You are on page 1of 8

PLANKTON

A. Pengertian Plankton
Plankton adalah makhluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengaoung,
mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga
mudah terbawa arus.
B. Penggolongan Plankton
Plankton digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:
a. Berdasarkan Fungsi
Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
1. Fitoplankton : Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang
hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm
= 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada
yang berbentuk rantai. Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat
tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna
pada air laut. Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat
autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu,
fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan
organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut
sebagai primer producer. Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber
energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang
terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan
laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa
bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai
makanan.
2. Zooplankton : Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang
hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas
hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton
bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik
dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat
bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi
zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran
besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok
yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid),
misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat
dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke
perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan
dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke
permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang
hidup di dasar Taut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton
yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa,
sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.
3. Bakterioplankton : Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini
orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan
berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Taut. la
mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 µm), tidak
mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat
berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai
(decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan
menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian
akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam prows
fotosintesis.
4. Virioplankton : Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini
ukurannya sangat kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama
bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak
menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan
sel-sel inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji
virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.
b. Berdasarkan Ukuran
Ukuran plankton sangat beraneka ragam, dari yang sangat kecil kingga yang besar.
Dulu orang menggolongkan plankton dalam tiga kategori berdasarkan ukurannya, yakni:
1. Plankton jaring (netplankton): plankton yang dapat tertangkap dengan jaring dengan
mata jaring (mesh size) berukuran 20 ,um, atau dengan kata lain plankton berukuran
lebih besar dari 20 ,um.
2. Nanoplankton: plankton yang lolos dari jaring, tetapi lebih besar dari 2,um. Atau
berukuran 2-20 ,um;
3. Ultrananoplankton: plankton yang berukuran lebih kecil dari 2 µm. Kini, dengan
kemajuan teknik penyaringan yang dapat lebih baik memilah-milah partikel yang
sangat halus, penggolongan plankton berdasarkan ukurannya lebih berkembang.
Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang kini banyak
diacu orang.
4. Megaplankton (20-200 cm). Ada juga yang menyebutnya megaloplankton. Banyak
uburubur termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya bisa
mempunyai ukuran diameter payungnya sampai lebih dari satu meter, sedangkan
umbai-umbai tentakelnya bisa sampai beberapa meter pajangnya. Plankton raksasa
yang berukuran terbesar di dunia adalah ubur-ubur Cyanea arctica yang payungnya
bisa berdiameter lebih dua meter dan dengan panjang tentake130 m lebih .
5. Makroplankton (2-20 cm). Contohnya adalah eufausid, sergestid, pteropod. Larva ikan
banyak pula termasuk dalam golongan ini.
6. Mesoplankton (0,2-20 mm). Sebagian besar zooplankton berada dalam kelompok
ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod, kaetognat. Ada juga beberapa fitoplankton yang
berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti Noctiluca.
c. Berdasarkan Daur Hidupnya
Berdasarkan daur hidupnya plankton dibagi menjadi :
1. Holoplankton. Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya
dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan
zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa,
kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah holoplankton.
2. Meroplankton. Plankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton
hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur
dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang
dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat
didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton
sementara. Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plankton ketika masih
dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas.
Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton
pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai
bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut. Meroplankton ini sangat
banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk
dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan
larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan
persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini
menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea,
mollusca, dan ikan.
3. Tikoplankton. Tikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota
ini dalam keadaan normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena
gerak air menyebabkan ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara
sementara sebagai plankton.
d. Berdasarkan Sebaran Horizontal
Plankton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dari perairan tropis
hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh
plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya, plankton dibagi menjadi:
1. Plankton Neritik. Plankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai dengan
salinitas (kadar garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk sampai ke perairan
payau di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu
digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang terus-
menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini
sangat kompleks, bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton asal
perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan
lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya Labidocera muranoi.
