi yang Tebal garis
antar provinsi yang
Menghubungkan Antar minimal 0.3 mm
menghubungkan antar jaringan 100 100 00 240 100
Jaringan Jalan Nasional 00 00 255 2 04 02 1 00 Panjang dan
jalan nasional dan 00 100
& Antar Jaringan Jalur jarak garis 3
antar jaringan jalur kereta api antar mm
Kereta Api Antar
provinsi
Provinsi
g. Lintas Penyeberangan
Jaringan lalu lintas penyeberangan
Antar Negara yang
antar negara yang menghubungkan 100 100 00 240 100
Menghubungkan Antar 00 00 255 2 04 02 2 00
antar jaringan jalan pada kawasan 00 100
Jaringan Jalan pada
perbatasan provinsi
Kawasan Perbatasan
h. Lintas Penyeberangan
Jaringan lalu lintas penyeberangan
Antar Kabupaten/Kota
antar kabupaten/kota yang
yang Menghubungkan
menghubungkan antar jaringan
Antar Jaringan Jalan 55 100 70 00 115 00 76 320 100 45 2 04 02 3 00
jalan provinsi dan jaringan jalur
Provinsi dan Jaringan
kereta api
Jalur Kereta Api dalam
dalam provinsi
Provinsi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-149
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
i. Lintas Pelabuhan
Penyeberangan dalam Jaringan lalu lintas penyeberangan
Kabupaten/Kota yang antar kabupaten/kota yang
Menghubungkan Antar menghubungkan antar jaringan
55 100 70 00 115 00 76 320 100 45 2 04 02 4 00
Jaringan Jalan jalan
Kabupaten/Kota dan kabupaten/kota dan jaringan jalur
Jaringan Jalur Kereta kereta api dalam kabupaten/kota
Api dalam Kabupaten
Jaringan lalu lintas sungai dan alur
j. Alur Pelayaran Tebal garis
pelayaran mengangkut barang dan 100 30 70 00 00 179 76 145 100 70 2 04 02 0 00
Angkutan Sungai 0.4 mm
penumpang

Jaringan lalu lintas danau dan alur


k. Alur Pelayaran
pelayaran mengangkut barang dan 50 45 90 00 128 140 13 66 91 55 2 04 04 0 00
Angkutan Danau
penumpang

Jaringan lalu lintas


115 179
3. Jaringan Transportasi perkotaan dan alur 00 55 30 00 213 55 100 Lebar simbol
255 2 04 02 1 00
Perkotaan pelayaran mengangkut 10 10 100 00 60 100 100 minimal 2 mm
230 230 00
barang dan penumpang
4. Jaringan Jalur Rel Kereta
Api dan Stasiun
Simbol minimal
a. Stasiun Kereta Api 1 19 32 0 00
3 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-150
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Lokasi yang digunakan sebagai
tempat asal-tujuan serta transit
00 100 100
1) Stasiun Besar pergerakan lalu lintas penumpang 255 00 00 00 100 100 1 19 32 1 00
00
dan barang yang menggunakan jasa
angkutan kereta pada kota besar
Lokasi yang digunakan sebagai
tempat asal-tujuan serta transit
314 100
2) Stasiun Sedang pergerakan lalu lintas penumpang 00 100 23 00 255 00 197 1 19 32 2 00
100
dan barang yang menggunakan jasa
angkutan kereta pada kota sedang
Lokasi yang digunakan sebagai
tempat asal-tujuan serta transit
3) Stasiun Kecil pergerakan lalu lintas penumpang 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 19 32 3 00
dan barang yang menggunakan jasa
angkutan kereta pada kota kecil
b. Jalur Kereta Api Umum Lebar simbol rel
2 02 00 0 00
Antar Kota minimal 2 mm
1) Jalur Kereta Api
Umum Antar Kota 2 02 02 1 00
Jalur Ganda
a) Jalur Kereta Api Jalur kereta api yang dititik beratkan
Umum Antar Kota untuk melayani arus lalu lintas antar
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 2 02 02 1 01
Jalur Ganda pada kota dengan dua jalur atau lebih
Permukaan Tanah pada permukaan tanah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-151
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
b) Jalur Kereta Api Jalur kereta api yang dititik beratkan
Umum Antar Kota untuk melayani arus lalu lintas antar 00 100 100
255 00 00 00 100 100 2 02 02 1 02
Jalur Ganda Di Bawah kota dengan dua jalur atau lebih 00
Permukaan Tanah di bawah permukaan tanah

c) Jalur Kereta Api Jalur kereta api yang dititikberatkan


Umum Antar Kota untuk melayani arus lalu lintas antar
00 40 100 00 255 153 00 36 100 100 2 02 02 1 03
Jalur Ganda Di Atas kota dengan dua jalur atau lebih di
Permukaan Tanah atas permukaan tanah
2) Jalur Kereta Api Umum
Antar Kota Jalur 2 02 04 1 00
Tunggal
a) Jalur Kereta Api Jalur kereta api yang dititik beratkan
Umum Antar Kota untuk melayani arus lalu lintas antar
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 2 02 04 1 01
Jalur Tunggal Pada kota dengan satu jalur pada
Permukaan Tanah permukaan tanah
b) Jalur Kereta Api
Jalur kereta api yang dititik beratkan
Umum Antar Kota
untuk melayani arus lalu lintas antar 00 100 100
Jalur Tunggal Di 255 00 00 00 100 100 2 02 04 1 02
kota dengan satu jalur di bawah 00
Bawah Permukaan
permukaan tanah
Tanah
c) Jalur Kereta Api Jalur kereta api yang dititik beratkan
Umum Antar Kota untuk melayani arus lalu lintas antar
30 30 100 00 179 179 00 60 100 70 2 02 04 1 03
Jalur Tunggal Di Atas kota dengan satu jalur di atas
Permukaan Tanah permukaan tanah

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-152
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Jalur kereta api yang dititik beratkan
c. Jalur Kereta Api Umum
untuk melayani arus lalu lintas 2 02 01 0 00
Perkotaan
dalam kota
Jalur kereta api yang dititik beratkan
1) Jalur Kereta Api
untuk melayani arus lalu lintas
Umum Perkotaan 2 02 02 2 00
dalam kota dengan dua jalur atau
Jalur Ganda
lebih
a) Jalur Kereta Api
Jaringan kereta khusus di dalam
Umum Perkotaan
kota, dibuat jalur ganda pada 34 100 10 00 169 00 230 284 100 90 2 02 02 2 01
Jalur Ganda Pada
permukaan tanah
Permukaan
b) Jalur Kereta Api
Umum Perkotaan Jaringan kereta khusus di dalam
198 100
Jalur Ganda Di kota, dibuat jalur ganda di bawah 100 30 00 00 00 179 255 2 02 02 2 02
100
Bawah Permukaan permukaan tanah
Tanah
c) Jalur Kereta Api
Jaringan kereta khusus di dalam
Umum Perkotaan 327 100
kota, dibuat jalur ganda di atas 10 100 50 00 230 00 128 2 02 02 2 03
Jalur Ganda Di Atas 90
permukaan tanah
Permukaan Tanah
Jalur kereta api yang dititik beratkan
2) Jalur Kereta Api
untuk melayani arus lalu lintas
Umum Perkotaan 2 02 04 2 00
dalam kota dengan satu jalur
Jalur Tunggal
tunggal

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-153
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
a) Jalur Kereta Api
Jaringan kereta khusus di dalam
Umum Perkotaan
kota, dibuat jalur tunggal pada 34 100 10 00 169 00 230 284 100 90 2 02 04 2 01
Jalur Tunggal pada
permukaan tanah
Permukaan Tanah
b) Jalur Kereta Api
Umum Perkotaan Jaringan kereta khusus di dalam
198 100
Jalur Tunggal Di kota, dibuat jalur tunggal di bawah 100 30 00 00 00 179 255 2 02 04 2 02
100
Bawah Permukaan permukaan tanah
Tanah
c) Jalur Kereta Api
Umum Perkotaan Jaringan kereta khusus di dalam
Jalur Tunggal Di kota, dibuat jalur ganda di atas 10 100 50 00 230 00 128 327 100 90 2 02 04 2 03
Atas Permukaan permukaan tanah
Tanah
Jaringan kereta khusus di dalam
d) Jalur Monorail kota, dapat melayang di atas 00 50 70 00 255 178 76 17 70 100 2 02 10 0 00
permukaan tanah
Jalur kereta api yang dikhususkan
d. Jalur Kereta Api untuk melayani kegiatan tertentu Tebal garis
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 2 02 14 0 00
Khusus dan mempunyai daerah cakupan minimal 0.5 mm
tertentu
Simbol minimal
B. Jaringan Transportasi Laut 2 04 08 0 00 3 mm
infill white

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-154
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Pelabuhan yang diarahkan untuk
melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasional dan
1. Pelabuhan internasional internasional dalam jumlah besar
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 2 04 08 3 00
hub dan jangkauan pelayanan sangat
luas serta berfungsi sebagai simpul
jaringan transportasi laut
internasional hub
Pelabuhan yang diarahkan untuk
melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasional dan
100 100 00 240 100
2. Pelabuhan Internasional internasional dalam jumlah besar 00 00 255 2 04 08 3 01
00 100
dan jangkauan pelayanan luas serta
berfungsi sebagai simpul jaringan
transportasi laut internasional
Pelabuhan yang diarahkan untuk
melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasional dan
214 100
3. Pelabuhan Nasional internasional dalam jumlah besar 100 56 00 00 00 112 255 2 04 08 3 02
100
dan jangkauan pelayanan luas
serta berfungsi sebagai simpul
jaringan transportasi laut nasional.
4. Pelabuhan Regional Pelabuhan yang diarahkan untuk 00 100 25 00 255 00 191 315 100 2 04 08 3 03
melayani kegiatan dan alih muat 100
angkutan laut nasional dan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-155
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
internasional dalam jumlah
menengah dan jangkauan
pelayanan menengah
Pelabuhan yang diarahkan untuk
melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut dalam jumlah kecil 320 100
5. Pelabuhan Lokal 55 100 70 00 115 00 76 2 04 08 3 04
dan jangkauan pelayanan dekat 45
serta berfungsi sebagai pengumpan
pelabuhan utama
Pelabuhan yang khusus melayani
6. Pelabuhan Khusus kegiatan tertentu dan mempunyai 15 35 95 00 217 166 13 45 94 85 2 04 08 3 05
daerah cakupan tertentu

