You are on page 1of 4

PENGURUS HARIAN MASJID AL ‘AAFIAH

WILAYAH KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sekretariat : Masjid Al ‘Aafiah Kompleks Medik Unhas lt. 2
Jl. Perintis Kemerdekaan km 10 Makassar 90245

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA

PENGURUS HARIAN MASJID AL ‘AAFIAH (PHMA)

WILAYAH KESEHATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I

KEPESERTAAN

Pasal 1

Peserta

Peserta Musyawarah Anggota PHMA Unhas terdiri dari;

1. Peserta penuh
2. Peserta peninjau

Pasal 2

KRITERIA PESERTA

Kriteria

1. Peserta penuh terdiri dari;


a. Anggota dan Pengurus Harian PHMA Unhas
2. Peserta peninjau terdiri dari;
a. Mahasiswa muslim FK Unhas yang tercatat di bagian administrasi kemahasiswaan
b. Tamu undangan

Pasal 3

HAK PESERTA

1. Hak peserta penuh pada Musyawarah Anggota PHMA Unhas terdiri dari;
a. Hak bicara, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran dan pendapat
b. Hak suara, yaitu hak untuk dipilih dan memilih
2. Hak peserta peninjau pada Musyawarah Anggota PHMA Unhas terdiri dari; Hak bicara, yaitu hak
untuk mengajukan usul, saran dan pendapat atas persetujuan pimpinan sidang
PENGURUS HARIAN MASJID AL ‘AAFIAH
WILAYAH KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sekretariat : Masjid Al ‘Aafiah Kompleks Medik Unhas lt. 2
Jl. Perintis Kemerdekaan km 10 Makassar 90245

Pasal 4

KEWAJIBAN PESERTA

Kewajiban peserta Musyawarah Anggota PHMA Unhas adalah;

1. Berperilaku sesuai syariat Islam (Al Qur’an dan As Sunnah)


2. Mentaati tata tertib Musyawarah Anggota PHMA Unhas
3. Meminta persetujuan pimpinan sidang apabila hendak menggunakan hak bicara dan ketika
meninggalkan sidang.

Pasal 5

SANKSI

1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib.


2. Sanksi dapat berbentuk :

 Teguran pertama
 Teguran kedua
 Teguran ketiga dan presidium berhak mengeluarkan peserta dari forum

BAB II

PERSIDANGAN

Pasal 6

SIDANG-SIDANG

1. Persidangan Musyawarah Anggota PHMA Unhas adalah sidang pleno


2. Sebelum presidium sidang yang baru terpilih, persidangan dipimpin oleh presidium sidang
sementara.
3. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta Musyawarah Anggota PHMA Unhas

Pasal 7

SIDANG PLENO

Sidang pleno bertugas:

1. Membuat keputusan dan/atau ketetapan selama Musyawarah Anggota PHMA Unhas


2. Membahas dan mengesahkan hasil-hasil Musyawarah Anggota PHMA Unhas
PENGURUS HARIAN MASJID AL ‘AAFIAH
WILAYAH KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sekretariat : Masjid Al ‘Aafiah Kompleks Medik Unhas lt. 2
Jl. Perintis Kemerdekaan km 10 Makassar 90245

Pasal 8

QUORUM

1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 jumlah peserta penuh
pada saat Musyawarah Anggota PHMA Unhas
2. Apabila sampai pada waktunya sidang pleno tidak mencapai quorum, maka sidang diundur selama
2 X 5 menit dan dianggap sah sesuai kesepakatan forum .

Pasal 9

PIMPINAN SIDANG

Sidang Pleno dipimpin oleh presidium sidang.

Pasal 10

Presidium sidang pleno terdiri dari 3 (tiga) orang yang dipilih dari peserta penuh Musyawarah Anggota
PHMA Unhas.

Pasal 11

Mekanisme pemilihan pimpinan sidang

1. Pencalonan

Peserta Musyawarah Anggota PHMA Unhas mengajukan nama calon presidium sidang

2. Pemilihan pimpinan sidang

Calon presidium sidang bermusyawarah memilih 3 orang presidium sidang tetap.

Pasal 12

Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang

Pimpinan sidang Musyawarah Anggota PHMA Unhas berhak mengambil sikap yang dianggap perlu demi
kelancaran sidang Musyawarah Anggota PHMA Unhas

BAB III
PENGURUS HARIAN MASJID AL ‘AAFIAH
WILAYAH KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sekretariat : Masjid Al ‘Aafiah Kompleks Medik Unhas lt. 2
Jl. Perintis Kemerdekaan km 10 Makassar 90245

PUTUSAN

Pasal 13

Bentuk-bentuk putusan Musyawarah Anggota PHMA Unhas

1. Keputusan Musyawarah Anggota PHMA Unhas, adalah putusan yang memiliki kekuatan mengikat
dalam lingkup penyelenggaraan Musyawarah Besar M2F.
2. Ketetapan Musyawarah Anggota PHMA Unhas, adalah putusan yang mempunyai kekuatan hukum
ke dalam dan ke luar Musyawarah Anggota PHMA Unhas

Pasal 14

Mekanisme pangambilan keputusan/ketetapan :

1. Pengambilan keputusan/ketetapan pada dasarnya dilakukan dengan asas musyawarah untuk


mufakat.
2. Jika musyawarah tidak dapat menarik suatu keputusan/ketetapan, maka sidang dipending 2x5 menit
untuk melakukan lobi atas persetujuan peserta.
3. Jika setelah melakukan lobi keputusan/keteapan masih belum tercapai, maka keputusan dilakukan
dengan voting (suara terbanyak)
4. Jika dalam voting jumlah suara sama banyak, maka keputusan/ketetapan ditentukan oleh Presidium
siding yang berjumlah ganjil.

BAB IV

PENUTUP

Pasal 15

1. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penambahan pasal dan / atau kesepakatan baru akan
diputuskan oleh pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak diputuskannya dan tidak akan ditinjau kembali kecuali tercapat
kekeliruan di dalamnya.

You might also like