Professional Documents
Culture Documents
1
1. Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai
contoh, industri di Indonesia oleh Biro Pusat Statistik digolongkan
menjadi:
1) Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang, yang
diberi kategori 1.
2) Industri kecil, dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang, yang diberi
kategori 2.
3) Industri menengah, dengan jumlah tenaga kerja 20-100 orang, yang
diberi kategori 3.
4) Industri besar, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang,
yang diberi kategori 4.
2. Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun
posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala
peringkat (Tabachnick & Fidell 1996:8). Sebagai contoh, tingkat
kepadatan penduduk suatu daerah dikategorikan:
1) Sangat rendah diberi kode 1.
2) Rendah diberi kode 2.
3) Moderat diberi kode 3.
4) Tinggi diberi kode 4.
5) Sangat tinggi diberi kode 5.
2
3) Data bulanan, misalnya suku bunga deposito dengan jangka waktu
satu bulan (30 hari).
4) Data kuartalan, misalnya data penjualan setiap 3 bulan.
5) Data tahunan, misalnya data pendapatan nasioal setiap tahun (12
bulan).
2. Data silang tempat (cross-section), yaitu data yang dikumpulkan pada
waktu dan tempat tertentu saja dan data ini mencerminkan suatu
fenomena tertentu dalam satu kurun waktu tertentu saja.
Misalnya:
1) Data perilaku konsumen pengguna ponsel merk tertentu.
2) Data tentang tanggapan konsumen untuk menabung di suatu bak
tahun 2016.
3) Data jumlah penduduk korban bencana alampada setiap desa di
Provinsi Lombok pada tahun 2018.
4) Laporan keuangan perusahaan PT X pada tahun tertentu.
3
pertama). Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan nara sumber.
Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain,
dokumen, data dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi
lainnya. Jadi data ini berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. Contoh
data sekunder yaitu catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji,
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya.
4
ketelitian dan peneliti akan sangat teruji dalam memutuskan sumber yang
dipercayainya.
Keuntungan menggunakan data sekunder adalah lebih murah, lebih cepat,
dan dalam kenyataan sering peneliti tidak terlalu mampu untuk mengumpulkan
data primer sendiri, misalnya sensus penduduk.masalah.
5
4) Sangat Tidak Bagus
2. Bagaimanakah suaranya?
1) Sangat bagus
2) Bagus
3) Tidak bagus
4) Sangat tidak bagus
6
Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data, maka observasi menurut
Sugiono (2003) dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi non
partisipan.
1. Observasi partisipan yaitu peniliti terlibat langsung pada kegiatan orang
yang sedang diamati (sumber data) sambil mengamati, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Misalnya : mengamati
bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya,
bagaimana hubungan karyawan dengan karyawan lain, dan sebagainya.
2. Observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam
aktivitas, namun hanya sebagai pengamat independen. Misalnya :
mengamati perilaku pembeli, mengamati barang – barang apa saja yang
diminati pembeli. Data yang diperoleh tidak mendalam dan tidak sampai
pada tingkat pemberian makna.
Dari segi instrumen yang digunakan, observasi dibagi menjadi observasi
terstruktur dan observasi tidak terstruktur.
1. Observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis
tentang apa yang akan diamati dimana tempatnya. Peneliti telah tahu dengan
pasti mengenai variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji
validitas dan rehabilitas.
2. Observasi tidak terstruktur , yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis mengenai apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena
peneliti tidak tahu tentang apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan,
peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu – rambu pengamatan.
7
Sekarang (1992) mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip dalam
penulisan angket, yaitu:
1. Prinsip penulisan Angket
2. Pengukuran
3. Penampilan Fisik