Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu jaringan dalam tubuh (core temperature, suhu inti) tetap konstan
Suhu tubuh normal rerata diperkirakan antara 98oF dan 98,6 oF jika diukur melalui
mulut dan sekitar 1oF lebih tinggi di rektum (Guyton dan Hall, 2009).
Biasanya, nilai normal untuk suhu oral manusia adalah 37 C (98,6 oF),
tetapi pada sebuah penelitian besar terhadap orang-orang muda normal, suhu oral
pagi hari rerata adalah 36,7 C dengan simpang baku 0,2 C. Suhu rektum dapat
mencerminkan suhu pusat tubuh (core temperature). Suhu oral pada keadaan
normal 0,5 C lebih rendah daripada suhu rektum, tetapi suhu ini dipengaruhi oleh
Dalam tubuh, panas dihasilkan oleh gerakan otot asimilasi makanan dan
oleh semua proses vital yang berperan dalam tingkat metabolisme basal. Panas
saluran napas dan kulit. Sejumlah panas juga dikeluarkan melalui urine dan feses.
merah
xix
ditimbulkan oleh reseptor suhu di hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu
tubuh, reseptor suhu di bagian lain dari tubuh mempunyai peranan tambahan
dalam pengaturan suhu. Hal ini terjadi pada reseptor suhu di kulit dan beberapa
jaringan khusus di tubuh bagian dalam. Suhu inti tubuh, sekitar 37,1oC atau
2.2 Demam
Demam adalah suhu tubuh di atas normal (Ganong 2008). Demam yang
berarti suhu tubuh di atas batas normal biasa dapat disebabkan oleh kelainan
dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan
suhu, penyakit-penakir bakteri, tumor otak, atau dehidrasi (Guyton dan Hall
2009). Walaupun demam biasanya berhubungan dengan infeksi, bukan berarti ada
1995).
Peningkatan suhu tubuh dapat disebabkan oleh kelainan di batang otak itu
sendiri atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengendalian suhu.
xx
penyesuaian ini dapat disebabkan oleh protein, produk penguraian protein, atau
pirogen bekerja secara langsung pada pusat pengaturan, tetapi sebagian besar
Sebagian besar protein, hasil pemecahan protein dan beberapa zat tertentu
lainnya, terutama toksin liposakarida yang dilepaskan dari membran sel bakteri,
dan Hall, 2007). Ketika partikel virus atau bakteri muncul di tubuh, partikel
granular besar. Sel ini melepaskan interleukin-1 sebagai respon terhadap partikel
setidaknya berkurang. Ini diduga pada aspirin dan antipiretik lainnya untuk
menurunkan tingkat demam, dan hal ini menjelaskan mengapa senyawa ini tidak
menurunkan suhu tubuh pada orang normal dan sehat (yang tidak mengalami
respon demam dengan cara menghambat sintesis PGE 2 ( Goodman dan Gilman,
2007).
suhu tubuh dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi. Peningkatan set point
suhu tubuh memicu perasaan dingin dan terjadi pengaktifan saraf yang
menyebabkan menggigil dan piloereksi. Jika suhu tubuh telah mencapai set point
xxi
tubuh meningkat diatas normal. Jika pirogen telah dibersihkan dari tubuh, set
point untuk kontrol suhu kembali ke normal. Pada tahap ini, suhu tubuh menjadi
terlalu hangat dan timbul perasaan gerah sehingga mekanisme saraf terpicu untuk
menyebabkan vasolidasi pembulu darah kulit dan berkeringat. (Guyton dan Hall,
2009)
2.3 Dehidrasi
tepat untuk menyaring racun-racun keluar melalui ginjal, dan untuk memelihara
kehilangan cairan lebih cepat daripada ketika akan digantikan. Seseorang harus
meminum cairan dengan cukup untuk menggantikan cairan yang keluar dari
Dehidrasi dihasilkan dari kehilangan air dan elektrolit penting dalam tubuh
esensial yang sangat berperan seperti otak, ginjal, jantung dan sistem saraf tidak
xxii
Dehidrasi dapat terjadi sebagai komplikasi dari beberapa penyakit dimana tubuh
a) Diare
b) Muntah
diberikan kepadanya, tetaplah memberikan asupan cairan. Hal ini dapat dilakukan
untuk memberikan pedialit, dan minuman berion. Setelah itu berikan makanan
xxiii
OH
Gambar : Parasetamol
phenol.
Rumus melekul : C 8 H 9 NO 2
Pemerian : Serbuk hablur, putih ; tidak berbau; rasa sedikit pahit (Ditjen POM,
1995).
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N; mudah
larut dalam etanol (Ditjen POM, 1995). 1 g dapat larut dalam kira-
Parasetamol merupakan senyawa yang sangat stabil dalam larutan air dan
pKa = 9,51 (Connors, dkk., 1986 ), dan absorpsi obat dalam saluran cerna cepat
xxiv
salah satu obat yang terpenting untuk pengobatan nyeri ringan sampai sedang, bila
fenasetin yang bertanggung jawab atas efek analgesiknya. Obat ini adalah
penghambat prostaglandin yang lemah pada jaringan perifer dan tidak memiliki
adanya peroksida konsentrasi tinggi yang ditemukan pada lesi radang. Sebaliknya,
puncak dalam darah biasanya tercapai dalam waktu 30-60 menit. Asetaminofen
sedikit terikat dengan protein plasma dan sebagian dimetabolisme oleh enzim
xxv
penting pada dosis besar, karena toksisitasnya terhadap hati dan ginjal. Waktu
paruh asetaminofen 2-3 jam dan relatif tidak dipengaruhi oleh fungsi ginjal. Pada
jumlah toksis atau adanya penyakit hati, waktu paruhnya bisa meningkat 2 kali
Obat, zat kimia, dan toksin semuanya merupakan benda asing untuk tubuh
kita. Tubuh kita berusaha menyingkirkan sendiri zat-zat kimia asing tersebut
untuk memetabolisme obat-obat, hati adalah organ utama dari metabolisme obat.
cerna, paru, kulit dan ginjal. Setelah pemberian obat secara oral, banyak obat
diserap secara utuh dari usus kecil dan dibawa lebih dahulu melalui sistem porta
ke hati, dimana obat-obat mengalami metabolisme. Proses ini dikenal dengan efek
obat yang diberikan secara oral (Katzung, 2002). Menurut Neal (2005), ada dua
xxvi
Reaksi ini meliputi biotransformasi suatu obat menjadi yang lebih polar
isomerisasi dan reaksi-reaksi lain yang lebih jarang (Gibson dan Skett,
1991). Oksidasi merupakan reaksi yang paling umum dan reaksi ini
dikatalisis suatu kelas enzim yang penting yang disebut oksidase dengan
2. Reaksi fase 2
Yang sangat menarik dalam antar hubungan dari berbagai rute metabolik
tidak aktif yang dieskresikan dari suatu obat (Gibson dan Skett, 1991).
sulfuric acid, acetic acid, atau amino acid bergabung dengan gugus
endoplasma halus. Sitokrom P-450 mempunyai tiga famili yang terdiri dari CYP1,
CYP2 dan CYP3 dan yang paling berperan adalah CYP1A2, CYP2A6, CYP2B6,
hidroksilasi cincin aromatik dan rantai samping; N-, O-, dan S-dealkilasi; N-
Gilman, 2007). Suatu ciri menarik dari beberapa substrat-substrat obat tertentu
xxviii