You are on page 1of 21

Kanker Payudara

Faktor-Faktor Risiko Mengembangkan Kanker Payudara


Faktor-faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker payudara adalah jenis kelamin (gender)
dan umur. Pria dapat mengembangkan kanker payudara, namun wanita adalah 100 kali lebih
mungkin untuk mengembangkan kanker payudara dari pada pria. Kanker payudara adalah 400
kali lebih umum pada wanita yang berumur 50 tahun dibanding dengan yang berumur 20 tahun.

Sejarah Keluarga

Faktor risiko penting lainnya adalah mempunyai saudara-saudara tingkat satu (ibu, kakak/adik
perempuan, atau anak perempuan) dengan kanker payudara atau saudara-saudara lelaki dengan
kanker prostat. Risiko terutama lebih besar jika keduanya ibu dan kakak/adik perempuan telah
mempunyai kanker payudara, jika kanker-kanker pada saudara-saudara tingkat satu terjadi pada
awal hidup (sebelum umur 50), atau jika kanker-kanker pada saudara-saudara ini ditemukan pada
kedua payudara. Mempunyai seorang saudara lelaki dengan kanker payudara dan mempunyai
kedua saudara-saudara dengan kanker payudara dan kanker ovari juga meningkatkan risiko
seorang wanita untuk mengembangkan kanker payudara. Famili-famili dengan berbagai anggota-
anggota dengan kanker-kanker lain dapat mempunyai suatu kerusakan genetik menjurus pada
suatu risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Wanita-wanita yang telah mewariskan gen-gen BRCA1, BRCA2, p53 dan gen-gen yang
memperbaiki yang rusak mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker
payudara, kadangkala pada umur-umur awal, seperti yang telah dibahas sebelumnya. Namun
bahkan pada ketidakhadiran dari satu dari kerusakan-kerusakan genetik yang mempengaruhi
yang dikenal, suatu sejarah keluarga yang kuat dapat menandakan suatu peningkatan risiko
karena faktor-faktor genetik atau lingkungan yang adalah spesifik terhadap famili tertentu itu.
Contohnya, peningkatan risiko didalam famili-famili mungkin disebabkan oleh ekspose pada
racun-racun lingkungan yang serupa dalam beberapa kasus-kasus.

Kanker Payudara Sebelumnya

Seorang wanita dengan suatu sejarah kanker payudara dapat mengembangkan suatu kejadian
kembali dari kanker payudara yang sama bertahun-tahun kemudian jika sel-sel kanker telah
menyebar pada nodul-nodul getah bening (lymph nodes) atau bagian-bagian lain tubuh. Seorang
wanita dengan kanker payudara sebelumnya juga mempunyai tiga sampai empat kali lebih besar
kemungkinan mengembangkan kanker payudara lainnya pada payudara seberangnya. Pada
wanita-wanita yang telah dirawat untuk kanker payudaranya dengan terapi konservasi payudara
[breast conservation therapy (BCT)], timbulnya kembali dari kanker diantara payudara yang
telah dirawat dapat juga terjadi.
Kondisi-Kondisi Payudara Lainnya

Meskipun kebanyakan wanita-wanita dengan payudara-payudara yang fibrosistik (fibrocystic


breasts) dan gejala-gejala yang berhubungan dengan payudaranya tidak mempunyai peningkatan
risiko mengembangkan kanker payudara, tekstur dan kepadatan payudara-payudara yang tidak
halus (bergumpal-gumpal) dapat menghambat deteksi awal kanker dengan mammography.
Kadangkala, wanita-wanita dengan perubahan-perubahan payudara yang fibrosistik (fibrocystic
breast) harus menjalankan biopsi-biopsi payudara (mendapatkan contoh-contoh jaringan kecil
dari payudara untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) untuk memastikan bahwa gumpalan-
gumpalan yang jelas adalah bukan bersifat kanker.

Biopsi-biopsi payudara kadangkala dapat mengungkapkan perubahan-perubahan sel-sel yang


abnormal namun masih belum bersifat kanker (disebut atypical hyperplasia). Wanita-wanita
dengan atypical hyperplasia dari jaringan payudara mempunyai suatu empat sampai lima kali
pembesaran kemungkinan mengembangkan kanker payudara. Beberapa perubahan-perubahan sel
yang lunak lainnya pada jaringan payudara adalah juga dihubungkan dengan suatu peningkatan
yang kecil pada risiko (satu setengah sampai dua kali normal). Ini diistilahkan hyperplasia dari
jaringan payudara tanpa atypia, sclerosing adenosis, fibroadenoma dengan ciri-ciri yang
kompleks, dan solitary papilloma.

Tumor payudara yang lunak (tidak berbahaya) yang umum dikenal sebagai suatu fibroadenoma,
kecuali jika ia mempunyai ciri-ciri yang tidak biasa dibawah mikroskop, tidak menganugerahkan
(memberi) suatu peningkatan risiko kanker.

Risiko risiko kanker payudara dapat menjadi additive. Contohnya, wanita-wanita yang
mempunyai saudara-saudara tingkat satu dengan kanker payudara dan yang juga mempunyai
atypical hyperplasia dari jaringan payudara mempunyai suatu risiko yang jauh lebih tinggi untuk
mengembangkan kanker payudara dari pada wanita-wanita tanpa faktor-faktor risiko ini.

Terapi Radiasi

Wanita-wanita dengan suatu sejarah terapi radiasi pada area dada sebagai perawatan untuk
kanker lain (seperti penyakit Hodgkin atau non-Hodgkin's lymphoma) mempunyai suatu
peningkatan risiko yang signifikan untuk kanker payudara, terutama jika perawatan radiasi
diterima waktu umur muda.

Faktor-Faktor Hormon

Wanita-wanita yang memulai periode-periode datang bulannya sebelum umur 12 tahun, mereka
yang mempunyai menopause yang terlambat (setelah umur 55), dan mereka yang mempunyai
kehamilan pertamanya sesudah umur 30, atau mereka yang tidak pernah mempunyai anak-anak
mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara yang ringan (lebih
rendah dua kali dari risiko yang normal). Timbulnya datang bulan yang awal, ketibaan
menopause yang terlambat, dan kehamilan-kehamilan yang terlambat atau tidak ada, semuanya
adalah faktor-faktor yang meningkatkan suatu tingkat ekspose estrogen wanita seumur hidup.
Studi-studi telah mengkonfirmasikan bahwa penggunaan jangka panjang (beberapa tahun atau
lebih) dari terapi hormon setelah menopause, terutama estrogens dan progesterone digabungkan,
menjurus pada suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Risiko ini tampak
kembali ke normal jika seorang wanita telah tidak memakai terapi hormon untuk lima tahun atau
lebih. Demikian pula, beberapa studi-studi menunjukan pil-pil pengontrol kelahiran
menyebabkan suatu peningkatan risiko kanker payudara yang kecil, namun risiko ini juga
kembali ke normal setelah 10 tahun tidak menggunakannya. Keputusan apakah menggunakan
terapi hormon atau pil-pil pengontrol kelahiran melibatkan pertimbangan risiko-risiko melawan
manfaat-manfaat dan harus dibedakan dari individu yang lain (individualized) setelah
mengkonsultasikan dokternya.

