You are on page 1of 20

MAKALAH SIMPUS

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS

Disusun Oleh :
Nama : Iis Ismawati
Nim : J210150068

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


S1 KEPERWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015/2016

DAFTAR ISI
Daftar isi…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...
Latar Belakang Masalah………………………………………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………………………………...
Tujuan Makalah…………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………
A. Pengertian Pukesmas dan SIMPUS………..………………………………………..
B. Program-program SIMPUS………………………………………………………….
C. Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS……………………………….
D. Kendala yang dialami para Pengguna SIMPUS……………………………………
E. Upaya-upaya Pencegahan Kesalahan pada Penggunaan SIMPUS……………….
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
Kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk
puskesmas dengan melihat kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola,
mengolah dan memelihara data-data yang ada.SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single
user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan
aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.Puskesmas sebagai salah satu
institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang
akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada
para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas,
tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di
puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data
arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat diterima,
karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai
komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum
banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas.
Informasi adalah hasil analisis, manipulasi dan presentasi data untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Berguna atau tidaknya suatu informasi bergan-tung pada tujuan
penerima informasi,ketelitian penyampaian dan pengolahan data, waktu, ruang/tempat, pada
waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat.
Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan mana-jemen
kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen institusi, dan
manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan manajemen pasien
memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan pengobatan yang lebih akurat
dan efektif.
Informasi yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan
organisasi pusk-esmas yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen sistem
akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta transparansi
penyehatan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di puskesmas se-Kota Payakumbuh ialah
masih adanya duplikasi sistem pencatatan dan pela-poran baik di tingkat manajemen pasien,
manajemen unit maupun manajemen program. Selain itu, fragmentasi pencatatan dan
pelaporan juga ditemui dari be-berapa kegiatan Puskesmas.
Penataan sistem informasi dalam manajemen kesehatan dapat dimulai dengan pengintegrasian
transaksi pencatatan dan pelaporan. Hal ini berimplikasi positif kepada pengurangan duplikasi
data yang kurang efektif bagi pengambilan kepu-tusan. Tahapan penataan sistem informasi
kesehatan secara dini melalui pengu-kuran kebutuhan informasi bagi pengelolaan manajemen
memerlukan peran serta aktif dari pengguna untuk memberikan hasil desain yang lebih mudah
diimplikasikan dalam manajemen organisasi.
Penyusunan desain sistem infor-masi manajemen puskesmas dapat dilakukan melalui metode
action research yang memandang pengguna bukan sebagai obyek namun sebagai partisipan.
Pendekatan ini berfokus terjadinya perubahan yang melibatkan secara aktif pengguna dan
peneliti dalam penyusunan desain.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan SIMPUS?
Apa saja program-program yang ada di simpus?
Apa manfaat SIMPUS?
Apa saja upaya untuk mengurangi masalah program SIMPUS?
Tujuan masalah
Menjelaskan sistem informasi manajamen puskesmas bagi pembaca
Memberikan gambaran mengenai SIMPUS
Memberikan wawasan baru kepada pembaca.
Memberikan manfaat kepada pembaca makalah.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang
disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam
implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS
Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat
single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan
aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli
BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar
Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian. Memungkinkan
koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara real time. Dengan luasnya
lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular,
atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di
bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi
untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien.
Berbagai kendala dalam implementasi SIMPUS ataupun program aplikasi yang sudah pernah
dialami di berbagai daerah ikut menjadi masukkan untuk menentukan model pengembangan
SIMPUS. Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas antara lain : •
Kendala di bidang Infrastruktur Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua
komputer, dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi.
Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih
berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik
juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani
pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi
keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas
kehilangan perangkat komputer.
• Kendala di bidang Manajemen Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas
atau bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dapat
dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada
kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung
jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data,
maupun dari segi koordinasi antar bagian.
• Kendala di bidang Sumber Daya Manusia Kendala di bidang SDM ini yang paling sering
ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan
komputer. Biasanya kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri,
sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-
kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas,
maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program
kerja yang satu dengan program kerja yang lain. Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain : •
Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah
digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse). • Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan
akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses
pencarian data pasien tertentu. • Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu
registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada
pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus
cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data
pasien. • Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1
dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan,
dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan. • Dapat menampilkan data
10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat. • Menampilkan data-data keluaran secara tabel
maupun secara grafik dengan cepat. • Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan
dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
PROGRAM-PROGRAM SIMPUS

