You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kelangsungan hidup makhluk hidup bergantung pada pengeluaran secara terus


menerus zat-zat sisa metabolisme toksik dan dihasilkan oleh makhluk hidup pada saat
melakukan berbagai reaksi demi kelangsungan hidupnya. Sistem tersebut dinamakan sisten
urinaria. Sistem urinaria adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama
bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium dan
natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk limbah yang disebut
urea dari darah.
Sistem ini terdiri atas ginjal, yang menyaring darah, sedangkan ureter, yang bergerak
urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan urin, dan saluran
kencing, urin keluar melalui tubuh. Peran dari sistem urin dengan yang biasa bagi
kebanyakan orang adalah bahwa ekskresi, melalui air seni, manusia membebaskan diri dari
air tambahan dan bahan kimia dari aliran darah. Aspek penting lain dari sistem urin adalah
kemampuannya untuk membedakan antara senyawa dalam darah yang bermanfaat untuk
tubuh dan harus dijaga, seperti gula, dan senyawa dalam darah yang beracun dan harus
dihilangkan.
Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai makhluk
jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi, kedua macam insan itu mempunyai
persamaan yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai hak sama untuk
berkembang.
Dalam makalah ini di bahas lebih lanjut terkait anatomi fisiologi sistem urinaria yang
terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra, fungsi ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi,
dan eksresi), proses mikturisi (berkemih).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu sistem urinaria?


2. Bagaimana anatomi fisiologi tentang sistem urinaria?
3. Apa saja fungsi ginjal?
4. Apakah itu proses mikturisi?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem perkemihan


2. Untuk mengetahui tentang anatomi fisiologi sistem urinaria
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari ginjal
4. Untuk mengetahui tentang proses mikturisi

1.4 Manfaat
Dapat menambah wawasan mengenai pengertian sistem perkemihan, anatomi
fisiologi system urinaria, fungsi dari ginjal, dan proses mikturisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem urinaria


Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu
system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan
kemudian.
Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai
makhluk jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi, kedua macam insan
itu mempunyai persamaan yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai
hak sama untuk berkembang.

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Urinaria


1. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis
di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada
dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah
kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki
lebih panjang dari ginjal wanita.
a. Anatomi Ginjal

3
Pada ginjal manusia terdapat beberapa bagian utama yang dapat membantu
proses berjalannya fungsi ginjal secara sempurna, yang dapat melindungi ginjal agar
tidak mudah terjadi kerusakan ke bagian organ tubuh yang lainnya. Ginjal memiliki
ukuran yang bervariasi yang tergantung dari jenis kelamin, umur dan ada tidaknya
ginjal pada sisi yang lain. Ginjal juga memiliki organ yang lainnya yang memiliki
fungsi masing-masing untuk membantu proses pencernaan di dalam tubuh.
Bagian utama ginjal manusia terdiri dari korteks, pelvis, medulla, ureter, vena
ginjal dan arteri ginjal.
Berikut adalah penjelasan dari bagian utama ginjal manusia :
1. Korteks
Bagian bagian ginjal manusia yang paling utama adalah korteks. Tempat
inilah yang menjadi muara asalnya urin berasal. Di dalam korteks terdapat jutaan
nefron nefron yang di dalamnya terletak badan Malpighi. Setiap badan Malpighi
tersusun atas glomerulus, kapsula bowman, serta beberapa tubulus tubulus pendukung
untuk proses pemfilteran. Darah manusia akan mulai di filter pada bagian ini.
3. Glomerulus
Pada bagian glomerulus ini darah yang masuk akan di saring zat zat yang
masih berguna. Seperti air, garam, asam amino, glukosa (zat gula), serta urea. Hasil
penyaringan dari bagian ini adalah urin primer.
4. Kapsul bowman
Di namakan sebagai kapsul bowman karena bentuk organ ini mirip seperti
kapsul atau kantung yang mana di temukan oleh peneliti Sir William Bowman.
Kapsul bowman ini membungkus glomerulus.
5. Tubulus kontortus proximal
Di tempat inilah yang menghasilkan urin sekunder. Di dalam tubulus
kontortus proximal, darah yang berasal dari glomerulus melakukan penyerapan
kembali. Sebab darah yang sudah menjadi urin primer ini masih mengandung zat zat
yang berguna. Pada proses ini di kenal dengan nama reabsorpsi atau penyerapan
kembali. Tubulus kontortus proximal masih menerima glukosa, asam amino, air serta
garam yang penting untuk tubuh.
6. Lengkung henle
Di namakan dengan lengkung henle karena anatomi organ ini memang
melengkung. Struktur seperti ini memang di perlukan dalam menyaring dan sebagai
penghubung antara tubulus kontortus proximal dengan tubulus kontortus distal.

