You are on page 1of 13

Laporan Praktikum Ke: 2 Hari/Tanggal : Senin/ 12 Februari 2018

Teknik Laboratorium Nutrisi


Dan Teknologi Pakan Tempat Praktikum : Laboratorium Terpadu
Asisten Praktikum : Risdiani Putri H/
D24140015

PENGENALAN SIMBOL BAHAN KIMIA DAN


PENANGANAN KESELAMATAN KERJA
DI LABORATORIUM

KHAMDAN HIDAYAT
D24150106
KELOMPOK 2/ G2

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat mereaksikan suatu larutan atau tempat


bekerja dengan bahan-bahan kimia dan benda mikrobiologi. Bekerja dalam
laboratorium perlu adanya keselamatan dalam bekerja karena berhubungan
dengan bahan-bahan berbahaya. Oleh karena itu dalam keselamatan kerja perlu
mengetahuin bahan-bahan berbahaya dengan mengetahui simbol-simbol yang
tertera pada bahan-bahan kimia di laboratorium. Laboratorium juga merupakan
tempat bekerja yang harus dapat memberikan kenyamanan, kesehatan dan
keamanan kepada semua orang pekerja. Mengetahui simbol-simbol yang berarti
bahan yang berbahaya perlu diketahui karena dapat meminimalkan kecelakaan
pada saat kerja di laboratorium. Simbol-simbol yang terdapat di laboratorium
yakni korosif, toxin, oksidatif dan mudah terbakar.
Bekerja pada laboratorium perlu mengetahui penanganan jika terjadi suatu
kecelakaan dalam bekerja di laboratorium. Karena kecelakan dalam bekerja di
laboratorium dapat sangat membahayakan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam bekerja di
laboratorium dapat dilakukan dengan memasang setiap prosedur pelaksanaan
didekat alat, melaksanakan prosedur dalam bekerja di laboratorium dan
mengetahui penanganan bahan kimia yang baik dan benar.
Kecelakaan dalam bekerja di laboratorium sering terjadi akibat kelalaian
manusia dan bahan-bahan kimia. Dalam mengurangi resiko tersebut perlu
mengetahui sifat, jenis dan cara menanggulangi dari bahan-bahan kimia tersebut
(Muhtaridi 2011). Setelah mengetahui sifat dan jenis-jenis bahan kimia dapat
dipisahkan dalam penyimpanannya. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan sifat
dan jenis bahan-bahan kimia tersebut sehingga resiko dari bahan-bahan tersebut
diminimalkan agar tidak terjadi kecelakaan pada suatu laboratorium.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengetaahui sifat-sifat bahan kimia dan cara


bekerja dengan bahan-bahan kimia yang digunakan, serta memahami arti simbol-
simbol yang ada pada bahan kimia.

MATERI DAN METODE

Materi

Materi yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan


bahan-bahan kimia yang ada pada laboratorium terpadu serta menggunakan poster
panduan penyimpanan baha-bahan.
Metode

Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini yaitu bahan-bahan kimia


diamati yaitu simbol-simbol, rumus kimia dan bahan-bahan digolongkan dalam
kelompok organik maupun anorganik. Setelah diamati dicatat dalam buku.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Laboratorium merupakan tempat dimana semua orang bekerja dengan alat-


alat kimia dan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu perlu
mengetahui jenis dan sifat bahan-bahan kimia di laboratorium agar meminimalkan
kecelakaan yang terjadi. Bahan-bahan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu bahan
organik dan anorganik. Tabel 1 berikut ini menunjukkan bahan-bahan kimia
organik.

Tabel 1 bahan kimia organik


No Nama Rumus Simbol Keterangan
Bahan Kimia

1. Kristalviolet C25H30CIN3 Harmful dapat menyebabkan


iritasi dan gatal-gatal pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan bahan.

2. Methylene C16H18CIN3 Harmful dapat menyebabkan


blue S iritasi dan gatal-gatal pada
C.I.52015 kulit. Hindari kontak
langsung dengan bahan.

3. Trichloroac Cl3COOH Korosif menyebabkan iritasi


etic acid pada kulit. Jauhkan dari
kontak langsung dengan
tangan.

