You are on page 1of 10

98

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak


Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etil Asetat


Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

Isolate and Identify the Secondary Metabolit Compound Contained in


The Ethyl Acetate Extract of Bark of Bilimbi (Averrhoa Bilimbi Linn)

1)
Rahmi, 2)Netti Herawati, 3) Iwan Dini
1,2,3)
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata Parang Tambung
Email: Rahmiammi92@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian eksplorasi ini bertujuan untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam
ekstrak etil asetat kulit batang belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
Linn). Isolasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu ekstraksi,
fraksinasi, pemurnian dan identifikasi. Hasil penelitian diperoleh
isolat berupa kristal berbentuk jarum berwarna putih dengan titik
leleh 110-112oC. Isolat menunjukkan respon positif terhadap uji
reagent Lieberman Burchard. Spektrum FTIR menunjukkan bilangan
gelombang (cm-1) yakni: 1051,20 (C-O); 1463,97 dan 1377,17 (CH2
dan CH3); 1645,28 (C=C); 2935,66 (C-H); 3425,65 (OH alkohol).
Berdasarkan uji pereaksi dan data spektra FTIR disimpulkan bahwa
isolat merupakan senyawa golongan sterol.
Kata kunci: Isolasi, A. bilimbi Linn, FTIR, Sterol

ABSTRACT
This research aims to isolate and identify the secondary
metabolit compound contained in the ethyl acetate extract of bark of
Averrhoa bilimbi Linn. Isolation is done in several stages; extraction,
fractionation, purification, and identification. The result was obtained
as pure an isolate in white needle crystal with a melting point of 110-
112 . The isolate gives a positive respond to Lieberman-Burchard
reagent test. Isolate was identified by analyzing the infra red spectrum
which showed the wave number (cm-1) are: 1051,20 (CO); 1463.97
and 1377.17 (CH2 and CH3); 1645.28(C = C); 2935.66 (C-H);
3425,28 (OH alcohol). Base on reagent test and FTIR datas, it is
suggested, that isolate is sterol compound.
Keywords: Isolation, A.bilimbi Linn, FTIR, Sterol

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


99
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

PENDAHULUAN menghasilkan buah yang dapat


Indonesia merupakan suatu dimakan seperti A. bilimbi
negara yang memiliki iklim tropis (belimbing wuluh) dan A.
dengan keanekaragaman hayati carambola (belimbing manis) serta
yang tersebar luas. dapat digunakan sebagai obat
Keanekaragaman yang ada ini tradisional (Rubina.A dkk, 2010).
sudah dimanfaatkan dengan baik Averrhoa bilimbi
oleh nenek moyang kita. merupakan salah satu genus
Kebanyakan tumbuhan yang ada tumbuhan dalam family
memiliki fungsi yang sangat oxalidaceae. Spesies Averrhoa
banyak. Ada yang berfungsi satu-satunya spesies yang berkayu
sebagai tanaman hias atau sebagai dalam family oxalidaceae. Genus
obat-obatan (Suriawiria, 2000). Averrhoa terdiri dari dua spesies
Salah satu bahan alam yang diantaranya, A. bilimbi Linn
mudah ditemui dan tumbuh subur (belimbing wuluh) dan A.
diseluruh daerah di Indonesia carambola Linn (belimbing manis)
adalah tanaman belimbing wuluh (Kalaria.P, 2012).
(Averrhoa bilimbi Linn). Tanaman Di Indonesia Averrhoa
ini termasuk salah satu jenis dikenal sebagai belimbing-
tanaman tropis yang mempunyai belimbingan yang mempunyai ciri
kelebihan dapat berbuah sepanjang pohon yang keras dan tinggi
tahun. Belimbing wuluh banyak mencapai 10 m dan buahnya
dipelihara di pekarangan ataupun banyak mengandung air. Semua
tumbuh liar di ladang atau tepi bagian tumbuhan Averrhoa telah
hutan. Belimbing wuluh banyak dimanfatkan oleh
menghasilkan buah yang sudah masyarakat untuk berbagai
banyak dimanfaatkan baik sebagai keperluan misalnya buahnya
obat, bumbu dapur dan pemberi digunakan untuk bahan makanan
aroma (Purwaningsih, 2011). dan juga dapat digunakan sebagai
Family oxalidaceae terdiri obat tradisional.
dari 900 spesies terbagi atas tujuh Belimbing wuluh adalah
genus yaitu Oxalis, Biophytum, tanaman asli Indonesia dan daratan
Sarcotheca, Dapania, Eichleria, Malaya. Belimbing wuluh
Hypseocharis, dan Averrhoa. merupakan salah satu spesies
Genus Averrhoa terdiri dari dua dalam keluarga belimbing
spesies yaitu Averrhoa bilimbi dan (Averrhoa). Belimbing wuluh
Averrhoa carambola. Sebagian merupakan salah satu obat
besar merupakan tanaman tahunan tradisional yang memiliki
yang tumbuh di daerah tropis dan kandungan minyak atsiri yang
semitropis (Zonlefer, 1994). mempunyai aktivitas mikroba
Oxalidaceae merupakan terhadap Candida albican.
salah satu tumbuhan yang tumbuh Berdasarkan hasil uji minimum
di daerah tropis. Tumbuhan yang inhibitory concentration (MIC)
termasuk family oxalidaceae ekstrak buah belimbing wuluh
memiliki nilai ekonomis yang memilliki efektivitas anti fungi
tinggi. Beberapa spesies yang dapat menghambat

