Professional Documents
Culture Documents
KHAMDAN HIDAYAT
D24150106
KELOMPOK 2/ G2
Latar Belakang
Tujuan
Materi
Hasil
Merusak lingkungan
(Corrosive) menyebabkan
iritasi gatal-gatal, dan kulit
mengelupas. Hindari kontak
langsung dengan kulit
(Oxidizing) dapat
menyebabkan kebakaran
saat terjadi kontak dengan
bahan organik dan bahan
peresidu. Hindari dari panas
dan reduktor
Pembahasan
Bahan-bahan kimia terdapat 2 jenis yaitu bahan kimia organik dan bahan
kimia anorganik. Bahan kimia organik merupakan bahan kimia yang mengandung
unsur karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa unsur lain
termasuk nitrogen dan oksigen serta unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan
belerang (Fessenden 1992). Contoh dari bahan kimia organik adalah starch
soluble dan bahan organik lainya yang mengandung unsur C, H, O dan N. Bahan
kimia organik sering kali dihubungkan dengan kehidupan namun tidak semua
senyawa organik mendukung kehidupan yang ada di bumi. Bahan organik juga
sebagian besar begantung pada bahan anorganik juga seperti enzim bergantung
pada logam transisi (Riza 2013).
Bahan kimia anorganik merupakan bahan yang tidak mengandung unsur-
unsur dari bahan kimia organik daintaranya unsur C, H, O dan N. Bahan kimia
anorganik memiliki ciri-ciri reaksi yang terjadi pada bahan kimia anorganik lebih
cepat dari pada bahan kimia organik (Hargiyarto 2011). Selain itu bahan kimia
anorganik memiliki sifat tidak mudah menguap dan larut dalam pelarut polar
seperti air. Bahan kimia anorganik juga tidak berbau namun dalam
mengidentifikasi bau tidak boleh sembarangan karena terdapat bahan kimia
anorganik yang sangat berbahaya bila terhirup (Anwar 2009).
Bahan kimia di laboratorium masing-masing mempunyai sifat yag
berbeda-beda. Sifat pada bahan kimia dan juga simbol yang ada di bahan perlu
diketahui seperti flammable, harmfull, toxic, oxiding, dangerous for enviromental
, corrosive dan irritant (Dantije et.al 2016). Simbol flammable mempunyai arti
bahan kimia tersebut mudah terbakar, tetapi dapat dicegah dengan menghindarkan
bahan tersebut dari api dan sumber api yang akan meyebabkan kebakaran. Contoh
bahan yang bersifat flammable adalah aceton, Diethylether Z.A, dan Ethanol
92%. Bahan kimia dengan simbol harmfull dapat mengganggu kesehatan dan
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, hal tersebut dapat dicegah dengan
menghindarkan kontak langsung dengan tubuh. Contoh bahan kimia dengan
simbol harmfull yaitu Kalium permanganate, calciumchlorid-dihydrat, dan kristal
violet. toxic merupakan bahan bersifat beracun yang dapat mengakibatkan
kematian, namun dapat dicegah dengan tidak berkontak langsung dengan tubuh
dan tidak menghirup bahan kimia tersebut. Contoh bahan kimia bersifat toxic
yaitu barium chloride dehydrate, formaldehide solutan min 37%, dan methanol.
Bahan kimia yang mempunyai simbol oxiding berarti bahan tersebut mudah
teroksidasi dan terbakar dapat dicegah dengan menghindari bahan dari cahaya
matahari atau panas dan menghindari dari bahan yang mudah terbakar. Contoh
bahan kimia yang mempunyai simbol oxiding adalah kalium permanganate,
natrium nitrat, dan silver nitrate. Bahan kimia dengan dangerous for
environmental dapat merusak lingkungan dan merusak ekosistem pada lingkungan
tersebut dapat dicegah dengan tidak membuang sembarangan bahan tersebut dan
hindari kontak dengan alam. Contohnya adalah mangan(II)-sulfat-monohydrat dan
copper(II)-sulfate-pentohydrate. Simbol bahan kimia corrosive memiliki arti
bahan tersebut dapat merusak kulit dan menyebabkan iritasi, pencegahan yang
dilakukan yaitu menghindari kontak lansung dengan tubuh dan menghindari
kontak dengan logam . Contoh bahan yang bersifat corrosive adalah silver nitrat,
sulfic acid 95-97%, dan Acid clorifico glacial fomante 37%. Simbol bahan yang
terakhir yaitu irritant, bahan kimia dengan simbol ini dapat menyebabkan iritasi.
Pencegahannya dengan menghindari kontak secara langsung. Contohnya adalah
ammonium chloride dan sodium carbonat anhydrose (Sugiawati 2007).
Bekerja di laboratorium memiliki resiko yang tinggi terhadap bahaya suatu
bahan-bahan kimia. Reaksi yang salah akan mengakibatkan ledakan dan
kebakaran pada laboratorium (Sunardi 2007). Keselamatan kerja di laboratorium
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menciptakan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman di laboratorium. Keselamatan
kerja tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan pakaian laboratorium,
menaati peraturan yang ada pada laboratorium serta bekerja sesuai dengan
prosedur (IUPAC 2010). Selain mematuhi prosedur yang ada pada laboratorium
juga perlu mengetahui penanganan yang terjadi jika kecelakaan saat bekerja
terjadi. Bahan yang terdapat dilaboratorium bermacam sifatnya terdapat bahan
asam dan basa. Jika terkena bahan yang bersifat asam segera dibersihkan
menggunakan tisu atau kapas dan cuci dengan air. Selanjutnya cuci dengan 1%
Na2CO3 dan dibilas menggunakan air sampai kering diolesi dengan levertran. Bila
terkena luka bakar perlu ditangani dengan mengoleskan levertan untuk
meringankan luka bakar tersebut.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA