You are on page 1of 6

RESUME TEHNIK INSTRUMENTASI

PADA Ny. Z ATAS INDIKASI CRANIOPLASTY

DENGAN TINDAKAN SKULL DEFECT FRONTAL DEKSTRA

KAMAR OPERASI 9 DI INSTALASI BEDAH SENTRAL

Oleh :

ERLISTYA LUTFI UNTARI

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2015
RESUME TEHNIK INSTRUMENTASI

PADA Ny. Z ATAS INDIKASI CRANIOPLASTY

DENGAN TINDAKAN SKULL DEFECT

KAMAR OPERASI 9 DI INSTALASI BEDAH SENTRAL

1. PENGERTIAN
Cranioplasty adalah tindakan penutupan defect pada tulang kranium / tengkorak beserta
tekhnik instrumentasinya. (http://id.m.wikipedia.kamus kedokteran)

2. INDIKASI
a. Pasien dengan post Trepanasi dimana sudah memungkinkan untuk dilakukan penutupan
defect pada kranium.
b. Hasil periksaan penunjang / laborat dalam batas normal
c. Tanda tanda vital dalam batas normal
d. GCS 4, 5, 6

3. KONTRAINDIKASI
a. Masih tampak oedema pada defect kranium sehingga jika dilakukan penutupan pada
defect akan terjadi peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)
b. Terjadi penurunan kesadaran pada pasien
c. Terdapat tanda tanda infeksi pada luka trepanasi

4. PERSIAPAN
4.1. PASIEN
a. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk
kamar operasi dan tidak mengenakan pakaian dalam.
b. Persetujuan tindakan operasi dan kelengkapan identitas.
c. Konfirmasi ulang pasien sudah puasa 6-8 jam sebelum operasi.
d. Cek pemeriksaan radiologi, laboratorium, konsultasi, dan pemeiksaan EKG.
e. menanggalkan gigi palsu dan semua perhiasan.
f. Pastikan area operasi sudah dicukur.

4.2. LINGKUNGAN
a. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu operasi, meja
operasi, meja instrument, meja mayo dan fiewer foto rontgent
b. Memasang perlak / under pad dan doek pada meja operasi, sarung meja mayo,
mempersiapkan linen steril dan instrument yang akan digunakan
c. Menempatkan tempat sampah medis dan non medis pada tempat yang sesuai
sehingga mudah digunakan.

4.3. ALAT
4.3.1. INSTRUMEN OPERASI
a. Instrument di Meja Mayo
Nama Instrumen Jumlah
Desinfeksi klem 1
Doek klem 4
Pinset chirurgis 2
Pinset anatomis 2
Gunting metzemboum 1
Gunting kasar bengkok 1
Handle mess no. 3 1
Handle messno. 4 1
Mosquito klem 2
Klem bengkok 4
Nald hoeder 2
Hak gigi tajam 2
Spring hak 1
Bipolar pincet 1
Pengaduk bone cement 1
Raspaturium Kecil / besar 1/1
Elevatorium 1
Canule suction logam 2
Knable tang 1
Desector / Adson 1
Kom sedang berisi Ns 1
Kikir 1
Screw driver 1set
Aplikator Raney Clips 2
Raney Clips 15Buah

b. Instrument di Meja Instrumen


Nama Instrument Jumlah
Selang suction 1
Kabel couter monopular 1
Kabel couter bipolar 1
Bengkok 2
Kom kecil 1
Kom sedang 1
Kassa dan deppers Sesuai kebutuhan
Screw driver 1set
Mini plate dan screw 4/8
Marker / metlin blue 1

c. Instrumen Penunjang
Mesin diatermi couter bipolar & monopolar 1
Mesin suction 1
Viewer foto rongent 1
Lampu operasi 2

4.3.2. SET LINEN

No Nama instrument Jumlah


1 Duk besar 4 buah
2 Duk sedang 2 buah
3 Duk kecil 6 buah
4 Handuk steril 5 buah
5 Sarung meja mayo 1 buah
6 Scort (baju operasi) 6 buah