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


100
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

pertumbuhan Candida albican identifikasi. Alat untuk tahap


(Sudarsono dkk., 2002). preparasi sampel yaitu pisau,
Penelitian metabolit blender dan baskom. Alat untuk
sekunder belimbing wuluh di proses ekstraksi dan identifikasi
Indonesia kebanyakan dilakukan yaitu neraca analitik, bejana
pada bagian daun dan buah maserasi, evaporator, corong
sedangkan bagian bunga, akar dan Buchner, kolom kromatografi cair
batang dari tanaman ini belum vakum, kolom flash, labu
banyak dieksplorasi. Batang erlenmeyer berbagai ukuran, gelas
belimbing wuluh belum banyak ukur, corong biasa, tabung reaksi,
dimanfaatkan dan sebagian gelas kimia, pipet tetes, plat tetes,
masyarakat menggunakan batang pipa kapiler, botol semprot, botol
belimbing wuluh hanya sebagai vial, batang pengaduk, lampu UV
kayu bakar. Kulit batang belimbing (panjang gelombang 254 nm dan
wuluh dipilih sebagai objek 366 nm), penangas air, oven,
penelitian karena dipahami bahwa Chamber, alat pengukur titik leleh,
senyawa metabolit sekunder bukan spektrofotometer FTIR.
hanya terdapat pada daun dan buah Bahan – bahan yang
tetapi tersebar secara merata pada digunakan dalam isolasi dan
bagian tumbuhan seperti pada kulit identifikasi diantaranya serbuk
batang. Keanekaragaman senyawa halus kulit batang belimbing
metabolit sekunder berdasarkan wuluh, beberapa pelarut organik
jalur biosintesis menjadi peluang seperti etil asetat (teknis dan p.a),
ditemukan senyawa-senyawa yang n-heksan(teknis dan p.a), metanol
lain. Berdasarkan hasil penelitian (teknis dan p.a), kloroform (teknis
sebelumnya, batang belimbing dan p.a), reagen penampak noda
wuluh mengandung senyawa kimia serium sulfat (CeSO4), beberapa
seperti; tanin, sulfur, peroksida, reagen seperti pereaksi FeCl3,
kalsium oksalat, glukosida, dan Liebermen-Burchard, Meyer, dan
asam format, senyawa ini juga Wagner. Bahan-bahan lain seperti
telah ditemukan pada daun plat kromatografi lapis tipis (KLT)
belimbing wuluh (Dalimartha, berlapis silica gel G 60 F254, silika
2008). gel G 60 untuk KKF, silika gel 60
Berdasarkan uraian di atas, untuk KKCV, kertas saring
peneliti menganggap perlu whatman 41, aluminium foil, tissu,
diadakan suatu penelitian lebih selotip, dan label.
lanjut untuk mengkaji kandungan
senyawa metabolit sekunder B. Prosedur Kerja
ekstrak etil asetat pada kulit batang 1. Ekstraksi
tumbuhan belimbing wuluh. Kulit batang belimbing
wuluh yang diperoleh dibersihkan
METODE PENELITIAN dan dikeringkan dengan cara
A. Alat dan Bahan diangin-anginkan pada suhu kamar,
Alat yang digunakan pada dipotong kecil-kecil kemudian
penelitian ini terdiri dari alat untuk dihaluskan dan ditimbang.
preparasi sampel, ekstraksi dan Sebanyak 5,604 kg serbuk halus