4
7. Tubulus kontortus distal
Pada bagian ini, urin yang masih dalam tahap urin sekunder melepas zat zat
yang masih berguna. Lalu mendapat tambahan zat zat sisa atau pembuangan yang
tidak berguna. Di sinilah terbentuknya urin yang sesungguhnya, dimana nantinya di
keluarkan ke luar tubuh manusia.
8. Tubulus kolektivus
Bagian ini menjadi bagian terakhir di bagian nefron. Bentuknya yang mirip
selang menjadi saluran terakhir dan terpanjang dalam ginjal. Fungsinya untuk
menampung urin sesungguhnya hasil pengolahan dan penyerapan di dalam nefron.
Kemudian setelah dari sini, urin urin tersebut di lanjutkan ke pelvis. Lalu akan di
tamping sebelum benar benar di keluarkan di kandung kemih.
9. Medulla
Medulla ini merupakan jaringan yang berbentuk seperti piramida piramida
dimana terletak lengkung henle. Medulla adalah tempat berkumpulnya pembuluh
darah kapiler dan juga kapsul bowman. Di tempat ini urin primer akan mengalami
proses panjang sebelum menjadi urin sekunder.
10. Arteri ginjal
Merupakan pembuluh nadi yang berguna untuk membawa darah ke dalam
ginjal. Setelah sampai di dalam ginjal, maka darah tersebut masuk ke dalam
glomerulus untuk di filter atau saring. Darah yang masih terdapat zat zat berguna
seperti protein dan asam amino akan kembali di serap dan di gunakan tubuh. Jika
darah tersebut hanya mengandung urea dan zat tidak berguna lainnya, akan berlanjut
sampai kandung kemih.
11. Vena ginjal
Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berguna untuk membawa darah
keluar dari dalam ginjal menuju vena cava inferior. Urutan pemprosesan vena ginjal
adalah setelah melewati Darah tersebut kemudian akan di alirkan kembali ke dalam
jantung untuk di olah menjadi darah bersih atau yang mengandung oksigen.
12. Ureter
Ureter sangat berguna untuk mengalirkan urin yang sesungguhnya dari ginjal
ke kandung kemih. Ureter berbentuk seperti saluran maskuler yang silinder di dalam
tubuh. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm
di dekat kandung kemih dan yang berjalan dari hilus ginjal yang menuju kandung
kemih.

5
Ureter terbagi menjadi pars abdominalis, pelvis dan intravesikalis. Dan ureter
memiliki dinding ureter yang terdiri dari mukosa yang dilapisi oleh sel-sel
transisional.
13. Pelvis
Pelvis ini berguna sebagai sebagai tempat penampungan sementara urin yang
sudah di filter atau di saring di dalam ginjal. Nantinya jika tempat penampungan ini
penuh, urin akan turun melalui ureter menuju kandung kemih. Jika kandung kemihnya
penuh, maka syaraf dan otot akan berkontraksi untuk mengirimkan sinyal sinyal kuat
ke bagian bagian otak manusia bahwa diri ingin segera ‘pipis’.

b. Fungsi Ginjal

a. Sebagai Alat filtrasi zat-zat sisa metabolisme yang berasal dari dalam darah
b. Sebagai alat mempertahankan keseimban cairan dalam tubuh
c. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang berupa urea, amonia dan kreatinin.
d. Mengaktifkan vitamin D yang berguna untuk memelihara kadar kalsium darah
dan kesehatan tulang
e. Mengendalikan kadar gula dalam darah
f. Sebagai penghasil zat dan hormon

2. Ureter
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder atau pipa yang
menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Ureter merupakan lanjutan dari pelvis
renalis yang berjalan dari hillus ginjal menuju distal dan kemudian bermuara pada
kandung kemih. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa di sebelah kanan dan kiri yang
menghubungkan ginjal kanan dan kiri dengan kandung kemih. Ureter memiliki
panjang sekitar 20 – 30 cm dengan diameter rata – rata sekitar 0,5 cm dan diameter
maksimal sekitar 1,7 cm yang berada di dekat kandung kemih.