1)Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain: Tata tampilan gambar view tab
yang menarik ( berbasis GUI / Graphical User Interface) dan user friendly.
2) Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar
gedung (laporan/output bisa disatukan sesuai kebutuhan).
3) Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu Pasien, cetak
Surat Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS (Umum, ASKES,
ASKESKIN)
4) Fasilitas pencarian pasien secara cepat
5) Fasilitas untuk mencari data pasien, dengan fasilitas ini registrasi pasien bisa
dilakukandengan cepat, kurang dari 1 menit.
6) Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien
7) Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X
8) Fasilitas warning untuk alergi
9) Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas maupun Swadaya
10) Fasilitas Pembuatan resep Obat bisa dalam bentuk Puyer
11) Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan secara otomatis,
sesuai dengan penggunaannya.

Manfaat SIMPUS
Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara lain:
 Bagi dokter:
1. Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2. Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3. Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa saja
yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4. Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan
ditingkat puskesmas gondokusuman.
5. Proses regristasi yang cepat dan mudah

 Bagi pasien:
1. Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2. Kesehatan pasien cepat teratasi
3. Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di
puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.
4. Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

 Bagi pemerintah:
1. membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan
mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
2. mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi
permasalahan dalam negara.

Upaya-upaya untuk mengurangi masalah program SIMPUS


Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:
1). Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas
gondokusukan II karena kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat
kendala bagi berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus / pelatihan
dalam penggunaan program simpus ini.
2). Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.
Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk
merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan membuat
program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien mungkin.
3.) Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil masalah
pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien beberapa hari
ini.
4).Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada
disekeliling masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh
puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan membuat
kesehata masyarakat semakin meningkat.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk memperbantukan tugas suatu
penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada para pasien yang ingin berobat ke suatu
organisasi yaitu organisasi puskesmas.
Dalam organisasi ini suatu badan tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini sulit
dkendalikan atau diggunakan bagi istsasti puskemas dan di suatu istansiini memliki kekuranga
sdm dalam mengolah aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses pembiayaan seperti
puskesmas gondokusuman II ini. Aplikasi yang terdapat dalam sistem ini cukup banyak jika sdm
dalam istasi puskesmas ini menggunakan semaksmal mungkin dan didorong dengan
pembiayaan yang cukup pasti akan mngalami peningkatan dalan pelayaanan ini. Dan akan
bermanfaat bagi m pemerintah dalam menangani masalah kesehatan yang ada di suatu daerah
atau suatu lingkup negara.
Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara atau pembekalan mengenai menggunakan suatu siste
ini kepada SDM yang ada di suatu instasi atau organisasi puskesmas gondokusuman II selain
itu adanya campurtangan pemerintah dalam perizinan mnggunakan suatu sistem ini dan
memberikan biaya kepada setiap puskesmas yang ada disluruh Indonesia terutama puskesmas
yang ada didaerah-daerah terpenting contohnya puskesmas gondokusuman II yang terletak di
wlayah Jogjakarta. Proses pendesainan sistem informasi manajemen pasien dilakukan melalui
pen-gintegrasian sistem pencatatan dan pelaporan terutama register pencatatan medik. Proses
ini mampu mengurangi duplikasi pencatatan di unit pelayanan puskesmas. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan menjembatani rancangan desain sis-tem informasi manajemen puskesmas
yang dibangun oleh partisipasi puskesmas sendiri dalam bentuk yang lebih aplikatif, berupa
pemrogra-man komputer, evaluasi maupun monitoring pelaksanaan.
2. Adopsi pelaksanaan pencatatan dengan metode yang baru (elektronik) membutuhkan
kemampuan lebih terhadap penguasaan teknologi diband-ingkan metode sebelumnya. Untuk itu
hendaknya pimpinan puskesmas lebih arif dalam memberikan kesempatan untuk memperoleh
ketrampilan tambahan operasional komputer bagi petugas puskesmas.
3. Perubahan-perubahan untuk perbaikan suatu sistem di masa mendatang berkaitan dengan
sistem informasi hendaknya tetap melibatkan partisipasi aktif dari pelaksana sistem itu sendiri.

Saran:
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public dengan istansi
pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang mengakibatkan suatu negara kurang
atau tidak dapat maju-maju yang berakibat juka bagi faktor faktor lain.