Faktor-Faktor Gaya Hidup

Faktor-faktor diet (makanan) seperti makanan-makanan yang tinggi lemak dan konsumsi alkohol
telah dilibatkan sebagai faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara. Merokok,
minum kopi, penggunaan antiperspirant, dan stres tidak nampak meningkatkan risiko kanker
payudara. Adalah penting untuk mengingat bahwa 75% dari wanita-wanita yang
mengembangkan kanker payudara tidak mempunyai faktor-faktor risiko lain dari pada umur.
Jadi, screening dan deteksi awal adalah penting terhadap setiap wanita tidak perduli atas
kehadiran faktor-faktor risiko.
Kanker Payudara

Prakata Pencegahan Kanker Payudara


Untuk banyak wanita, tidak ada penyakit yang lebih menyeramkan dari pada kanker payudara.
Kanker payudara menimbulkan ketakutan-ketakutan yang berhubungan dengan kehilangan
gambaran tubuh dan kebirahian, operasi, dan kematian. Seperti kasus pada kebanyakan kanker,
penyebab yang tepat dari kanker payudara tidak diketahui secara jelas. Lebih jauh, pada saat ini
tidak ada penyembuhan untuk penyakit yang telah lanjut, dan tidak ada cara yang pasti untuk
mencegahnya.

Pengetahuan kita tentang bagaimana kanker payudara berkembang telah meluas dengan cepat.
Sebagai hasilnya, obat-obat baru sedang dikembangkan untuk mengurangi risiko kanker
payudara diantara wanita yang berada pada risiko tinggi mengontrak penyakit ini. Untuk
kebanyakan wanita, perubahan-perubahan gaya hidup, suatu diet yang sehat, penggunaan yang
hati-hati dari antioksidan-antioksidan yang dipilih, latihan, dan penurunan berat badan dapat
membantu mengurangi kemungkinan mengembangkan kanker payudara. Pada masa kini, strategi
yang paling penting dalam memperbaiki kelangsungan hidup adalah masih tetap screening
kanker payudara dan deteksi awal. Kanker payudara adalah penyebab kedua tertinggi dari
kematian kanker diantara wanita di Amerika. Penyebab yang memimpin adalah kanker paru-
paru. Satu dari delapan wanita di Amerika mengembangkan kanker payudara. Risikonya bahkan
lebih tinggi untuk wanita dengan kanker payudara sebelumnya, mereka yang mempunyai saudara
derajat satu dengan kanker payudara, mereka dengan banyak anggota keluarga dengan kanker,
dan mereka yang mempunyai gen-gen kanker yang diwariskan.

Penyebab-Penyebab Biologi Kanker Payudara


Kanker payudara, seperti semua kanker, pada awalnya berkembang karena kerusakan-kerusakan
pada materi genetik deoxyribonucleic acid (DNA) dari suatu sel tunggal. Tubuh manusia terdiri
dari triliunan sel-sel. Didalam nuleus dari setiap sel, DNA kita ditempatkan pada kromosom-
kromosom. Setiap sel manusia mempunyai dua set dari 23 kromosom-kromosom. Setiap set
diturunkan/diwariskan dari satu orangtua. DNA berada sebagai helai-helai panjang dan berspiral
pada kromosom-kromosom ini. Segmen-segmen yang berbeda sepanjang helai-helai DNA
mengandung informasi untuk beragam gen-gen. Gen-gen adalah cetakbiru-cetakbiru yang
menyediakan instruksi-instruksi genetik untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku dari
setiap sel. DNA manusia diperkirakan mengandung kira-kira 50,000 sampai 100,000 gen-gen.
Kebanyakan gen-gen membawa instruksi-instruksi untuk tipe-tipe dan jumlah dari protein-
protein, enzin-enzim, dan unsur-unsur lain yang dihasilkan oleh sel-sel. Gen-gen juga mengurus
ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk dari organ-organ dengan mengontrol angka pembelahan dari
sel-sel didalam organ-organ ini. (Sewaktu pembelahan sel, sebuah sel membuat suatu kopi
duplikat dari kromosom-kromosomnya dan kemudian membelah menjadi dua sel). Beberapa
gen-gen membatasi pembelahan sel dan membatasi pertumbuhan jaringan.
Kerusakan-kerusakan pada helai-helai DNA dapat menjurus pada kesalahan-kesalahan kode gen,
yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit-penyakit. Ketika gen-gen yang biasanya
membatasi pertumbuhan dan pembelahan-pembelahan sel absen (tidak hadir) atau rusak, sel-sel
yang dipengaruhi dapat membelah dan berlipatganda tanpa pengekangan. Sel-sel yang membelah
dan berlipatganda tanpa pengekangan membesar (membentuk suatu tumor) dan dapat juga
menyerang jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan dengannya. Sel-sel ini lebih jauh
dapat memisahkan diri dan berpindah kebagian yang jauh dari tubuh didalam suatu proses yang
disebut metastasis. Kemampuan untuk berlipatganda tanpa pengekangan, kecenderungan untuk
menyerang organ-organ lain, dan kemampuan untuk bermetastasis ke bagian-bagian lain tubuh
adalah karakteristik-karakteristik kunci dari kanker-kanker — karakteristik-karakteristik yang
disebabkan oleh kerusakan-kerusakan DNA.

Kerusakan-kerusakan DNA yang menyebabkan kanker dapat diperoleh pada kelahiran


(diwariskan) atau dapat berkembang waktu kehidupan masa dewasa. Kerusakan-kerusakan DNA
yang diwariskan hadir didalam setiap sel tubuh. Pada sisi lain, kerusakan-kerusakan DNA yang
berkembang waktu masa dewasa terbatas pada keturunan-keturunan (produk-produk dari
pembelahan sel) dari sel yang terpengaruh yang tungal. Umumnya, kerusakan-kerusakan DNA
yang diwariskan mempunyai suatu kecenderungan yang lebih besar menyebabkan kanker-kanker
dan kanker-kanker yang terjadi pada awal kehidupan dari pada kerusakan-kerusakan DNA yang
berkembang dalam kehidupan waktu dewasa.