6
Ureter pada laki – laki dan perempuan
Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh
duktus deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan
oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari
trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urineria, dinding atas dan dinding bawah
ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup
(valvula) dan mencegah pengambilan urine dan vesika urinaria.
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan ke bagian
medial ddan ke dapan bagian lateral serviks uteri bagian atas , vagina untuk mencapai
fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri iterina
sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di
antara lapisan ligamentum.

b. Fungsi Ureter

1. Menghubungkan antara ginjal dan kandung kemih.


2. Mempercepat pergerakan urine dengan bantuan kontraksi (gerak peristaltik)
dari otot polos
3. Mencegah kembalinya urin dari kandung kemih dengan bantuan katup
(valvula)

3. Vesika Urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti


balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk

7
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.

a. Bagian vesika urinaria:


a. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat
duktus deferen, vesika seminalis dan prostat.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis

b. Fungsi vesika urinaria

1. Fungsi utama dari kandung kemiih adalah untuk menyimpan urin sebelum
dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Biasanya kandung kemih hanya
menyimpan sekitar 500 ml urin, tetapi kapasitas maksimal yang dapat
disimpannya jauh lebih besar.
2. Memberikan sinyal kepada tubuh apabila urin yang ditampung sudah cukup
banyak sehingga dapat dikeluarkan
3. Membantu proses buang air kecil dengan mengkontrasikan otot – otot
detrusornya.

4. Uretra

Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui
ginjal, ureter, vesica urinaria. Uretra adalah saluran sempit yang berpangkal pada
kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.

8
Pada laki- laki uretra berjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian penis
panjangnya ± 20 cm.
Uretra pada laki – laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan
miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm.
Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar),
lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan
sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara
klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

2.3 Fungsi Ginjal ( Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi, Eksresi)


a. Filtrasi Glomerulus
Sewaktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas protein tersaring
melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Dalam keadaan normal, 20%
plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Proses ini, dikenal sebagai filtrasi
glomerulus, adalah langkah pertama dalam pembentukan urin. Secara rerata, 125 ml
filtrat glomerulus (cairan yang difiltrasi) terbentuk secara kolektif dari seluruh
glomerulus setiap menit. Jumlah ini sama dengan 180 liter (sekitar 47,5 galon) setiap
hari. Dengan mempertimbangkan bahwa volume plasma pada orang dewasa adalah
2,75 liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma
sekitar 65 kali sehari. Jika semua yang difiltrasi keluar sebagai urin, semua plasma
akan menjadi urin dalam waktu kurang dari setengah jam! Namun, hal ini tidak terjadi
karena tubulus ginjal dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya,
sehingga bahan-bahan dapat dipertukarkan antara cairan di dalam tubulus dan darah
di dalam kapiler peritubulus
Komposisi Filtrat Glomerulus. Filtrat glomerulus mempunyai komposisi yang
hampir tepat sama dengan komposisi cairan yang merembes dari ujung arteri kapiler
ke dalam cairan interstisial. Tidak mengandung eritrosit dan hanya mengandung
sekitar 0,03 persen protein, atau sekitar 1/200 protein di dalam plasma. Elektrolit dan

9
komposisi solut lain dari filtrat glomelurus juga serupa dengan yang ditemukan di
dalam cairan interstisial.(2)
Di dalam glomerulus dihasilkan urine primer melalui filtrasi plasma. Urine
primer merupakan cairan isotonic terhadap plasma. Pori-pori yang dilalui oleh
plasma, mempunyai garis tengah efektif rata-rata sekitar 2,9 nm. Hal ini
memungkinkan seluruh komponen plasma dengan berat molekul hingga kira-kira 5
kDa dapat melalui pori-pori tanpa hambatan. Dengan bertambahnya berat molekul,
molekul akan ditahan, tetapi pertama-tama molekul dengan suatu M>65 kDa tidak
dapat lagi masuk kedalam urine primer. Karena protein darah secara umum
mempunyai suati M>54 kDa, maka protein-protein darah hanya terdapat dalam
jumlah yang sangat sedikit di dalam urine

Gambar 1.4 Filtrasi glomerulus

b. Reabsorpsi tubulus
Sewaktu filtrat mengalir melaiui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi
tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan
dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi
tubulus. Bahan-bahan yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi
dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk
diresirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring per hari, sekitar 178,5 liter
direabsorpsi. Sisa 1,5 iiter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk
dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh
secara selektif direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus
dikeluarkan tetap berada di urin.(1)