Pelabuhan yang tidak termasuk


7. Pelabuhan Lainnya 00 00 100 00 255 255 00 60 100 100 2 04 08 3 05
pelabuhan di atas

8. Alur Pelayaran 100 100 00 Lebar simbol


Alur pelayaran internasional 00 00 00 00 00 00 2 04 08 1 00
Internasional 00 minimal 2 mm
9. Alur Laut Kepulauan Alur Laut Kepulauan Indonesia 100 00 00 00 00 225 255 180 100 2 04 08 2 00 Notasi minimal
Indonesia (ALKI) (ALKI) 100 2 mm ALKI =
Alur Laut
Kepulauan
Indonesia
untuk alur laut
yang panjang,
penggunaan
notasi diatur
sesuai luas

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-156
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
unsur
10. Jaringan Pelayaran
Internasional yang
Jalur pelayaran internasional yang
Menghubungkan Antar
menghubungkan antar pelabuhan 100 100 00 240 100
Pelabuhan Internasional 00 00 255 2 04 08 1 01
internasional hub dan pelabuhan 00 100
Hub dan Pelabuhan
internasional dalam negara
Internasional dalam
Negara
11. Jaringan Pelayaran
Internasional yang
Jalur pelayaran internasional yang
Menghubungkan Antar
menghubungkan antar pelabuhan
Pelabuhan Internasional
internasional hub dan pelabuhan 12 33 94 00 224 170 15 45 93 88 2 04 08 1 02
Hub dan Pelabuhan
internasional dengan pelabuhan
Internasional dengan
internasional di negara lain
Pelabuhan Internasional
Di Negara Lain
12. Alur Pelayaran Nasional
yang Menghubungkan Alur pelayaran nasional yang
Pelabuhan Nasional menghubungkan pelabuhan
204 153
dengan Pelabuhan nasional dengan pelabuhan 20 40 00 00 270 40 100 2 04 08 2 01
255
Internasional atau internasional atau pelabuhan
Pelabuhan Internasional internasional hub
Hub
13. Alur Pelayaran Nasional Alur pelayaran nasional yang 34 100 10 00 169 00 230 284 100 90 2 04 08 2 02
yang Menghubungkan menghubungkan antar pelabuhan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-157
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Antar Pelabuhan
nasional
Nasional
14. Alur Pelayaran Nasional
yang Menghubungkan Alur pelayaran nasional yang
Antara Pelabuhan menghubungkan antar pelabuhan 10 70 70 00 230 76 76 00 67 90 2 04 08 2 03
Nasional Dan Pelabuhan nasional dan pelabuhan regional
Regional
15. Alur Pelayaran Nasional
Alur pelayaran nasional yang
yang Menghubungkan
menghubungkan antar pelabuhan 40 10 100 00 152 230 00 80 10 90 2 04 08 2 04
Antar Pelabuhan
regional
Regional
Simbol
C. Jaringan Transportasi Udara 2 03 00 0 00
minimal 3 mm
Bandar udara yang melayani
penumpang dalam jumlah sedang
1. Bandar Udara Umum
dengan lingkup pelayanan dalam 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 2 03 02 1 00
Pusat Penyebaran Primer
satu provinsi dan terhubungkan
dengan pusat penyebaran primer
Bandar udara yang melayani
penumpang dalam jumlah besar
2. Bandar Udara Umum
dengan lingkup pelayanan nasional 00 100 100
Pusat Penyebaran 255 00 00 00 100 100 2 03 02 2 00
atau beberapa provinsi dan 00
Sekunder
berfungsi sebagai pintu utama ke
luar negeri

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-158
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Bandar udara yang melayani
penumpang dalam jumlah rendah
dengan lingkup pelayanan pada
3. Bandar Udara Umum
beberapa kabupaten dan 34 100 10 00 169 00 230 284 100 90 2 03 02 3 00
Pusat Penyebaran Tersier
terhubungkan dengan pusat
penyebaran primer dan pusat
penyebaran sekunder
Bandar udara yang melayani
4. Bandar Udara Umum penumpang dengan jumlah kecil
10 70 100 00 230 76 00 20 100 90 2 03 03 0 00
Bukan Pusat Penyebaran dan tidak mempunyai daerah
cakupan atau layanan
Bandar udara yang khusus melayani
255 127
5. Bandar Udara Khusus kegiatan tertentu dan mempunyai 00 50 50 000 00 50 100 2 03 04 0 00
127
daerah cakupan tertentu

Notasi minimal
2 mm KA =
Kawasan udara
6. Ruang Udara Di Atas Dimensi 180 100 di atas bandar
Kawasan udara di atas bandar udara 100 00 00 00 00 255 255 2 03 05 1 00
Bandar Udara 100 udara.
minimal
Letak notasi
untuk
diatur sesuai
simbol luas unsur

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-159
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Notasi minimal
2 mm KS=
Kawasan udara
7. Ruang Udara Di Sekitar Kawasan udara di sekitar bandar 180 100 di sekitar
100 00 00 00 00 255 255 2 03 05 2 00
Bandar Udara udara. 100 bandar udara.
Letak notasi
diatur sesuai
luas unsur
Notasi minimal
2 mm KP =
8. Ruang Udara yang Kawasan udara
Kawasan udara yang ditetapkan 204 255 180 20 sebagai jalur
Ditetapkan sebagai Jalur 20 00 00 00 2 03 06 0 00
sebagai jalur penerbangan 255 100 penerbangan
Penerbangan Letak notasi
diatur sesuai
luas unsur
Sistem Jaringan Energi 1 11 00 0 00
Tebal garis
pipa 0.3 mm
A. Jaringan Pipa Minyak dan Gas 1 11 10 0 00
Ukuran bulatan
simbol 2 mm
Jaringan prasarana utama yang
mendukung seluruh kebutuhan
1. Jaringan Pipa Minyak 1 11 10 1 00
minyak bumi, di permukaan tanah
atau di bawah permukaan tanah
a. Jaringan Pipa Minyak Jaringan transmisi yang mendukung
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 11 10 2 00
Transmisi seluruh kebutuhan minyak bumi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-160
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
b. Jaringan Pipa Minyak Jaringan distribusi yang mendukung
34 100 10 00 169 00 230 284 100 90 1 11 10 3 00
Distribusi seluruh kebutuhan minyak bumi
Jaringan prasarana utama yang
mendukung seluruh kebutuhan gas,
2. Jaringan Pipa Gas 1 11 22 0 00
di permukaan tanah atau di bawah
permukaan tanah
a. Jaringan Pipa Gas Jaringan transmisi yang mendukung 00 100 100
255 00 00 00 100 100 1 11 22 1 00
Transmisi seluruh kebutuhan gas 00
b. Jaringan Pipa Gas Jaringan distribusi yang mendukung
10 40 100 00 320 152 00 40 100 90 1 11 22 2 00
Ditribusi seluruh kebutuhan gas
Lebar simbol
B. Jaringan Listrik 1 10 26 0 00
minimal 2 mm
1. Kawat Saluran Udara 1 10 26 1 00
a. Jaringan Transmisi
00 100 100
Tegangan Ultra Tinggi Jaringan listrik berkapasitas 750 KV 255 00 00 00 100 100 1 10 26 1 01
00
(SUTUT) – 750 KV
b. Jaringan Transmisi
314 100
Tegangan Extra Tinggi Jaringan listrik berkapasitas 500 KV 00 100 23 00 255 00 197 1 10 26 1 02
100
(SUTET) – 500 KV
c. Jaringan Transmisi
Tegangan Tinggi Jaringan listrik berkapasitas 275 KV 15 35 95 00 217 166 13 45 94 85 1 10 26 1 03
(SUTT) – 275KV
d. Jaringan transmisi
tegangan menegah Jaringan listrik berkapasitas 150 KV 70 10 100 76 230 00 100 100 90 1 10 26 1 04
(SUTM) – 150 KV

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-161
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
e. Jaringan transmisi
tegangan rendah Jaringan listrik berkapasitas 70 KV 00 00 100 00 255 255 00 60 100 00 1 10 26 1 05
(SUTR) – 70 KV
Jaringan energi listrik kabel bawah 180 100
2. Kabel Bawah Tanah 100 00 00 00 00 255 255 1 10 28 0 00
tanah 100
Jaringan energi listrik kabel bawah
3. Kabel Bawah Laut 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 10 30 0 00
laut
Bangunan sebagai tempat distribusi Simbol
4. Gardu Induk 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 10 20 0 00
arus listrik minimal 3 mm
Jaringan yang dibuat untuk
5. Jaringan Distribusi 85 55 100 00 38 115 00 100 100 00 1 10 31 0 00
mendistribusikan energi listrik
Simbol
C. Pembangkit Tenaga Listrik 1 10 00 0 00
minimal 3 mm
Bangunan yang menjadi tempat
1. Pembangkit Listrik 180 100
mesin pembangkit tenaga listrik 100 00 00 00 00 255 255 1 10 04 0 00
Tenaga Air (PLTA) 100
dengan menggunakan tenaga air
Bangunan yang menjadi tempat
2. Pembangkit Listrik
mesin pembangkit tenaga listrik 10 70 100 00 230 76 00 20 100 90 1 10 06 0 00
Tenaga Uap (PLTU)
dengan menggunakan tenaga uap
Bangunan yang menjadi tempat
3. Pembangkit Listrik 255 127
mesin pembangkit tenaga listrik 00 50 50 00 00 50 100 1 10 14 0 00
Tenaga Gas (PLTG) 127
dengan menggunakan tenaga gas
Bangunan yang menjadi tempat
4. Pembangkit Listrik
mesin pembangkit tenaga listrik 12 33 94 00 224 170 15 95 93 88 1 10 08 0 00
Tenaga Diesel (PLTD)
dengan menggunakan tenaga diesel

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-162
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Bangunan yang menjadi tempat
5. Pembangkit Listrik 00 100 100 00 100
mesin pembangkit tenaga listrik 255 00 00 1 10 10 0 00
Tenaga Nuklir (PLTN) 00 100
dengan menggunakan tenaga nuklir
Bangunan yang menjadi tempat
6. Pembangkit Listrik mesin pembangkit tenaga listrik
00 19 78 00 255 207 56 46 78 100 1 10 12 0 00
Tenaga Surya (PLTS) dengan menggunakan tenaga
matahari
Bangunan yang menjadi tempat
7. Pembangkit Listrik
mesin pembangkit tenaga listrik 00 00 97 00 255 255 08 60 97 100 1 10 16 0 00
Tenaga Bayu (PLTB)
dengan menggunakan tenaga angin
Bangunan yang menjadi tempat
8. Pembangkit Listrik
mesin pembangkit tenaga listrik 314 100
Tenaga Panas Bumi 00 100 23 00 255 00 197 1 10 32 0 00
dengan menggunakan tenaga panas 100
(PLTP)
bumi
Bangunan yang menjadi tempat
9. Pembangkit Listrik mesin pembangkit tenaga listrik
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 10 00 0 00
Lainnya dengan menggunakan tenaga selain
yang telah disebutkan di atas

