You are on page 1of 7

KALA III

II. INTERPRETASI DATA DASAR

DATA DASAR

S : Ibu mengatakan bayinya sudah lahir I jam yang lalu

Ibu mengatakan plasenta belum lahir

Ibu mengatakan merasa cemas

O : k/u : lemah

TTV : TD :100/70 mmhg S : 37˚c

N : 78x/i Rr : 23x/i

Bayi Baru Lahir Normal Pukul 14.00 Wib

Adanya semburan darah

Uterus tidak berkontraksi dengan baik

Saat dilakukan PTT plasenta tidak lahir

Diagnosa : ibu parturient kala III dengan retensio plasenta

Masalah : ibu merasa cemas

Kebutuhan : Melakukan management aktif kala III

Melakukan Manual Plasenta

III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

- Perdarahan

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA

- Berkolaborasi denga dokter SPOG


V. RENCANA TINDAKAN

- Informed consent

- Beritahu ibu tentang keadaan ibu dan bayi

- Atasi masalah ibu

- melakukan management aktif kala III

- melakukan persiapan & melakukan manual plasenta

VII. IMPLEMENTASI

- Memberitahu dan meminta persetujuan pada ibu atas tindakan yang akan dilakukan.

- Memberitahu ibu tentang keadaan ibu yaitu :


k/u : Lemah
TVV : TD : 100/70 mmhg N : 78x/i
S : 37˚c Rr : 16x/i

Bayi Lahir Normal


JK : P BB : 3000 gr

- Mengatasi masalah ibu yaitu dengan membantu ibu memberikan teh hangat yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan memulihkan tenaga ibu.

- Melakukan management aktif kala III , yaitu


a. Menyuntikan oksitosin 10 unit secara IM pada 1/3 paha kanan atas bagian luar,
lakukan aspirasi terlebih dahulu.
b. Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem 3cm dari umbilicus bayi, untuk
klem kedua klem 2cm dari jarak klem pertama.
c. Pegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, lalu potong tali
pusat diantara 2 klem, setelah itu mengikat tali pusat bayi dari umbilicus dengan
simpul mati.
d. Setelah itu, letakkan bayi tengkurap di atas dada ibu dengan sentuhan skin to
skin dan biarkan bayi mencari putting susu, jaga kehangatan bayi dengan cara
selimuti ibu dan bayi, beri topi pada bayi.
e. Memindahkan klem pada tali pusat yang mengarah ke vulva ibu, 5-10 cm ke arah
vulva.
f. Lakukan peregangan tali pusat terkendali.
Satu tangan di letakkan pada corpus uteri tepat di atas sympisis pubis, selama
kontraksi tangan mendorong corpus uteri dengan gerakan dorso kranial, tangan
kanan memegang tali pusat selama kontraksi lakukan peregangan tali pusat
terkendali.
g. Setelah dilakukan PTT plasenta tidak terlepas,
h. Amati tanda-tanda retensio plasenta
o adanyaPerdarahan
o uterus tidak berkontraksi
o uterus teraba lembek
i. Setelah 15 menit bayi baru lahir plasenta belum lepas
j. Melakukan management aktif kala III kembali
k. Memberikan oksitosin kedua 10 IU IM
l. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
m. Selanjutnya melakukan manegement aktif kala III kembali selama 15 menit atau
lebih
n. Setelah 15 menit plasenta belum juga lahir
o. Melakukan peregangan tali pusat terkendali untuk terakhir kalinya.
p. Plasenta tetap tidak lahir
Melakukan Manual Plasenta
- Pasang infus set dengan cairan infus NaCL 0.95% atau RL dengan tetesan cepat,
- menyiapkan peralatan untuk melakukan manual plasenta
- atur posisi ibu dengan posisi litotomi
- memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
- menyuntikkan diazepam 10 mg IM
- mencuci tangan sampai kebagian siku dengan sabun, bilas dengan air bersih yang
mengalir dan keringkan menggunakan handuk bersih, gunakan sarung tangan
panajang steril/DTT.
- memasukkan tangan kanan dengan hati- hati, jaga agar jari-jari tetap merapat dan
melengkung, mengikuti tali pusat sampai mencapai plasenta.
( pegang tali pusat dengan tangan kiri untuk membantu)
- ketika tangan kanan sudah mencapai plasenta, letakkan tangan kiri diatas fundus agar
uterus tidak naik. Dengan tangan kanan yang berada didalam uterus carilah tepi
plasenta terlepas, telapak tangan kanan menghadap keatas lalu lakukan gerakan
mengkikis kesamping untuk melepaskan plasenta dari dinding uterus.
- Bila plasenta sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan plasenta dengan hati-hati dan
berlahan.
- Melakukan masase uterus.
- Memeriksa plasenta dan selaput plasenta
- Memeriksa laserasi
- Bersihkan ibu agar ibu merasa nyaman
- Buat pendokumentasian
VII. EVALUASI

Plasenta lahir lengkap dengan manual plasenta pukul 15.00wib

Berat Plasenta 500 gr

Kotoledon 16-20

Tebal 2-5 cm

Diameter 15-20 cm

k/u : baik

TTV : TD : 100/70 mmhg N : 78x/i

S : 37˚c Rr :23x/i

Kontraksi uterus baik

Tidak ada laserasi

TFU 3 jari bawah pusat

Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas


KALA IV

II. INTERPRETASI DATA DASAR

DATA DASAR

S : Ibu mengatakan perutnya mules

Ibu mengatakan ia merasa lelah

O : k/u : Lemah

TTV : TD : 100/70 mmhg N : 78x/I

S : 37˚c Rr : 23x/i

Plasenta lahir lengkap dengan manual plasenta pukul 15.00wib

Berat 500 gr

Kotoledon 16-20

Tebal 2-5 cm

Diameter 15-20 cm

Kontraksi uterus baik

Tidak ada laserasi

TFU 3 jari bawah pusat

DIAGNOSA : Parturien Kala IV

Masalah : ibu merasa lelah

Kebutuhan :pantau kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam

Ajarkan ibu dan keluargaa cara melakukan masase fundus dan memeriksa
fundus

Lakukan pemeriksaan suhu

Beri ibu cairan dan nutrisi

Anjurkan ibu untuk istirahat


III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN

- Informed consent
- Beritahu tentang keadaan ibu dan bayi
- Pantau kontraksi uterus dan perdarahan pevaginam
- Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase fundus uteru dan memeriksa uterus
- Lakukan pemeriksaan TD, N, dan kandung kemih
- Lakukan pemeriksaan Suhu
- Beri ibu cairan dan nutrisi
- Anjurkan ibu untuk istirahat

VI. IMPLEMENTASI

- Memberitahu dan meminta persetujuan kepadda ibu atas tindakan yang akan dilakukan
- Memberitahu ibu tentang keadaan ibu dan bayi, yaitu
TTV : TD : 100/70 mmhg
S : 37˚c
N : 78x/i
Rr : 23x/i
- Memantau kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam
pertama, dan 30 menit pada jam ke 2 pasca persalinan.
- Mengajarkan ibu dan keluarga cara memasase fundus yaitu dengan melakukan gerakan
melingkar searah, sampai uteruss berkontraksi dengan baik, yaitu seperti batok kelapa.
- Melakukan pemeriksaan TD, N dan kandung kemih setiap 15 menit pada 1 jam pertama
dan Suhu pada 1 jam kedua.
- Melakukan pemeriksaan suhu setiap 1 jam sekali pada 2 jam pertama
- Memberikan ibu nutrisi dan cairan, yaitu memberikan makanann dan minuman yang
berguna untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan untuk memulihkan tenaga ibu.
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk memulihkan tenaga ibu yang hilang
pada saat persalinan.
VII. EVALUASI

- Ibu dan bayi dalam keadaan baik


- Ibu telah makan dan minum
- Ibu sedang istirahat

You might also like