You are on page 1of 10

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

KASUS: MERCEDES-BENZ
ALL ACTIVITY VEHICLE (AAV)

OLEH:
Devina Putri Khairani
PPAk 01-22-03

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
MERCEDES-BENZ

A. Profil Persahaan
Gottlieb Daimler dan Karl Benz pada awal 1880-an menemukan mobil secara terpisah
di selatan Jerman. Benz memiliki tokonya di Mannheim dekat Heidelberg. Mobil Daimler
dibuat di Untertürkheim (sebuah kota di distrik Stuttgart) dan dijual dengan sukses oleh agen
Austria yang bernama Emil Jellinek, yang memasok mobil tersebut dengan nama putrinya,
Mercédès.
Mercedes-Benz merupakan mobil berbahan bakar bensin pertama ciptaan Karl Benz
yang kemudian dipatenkan pada bulan Januari 1886. Mercedes-Benz pertama kali dipasarkan
pada tahun 1901 melalui Daimler-Motoren-Gesellschaft. Merek kendaraan Mercedes-Benz
sendiri dipakai pada tahun 1926 setelah Karl Benz melakukan merger dengan perusahaan
milik G ottlieb Daimler dan kemudian menjadi Daimler-Benz.
Mercedes-Benz bertanggung jawab atas distribusi dan pemasaran produk di bawah
merek Mercedes-Benz, Maybach, Smart dan Sprinter. Perusahaan ini pertama kali didirikan
pada tahun 1926 dan saat ini telah menjadi produsen mobil mewah dalam "German Big 3"
bersama dengan Audi dan BMW yang menghasilkan mobil-mobil mewah terbaik di dunia.
Mercedes-Benz telah memproduksi lebih dari 770 model sepanjang tahun 1930an. Adolf
Hitler tokoh Nazi Jerman juga pernah memakai salah satu model mobil Mercedes-Benz yang
dilengkapi dengan kaca depan anti-peluru selama kekuasaan-nya. Saat ini, mobil yang
populer ini dipajang di War Museum yang ada di Ottawa, Ontario. Mercedes-Benz telah
memperkenalkan berbagai inovasi teknologi dan keselamatan dalam berkendara yang
diterapkan hingga sekarang. Mercedes-Benz adalah salah satu merek otomotif yang paling
terkenal di dunia dan merupakan merek otomotif tertua yang masih ada hingga saat ini.
Selama resesi mulai pada awal 1990an, Mercedez-Benz (MB) berjuang dengan
pengembangan produk, efesiensi biaya, pembelian material, dan masalah dalam menghadapi
perubahan pasar. Pada 1993, masalah ini menyebabkan kemerosotam penjualan dan
menyebabkan perusahaan mobil mewah tersebut mengalami kerugian untuk pertama kalinya
dalam sejarah.
Pada tahun 1993 tersebut juga MB mulai melakukan pengembangan produk baru,
mencari pangsa pasar tambahan, mencari segmen pasar baru dan celah baru. Pengenalan
produk baru termasuk tersebut antara lain:
1. C-class pada tahun 1993
2. E-class pada tahun 1995
3. sportater SLK pada tahun 1996
4. A-class dan M-class All Activity Vehicle (AAV) pada tahun 1997
Proyek terbaru paling radikal dan paling besar dari MB adalah AAV. Pada April 1993, MB
mengumumkan bahwa mereka akan membuat kendaraan berpenumpang pertama yang
diproduksi di Amerika. Keputusan tersebut dibuat sebagai bentuk penekanan pada strategi
globalisasi perusahaan dan hasrat untuk lebih dekat dengan pelanggan dan pasar. Mercedes-
Benz United States International menggunakan fungsi kelompok dengan perwakilan dari
masing-masing area perusahaan (pemasaran, pengembangan, rekayasa, pembelian, produksi
dan pengendalian) untuk mendesign kendaraan dan sistem produksi.