2. Plankton Oseanik. Plankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas
pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plankton oseanik ditemukan pada
perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini,
maka banyak jenis plankton tergolong dalam kelompok ini. Penggolangan seperti di
atas tidaklah terlalu kaku, karena ada juga plankton yang hidup mulai dari perairan
neritik hingga oseanik hingga dapat disebut neritik-oseanik.
e. Berdasarkan Sebaran Vertikal
Plankton hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang
sangat dalam. Dilihat dari sebaran vertikalnya plankton dapat dibagi menjadi:
1. Epiplankton. Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai
kedalaman sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari
dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di
lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton
semcam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton
Trichodesmium (Gambar 10.), yang merupakan sianobakteri berantai panj ang yang
hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung
dari udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut
hiponeuston. Ternyata lapisan tipis ini mempunyai arti yang penting karena bisa
mempunyai komposisi j enis yang kompleks. Dari kelompok neuston ini ada juga
yang mengambang di permukaan dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian
lain lagi tersembul ke udara. Yang begini disebut pleuston.
2. Mesoplankton. Mesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, pada
kedalaman sekitar 100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang
istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat redup sampai gelap.
Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari untuk
fotosintesis, umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi
oleh zooplankton. Beberapa kopepod seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikal
sampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dari kelompok eufausid juga banyak yang
terdapat di lapisan ini, misalnya Thysanopoda, Euphausia, Thysanoessa, Nematoscelis.
Tetapi eufausid ini juga dapat melakukan migrasi vertikal sampai ke lapisan di
atasnya.
3. Hipoplankton. Hipoplankton adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari
400 m. Termasuk dalam kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton)
yang hidup pada kedalaman > 600 m, dan abisoplankton (abyssoplankton)
yang hidup di lapisan yang paling dalam, sampai 3000 – 4000 m. Sebagai contoh,
dari kelompok eufausid, Bentheuphausia ambylops (Gambar 13) dan Thysanopoda
adalah jenis tipikal laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500
m. Kelompok kaetognat Eukrohnia hamata, dan Eukrohnia bathypelagica (Gambar
13) termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dari 1000 m.
BENTOS
A. Pengertian Bentos
Benthos adalah organisme yang hidup di dekat dasar sungai atau dikenal sebagai zona
benthik. Mereka hidup di dekat sedimen baik itu batu, lumpur, pasir dan lain lain dan
beradaptasi dengan tekanan air dalam serta arus perairan yang deras. sebagian atau seluruh
siklus hidup benthos berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali
lubang. selain itu pergerakan benthos relatif terbatas.
Menurut Jamil (2010), Bentos merupakan suatu organisme yang hidupnya di dasar
perairan. Mereka juga mendiami semua ekosisitem perairan. Organisme bentik hidup di atas
substrat dasar perairan yang disebut sebagai organisme epifauna dan adapula yang berada
dalam substrat itu sendiri disebut organisme bentik infauna.
B. Ciri-ciri Bentos
Adapun ciri-ciri bentos antara lain :
1. Mempunyai toleransi yang berbeda terhadap berbagai tipe pencemaran dan
mempunyai reaksi yang cepat.
2. Populasinya sangat melimpah di perairan, terutama di ekosistem sungai, dipengaruhi
oleh berbagai tipe polutan yang ada
3. Mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan mempunyai respon terhadap lingkungan
yang stress
4. Hidup melekat di dasar perairan
5. Mempunyai siklus hidup yang panjang
6. Keberadaannya dipengaruhi oleh tipe substrat, kekeruhan, arus, kedalaman, suhu, pH,
oksigen terlarut, zat toksik, dan predator.
C. Klasifikasi Bentos
a. Klasifikasi bentos menurut ukurannya :
1. Mikrobentos : Hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Contohnya
marine diatom, bakteri, flagellata, amoeba, dan ciliata.