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-163
Tabel II. 25
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Sistem Jaringan Telekomunikasi
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Sistem Jaringan Telekomunikasi 1 17 00 0 00
Rangkaian perangkat Tebal garis
0.4 mm
telekomunikasi dan kelengkapannya
A. Jaringan Terestrial 1 17 01 0 00 Panjang dan
yang digunakan untuk
jarak garis
berkomunikasi 1 mm
Rangkaian perangkat
00 100 100
1. Jaringan Mikro Digital telekomunikasi jaringan mikro 255 00 00 00 100 100 1 17 01 1 00
00
digital
Rangkaian perangkat
2. Jaringan Mikro Analog telekomunikasi jaringan mikro 00 00 100 00 255 255 00 60 100 10 1 17 01 2 00
analog
Rangkaian perangkat
3. Jaringan Serat Optik 40 100 60 00 153 00 102 320 100 60 1 17 01 3 00
telekomunikasi jaringan serat optik
Rangkaian perangkat
4. Jaringan Kabel Laut 80 20 60 00 51 204 102 140 75 80 1 17 01 4 00
telekomunikasi jaringan kabel laut
Rangkaian perangkat
180 100
5. Jaringan Internasional telekomunikasi jaringan 100 00 00 00 00 255 255 1 17 01 5 00
100
internasional

Tempat atau instalasi bangunan


Simbol
6. Stasiun Telepon Otomat telepon otomat yang menjadi pusat 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 17 02 0 00
minimal 3 mm
atau penghubung jaringan telepon

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-164
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Saluran pembawa atau transmisi
7. Transmisi Kabel Laut tenaga atau arus listrik bawah laut 10 40 100 00 230 152 00 40 100 90 1 17 08 0 00
yang sedang dikerjakan
Saluran pembawa atau transmisi
8. Transmisi Kabel Laut
tenaga atau arus listrik bawah laut 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 17 20 0 00
(Konstruksi)
yang sedang dikerjakan
Tempat yang mempunyai fungsi
menyelenggarakan kirim mengirim Simbol
9. Kantor Pos Besar 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 18 02 0 00
barang, surat, uang dan sebagainya minimal 3 mm
dengan skala pelayanan regional
Tempat yang mempunyai fungsi
menyelenggarakan kirim mengirim
255 115
10. Kantor Pos Kecil barang, surat, uang dan sebagainya 00 55 33 00 314 55 100 1 18 04 0 00
222
dengan skala pelayanan kota atau
lokal
Simbol
B. Jaringan Satelit 1 17 08 0 00
minimal 3 mm
Bangunan berfungsi sebagai stasiun
1. Stasiun Bumi 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 17 08 1 00
telekomunikasi
Bangunan sebagai tempat yang
2. Pusat Automatisasi
merupakan pusat automiatisasi 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 17 08 2 00
Sambungan Telepon
sambungan telepon
3. Menara Telekomunikasi Bangunan sebagai tempat yang 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00 1 17 08 3 00
(BTS) untuk Pemanfaatan merupakan pusat automiatisasi
secara Bersama-sama sambungan telepon

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-165
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
antar Operator

Tabel II. 26
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Sistem Jaringan Sumber Daya Air 6 00 00 0 00
A. Sungai Alur atau wadah air alamiah 100 00 00 255 00 255 300 100 6 01 10 0 00 Tebal garis
dan/atau buatan berupa jaringan 00 100 0.2 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-166
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
pengaliran air beserta air di
dalamnya mulai dari hulu sampai
muara
Dataran di sepanjang kiri dan/atau
25 09 00 190 232
1. Dataran Banjir kanan sungai yang tergenang air 201 25 100 6 01 10 1 00
00 255
pada saat banjir
Menampung, mengalirkan air lebih
100 100 00 240 100
2. Saluran Drainase Primer dari saluran drainase sekunder ke 00 00 255 1 20 06 2 01
00 100
sungai, anak sungai, atau ke laut
Menampung air dari saluran
3. Saluran Drainase 100 00 00 180 100
drainase tersier dan membuang air 00 255 255 1 20 06 2 02
Sekunder 00 100
tersebut ke saluran drainase primer
Batas kesatuan wilayah pengelolaan
sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan/atau
B. Wilayah Sungai 6 01 08 0 00
pulau-pulau kecil yang luasnya
kurang dari atau sama dengan
2000 km²
1.. Wilayah Sungai Lintas Batas sistem wilayah sungai yang 190 232 Tebal garis
25 09 00 00 201 25 100 6 01 08 1 00
Negara Melintas di sejumlah wilayah negara 255 tepi 0,3 mm
Batas sistem wilayah sungai yang
2. Wilayah Sungai Lintas 00 00 100
melintas di sejumlah wilayah 00 255 255 60 100 100 6 01 08 2 00
Provinsi 00
provinsi
Batas sistem wilayah sungai yang
3. Wilayah Sungai Lintas 33 00 100
melintas di sejumlah wilayah 170 255 00 80 100 100 6 01 08 3 00
Kabupaten/Kota 00
kabupaten

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-167
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Batas wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan
sungai dan anak-anak sungainya,
yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air,
39 54 100 Tebal garis
4. Daerah Aliran Sungai yang berasal dari curah hujan ke 155 115 00 45 100 00 6 01 08 4 00
00 tepi 0,6 mm
laut secara alamiah, yang batas di
darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang
masih terpengaruh aktifitas daratan
C. Cekungan Air Tanah
Notasi minimal
2 mm
CN = Cekungan
air tanah lintas
Negara.
1. Cekungan Air Tanah Batas cekungan air tanah yang 204 204
20 20 00 00 240 20 100 6 01 18 1 00 Cekungan yang
Lintas Negara melewati lintas negara 255
luas,
penggunaan
notasi diatur
sesuai luas
unsur
CP = Cekungan
2. Cekungan Air Tanah Batas cekungan air tanah yang 204 204
20 20 00 00 240 20 100 6 01 18 2 00 air tanah lintas
Lintas Provinsi melewati lintas provinsi 255
Provinsi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-168
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
CK = Cekungan
3. Cekungan Air Tanah Batas cekungan air tanah yang 204 204
20 20 00 00 240 20 100 6 01 18 3 00 air tanah lintas
Lintas Kabupaten/Kota melewati lintas kabupaten 255
Kabupaten/Kota

Bangunan yg berupa urugan tanah,


urugan batu, beton, dan/atau
pasangan batu yang dibangun Panjang
selain untuk menahan dan bendungan
00 00 00
D. Bendungan menampung air, dapat pula 00 00 00 00 00 00 1 20 06 0 00 disesuaikan
100
dibangun untuk menahan dan dengan lebar
menampung limbah tambang bendungan
(tailing) atau menampung lumpur
sehingga terbentuk waduk

Wadah buatan yang terbentuk


100 00 00 180 100
E. Waduk sebagai akibat dibangunnya 00 255 255 1 20 06 1 00
00 100
bendungan
Wadah air alami atau buatan 100 00 00
00 255 255 180 100
F. Kolam Penampung 00
sebagai tempat untuk 204 255 100 1 20 06 2 00
Banjir 20 00 00
menampung banjir sementara 255 180 20 100
00
Simbol
G. Fasilitas Air Bersih 6 01 18 0 00
minimal 3 mm

Tempat atau keluar air dari dalam 204 255


1. Mata Air 20 00 00 00 180 20 100 6 01 18 2 00
tanah 255

2. Intake Penahan aliran air sungai 100 00 00 00 255 255 180 100 6 01 18 4 00
00 204 255 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-169
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
20 00 00
255 180 20 100
00

Tempat pengolahan air sungai 191 232


3. Instalasi Produksi 25 09 00 00 202 25 100 1 09 10 0 00
menjadi air yang dapat dikonsumsi 255

Tempat penampunngan air hasil 191 232


4. Bak Penampungan 25 09 00 00 202 25 100 1 09 04 0 00
produksi 255

Tebal garis
5. Pipa Jaringan Air Bersih 1 09 08 0 00
minimal 0,6 mm
Saluran atau pipa transmisi air 100 100 240 100
a. Pipa Air Bersih Primer 00 00 255 1 09 08 1 00
bersih utama/primer 00 00 100
b. Pipa Air Bersih Saluran atau pipa transmisi air 100 00 00 180 100
00 255 255 1 09 08 2 00
Sekunder bersih sekunder yang digunakan 00 100
6. Jalur Distribusi Air 100 30 08
Jalur distribusi air bersih 00 178 235 195 100 92 1 09 08 0 10
Bersih 00
Tebal garis
7. Sistem Pengendali min. 0,3 mm.
Banjir Lebar simbol
min. 2mm
a. Saluran Dranaise 100 1 00 240 100
Saluran pengendali banjir primer 00 00 255 1 20 06 2 01
Primer 00 00 100
b. Saluran Dranaise 100 00 00 180 100
Saluran pengendali banjir sekunder 00 255 255 1 20 06 2 02
Sekunder 00 100
c. Saluran Air Hujan 00 100 25 315 100
Saluran air hujan primer 255 00 191 1 20 06 2 03
Primer 00 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-170
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
d. Saluran Air Hujan 15 35 95
Saluran air hujan sekunder 217 166 13 45 94 85 1 20 06 2 04
Sekunder 00
H. Fasilitas Irigasi
Kompleks bangunan yang
direncanakan di sepanjang sungai
1. Bangunan Utama atau aliran air untuk membelokkan 100 00 00 180 100 Simbol
00 255 255 1 14 12 0 00
Irigasi air ke dalam jaringan saluran agar 00 100 minimal 3 mm
dapat dipakai untuk keperluan
irigasi
Jaringan irigasi adalah saluran,
bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan
Lebar simbol
2. Jaringan Irigasi satu kesatuan yang diperlukan 1 14 12 1 00
minimal 2 mm
untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irigasi
3. Saluran Irigasi

Saluran primer membawa air dari


bendung ke saluran sekunder dan
a. Saluran Irigasi 100 100 240 100
ke petak-petak tersier yang diairi. 00 00 255 1 14 12 2 00
Primer 00 00 100
Batas ujung saluran primer adalah
pada bangunan bagi yang terakhir