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


101
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

kulit batang belimbing wuluh Fraksi gabungan F dilanjutkan


dimaserasi dengan etil asetat ke tahap selanjutnya yaitu analisis
selama 1x24 jam sebanyak 3 kali, secara KKF. Sebanyak 2,5217
diperoleh maserat etil asetat gram fraksi F difraksinasi
sebanyak ±16 Liter. Selanjutnya menggunakan silika gel G 60
disaring menggunakan penyaring sebagai fase diam dan n-heksan
buchner dan pompa vakum. yang dikombinasikan dengan etil
Ekstrak etil asetat dipekatkan pada asetat sebagai fase gerak. Hasil
evaporator pada suhu 400C hingga fraksinasi diperoleh sebanyak 169
diperoleh ekstrak kental etil asetat kemudian diuji KLT. Fraksi-fraksi
sebanyak 200 ml. Uji pendahuluan yang memiliki pola noda dan
dilakukan terhadap ekstrak kromatogram yang sama digabung
kloroform yang diperoleh dengan hingga diperoleh 20 fraksi
berbagai pereaksi diantaranya selanjutnya diuapkan dan diperoleh
pereaksi Liebermann-Burchard, padatan.
FeCl3 1%, Meyer, dan Wagner.
Ekstrak kental etil asetat yang 3. Pemurnian
diperoleh dianalisis secara KLT Fraksi F sebanyak 34,5 mg
menggunakan n-heksan, kloroform direkristalisasi dengan eluen n-
dan etil asetat dengan berbagai heksan : etil asetat, diperoleh isolat
perbandingan sebagai fase gerak, berupa kristal berbentuk jarum
kemudian dideteksi dengan lampu berwarna putih sebanyak 20,8 mg.
UV dan penyemprotan dengan Kemurnian isolat ditentukan
larutan CeSO4, kemudian dengan melakukan uji KLT tiga
dipanaskan di atas hot plate. macam sistem eluen dan uji titik
leleh. Suatu senyawa dapat
2. Fraksinasi dikatakan telah murni jika muncul
Sebanyak 8,0225 ekstrak etil noda tunggal pada plat KLT.
asetat difraksinasi secara KKCV
menggunakan silika gel 60 H 4. Identifikasi
sebagai fase diam dengan beberapa Isolat yang diperoleh diuji
jenis eluen diantaranya n-heksan menggunakan pereaksi
dan etil asetat sebagai fase gerak. Liebermann-Burchard, FeCl3,
Proses fraksinasi dilakukan dengan Wagner, dan Meyer untuk
mengombinasikan eluen tersebut mengetahui golongan senyawa
yang ditingkatkan kepolarannya metabolit sekunder isolat.
berdasarkan kenaikan konstanta Identifikasi lebih lanjut dilakukan
dielektrikum eluen. Hasil fraksinasi dengan menggunakan spektroskopi
sebanyak 38 fraksi dianalisis secara FTIR.
KLT, fraksi-fraksi yang memiliki
pola noda dan kromatogram yang
sama digabung hingga diperoleh 7
fraksi. Fraksi-fraksi diuapkan pada
suhu ruang hingga diperoleh
padatan.