Penelitian telah menunjukan bahwa 5%-10% dari kanker-kanker payudara dihubungkan dengan
mutasi-mutasi (defects) didalam dua gen yang dikenal sebagai gen-gen yang berhubungan
dengan kanker payudara (BRCA), BRCA1 dan BRCA2. Gen-gen ini berfungsi untuk mencegah
pertumbuhan sel yang abnormal yang dapat menjurus pada kanker. Setiap sel didalam tubuh
mempunyai dua gen BRCA1 atau BRCA2, satu diwariskan dari setiap orangtua. Seorang wanita
yang telah menerima satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak dari satu otangtua dan satu gen
yang sehat dari orangtua lainnya disebut seorang pembawa (carrier) dari gen BRCA yang rusak.
Walaupun hanya satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang sehat diperlukan untuk membantu
mencegah pertumbuhan sel-sel yang bersifat kanker, satu gen BRCA yang sehat yang tersisa
adalah mudah terkena kerusakan waktu kehidupan masa dewasa oleh faktor-faktor lingkungan
seperti racun-racun, radiasi, dan kimia-kimia lain seperti radikal-radikal bebas. Oleh karenanya,
wanita yang mengandung suatu gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak berada pada suatu
peningkatan risiko mengembangkan kanker-kanker payudara atau ovari. Wanita yang membawa
gen-gen BRCA1 atau BRC2 yang rusak juga cenderung mengembangkan kanker-kanker ini
diawal hidupnya.

Mutasi-mutasi genetik yang jarang lainnya adalah juga dihubungkan dengan suatu peningkatan
risiko perkembangan kanker payudara, termasuk mutasi-mutasi dari gen p53 penekan tumor
(tumor suppressor gene p53), gen CHEK-2 , dan gen ATM (ataxia-telangiectasia mutation).

Karena kerusakan-kerusakan DNA yang diwariskan berjumlah hanya 5%-10% dari kanker-
kanker payudara, mayoritas dari kanker-kanker payudara disebabkan oleh kerusakan-kerusakan
DNA yang berkembang waktu kehidupan dewasa. Faktor-faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan kerusakan DNA termasuk radikal-radikal bebas, kimia-kimia, radiasi, dan racun-
racun tertentu. Namun bahkan diantara individu-individu tanpa kerusakan-kerusakan DNA yang
menyebabkan kanker yang diwariskan, kemudahan mereka terkena kerusakan DNA, kemampuan
mereka untuk memperbaiki kerusakan DNA, dan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel-
sel dengan kerusakan DNA, kelihatannya adalah diwariskan secara genetik. Ini adalah mungkin
mengapa risiko kanker adalah lebih tinggi diantara saudara-saudara dari tingkat satu dari pasien-
pasien kanker payudara bakan diantara famili-famili yang tidak membawa gen-gen penekan
tumor BRCA1 dan BRCA2 yang rusak.

Beberapa dari kesalahan-kesalahan pada mekanisme-mekanisme kontrol yang normal


mengizinkan akmulasi dari kesalahan-kesalahan tambahan dibagian-bagian lain dari sistim.
Kesalahan-kesalahan ini dapat menjurus pada pembungkaman gen (gene silencing) dari gen-gen
kontrol yang kritis atau aktivitas yang berlebihan dari gen-gen lain yang menstimulasi
pertumbuhan dengan mengaktifkan tempat-tempat promotor yang berdekatan pada gen-gen yang
jika tidak adalah gen-gen normal.

Unsur-unsur lain seperti estrogen (suatu hormon wanita) dan asam-asam lemak tertentu mungkin
juga meningkatkan risiko kanker payudara dengan menstimulasi pertumbuhan dan pembelahan
sel-sel dari jaringan payudara.
Kanker Payudara

Pentingnya Pendeteksian Awal Kanker Payudara


Tipe-tipe yang beragam dari kanker-kanker berkelakuan berbeda, dengan angka-angka
pertumbuhan dan pola-pola penyebaran (metastasis) ke area-area lain dari tubuh yang berbeda.
Beberapa kanker adalah "disukai" dan dapat dirawat, dimana lain-lainya adalah begitu agresif
dan membahayakan dimana hampir tidak ada pada gudang senjata medis yang modern dapat
membantu.

Dibandingkan dengan kanker-kanker lain, kanker payudara berada pada ujung yang lebih dapat
dirawat dari spektrum jika didiagnosis secara dini. Ia dipertimbangkan sebagai suatu kanker yang
"disukai" karena ia dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan payudara atau dengan
mammography. Kanker Pankreas (Pancreatic cancer), contohnya, berada pada ujung yang
mematikan dari spektrum. Kanker pankreas adalah seringkali sulit untuk dideteksi sampai ia
telah berlanjut sangat jauh.

Studi-studi telah dengan jelas menunjukan bahwa lebih kecil ukuran kanker payudara ketika
dideteksi, lebih baik kemungkinan dari suatu penyembuhan melalui operasi dan kelangsungan
hidup jangka panjang. Kemungkinan dari suatu penyembuhan juga lebih tinggi jika kanker
diangkat sebelum ia menyebar ke nodul-nodul getah bening dan organ-organ lain seperti paru-
paru, hati/liver, tulang-tulang, dan otak.

Sekarang ini, mammography dan pemeriksaan payudara melayani sebagai fondasi untuk
screening kanker payudara. Adalah sangat penting untuk seorang wanita untuk mempunyai
pemeriksaan-pemeriksaan payudara secara reguler dan juga mammograms untuk mendeteksi
kanker payudara secara dini.

Keuntungan dan Keterbatasan Mammography


Mammography adalah suatu pemeriksaan x-ray dari dada yang mempunyai kemampuan untuk
mendeteksi suatu kanker di dada ketika ia masih sangat kecil, jauh sebelum ia dapat dirasakan
dengan pemeriksaan payudara. Kira-kira 85%-90% dari semua kanker-kanker payudara
ditemukan/dideteksi dengan mammography. Penemuan awal dengan mammography telah
mengurangi angka kematian dari kanker payudara sebanyak 20%-30% pada wanita-wanita
berumur lebih dari 50 tahun.

Bagaimanapun, sejumlah 10%-15% dari kanker-kanker payudara tidak terlihat pada


mammography namun dapat dirasakan pada pemeriksaan payudara secara fisik. Oleh karenanya,
suatu mammogram normal tidak meniadakan kemungkinan kanker payudara. Pemeriksaan
payudara dengan palpasi (palpation) dan inspeksi visual adalah juga penting. Sewaktu suatu
pemeriksaa fisik secara rutin, seorang dokter dapat melakukan suatu pemeriksaan payudara.
Wanita itu juga harus melakukan pemeriksaan sendiri payudara setiap bulannya.
Kanker Payudara

Risiko Radiasi dengan Screening Mammography yang


berulang Bertahun-tahun
Dengan alat mammography modern, jumlah ekspose radiasi adalah sangat kecil. Meskipun tidak
ada tingkatan radiasi tanpa beberapa risiko secar teori, tidak ada bukti dari meningkatnya risiko-
risiko kanker payudara dari mammography yang dilaksanakan dengan cara yang dianjurkan.
Lebih jauh, manfaat-manfaat dari deteksi awal jauh lebih banyak dari kekhwatiran-kekhwatiran
secara teori ini.