Daftar Pustaka

http://manajemen-pelayanankesehatan.net/papua/images/materi/A5-7.pdf/tanggal 13 oktober
2015,jam 20:00 wib.
http://contohmakalah4.blogspot.co.id/2011/02/sistem-informasi-manajemen-
puskesmas.html/tanggal 13 oktober 2015,jam 19:50 WIB
https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-informasi-manajemen-
puskesmas-simpus/ tgl 13 oktober 2015 jm 19.25
http://www.digital-sense.net/simpus tgl 13 oktober 2015 jm 19.25
SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas)
BY

HARTONO
POSTED IN:

Simpus Web Based Banyuwangi


Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain
multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam
implementasinya, Digital Sensetelah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis
web (OS Open Source). SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli
BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar Gedung/UKM, Pojok Gizi,
Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian. Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke
Puskesmas/Pustu secara real time. Ditunjang dengan berbagai macam fitur yang memudahkan penggunan (user),
antara lain:

 Tata tampilan tab view menarik


 Mudah digunakan (User friendly)

 Laporan lengkap (administrasi ke dinas)


 Output bisa convert excel dan pdf

 Fasilitas pencarian data pasien


 Fasilitas auto backup data

Mengapa Harus SIMPUS ?


Indonesia bersama negara-negara sedunia telah menyepakati tujuan pembangunan milinium atau yang dikenal
denganMillenium Development Goals (MDGs). Sedikitnya ada lima goal dari delapan goal MDGs yang bersentuhan
langsung dengan bidang kesehatan. Penanggulangan kelaparan dan gizi buruk, penurunan angka kematian anak,
peningkatan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya dan menjaga kesehatan
lingkungan. Dengan demikian bidang kesehatan secara luas menjadi tumpuan dari pencapaian MDGs.
Di indonesia, penguatan peran bidang kesehatan menjadi andalan program pembangunan di samping bidang
pendidikan. Dalam hal ini penguatan peran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
menjadi fokus utama program-program kesehatan pemerintah.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, kompleksitas masalah kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan
pencapaian MDGs maka diperlukan sebuah upaya yang sistematis di bidang kesehatan, salah satunya dengan
menjamin ketersediaan data kesehatan masyarakat guna melakukan pengukuran kinerja dan perumusan kebijakan.
Dalam konteks ini maka pemanfaatan teknologi informasi guna menunjang pelayanan kesehatan menjadi tidak dapat
dihindarkan. Dalam era digital seperti sekarang, pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi menjadi added
value namun sudah menjadi standart value. Maka implementasi SIMPUS menjadi solusi tepat untuk mendukung
peningkatan pelayanan kesehatan.

Spesifikasi SIMPUS

1. SIMPUS versi Desktop

Spesifikasi teknis:

 Platform Under Windows

 OS Windows

 Pemrograman Visual Basic untuk interface


 Database MySQL

2. SIMPUS versi Web (Web Based)

Spesifikasi teknis:

 Platform Open Source


 OS (Linux/Windows)

 Pemrograman PHP untuk interface


 Database MySQL

Fitur Unggulan

 Tata tampilan gambar view tab yang menarik ( berbasis GUI / Graphical User Interface) dan user friendly
Tampilan Menu KIA Simpus Web Based

 Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar gedung (laporan/output bisa

disatukan sesuai kebutuhan)

 Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu Pasien, cetak Surat Keterangan

(sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS (Umum, ASKES, ASKESKIN)


 Fasilitas pencarian pasien secara cepat

Fasilitas untuk mencari data pasien, dengan fasilitas ini registrasi pasien bisa dilakukandengan cepat, kurang dari 1 menit.

 Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien

Detil Riwayat Pasien Simpus

 Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X


 Fasilitas warning untuk alergi

Daftar 10 Penyakit Terbesar

 Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas maupun Swadaya
 Fasilitas Pembuatan resep Obat bisa dalam bentuk Puyer

 Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan secara otomatis, sesuai dengan
penggunaannya.

Menu laporan apotek: LPLPO, lap bulanan pemakaian, lap resep, stok terkini, kompilasi data peresapan

 Menyediakan output laporan yang diperlukan untuk Administrasi Ke Dinas (bulanan dan tahunan)

 Laporan bisa dalam bentuk grafik dan peta visual (contoh: Peta penyebaran Penyakit dan Grafik Pemantauan
Kasus)
Grafik Pemantauan Kasus Simpus

 Fasilitas transfer data ke dinas (bisa melalui perangkat jaringan maupun Flashdisk)

 Laporan bisa difilter berdasarkan kategori-kategori sesuai kebutuhan

 Fasilitas Laporan bisa di-convert dalam bentuk data MS-Excell dan Pdf

 Fasilitas Backup Data Otomatis (Auto Backup)


