You are on page 1of 2

PERTANYAAN PENTING

1. Terapi apa yang bisa diberikan untuk menurunkan demam pada klien?
2. Mengapa penderita demam tifoid mengalami penurunan nafsu makan?
3. Apa yang menyebabkan sakit di daerah perut bagian bawah pada demam
tifoid?
4. Mengapa pada penderita demam tifoid lidahnya tampak kotor?

JAWABAN PENTING

1. Penggunaan antibiotik merupakan terapi utama pada demam tifoid,


karena pada dasarnya patogenesis infeksi Salmonella Typhi
berhubungan dengan keadaan bakterimia.Pemberian terapi antibiotik
demam tifoid pada anak akan mengurangi komplikasi dan angka
kematian, memperpendek perjalan penyakit serta memperbaiki gambaran
klinis salah satunya terjadi penurunan demam. Namun demikian
pemberian antibiotik dapat menimbulkan drug induce fever, yaitu
demam yang timbul bersamaan dengan pemberian terapi antibiotik
dengan catatan tidak ada penyebab demam yang lain seperti adanya luka,
rangsangan infeksi, trauma dan lain-lain.Demam akan hilang ketika
terapi antibiotik yang digunakan tersebut dihentikan. Kloramfenikol
masih merupakan pilihan pertama pada terapi demam tifoid, hal ini
dapat dibenarkan apabila sensitivitas Salmonella Typhimasih tinggi
terhadap obat tersebut. Tetapi penelitian-penelitian yang dilakukan
dewasa ini sudah menemukan strain Salmonella Typhi yang
sensitivitasnya berkurang terhadap kloramfenikol, untuk itu antibiotik lain
seperti seftriakson, ampisilin, kotrimoksasol atau sefotaksim dapat
digunakan sebagai pilihan terapi demam tifoid. (RHH Nelwan, 2012)
2. Penderita thypoid pada umumnya mengalami penurunan nafsu makan
karena penderita merasa mual, muntah, lidahnya kotor dan rasa pahit
waktu makan. Hal ini menyebabkan asupan makanan tidak
adekuat, sedangkan kebutuhan gizi pada penderita penyakit infeksi
(thypoid) cenderung meningkat, sehingga akan berpengaruh terhadap
perubahan status gizi penderita (sudoyo,Aru W, 2006).
3. Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh
Salmonella entericaserovar typhi (S typhi), bakteri yang tertelan
memasuki usus halus, terutama ileum dan menginvasi dinding usus
melalui Peyer patches, di tempat ini terjadi hiperplasia yang disusul
dengan nekrosis sehingga menimbulkan ulkus. Ulkus mengakibatkan rasa
sakit di perut (Ika, 2017)
4. Hal ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri salmonella typhii pada
traktus gastrointestinalis. Adanya infeksi bakteri ini menyebabkan
peningkatan eksresi asam lambung yang ketika dalam posisi tidur asam
lambung tersebut dapat naik sehingga ke pangkal lidah, menyebabkan
lidah kotor dan terasa pahit.

http://www.kalbemed.com/Portals/6/05_192CME_1%20Tata%20Laksana%20Ter
kini%20Demam%20Tifoid.pdf

http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/TI16_Demam-
tifoid-Q.pdf

You might also like