B. Proyek AAV
Proyek AAV mulai bergerak dari konsep ke proses produksi pada periode yang relatif
pendek.Tahapan-tahapan pada proyek AAV adalah sebagai berikut.
1. Fase Konsep (Tahun 1992-1993)
Anggota tim membandingkan lini produksi yang ada dengan beberapa segmen pasar
untuk menemukan kesempatan untuk mengenalkan kendaraan baru. Penelitian pasar
dilakukan untuk memperkirakan potensi peluang penjualan dunia untuk high-end AAV
dengan karakteristik Mercedes-Bendz. Perkiraan biaya kasar yang dikembangkan
termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan one-time development and
project. Perkiraan aliran kas (cash flow) dianalisa lebih dari 10 tahun menggunakan
analisis net present value (NPV) untuk memperoleh izin proyek dari direktur. Sensitifitas
NPV dianalisis dengan menghitung resiko dan kesempatan dari proyek tersebut.
Contohnya, faktor resiko yang terdiri atas fluktuasi tingkat pertukaran mata uang,
perbedaan tingkat penjualan karena subsitusi pelanggan dengan AAV dari produk MB
yang lain, biaya produk dan biaya produksi yang berbeda dari perkiraan. Pada akhirnya
direktur menyetujui proyek atas dasar studi kelayakan ekonomi dari fase konsep, dan
menginisiasi pencarian lokasi produksi yang potensial. Konsisten dengan strategi
globalisasi perusahaan, akhirnya diputuskan bahwa pabrik akan didirikan di Amerika
agar dekat dengan pasar utama dari pengguna kendaraan olahraga.
2. Fase Realisasi, 1993-1996
Pada fase ini pelanggan diminta untuk meranking beberapa prioritas penting,
termasuk keamanan, kenyamanan, ekonomi, dan model dari mobil tersebut. MB tidak
akan menurunkan standar. Banyak ahli otomotif percaya bahwa penanganan superior
dari produk MB dihasilkan dari pembuatan kerangka automobile terbaik didunia. Standar
penanganan ini melebihi ekspektasi pelanggan dari beberapa kelas. MB tidak
menggunakan target costing untuk memproduksi kendaraan berharga rendah dalam
sebuah kelas automobile. Biaya tambahan harus bisa diubah keperolehan nilai yang lebih
besar dari sisi pelanggan karena tujuan strategis perusahaan adalah menyampaikan
produk yang lebih mahal dari model bersaing.
Pasar berpindah menuju spektrum kemewahan ketika AAV sedang dikembangkan.
MB mengetahui bahwa akan menguntungkan ketika menempatkan anggota tim design
dan pengujian lebih dekat secara fisik dengan fungsi lainnya dalam proyek untuk
mendukung komunikasi dan pengambilan keputusan yang lebih cepat. Kadang, sifat
teknik yang baru, seperti side air bag, dikembangkan oleh MB.

3. Fase Produksi 1997


Proyek dimonitor dengan update tahunan dari analisis NPV. Laporan keuangan
disiapkan setiap tahun dan dilaporkan kepada kantor pusat di Jerman. Meeting bulanan
departemen diadakan untuk mendiskusikan biaya kinerja sebenarnya yang dibandingkan
dengan standar perkembangan selama proses perkiraan biaya. Sistem akuntansi
digunakan sebagai mekanisme pengendalian untuk memastikan biaya produksi
sebenarnya akan sesuai dengan target atau standar biaya.

C. Target Costing dan AVV


Proses mencapai target cost bagi AAV dimulai dari perkiraan biaya saat ini pada
masing-masing fungsi grup. Kemudian komponen dari masing-masing fungsi diidentifikasi
dengan biaya yang terasosiasi padanya. Pengurangan biaya ditetapkan dengan
menbandingkan perkiraan biaya saat ini dengan target cost bagi masing-masing fungsi grup.
Fungsi grup terdiri atas: pintu, sisi jendela dan atap, sistem listrik, bumper, power train, kursi,
sistem pemanas, cockpit, dan front-end. Kemudian target pengurangan biaya dibangun untuk
masing-masing komponen. MB membeli dan membongkar kendaraan pesaing untuk bisa
memahami biaya mereka dan proses produksinya.
Sistem pemasok merupakan bagian dari proses pengembangan dari awal proyek. MB
memperkirakan pemasok akan sesuai dengan target cost yang dibangun. Untuk
meningkatkan efektifitas fungsi grup, pemasok diajak untuk berdiskusi dari tahap awal
proses. Keputusan akan dibuat lebih cepat pada tahap awal pengembangan.
Proses target costing dipimpin oleh perencana biaya yang merupakan seorang
insinyur, bukan akuntan. Karena perencanaan biaya dibuat sesuai dengan pengalaman design
dan produksi insinyur, mereka bisa membuat biaya yang masuk akal yang akan disediakan
pemasok untuk pengadaan berbagai macam sistem. MB memiliki banyak peralatan seperti
alat pembentuk logam, yang digunakan pemasok untuk membentuk komponen. Biaya
peralatan merupakan bagian penting dari one-time cost dalam fase proyek.