Kontroversi-Kontroversi pada Area Screening Kanker


Payudara
Ada perdebatan tentang persoalan screening mammography pada wanita-wanita muda, seperti
dibahas sebelumya. Ada juga persoalan trauma emosi dari penerimaan laporan-laporan
mammogram positif yang salah (mammograms yang menunjukan perubahan-perubahan
abnormal pada payudara yang sesudahnya terbukti tidak bersifat kanker). Bagaimanapun, setelah
mengevaluasi wanita-wanita yang telah menjalani proses-proses ini, tampaknya ia tidak menjadi
suatu persoalan yang kekal.

Juga tidak ada saran-saran yang standar untuk screening wanita-wanita dengan risiko-risiko yang
tinggi seperti wanita-wanita dengan suatu sejarah kanker payudara famili yang positif atau
mereka yang telah mewariskan gen-gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak. Setelah konsultasi
dengan hati-hati, beberapa pasien-pasien dengan mutasi-mutasi BRCA mungkin akhirnya
memilih untuk menjalankan mastektomi pencegahan (preventive mastectomy) untuk mengurangi
risiko-risiko kanker payudara. Untuk pasien-pasien yang memilih pengawasan (monitoring),
adalah umumnya diterima bahwa pemeriksaan-pemeriksaan klinis payudara yang lebih sering
dan barangkali, secara periode, lebih banyak melibatkan imaging (ultrasound dan MRI) adalah
tindakan-tindakan yang minimum.

Manfaat Tes-Tes Genetik BRCA1 dan BRCA2 dalam


Mengidentifikasi Wanita yang Berisiko
Pada keadaan-keadaan khusus, tes-tes genetik dapat sangat bermanfaat pada kedua-duanya
dalam mengidentifikasi pasien-pasien berisiko tinggi dan mengurangi tingkat kekhwatiran untuk
lain-lainnya. Kita juga mengetahui bahwa kehadiran dari satu dari kerusakan-kerusakan genetik
ini tidak menyebabkan kanker pada setiap pasien. Kanker-kanker yang terjadi mungkin juga
berperilaku sedikit berbeda dari tumor-tumor yang tidak berhubungan dengan BRCA. Ada
beberapa bukti-bukti bahwa mereka mempunyai suatu hasil yang lebih baik.
Sebelum tes-tes genetik dilaksanakan, individu-individu yang sedang dites harus mempunyai
konsultasi yang saksama. Suatu pengertian yang jelas dari keterbatasan-keterbatasan dari tes-tes
dan persoalan-persoalan yang mereka mungkin hadapi harus mendahului testing ini. Pasien harus
tahu arti-arti dari hasil-hasil yang mungkin, yang dengan cara apa saja akan keluar, sebelum
testing. Mereka juga harus telah menyelesaikan suatu rencana untuk setiap hasil yang mungkin
dari hasil-hasil tes. Seringkali, cara yang terbaik untuk mengevaluasi suatu risiko genetik yang
potensial adalah memeriksa seorang saudara yang telah didiagnosis dengan kanker payudara.
Jika tes genetik saudaranya (yang harus mencakup suatu jumlah yang besar dari mutasi-mutasi
yang mungkin) terbukti negatif, maka tidak ada perlunya untuk melaksanakan tes genetik pada
individu yang bersangkutan. Namun individu yang bersangkutan harus tetap menjalankan
pengawasan yang ketat dengan pemeriksaan-pemeriksaan payudara dan mammograms. Jika
tesnya positif pada saudara, maka mutasi spesifik itu adalah satu-satunya yang memerlukan
untuk diperiksa pada individu yang bersangkutan dan pada anggota-anggota keluarga lainnya.
Kanker Payudara

Risiko Radiasi dengan Screening Mammography yang


berulang Bertahun-tahun
Dengan alat mammography modern, jumlah ekspose radiasi adalah sangat kecil. Meskipun tidak
ada tingkatan radiasi tanpa beberapa risiko secar teori, tidak ada bukti dari meningkatnya risiko-
risiko kanker payudara dari mammography yang dilaksanakan dengan cara yang dianjurkan.
Lebih jauh, manfaat-manfaat dari deteksi awal jauh lebih banyak dari kekhwatiran-kekhwatiran
secara teori ini.

Kontroversi-Kontroversi pada Area Screening Kanker


Payudara
Ada perdebatan tentang persoalan screening mammography pada wanita-wanita muda, seperti
dibahas sebelumya. Ada juga persoalan trauma emosi dari penerimaan laporan-laporan
mammogram positif yang salah (mammograms yang menunjukan perubahan-perubahan
abnormal pada payudara yang sesudahnya terbukti tidak bersifat kanker). Bagaimanapun, setelah
mengevaluasi wanita-wanita yang telah menjalani proses-proses ini, tampaknya ia tidak menjadi
suatu persoalan yang kekal.

Juga tidak ada saran-saran yang standar untuk screening wanita-wanita dengan risiko-risiko yang
tinggi seperti wanita-wanita dengan suatu sejarah kanker payudara famili yang positif atau
mereka yang telah mewariskan gen-gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak. Setelah konsultasi
dengan hati-hati, beberapa pasien-pasien dengan mutasi-mutasi BRCA mungkin akhirnya
memilih untuk menjalankan mastektomi pencegahan (preventive mastectomy) untuk mengurangi
risiko-risiko kanker payudara. Untuk pasien-pasien yang memilih pengawasan (monitoring),
adalah umumnya diterima bahwa pemeriksaan-pemeriksaan klinis payudara yang lebih sering
dan barangkali, secara periode, lebih banyak melibatkan imaging (ultrasound dan MRI) adalah
tindakan-tindakan yang minimum.

