KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Hadijah (60) warga Pedurenan, Karang
Tengah, Kota Tangerang adalah salah seorang pasien Jaminan BPJS JKN (Jamkesda) yang mengeluh lantaran tidak mendapat pelayanan maksimal ketika berobat ke RS Mulya di Jalan KH Hasyim Ashari, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu (28/6). Sebab keluarga mempertanyakan soal kondisi pasien yang sudah lemah tetapi standar pelayanan di RS Mulya disinyalir dilalaikan saat akan dirujuk ke RSUD Kota Tangerang. “Awalnya saya juga tidak terlalu mempersoalkan ibu saya, yang penting bisa ditangani. Karena kondisi keluarga panik. Cuma saat itu setelah mendapat pertolongan dari dokter UGD di RS Mulya dan hasil laboratorium disuruh langsung dirujuk ke RSUD Kota Tangerang. Menurut dokter setempat tidak bisa ditangani karena ada alat yang belum lengkap,” ucap Euis Siti Nurhayati (39), salah seorang anak pasien, Rabu (28/6). Menurut Euis yang juga mantan perawat di salah satu rumah sakit swasta ini kaget ketika dalam perjalanan ke RSUD melihat di lengan pasien jaminan BPJS tersebut ada salah satu alat medis yang belum dicabut. Lalu ketika sampai di RSUD perawat dan dokter juga menanyakan kenapa masih ada alat medis yang menempel di lengan pasien. “Saya bilang ibu saya memang pasien dari RS Mulya. Soal kenapa masih ada alat medis yang menempel di lengan ibu saya pertanyakan saja ke RS Mulya. Saya masih bersikap sama yang terpenting bisa ditangani dahulu,” kata Euis menerangkan. Ia mengaku memang beberapa hari lalu menjelang lebaran membawa ibunya ke rumah sakit yang sama dengan jaminan pasien BPJS Jamkesda. Karena pada Rabu (28/6) kondisi ibunya drop kembali ia dan keluarga berinisiatif membawa ke RS Mulya. “Cuma apakah dengan jaminan BPJS orangtua saya harus dilepas begitu saja. Tidak dilayani dengan baik. Masa alat medis masih menempel di bagian tubuh ibu saya. Ini bahaya, saya rasa pasti ada standar lah. Saya pernah berprofesi sebagai perawat. Jangan sampe pasien tidak dilayani diluar ketentuan standar pelayanan kesehatan,” ucap ibu tiga anak ini menegaskan. Sementara pihak RSUD Kota Tangerang ketika dikonfirmasi menyebut bahwa setiap standar pelayanan kesehatan baik itu pasien rujukan dari BPJS atau bukan harus mengikuti ketentuan yang sudah ada. “Di lengan pasien masih ada alat medis yang menempel. Ini sangat mengkhawatirkan bagi pasien. Untung pasien langsung di bawa ke sini (RSUD Kota Tangerang, red). Karena kalau kondisinya berlama lama kami khawatirkan kondisi pasien akan mengalami inpeksi,” kata Yusuf, Humas RSUD Kota Tangerang. Lagi pula kata Yusuf menjelaskan, sebaiknya pasien yang akan dirujuk harus dilengkapi dengan medical record tindakan dan pengobatan yang sudah dilakukan. “Supaya kita dari pihak RSUD bisa tahu kondisi progres pasien sudah ditangani dengan tindakan seperti apa dan diberi obat jenis apa,” ucapnya. Ia menegaskan, saat ini pelayanan kesehatan di Kota Tangerang sudah mempunyai program informasi yang terintegrasi antar rumah sakit baik untuk pasien jaminan BPJS atau tidak. Kalau dari pihak keluarga pasien yang memutuskan mencari rumah sakit rujukan sendiri itu beda persoalan. “Artinya pihak rumah sakit lain yang akan merujuk pasien ke RSUD tinggal menelpon kami. Agar segala sesuatunya akan kami siapkan. Kan kalau seperti ini kasihan pasien. RS Mulya tidak melakukan ini, seharusnya menginformasikan. Tetapi dari pihak kami sudah menghubungi RS Mulya terkait standar pelayanan kesehatan terhadap pasien jaminan BPJS ibu Hadijah,” tandasnya. (herman)