You are on page 1of 14

MAKALAH KONSEP TIMBULNYA MASALAH GIZI

“SEGITIGA EPIDEMOLOGI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penilaian Status Gizi

Oleh:
Tingkat II Regular A
Nuriyatul Puspita P27835117001
Dwinda Aprilia M P27835117006
Adinda Yustisia Permata P27835117010
Bedha Ewahs A P M W P27835117014
Silvi Nur Aini P27835117018
Yulia Tyas Rachmawati P27835117022

Dosen Pengajar:
Eny Sayuningsih, SKM, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Konsep Timbulnya Masah Gizi “Segitiga Epidemologi”
ini dengan baik dan tidak ada halangan suatu apapun. Makalah ini kami susun
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Penilaian Status Gizi. Makalah ini
membahas tentang konsep timbulnya masalah gizi berdasarkan segitiga
epidemologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu, kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Dengan demikian, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat belum
sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam
pembuatan makalah ini dan tidak lupa kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat
dan berguna bagi semua orang.

Surabaya, 04 September 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyebab timbulnya masalah gizi adalah banyak faktor (multifaktor) yang
pennanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja, melainkan harus melibatkan berbagai sektor terkait.
Masalah gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya masih
didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi,
masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang
Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama dikota besar. Selain itu,
diduga ada masalah gizi mikro lainnya seperti defisiensi zink.
Pada dasarnya Indonesia mengalami permasalahan gzizi ganda yakni
kurang gizi dan kelebihan gizi. Permasalahan gizi di Indonesia ini juga
merupakan salah satu masalah gizi yang sangat kompleks, karena
permasalahan ini juga menunjukkan tingkta ketahanan dan keamanan pangan
di negara tersebut,
Penyakit tersebut timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik
dari sumber penyakit (agent), pejamu (host) dan lingkungan (environment).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar timbulnya penyakit?
2. Apa yang dimaksud dengan segitiga epidemologi?
3. Bagaimana permasalahan gizi terkait host, agent dan environment?
4. Berikan contoh dan jelaskan penyakit yang berkaitan dengan segitiga
epidemologi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit
2. Untuk mengetahui pengertian segitiga epidemologi
3. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan gizi terkait dengan host, agent
dan environment
4. Untuk mengetahui contoh penyakit yang berkaitan dengan segitiga
epidemologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian konsep dasar timbulnya penyakit

Dalam konsep dasar timbulnya penyakit, para ahli berusaha


menggabarkan berbagai model. Dewasa ini dikenal tiga model, yaitu: (1)
Segi tiga Epidemiologi (the epidemiologic triangle); (2) Jaring-jaring
sebab-akibat (the web of causation); dan (3) roda (the wheel)

2.2 Pengertian Segitiga Epidemiologi?

Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki


oleh seorang epideniolog. Ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak
disiplin ilmu epidemiologi mulai digunakan di dunia. Dalam bidang
epidemiologi terdapat sedikitnya 3 segitiga epidemiologi yang saling
terkait satu sama lain yaitu, 1. Agent-Host-Environment (AHE), 2. Person-
Place-Time (PPT), 3. Frekuensi- Distribusi- Determinan (FDD)

 HOST, AGENT, ENVIRONMENT

Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam
menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah
satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam
memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat
tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.

 Agent

Disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang


dikarenakan oleh mikro organisme, unsur nutrisi karena bahan
makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur
kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun
dari dalam tubuh sendiri, unsur fisika yang disebabkan oleh panas,
benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan
heriditer atau keturunan.

 Host
Host atau penjamu ialaha keadaan manusia yangsedemikan rupa
sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit.
Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik.

 Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang
terjadinya penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar
atau bisas disebut dengan faktor ekstrinsik.

2.3 Permasalah gizi terkait dengan agent, host, environment

 Faktor Host (tuan rumah/pejamu)

Host adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbul dan menyebarnya penyakit. faktor resiko
penyebab sakit pada manusia bisa beragam entah itu umur, jenis
kelamin, ras, genetik, pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat
istiadat, gaya hidup, psikis dan yang lainnya. Tetapi manusia juga
mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman
penyakit, diantaranya berupa:

 Resistensi : kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu


infeksi.

 Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon


imunologis, dapat secara alamiah maupun diperoleh sehingga
kebal tetrhadap suatu penyakit.

 Infektiousness : potensi host yang terinfeksi untuk menularkan


kuman yang berada dalam tubuh manusia yang dapat berpindah
kepada manusia dan sekitarnya.