4.3.3. BAHAN HABIS PAKAI


Nama Bahan Habis Pakai Jumlah
Handscoon 6 ½ / 7 / 7 ½ / 8 Sesuai keb
Mess no 15 /22 1/1
Uderpad steril 3
Ns twist 1 liter 3
Adrenalin 1
Lidocaine 2
Spuit 3 / 10 1/2
Surflow no. 16 1
Zhyde 3.0 1
Vicril 2.0 2
Premeline 3.0 2
Mersilk 2.0 1
Bone cement 1 pack
Bonewax 1
Redon dran no. 14 1
Kateter no. 14 1
Urobag 1
Opsite besar 1
Sofratulle 1
Hypafix 10 x 5 Secukupnya
Alkohol Secukupnya
Betadhine Secukupnya

5. TEKNIK INSTRUMENTASI
1) Pasien datang, cek kelengkapan data pasien dan serah terima dengan RR.
2) melakukan SIGN IN.
3) Pasien masuk kamar operasi dan membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
4) Setelah pasien di general anasthesia dan diposisikan kepala miring ke kanan, perawat
instrument melakukan scrubbing, gowning dan gloving kemudian membantu operator dan
asisten menggunakan handuk steril, gown dan hand schoon.
5) Perawat sirkuler melakukan desinfeksi area operasi dengan menggunakan herbiscrub
kemudian dibilas dengan alkohol dan dikeringkan dengan kassa steril.
6) Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi deppers dan
betadine kepada asisten operator untuk melakukan antisepsis.
7) Selanjutnya memberikan bengkok deppers alkohol untuk membilas bethadin untuk
antisepsis.
8) Perawat instrument memberikan deppers kering untuk mengeringkan alkohol.
9) Perawat sirkuler mengangkat kepala dengan handscoon steril Memasang alas underpad
steril di bawah kepala pasien melakukan draping kepala dengan 2 duk kecil serta dialasi
underpad steril untuk drapping dan memberi bantal bulat untuk alas kepala,1duk besar
menutup bagian muka sampai ke prosesus xipodius dan berikan 1 duk lebar untuk
menutup bagian keliling atas kepala. 1 duk besar untuk menutup bagian bawah preosesus
sampai kaki.kanan dan kiri prosesus xipoid tutup dengan duk panjang fiksasi dengan duk
klem dan Lapisi dengan doek besar pada bagian bawah dan satu doek basar lagi untuk
penutuk alat anasthesi.
10) opsite jumbo pada sisi atas sebagai talang dan kedua ujungnya dijepit degan doek klem.
11) Pasang kabel couter monopolar, kabel couter bipolar baserta bipolar pincet,dan selang
suction beserta kanule suction, ikat dengan kassa lalu fiksasi dengan doek klem pada
drapping.
12) Dekatkan meja mayo dan meja instrument pada area operasi.
13) Siapkan oplosan adrenalin : ns (1 ampul adrenalin yaitu 1cc + 9cc Ns jadi oplosan
menjadi 10 cc, ambil 1 cc. Kemudian tambah lidocain 2 ampul ,jadi totalnya 5 cc, oplos
lagi dengan Ns 15 cc. Jadikan oplosan tsb 2 dalam spuit 10 cc).
14) TIME OUT. Breafing dipimpin perawat sirkuler dan doa dipimpin oleh operator.
15) Berikan spuit 10 cc berisi Adrenalin dan Lidocaine untuk infiltrasi pada daerah operasi.
16) Tunggu sekitar 2 menit setelah infiltrasi.
17) Berikan pinset cirurgis dan handle mess no. 4 dengan mess no. 22 (mess 1) pada operator
untuk insisi kulit kepala.
18) Berikan Aplikator Raney Clips dan kassa kering kepada asisten operator untuk merawat
perdarahan.
19) Berikan handle mess no. 3 dengan mess no. 15 (mess 2) pada operator untuk insisi lebih
dalam hingga mencapai tulang kranial.
20) Berikan rasparatorium besar pada operator untuk membuka insisi sampai pada tulang
kranial.
21) Berikan bipolar couter pada operator untuk merawat perdarahan.
22) Berikan spuit 10 cc berisi Ns 0,9 % untuk spooling bipolar couter, pada saat couter
