You are on page 1of 3

Berideologi Pancasila, Harus Memiliki Jiwa Toleransi!

Oleh : Elvira Rahma Devi (182121008)

IAIN Surakarta

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mempunyai makna sebagai cita-cita


dan tujuan negara. Dimana kita bercita-cita untuk memiliki masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan dengan nilai Pancasila tersebut.

Dan jika membicarakan soal ideologi Pancasila, maka hal ini tidak lepas juga
dari sifat toleransi yang harus kita miliki. Sebagai warga Indonesia yang
berideologikan Pancasila, kita harus menjunjung tinggi toleransi. Sebab jika tidak
mempunyai toleransi yang tinggi, bisa saja cita-cita bangsa Indonesia itu tidak akan
pernah tercapai.

Bentuk toleransi yang ada disekitar lingkungan hidup kita itu sangat banyak.
Namun, banyak juga oknum-oknum yang belum bisa bertoleransi dan masih egois
memikirkan dirinya sendiri. Padahal kita sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup
sendirian untuk mencapai tujuan. Kita harus membutuhkan bantuan orang lain untuk
mencapai tujuan kita supaya terlaksana.

Sebagai bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila, kita harus mengamalkan


semua dari nilai-nilai yang ada pada pancasila. Karena dengan begitu, akan lebih
menumbuhkan sifat nasionalisme kita terhadap negara Indonesia. Dan juga
membuktikan kepada dunia, bahwa ideologi kita “Pancasila” bisa menjadikan negara
Indonesia itu adil, makmur, dan sejahtera.

Pada sila pertama, yaitu “Ketuhan yang Maha Esa”. Sebagai warga indonesia
yang ber-ideologikan Pancasila, kita harus memiliki satu kepercayaan yang kita
percayai. Jika sudah begitu, kita harus mentaati dan melaksanakan segala aturan yang
ditentukan oleh agama tersebut. Selain itu, kita juga harus saling bertoleransi dengan
agama-agama yang bukan kita anggap sebagai keyakinan kita. Seperti kata K. H.
Abdurrahman Wahid “Indonesia bukan negara agama. Tapi negara beragama. Ada
enam agama yang diakui di Indonesia. Jadi tolong hargai lima agama yang lain.”
Selanjutnya pada sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Supaya
mewujudkan keadilan, kita sebagai manusia tidak boleh membeda-bedakan. Baik itu
dari segi suku, ras, adat istiadat, agama, dan lain-lain. Karena kita semua itu sama.
Kita semua itu bangsa Indonesia. Kita semua menjunjung tinggi ideologi Pancasila.
Dan juga, sebagai manusia yang beradab, maka kita harus saling menghormati dan
mengikuti aturan sesuai dengan norma-norma yang ada di Indonesia. Norma yang
berlaku di Indonesia antara lain : norma agama, norma kesusilaan, norma hukum, dan
lain sebagainya. Dan dengan mengikuti norma-norma yang berlaku di negara ini,
diharapkan adab kita dalam sehari-hari lebih baik dan yang pasti sesuai di dalam
lingkungan masyarakat sekitar.

Pada sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda


tetapi tetap satu jua. Banyaknya perbedaan di dalam Indonesia ini, harus kita jadikan
suatu kebanggaan tersendiri. Kita harus mampu membuktikan kepada dunia,
walaupun kita banyak perbedaan, kita masih bisa menjaga toleransi sesama, kesatuan,
kekompakan, persatuan, dll. Janganlah kita mau dijajah oleh kebudayaan-kebudayaan
dari luar yang terus menerus masuk ke dalam bangsa Indonesia ini. Apalagi, zaman
sekarang ini, mulai terus berkembang memasuki era globalisasi yang tiada hentinya.
Kita harus bisa melawan segala ancaman-ancaman dari budaya luar tersebut.

Pada sila keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan


dalam permusyawaratan perwakilan”. Di negara kita ini, dalam menyerukan sebuah
keputusan menggunakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan
menggunakan musyawarah, kita bisa berpendapat sesuai dengan pendapat kita sendiri,
dimana semua pendapat itu dapat ditampung, lalu bisa didiskusikan lagi supaya bisa
mencapai sebuah mufakat. Tetapi dalam menyampaikan pendapat, jika pendapat itu
tidak bisa digunakan atau ditampung, kita harus menerima dan menghargai keputusan
itu. Kita harus bersifat bijaksana dalam menyuarakan pendapat kita, dan juga dalam
menerima pendapat dari semua orang.

Pada sila kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam
memimpin negara, perusahaan, keluarga, organisasi, dan yang lainnya, kita harus
bersikap adil kepada semua anggota yang berada di dalamnya. Kita tidak boleh
membedakan ataupun mendiskriminasikan pihak yang lain. Kita harus adil,
menghargai, dan juga bersifat toleransi kepada siapapun. Dan juga, ketika keadilan
tersebut sudah tercipta, maka tentramlah negara kita dari berbagai masalah.

Kita sebagai bangsa Indonesia yang berideologikan pancasila janganlah sampai


merusak nilai-nilai toleransi di negara ini. Kita harus menjadikan sikap toleransi ini
sebagai kebiasaan kita masing-masing. Supaya nantinya kita bisa bersikap adil saat
sudah menjadi seorang pemimpin di negeri kita sendiri.

You might also like