Manfaat Tes-Tes Genetik BRCA1 dan BRCA2 dalam


Mengidentifikasi Wanita yang Berisiko
Pada keadaan-keadaan khusus, tes-tes genetik dapat sangat bermanfaat pada kedua-duanya
dalam mengidentifikasi pasien-pasien berisiko tinggi dan mengurangi tingkat kekhwatiran untuk
lain-lainnya. Kita juga mengetahui bahwa kehadiran dari satu dari kerusakan-kerusakan genetik
ini tidak menyebabkan kanker pada setiap pasien. Kanker-kanker yang terjadi mungkin juga
berperilaku sedikit berbeda dari tumor-tumor yang tidak berhubungan dengan BRCA. Ada
beberapa bukti-bukti bahwa mereka mempunyai suatu hasil yang lebih baik.
Sebelum tes-tes genetik dilaksanakan, individu-individu yang sedang dites harus mempunyai
konsultasi yang saksama. Suatu pengertian yang jelas dari keterbatasan-keterbatasan dari tes-tes
dan persoalan-persoalan yang mereka mungkin hadapi harus mendahului testing ini. Pasien harus
tahu arti-arti dari hasil-hasil yang mungkin, yang dengan cara apa saja akan keluar, sebelum
testing. Mereka juga harus telah menyelesaikan suatu rencana untuk setiap hasil yang mungkin
dari hasil-hasil tes. Seringkali, cara yang terbaik untuk mengevaluasi suatu risiko genetik yang
potensial adalah memeriksa seorang saudara yang telah didiagnosis dengan kanker payudara.
Jika tes genetik saudaranya (yang harus mencakup suatu jumlah yang besar dari mutasi-mutasi
yang mungkin) terbukti negatif, maka tidak ada perlunya untuk melaksanakan tes genetik pada
individu yang bersangkutan. Namun individu yang bersangkutan harus tetap menjalankan
pengawasan yang ketat dengan pemeriksaan-pemeriksaan payudara dan mammograms. Jika
tesnya positif pada saudara, maka mutasi spesifik itu adalah satu-satunya yang memerlukan
untuk diperiksa pada individu yang bersangkutan dan pada anggota-anggota keluarga lainnya.
Kanker Payudara

Perawatan-Perawatan Pencegahan Kanker Payudara


Selective estrogen receptor modulator (SERM) dan efeknya dari estrogen pada
pertumbuhan sel payudara

Suatu selective estrogen receptor modulator (SERM) adalah suatu kimia yang dibuat untuk
bekerja seperti estrogen pada jaringa tertentu seperti tulang-tulang dan tidak seperti estrogen
pada jaringan lain seperti payudara. Penggunaan dari SERMs mengambil keuntunan dari
manfaat-manfaat dari estrogen selagi mencoba menghindari risiko-risiko yang berhubungan
dengan estrogen. Dua SERMs, Tamoxifen dan Raloxifene, telah digunakan sebagai perawatan
pencegahan. Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dari setiapnya dibahas lebih detil
dibawah.

Tamoxifen

Tamoxifen (Nolvadex) adalah SERM pertama yang menerima persetujuan dari FDA dalam
perawatan kanker payudara. Beberapa sel-sel kanker payudara adalah peka terhadap estrogen
(estrogen sensitive), yang berarti mereka mempunyai apa yang disebut reseptor-reseptor estrogen
(sel yang peka rangsangan estrogen) dan memerlukan estrogen untuk tumbuh dan membelah.
Namun estrogen harus megikatkan diri pada reseptor-reseptor dari sel-sel kanker ini untuk
menstimulasi mereka. Mengikat estrogen pada reseptor-reseptor adalah sama dengan memasang
sebuah kunci kedalam sebuah lubang kunci. Tamoxifen memblokir aksi dari estrogen pada sel-
sel kanker dengan menduduki reseptor-reseptor, jadi mencegah estrogen dari menikatkan dirinya
kedalam reseptor-reseptor. Memblokir estrogen dari sel-sel kanker yang sensitif estrogen
memberhentikan pertumbuhan dan multiplikasi dari sel-sel ini. Tamoxifen (dalam dosis yang
lebih tinggi dari biasanya) dapat juga memiliki kekayaan-kekayaan lain yang menyebabkan
kematian sel-sel kanker payudara yang tidak sensitif estrogen.

Tamoxifen telah digunakan untuk merawat kedua-duanya kanker-kanker payudara stadium awal
dan yang telah berlanjut. Obat ini telah terbukti bermanfaat pada wanita-wanita yang telah
mendapat kanker pada satu payudara dalam mengurangi kemungkinan-kemungkinan
mengembangkan kanker pada payudara yang keduanya.

Meskipun tamoxifen berperilaku seperti suatu unsur anti-estrogen pada jaringan payudara, ia
bekerja seperti suatu estrogen yang lemah dalam tulang-tulang. Jadi, tamoxifen dapat
mempunyai beberapa manfaat dalam mencegah retak/patah tulang yang disebabkan osteoporosis
pada wanita-wanita yang telah mendapat menopause.

Tamoxifen juga mengurangi kista-kista (cysts) dan benjolan-benjolan (lumps) pada payudara-
payudara, terutama diantara wanita-wanita yang lebih muda. Kista-kista dan benjolan-benjolan
yang lebih sedikit membuat deteksi dini dengan pemeriksaan-pemeriksaan dan mammogram-
mammogram payudara lebih mudah. Pemakaian obat ini hanya pada situasi-situasi yang ekstrem
dan bukan suatu penggunaan yang disetujui.

Aromatase inhibitors

Pencegahan primer (utama) dari kanker payudara dengan tamoxifen

Istilah "pencegahan primer" berati mencoba mengurangi risiko-risiko mengembangkan kanker


payudara pada wanita-wanita tanpa suatu sejarah kanker payudara sebelumnya. Tamoxifen tidak
hanya memblokir aksi dari estrogen pada sel-sel kanker yang sensitif estrogen, namun ia juga
memblokir estrogen dari bekerja pada sel-sel yang tidak bersifat kanker. Oleh karenanya, dengan
mengurangi pertumbuhan dan pembelahan dari sel-sel payudara yang normal, tamoxifen
mengurangi populasi dari sel-sel yang dapat mengembangkan kerusakan DNA yang
menyebabkan kanker.

Pada proyek "The National Surgical Adjuvant Breast and Bowel Project (NSABP) P-1", lebih
dari 13,000 wanita-wanita yang dipertimbangkan berada pada risiko tinggi mengembangkan
kanker payudara diberikan tamoxifen atau suatu placebo untuk lima tahun. Wanita-wanita yang
menerima tamoxifen mengembangkan 49% lebih sedikit kanker-kanker payudara dari pada
wanita-wanita yang menerima placebo. Suatu studi yang lebih jauh, the International Breast
Cancer Intervention Study (IBIS-I) di Eropa, juga mengkonfirmasikan suatu pengurangan pada
angka pengembangan kanker payudara pada wanita-wanita berisiko tinggi.

