You are on page 1of 7

PEMBERIAN INSULIN

1. PENGERTIAN
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans pada
kelenjar pangkreas (kelenjer ludah perut) yang mengatur kadar gula darah agar gula darah
dapat dipergunakan oleh sel-sel tubuh.
Resitensi insulin adalah kondisi yang normal jumlah insulin tidak memadai untuk
menghasilkan respon normal insulin dari lemak, otot, dan sel-sel hati.
Penyuntikan insulin kerja singkat dengan kenaikan dosis bertahap untuk
menimbulkan berbagai derajat hipoglikemia dengan tujuan untuk menekan gejala.
Insulin terdapat dalam tiga bentuk dasar, masing masing memiliki kecepatan dan lama
kerja yang bebeda :
a) Insulin kerja cepat’
Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar.
Insulin ini sering kali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai
puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam. Insulin kerja cepat
sering kali di gunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikansetiap
harinya dan disuntikkan 15 -20 menit sebelum makan.
b) Insulin kerja sedang
Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. Mulai bekerja
dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimum dalam waktu 6-10 jam dan
bekerja selama 18-26 jam. Insulin ini bisa di suntikkan pada pagi hari untuk
memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat di suntikkan pada malam hari untuk
memenuhi kebuthan sepanjang malam.
c) Insulin kerja lambat
Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah di kembangkan. Efeknya baru
timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam .

2. INDIKASI
 Depresi
 Penyakit Neorotik
 Perilaku Menarik Diri (withdrawal behavior)
 Penyakit psikosomatik
 Skizofrenia

3. KONTRAINDIKASI
 Kehamilan
 Infark miokard yang baru terjadi
 Diabetes melitus
 Penyakit sistemik yang melibatkan jantung, paru-paru, dan ginjal

4. Tujuan
 Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin ( gejala DM )
 Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung,
ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki dsb.

5. Tempat injeksi insulin


 Abdomen-absorbsi cepat
 Lengan-absorbsi sedang
 Paha atas-absorbsi lambat
 Bokong-absorbsi lambat
 Bahu ,siku,pinggul,dann lutut
 Kulit
 Subkutaneus
 Otot

6. Prosedur
 Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik
haruslah bersih dan steril.
 Tutup fial insulin harus di usap dengan cairan alkohol 70%.
 Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus di gulung gulung secara
perlahan lahan dengan kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan
kembali suspensi. ( jangan di kocok ).
 Ambillah udara sejumlah insulin yang akan di berikan. Lalu suntikkanlah kedalam
fial untuk mencegah terjadi ruang fakum dalam fial. Hal ini terutama diperlukan
bila akan di pakai campuran insulin.
 Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus di ambil terlebih
dahulu.
 Seteleah insulin masuk kedalam suntik, periksa apakah mengandung gelembung
atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat
mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang sebenarnya tidaklah terlalu
membahayakan, namun dapat mengurangi dosis insulin.
 Penyuntikan dilakukan pada hjaringan bawah kulit ( subcutan ). Pada umumnya
suntikan dengan sudut 90 derajat. Pada pasien kurus dan anak anak, kulit di jepit
dan insulin di suntikkan dengan sudut 45 derjat agar tidak terjaid penyuntikan otot
( intramuskular )
PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN GLUKOMETER

1. Pengertian
Mengukur kadar glukosa darah dengan alat portabel glokometer.
Nilai normal GDS :
 Dewasa : Serum dan plasma 140 mg/dl/ darah lengkap 120 mg/dl
 Anak-anak : 120 mg/dl
 Lansia : serum dan plasma 160 mg/dl/ Darah lengkap 140 mg/dl

2. Tujuan :
Untuk mengetahui kadar gula sewaktu sebagai indikator adanya metabolisme karbohidrat.

3. Perangkat alat :
- Glukometer darah
- Strip uji / strip reagen
- Lanset steril
- Bola bola kapas
- Swab alkohol
- Sarung tangan sekali pakai

