You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakekatnya kebutuhuan manusia 70% merupakan produk dari hasil
tambang. Salah satu nya pada sektor manufaktur sebagai bahan bakar
penggerak mesin dan sebagai bahan baku. Industri pertambangan merupakan
bidang usaha dengan keuntungan yang sangat menjanjikan, laju pertumbuhan
ekonomi berkembang dengan adanya perusahaan tambang pada daerah
tersebut.
Suatu bahan galian tidak sertamerta ditemukan begitu saja, harus melalui
beberapa tahap dengan tahap pendekatan eksplorasi untuk mengetahui
keberadaan bahan galian tersebut. Eksplorasi adalah ilmu yang dapat mencari
dan menemukan suatu bahan galian dengan mengetahui kualitas dan kuantitas
serta dimensi volume dan bentuk bahan galian pada suatu daerah tersebut. Dan
maka dari itu teknik eksplorasi sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa
Teknik Pertambangan agar dapat menganalisa keterdapatan bahan galian pada
suatu tempat secara detail.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari pembuatan laporan praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui konsep dasar dari kegiatan eksplorasi.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan akhir ini adalah :
1. Menemukan adanya potensi endapan bahan galian andesit
2. Mengetahui keadaan geologi pada daerah eksplorasi tersebut

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Eksplorasi


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) eksplorasi adalah Penjelajahan
lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang
keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan; penjajakan.
Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) eksplorasi adalah
kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan
lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan
bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis atau kajian kemungkinan
dilakukanya penambangan.

2.2 Tujuan Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi ini dilakukan oleh dua pihak, yakni pihak pemerintah
dan pihak perusahaan. Pada pihak pemerintah, kegiatan eksplorasi ini bertujuan
untuk pengembangan wilayah atau daerah yang nantinya kegiatan eksplorasi ini
untuk pendataan potensi sumberdaya bahan galian, sehingga bisa dibilang
kegiatan eksplorasi tersebut lebih bersifat inventarisasi sumberdaya mineral.
Sedangkan pada pihak perusahaan kegiatan eksplorasi ini dilakukan
untuk dapat mengumpulkan data endapan tersebut selengkap-lengkapnya,
sehingga data endapan yang dihasilkan dapat diketahui nilai ekonominya yang
kemudian dapat ditentukan tahap selanjutnya baik itu ditambang dan dipasarkan
atau tidak.
Namun dari beberapa tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh pelaku eksplorasi, diantaranya:
 Pengetahuan atau dasar ilmu serta teknologi yang terkait dalam kegiatan
pekerjaan eksplorasi
 Pemahaman konsep dan metode teknik eksplorasi dan
 Pengambilan keputusan pada setiap tahapan kegiatan eksplorasi.

2
3

2.3 Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan pencarian atau penyeldikan untuk
menemukan dan sampai mengestimasi jumlah bahan galian baik itu secara
kuantitas dan kualitas.
Kegiatan eksplorasi merupakan suatu kegiatan penting yang harus
dilakukan sebelum berdirinya suatu usaha pertambangan. Hasil dari kegiatan
eksplorasi tersebut dituntut harus dapat memberikan informasi secara lengkap
dan akurat mengenai sumberdaya mineral ataupun bahan galian dengan kondisi-
kondisi geologi yang ada, agar nantinya studi kelayakan untuk pembukaan usaha
pertambangan yang dimaksud dapat dilakukan dengan teliti dan akurat