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-171
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)

Saluran sekunder membawa air dari


saluran primer ke petak-petak
b. Saluran Irigasi tersier yang dilayani oleh saluran 34 100 10
169 00 230 284 100 90 1 14 12 2 01
Sekunder sekunder tersebut. Batas ujung 00
saluran ini adalah pada bangunan
sadap terakhir

Saluran tersier membawa air dari


bangunan sadap tersier di jaringan
c. Saluran Irigasi utama ke dalam petak tersier lalu ke 00 100 25 315 100
255 00 191 1 14 12 2 02
Tersier saluran kuarter. Batas ujung saluran 00 100
ini adalah boks bagi kuarter yang
terakhir

Mengalirkan air lebih dari saluran


pembuang sekunder ke luar daerah
irigasi. Pembuang primer sering
d. Saluran Irigasi 15 35 95
berupa saluran pembuang alamiah 217 166 13 45 94 85 1 14 12 2 03
Pembuang Primer 00
yang mengalirkan kelebihan air
tersebut ke sungai, anak sungai
atau ke laut

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-172
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)

Menampung air dari jaringan


pembuang tersier dan membuang
e. Saluran Pembuang air tersebut ke pembuang primer 00 00 00
00 00 00 00 00 00 1 14 12 2 04
Sekunder atau langsung ke jaringan 100
pembuang alamiah dan ke luar
daerah irigasi

Petak-petak tersier yang termasuk


dalam unit irigasi sekunder yang
f. Saluran Pembuang
sama dan menampung air, baik dari 1 14 12 2 05
Tersier
pembuang kuarter maupun dari
sawah-sawah

I. Fasilitas Ramsar (lahan basah/rawa) 5 04 12 0 00


Rawa yang mempunyai fungsi
pokok melindungi, melestarikan,
1. Rawa Konservasi 53 69 16 00 120 215 80 102 63 84 5 04 12 1 00
dan mengawetkan air untuk
menyangga sistem kehidupan

Rawa yang fungsinya dapat


00 10 100
2. Rawa Budidaya dikembangkan untuk kegiatan 255 230 00 54 100 100 5 04 12 2 00
00
budidaya

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-173
Tabel II. 27
Kerincian Kelas Unsur Dan Simbolisasi Sarana Prasarana Lainnya
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
Sistem Prasarana Lainnya 5 20 00 0 00
Simbol
A. Pengelolaan Air Limbah Kota 5 20 01 0 00
minimal 3 mm
1. Instalasi Pengolahan Air Sistem sarana pengolahan air 00 00 00
00 00 00 00 00 00 5 20 02 0 00
Limbah (IPAL) limbah terpusat 100

2. Instalasi Pengolahan Sistem pengolahan lumpur tinja 00 00 00


00 00 00 00 00 00 5 20 03 0 00
Lumpur Tinja (IPLT) yang berasal dari septitank 100

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-174
Spesifikasi
Simbol
Jenis Pengertian CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
dan/atau Notasi Simbol Rgb (255)
(%) 100 100)
3. Sistem Prasarana
Sistem prasarana untuk pengelolaan 00 00 00
Pengelolaan Lingkungan 00 00 00 00 00 00 5 20 04 0 00
limbah B3 100
(Limbah B3)
Tebal garis bis
B. Sistem Persampahan 1 14 00 0 00
hitam 0,1 mm
Tempat sebelum sampah diangkut
1. Tempat penampungan ke tempat pendaur ulang, 00 00 00
00 00 00 00 00 00 1 14 01 0 00
sementara (TPS) pengolahan dan/atau tempat 100
pengolahan sampah terpadu
Tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan,
2. Tempat Pengolahan 00 00 00
penggunaan ulang, pendaur ulang, 00 00 00 00 00 00 1 14 02 0 00
Sampah Terpadu (TPST) 100
pengolahan, dan pemrosesan akhir
sampah
Tempat memroses dan
3. Tempat Pemrosesan mengembalikan sampah ke media 00 00 00
00 00 00 00 00 00 1 14 03 0 00
Akhir (TPA) lingkungan secara aman bagi 100
manusia dan lingkungan
Jalan yang dikhususkan untuk jalur
C. Jalur Evakuasi Bencana 00 100 00 00 255 00 255 83 100 100 2 01 24 0 00
evakuasi bila terjadi bencana

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-175
Tabel II. 28
Kerincian Kelas Unsur Dan Simbolisasi Kawasan Lindung
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi Tebal garis batas
Kawasan Lindung kelestarian lingkungan hidup yang 04 00 10 00 245 255 230 84 10 100 5 02 12 1 00
hitam 0,1 mm
mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan.

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-176
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)

A. Kawasan yang Kawasan yang memberikan


Memberikan perlindungan terhadap kawasan
Perlindungan bawahannya yang mencakup 08 00 10 00 235 255 230 108 10 100 5 02 12 0 00
terhadap hutan lindung, bergambut, dan
Bawahannya resapan air

Kawasan hutan yang memiliki


sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan
1. Kawasan Hutan kepada kawasan sekitar maupun
12 00 10 00 224 255 230 132 12 100 5 02 12 1 00
Lindung bawahannya sebagai pengatur
tata air, pencegah banjir dan erosi
serta pemeliharaan kesuburan
tanah

Kawasan yang unsur pembentuk


2. Kawasan tanahnya sebagian besar berupa
16 00 10 00 214 255 230 143 16 100 5 02 12 2 00
Bergambut sisa-sisa bahan organik yang
tertimbun dalam waktu yang lama

Kawasan yang mempunyai


kemampuan tinggi untuk
3. Kawasan Resapan meresapan air hujan sehingga
10 00 12 00 232 255 224 105 12 100 5 02 12 3 00
Air merupakan tempat pengisian
air bumi (akifer) yang berguna
sebagai sumber air

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-177
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan yang memberikan
perlindungan setempat yang
B. Kawasan mencakup sempadan pantai,
Tebal garis batas,
Perlindungan sempadan sungai, sekitar danau 14 00 16 00 219 255 214 113 16 100 5 02 14 0 00
hitam 0,1 mm
Setempat atau waduk, sekitar mata air dan
hijau kota termasuk di dalamnya
hutan kota
Kawasan tertentu sepanjang
pantai yang mempunyai manfaat
1. Sempadan Pantai 20 00 20 00 204 255 204 120 20 100 5 02 14 1 01
penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi pantai
Kawasan sepanjang kiri-kanan
sungai, termasuk sungai buatan
atau kanal atau saluran irigasi
2. Sempadan Sungai 24 00 20 00 194 255 204 130 24 100 5 02 14 1 02
primer, yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai
Kawasan tertentu di sekeliling
danau atau waduk yang
3. Sempadan mempunyai manfaat penting
28 00 22 00 184 255 199 133 28 100 5 02 14 2 01
Danau/Waduk untuk mempertahankan
kelestarian fungsi danau atau
waduk
Garis sempadan mata air
ditentukan mengelilingi mata air
4. Sempadan Mata Air 34 00 25 00 168 255 191 136 34 100 5 02 14 2 02
paling sedikit berjarak 200 m dari
pusat mata air

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-178
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Ruang terbuka hijau adalah satu
bentuk dari ruang terbuka, yang
ditandai oleh keberadaan
pepohonan sebagai pengisi lahan
5. Ruang Terbuka
yang utama, kemudian di dukung 40 00 25 00 153 255 191 142 40 100 5 02 14 3 00
Hijau Kota
oleh keberadaan tanaman lain
sebagai pelengkap seperti perdu,
semak, rerumputan, dan
tumbuhan penutup tanah lainnya

a. Taman Rukun Taman di lingkungan Rukun


40 00 80 00 153 255 50 89 80 100 5 02 14 3 01
Tetangga Tetangga

b. Taman Rukun Taman di lingkungan Rukun


40 00 80 00 153 255 50 89 80 100 5 02 14 3 02
Warga Warga

Kawasan di dalam kota yang


mempunyai manfaat penting
untuk mempertahankan
kelestarian fungsi penghijauan
c. Taman kota 40 00 80 00 153 255 50 89 80 100 5 02 14 3 03
dan kawasan yang ditujukan
sebagai tempat rekreasi,
pariwisata, dan pengembangan
pendidikan kelestarian alam

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-179
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan di dalam kota yang
d. Taman
mempunyai manfaat penting
Pemakaman 40 00 80 00 153 255 50 89 80 100 5 02 14 3 04
sebagai tempat pemakaman
Umum
umum
Kawasan yang mempunyai
e. Jalur Hijau manfaat penting sebagai
Sepanjang Sungai untuk mempertahankan 50 00 25 00 128 255 191 150 50 100 5 02 14 3 04
dan Pantai kelestarian fungsi penghijauan
sepanjang pantai dan sungai
Kawasan keagamaan yang
memiliki sifat khas yang mampu
6. Kawasan Lindung memberikan perlindungan kepada
60 00 35 00 102 255 166 145 60 100 5 02 14 4 00
Keagamaan kawasan sekitar sebagai tempat
pengembangan pendidikan
agama maupun tempat ibadah

Kawasan suaka alam yang


karena keadaan alamnya
C. Kawasan Suaka
mempunyai kekhasan tumbuhan Tebal garis
Alam, Pelestarian
satwa dan ekosistemnya atau 10 10 00 00 230 230 255 240 10 100 5 02 16 0 00 batas, hitam
alam dan Cagar
ekosistem tertentu yang perlu 0,1 mm
Budaya
dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami

1. Kawasan Suaka Kawasan yang mempunyai 15 15 00 00 217 217 255 240 15 100 5 02 16 1 00
Alam keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa serta tipe
ekosistemnya, dengan kondisi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-180
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
alam baik biota
maupun fisiknya yang masih asli
Kawasan yang mewakili ekosistem
khas di lautan maupun perairan
2. Kawasan Suaka lainnya, yang merupakan habibat
Alam Laut dan alami yang memberikan tempat 20 20 00 00 204 204 255 240 20 100 5 02 16 2 00
Perairan Lainnya maupun perlindungan bagi
perkembangan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa yang ada
Kawasan suaka alam yang
ditunjuk merupakan tempat hidup
dan pengembangbiakan dari
suatu jenis satwa yang perlu
3. Kawasan Suaka
dilakukan upaya konservasinya,
Margasatwa dan
memiliki 30 30 00 00 179 179 255 240 30 100 5 02 16 3 00
Suaka Margasatwa
keanekaragaman dan populasi
Laut
satwa yang tinggi, dan/ atau
merupakan tempat dan
kehidupan jenis satwa migran
tertentu
Kawasan yang mewakili ekosistem
khas dan merupakan habitat alam
4. Cagar Alam dan yang memberikan perlindungan
40 40 00 00 153 153 255 240 40 100 5 02 16 4 00
Cagar Alam Laut bagi perkembangan flora dan
fauna yang khas dan beragam,
yang ada di pantai atau di laut