The United States Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan dari
tamoxifen untuk pencegahan primer pada wanita-wanita yang berisiko tinggi mengembangkan
kanker payudara. Tidak ada bukti untuk menganjurkan bahwa tamoxifen dapat mengurangi
kejadian kanker payudara pada wanita-wanita yang dipertimbangkan mempunyai suatu risko
normal mengembangkan kanker payudara.

Risiko-risiko dan efek-efek sampingan dari tamoxifen

Risiko dari tamoxifen adalah pengembangan kanker kandungan. Meskipun risiko


mengembangkan kanker kandungan secara keseluruhan adalah kecil (mungkin lebih kecil dari
1%), pada percobaan NSABP-P1, lebih banyak wanita-wanita yang menerima tamoxifen
mengembangkan kanker kandungan dari pada wanita-wanita yang menerima placebo.

Sebagai tambahan, wanita-wanita yang berumur lebih dari 50 tahun yang menerima tamoxifen
mempunyai sedikit peningkatan kemungkinan mengembangkan gumpalan-gumpalan darah di
pembuluh-pembuluh vena di kaki-kakinya. Gumpalan-gumpalan darah ini dapat kadangkala
terlepas dan berjalan, menyebabkan halangan pada pembuluh-pembuluh darah didalam paru-paru
(suatu proses yang disebut pulmonary embolism). Gejala-gejala dari pulmonary embolism
termasuk sesak napas, nyeri dada, dan kadangkala shock. Beberapa studi-studi juga telah
melaporkan suatu peningkatan risiko stroke pada pasien-pasien yang menerima tamoxifen.
Efek-efek sampingan lainnya dari tamoxifen termasuk penambahan berat badan, kepanasan (hot
flashes), datang haid yang tidak teratur, kekeringan vagina, dan suatu peningkatan yang kecil
dari risiko katarak-katarak.

Banyak dari efek-efek sampingan ini juga tergantung dari umur kelompok yang sedang diteliti.

Raloxifene (Evista)

Raloxifene adalah SERM kedua yang disetujui oleh FDA. Ia telah disetujui untuk penggunaan
dalam mencegah osteoporosis pada wanita-wanita setelah menopause. Data menganjurkan
bahwa raloxifene, seperti tamoxifen, dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan kanker
payudara pada wanita-wanita berisiko tinggi. Tidak seperti tamoxifen, raloxifene tidak
menstimulasi sel-sel dari kandungan, dan tidak dipercayai meningkatkan risiko kanker
kandungan.

Studi-studi yang memeriksa efek-efek dari kedua-duanya tamoxifen dan raloxifene (termasuk
percobaan STAR, yang mempelajari lebih dari 19,000 wanita-wanita setelah menopause yang
berisiko tinggi mengembangkan kanker payudara) menunjukan bahwa kedua obat menurunkan
kejadian kanker payudara dalam suatu cara yang serupa. Ketika keduanya tamoxifen dan
raloxifene meningkatkan suatu risiko wanita untuk gumpalan-gumpalan darah, peningkatan yang
diamati adalah lebih kecil dengan raloxifene. Raloxifene juga dihubungkan dengan suatu risiko
yang lebih rendah dari kanker kandungan dan hysterectomy untuk sebab-sebab yang tidak
bersifat kanker dari pada tamoxifen. Bagaimanapun, beberapa data menyarankan bahwa
raloxifene mungkin tidak seefektif tamoxifen dalam mencegah perkembangan dari kanker-
kanker dini yang tidak invasif.

Data dari efek-efek raloxifene pada wanita-wanita sebelum menopause tidak tersedia, dan itu
adalah suatu teratogen yang berpotensi, yang berarti bahwa ia dapat menyebabkan kerusakan
pada perkembangan fetus. Oleh karenanya, raloxifene dibatasi pemakaiannya oleh wanita-wanita
setelah menopause dan tidak digunakan pada wanita-wanita pada umur-umur mengandung anak.

Kontroversi-kontroversi atau kekhwatiran-kekhwatiran lain tentang


penggunaan tamoxifen atau raloxifene sebagai suatu pencegahan primer untuk
pasien-pasien berisiko tinggi

Data-data dari studi-studi raloxifene dan tamoxifen adalah memberi harapan. Namun masih ada
persoalan-persoalan yang belum terpecahkan seperti:

1. Apakah wanita-wanita yang dirawat dengan tamoxifen atau raloxifene untuk pencegahan
primer mempunyai suatu angka kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih tinggi
dari pada wanita-wanita yang menerima placebo ?
2. Apakah tamoxifen atau raloxifene benar-benar mencegah kanker payudara, atau mereka
hanya menekan pertumbuhan dari kanker payudara yang telah ada, jadi memperlambat
deteksi ?
3. Jika tamoxifen diberikan pada wanita-wanita yang sehat dan muda, apa efek-efek
sampingan jangka panjangnya ? Apakah pengurangan kanker payudara diterjemahkan
kedalam kelangsungan hidup jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik ?
4. Berapa tahun pasien-psien harus dipertahankan pada obat-obatan ?

Memilih kelompok-kelompok dari wanita-wanita berisiko tinggi yang untuknya


suatu obat pencegahan seperti tamoxifen atau raloxifene harus dipertimbangkan
penggunaannya sebagai pencegahan primer

Suatu model khusus telah dikembangkan untuk membantu dokter-dokter dalam


meramalkan/memprediksi risiko-risiko kanker payudara pasien-pasiennya. Model ini digunakan
pada percobaan tamoxifen di the NSABP dan tersedia untuk membantu mengevaluasi pasien-
pasien yang mempertimbangkan pertanyaan ini. Beberapa dokter-dokter akan
mempertimbangkan menganjurkan tamoxifen kepada pasien-pasien perimenopausal (tahun-tahun
sekitar menopause) atau raloxifene kepada pasien-pasien setelah menopause dengan beberapa
saudara-saudara tingkat satu yang mempunyai kanker payudara jika pasien mempunyai biopsi-
biopsi dengan perubahan-perubahan sel yang abnormal namun masih belum bersifat kanker
(atypical hyperplasia) atau suatu tipe dari kanker payudara yang bersifat lokal (lobular carcinoma
in situ). Rekomendasi ini bahkan akan lebih kuat jika pasien mempunyai suatu hysterectomy.

Studi-studi juga sedang berjalan untuk menentukan apakah tamoxifen atau raloxifene efektif
dalam pencegahan kanker payudara pada wanita-wanita dengan gen-gen BRCA1 atau BRCA2
yang diwariskan.

Aromatase inhibitors

Obat-obat lain, dikenal secara kolektif sebagai aromatase inhibitors, juga digunakan untuk
memblokir efek-efek dari estrogen. Aktivitas utama mereka adalah untuk merintangi
(memblokir) aksi dari suatu enzim khusus (aromatase) yang menciptakan estrogen dari hormon-
hormon lain yang biasanya bersirkulasi. Tamoxifen dan aromatase inhibitors, oleh karenanya,
bekerja secara berbeda dan mempunyai efek-efek sampingan yang berbeda. Studi-studi sedang
dalam pengerjaan untuk membandingkan penggunaan mereka sebagai obat-obat pencegah
kanker payudara bersama dan dalam urutan.

Tindakan-tindakan operasi untuk mencegah kanker payudara

Preventive atau prophylactic mastectomy adalah pengangkatan dari satu atau dua-duanya
payudara secara operasi pada wanita-wanita yang mempunyai risiko moderat sampai tinggi
mengembangkan kanker payudara. Studi-studi telah menunjukan bahwa teknik ini mengurangi
suatu kemungkinan wanita mengembangkan kanker payudara sampai 90%. Karena sejumlah
kecil dari jaringan payudara dapat tertinggal di dinding dada, di ketiak, atau bahkan didalam
perut setelah suatu mastectomy, adalah tidak mungkin untuk mencegah dengan sepenuhnya
pengembangan kanker payudara dengan prophylactic mastectomy. Wanita-wanita seringkali
memilih mendapatkan rekonstruksi dari payudara-payudara secara operasi pada saat operasi
pengangkatan payudara.
Adalah sangat penting untuk seorang wanita yang mempertimbangkan preventive mastectomy
mempunyai suatu diskusi yang jujur dengan dokternya yang menyangkut risiko kankernya,
perawatan-perawatan yang tersedia lainnya, dan komplikasi-komplikasi dan implikasi-implikasi
yang berpotensi dari operasi sebelum membuat suatu keputusan.
Kanker Payudara

Tindakan-Tindakan Pencegahan Kanker Payudara Lainnya


Radikal-Radikal Bebas

Radikal-radikal bebas adalah kimia-kimia yang bermuatan listrik yang dapat menyerang dan dan
merusak protein-protein dan DNA, dengan demikian merubah informasi genetik. Jika cukup
kerusakan terjadi pada segmen-segmen DNA dari suatu sel yang mengontrol pertumbuhan dan
pembelahan sel, kanker dapat berkembang dari sel tunggal itu.

Radikal-radikal bebas dapat terbentuk oleh aktivitas metabolisme yang normal didalam tubuh.
Sel-sel didalam tubuh secara kimia mengubah nutrisi-nutrisi (gula-gula, lemak-lemak, dan
protein-protein) menjadi unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai energi oleh otot-otot, otak,
dan organ-organ lainnya. Perubahan-perubahan seperti ini melibatkan banyak reaksi-reaksi kimia
dan beragam perpindahan-perpindahan energi diantara kimia-kimia. Selama proses metabolisme
ini, radikal-radikal bebas dapat terbentuk.

Radikal-radikal bebas juga terjadi ketika sel-sel diekspos pada radiasi. Tubuh diekspos secara
reguler pada tingkat-tingkat radiasi yang rendah didalam atmosfir. Tubuh juga menerima radiasi
selama mammography dan tes-tes x-ray lainnya. Secara teori, tingkat-tingkat radiasi rendah ini
dapat menjurus pada pembentukan radikal-radikal bebas. (Jumlah radiasi di atmosfir dan pada
tes-tes X-Ray yang dilaksanakan secara hati-hati adalah umumnya dipertimbangkan aman).

Untungnya, suatu tubuh yang sehat dilengkapi dengan baik untuk menghancurkan radikal-radikal
bebas dan mencegah sel-sel dengan DNA yang rusak menjadi bersifat kanker. Tubuh mampu
dengan cepat mengenali dan menghancurkan radikal-radikal bebas. Contohnya, tubuh
mempunyai suatu enzim yang disebut superoxide dismutase yang secara teratur membersihkan
radikal-radikal bebas dan mencegah mereka merusak sel-sel dan protein-protein. Tubuh dapat
memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi atau radikal-radikal bebas. Tubuh
juga mampu dengan cepat menghancurkan sel-sel yang mempunyai kerusakan DNA yang tidak
dapat direparasi untuk mencegah mereka menjadi bersifat kanker. Sistim imun juga mencari sel-
sel dengan kerusakan DNA dan menghancurkan mereka.

Bagaimanapun, suatu beban yang berlebihan dari radikal-radikal bebas dapat menyebabkan
kerusakan pada sistim yang menghancurkan radikal-radikal bebas dan kerusakan pada sistim-
sistim perbaikan DNA. Kerusakan ini atau suatu sistim imun yang melemah dapat menyumbang
pada perkembangan kanker.

Antioksidan-Antioksidan

Antioksidan-antioksidan adalah kimia-kimia yang mencegah suatu tipe dari reaksi kimia yang
disebut oksidasi. Oksidasi adalah suatu sumber utama dari pembentukan radikal bebas.
Antioksidan-antioksidan juga membersihkan radikal-radikal bebas yang terbentuk. Superoxide
dismutase adalah suatu contoh dari suatu enzim yang bekerja seperti suatu antioksidan.
Antioksidan-antioksidan yang terjadi secara alamiah lainnya termasuk beta carotene, vitamin E,
dan vitamin C. Buah-buahan dan sayur-sayuran adalah aman dan sumber-sumber yang kaya
antioksidan-antioksidan. Suatu unsur yang kontroversi adalah caffeine. Pada beberapa studi-studi
labor, caffeine bekerja seperti suatu aktioksidan yang membersihkan radikal-radikal bebas. Pada
saat ini, tidak ada bukti bahwa caffeine atau kopi mempengaruhi risiko kanker payudara. Juga,
beberapa unsur-unsur yang mengandung caffeine, seperti teh, telah kelihatannya menunjukan
mengurangi risiko-risiko kanker.

Hubungan antara daging-daging, lemak-lemak, dan kanker payudara

Studi-studi epidemiologi yang awal menyarankan bahwa diet-diet tinggi lemak mungkin
dihubungkan dengan peningkatan risiko-risiko kanker payudara. Namun hubungan ini belum
dikonfirmasikan, dan adalah jelas bahwa beberapa lemak-lemak mungkin melindungi dari pada
berbahaya. Bagaimanapun ada beberapa pertimbangan-pertimbangan secara teori tentang
memakan daging-daging dan lemak-lemak yang dimasak terlalu lama.