Merusak lingkungan

4. Ethnol C2H5OH Highly flammable yaitu


bahan-bahan tersebut sangat
mudah terbakar. Hindari
dengan sumber api atau
yang memacu kebakaran
5. Acetic Acid CH3COOH Korosif menyebabkan iritasi
glacial pada kulit. Jauhkan dari
kontak langsung dengan
tangan.

6. Aceton C6H6O Harmful dapat menyebabkan


iritasi dan gatal-gatal pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan bahan.

Flammable yaitu bahan-


bahan tersebut mudah
terbakar. Hindari dengan
sumber api atau yang
memacu kebakaran

7. Metanol CH3OH Highly flammable yaitu


bahan-bahan tersebut sangat
mudah terbakar. Hindari
dengan sumber api atau
yang memacu kebakaran

.8. Ethanol C2H5OH Highly flammable yaitu


96% ektra bahan-bahan tersebut sangat
pure mudah terbakar. Hindari
dengan sumber api atau
yang memacu kebakaran

9. Thricloroa CCl3COOH Korosif menyebabkan iritasi


cetic acid pada kulit. Jauhkan dari
kontak langsung dengan
tangan.

10. Diclorimeth CH2Cl Harmful dapat menyebabkan


an iritasi dan gatal-gatal pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan bahan.

11. Perchloric Oxiding dapat menyebabkan


acid kebakaran jika bahan kontak
langsung dengan bahan
organik dan persidu.
Hindarkan dari bahan yang
mudah terbakar
Korosif menyebabkan iritasi
pada kulit. Jauhkan dari
kontak langsung dengan
tangan.

12. Diethylether (C2H5)2O Extremely flammable yaitu


bahan-bahan tersebut mudah
terbakar. Hindari dengan
sumber api atau yang
memacu kebakaran

13. Formalin CH2O (Toxic) Bersifat racun


sampai menyebabkan
kematian, jika tertelan atau
terhirup. Hindari kontak
langsung

14. 2-Mercopto C2H6OS (Toxic) Bersifat racun


sampai menyebabkan
Ethanole kematian, jika tertelan atau
terhirup. Hindari kontak
langsung

(Dangerous for the


Environment) dapat
menyebakan kerusakan pada
alam jika terkena bahan
tersebut. Hindari kontak
dengan lingkungan

15. Phenol C6H5OH Bersifat racun sampai


menyebabkan kematian, jika
tertelan atau terhirup.
Hindari kontak langsung

16. Glycine H2NCH2CO Tidak berbahaya


-
OH

17. Starch Tidak berbahaya


(C6H10O5)n -
Soluble

Simbol-simbol yang terdapat dilaboratorium perlu diketahui agar


keselamatan bekerja di laboratorium tercapai. Simbol-simbol dan bahaya berbeda
pada masing-masing bahan seperti bahan organik dan organik. Tabel 2 berikut ini
menunjukkan simbol dan bahaya pada bahan kimia anorganik.

Tabel 2 bahan kimia anorganik


No Nama Rumus Simbol Keterangan
Bahan Kimia

1 Natrium NaCl - Tidak menyebabkan bahaya


Chloride

2 Microscopy - (Toxic) dapat menyebabkan


Trypan Blue keracunan sampai kematian.
Hindari koontak langsung.

3 Microscopy - (Irritant) dapat


Certistain menyebabkan iritasi dan
gatal-gatal pada kulit.
Hindari kontak langsung
dengan kulit

4 Potassium KI - Tidak menyebabkan bahaya


Iodide
Granular

5 Barium BaCl2 (Toxic) dapat menyebabkan


Chloride sakit serius atau kematian
jika tertelan atau terhirup.
Jangan ditelan dan dihirup
serta hindari kontak
langsung dengan kulit

6 Kalium KCN (Toxic) dapat menyebabkan


Oyanid sakit serius atau kematian
jika tertelan atau terhirup.

