You are on page 1of 3

2.

Perlu dibuat rs Syariah karena dalam bermuamalah kita sebagai umat muslim tidak boleh terlepas
dari ajaran sunnah dan Al-Qur’an karena Rumah Sakit adalah suatu perusahaan yang bergerak di
Bidang pelayanan umat, bertanggung jawab dalam kesehatan umat dan diniatkan untuk Allah SWT
dan setiap perusahaan diperlukan manajement Rumah sakit perlu menerapkan Al-Qur’an dan
Sunnah dalam pelaksanaannya.

Dalam Pelayanannya Rumah Sakit harus menerapkan Akhlakul karimah seperti yang dicontohkan
Nabi Muhammad SAW,seperti berkomunikasi dengan ramah sopan dan penuh kasih
saying.Petugas medis dalam pelaksanaannya akan bersungguh-sungguh dan tidak akan
melakukan kecurangan karena tau bahwa semua yang dilakukan di dunia akan dipertanggung
jawabkan di akherat kelak.

Seperti yang dicontohkan RSIS dan Hidayatullah , rumah sakit ini menggunakan prinsip-prinsip
syariah seperti mengucapkan salam terlebih dahulu ketika melakukan pelayanan ke pasien,
bersikap ramah, tersenyum, menggunakan obat-obat yang halal, dan memulai tindakan medis
dengan mengucapkan basmallah.
Sebagai pimpinan rumah sakit yang berprinsip Non-Profit, namun pada prinsip perusahaan yang
memiliki prinsip profit harus memiliki strategi jitu agar tidak terjadi ketimpangan, seperti
menganalisis kekuatan dan kelemahan baik dalam RS maupun lingkungannya, menilai bagaimana
Sumber Daya Manusia (SDM) dan persediaan sarana dan prasana karena trampilnya manajement
dalam memanajement persediaan bisa mengoptimalkan laba dan meminimalkan pengeluaran,serta
menilai dari lingkungan masyarakat sekitar.

Perlunya tindakan preventif agar masyarakat terbiasa hidup lebih sehat sehingga angka kesakitan
di sekitar Rumah Sakit dapat turun. Dana Pemasukan untuk Rumah sakit juga dipengaruhi
pandainya manajement mengelola kas, karena untuk berjalannya suatu perusahaan tetap di
perlukan dana agar perusahaan tetap berjalan dan tetap melakukan kegiatannya. Namun
pengambilan profit tidak boleh berlebihan agar tidak mendzolimi pasien seperti memangkas
haknya mendapatkan obat yang harusnya diberikan namun malah tidak diberikan karena
mengincar keuntungan yang lebih besar.
Yang pertama untuk menurunnya angka mal praktek dari suatu Rumah Sakit adalah mengevaluasi
kinerja tenaga medis, Bagaimana fungsi dan kualitasnya apakah ada yang menurun ataukah
menilai aspek-aspek yang masih kurang. Setelah itu melakukan pembuatan kebijakan dan standar
oprasional terapi, serta Clinical pathway, sehingga meminimalisir pemberian therapy yang diluar
kebutuhan, kemudian melakukan peningkatan kemampuan SDM, secara berkala dengan pelatihan-
pelatihan agar mutu dan skill tetap terasah dan meminimalisir angka keteledoran sehingga tidak
terjadi kejadian yang tak diinginkan. Penurunan beban kerja pada tenaga medis juga bisa
dipertimbagkan agar performa yang dimiliki tenaga medis tetap terjaga dan tidak over time.
Melakukan evaluasi secara berkala tentang program keselamatan pasien mulai dari identifikasi
pasien hingga assestmen risiko jatuh.

You might also like