Sumber: adaro.com
Foto 2.1
Kegiatan Eksplorasi

Dalam pelaksanaannya, kegiatan eksplorasi memanfaatkan sifat-sifat


fisika dan kimia batuan, tanah, unsur dan mineral atau bahan galian yang ada,
seperti sifat kemagnetan, density, kelistrikan, keradioaktifan, distribusi dan
mobilitas unsur, serta memanfaatkan teknologi yang tersedia seperti metode
magnetik, seismik dan gaya berat, elektrik, radioaktif dan metode geokimia baik
itu geobotani dan hidrokimia.
Metode-metode tersebut disebut metode tidak langsung, yang biasannya
diterapkan pada ekplorasi tahap awal, dimana daerah cakupannya sangat luas
dan waktu maupun biaya yang tersedia cukup terbatas. Kadang-kadang juga
dilakukan survei langsung untuk sampling awal.
Sedangkan pada tahap lanjutan atau detail, diterapkan metode langsung,
yaitu dengan cara survei langsung mulai dari pemetaan, pembuatan parit uji dan
sumur uji dan pemboran, yang dilengkapi dengan pengambilan conto secara
4

sistematik pada badan bijih/cebakan bahan galian yang bersangkutan. Conto-


conto tersebut lalu dianalisis secara kimia di laboratorium untuk mengetahui
kadar atau kualitasnya, yang selanjutnya data tersebut digunakan dalam
perhitungan potensi atau cadangan.
Supaya kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram, dan efisien,
maka sangat dibutuhkan pengelolaan kegiatan eksplorasi yang baik dan
terstruktur. Maka dari itu dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai konsep eksplorasi yang tepat dan terarah oleh para pelaku kegiatan
eksplorasi, khususnya yang meliputi disiplin ilmu eksplorasi tambang dan
geologi. Kalau kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan bagi
pelaku bisnis pertambangan, barulah kegiatan industri pertambangan dapat
dilaksanakan.
Dalam mempelajari, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan
eksplorasi banyak bidang ilmu dan teknologi yang terlibat yang harus dimengerti
dan dikuasai oleh seorang insinyur eksplorasi, antara lain: geologi umum,
petrografi, geologi struktur, analisis mineralogi secara mikroskopis maupun
dengan bantuan alat-alat elektronik, statistik, pemetaan, pemboran, sampling,
perhitungan cadangan, geostatistik, pemodelan dengan bantuan software,
manajemen, sistem informasi geografis, sampai pada analisis keekonomiannya.

Sumber: hagi.or.id
Gambar 2.1
Software Pemodelan Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi haruslah bisa menjawab beberapa pertanyaan,


diantaranya:
1. Apa mineral atau bahan galian yang dicari ?
2. Dimana posisi atau letak mineral/bahan galian tersebut berada ?
Baik secara geografis di permukaan bumi maupun di dalam permukaan
bumi serta dibawah air.
5

3. Berapa sumberdaya atau cadangannya, bagaimana dengan kadarnya,


serta penyebaran dan kondisinya ?
4. Bagaimana kondisi lingkungannya, seperti karakteristik geoteknik dan
hidrogeologi ?
Setidaknya keempat pertanyaan tersebut nantinya harus dapat terjawab
oleh pelaku kegiatan eksplorasi supaya kegiatan tersebut bisa dibilang sukses.
Seperti halnya anda ketahui bahwasannya biaya ekplorasi ini tidak lah murah,
sehingga informasi yang di dapat dari kegiatan eksplorasi ini harus benar-bnar
maksimal.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Menentukan suatu bahan galian yang akan di eksplorasi beserta metode
eksplorasi yang cocok digunakan.

3.2 Pembahasan
Dalam kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdapat pada Desa
Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat, pada koordinat 790489 mE - 9223899 mS. Dilihat pada peta topografi,
ketinggian lokasi penyelidikan antara 700 m hingga 800 m diatas permukaan laut
sebagian merupakan daerah perbukitan dengan suhu udara 240 – 320 C.
Lahan yang digunakan untuk penyelidikan eksplorasi mencakup 2,8 Ha.
Dapat dilihat pada foto udara, dengan daerah sekitar di kelilingi oleh daerah
penduduk. Keadaan geologi kecamatan Baleendah termasuk kedalam zona
sentral. Menurut Hartono (1980) mengatakan bahwa daerah kabupaten bandung
secara litologi masuk dalam formasi kosambi, yang dimaksud adalah hasil
gunung api muda, dimana terdiri dari breksi gunung api, lavili, lava, dan pasir
tufaan. Pada daerah lokasi didominasi oleh formasi beser ( breksi tufaan, dan
lava, dengan susunan batuan andesit hingga basalt ).
Pada rencana jadwal kegiatan kami dilakukan selama dua hari, yaitu :
a. Metode Penyelidikan Pendahuluan
b. Pengambilan Data
c. Pengolahan Data
d. Penyusunan Laporan