10
Reabsorbsi memegang peranan yang jauh lebih penting daripada sekresi dalam
pembentukan urina ini. Tetapi sekresi sangat penting dalam menentukan jumlah ion
kalium, ion hydrogen, dan beberapa zat lain didalam urina. Biasanya, lebih dari 99%
air di dalam filtrat glomerulus direabsobsi ketika mengalir melalui tubulus tersebut.
Oleh karena itu, jika suatu unsur terlarut dalam filtrat glomelurus tidak direabsorbsi
sama sekali sepanjang perjalanan tubulus. Rebsorbsi air ini tentu saja memekatkan zat
tersebut lebih dari 99 kali. Sebaliknya, beberapa unsure seperti glukosa dan asam
amino, hampir seluruhnya direabsorbsi sehingga knsentrasi mereka menurun hampir
ke nol sebelum cairan tersebut menjadi urina dengan cara ini tubulus ginjal
memisahkan zat-zat yang harus dikeluarkan didalam urina

Gambar 1.5 Reabsorpsi Tubulus

c. Sekresi Tubulus
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan
dari kapilel peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua
bagi masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama
adalah melalui filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir
melaiui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam kapsul Bowman; sisa 80% mengalir
melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi tubulus merupakan
mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan
mengekstraksi sejumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang Tidak terfiltrasi di
kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai
hasil filtrasi.(1)

11
Gambar 1.6 Sekresi Tubulus(3)

d. Eksresi Urin
Ekskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini
bukan merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses pertama di
atas. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak
direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal untuk diekskresikan
sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Semua yang difiltrasi dan kemudian
direabsorpsi, atau tidak difiltrasi sama sekali, masuk ke darah vena dari kapiler. (1)

Tabel 1. komposisi jumlah zat dalam proses filtrasi, reabsorpsi dan ekskresi(3)

2.4 Proses Mikturisi


Mikturisi ( berkemih ) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat
ditahan oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia. Gerakannya oleh

12
kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai
organ yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya.Rata-rata dalam
satu hari 1-2 liter, tetapi berbeda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya
bening oranye, pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap
lakmus dengan pH rata-rata 6.

a. Sifat – sifat air kemih


 Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake)
cairan serta faktor lainnya.
 Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya.
 Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
 Baerat jenis 1.015 – 1.020.
 Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet
(sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

b. Komposisi air kemih


Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti
urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal
dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses
reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke
dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam
kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang
akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui
melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen
yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan
kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin

13
seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam
urin orang yang sehat.
Komposisi air kemih :
 Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air
 Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan
kreatinin
 Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat
 Pigmen (bilirubin, urobilin)
 Toksin
 Hormon

c. Mekanisme Pembentukan Urine


Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk
120-125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinya dapat
terbentuk 150-180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang
akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.

Gambar 1.3 Mekanisme pembentukan urine

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem perkemihan atau system urinaria merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Anatomi Sistem Perkemihan dibagi menjadi 4 yaitu ginjal (Ren), ureter, vesika urinaria
(kandung kemih) dan uretra
Fungsi ginjal :
a. Filtrasi glomerulus, proses ini dikenal sebagai filtrasi glomerulus merupakan langkah
pertama dalam pembentukan urin.
b. Reabsorpsi tubulus merupakan perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam
tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah.
c. Sekresi tubulus merupakan proses ginjal ketiga. Sekresi tubulus adalah pemindahan
selektif bahan-bahan dari kapilel peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini
merupakan rute kedua bagi masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah,
sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomerulus.
d. d.. Eksresi Urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini bukan
merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses pertama di atas.
Proses mikturisi (berkemih) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat
ditahan oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia. Gerakannya oleh kontraksi otot
abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ yang menekan
kandung kemih membantu mengosongkannya.

3.2. SARAN
Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan kami semoga dapat
memahami betul sehingga penyakit-penyakit yang berhubungan dengan system perkemihan
ini dapat dipenuhi.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://hardinburuhi88.blogspot.co.id/2014/07/makalah-anatomi-fisiologi-sistem_7.html

https://ilper.wordpress.com/2012/04/19/sistem-perkemihan-urinaria/

http://nurseviliansyah.blogspot.co.id/2015/07/anatomi-fisiologi-sistem-
urinaria.html#.WbiEPTV8rIU

http://www.seputar-anatomimanusia.tk/2015/02/sistem-urinaria-manusia.html

16

You might also like