 Faktor Agent (pembawa penyakit)


Agent penyakit adalah suatu substansi atau elemen-elemen tertentu
yang keberadaannya bisa menimbulkan atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit. Substansi atau elemen yang dimaksud
banyak macamnya yang secara sederhana dibagi dalam 2 bagian yaitu:

 Agent primer

 Biologis : Virus, bakteri, fungi, ricketsia, protozoa, mikroba.

 Butrient : Protein, lemak, karbohidrat.

 Kimiawi : Dapat bersifat endogenous seperti asidosis,


hiperglikemia, uremia dan eksogenous seperti zat kimia,
allergen, gas, debu, dan lain-lain.

 Fisika : Panas, dingin, kelembaban, radiasi, tekanan

 Mekanis : Gesekan, benturan, pukulan, dan lain-lain.

 Psikis : Faktor kehidupan social yang bersifat non kausal


dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun
gangguan kejiwaan.

 Agent sekunder

Merupakan unsur pembantu / penambah dalam proses terjadinya


penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya
penyakit. Dengan demikian, studi epidemiologi penyakit tidak bisa
hanya berpusat pada penyebab primer saja tapi harus dilihat apakah
agent sekunder berpengaruh atau tidak terhadap terjadinya
penyakit. Yang dipelajari dari agent sekunder ini diantara sebagai
berikut:

 Infektivitas : Kesanggupan agent untuk beradaptasi


sendiri terhadap lingkungan host untuk mampu tinggal, hidup
dan berkembang biak dalam jaringan host
 Patogenesitas : Kesanggupan agent untuk menimbulkan
reaksi patologis (penyakit) pada host setelah infeksi

 Virulensi : kesanggupan agent untuk menghasilkan


reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian

 Toksisitas : kesanggupan agent untuk memproduksi


toksin yang merusak jaringan Host

 Invasivitas : kesanggupan agent untuk penetrasi dan


menyebar kedalam jaringan Host

 Antigenisitas : kesanggupan agent merangsang reaksi


imunologis Host (membentuk antibodi)

Faktor sumber penyakit dapat dibagi menjadi delapan unsur, yaitu


unsur gizi, kimia dari luar, kimia dari dalam, factor faali/fisiologis,
genetik, psikis, tenaga dan kekuatan fisik dan biologi atau parasit.

1) Gizi
Unsur gizi sering diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan beberapa
toksin yang dihasilkan oleh beberapa makanan, disamping akibat
kelebihan zat gizi.

2) Kimia dari Luar


Penyakit dapat muncul karena zat kimia dari luar seperti obat-
obatan, bahan kimia yang terdapat dalam makanan, penambahan
zat aditif dalam makanan yang berlebihan.
3) Kimia dari Dalam
Agens yang berasal dari kimia dari dalam yang dihubungkan
dengan metabolisme dalam tubuh seperti sistem hormonal (hormon
tiroksin), kelebihan lemak, dan sebagainya.
4) Faktor Faali
Faktor faali dalam kondisi tertentu, seperti pada saat kehamilan,
eklampsia pada waktu melahirkan dengan tanda-tanda bengkak
atau kejang.
5) Genetis
Beberapa penyakit yang disebabkan karena faktor genetis seperti
diabetes mellitus (kencing manis), kepala besar terdapat pada orang
mongoloid, butawarna, hemofili, dan albino.
6) Faktor Psikis
Faktor psikis yang dapat menimbulkan penyakit adalah tekanan
darah tinggi dan tukak lambung yang disebabkan oleh perasaan
tegang (stress)
7) Tenaga dan Kekuatan Fisik
Sinar matahari, sinar radioaktif, dan lain-lain merupakan faktor
tenaga dan kekuatan fisik yang dapat menimbulkan penyakit.
8) Faktor Biologis dan Parasit
Faktor biologis dan parasit (metazoa, bakteri, jamur) dapat
menyebabkan penyakit defisiensi gizi atau infeksi.

3. Faktor Lingkungan (Environment)

Secara umum faktor lingkungan ini dibagi tiga:

 Lingkungan fisik : Bersifat abiotik seperti air, udara, tanah,


cuaca, makanan, panas, radiasi, dan lain-lain.

 Lingkungan biologis : Bersifat biotik seperti tumbuh-tumbuhan,


hewan, mikroorganisme yang dapat berfungsi sebagai agen
penyakit dan hospes perantara

 Lingkungan social : Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan,


kepercayaan, agama, sikap, standar dan gaya hidup, pekerjaan,
kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial politik. Timbulnya
penyakit berkaitan dengan gangguan interaksi antara ketiga faktor
ini.
2.4 Penyakit yang berkaitan dengan segitiga epidemiologi

 Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu
lama).