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


102
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
1. Preparasi Sampel dan dimaksudkan agar sampel
Ekstraksi tumbuhan tersebut mengalami
Sampel kulit batang pemecahan dinding sel dan
belimbing wuluh yang digunakan membran sel sebagai akibat
dalam penelitian ini diambil dari perbedaan tekanan di dalam dan di
kecamatan Larompong, kabupaten luar sel sehingga senyawa
Luwu, Sulawesi Selatan. Kulit metabolit sekunder yang terdapat
batang belimbing wuluh dalam sel akan terlarut dalam
dibersihkan kemudian dikeringkan pelarut organik. Proses ekstraksi
dengan cara diangin-anginkan pada dilakukan dengan maserasi, karena
suhu kamar. Proses pengeringan proses ekstraksi dengan cara
tidak dilakukan di bawah sinar maserasi masih mudah dilakukan
matahari karena panas dari sinar dan sangat kecil kemungkinan
matahari dikhawatirkan dapat untuk terjadi kerusakan senyawa
merusak senyawa metabolit kimia yang ada pada kulit batang
sekunder yang ada pada kulit belimbing wuluh.
batang belimbing wuluh. Proses Maserat yang diperoleh dari
pengeringan berfungsi untuk proses maserasi sebanyak 16 liter.
menghilangkan kandungan air yang Maserat kemudian disaring dengan
terdapat di dalam batang sehingga menggunakan corong Buchner dan
memudahkan ekstraksi. kertas saring whatman untuk
Kulit batang belimbing memisahkan zat-zat pengotor yang
wuluh yang sudah kering dipotong memiliki ukuran yang sangat kecil.
kecil-kecil dan dihaluskan dengan Maserat kemudian dievaporasi
menggunakan penggilingan dengan yang bertujuan untuk menguapkan
tujuan untuk memperluas pelarutnya. Proses evaporasi
permukaan dari kulit batang dilakukan dalam memisahkan
belimbing wuluh sehingga pelarut karena proses ini sangat
mempermudah dalam proses mudah dalam memisah pelarut dari
maserasi untuk menarik dan ekstrak pada suhu rendah jauh dari
melarutkan senyawa metabolit titik didih pelarut yang digunakan
sekunder, serbuk halus kulit batang sehingga senyawa yang mungkin
belimbing wuluh yang diperoleh ada dalam maserat dengan titik
sebanyak 5,604 kg. didih rendah tidak ikut menguap
Serbuk halus kulit batang dengan pelarut yang digunakan.
sebanyak 5,604 kg dimaserasi Hasil evaporasi diperoleh ekstrak
dengan menggunakan etil asetat kental berwarna hijau pekat
selama 3 x 24 jam pada suhu sebanyak 24,46 gram. Ekstrak
kamar. Tujuannya untuk kental kemudian dibiarkan pada
mengekstrak kandungan senyawa suhu kamar untuk menguapkan
metabolit sekunder yang ada pada semua pelarut yang tersisa
kulit batang batang belimbing sehingga di peroleh ekstrak kering
wuluh. Perendaman sampel dengan yang berbentuk seperti pasta.
menggunakan pelarut organik

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


103
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

2. Uji Golongan Berdasarkan pengujian


Pengujian awal yang yang telah dilakukan dapat
dilakukan terhadap ekstrak kental disimpulkan bahwa ekstrak etil
yang diperoleh untuk asetat kulit batang belimbing wuluh
mengidentifikasi golongan positif mengandung beberapa jenis
senyawa metabolit sekunder yang senyawa metabolit sekunder di
terdapat di dalam ekstrak etil asetat antaranya golongan sterol, alkaloid
kulit batang belimbing wuluh. dan flavonoid yang disajikan dalam
Pengujian ini dilakukan dengan Tabel 1.
beberapa pereaksi yaitu Meyer
untuk menguji adanya senyawa Tabel 1. Hasil Uji Warna Etil
golongan alkaloid ditandai dengan Asetat
terbentuknya endapan putih, No Pereaksi Pengamatan Keterangan
Lieberman-Burchard untuk
mengidentifikasi adanya sterol Hijau
yang memberikan perubahan warna 1 Wagner Endapan (+) Alkaloid
hijau sampai biru, pereaksi Wagner coklat
untuk menguji adanya senyawa
golongan alkaloid yang Hijau
memberikan hasil dengan
terbentuknya endapan coklat, dan 2 Meyer Endapan (+) Alkaloid
pereaksi FeCl3 1% untuk menguji kuning
adanya golongan flavonoid yang
memberikan perubahan warna Hijau
(+)
hijau sampai hitam. 3 FeCl3 1% Hijau
Berdasarkan hasil pengujian Flavonoid
kekuningan
beberapa pereaksi, maka diperoleh
beberapa pengujian yang positif,
Lieberman- Hijau
ekstrak kental diuji dengan 4 (+) Sterol
pereaksi Lieberman Burchard Burchard Biru
menunjukkan hasil yang positif
adanya golongan sterol yang
ditandai dengan terbentuknya 3. Fraksinasi
warna biru, pereaksi FeCl3 1% Proses fraksinasi dilakukan
menunjukkan hasil positif adanya dengan menggunakan metode
golongan flavonoid yang kromatografi kolom yang terdiri
memberikan perubahan warna atas kromatografi kolom cair
hijau. Pereaksi Meyer vakum (KKCV) dan kromatografi
menunjukkan hasil positif adanya kolom flash (KKF). Sebanyak
golongan alkaloid dengan 8,2686 gram ekstrak etil asetat
terbentuk endapan putih, pereaksi difraksinasi dengan metode
Wagner menunjukkan hasil positif KKCV. Sebelum dilakukan KKCV
adanya golongan alkaloid yang terlebih dahulu dilakukan analisis
ditandai dengan terbentuknya kromatografi lapis tipis (KLT)
endapan coklat. tujuannya untuk mengetahui jenis
eluen yang cocok untuk digunakan

