Professional Documents
Culture Documents
“SEGITIGA EPIDEMOLOGI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penilaian Status Gizi
Oleh:
Tingkat II Regular A
Nuriyatul Puspita P27835117001
Dwinda Aprilia M P27835117006
Adinda Yustisia Permata P27835117010
Bedha Ewahs A P M W P27835117014
Silvi Nur Aini P27835117018
Yulia Tyas Rachmawati P27835117022
Dosen Pengajar:
Eny Sayuningsih, SKM, M.Kes
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Konsep Timbulnya Masah Gizi “Segitiga Epidemologi”
ini dengan baik dan tidak ada halangan suatu apapun. Makalah ini kami susun
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Penilaian Status Gizi. Makalah ini
membahas tentang konsep timbulnya masalah gizi berdasarkan segitiga
epidemologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu, kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Dengan demikian, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat belum
sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam
pembuatan makalah ini dan tidak lupa kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat
dan berguna bagi semua orang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit
2. Untuk mengetahui pengertian segitiga epidemologi
3. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan gizi terkait dengan host, agent
dan environment
4. Untuk mengetahui contoh penyakit yang berkaitan dengan segitiga
epidemologi
BAB II
PEMBAHASAN
Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam
menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah
satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam
memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat
tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.
Agent
Host
Host atau penjamu ialaha keadaan manusia yangsedemikan rupa
sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit.
Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik.
Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang
terjadinya penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar
atau bisas disebut dengan faktor ekstrinsik.
Host adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbul dan menyebarnya penyakit. faktor resiko
penyebab sakit pada manusia bisa beragam entah itu umur, jenis
kelamin, ras, genetik, pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat
istiadat, gaya hidup, psikis dan yang lainnya. Tetapi manusia juga
mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman
penyakit, diantaranya berupa:
Agent primer
Agent sekunder
1) Gizi
Unsur gizi sering diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan beberapa
toksin yang dihasilkan oleh beberapa makanan, disamping akibat
kelebihan zat gizi.
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu
lama).
A. Host (Penjamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada
penjamu :
a. Daya Tahan Tubuh
Penyakit Hipertensi dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anusia
itu senmdiri. Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh
kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat. Kesibukan yang padat juga
membuat orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya
dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga daya tahan
tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit
hipertensi.
b. Genetik/keturunan
Pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita
penyakit ini.
c. Umur
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis. Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah
mengalami menapouse ) berpeluang lebih besar.
Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar
dalam terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun
sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.
d. Jenis Kelamin
Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi
dibandingkan dengan perempuan. Wanita > Pria pada usia > 50 tahun.
Pria > wanita pada usia < 50 tahun.
e. Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman
kesehatan bagi orang tersebut seperti:
· Gaya hidup modern, kerja keras dalam situasi penuh tekanan, dan
stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta
membuat orang kurang berolagraga , dan berusaha mengatasi stresnya
dengan merokok, minum alkohol atau kopi, padahal semuanya
termasuk dalam daftar penyebab yang meningkatkan resiko hipertensi.
· Terbiasa untuk memakan makanan yang asin, sehingga sulit untuk
dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit
dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar
rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
· Pola makan yang salah, dan salah dalam memilih makanan. Makanan
yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah
tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana mengandung
natrium dalam jumlah yang berlebih.
f. Pekerjaan
Orang yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya
penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa
disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan
darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan
rekan mereka yang pekerjaannya lebih ringan. Stres yang terlalu besar
dapat memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
g. Ras/Suku
Ras/Suku : Di USA, orang kulit hitam > kulit putih. Di Indonesia
penyakit hipertensi terjadi secara bervariasi.
a. Faktor Nutrisi
· Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak
lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam
kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak
masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam, serta
kebiasaan memakan makanan yang mengandung banyak garam
sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar.
· Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di
dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan
intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak
kepada timbulnya hipertensi.
· Minuman berkafein dan beralkohol. Minuman berkafein seperti kopi
dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi
· Konsumsi Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab
Hipertensi, karena mengandung penyedap yang berlebihan.
b. Faktor Kimia
Mengkonsumsi obat-obatan seperti kokain, Pil KB
Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Penyalahgunaan Alkohol,
Kayu manis (dalam jumlah sangat besar).
c. Faktor Biologi
Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun
peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan
dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin
(hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi
insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok
abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan
HDL rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan
hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan,
namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari
interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat
mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara
konsisten.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal,
penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80
mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.
d. Faktor Fisik
· Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat.
· Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan
· Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak
dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa
darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut. Karena itu
obesitas termasuk salah satu yang meningkatkan resiko hipertensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam epidemiologi, penyakit dipandang sebagai keadaan yang
disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya oleh karena adanya mikroorganisme
yang menganggu fungsi biologis tubuh, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor
lainnya seperti lingkungan fisik dan sosial. dengan memandang keberadaan
penyakit secara lengkap maka penanganan akan akan dapat dilakukan dengan
lebih komprehensif.
Terjadinya penyakit dapat digambarkan dengan segitiga epidemologi yang
saling berkaitan, yaitu Agent-Host-Environment. Dimana agent (penyebab
penyakit), host (pejamu), dan environment (lingkungan) harus seimbang. Jika
salah satu dari unsur tersebut tidak seimbang maka akan mempermusah terinfeksi
oleh suatu penyakit.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit
muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita
tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan
pemeriksaan secara berkala..
DAFTAR PUSTAKA
https://epidemiolog-wordpress
com.cdn.ampproject.org/v/s/epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/amp/?
usqp=mq331AQCCAE%3D&_js_v=0.1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fepidemiolog.wordpress.com%2F2008%2F12%2F01%2F32%2F (3/9/2018
12.00)
https://amrusada.wordpress.com/2013/10/25/konsep-dasar-epidemologi/ (3/9/2018
12.30)