2. Meiobentos : Merupakan bentos yang memiliki ukuran antara 0,1 mm sampai 1 mm.
Contohnya nematoda, copepoda, dan foraminifera,
3. Makrobentos : Merupakan bentos yang memiliki ukuran lebih dari 1 mm. Contohnya
bintang laut, seagrass, rumput laut, cacing annelida, molusca, sponge, dan crustacea
(Ardi,2002)
b. Klasifikasi Bentos berdasarkan tempat hidupnya :
1. Epifauna : Epifauna adalah hewan yang hidupnya di atas permukaan dasar lautan.
Contohnya kepiting, siput laut, dan bintang laut
2. Infauna : Infauna adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada
dasar lautan. Contohnya cacing, tiram, macoma, dan remis (Nybakken, 1997).
c. Klasifikasi bentos berdasarkan jenisnya :
1. Zoobentos : Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya
berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Hewan
ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses
dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta
menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan. Zoobentos membantu
mempercepat proses dekomposisi materi organik. Berbagai jenis zoobentos ada yang
berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen
sekunder atau konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya,
zoobentos merupakan makanan alami bagi ikan-ikan pemakan di dasar (bottom
feeder) (Pennak,1978). Fauna bentik terdiri dari lima kelompok, yaitu Mollusca,
Polychaeta, Crustacea, Echinodermata dan kelompok lain yang terdiri dari beberapa
takson kecil seperti Sipunculidae, Pogonophora dan lain-lain. Berbagai jenis
zoobentos ada yang berperan sebagai konsumen promer dan adapula yang berperan
sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang mempuyai tempat yang lebih tinggi
(Sri,2001)
2. Phytobentos : Phytobentos merupakan tanaman milik bentos (Sri,2001). Sumber
makanan utama untuk bentos adalah alga dan organik limpasan dari tanah. Di perairan
pantai dan tempat-tempat lain dimana cahaya mencapai bagian bawah, hewan bentik
seperti diatom yang mampu berfotosintesis dapat berkembang biak.
D. Peran Bentos bagi Perairan
Bentos sebenarnya memiliki peranan yang penting dalam suatu ekosistem. Berikut ini
akan diuraikan pentingnya keberadaan bentos dalam suatu ekosistem:
1. Bentos merupakan bagian penting dari rantai makanan, terutama untuk ikan. Banyak
invertebrata memakan alga dan bakteri, yang berada di ujung bawah rantai makanan.
Beberapa rusak dan makan daun dan bahan organik lainnya yang masuk air. Karena
kelimpahan mereka dan posisi sebagai "perantara" dalam rantai makanan air, bentos
memainkan peran penting dalam aliran alami energi dan nutrisi. Invertebrata bentos
yang sudah mati akan membusuk dan kemudian meninggalkan nutrisi yang digunakan
kembali oleh tanaman air dan hewan lainnya dalam rantai makanan.
2. Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairanTidak seperti
ikan, bentos tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang mampu menghindar
dari efek sedimen dan polutan lain yang mengurangi kualitas air. Oleh karena itu,
bentos dapat memberikan informasi mengenai kualitas air sungai dan kualitas air
danau. siklus hidup lama mereka memungkinkan penelitian yang dilakukan oleh ahli
ekologi akuatik untuk menentukan setiap penurunan kualitas lingkungan. Bentos
merupakan grup yang sangat beragam hewan air, dan sejumlah besar spesies memiliki
berbagai tanggapan terhadap stres seperti polutan organik, sedimen, dan toxicants.
Bentik makroinvertebrata banyak berumur panjang, yang memungkinkan deteksi
peristiwa masa lalu seperti pencemaran tumpahan pestisida dan ilegal dumping.
3. Bentos juga dapat mendaur ulang bahan organik, membantu proses mineralisasi, dan
dapat memberikan informasi mengenai pemindahan dan penggunaan energi dalam
ekosistem sungai.
4. Bentos mempunyai peranan dalam proses self purification sungai. Dapat digunakan
untuk kepentingan retorasi perairan sungai dengan cara menciptakan habitat yang
mendorong kolonisasi makrozoobentos. Komunitas makrozoobentos bahkan menjadi
sumber energi untk perikanan di ekosistem sungai.

You might also like