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


104
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

pada saat KKCV dan untuk akan digunakan pada kromatografi


mengetahui jumlah komponen kolom flash. Berdasarkan hasil
senyawa yang terkandung dalam KLT diperoleh bahwa eluen n-
ekstrak yang dapat dilihat dari heksan : etil asetat (7:3)
jumlah noda yang tampak pada plat menunjukkan pola pemisahan yang
KLT. Berdasarkan hasil KLT, baik.
diperoleh bahwa eluen n-heksan- Proses fraksinasi dengan
etil asetat dengan perbandingan 7 : menggunakan silika gel G 60
3 menunjukkan kromatogram yang sebagai fase diam dan n-heksan
baik. yang dikombinasikan etil asetat
Proses fraksinasi dilakukan sebagai fase gerak. Sampel yang
dengan menggunakan silika gel G60 tedapat di dalam kolom
sebagai fase diam dan fase kromatografi dielusi dengan
geraknya menggunakan n-heksan menggunakan eluen n-heksan
100%, n- heksan : etil asetat yang 100% hingga n-heksan : etil asetat
ditingkatkan kepolarannya secara (1:9). Fraksi-fraksi ditampung
bergradien dengan perbandingan dalam botol vial dan diperoleh
(9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, sebanyak 169. Pelarut pada fraksi
2:8, 1:9), dan etil asetat 100 %. diuapkan pada suhu ruang,
Hal ini dimaksudkan agar semua diperoleh fraksi 19 hingga fraksi 29
senyawa nonpolar maupun polar berupa kristal jarum berwarna
dapat terfraksinasi dengan baik. putih.
Fraksinasi dimulai dengan Fraksi yang berbentuk
menggunakan eluen n-heksan kristal diuji KLT untuk melihat
100% hingga etil asetat 100%. kesamaan pola kromatogram.
Fraksi yang diperoleh ditampung Fraksi – fraksi yang memilliki pola
dalam gelas – gelas dan diperoleh kromatogram yang sama
hasil KKCV sebanyak 38. dikelompokkan sehingga diperoleh
Fraksi–fraksi yang 20 fraksi gabungan
diperoleh diuji secara KLT dengan
kombinasi n-heksan : etil. 4. Uji Kemurnian
Selanjutnya fraksi-fraksi yang Fraksi F sebanyak 34, 5 mg
menunjukkan pola kromatogram direkristalisasi dengan eluen n-
yang sama digabung kedalam satu heksan : etil asetat menghasilkan
fraksi gabungan. Hasil isolat berupa kristal berbentuk
penggabungan adalah tujuh fraksi. jarum berwarna putih sebanyak
Fraksi gabungan C berupa 20.8 mg. Rekristalisasi dilakukan
isolat berbentuk jarum yang secara berulang-ulang hingga
berwarna hijau tua dengan berat diperoleh kromatogram dengan
2,5217 gram. Isolat yang diperoleh satu noda tunggal pada plat KLT.
kemudian difraksinasi lebih lanjut Uji kemurnian dilakukan
dengan menggunakan kromatografi dengan analisis KLT tiga macam
kolom flash (KKF). Sebelum eluen dengan perbandingan yang
dilakukan kromatografi kolom berbeda yang bertujuan untuk
flash terlebih dahulu dilakukan mengetahui kemurnian isolat yang
KLT untuk menentukan eluen yang ditunjukkan dengan munculnya