7 Sodium Na2O3S2.5H - Tidak menyebabkan bahaya


Thiosulfate 2O
Pentahydrat
e
8 Ammonium NH4NO3 (Oxidizing) dapat
Nitrate menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

9 Ammonium (NH4)Fe(S - Tidak menyebabkan bahaya


Iron (III) O4)2.12H2O
Sulfate
Dodecahydr
ate

10 Copper (II) CuSO4.5H2 (Iritant) dapat menyebabkan


Sulfate O iritasi dan peradangan.
Pentahydrat Hindari agar tidak terjadi
e kontak langsung dengan
tubuh

(Dangerous for the


Environment) dapat
menyebabkan kerusakan
lingkungan. Hindari kontak
dengan lingkungan

11 Iron (II) FeCl2.4H2O (Irritant) dapat


Chloride menyebabkan iritasi dan
Tetrahydrat gatal-gatal pada kulit.
e Hindari kontak langsung
dengan kulit

12 Ammonium (NH4)2C2O4 (Irritant) dapat


Oxalate .H2O menyebabkan iritasi, gatal-
Monohydrat gatal, dan luka bakar pada
e kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

13 Ammonium NH4H2PO4 - Tidak menyebabkan bahaya


Phosphate
Monobasic
Crystal
14 Sodium NaC12H25S (Irritant) dapat
Dodecyl O4 menyebabkan iritasi, gatal-
Sulfate gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

15 Copper CuSO4 - Tidak menyebabkan bahaya


Sulfate

16 Potassium KNO2 (Oxidizing) dapat


Nitrate menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

17 Sodium NaNO3 (Oxidizing) dapat


Nitrate menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

18 Calcium CaCl2.2H2O (Irritant) dapat


mehlori d- menyebabkan iritasi, gatal-
Dihydrate gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

19 Mangan (II) MnO4S.H2 (Irritant) dapat


Sulfate O menyebabkan iritasi, gatal-
Monohydrat gatal, dan luka bakar pada
e kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

(Dangerous for the


Environment) dapat
menyebabkan kerusakan
lingkungan. Hindari kontak
dengan lingkungan
20 Zink Sulfate O4SZn.7H2 (Irritant) dapat
Heptahydrat O menyebabkan iritasi, gatal-
e gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

21 Ammonium (NH4)2C2O4 (Irritant) dapat


Oxalate .H2O menyebabkan iritasi, gatal-
Monohydrat gatal, dan luka bakar pada
e kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

22 Nikel (II) NiCl2.6H2O (Toxic) dapat menyebabkan


Chlorid sakit serius atau kematian
Hexahydrat jika tertelan atau terhirup.
e Jangan ditelan dan dihirup
serta hindari kontak
langsung dengan kulit

23 Crystal C25H30ClN3 (Irritant) dapat


Violet menyebabkan iritasi, gatal-
gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

24 Zink (II) SnCl2.2H2O (Irritant) dapat


Chloride menyebabkan iritasi, gatal-
Dihydrate gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

25 Carboxy CH2CO2HN - Tidak menyebabkan bahaya


Methyl a
Cellulose
Sodium Salt

26 Silver AgNO3 (Oxidizing) dapat


Nitrate menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

(Corrosive) menyebabkan
iritasi gatal-gatal, dan kulit
mengelupas. Hindari kontak
langsung dengan kulit

(Dangerous for the


Environment) dapat
menyebabkan kerusakan
ekosistem. Hindari kontak
dengan lingkungan

27 Natrium Na2CO3 (Irritant) dapat


Carbonat menyebabkan iritasi, gatal-
gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

28 Molybdato H3(P(Mo3O (Irritant) dapat


Phosphoric 19)4).H2O menyebabkan iritasi, gatal-
Acid gatal, dan luka bakar pada
Hydrate kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

(Toxic) dapat menyebabkan


sakit serius atau kematian
jika tertelan atau terhirup.
Jangan ditelan dan dihirup
Potassium
29 Hydroxide KOH (Irritant) dapat
Pellets menyebabkan iritasi, gatal-
gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

(Corrosive) dapat merusak


jaringan hidup, iritasi, gatal-
Sodium gatal, dan kulit mengelupas.
30 NaOH
Hydroxide Hindari kontak langsung
dengan kulit dan benda-
benda logam
31 Kalium KMnO4 (Irritant) dapat
Permangana menyebabkan iritasi, gatal-
t gatal, dan luka bakar pada
kulit. Hindari kontak
langsung dengan kulit