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-181
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan pesisir laut yang
merupakan habitat alami hutan
bakau (mangrove) yang berfungsi
memberikan perlindungan kepada
perikehidupan pantai dan lautan.
5. Kawasan Pantai
Kawasan ini minimal 130 kali nilai 230 217 255 261 15 100 5 02 16 5 00
Berhutan Bakau 10 15 00
rata-rata perbedaan air pasang
tertinggi dan terendah tahunan 00
diukur dari garis surut terendah ke
arah darat yang merupakan
habitat hutan bakau
Kawasan pelestarian alam
yang dikelola dengan sistem
6. Taman Nasional
zonasi yang dimanfaatkan untuk
dan Taman 10 20 00 00 230 204 255 271 20 100 5 02 16 6 00
tujuan pengembangan ilmu
Nasional Laut
pengetahuan, pendidikan,
pariwisata, dan rekreasi
Kawasan pelestarian yang
dimanfaatkan untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa, alami
atau buatan. jenis asli dan atau
7. Taman Hutan Raya 10 30 00 00 230 179 255 280 30 100 5 02 16 7 00
bukan asli, pengembangan ilmu
pengetahuan, pendidikan dan
latihan, budaya, pariwisata dan
rekreasi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-182
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan pelestarian alam di
8. Taman Wisata Alam
darat atau di laut yang terutama
dan Taman Wisata 10 40 00 00 230 153 255 285 40 100 5 02 16 8 00
dimanfaatkan untuk pariwisata
Alam Laut
dan rekreasi alam
Kawasan yang merupakan
9. Kawasan Cagar lokasi bangunan hasil budaya
Budaya dan Ilmu manusia yang bernilai tinggi 10 20 10 00 230 204 230 300 11 90 5 02 16 9 00
Pengetahuan maupun bentukan geologi alami
yang khas
Kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami
D. Zona Rawan Tebal garis batas,
bencana alam. Mempunyai 00 05 00 00 255 242 255 300 05 100 5 02 22 0 00
Bencana Alam hitam 0,1 mm
sumber daya yang khas dan unik
baik tumbuhan atau lahan
Kawasan yang sering atau
1. Kawasan rawan 5 02 22 1 00
berpotensi tinggi mengalami 00 15 00 00 255 217 255 300 15 100
tanah longsor
tanah longsor
Kawasan yang sering atau
2. Kawasan rawan berpotensi tinggi mengalami 5 02 22 2 00
00 25 00 00 255 191 255 300 25 100
gelombang pasang bencana alam gelombang pasang

Kawasan yang sering atau


3. Kawasan rawan berpotensi mengalami genangan 5 02 22 3 00
00 40 00 00 255 153 255 300 40 100
banjir akibat meluapnya air sungai
melebihi palung sungai

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-183
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
E. Kawasan Lindung 5 02 26 0 00 Tebal garis batas,
Geologi hitam 0,1 mm
Kawasan yang merupakan lokasi
1. Kawasan Cagar bentukan geologi yang bernilai 5 02 26 1 00
00 05 05 00 255 242 242 00 05 100
Alam Geologi tinggi atau bentukan geologi
alam yang khas
Kawasan yang merupakan lokasi
a. Kawasan
bentukan geologi yang 5 02 26 1 18
Keunikan Batuan 00 05 10 00 255 242 230 29 10 100
mempunyai keunikan batuan dan
dan Fosil
fosil
Kawasan yang mempunyai
b. Sempadan Mata manfaat penting untuk 5 02 26 1 19
25 80 90 00 191 51 25 08 87 75
Air Tanah mempertahankan kelestarian
mata air tanah

c. Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi


Keunikan Bentang yang mempunyai keunikan 00 10 10 00 255 230 230 00 10 100 5 02 26 1 20
Alam bentang alam

Kawasan atau merupakan lokasi


1) Bentang Alam
yang mempunyai keunikan 5 02 26 1 21
Gumuk Pasir 00 10 20 00 255 230 204 31 20 100
bentang alam berupa gumuk pasir
Pantai
laut

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-184
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
2) Bentang Alam Kawasan atau merupakan lokasi
Kawah, Kaldera, yang mempunyai keunikan
Maar, Leher bentang alam berupa kawah, 00 10 30 00 255 230 179 40 30 100 5 02 26 1 22
Vulkanik, Gumuk kaldera, maar, leher vulkanik, dan
Vulkanik gumuk vulkanik
Kawasan atau merupakan lokasi
3) Bentang Alam 5 02 26 1 23
yang mempunyai keunikan 00 20 30 00 255 204 179 20 30 100
Goa
bentang alam berupa goa
Kawasan atau merupakan lokasi
4) Bentang Alam yang mempunyai keunikan 5 02 26 1 24
00 30 40 00 255 179 153 15 40 100
Ngarai/Lembah bentang alam berupa ngarai atau
lembah
Kawasan atau merupakan lokasi
5) Bentang Alam 5 02 26 1 25
yang mempunyai keunikan 00 40 40 00 255 153 153 00 40 100
Kubah
bentang alam berupa kubah

Kawasan atau merupakan lokasi


6) Bentang Alam 5 02 26 1 26
yang mempunyai keunikan 00 50 60 00 255 128 102 10 60 100
Karst
bentang alam berupa karst

d. Kawasan Kawasan atau merupakan lokasi


Keunikan Proses yang mempunyai keunikan proses 00 60 80 00 255 102 51 15 80 100 5 02 26 1 30
Geologi geologi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-185
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)

1) Kawasan poton Kawasan keunikan proses geologi


atau lumpur dengan keluarnya poton atau 00 20 10 00 255 204 230 329 20 100 5 02 26 1 31
vulkanik lumpur vulkanik
2) Kawasan
Kawasan keunikan proses geologi
dengan 5 02 26 1 32
dengan munculnya sumber api 00 30 10 00 255 179 230 320 30 100
kemunculan
alami
sumber api alami
3) Kawasan
dengan
Kawasan keunikan proses geologi
kemunculan 5 02 26 1 33
dengan munculnya sulfatara, 00 40 10 00 255 153 230 315 40 100
sulfatara,
fumaroia, dan/atau geyser.
fumaroia,
dan/atau geyser

e. Kawasan Rawan
Kawasan yang rawan akan 5 02 26 2 00
Bencana Alam 00 50 10 00 255 128 230 312 50 100
bencana alam geologi
Geologi

Kawasan yang sering atau


1) Kawasan Rawan
berpotensi tinggi mengalami 5 02 26 2 01
Letusan Gunung 15 40 35 00 217 153 166 348 29 85
bencana akibat letusan gunung
Berapi
berapi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-186
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
Kawasan yang pernah terjadi dan
diidentifikasikan mempunyai
2) Kawasan Rawan 5 02 26 2 02
potensi terancam bahaya gempa 15 45 40 00 217 140 153 350 35 85
Gempa Bumi
bumi, baik gempa bumi tektonik
maupun vulkanik
Kawasan yang berdasarkan
kondisi geologi dan geografi
3) Kawasan Rawan 5 02 26 2 03
dinyatakan rawan longsor atau 20 30 30 00 204 179 179 00 12 80
Gerakan Tanah
mengalami kejadian longsor
dengan frekuensi cukup tinggi

4) Kawasan Yang
Kawasan yang terletak di zona 5 02 26 2 04
Terletak di Zona 17 55 50 00 212 115 128 352 46 83
patahan aktif
Patahan Aktif

5) Kawasan Rawan Kawasan yang rawan akan 5 02 26 2 05


10 80 80 00 230 51 51 00 78 90
Tsunami bencana tsunami

6) Kawasan Rawan Kawasan yang rawan akan abrasi 5 02 26 2 06


20 70 50 00 204 76 128 336 63 80
Abrasi air laut

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-187
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)

7) Kawasan Rawan
Kawasan yang rawan akan bahaya 5 02 26 2 07
Bahaya Gas 10 60 60 00 230 102 102 00 56 90
gas beracun
Beracun

f. Kawasan yang
Memberi
Kawasan yang memberi 5 02 26 3 00
Perlindungan 20 55 65 00 204 115 89 14 56 80
perlindungan terhadap tanah
Terhadap Air
Tanah
Kawasan yang mempunyai
1) Kawasan
manfaat penting untuk 5 02 26 3 01
Imbuhan Air 20 40 40 00 204 153 153 00 25 80
mempertahankan kelestarian
Tanah
imbuhan air tanah
Kawasan yang mempunyai
2) Sempadan Mata manfaat penting untuk 5 02 26 3 02
25 80 90 00 191 51 25 08 87 75
Air mempertahankan kelestarian
mata air

F. Kawasan Lindung 5 02 24 0 00 Tebal garis


00 02 05 00 255 250 242 37 05 100
Lainnya batas 0,1 mm

1. Cagar Biosfir Kawasan perlindungan terhadap 00 00 08 00 255 255 235 60 08 100 5 02 24 1 00


cagar biosfer dengan maksud
untuk melindungi ekosistem asli,
ekosistem unik, dan ekosistem

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-188
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
yang telah mengalami degradasi
dari gangguan kerusakan unsur-
unsur alamnya untuk penelitian
dan pendidikan
Kawasan perlindungan terhadap
daerah lembab dengan maksud
untuk melindungi daerah dan 5 02 24 2 00
2. Ramsar 00 00 20 00 255 255 204 60 20 100
ekosistemnya beserta keadaan
flora dan faunanya untuk
pelestarian keberadaannya

Kawasan hutan yang ditetapkan 5 02 24 3 00


3. Taman Buru 00 00 30 00 255 255 179 60 30 100
sebagai tempat wisata berburu

Kawasan perlindungan terhadap


daerah plasma nutfah dengan
4. Kawasan
maksud untuk melindungi daerah 5 02 24 4 00
Perlindungan 00 00 45 00 255 255 140 60 45 100
dan ekosistemnya beserta
Plasma Nutfah
keadaan flora dan faunanya untuk
pelestarian keberadaannya
5. Kawasan Kawasan perlindungan terhadap 00 00 80 00 255 255 51 60 80 100 5 02 24 5 00
Pengungsian Satwa daerah pengungsian satwa
dengan maksud untuk melindungi
daerah dan ekosistemnya bagi
kehidupan satwa yang sejak