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


105
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

noda tunggal pada tiga plat KLT. Wagner, Meyer, FeCl3 1% dan
Adapun tiga jenis eluen yang Lieberman Burchard. Hasil uji
digunakan yaitu n-Heksan : etil golongan yang diperoleh
asetat dengan Rf 0,3750 (9 : 1), menunjukkan bahwa isolat murni
n-Heksan : aseton (9 : 1) dengan Rf merupakan senyawa golongan
0,5500, dan n-Heksan : kloroform sterol. Hal ini ditunjukkan dengan
(6 : 4) dengan Rf 0,8250. reaksi positif antara isolat murni
Selanjutnya, mengetahui dengan pereaksi yang ditandai
kemurnian suatu isolat ialah dengan perubahan warna dari tidak
dengan melakukan uji titik leleh. berwarna menjadi biru.
Menurut Firdaus (2011), suatu
senyawa murni memiliki trayek 2. Uji Spektroskopi
titik leleh tidak lebih dari 2oC. Identifikasi isolat dilakukan
Berdasarkan hasil pengamatan, dengan analisis spektroskopi infra
isolat mulai meleleh pada suhu merah (IR) Shimadzu prestige-21
110oC dan meleleh secara dengan pellet KBr pada rentang
keseluruhan pada suhu 112oC. bilangan gelombang 4500 – 500
cm-1 yang bertujuan untuk
B. Pembahasan mengetahui gugus fungsi dari
1. Uji Golongan senyawa yang diperoleh yang
Uji golongan dilakukan ditunjukkan pada Gambar 1.
dengan menggunakan pereaksi

Gambar 1. Spektrum Infra Merah dari Isolat

Analisis spektrum infra Vibrasi ikatan ini diduga


merah dari isolat fraksi F pada merupakan vibrasi dari gugus O-H
Gambar 1 menunjukkan yang mengalami ikatan hidrogen
kemungkinan terdapat beberapa antarmolekul. Dugaan ini didukung
gugus fungsi,. Pada daerah dengan adanya serapan tajam
bilangan gelombang 3423,65 dengan intensitas sedang pada
cm-1 yang ditandai dengan pita daerah bilngan gelombang 1051,20
yang agak lebar dengan intensitas cm-1 yang diidentifikasi sebagai
sedang yang diidentifikasi sebagai vibrasi ulur C-O.
vibrasi ulur O-H (bukan N-H).