6
Tabel 3.1
Anggaran Biaya Yang Diperlukan

Jenis Harga per Harga per


No Personil Alat dan Bahan Jumlah
Kegiatan satuan total
Kompas Geologi 1 Rp 3.650.000 Rp 3.650.000
GPS 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Meteran (50m dan
2
1 Persiapan 6 (Ahli) 100m) Rp 100.000 Rp 200.000
Palu Geologi 4 Rp 70.000 Rp 280.000
Plastik Sampel 5 Rp 10.000 Rp 50.000
Konsumsi 2x Rp 25.000 Rp 300.000
Sewa Mobil 2 hari Rp 350.000 Rp 700.000
Mobilisasi
2 pergi- 6 (Ahli) Bensin + Bayar Tol 1 hari Rp 350.000 Rp 350.000
pulang Makan 3x Rp.25.000 Rp.450.000
Rp
Survey Lapangan 6 orang Rp 10.000.000 60.000.000

3 Kegiatan 6 (Ahli) Makan 3 Rp 25.000 Rp 450.000


Rp
Jumlah : 69.430.000

7
BAB IV
ANALISA

Dengan adanya penggantian Undang- Undang nomor 23 tahun 2014


tentang kewenangan dari pemerintah daerah dialikan kembali menjadi
pemerintah pusat, dengan demikian tim eksplorasi ini tidak dapat langsung
menuju lapangan sebelum mendapatkan ijin dari pemerintah pusat.
Dikarenakan akses dan lokasi penelitian harus melewati rumah warga,
maka harus meminta ijin kepada RT dan RW daerah tersebut.
Dengan luas 2,8 Ha dengan daerah berbukit kurang cocok menggunakan
metode tidak langsung yang menggunakan geolistrik, sehingga dengan keadaan
daerah lereng yang cukup curam metode parit uji ini dapat diketahui penyebaran
bahan galian secara lateral.
Tahapan berikutnya dilakukan pengolahan data terhadap informasi yang
telah didapat. Untuk dapat mengetahui dimensi dari bahan galian tersebut dapat
melakukan pengeboran sehingga dapat diketahui volume dari sumberdaya
bahan galian.

8
BAB V
KESIMPULAN

1. Dengan cara pendeskripsian pada sampel batuan langsung di lapangan,


dengan memiliki ciri putih keabu-abuan dan butir kecil, sedangkan tekstur
yang ada pada sampel batuan ini bertekstur halus (afanitik) sehingga
mengindikasikan batuan andesit
2. Setelah melakukan pengolahan data, dengan melihat peta geologi
regional pada daerah kegiatan ini didapat dengan keterangan Qi danTmb,
dimana Qi terdiri dari koral, berwarna putih hingga kecoklatan, tidak
selaras diatas batuan gunung api dan Tmb berisi formasi besar yang
meliputi breksi tufaan dan lava, berususun Kegiatan ini merupakan salah
satu dari tahapan eksplorasi yaitu survey tinjau.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015, “Konsep Eksplorasi”, suarageologi.blogspot.co.id, Diakses pada


23 Februari 2017
Rochmad, 2013, “Dasar-Dasar Eksplorasi”, rochmadngeblog.wordpress.com,
Diakses pada 23 Februari 2017
Risejet, Rachmat, 2013, “Tahapan Kegiatan Eksplorasi Tambang”,
rachmatrisejet.blogspot.co.id, Diakses pada 23 Februari 2017

You might also like