 Fasilitas Integrasi Data seluruh puskesmas ke Dinas Kesehatan

Menu Integrasi Data di Dinas Kesehatan

Ruang Lingkup SIMPUS

 Admin Sistem (manajemen user)

 Modul Registrasi Loket

 Modul Pelayanan Poli Umum/BP

 Modul Pelayanan Poli Gigi

 Modul Pelayanan Poli KIA

 Modul Pelayanan Unit Apotek

 Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi

 Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan)

 Modul Pelayanan Rawat Inap

 Modul Pelayanan Poli Mata

 Modul Aset/Inventory Puskesmas

 Modul Kepegawaian
 Modul Administrasi (pencetakan surat Keterangan/Rujukan & Laporan Puskesmas)
 Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak, Imunisasi, Sanitasi Lingkungan,
Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dll)

Jejak SIMPUS

Digital Sense telah menjalin kerjasama dengan beberapa Dinas Kesehatan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan SIMPUS, yaitu:

Simpus Jombang >> Dinas Kesehatan Jombang (34 Puskesmas)

Simpuswangi >> Dinas Kesehatan Banyuwangi (45 Puskesmas)

Simpusmojo >> Dinas Kesehatan Kota Mojokerto (5 Puskesmas, 16 Puskesmas Pembantu)

Simpus Tuban >> Dinas Kesehatan Tuban (6 Puskesmas)

Share :

http://www.digital-sense.net/simpus

SIMPUS ( SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS )


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan
Dosen Pengampu Sri Sugiarsi, M.Kes
Disusun Oleh :
Risada Paspowati Thoyyibah ( J210150060)

Kelas B3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penyusun makalah ini
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul ”SIMPUS ( SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS) ” ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan di Jurusan S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Sugiarsi selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Sukoharjo, 30 November 2016

Penyusn

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Masalah


Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum mengenai kesehatan masyarakat.
Dengan lingkungan pelayanan yang luas, tentunya banyak sekali permasalahan yang terjadi
dalam proses pelayanan kesehatan di puskesmas.
Banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data obat,
dan pelaporan menggunakan cara yang manual menggunakan kertas. Selain membutuhkan
waktu cukup lama, keakuratan pengelolaan data juga kurang, karena kemungkinan kesalahan
masih besar. Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmasseperti Puskesmas yang melayani
masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena
pelayanan yang diberikan di Puskesmas juga harus cepa dan akurat. Sebagian puskesmas sudah
memakai komputer untuk pengelolaan data, hanya belum banyak program komputer yang
khusus untuk manajemen data di puskesmas. Maka muncullah sebuah sistem yang merubah
kesulitan tersebut yang disebut SIMPUS.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SIMPUS?
2. Apa saja tujuan simpus?
3. Bagaimana pengelolaan simpus?
4. Bagaimana alur dari simpus?
5. Bagaiman proses pengolahan data?
6. Bagaimana penyelenggaraan simpus?
7. Bagaimana pencatatan dan pelaporan data informasi?
8. Bagaiaman manjemen di puskesmas?
9. Bagaimana proses pengolahan data?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian simpus
2. Untuk mengetahui tujuan simpus
3. Untuk mengetahui pengelolaan data
4. Untuk mengetahui penyelenggaraan simpus
5. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan data informasi
6. Untuk mengetahui manajemen di puskesmas
7. Untuk mengetahui pengolahan data

D. Manfaat Penulisan
1. Memahami pengertian simpus
2. Memahami tujuan simpus
3. Memahami pengelolaan data
4. Memahami penyelenggaraan simpus
5. Memahami pencatatan dan pelaporan data informasi
6. Memahami manajemen di puskesmas
7. Memahami pengolahan data

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Simpus merupakan suatu tatanan manusia atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatan ( Depkes
RI,1997). Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows)
dan berbasis web (OS Open Source). SIMPUS terdiri dari: Admin, Loket, Poli umum, Poli Gigi,
Lab, Apotek, , UGD, Rawat Inap, Rawat jalan, Gizi, Fisioterapi, Manajemen, dan Kepegawaian.
Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas secara real time
Simpus mulai dari pengumpulan data sampai umpan balik informasi untuk mendukung
pelaksanaan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan sistem kesehatandalam
lingkup puskesmas. Simpus merupakan gabungan dari beberapa tenaga kesehatan yng berperan
dalam pendataan pemulihan dan perkembangan kesehatan pasien.
Factor lain yang mendukung perkembangan system informasi manajemen puskesman yaitu
keakuratan atau keamana dari segi data maupun informasi mengenai data data pasien yang bersifat
rahasia. Perencanaan sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua
faktor yakni informasi dan proses yang berbasis pada struktur manajemen puskesmas. Garis besar
struktur manajemen puskesmas dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional.