(Oxidizing) dapat
menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

32 Perchloric HClO4 (Oxidizing) dapat


Acid menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor

(Corrosive) dapat merusak


jaringan hidup, iritasi, gatal-
gatal, dan kulit mengelupas.
Hindari kontak langsung
dengan kulit dan benda-
benda logam

33 Ammonium NH4Cl - Tidak menyebabkan bahaya


Chloride
Granule

Pembahasan

Bahan-bahan kimia terdapat 2 jenis yaitu bahan kimia organik dan bahan
kimia anorganik. Bahan kimia organik merupakan bahan kimia yang mengandung
unsur karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa unsur lain
termasuk nitrogen dan oksigen serta unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan
belerang (Fessenden 1992). Contoh dari bahan kimia organik adalah starch
soluble dan bahan organik lainya yang mengandung unsur C, H, O dan N. Bahan
kimia organik sering kali dihubungkan dengan kehidupan namun tidak semua
senyawa organik mendukung kehidupan yang ada di bumi. Bahan organik juga
sebagian besar begantung pada bahan anorganik juga seperti enzim bergantung
pada logam transisi (Riza 2013).
Bahan kimia anorganik merupakan bahan yang tidak mengandung unsur-
unsur dari bahan kimia organik daintaranya unsur C, H, O dan N. Bahan kimia
anorganik memiliki ciri-ciri reaksi yang terjadi pada bahan kimia anorganik lebih
cepat dari pada bahan kimia organik (Hargiyarto 2011). Selain itu bahan kimia
anorganik memiliki sifat tidak mudah menguap dan larut dalam pelarut polar
seperti air. Bahan kimia anorganik juga tidak berbau namun dalam
mengidentifikasi bau tidak boleh sembarangan karena terdapat bahan kimia
anorganik yang sangat berbahaya bila terhirup (Anwar 2009).
Bahan kimia di laboratorium masing-masing mempunyai sifat yag
berbeda-beda. Sifat pada bahan kimia dan juga simbol yang ada di bahan perlu
diketahui seperti flammable, harmfull, toxic, oxiding, dangerous for enviromental
, corrosive dan irritant (Dantije et.al 2016). Simbol flammable mempunyai arti
bahan kimia tersebut mudah terbakar, tetapi dapat dicegah dengan menghindarkan
bahan tersebut dari api dan sumber api yang akan meyebabkan kebakaran. Contoh
bahan yang bersifat flammable adalah aceton, Diethylether Z.A, dan Ethanol
92%. Bahan kimia dengan simbol harmfull dapat mengganggu kesehatan dan
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, hal tersebut dapat dicegah dengan
menghindarkan kontak langsung dengan tubuh. Contoh bahan kimia dengan
simbol harmfull yaitu Kalium permanganate, calciumchlorid-dihydrat, dan kristal
violet. toxic merupakan bahan bersifat beracun yang dapat mengakibatkan
kematian, namun dapat dicegah dengan tidak berkontak langsung dengan tubuh
dan tidak menghirup bahan kimia tersebut. Contoh bahan kimia bersifat toxic
yaitu barium chloride dehydrate, formaldehide solutan min 37%, dan methanol.
Bahan kimia yang mempunyai simbol oxiding berarti bahan tersebut mudah
teroksidasi dan terbakar dapat dicegah dengan menghindari bahan dari cahaya
matahari atau panas dan menghindari dari bahan yang mudah terbakar. Contoh
bahan kimia yang mempunyai simbol oxiding adalah kalium permanganate,
natrium nitrat, dan silver nitrate. Bahan kimia dengan dangerous for
environmental dapat merusak lingkungan dan merusak ekosistem pada lingkungan
tersebut dapat dicegah dengan tidak membuang sembarangan bahan tersebut dan
hindari kontak dengan alam. Contohnya adalah mangan(II)-sulfat-monohydrat dan
copper(II)-sulfate-pentohydrate. Simbol bahan kimia corrosive memiliki arti
bahan tersebut dapat merusak kulit dan menyebabkan iritasi, pencegahan yang
dilakukan yaitu menghindari kontak lansung dengan tubuh dan menghindari
kontak dengan logam . Contoh bahan yang bersifat corrosive adalah silver nitrat,
sulfic acid 95-97%, dan Acid clorifico glacial fomante 37%. Simbol bahan yang
terakhir yaitu irritant, bahan kimia dengan simbol ini dapat menyebabkan iritasi.
Pencegahannya dengan menghindari kontak secara langsung. Contohnya adalah
ammonium chloride dan sodium carbonat anhydrose (Sugiawati 2007).
Bekerja di laboratorium memiliki resiko yang tinggi terhadap bahaya suatu
bahan-bahan kimia. Reaksi yang salah akan mengakibatkan ledakan dan
kebakaran pada laboratorium (Sunardi 2007). Keselamatan kerja di laboratorium
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menciptakan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman di laboratorium. Keselamatan
kerja tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan pakaian laboratorium,
menaati peraturan yang ada pada laboratorium serta bekerja sesuai dengan
prosedur (IUPAC 2010). Selain mematuhi prosedur yang ada pada laboratorium
juga perlu mengetahui penanganan yang terjadi jika kecelakaan saat bekerja
terjadi. Bahan yang terdapat dilaboratorium bermacam sifatnya terdapat bahan
asam dan basa. Jika terkena bahan yang bersifat asam segera dibersihkan
menggunakan tisu atau kapas dan cuci dengan air. Selanjutnya cuci dengan 1%
Na2CO3 dan dibilas menggunakan air sampai kering diolesi dengan levertran. Bila
terkena luka bakar perlu ditangani dengan mengoleskan levertan untuk
meringankan luka bakar tersebut.

