You are on page 1of 8

5.

1 Data dan Informasi


Data adalah sebuah rincian peristiwa yang belum diolah, atau belum dapat
diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus
diolah terlebih dahulu menjadi sebuah informasi untuk dapat di terima oleh
penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-
tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi. Pengumpulan data
adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan selelu ada hubungannya antara metode pengumpulan data dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Suatu informasi bisa saja menjadi data apabila informasi tersebut digunakan
kembali untuk pengolahan sistem informasi. Maka informasi adalah hasil
pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal dan digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa,
hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi.

5.2 Jenis Data


5.2.1 Data Kuantitatif dan Kualitatif
Semua data merupakan variabel yang akan kita ukur, dalam hal ini data
dapat diklarifikasikan menjadi yaitu data kuantitatif dan data kualitatif..Data
tersebut diperoleh dengan mengukur nilai variabel dalam sampel atau populasi.
Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numerik (angka)
yang dapat dibedakan menjadi :
1. Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada
skala yang sudah diketahui.
2. Data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi.
Sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam
skala numerik. Namun, karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk
angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih
lanjut. Caranya adalah dengan mengklasifikasikan dalam bentuk kategori. Pada
dasarnya jenis data kualitatif digolongkan menjadi:

1
1. Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai
contoh, industri di Indonesia oleh Biro Pusat Statistik digolongkan
menjadi:
1) Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang, yang
diberi kategori 1.
2) Industri kecil, dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang, yang diberi
kategori 2.
3) Industri menengah, dengan jumlah tenaga kerja 20-100 orang, yang
diberi kategori 3.
4) Industri besar, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang,
yang diberi kategori 4.

2. Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun
posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala
peringkat (Tabachnick & Fidell 1996:8). Sebagai contoh, tingkat
kepadatan penduduk suatu daerah dikategorikan:
1) Sangat rendah diberi kode 1.
2) Rendah diberi kode 2.
3) Moderat diberi kode 3.
4) Tinggi diberi kode 4.
5) Sangat tinggi diberi kode 5.

5.2.2 Data Menurut Dimensi Waktu


Selain itu, ada juga yang menggolongkan data bedasarkan dimensi
waktunya, yaitu:
1. Data runtut waktu (time series), adalah data yang dikumpulkan dari
beberapa tahapan waktu secara kronologis atau data ini merupakan
kumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa
interval waktu tertentu. Data runtut waktu dibedakan menjadi:
1) Data harian, misalnya data kurs Rp/US$ setiap hari, data indeks
harga saham per hari.
2) Data mingguan, misalnya data pengunjung restaurant setiap
minggu (7 hari).

2
3) Data bulanan, misalnya suku bunga deposito dengan jangka waktu
satu bulan (30 hari).
4) Data kuartalan, misalnya data penjualan setiap 3 bulan.
5) Data tahunan, misalnya data pendapatan nasioal setiap tahun (12
bulan).
2. Data silang tempat (cross-section), yaitu data yang dikumpulkan pada
waktu dan tempat tertentu saja dan data ini mencerminkan suatu
fenomena tertentu dalam satu kurun waktu tertentu saja.
Misalnya:
1) Data perilaku konsumen pengguna ponsel merk tertentu.
2) Data tentang tanggapan konsumen untuk menabung di suatu bak
tahun 2016.
3) Data jumlah penduduk korban bencana alampada setiap desa di
Provinsi Lombok pada tahun 2018.
4) Laporan keuangan perusahaan PT X pada tahun tertentu.

5.2.3 Data Menurut Sumber


Bedasarkan sumbernya, sumber data umumnya berasal dari (Hanke &
Reitsch, 1998: Bab 3), yaitu:
1. Data internal (berasal dari dalam organisasi tersebut) atau eksternal
(berasal dari luar organisasi).
2. Data primer atau data sekunder. Data primer biasanya diperoleh dengan
survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data
orisinal. Di lain pihak, data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data.

