You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Darah merupakan bagian yang sangat penting dalam tubuh manusi4 begitu juga dalam hal
pengolongan darah manusi4 dimana terdapat 4 golongan darah manusia yang urnum dikenal dan
merupakan pengolongan darah yang penting yaitu golongan darah A B, AB, dan O. Dalam proses
fianfusi darah dari satu orang ke orang lain, pengenalan golongan darah harus dilakukan
untukmenghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pendonoran darah dari pendonor ke penerima
harus dissslaikan jenis golongan darahnya. Kesalahan dalam pengenalan golongan darah akan
dapat membahayakan nyawa penerim4 karena terjadi panbekuan darah akibat bertemunya
antigen yang berbeda Pada saat ini, pengenalan golongan darah hanya terbatas pada cara
manual dan belum menuju pengenalan secara digital. Manusia dengan segala kernampuannya
berusaha keras untuk menirukan kehebatan yang mereka miliki, misalnya dalam mendeteksi
golongan daratr manusia (Golongan darah A, B, AB, O). Dengan pendekatan kecerdasan buatan,
manusia berusaha menirukanbagaimana pola-pola dibentuk untuk dapat dipelajari. Jaringan
Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebagai generalisasi model matematik dari pembelajaran
manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih
jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi
transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya, sebagai berikut:

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO
apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif
dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih
umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua
antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam


bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO.

1. 1. Frekuensi

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras.
Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang
berbeda-beda.

Populasi O A B AB

Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –

Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%

Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –

Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%

Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%

Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%

1.
2.
3.
4.
5.
6. 2. Pewarisan

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu Ayah

O A B AB

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

1. 3. Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor
Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor
ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di
permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh
pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan
ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling
umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa
daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan
Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D)
yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di
bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

1. 4. Golongan darah lainnya

 Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
 Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
 Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
 Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
 Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-
Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/
Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

1. 5. Kecocokan golongan darah

Tabel kecocokan RBC

Golongan darah resipien Donor

O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+

O−

O+

A−

A+

B−

B+

AB−

AB+
Tabel kecocokan plasma

BAB III
Resipien Donor
PENUTUP
O A B AB
Kesimpulan :
O
Golongan
A darahadalah ciri
khusus darah dari
B suatu individu
karena adanya
AB perbedaan

jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih
jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi
transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Saran :

Penulis mengharapkan,semoga dengan hadirnya makalah ini dapatmenambah


wawasan bagi para pembaca,dan merupakan tambahan referensi untuk ilmu pengetahuan
khususnya tentang Ngan darahgolo. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTKA

Situs:

http://docstoc.asterpix.com/cy/2439473/?q=Makalah+Golongan+Darah

file:///C:/Documents%20and%20Settings/Iwan/My%20Documents/Downloads/Golongan_d
arah.htm

You might also like