Berdasarkan gambar segitiga epidemiologi penyakit hipertensi


diatas, maka penyakit Hipertensi terjadi karena interaksi antara agen
penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan. Yaitu, Suatu keadaan
saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan
secara bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama
lain sehingga memudahkan agen penyakit untuk menyebabkan
hipertensi. Penjelasan keterkaitan antara 3 faktor tersebut sebagai
berikut:

A. Host (Penjamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada
penjamu :
a. Daya Tahan Tubuh
Penyakit Hipertensi dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anusia
itu senmdiri. Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh
kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat. Kesibukan yang padat juga
membuat orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya
dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga daya tahan
tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit
hipertensi.
b. Genetik/keturunan
Pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita
penyakit ini.

c. Umur
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis. Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah
mengalami menapouse ) berpeluang lebih besar.
Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar
dalam terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun
sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.
d. Jenis Kelamin
Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi
dibandingkan dengan perempuan. Wanita > Pria pada usia > 50 tahun.
Pria > wanita pada usia < 50 tahun.

e. Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman
kesehatan bagi orang tersebut seperti:
· Gaya hidup modern, kerja keras dalam situasi penuh tekanan, dan
stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta
membuat orang kurang berolagraga , dan berusaha mengatasi stresnya
dengan merokok, minum alkohol atau kopi, padahal semuanya
termasuk dalam daftar penyebab yang meningkatkan resiko hipertensi.
· Terbiasa untuk memakan makanan yang asin, sehingga sulit untuk
dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit
dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar
rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
· Pola makan yang salah, dan salah dalam memilih makanan. Makanan
yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah
tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana mengandung
natrium dalam jumlah yang berlebih.
f. Pekerjaan
Orang yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya
penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa
disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan
darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan
rekan mereka yang pekerjaannya lebih ringan. Stres yang terlalu besar
dapat memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

g. Ras/Suku
Ras/Suku : Di USA, orang kulit hitam > kulit putih. Di Indonesia
penyakit hipertensi terjadi secara bervariasi.

B. Agent (Penyebab Penyakit)


Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau
ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit. Untuk penyakit hipertensi yang menjadi
agen adalah :

a. Faktor Nutrisi
· Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak
lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam
kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak
masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam, serta
kebiasaan memakan makanan yang mengandung banyak garam
sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar.
· Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di
dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan
intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak
kepada timbulnya hipertensi.
· Minuman berkafein dan beralkohol. Minuman berkafein seperti kopi
dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi
· Konsumsi Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab
Hipertensi, karena mengandung penyedap yang berlebihan.
b. Faktor Kimia
Mengkonsumsi obat-obatan seperti kokain, Pil KB
Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Penyalahgunaan Alkohol,
Kayu manis (dalam jumlah sangat besar).

c. Faktor Biologi
Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun
peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan
dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin
(hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi
insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok
abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan
HDL rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan
hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan,
namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari
interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat
mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara
konsisten.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal,
penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80
mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.

d. Faktor Fisik
· Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat.
· Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan
· Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak
dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa
darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut. Karena itu
obesitas termasuk salah satu yang meningkatkan resiko hipertensi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam epidemiologi, penyakit dipandang sebagai keadaan yang
disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya oleh karena adanya mikroorganisme
yang menganggu fungsi biologis tubuh, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor
lainnya seperti lingkungan fisik dan sosial. dengan memandang keberadaan
penyakit secara lengkap maka penanganan akan akan dapat dilakukan dengan
lebih komprehensif.
Terjadinya penyakit dapat digambarkan dengan segitiga epidemologi yang
saling berkaitan, yaitu Agent-Host-Environment. Dimana agent (penyebab
penyakit), host (pejamu), dan environment (lingkungan) harus seimbang. Jika
salah satu dari unsur tersebut tidak seimbang maka akan mempermusah terinfeksi
oleh suatu penyakit.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit
muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita
tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan
pemeriksaan secara berkala..
DAFTAR PUSTAKA

https://epidemiolog-wordpress
com.cdn.ampproject.org/v/s/epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/amp/?
usqp=mq331AQCCAE%3D&amp_js_v=0.1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fepidemiolog.wordpress.com%2F2008%2F12%2F01%2F32%2F (3/9/2018
12.00)

https://amrusada.wordpress.com/2013/10/25/konsep-dasar-epidemologi/ (3/9/2018
12.30)

http://www.alodokter.com/hipertensi (3/9/2018 13.00)

You might also like