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


106
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

Serapan tajam dengan cm-1 yang mengindikasikan adanya


intensitas kuat tampak pada daerah gugus geminal dimetil –CH(CH3)2
bilangan gelombang 2958,80 cm-1 sebagai ciri khas senyawa
yang merupakan vibrasi ulur C-H triterpenoid/steroL. Serapan oleh
pada –CH3 yang diperkuat dengan geminal dimetil biasanya pecah
adanya serapan 2868,15 cm-1. menjadi dua puncak dengan
Selanjutnya serapan pada daerah intensitas yang sama, tapi kedua
bilangan gelombang 2935,66 cm-1 puncak ini tidak selalu tampak
diidentifikasi sebagai vibrasi ulur pada semua spektra, yang umum
C-H pada CH2- yang ditandai dijumpai hanya satu puncak saja
dengan serapan tajam dan kuat. (Mulyani et al., 2013).
Sifat khas –CH3 dan –CH2- yang Adanya serapan tajam
ditandai dengan adanya serapan dengan intensitas lemah pada
pada daerah bilangan gelombang daerah bilangan gelombang
3000-2700 cm-1, dimana untuk 1645,28 cm-1 mengindikasikan
vibrasi ulur –CH3 ( 2960 dan 2870 adanya vibrasi ulur C=C non
cm-1), sedangkan vibrasi ulur – konjugasi (1680-1620 cm-1).
CH2- ( 2930 dan 2850 cm-1). Hal Dugaan ini diperkuat dengan
ini memberi petunjuk bahwa adanya vibrasi tekuk =C-H (1000-
struktur senyawa isolat 650 cm-1) luar bidang pada daerah
mengandung gugus metil dan bilangan gelombang 956,69 cm-1.
metilena. Hasil serapan FTIR isolat murni
Keberadaan gugus metil dari ekstrak etil asetat kulit batang
dan metilena diperkuat dengan A. bilimbi linn dengan gugus
adanya vibrasi tekuk – CH2- dan – fungsinya dapat dilihat pada Tabel
CH3 pada daerah bilangan 2.
gelombang 1463,97 dan 1377,17
Tabel 2. Serapan FTIR Isolat Murni dari Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang A.
Bilimbi Linn dengan Kemungkinan Gugus Fungsinya
Bilangan Bentuk Jenis Penempatan Gugus Intensitas
Gelombang ( , cm- Pita Vibrasi Terkait
1
)
3423,65 Melebar Ulur -OH (ikatan hidrogen Sedang
antar molekul)
2958,80 dan 2868,15 Tajam Ulur -CH (pada CH3) Kuat

2935,66 Tajam Ulur -CH (pada CH2) Sedang


1645,28 Tajam Ulur C=C (non-konjugasi) Lemah
1463,97 Tajam Tekuk -CH (pada CH2) Sedang
1377,17 Tajam Tekuk -CH (pada CH3) Sedang
1051,20 Tajam Ulur -CO (alkohol sekunder Sedang
siklik)
956,69 Tajam Tekuk =CH (di luar bidang) Lemah

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107


107
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Etil Asetat Kulit Batang Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

KESIMPULAN DAN SARAN Mulyani, M., Arifin, B., & Nurdin,


A. Kesimpulan H. 2013. Uji Antioksidan
Berdasarkan hasil penelitian dan Isolasi Senyawa
telah diisolasi satu senyawa dari Metabolit Sekunder dari
ekstrak etil asetat kulit batang Daun Srikaya (Annona
Averrhoa bilimbi Linn yang squamosa L). Jurnal
diidentifikasi sebagai senyawa Kimia Unand (ISSN No.
sterol. Hasil tersebut didukung oleh 2303-3401). Volume 2
beberapa data antara lain, uji Nomor 1, hlm. 6-12.
pereaksi dengan Liebermann- Purwaningsih. 2011. Mulitiguna
Burchad yang positif sterol yang Belimbing Wuluh. Jakarta:
menunjukkan warna biru dengan Gramedia.
trayek titik leleh 110-1120C, dan Rubina. A dkk. 2010. The Seed
data spektroskopi FTIR. Atlas of Pakistan-IV
Oxalidaceae. Departement
B. Saran of botany, University of
Adapun hal-hal yang Karachi, Karachi-75270,
disarankan berkaitan dengan Pakistan 42(3):1429-
penyempurnaan penelitian ini 1433.
adalah sebagai berikut: Suriawira, U. 2000. Obat Mujarab
1. Perlu dilakukan identifikasi Dari Pekarangan Rumah.
dengan menggunakan Jakarta: Papas Sinar
spektrometer GC-MS, Sinanti
2. Perlu dilakukan penelitian Zonlefer, WB. 1994. Guide to
lanjutan terhadap fraksi-fraksi Flowering Plant
yang tidak dilanjutkan. Families.Chapel Hill:
University of North
DAFTAR PUSTAKA Caroline
Dalimartha, S. 2008. Atlas
Tumbuhan Obat
Indonesia. Jakarta:
Pustaka Bunda.
Firdaus. 2011. Teknik dalam
Laboratorium Kimia
Organik. Makassar:
UNHAS.
Kalaria. P, 2012. Phytochemical
and pharmacological
profile of Averrhoa
Carambola Linn an
Overvie. Inernational
research journal of
pharmacy 3 (1):2330-
8407.

Jurnal Chemica Vo/. 17 Nomor 1 Juni 2016, 98 - 107

You might also like