4. Indikasi :
- Klien tidak mengetahui penyakitnya
- Penderita Diabeter Mellitus

5. Prosedur
- Periksa instruksi dokter
- Lihat instruksi pabrik pembuat tentang cara pemakaian glukometer
- Letakkan alat disamping tempat tidur pasien
- Jelaskan prosedurnya kepada pasien
- Instruksikan pasien untuk mencuci tangannya dengan sabun dan air. Pakai air hangat
bila memungkinkan
- Posisikan pasien secara nyaman pada posisi semi fowler atau pada posisi tegak
- Cuci tangan. Pakai sarung tangan sekali pakai
- Ambil strip pada wadahnya dan segera tutup kembali wadah tersebut
- Nyalakan monitor dan periksa apakah kode angka pada strip sesuai dengan kode
angka pada layar monitor
- Ambil lanset tanpa mengkontaminasi. Pilih lokasi penusukan yang sesuai
- Pijat bagian pinggir jari tangan pada orang dewasa (tumit pada anak anak) ke arah
lokasi penusukan dan lap dengan swab alkohol
- Pegang lanset tegak lurus terhadap kulit dan tusuk area tersebut dengan lanset
- Lap tetesan darah pertama dari lokasi tersebut
- Beri tekanan ringan pada lokasi penusukan secara perlahan sampai keluar darah yang
menggantung dari lokasi tersebut
- Sentuhkan tetesan darah tersebut ke bantalan uji pada strip secara perlahan tanpa
mengusapkan darah tersebut
- Masukkan strip ke dalam glukometer sesuai petunjuk alat tersebut. Beberapa alat
mengharuskan tetesan darah diteteskan ke strip uji yang sudah dimasukkan kedalam
monitor terlebih dahulu
- Tekan lokasi penusukan dengan bola kapas kering
- Baca hasil glukosa darah yang ditampilkan pada layar dan beritahukan hasilnya
kepada pasien
- Matikan glukometer
- Buang alat pada tempatnya dan buang lanset pada wadah benda benda tajam
- Lepas sarung tangan dan buang. Cuci tangan
- Catat kadar glokosa darah pada rekam medis pasien
6. Perhatian khusus :
- pada pasien yang memerlukan pemantauan kadar glukosa darah secara teratur,
disarankan untuk melakukan penusukan dengan kedalaman yang dangkal untuk
mencegah terjadinya kerusakan jaringan
- pindah ke lokasi lain (jika ingin dilakukan penusukan) untuk memberikan waktu bagi
lokasi penusukan sebelumnya untuk sembuh terlebih dahulu
- untuk megurangi nyeri, pilih bagian pinggir ujung jari tangan atau bagian smaping
tumit pada anak anak dimana terdapat lebih sedikit ujung ujung saraf ketimbang
bagian tengah ujung jari tangan
- pasien harus membandingkan hasil bacaan glukometer mereka dengan kadar glukosa
darah yang diperiksa dilaboratorium setiap 6-12 bulan
JENIS TES GULA DARAH

1. Tes gula darah puasa

Pemeriksaan ini mewajibkan Anda untuk puasa sebelumnya. Biasanya, puasa yang
dianjurkan memakan waktu kurang lebih 8 jam. Karena cek gula darah puasa dilakukan di
pagi hari, maka pasien diminta untuk tidak makan dan minum di tengah malam. Sejauh ini,
pemeriksaan gula darah puasa dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup diandalkan untuk
mendiagnosis penyakit diabetes. Kadar gula darah yang dianggap normal pada pemeriksaan
ini yaitu:

 Normal: di bawah 100 mg/dl


 Prediabetes: 100-125 mg/dl
 Diabetes: 126 mg/dl atau lebih

2. Tes gula darah 2 jam postprandial (PP)

Tes gula darah 2 jam postpandrial adalah kelanjutan dari tes gula darah puasa. Jadi, kalau
Anda sudah diambil sampel darahnya setelah puasa 8 jam penuh, Anda akan diminta untuk
makan seperti biasa. Kemudian selang 2 jam setelah makan, kadar gula darah Anda akan
dicek kembali.

Sebenarnya wajar jika kadar gula darah melonjak setelah waktu makan. Hal ini terjadi baik
pada orang sehat maupun penderita diabetes. Namun, pada orang yang sehat, kadar gula
darah akan kembali normal setelah 2 jam ia makan.

Disebabkan karena hormon insulin mereka bekerja dengan baik untuk menurunkan kadar
gula darah. Kondisi ini yang tak terjadi pada penderita diabetes, hormon insulin mereka
sudah tidak bisa bekerja dengan normal. Maka dari itu gula darah mereka akan tetap tinggi
meski 2 jam setelah makan. Berikut adalah kadar normal dari pemeriksaan gula darah 2 jam
postprandial.

 Normal: kurang dari 140 mg/dl


 Prediabetes: 140-199 mg/dl
 Diabetes: 200 mg/dl atau lebih
3. Tes gula darah sewaktu

Tes gula darah ini dilakukan kapan saja, tidak perlu puasa sebelumnya atau bisa dibilang
tanpa syarat. Namun, pemeriksaan ini biasanya hanya diterapkan pada penderita diabetes
saja. Jadi, jika Anda sudah memiliki alat cek gula darah di rumah, Anda bisa melakukan
pemeriksaan ini secara mandiri. Inilah kategori kadar gula darah Anda menurut tes gula darah
sewaktu.

 Normal: di bawah 200 mg/dl


 Diabetes: lebih dari 200 mg/dl

Rumus Pemberian Insulin

Bila dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan dengan 100 ml
maka dosisyang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30 ml.
Cara perhitungan : 12 / 40 X 100 = 30 ml
Rumus : dosis awal/insulin X dosis yang di berikan =.......

You might also like