You are on page 1of 4

O

L
E
H
NAMA : BRIAN RISALDI M.D.K.LENDE
KELAS:X B TITL
DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK - Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa
disingkat K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat – tempat kerja
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan
keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.

Melalui Pelaksanaan K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Kerja.

Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu :


Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Berdasarkan Pengertian K3 diatas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal peran


K3. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :

1. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
2. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat tertera dalam undang –
undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya.

Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan
kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada.
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi
dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur.
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda).
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja.
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja.
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Sasaran dari K3 adalah :


1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain.
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan.
3. Menjamin proses produksi aman dan lancar.

Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin
keselamatan pekerja.

Dasar hukum K3 :

1. UU No.1 tahun 1970.


2. UU No.21 tahun 2003.
3. UU No.13 tahun 2003.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja

• Pengendalian teknik
Contoh:
1. Mengganti prosedur kerja.
2. Menutup atau mengisolasi bahan. bahaya.
3. Menggunakan otomatisasi pekerja.
4. Ventilasi sebaga pengganti udara yang cukup.
• Pengendaan administrasi
Contoh:
1. Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan istirahat.
2. Menyusun peraturan K3.
3. Memasang tanda-tanda peringatan.
4. Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman.
5. Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat.

Standart keselamatan kerja


1. Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.
2. Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan.
3. Perlindungan mesin.
4. Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala.
5. Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang
cukup, ventilasi yang cukup, jalur evakuasi yang khusus.

APD ( ALAT PELINDUNG DIRI )

Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk
menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
Safety belt
Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
Penutup telinga
Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
Kaca mata pengamanan
Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
Pelindung wajah
Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
Masker
Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang
bagus.

Jadi, berdasarkan syarat – syarat keselamatan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan K3 antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya baik buruh, petani, nelayan,
pegawai negeri, maupun pekerja – pekerja bebas.
2. Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan – kecelakaan akibat kerja
perlu memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja serta
meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.

You might also like