D. Pengembangan Index untuk Mendukung Aktivitas Target Costing


Selama fase pengembangan konsep, anggota tim MB menggunakan berbagai indeks
untuk membantu mereka menentukan kinerja yang penting, design dan hubungan biaya untuk
AAV. Beberapa informasi digabungkan dari pelanggan, pemasok dan tim design internal
untuk dapat membuat indeks tersebut,. Tabel 1 menggambarkan perhitungan yang digunakan
untuk menghitung respon pelanggan terhadap konsep AAV.

Tabel 1
Relative Importance Ranking by Category
Category Importance Relative Percentace

Safety 32 41%
Comfort 25 32%
Economy 15 18%
Styling 7 9%
Total 79 100%

Nilai yang ditunjukkan dalam kolom “importance” dihasilkan dari pertanyaan


terhadap pelanggan potensial apakah mereka menganggap masing-masing kategori penting
ketika mempertimbangkan membeli produk baru dari MB. Responden dapat merespon setuju
atas semua kategori. Untuk memperoleh pemahaman yang baik dari beberapa sumber biaya,
fungsi grup diidentifikasi bersamaan dengan target cost yang diperkirakan. MB juga
menyusun tim yang disebut fungsi grup yang tujuannya untuk mengembangkan spesifikasi
dan proyeksi biaya. Seperti terlihat pada Tabel 2, persentase target cost relative dari masing-
masing fungsi telah dihitung.
Tabel 2
Target Cost and Percentage by Function Group
Function Group Target Cost Percentage of Total
Chassis xxx 20%
Transmission xxx 25%
Air Conditioner xxx 5%
Electrical System xxx 7%
Other Function Group xxx 43%
Total xxxx 100%

Tabel 3
Function Group Contribution to Customer Requirements
Function Group Category
Safety Comfort Economy Styling
Chassis 50% 30% 10% 10%
Transmission 20% 20% 30% -
Air Conditioner - 20% 5%
Electrical System 5% - 20% -
Other Function Group 25% 30% 40% 85%
Total 100% 100% 100% 100%

Tabel 3 merupakan ringkasan bagaimana masing-masing fungsi terlibat dalam


identifikasi persyaratan pelanggan pada tabel 1. Contohnya, keamanan diidentifikasikan oleh
pelanggan potensial sebagai karakteristik penting dari AAV; beberapa fungsi grup terlibat
lebih pada kategori ini disbanding yang lain. Insinyur MB menentukan bahwa kualitas
kerangka monil merupakan elemen penting dari keamanan (50% dari keterlibatan fungsi total
grup).
Tabel 4 mengkombinasikan persentase bobot kategori dari tabel satu dengan
kontribusi fungsi grup dari tabel 3. Hasilnya adalah indeks penting yang mengukur
kepentingan relatif dari masing-masing fungsi kelompok semua kategori. Sebagai contoh,
pelanggan potensial menimbang kategori keamanan, kenyamanan, ekonomi dan stile sebesar
0,41; 0,32; 0,18 dan 0,09. Baris pada tabel 4 menunjukkan kontribusi dari masing-masing
fungsi grupdalam semua kategori. Indeks penting untuk kerangka dihitung dengan
mengalikan masing-masing nilai baris nilai kategori yang sesuai dan menjumlahkannya
(0,50x0,41)+(0,3x0,32)+(0,10x0,18)+(0,10x0,09) = 0,33.