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-189
Simbol Spesifikasi
Jenis Pengertian dan/atau CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Simbol Rgb (255)
Notasi (%) 100 100)
semula menghuni areal tersebut

Kawasan perlindungan terhadap


6. Kawasan Terumbu 5 02 24 7 00
ekosistemnya serta kelangsungan 02 05 60 00 250 242 102 57 59 98
Karang
kelestarian terumbu karang

7. Kawasan Koridor
Kawasan perlindungan terhadap
Satwa dan Biota 5 02 24 8 00
ekosistemnya serta kelangsungan 05 10 60 00 242 230 102 55 58 95
Laut yang
kelestarian satwa dan biota laut
Dilindungi
Deliniasi batas rencana Dk =Diluar
kegiatan
Kegiatan lainnya pada penggunaan kawasan hutan untuk 40 100 100 5 03 01 0 00
153 00 00 00 100 60 kehutanan
kawasan hutan kepentingan pembangunan diluar 00
mis, Kt= Kawasan
kegiatan kehutanan tambang

Tabel II. 29
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Kawasan Budi Daya
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang diperuntukkan Tebal garis batas,
Kawasan Budidaya 5 03 00 0 00
bagi budidaya hitam 0,1 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-190
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

A. Kawasan Hutan Kawasan yang diperuntukkan


10 00 10 00 230 255 230 120 10 100 5 03 02 0 00
Produksi bagi hutan produksi

Kawasan hutan yang secara


1. Hutan Produksi
ruang digunakan untuk budi 30 10 10 00 179 230 230 180 22 90 5 03 02 1 01
Terbatas
daya hutan alam
Kawasan hutan yang secara
ruang digunakan untuk budi
2. Hutan Produksi Tetap 40 05 20 00 153 242 204 154 37 95 5 03 02 1 02
daya hutan alam dan hutan
tanaman
Kawasan hutan yang secara
ruang dicadangkan untuk
digunakan bagi perkembangan
3. Hutan Produksi yang
transportasi, transmigrasi, 40 00 30 00 153 255 179 135 40 100 5 03 02 1 03
dapat Dikonversi
permukiman, pertanian,
perkebunan, industri, dan lain-
lain
Kawasan hutan yang dapat
dibudayakan oleh masyarakat Tebal garis
B. Kawasan Hutan Rakyat 40 00 40 00 153 255 153 120 40 100 5 03 12 0 00
sekitarnya dengan mengikuti batas 0,1 mm
ketentuan yang ditetapkan
Kawasan yang diperuntukkan
bagi tanaman tahunan atau
C. Kawasan Perkebunan perkebunan yang menghasilkan 20 00 50 00 204 255 128 84 50 100 5 03 04 0 00
baik bahan pangan maupun
bahan baku industri

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-191
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang diperuntukkan
1. Perkebunan komoditi 5 03 04 1
bagi tanaman tahunan atau
1 s/d perkebunan 20 00 40 00 204 255 153 90 40 100 01 5 03 04
perkebunan komoditi 1 s/d
komoditi n 1 nn
komoditi n

D. Kawasan Pertanian Kawasan yang diperuntukkan Tebal garis


05 03 03 00 242 247 247 180 02 97 5 03 06 0 00
Pangan bagi tanaman pangan batas 0,1 mm

Kawasan yang diperuntukkan


bagi tanaman pangan lahan
1. Pertanian Pangan
basah di mana pengairannya 20 00 30 00 204 255 179 100 30 100 5 03 06 1 00
Lahan Basah.
dapat diperoleh secara alamiah
atau teknis
Kawasan yang diperuntukkan
a. Kawasan pertanian bagi tanaman pangan lahan
20 00 10 00 204 255 230 151 20 100 5 03 06 1 01
beririgasi basah di mana pengairannya
dapat diperoleh secara teknis
Kawasan yang diperuntukkan
bagi tanaman pangan lahan
2. Pertanian Pangan kering, untuk tanaman palawija,
15 00 10 00 217 255 230 141 41 100 5 03 06 2 00
Lahan Kering tanaman tahunan perkebunan,
dan peternakan serta padang
penggembalaan ternak
Kawasan yang diperuntukkan
bagi tanaman
3. Pertanian Hortikultura tahunan/perkebunan yang 10 00 10 00 230 255 230 120 10 100 5 03 06 3 00
menghasilkan baik pangan dan
bahan baku industri

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-192
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang secara teknis
dapat digunakan untuk usaha
peternakan baik secara
4. Peternakan sambilan, cabang usaha, usaha 05 00 05 00 242 255 242 120 05 100 5 03 06 4 00
pokok maupun industri, serta
sebagai padang pengembalaan
ternak
Kawasan yang diperuntukkan
bagi perikanan, baik berupa Tebal garis
E. Kawasan perikanan 5 03 16 0 00
pertambakan/kolom maupun batas 0,1 mm
penangkapan
Kawasan yang diperuntukkan
1. Kawasan Danau 5 03 16 1 00
bagi perikanan di danau
Kawasan yang diperuntukkan
a. Kawasan Budidaya
bagi budidaya perikanan air 55 30 00 00 115 178 255 213 55 100 5 03 16 1 01
Air Danau
danau

Kawasan yang diperuntukkan


b. Kawasan Tangkap 100 00 00
bagi tangkap perikanan air 00 255 255 180 100 100 5 03 16 1 02
Air Danau 00
danau
Kawasan yang diperuntukkan
2. Kawasan Sungai 5 03 16 2 00
bagi perikanan di sungai

a. Kawasan Budidaya Kawasan yang diperuntukkan 100 64 10


00 92 230 216 100 90 5 03 16 2 01
Sungai bagi budidaya perikanan sungai 00

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-193
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

b. Kawasan Tangkap Kawasan yang diperuntukkan


55 13 00 00 115 223 255 194 55 100 5 03 16 2 02
Sungai bagi tangkap perikanan sungai

Kawasan yang diperuntukkan 100 64 10 5 03 16 3 00


3. Kawasan Kolam 00 92 230 216 100 90
bagi perikanan di kolam 00

Kawasan perikanan pada 100 00 00 5 03 16 4 00


4. Kawasan Minapadi 00 255 255 180 100 100
perairan sawah 00

Kawasan yang diperuntukkan 5 03 16 5 00


5. Kawasan Air Payau
bagi perikanan di air payau

Kawasan yang diperuntukkan 5 03 16 5 01


a. Kawasan Tambak 55 30 00 00 115 178 255 213 55 100
bagi perikanan tambak

b. Kawasan Kawasan yang diperuntukkan 5 03 16 5 02


55 13 00 00 115 223 255 194 55 100
Penggaraman bagi penggaraman

Kawasan yang diperuntukkan 5 03 16 6 00


6. Kawasan Laut Dangkal
bagi perikanan di laut dangkal
Kawasan yang diperuntukkan
a. Kawasan Budidaya 5 03 16 6 01
bagi budidaya perikanan di laut 55 30 00 00 115 178 255 213 55 100
Laut Dangkal
dangkal
Kawasan yang diperuntukkan
b. Kawasan Tangkap 5 03 16 6 02
bagi tangkap perikanan di laut 55 13 00 00 115 223 255 194 55 100
Laut Dangkal
dangkal

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-194
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

c. Kawasan Rumpon Kawasan yang diperuntukkan 100 00 00 5 03 16 6 03


00 255 255 180 100 100
Laut Dangkal bagi rumpon di laut dangkal 00

d. Kawasan Kapal
Kawasan kapal tenggelam di 100 64 10 5 03 16 6 04
Tenggelam Laut 00 92 230 216 100 90
laut dangkal 00
Dangkal
Kawasan yang diperuntukkan 5 03 16 7 00
7. Kawasan Laut Dalam
bagi perikanan di laut dalam
Kawasan yang diperuntukkan
a. Kawasan Budidaya 5 03 16 7 01
bagi budidaya perikanan di 55 30 00 00 115 178 255 213 55 100
Laut Dalam
laut dalam
Kawasan yang diperuntukkan
b. Kawasan Tangkap 5 03 16 7 02
bagi tangkap perikanan di laut 55 13 00 00 115 223 255 194 55 100
Laut Dalam
dalam

c. Kawasan Rumpon Kawasan yang diperuntukkan 100 00 00 5 03 16 7 03


00 255 255 180 100 100
Laut Dalam bagi rumpon di laut dalam 00

d. Kawasan Kapal
Kawasan kapal tenggelam di 100 64 10 5 03 16 7 04
Tenggelam Laut 00 92 230 216 100 90
laut dalam 00
Dalam

8. Konservasi Daerah konservasi sumberdaya 00 100 100 5 03 16 8 00


255 00 00 00 100 100
Sumberdaya Ikan ikan 00

9. Kawasan Pengawasan Kawasan yang dijadikan


00 30 100 5 03 16 9 00
Sumber Daya pengawasan sumberdaya 255 179 00 42 100 100
00
Perikanan perikanan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-195
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

10. Kawasan Pengolahan Kawasan yang diperuntukkan 100 00 00 5 03 16 10 00


00 255 255 180 100 100
Ikan bagi pengolahan ikan 00

Kawasan yang diperuntukkan


bagi pertambangan, baik
F. Kawasan Peruntukan 5 18 00 0 00 Tebal garis
wilayah yang sedang maupun
Pertambangan batas 0,1 mm
yang akan segera dilakukan
kegiatan pertambangan
Kawasan yang diperuntukkan
5 18 00 1 00
1. Mineral Logam bagi kegiatan pertambangan 00 00 00 05 242 242 242 00 00 95
mineral logam

Kawasan yang diperuntukkan


5 18 00 2 00
2. Mineral Bukan Logam bagi kegiatan pertambangan 00 00 00 15 217 217 217 00 00 85
mineral bukan logam

Kawasan yang diperuntukkan


5 18 00 3 00
3. Batuan bagi kegiatan pertambangan 00 00 00 25 191 191 191 00 00 75
batuan

Kawasan yang diperuntukkan


5 18 00 4 00
4. Batu Bara bagi kegiatan pertambangan 00 00 00 35 166 166 166 00 00 65
batu bara

Kawasan yang diperuntukkan


5 18 00 5 00
5. Bitumen Padat bagi kegiatan pertambangan 10 00 00 45 115 140 140 180 18 55
bitumen padat

