Professional Documents
Culture Documents
I. PENGALAMAN
Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 9 tahun
Keluhan Utama
Pasien datang ke RS dengan keluhan haid lebih dari 2 minggu tidak berhenti, pasien
sehari mengganti pembalut sehari 2-3 kali. Selain itu pasien juga sering mengeluh terdapat
lebam kemerahan pada kulit, yang muncul kadang secara tiba tiba. Pasien juga
mengatakan apabila terluka darah selalu mengucur dan sulit untuk berhenti. Pasien
mengeluh lemas dan nampak pucat.
Sejak usia 3 tahun pasien sering mengeluhkan gusi siring berdarah. Terkadang pasien
juga mengeluhkan lebam pada kulit dan mimisan. Pada tahun 2010 pasien MRS diperiksa
darah dan dinyatakan menderita hemofilia. Pasien juga memiliki riwayat trauma dan
mendapat jahitan dengan pemberian koate (antihemofilia faktorVIII).
Pemeriksaan Penunjang
1.15 Diagnosis
Hemofilia A
Definisi
Hemofilia adalah penyakit kongenital herediter yang disebabkan karena gangguan sintesis
faktor pembekuan darah. Faktor-faktor pembekuan berjumlah 13 dan diberi nomor dengan
angka Romawi (I-XIII).
Epidemiologi
Hemofilia diturunkan oleh ibu sebagai pembawa sifat yang mempunyai 1 kromosom
X normal dan 1 kromosom X hemofilia. Penderita hemofilia, mempunyai kromosom Y
dan 1 kromosom X hemofilia. Seorang wanita diduga membawa sifat jika:
sehat sakit carier sehat carier sehat carier sehat sakit sakit carier
Karena sifatnya menurun, gejala klinis hemofilia A atau B dapat timbul sejak bayi,
tergantung beratnya penyakit. Hemofilia A atau B dibagi tiga kelompok:
Proses pembekuan darah diperankan oleh pembuluh darah, trombosit dan faktor
pembekuan darah. Berikut ini bagan kaskade pembekuan darah yang apabila salah
satu faktornya hilang/isufisiensi atau tidak berfungsi maka kasakade pembekuan
darah akan terganggu sehingga proses koagulasi darah menjadi memanjang.
Pada hemophilia defisiensi faktor VIII, IX dan XI akan menyebabkan uji APTT
memanjang karena kurangnya faktor pembekuan intrinsik.
2. Bagaimana penegakan diagnosis hemofilia ?
Diagnosis
APTT memanjang
PPT normal
Protrombin Time (PT) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur
waktu yang diperlukan untuk membentuk bekuan fibrin dalam sample plasma yang
telah dicampur dengan sitrat yang menggambarkan fungsi dari faktor pembekuan jalur
ekstrinsik (faktor V, VII, X, protrombin dan fibrinogen). Nilai normal 10 – 14 detik
(Williams; Wilkins;, 2010).
SPT memendek
Kadar fibrinogen normal
Retraksi bekuan baik
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
I (Ice) : dikompres es
C (Compression) : ditekan/dibebat
E (Elevation) : ditinggikan
Kemudian, dalam dua jam, sudah harus diberikan pengobatan komprehensif
dengan memberikan faktor pembekuan yang kurang (faktor VIII atau IX).
b. Hamarhrosis
c. Atrofi otot
d. Deformitas sendi
e. Kontraktur
Prognosis
Harapan hidup penderita hemofilia berat pada usia 35, 55 dan 75 tahun adalah 89%, 68% dan
23%, dengan rata-rata usia harapan hidup 63 tahun. Untuk penderita hemofilia sedang
harapan hidup untuk kategori usia yang sama adalah 96%, 88% dan 49% dengan rata-rata
usia harapan hidup 75 tahun. Sebagai perbandingan harapan hidup rerata pria di Inggris
adalah 97%, 92% dan 59% dengan rata-rata usia harapan hidup 78 tahun. Meskipun angka
harapan hidupnya cukup baik namun cacat sendi sering kali muncul sebagai morbiditas utama
pada hemophilia.
DAFTAR PUSTAKA
Poerwosudarmo SS, Sunarya, Monintja HE. Pediatric mortality in Dr. Cipto Mangunkusumo
General Hospital Jakarta. Pediatr Indones 1971; 11: 67-74.
Williams; Wilkins;. (2010). Buku Pegangan Uji Diagnostik Edisi 3. Jakarta: EGC.