Tabel 4
Importance Index of Various Function Groups
Function Category Importance Index
Group Safety Comfort Economy Styling
0,41 0,32 0,18 0,09
Chassis 0,50 0,30 0,10 0,10 0,33
Transmission 0,20 0,20 0,30 - 0,20
Air - 0,20 0,05 0,07
Conditioner
Electrical 0,05 - 0,20 - 0,06
System
Other 0,25 0,30 0,40 0,85 0,35
Function
Group
Total 1 1 1 1

Tabel 5
Target Cost Index
Importance
Function Group % of Target Cost Target Cost Index
Index
Chassis 0,33 0,20 1,65
Transmission 0,20 0,25 0,80
Air Conditioner 0,07 0,05
Electrical System 0,06 0,07 0,86
Other Function 0,35 0,43 0,81
Group
Total 100
Seperti terlihat pada tabel 5, indeks target cost dihitung dengan membagi indeks
penting dengan persentase target cost. Manajer MB menggunakan indeks sepertinini selama
fase design konsep untuk memahami hubungan dari pentingnya sebuah fungsi grup terhadap
target cost dari fungsi grup. Indeks yang kurang dari 1 mengindikasikan biaya lebih besar
dari nilai yang dirasakan fungsi grup. Kemudian, kesempatan untuk pengurangan biaya yang
konsisten dengan permintaan pelanggan, bisa diidentifikasi dan diatur selama tahap awal
pengembangan produk.
Pilihan yang dibuat selama fase realisasi proyek tidak dapat diubah lagi pada fase
produksi karena hampir 80% material dan sistem disediakan oleh pemasok eksternal. Proyek
AAV menggunakan struktur manajemen yang ringkas untuk memfasilitasi pengembangan
yang cepat dan efisien. Organisasi yang ringkas ini mampu menghasilkan kendaraan baru
dari konsep ke produksi selama empat tahun. Menggunakan proses target costing sebagai
elemen kunci manajemen, MB membuat AAV pertama pada 1997.

E. ANALISIS KASUS
1. Apa lingkungan persaingan yang dihadapi oleh MB ketika mempertimbangkan
peluncuran AAV?
2. Bagaimana MB bereaksi terhadap perubahan dunia atas kendaraan mewah?
3. Menggunakan cooper’s cost, kualitas, dan grafik fungsi, diskusikan faktor dimana MB
akan bersaing dengan produsen automobile lain, seperti Jeep, Ford dan GM?
4. Bagaimana proyek AAV dihubungkan dengan strategi MB dalam hal cakupan pasar?
5. Jelaskan proses pengembangan ‘important index’ untuk fungsi grup atau komponen
Bagaimana index tersebut dapat menuntun manajer membuat keputusan pengurangan
biaya?
6. Bagaimana pendekatan pengurangan biaya MB dapat mencapai target cost?
7. Bagaimana faktor pemasok mempengaruhi proses target costing? Mengapa hal ini sangat
penting bagi kesuksesan MB AAV?
8. Apa peran departemen akuntansi dalam proses target costing ?