Dari orang ke orang, ada banyak variasi-variasi normal pada sistim-sistim metabolisme individu
(rangkaian dari enzim-enzim dan protein-protein). Beberapa dari variasi-variasi ini menjurus
pada risiko-risiko yang berbeda dari ekspose-ekspose yang berpotensi menyebabkan kanker.
Contoh-contoh dari sistim-sistim dengan potensi untuk variasi individu dalam managemen dari
racun-racun yang berpotensi ini adalah:

NAT-2 adalah suatu enzim didalam tubuh yang telah dipelajari dengan baik yang
merubah unsur-unsur dari daging-daging yang terlalu lama dimasak (overcooked meats)
menjadi unsur-unsur yang aktif yang dapat merusak DNA. Ada dua bentuk dari enzim
NAT-2, yang bekerja cepat atau bekerja lambat. Ketika seorang individu dengan enzim
Nat-2 yang bekerja cepat mengkonsumsi overcooked meat, unsur-unsur yang merusak
DNA mengumpul secara cepat.

 Enzim lainnya didalam tubuh adalah lipoxygenase. Lemak-lemak didalam makanan


dirubah menjadi asam-asam lemak, asam linoleic, dan asam arachidonic. Lipoxygenase
lebih jauh merubah asam-asam linoleic dan arachidonic menjadi kimia-kimia yang adalah
stimulator-stimulator yang berpotesi dari pertumbuhan sel. Kimia-kimia ini bukan saja
hanya meningkatkan risiko mengembangkan kanker-kanker, mereka juga memajukan
pertumbuhan dari kanker-kanker dan mendorong sel-sel kanker untuk menyebar
(metastasize).
 Meskipun kita tidak dapat merubah Nat-2 individu kita atau aktivitas-aktivitas enzim
lipoxygenase, kita dapat mengurangi konsumsi dari lemak-lemak dan daging-daging yang
dimasak terlalu lama.
 Kelihatannya juga ada tipe-tipe yang tertentu dari lemak-lemak seperti asam-asam lemak
omega-3 yang melindungi terhadap pembentukan dan aktivitas dari produk-produk lemak
yang berbahaya. Ini ditemuka pada konsentrasi yang lebih tinggi didalam banyak ikan-
ikan. Ini adalah studi-studi epidemiologi dan labor yang kedua-duanya menunjukan
manfaat-manfaat ini.
Diet untuk mengurangi risiko kanker payudara

Secara teori, ada tindakan-tindakan diet yang dapat menurunkan pembentukan (formation)
radikal bebas dan mengurangi risiko mengembangkan kanker payudara dan tipe-tipe lainnya.
Tindakan-tindakan ini adalah:

 diet-diet yang kaya dengan sayur-sayuran dan buah-buahan,


 diet-diet yang rendah lemak-lemak, dan merah dan daging-daging yang terlalu lama
masaknya,
 masukan yang memadai dari antioksidan-antioksidan seperti vitamin-vitamin E dan C,
 latihan secara reguler dan penurunan berat badan, dan
 menghindari rokok-rokok.

Bukti bahwa tindakan-tindakan ini mengurangi kemungkinan-kemungkinan mengemcbangkan


kanker payudara adalah sebagian besar berdasarkan pada data epidemiologi. Bukti epidemiolodi
berasal dari perbandingan dua populasi besar dengan karakteristik-karakteristik yang serupa yang
mempunyai diet-diet atau tingkat-tingkat latihan yang berbeda. Bukti epidemiologi hanya dapat
sebagai sugestif, bukan meyakinkan. Faktanya, bukti kongkrit bahwa diet dan latihan benar-
benar mengurangi risiko mengembangkan kanker payudara akan sulit dicapai.

Ketika data ilmiah yang kokoh berkurang dan kelihatannya tidak akan tersedia untuk masa depan
yang dapat diduga, dokter harus mempertimbangkan risiko-risiko dari rekomendasi-
rekomendasinya dibanding manfaat-manfaat berpotensinya. Pertimbangan-pertimbangan risiko
dan manfaat jangka panjang adalah terutama penting dalam menasehati wanita-wanita muda dan
sehat tentang pencegahan suatu penyakit yang mereka mungkin atau tidak mungkin
mengembangkannya.

Pada kasus dari diet-diet rendah lenak dan daging-daging yang terlalu lama masaknya, diet-diet
yang tinggi pada sayur-sayuran dan buah-buahan, menghindari merokok, dan latihan secara
teratur, ada cukup manfaat yang diketahui dan sedikit sekali risiko yang diketahui, yang mana
membuat mudah untuk dokter-dokter untuk merekomendasikan mereka pada pasien-pasiennya.

Dokter-dokter juga senang dengan merekomendasikan sebuah multivitamin setiap hari.


Bagaimanapun, tidak ada bukti klinis bahwa masukan dosis yang besar dari vitamin-vitamin
adalah bermanfaat. Dosis-dosis besar dari vitamin-vitamin tertentu dapat mempunyai efek-efek
sampingan yang kurang baik.

Latihan

Ada data secara epidemiologi yang menunjukan bahwa wanita-wanita yang melakukan
latihan/olahraga secara reguler mempunyai suatu kejadian kanker payudara yang lebih rendah
dari wanita-wanita yang tidak melakukan latihan/olahraga. Sebab untuk manfaat itu tidak
diketahui, namun itu mungkin dihubungkan dengan fakta bahwa individu-individu yang gemuk
mempunyai tingkat-tingkat estrogen yang lebih tinggi didalam tubuh dari pada orang-orang yang
tidak gemuk. Tingkat-tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker
payudara pada wanita-wanita gemuk.
Kesimpulan
Ada dua aspek yang penting dari pencegahan kanker payudara: deteksi awal dan pengurangan
risiko. Screening dapat mengidentifikasi kanker-kanker-kanker awal yang tidak invasif
(menyerang) dan mengizinkan perawatan sebelum mereka menjadi invasif atau mengidentifikasi
kanker-kanker pada suatu stadium awal yang dapat dirawat. Namun screening tidak dapat
dengan sendirinya mencegah kanker. Pencegahan kanker payudara harus benar-benar dimengerti
sebagai pengurangan risiko. Pada pasien-pasien berisiko sangat tinggi, seperti mereka yang
mempunyai mutasi-mutasi BRCA, pengurangan risiko dapat melibatkan pengangkatan payudara-
payudara dan ovari-ovari secara operasi prophylactic (prophylactic surgical removal). Untuk
pasien rata-rata, modifikasi-modifikasi gaya hidup (diet, latihan, penurunan berat badan, dan
lain-lain) mungkin dapat dengan mudah direkomendasikan dan mempunyai banyak manfaat-
manfaat lain. Untuk pasien-pasien yang mempunyai suatu peningkatan risiko berdasarkan pada
faktor-faktor lain, penggunaan dari unsur-unsur pemblokir hormon, sebagai tambahan pada
rekomendasi-rekomendasi yang biasa dari gaya hidup, dapat juga dipertimbangkan.

You might also like