menyala.
23) Memisahkan periostium dengan tulang menggunakan raspatorium
24) Berikan Bonewax untuk meminimalisir perdarahan pada tulang kranial..
25) Memperlebar Flap kulit dan memisahkan durameter dengan fasia menggunakan mess 2
26) Flap dibuka dengan spring hak yang sebelumnya flap dibungkus dengan kassa basah dan
dibungkus lagi dengan kassa kering yang tebal.
27) Jepit spring hak dengan doek klem pada drapping untuk fiksasi.
28) Berikan mess no 2 untuk membersihkan fasia / otot pada defeck
29) Jika terjadi kebocoran liquour, Beri Pitch otot / Fasia / Periostium untuk menutup dural
yang bocor.
30) Perdarahan dikoreksi lagi dengan bipolar couter sambil di spool dengan Ns 0,9 % dan di
suction.
31) Setelah area defek bersih, dapat dilakukan pencetakan penutup area defeck dengan Bone
Cement.
32) Bone Cement diaduk dalam kom dengan menggunakan pengaduk yang sudah tersedia.
33) Bone cement yang sudah di aduk di letakkan ke dalam defect dan di bentuk sesuai ukuran
dan kebutuhan.
34) Setelah penutup bone cement sudah terbentuk sesuai ukuran dan sudah terasa panas pada
bone cement, dilakukan penyiraman bone cement dengan Ns 0,9 % hingga dingin dan
mengeras.
35) Setelah mengeras, rapikan dengan knable tang dan kikir.
36) Berikan marker / metlin blue untuk memastikan posisi penutup defeck dan menentukan
tempat pemasangan plat screw.
37) Buat 2 lubang pada cetakan penutup defeck dengan bor untuk pengikatan tali penggantung
dura.
38) Pasang salah satu sisi palat screw pada cetakan penutup defeck dengan menggunakan
screw driver.
39) Berikan needle holder pada operator, Zhyede 3.0 dan pinset bebek cirurgis untuk
pemberian tali penggantung pada lapisan dural pada defeck.
40) Operator memasang cetakan pada defeck, benang penggantung dimasukan pada lubang
yang telah dibuat lalu klem dengan klem mosquito.
41) Berikan screw driver pada operator untuk pemasang plat screw.
42) Operator mengikat tali penggantung dura.
43) Observasi perdarahan, jika masih ada perdarahan, hentikan dengan bipolar couter sambil
di spool.
44) SIGN OUT, ambil spring hak pada flap dan cek kelengkapan alat instrument dan kassa
yang telah dipakai.
45) Berikan mess 2 dan klem pean untuk pemasangan redon drain.
46) Berikan needle holder dan mersilk 2.0 untuk fiksasi drain.
47) Berikan needle holder, vicril 2.0 dan pinset cirurrgis pada operator untuk jahit sub kutis.
48) Berikan gunting benang, klem pean dan kassa kering pada asisten operator.
49) Berikan needle holder dan premilene 3.0 pada operator untuk mejahit kulit kepala.
50) Hisap selang drain dengan suction sebelum disambungkan dengan tabung drain vacuum.
51) Bersihkan area operasi dengan kassa basah.
52) Tutup dengan sofratulle dan kassa steril. Lalu fiksasi dengan hypafix.
53) Operasi dapat diakhiri.
54) Turunkan semua alat, cuci, keringkan dan rapikan kembali.
55) Kemas instrument dalam bak instrument untuk disterilkan
DAFTAR PUSTAKA

Dorland (1998), Kamus Saku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Evelyn Pearce (2006), Anatomy & Physuology, Gramedia, Jakarta.


(akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kraniotomi.html?m=).

(bangeud.blogspot.com/2011/03/askep-kraniotomi.html?m=1)

(kamuskesehatan.com)

Pembimbing OK 9
(Bedah Saraf)

(Zakfar Efendi, A.Md., Kep)

You might also like