SIMPULAN

Bahan-bahan kimia yang terdapat di laboratoium memiliki sifat dan jenis


yang berbeda-beda. Adapun sifat-sifat dari bahan kimia dapat disimbolkan dengan
berbagai simbol sesuai dengan sifatnya seperti flammable, harmfull, toxic,
oxiding, dangerous for enviromental , corrosive dan irritant. Simbol yang
terdapat pada wadah bahan tersebut memberikan kewaspadaan dalam bekerja di
laboratorium sehingga tercipta keselamatan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar D. 2009. Kimia Analisis Kualitatif. Medan (ID): Universitan Sumatra


Utara press.
Dantije PR, Widjasena B, Suroto. 2016. Perbedaan pengetahuan, sikap praktik
keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium antara mahasiswa program
studi D3 dan S1 pada institusi pendidikan di Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 4(2): 2356-3346.
Fessenden. 1992. Kimia Organik. (Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka).
Edisi ketiga. Jakarta(ID): Penerbit Erlangga
Hargiyarto Putut. 2011. Analisis kondisi dan pengendaliaan bahaya di
bengkel/laboratorium sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan
Teknoligi dan Kejuruan. Vol 20(2): 203- 210
[IUPAC] International Union of Pure and Applied Chemistry. 2010. Risk
assessment for occupational exposure to chemicals. A review of current
methodology. Pure and Applied Chemistry. 73(6): 993-1031.
Muhtaridi, 2011. Keselamatan Kerja Di Laboratorium. Makalah dalam pelatihan
laboran di Makasar.
Riza F. 2013. Bekerja dengan bahan kimia melalui manajemen bahan kimia dan
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium kimia.
Jurnal Info Kesehatan. 11(2): 442-445.
Sugiwati Sri. 2007. Studi kelayakan pengadaan dan pengelolaan fasilitas
laboratorium kimia dan biokimia di FIK-UI. Jurnal Keperawatan
Indonesia. Vol. 11(2): 66-71
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung (ID):
CV.YRAMA WIDYA
Tahir Iqmal dan Sugiharto Eko. 2002. Pengelolaan dan implementasi material
savety date sheet (MSDS) pada riset mahasiswa untuk mendukung
kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Jurnal Kimia. Vol 2 (2):
5-8

You might also like