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-196
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang diperuntukkan
5 18 00 6 00
6. Gambut bagi kegiatan pertambangan 00 10 00 45 140 115 140 300 18 55
gambut
Kawasan yang diperuntukkan
5 18 00 7 00
7. Aspal bagi kegiatan pertambangan 00 00 10 45 140 140 115 60 18 55
aspal
Kawasan yang diperuntukkan
5 18 00 8 00
8. Panas Bumi bagi kegiatan pertambangan 10 00 00 30 153 179 179 180 15 70
panas bumi
Kawasan yang diperuntukkan
5 18 00 9 00
9. Radio Aktif bagi kegiatan pertambangan 00 10 00 30 179 153 153 300 15 70
radio aktif

Kawasan yang diperuntukkan


5 18 01 0 00
10. Minyak dan Gas bagi kegiatan pertambangan 00 00 10 30 179 179 153 60 15 70
minyak dan gas
a. Fasilitas Minyak dan
Gas

Lokasi atau tempat untuk 00 00 00


1) Kilang Minyak 00 00 00 00 00 00 5 18 01 0 01
kegiatan kilang minyak 100

Lokasi atau tempat untuk 00 100 100


2) Kilang Gas 255 00 00 00 100 100 5 18 01 0 02
kegiatan kilang gas 00

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-197
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Lokasi atau tempat untuk


3) Kilang Gas Alam
kegiatan kilang gas alam 00 20 50 00 255 204 128 36 50 100 5 18 01 0 03
Terapung
terapung

Lokasi atau tempat yang 00 00 00


4) Depo Minyak 00 00 00 00 00 00 5 18 01 0 04
dijadikan sebagai depo minyak 100

Lokasi atau tempat yang 00 100 100


5) Depo Gas 255 00 00 00 100 100 5 18 01 0 05
dijadikan sebagai depo gas 00

6) Stasiun Pengisian
Lokasi atau tempat yang 00 00 00
Bahan Bakar 00 00 00 00 00 00 5 18 01 0 06
dijadikan sebagai SPBU 100
Umum (SPBU)

7) Stasiun Pengisian
Lokasi atau tempat yang 00 100 100
Bahan Bakar 255 00 00 00 100 100 5 18 01 0 07
dijadikan sebagai SPBE 00
Elpiji (SPBE)
Kawasan yang diperuntukkan
G. Kawasan Peruntukan Tebal garis batas
bagi industri, berupa tempat 5 19 00 0 00
Industri 0,1 mm
pemusatan kegiatan industri

Kawasan yang diperuntukkan


1. Industri Besar bagi kegiatan industri berskala 00 00 20 10 230 230 179 60 22 90 5 19 01 1 00
usaha besar

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-198
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang diperuntukkan
2. Industri Menengah, bagi kegiatan industri berskala
00 00 10 07 237 237 212 60 11 93 5 19 01 2 00
Kecil, dan Mikro usaha menengah, kecil, dan
mikro

Kawasan yang diperuntukkan Tebal garis batas


H. Kawasan Pariwisata 00 10 00 00 255 230 255 300 10 100 5 13 00 0 00
bagi kegiatan pariwisata 0,1 mm

Kawasan yang diperuntukkan


1. Pariwisata Alam 00 20 00 00 255 204 255 200 20 100 5 13 00 1 00
bagi kegiatan wisata alam

Kawasan yang diperuntukkan


2. Pariwisata Budaya 00 40 00 00 255 153 255 300 40 100 5 13 00 2 00
bagi kegiatan wisata budaya

Kawasan yang diperuntukkan


3. Taman Buatan 00 60 00 00 255 102 255 300 60 100 5 13 00 3 00
bagi kegiatan wisata buatan

I. Kawasan Permukiman Kawasan yang secara teknis 00 15 100 255 217 00 51 100 100 5 06 00 0 00 Tebal garis batas
dapat digunakan untuk 00 0,1 mm
permukiman yang aman dari
bahaya bencana alam maupun
buatan manusia, sehat dan

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-199
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
mempunyai akses untuk
kesempatan berusaha
Kawasan yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan
1. Permukiman sebagai tempat permukiman
00 30 75 00 255 179 64 36 75 100 5 06 00 1 00
Perkotaan perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial
dan kegiatan sosial
Kawasan yang mempunyai
kegiatan utama pertanian
termasuk pengelolaan sumber
daya alam dengan susunan
2. Permukiman
fungsi kawasan sebagai tempat 00 20 70 00 255 204 76 43 70 100 5 06 00 2 00
Perdesaan
permukiman perdesaan,
pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan
sosial

J. Kawasan Peruntukan Kawasan yang diperuntukkan Tebal garis


10 30 00 00 230 179 255 280 30 100 5 16 00 0 00
Lainnya bagi kegiatan lainnya batas 0,1 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-200
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Kawasan yang diperuntukkan


1. Instalasi Pembangkit bagi instalasi pembangkit
05 50 00 00 242 128 25 294 50 100 5 16 00 1 00
Energi Listrik energi listrik (PLTA, PLTU,
PLTGU, PLTN, dan sebagainya)

Kawasan yang diperuntukkan


bagi kepentingan petahanan
2. Kawasan Hankam 10 70 00 00 230 76 255 292 70 100 5 09 00 0 00
setingkat kodam, kodim, dan
koramil
Simbol
digambarkan pada
00 100 100 Kawasan
00 255 00 00 00 100 100 pertahanan
5 09 00 1 00
00 00 100 255 255 00 60 100 100 yang dapat
00 maupun
tidak dapat
di delineasi

Kawasan yang diperuntukkan 10 100 00


3. Instalasi Lainnya 230 00 255 294 100 100 5 16 00 9 00
bagi instalasi lainnya 00

Tebal garis
K. Kawasan Perumahan 00 30 70 00 255 179 00 42 100 100 5 06 00 0 00
batas 0,1 mm

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-201
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

Kawasan perumahan yang


mendukung perikehidupan dan
1. Kepadatan Tinggi 00 30 70 00 255 179 00 42 100 100 5 06 00 1 00
kehidupan dengan kerapatan
tinggi

Kawasan perumahan yang


mendukung perikehidupan dan
2. Kepadatan Sedang 00 30 70 00 255 179 00 42 100 100 5 06 00 2 00
kehidupan dengan kerapatan
sedang

Kawasan perumahan yang


mendukung perikehidupan dan
3. Kepadatan Rendah 00 30 70 00 255 179 76 42 100 100 5 06 00 3 00
kehidupan dengan kerapatan
rendah

00 00 00
I. Perdagangan dan Jasa 00 00 00 00 00 00 5 21 02 0 00
100

Kawasan diperuntukan bagi


kegiatan penjualan barang- 00 00 00
1. Pasar Tradisionil 00 00 00 00 00 00 5 21 02 1 00
barang kebutuhan sehari-hari 100
dalam skala kecil
2. Pusat Perbelanjaan Kawasan perbelanjaan yang di 00 00 00 00 00 00 00 00 00 5 21 02 2 00
lengkapi sarana-sarana niaga 100
lainnya seperti kantor-kantor,
bank, tempat hiburan, dan lain-

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-202
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
lain
Kawasan diperuntukan bagi
kegiatan penjualan barang- 00 00 00
3. Toko Modern 00 00 00 00 00 00 5 21 02 3 00
barang kebutuhan sehari-hari 100
dalam skala cukup besar

00 100 00 Tebal garis


M. Perkantoran 255 00 255 300 100 100 5 21 10 0 00
00 batas 0,1 mm

Kawasan yang diperuntukkan


00 100 00
1. Pemerintah bagi kegiatan perkantoran 255 00 255 300 100 100 5 21 10 0 10
00
pemerintahan

Kawasan yang diperuntukkan


00 100 00
2. Swasta bagi kegiatan perkantoran 255 00 255 300 100 100 5 21 10 0 20
00
swasta

N. Kawasan Terbuka Non 100 00 100 Tebal garis


00 255 00 120 100 100 5 03 04 0 00
Hijau 00 batas 0,1 mm

Kawasan yang diperuntukan 100 00 100


1. Kebun 00 255 00 120 100 100 5 03 04 0 10
bagi tanaman sejenis 00

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-203
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
2. Halaman Rumah atau
Gedung Milik Kawasan atau area terbatas
100 00 100
Masyarakat atau yang digunakan menanam 00 255 00 120 100 100 5 03 04 0 20
00
Swasta yang Ditanami tanaman tidak keras
Tumbuhan

O. Kawasan Evakuasi 00 100 00 Tebal garis


255 00 255 300 100 100 5 02 22 0 10
Bencana 00 batas 0,1 mm

00 100 00
P. Kawasan Sektor Informal 255 00 255 300 100 100 5 21 00 0 10
00

Q. Kawasan Peruntukan
Simbol
Umum dan Sosial
minimal 3 mm
Lainnya
1. Perguruan Tinggi Skala Pusat kegiatan pendidikan 00 00 00
00 255 255 180 100 100 1 06 02 0 00
Wilayah tingkat tinggi skala wilayah 100

Pusat kegiatan pendidikan 10 70 100


2. Pendidikan Dasar (SD) 230 76 00 20 100 90 1 06 08 0 00
tingkat dasar 00

3. Pendidikan Menengah Pusat kegiatan pendidikan


00 50 50 00 255 127 127 00 50 1 00 1 06 06 0 00
Pertama (SLTP) tingkat menengah pertama

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-204
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

4. Pendidikan Menengah Pusat kegiatan pendidikan


12 33 94 00 224 170 15 95 93 88 1 06 04 0 00
Atas (SLTA) tingkat menengah atas

Pusat kegiatan pendidikan atau


78 34 100
5. TPA Regional tempat pendidikan agama 56 168 00 100 100 66 1 06 26 0 00
00
regional
Pusat kegiatan pendidikan atau
6. Pendidikan Taman
tempat pendidikan taman anak- 00 00 97 00 255 255 08 60 97 100 1 06 10 0 00
Kanak-Kanak
anak
7. Pendidikan Sekolah Pusat kegiatan pendidikan atau 00 100 23
255 00 197 314 100 100 1 06 20 0 00
Luar Biasa tempat pendidikan luar biasa 00

