Professional Documents
Culture Documents
BLOK 8
MODUL 5
STERILISASI DAN DESINFEKSI
KELOMPOK 4
Tutor: drg. Aria Fransiska, MDSc
MODUL5
STERILISASI DAN DESINFEKSI
Skenario 5
Pasien laki laki (17 tahun) dating ke praktek dokter gigi denga keluhan dengan gusi
bengkak. Setelah selesai perawatan dia melihat semua alat dicuci dengan cairan antiseptic. Dia
bertanya kenapa alat-alat yang telah dipakai dicuci dengan cairan antiseptic kemudian dimasukkan
ke dalam oven. Kenapa dokter gigi memakai masker. Kaca mata, sarung tangan dll. Dokter gigi
menjawab bahwa hal tersebut dilakukan sebagai salah satu proses sterilisasi dan disinfeksi yang
bertujuan memutus rantai infeksi.
Ada bermacam metode untuk membunuh mikroba-mikroba yang terdapat pada alat
sehingga alat menjadi asepsis dan tidak terjadi kontaminasi bakteri pada alat yang akan digunakan
terhadap pasien yang lainnya.
Apalagi dalam meakukan perawatan terhadap kasus di atas yang termasuk tindakan bedah
minor, sehingga perlu memperhatikan sterilisasi tingkat tinggi sebagai prtapnya.
Bagaimana saudara dapat menjelaskan scenario diatas?
I. TERMINOLOGI
1. Sterilisasi
Proses penghilangan mikroorganisme termasuk seperti bakteri yang sangat resisten
2. Desinfeksi
Proses menghilangkan semua mikroorganisme pathogen kecuali spora dengan bahan
kimia dan fisik
3. Asepsis
Keadaan bebass dari mikroorganisme penyakit
4. Cairan antiseptik
Cairan disinfektan/kimia yang berguna pada jaringan hidup (pada permukaan kulit&
membrane mukosa). Untuk membunuh/menghabat pertumbhan mikroorgaisme pada
jaringan hidup.
5. Kontaminasi
Kondisi terjadinya pencampuran dengan unsur lain yang biasanya menimbulkan efek
negatif
6. Bedah minor
Tindakan operasi ringan/ kecil yang menggunakan anastesi local
4. Alat ala yang disterilisasi dengan carra memasukkan nya ke dalam oven yaitu alat alat yang
tahan panas seperti diagnostic set dan alat alat bedah. Sebelum dimasukkan ke dalam oven
lapisi dengan kain linen
5. Tingkatan sterilisasi
- Tinggi :
contoh : bedah minor karena alat yang digunakan dapat merusak jaringanJenis –
jenis antiseptik adalah
- Sedang
Hanya pada membrane mukosa
Contoh; kaca mulut
- Rendah : sterilisasi ruangan
Karena bedah itu bersentuhan dengan jaringan dalam darah, agar semua
mikroorganisme dapat disterilkan
Ke drg
Perawatan
bedah minor
Defenisi
- Antiseptik
- Asepsis
- Sterilisasi
- desinfeksi
V. LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang defenisi (antiseptic,
asepsis, sterilisasi, dan desinfeksi)
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang tujuan dari sterilisasi dan
desinfeksi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang jenis jenis dan metode dari
sterilisasi
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang bahan dari sterilisasi dan
desinfeksi
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perlindungan diri
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang jenis jenis dan metode dari
sterilisasi
Macam-Macam Sterilisasi Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi:
a. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau
0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan
antibiotik.
b. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
c. Sterilisasi dengan Cara Kimia
i. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
1. Rongga (space)
2. Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4. Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya
bersifat sangat mudah menguap
6. Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah
berkontak dengan disinfekstan
ii. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
Jenis-jenis sterilisasi adalah:
1. Sterilisasi dengan pemanasan kering
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat
menjamin sterilisasinya,hanya penggunaannya terbatas pada
beberapa alat saja, misalnya:
i. Benda-benda dari logam (instrument) (pinset, penjepit
krus), gelas / porselin (sudip, batang pengaduk, kaca arloji,
tabung reaksi, mulut wadah, erlemeyer, botol).
ii. Mortir dan stamper disiram dengan alkohol mutlak
kemudian dibakar. Bahan obat ( ZnO, NaCl, Talk )
Syarat :
Seluruh permukaan alat harus berhubungan langsung
dengan api selama tidak kurang dari 20 detik.
Caranya :
Siapkan :
Bahan yang disterilkan
Waskom besar yang bersih
Brand spritus
Korek api.
Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam
waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api. Alat-alat
instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.
b. Dengan cara udara panas kering (oven) (hot air terilization)
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara
ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
sterilisasi pemanasan basah. Menggunakan oven:suhu 160-180 0C,
Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam
Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini:
Benda-benda dari logam.
Alat-alat yang tahan panas (petridis, pipet, tabung reaksi,
labu erlenmayer, dll)
Zat-zat seperti bubuk, talk,vaselin,dan kaca.
Caranya :
Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
Berilah indikator pada setiap set
Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai kertas aluminium
foil.
Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.
e. Pasteurisasi
i. Pertama dilakukan oleh Pasteur
ii. Digunakan pada sterilisasi susu sapi
iii. Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus,
Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri (kuman
yang berasal dari sapi/pemerah)
iv. Suhu 65 C selama 30 menit
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang bahan dari sterilisasi dan
desinfeksi
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkoho
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran
gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan
pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap
tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril
kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena
glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator
harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi,
dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah
10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4%
larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2%
klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl)
dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan.
Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada
rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan
salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam
dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan
Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat
organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena
sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit
dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
Desinfeksi permukaan