B. Tujuan Simpus
1. Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil dan berguna melalui pemanfaatan
data.
2. Sebagai dasar penyusunan PTP.
3. Sebagai dasar penyusunan dasar puskesmas.
4. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi kegiatan manajemen puskesmas
5. Sebagai data untuk pelaporan ke dinas kesehatan
6. Sebagai sumber informasi umum
C. Pengelolaan Simpus

D. Proses Pengelolaan Data


E. Alur data
F. Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
1. Sumber informasi
a. Kartu rawai inap, kartu rawat jalan, kartu individu, kartu register.
b. Register kunjungan dsb
c. Laporan kejadian sentinel
d. Rekam medis khusus untuk keluarga pasien yangberesiko.

2. Mekanisme
a. Data yang diperoleh diolah disajikan dan diinterpretasikan dimanfaatkan serta petunjuk sesuai
program
b. Penanggung jawab masing masing progam bertanggungjawab atas pengolahan penyajian dan
interpretasi yang sudah dilakukan.
c. Data yang diperoleh dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif.

3. Pemanfaatan
Informasi yang diperoleh dimanfaatkan untuk menunjang proses manajemen puskesmas,
membantu dinas kesehatan dalam penyusunan tahunan. Dan akan melancarkan perencanaan
(P1), (P2), (P3) sebagai masukan untuk dilakukannya diskusi UDKP.

G. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informsi Manajemen Puskesmas.


Pelaporan bagian dalam rekam medis dengan mengumpulkan data kegiatan dari pelayanan
kesehatan. Pelaporan berfungsi menganalisa semua data rekam medis yang masuk ke unit rekam
medis untuk diolah menjadi sebuah data informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan untuk mengambil keputusan manajemen.
1. Laporan bulanan ( LB1, LB2, LB3, LB4)
2. Laporan Tahunan ( LT1, LT2, LT3)
3. Laporan khusus
a. Laporan kejadian luar biasa
1) Laporan kejadian luar biasa dilaporkan kurang dari 24 jam
b. Laporan bulanan panduan puskesmas ( sentinel)
1) LB1S= Laporan sentinel PD3I diare
2) LB2S= Laporan sentinel KIA,Gizi, Fisioterapi
H. Manajemen Data Puskesmas
Hal yang perlu diperhatikan saat akan dilakukannya penyususnan system informasi:
1. Macam dan jenis data yang dibutuhkan.
2. Asal sumber data
3. Cara pengumpulan data
4. Bagaimana pengolahan data tersebut
5. Bagaimana interpretasi data
6. Apasaja informasi yang diperoleh
7. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai apasaja
8. Bagaimana dan siapa yang dapat memanfaatkan informasi
9. Cara menyebarkan informasi tersebut

I. Pengolahan Data di Puskesmas


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. SIMPUS merupakan suatu tatanan manusia atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatan ( Depkes RI,1997).
2. Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas berasal dari Sumber informasi,
mekanisme dan pemanfaatan.
3. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informsi Manajemen Puskesmas.
Pelaporan bagian dalam rekam medis dengan mengumpulkan data kegiatan dari pelayanan
kesehatan. Pelaporan berfungsi menganalisa semua data rekam medis yang masuk ke unit rekam
medis untuk diolah menjadi sebuah data informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan untuk mengambil keputusan manajemen.
4. Manajemen Data Puskesmas dilakukan harus dengan memperhatikan hal hal yang dapat
membantu dalam penyusunan manajemen puskesmas.
B. Saran
Dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa S1 keperawatan khususnya
tenaga kesehatan agar mamou mengelola SIMPUS.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://manajemen-pelayanankesehatan.net/papua/images/materi/A5-7.pdf/tanggal 13 oktober
2015,jam 20:00 wib.

http://contohmakalah4.blogspot.co.id/2011/02/sistem-informasi-manajemen-
puskesmas.html/tanggal 13 oktober 2015,jam 19:50 WIB

https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-informasi-manajemen-
puskesmas-simpus/ tgl 13 oktober 2015 jm 19.25

http://www.digital-sense.net/simpus tgl 13 oktober 2015 jm 19.25

You might also like