You are on page 1of 4

Pompa&Kompressor

BAB 5 BEJANA UDARA PADA POMPA TORAK

5.1 Pengaruh Bejana Udara

Bejana udara adalah suatu ruangan yang tertutup dan terbuat dari besi

tuang, mempunyai lubang pada bagian dasarnya agar air dapat masuk atau keluar

dari ruang bejana udara. Bejana udara di dalamnya berisi udara. Umumnya pada

pompa torak dipasang dua buah bejana udara masing-masing pada pipa hisap dan

pada pipa hantar, dan diletakkan sedekat mungkin dengan silinder pompa.

Gambar 5.1 Bejana Udara pada sistem Pompa Torak

Kegunaan bejana udara pada pompa torak adalah untuk memperoleh suatu

aliran yang teratur pada bagian keluar (discharge) pompa. Bila kita perhatikan

gambar 5.1 diatas, akan terlihat bahwa pada saat awal langkah tekan, torak

bergerak dengan suatu percepatan. Ini berarti bahwa air akan didorong kedalam

pipa hantar (delivery pipe) dengan kecepatan yang melebihi kecepatan rata-rata.

Dalam keadaan ini kelebihan aliran air akan mengalir ke dalam bejana udara, dan

akan memampatkan udara yang berada di dalam bejana udara tersebut.

19
Pompa&Kompressor

Selama pertengahan langkah tekan sampai pada akhir langkah tekan, torak

akan mengalami suatu perlambatan yang akan mengakibatkan air mengalir ke

dalam pipa hantar dengan kecepatan dibawah kecepatan rata-rata. Air yang berada

didalam bejana udara akan segera keluar dan mengalir ke dalam pipa hantar,

sehingga akan mengurangi kekurangan aliran air dalam pipa hantar. Dengan

demikian kapasitas discharge di dalam pipa hantar lebih kurang menjadi uniform

(teratur), demikian juga yang terjadi pada pipa hisap. Dalam prakteknya,

kecepatan air dalam pipa hisap maupun dalam pipa hantar dapat dianggap

uniform.

5.2 Kecepatan Maksimum Poros Engkol dengan Bejana Udara

Menurut penjelasan sebelumnya, bahwa kecepatan air di dalam pipa hisap

sampai di bejana udara (untuk pipa sepanjang ls) adalah uniform. Percepatan dan

perlambatan terhadap kecepatan air, akan terjadi didalam pipa hisap setelah bejana

udara (untuk pipa sepanjang ls’). Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 5.2 Karakteristik aliran air dalam pipa

20
Pompa&Kompressor

Demikian juga akan terjadi percepatan dan perlambatan terhadap

kecepatan air didalam pipa hantar sampai di bejana udara (untuk panjang pipa ld’)

. Kecepatan air didalam pipa hantar setelah bejana udara (untuk panjang pipa ld)

adalah konstan.

Untuk menghitung kecepatan maksimum poros engkol, harus membatasi

separation head sebagai berikut :

Hsep = H – (Hs + Ha untuk ls’ + Hf untuk ls).

Kecepatan konstan air di dalam pipa hisap dan di dalam pipa hantar, dapat

diperoleh dengan jalan membagi kapasitas pompa dengan luas penampang pipa.

Jika ditentukan parameter-parameter sebagai berikut :

L = panjang langkah

A = luas penampang torak

N = kecepatan pompa (rpm)

ω = kecepatan putar poros engkol

a = luas penampang pipa

r = jari-jari engkol

v = kecepatan air dalam pipa

a. Untuk pompa gerak tunggal (single acting pump) :

𝐿𝐴𝑁
𝑄=
60

Q LAN A LN
Kecepatan air : v= = = .
a a . 60 a 60

21
Pompa&Kompressor

Sedangkan : L = 2r

2πN
ω=
60

A ω.r
Maka : v= . …………………(5.1)
a π

b) Untuk pompa gerak ganda (double acting pump) :

2𝐿 𝐴 𝑁
𝑄=
60

Q
Kecepatan air: v =
a

2L A N
=
a . 60

2A LN
= .
a 60

Sedangkan : L = 2r

2πN
ω=
60

2A ω.r
Maka : v= . ……………………….(5.2)
a π

22

You might also like