Pusat kegiatan pendidikan


8. Pendidikan Lainnya 18 00 55 00 209 255 115 80 55 100 1 06 00 0 00
lainnya

9. Rumah Sakit Umum Pusat atau tempat pelayanan 100 00 100


00 255 00 120 100 100 1 08 02 1 00
Tipe A dan perawatan kesehatan type A 00

10. Rumah Sakit Umum Pusat atau tempat pelayanan


12 33 94 00 224 170 15 95 93 88 1 08 02 2 00
Tipe B dan perawatan kesehatan type B
11. Rumah Sakit Umum Pusat atau tempat pelayanan 00 100 00
255 255 00 60 100 10 1 08 02 3 00
Tipe C dan perawatan kesehatan type C 00

Pusat atau tempat pelayanan


12. Puskesmas 00 50 23 00 255 128 196 120 100 100 328 50 100
kesehatan masyarakat

13. Pusat Keagamaan Pusat atau tempat keagamaan 70 10 100


76 230 00 100 100 90 5 13 02 0 00
Wilayah wilayah 00

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-205
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Pasar utama di kota besar yang
merupakan pusat penyalur 00 00 00 5 21 02 0 00
14. Pasar Induk Wilayah 00 00 00 00 00 00
barang-barang kebutuhan untuk 100
pasar-pasar lainnya
Kawasan perbelanjaan yang
mempunyai fungsi utama sama
dengan pusat perbelanjaan
00 33 100
15. Pusat Perbelanjaan lingkungan tetapi di lengkapi 255 171 00 40 100 10 5 21 02 1 00
00
sarana-sarana niaga lainnya
seperti kantor-kantor, bank,
tempat hiburan, dan lain-lain
16. Pusat Rekreasi Skala Pusat atau tempat rekreasi skala 00 00 00
00 00 00 00 00 00 5 13 12 0 00
Wilayah wilayah 100

17. Pusat Kesenian


Pusat atau tempat kesenian 00 00 00
Kebudayaan Skala 00 00 00 00 00 00 5 13 30 0 00
budaya skala wilayah 100
Wilayah
Pusat atau tempat kegiatan
00 00 00
18. Stadion Wilayah olahraga atau kegiatan lainnya 00 00 00 00 00 00 5 13 34 0 00
100
yang bersekala besar wilayah
Pusat atau tempat khusus
19. Pusat Olahraga Skala 10 100 34
kegiatan olah raga pada skala 230 00 68 316 100 90 5 13 34 1 00
Wilayah 00
wilayah
R. Kawasan Andalan 5 05 06 0 00
1. Kawasan Andalan Kawasan yang di tetapkan 00 70 40 00 255 76 153 93 70 100 5 05 06 1 00 Tebal garis

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-206
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
dengan fungsi utama untuk
kawasan andalan budidaya yang
diprioritaskan
Darat pengembangannya atas dasar 0,2 mm
kondisi dan potensi sumberdaya
alam, sumberdaya manusia, dan
sumberdaya buatan

Kawasan yang di tetapkan


dengan fungsi utama untuk
2. Kawasan Andalan Laut kawasan andalan laut atas dasar 20 50 00 00 204 128 255 77 50 100 5 05 06 2 00
kondisi dan potensi sumberdaya
laut

Simbol
S. Kawasan Tertentu 5 05 04 0 00
minimal 3 mm
Kawasan yang di tetapkan
dengan fungsi utama untuk Tebal garis
1. Kerjasama Antar 30 60 100
kawasan Kerjasama Antar bis hitam 179 102 00 09 100 70 5 05 04 1 00
Regional 00
Regional laut atas dasar kondisi 0,2 mm
dan potensi sumberdaya laut
Deliniasi batas rencana Dk =Diluar
penggunaan kawasan hutan kegiatan
Kegiatan lainnya pada 40 100 100
untuk kepentingan 153 00 00 00 100 60 5 03 01 0 00 kehutanan mis,
kawasan hutan 00
pembangunan diluar kegiatan Kt= Kawasan
kehutanan tambang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-207
Tabel II. 30
Kerincian Kelas Unsur dan Simbolisasi Kawasan Strategis
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Tebal garis batas,
Kawasan Strategis 5 09 00 0 00
hitam 0,1 mm
Kawasan yang penataan
1. Kawasan strategis ruangnya diprioritaskan karena
00 100 100
pertahanan dan mempunyai pengaruh sangat 255 00 00 00 100 100 5 09 00 1 00
00
keamanan penting terhadap pertahanan
dan keamanan negara
Kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena
2. Kawasan strategis
mempunyai pengaruh sangat 00 30 75 08 235 158 43 01 82 92 5 09 00 2 00
ekonomi
penting terhadap
perkembangan ekonomi

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-208
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)
Kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat
penting terhadap
3. Kawasan strategis sosial 00 00 100
perkembangan sosial budaya. 255 255 00 17 100 100 5 09 00 3 00
budaya 00
Kawasan ini meliputi pusat
perkantoran pemerintah, pusat
sejarah keagamaan, pariwisata,
makam bersejarah, dan lainnya.
Kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat
4. Kawasan strategis penting terhadap pendaya
pendaya gunaan sumber gunaan sumberdaya alam atau 00 00 100
255 255 00 17 100 100 5 09 00 4 00
daya alam dan/atau teknologi tinggi. Kawasan ini 00
teknologi tinggi meliputi pertambangan minyak
dan gas bumi, instalasi nuklir
dan kawasan industri strategis
daerah
Kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat
5. Kawasan strategis fungsi penting terhadap daya dukung
00 00 100
daya dukung lingkungan lingkungan. Kawasan ini 255 255 00 17 100 100 5 09 00 5 00
00
hidup meliputi kawasan perlindungan
dan pelestarian lingkungan
hidup, termasuk kawasan yang
diakui sebagai warisan dunia

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-209
Spesifikasi
Jenis Pengertian Simbol dan/atau Notasi CMYK HSV(360 Kode Unsur Keterangan
Rgb (255)
(%) 100 100)

6. Kawasan strategis 00 00 100


Kawasan strategis lainnya 255 255 00 17 100 100 5 09 00 6 00
lainnya 00

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-210
2.4. KAJIAN PEWARNAAN UNTUK PETA TATA RUANG

Pewarnaan peta RDTR disesuaikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang. Apabila ada beberapa unsur

yang belum ada atau minimal ada direktorinya pada RSNI, maka pewarnaan peta RDTR

dapat mengacu pada format RSNI. Pewarnaan utama yang dominan dalam penyusunan

Peta RDTR terutama pada Peta Rencana Pola Ruang ada di kawasan lindung dan kawasan

budidaya:

1. Kawasan Lindung

Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan lindung baik hutan maupun

non hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung; kawasan perlindungan setempat;

kawasan perlindungan terhadap kawasan dibawahnya; RTH; suaka alam, cagar budaya

atau zona lindung lainnya dengan kriteria tertentu.

2. Kawasan Budidaya

Zona Budidaya adalah Zona yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

Berikut perbandingan pewarnaan untuk pola ruang RDTR berdasarkan Permen PU No. 20

Tahun 2011, PP No. 8 Tahun 2013, dan RSNI Spesifikasi Penyajian Peta RDTR Tahun 2014.

Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-211
Tabel II. 31
Perbandingan Pewarnaan Pola Ruang

PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-212
No Zona Permen PU 20/2011 RSNI 2014 PP 8/2013
I RENCANA POLA RUANG ZONA LINDUNG Simbol RGB Simbol RGB Simbol RGB
1 Hutan Lindung HL 150 220 80 HL 122 202 115 224 255 230
2 Zona Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya PB 150 220 80 PB 170 240 175 235 255 230
3 Zona Perlindungan Setempat PS 150 220 80 PS 160 212 90 219 255 214
4 Zona Ruang Terbuka Hijau RTH 150 220 80 RTH 171 247 135 153 255 191
5 Zona suaka alam dan Cagar Budaya SC 150 220 80 SC 145 230 65 230 230 255
6 Zona Rawan Bencana Alam RB 150 220 80 RB 140 235 190 255 242 255
7 Zona Lindung Lainnya LL 150 220 80 LL 200 240 112 255 250 242
II RENCANA POLA RUANG ZONA BUDIDAYA Simbol RGB Simbol RGB Simbol RGB
1 Zona Perumahan R 255 242 184
Rumah Kepadatan Sangat Tinggi R-1 250 250 110 R-1 255 242 184
Rumah Kepadatan Tinggi R-2 250 250 110 R-2 255 242 184 255 179 00
Rumah Kepadatan Sedang R-3 250 250 110 R-3 255 242 184 255 179 00
Rumah Kepadatan Rendah R-4 250 250 110 R-4 255 242 184 255 179 76
Rumah Kepadatan Sangat Rendah R-5 250 250 110 R-5 255 242 184
2 Zona Perdagangan dan Jasa K 240 222 191 00 00 00
Tunggal K-1 235 120 120 K-1 240 222 191
Kopel K-2 235 120 120 K-2 240 222 191
Deret K-3 235 120 120 K-3 240 222 191
3 Zona Perkantoran KT 242 181 130
Pemerintah KT-1 200 140 255 KT-1 242 181 130 255 00 255
Swasta KT-2 200 140 255 KT-2 242 181 130 255 00 255
4 Zona Industri I 196 168 130
Industri Kimia Dasar I-1 140 138 150 I-1 196 168 130
Industri Mesin dan Logam Dasar I-2 140 138 150 I-2 196 168 130
Industri Kecil I-3 140 138 150 I-3 196 168 130 237 237 212
Aneka Industri I-4 140 138 150 I-4 196 168 130
5 Zona Sarana Pelayanan Umum SPU 219 186 125
Pendidikan SPU-1 220 160 120 SPU-1 219 186 125
Transportasi SPU-2 220 160 120 SPU-2 219 186 125
Kesehatan SPU-3 220 160 120 SPU-3 219 186 125
Olahraga SPU-4 220 160 120 SPU-4 219 186 125
Sosial Budaya SPU-5 220 160 120 SPU-5 219 186 125
Peribadatan SPU-6 220 160 120 SPU-6 219 186 125
6 Zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) RTNH 153 173 105 RTNH 227 212 158 00 255 00
7 Zona Peruntukan Lainnya PL 219 204 171 230 179 255
Pertanian PL-1 87 150 135 PL-1 219 204 171
Pertambangan PL-2 87 150 135 PL-2 219 204 171
PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-213
Pariwisata PL-3 87 150 135 PL-3 219 204 171 255 230 255
8 Zona Peruntukan Khusus KH 255 194 158
Pertahanan dan Keamanan (Hankam) KH-1 204 204 214 KH-1 255 194 158 230 76 255
PENYUSUNAN PETA RDTR (LOKASI : KECAMATAN CIMANGGU, WANAREJA, PATIMUAN) TAHUN 2018 | 2-214

You might also like