F. PEMBAHASAN
1. Pada saat mempertimbangkan pembuatan AVV/ All Activity Vehicle perusahan
menghadapi lingungan persaingan yaitu pada utilitas pasar kendaraan sport yang saat itu
didominasi oleh Jeep, Ford & GM. Analisis mengungkapkan peluang di utilitas pasar
kendaraaan sport berkembang pesat sehingga Mercedes menemukan peluang untuk
mengenalkan kendaraan baru. Berdasarkan studi kelayakan ekonomi dari tahap konsep,
papan persetujuan proyek. Margin yang dibutuhkan, Prakiraan biaya langsung dan tidak
langsung Atas margin yang dibutuhkan harus cukup untuk menutupi jumlah biaya yang
akan dikeluarkan.
2. Reaksi Mercedez-Benz (MB) terhadap perubahan dunia atas kendaraan mewah yaitu
berusaha membuat kendaraan baru yang lebih dikembangkan salah satunya yaitu
AVV,MB juga membuat pabrik baru di Amerika serikat agar lebih dekat dengan pasar
utama dan juga dengan konsumen. Dengan melibatkan suplayer dalam pemesanan
produk, MB juga berusaha mengurangi biaya
3. Fakor yang membuat BM lebih unggul dari pesaingnya yaitu untuk beraing BM
menggunakan target costing dengan melibatkn supalayer dan pelnggan dalam pembuatan
produk mobil yang akan dikeluarkan, sehingga BM akan mampu mengurangi biaya yang
dikeluarkan dengan menentukan target harga jual dengan analisis important Index
4. Proyek AVV dihungkan dengan strategi pasar Bm.
Strategi yang dikeluarkan Bm ayaitu dengan menganalisis tren pasar dan menghitung
target costing dari produk pesaing maka Bm mengeluarkan AVV sebagai wujud dari
setiap kelebihan-kelebihan yang ada pada produk pesaing dengan menggunakan margin
biaya.
5. Important index dibuat untuk memahami hubungan antara fingsi pokok grup untuk
mencapai target costing dan juga ini dikembangkan untuk melihat bagaimana respon
pelnggan/ pelaku pasar terhadap rancangan produk yang dibuat oleh perusahaan dan juga
melihat bagai mana respon pelanggan terhap setiap kateory yang ada pada bagia bagian
mobil seperti kenyamanan, keamanan, gaya dan harga mana yang paling dominan dipilih
oleh pelanggan. Untuk setiap fungsi grup akan dihubungkan kesetiap kategory yang
ditawarkan kepada konsumen sehingga akan menghasikan produk yang memenag sesuai
dengan permintaan pelanggan dan direncanakanlah penguran biaya yang akan
digunakan. Untuk mengembangkan indeks penting untuk kelompok fungsi atau
komponen, suatu entitas harus terlebih dahulu mengembangkan daftar komponen produk
dan fungsi dan kontribusi biaya mereka ke produk. Kedua, perusahaan harus menentukan
kepentingan relatif dari kebutuhan pelanggan. Langkah ini sangat penting dalam rangka
untuk menerima umpan balik yang tepat untuk membuat keputusan. Setelah tanggapan
pelanggan dianalisis, perusahaan dapat mengembangkan peringkat fungsional relatif
pada komponen fungsi produk. Indeks biaya Sasaran menentukan cara target biaya
dibandingkan dengan pentingnya komponen
a. Ketika indeks berada di bawah 1 : Biaya melebihi pentingnya komponen
b. Ketika indeks adalah 1 atau di atas : Biaya setidaknya , sesuai dengan indeks kinerja
atau melebihi itu
6. Pendekatan pengurangan biaya yang digunakan MB untuk mencapai target costing yaitu
menggunakan target harga jual dan menghitung batas biaya yang dibutuhkan dengan cara
a. Menghitung estimasi biaya pada setiap fungsi grup yang ada
b. Menentukan target biaya yang akan dikurangi
c. Melaksanakan pengukuran untuk mencapai target cost
d. Meramalkan biaya langsung dan tidak langsung
7. Faktor pemasok mempengaruhi proses target dan hal ini sangat penting bagi kesuksesan
MB AAV karna suplayer membantu perusahaan untuk dapat melakukan perkembangan
awal pada produk, dan dapat berfungsi sebagai Tim karna menjadi bagian yang
menyediakan komponen untuk perusahaan dalam membuat produk, membantu
perusahaan dalam menetapkan target biaya, dengan bantuan Indeks.
8. Peran departemen akuntansi dalam proses target costing khusnya pada kasus ini yaitu
untuk menganalisis apakah target biaya yang ditetapkan oleh Insinyur memang benar
terlaksana dengan mempertimbangan faktor-fakror baik didalam maupun diluar
perusaaan sendiri.

G. KESIMPULAN
Keberhasilan Mercedes–Benz dengan keluaran terbaru nya yaitu AAV dikarenakan
faktor manajemen yang efisien. Untuk inovasi dalam menghadapi persaingan di industri
otomotif MB memproduksi kendaraan yang sama sekali baru dari konsep produksi dalam
jangka waktu 4 tahun. Perusahaan harus dapat menyesuaikan harga dan mampu bersaing
secara global dan masih dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan produk yang
berkualitas baik. Target costing dapat berfungsi sebagai solusi yang efektif dalam
mengembangkan produk dan meminimalkan biaya. Tetap dilakukan pendataan untuk
memperoleh data tentang harapan dan pentingnya karakteristik AVV bagi pelanggan. - Target
pengurangan biaya yang ditetapkan dengan membandingkan biaya yang ada perkiraan
dengan target biaya untuk setiap kelompok fungsi.

You might also like