5.3 Sumber Data


Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpulan data sehingga data ini diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya, selain itu data ini diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

3
pertama). Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan nara sumber.
Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain,
dokumen, data dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi
lainnya. Jadi data ini berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. Contoh
data sekunder yaitu catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji,
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya.

5.4 Metode Pengumpulan Data Sekunder


Metode pengumpulan data sekunder sering disebut dengan metode
pengumpulan bahan dokumen, karena peneliti tidak secara langsung mengambil
data sendiri namun meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang
dihasilkan oleh pihak lain. Selain itu data sekunder digunakan oleh pihak
peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkapa atau akan
diproses lebih lanjut. Bentuk data sekunder ada dua kategori yaitu berasal dari
sumber internal dam sumber eksternal. Data internal tersedia pada tempat
penelitian dilakukan misalnya faktur penjualan, laporan penjualan, laporan hasil
riset yang lalu, dan lain-lain. Data eksternal dapat diperoleh dari sumber-sumber
luar misalnya, data sensus penduduk dan registrasi. Data yang diperoleh dari
badan atau perusahaan yang aktivitasnya mengumpulkan keterangan-keterangan
yang relevan akan berbagai masalah
Dalam hal ini observator tidak meneliti langsung, tetapi data data ini
diperoleh melalui media mass, BPS yang dipublikasikan ataupun belum
dipublikasikan, lembaga pemerintah maupun swasta, lembaga penelitian maupun
pusat bank, data hasil peneliti lain dan dari berbagi hal lainnya. Tujuan dari
metode ini adalah untuk mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang
pernah dicapai oleh peneliti terdahulu, sehingga akan melatih peneliti untuk
membaca kritis segala bahan yang dijumpai, lebih di cermati dan penuh dengan

4
ketelitian dan peneliti akan sangat teruji dalam memutuskan sumber yang
dipercayainya.
Keuntungan menggunakan data sekunder adalah lebih murah, lebih cepat,
dan dalam kenyataan sering peneliti tidak terlalu mampu untuk mengumpulkan
data primer sendiri, misalnya sensus penduduk.masalah.

5.5 Metode Pengumpulan Data Primer


Menurut Uma Sekaran (2006), data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Ada dua metode yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu:
1. Metode survei.
2. Metode observasi.

5.6 Metode Wawancara atau Wawancara Mendalam


Metode wawancara dapat dilakukan dengan :
5.6.1 Metode Wawancara Secara Terstruktur
Metode wawancara secara terstruktur yaitu apabila penelitian atau
pengumpulan data telah mengetahui hal yang pasti mengenai informasi apa
yang akan diperoleh. Maka pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan – pertanyaan tertulis serta menyiapkan alternatif
jawaban.
Contoh :
1. Juga mengetahui anggapan masyarakat terhadap penggunaan ponsel merek
tertentu. Bagaimana anggapan Bapak/Ibu terhadap model ponsel merek
“A”?
1) Sangat bagus
2) Bagus
3) Tidak bagus

5
4) Sangat Tidak Bagus

2. Bagaimanakah suaranya?
1) Sangat bagus
2) Bagus
3) Tidak bagus
4) Sangat tidak bagus

5.6.2 Metode Wawancara Secara Tidak Terstruktur


Metode wawancara tidak terstruktur ini tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis – garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Contoh:
1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah untuk
menaikkan harga BBM?

5.7 Metode Observasi


Metode observasi ini digunakan oleh peneliti dalam melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.
Observasi tidak terbatas pada orang, tetpi juga objek–objek alam lainnya.
Obeservasi merupakan suatu proses yang kompleks yang tersusun dari proses
biologis dan psikologis. Dalam proses ini, yang terpenting adalah pengamatan
dan ingatan. Teknik ini digunakan berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala–gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dapat dibedakan menjadi observasi perilaku dan observasi non
perilaku. Contoh observasi perilaku adalah mengamati karyawan toko dalam
melayani pembeli, studi waktu dan gerak karyawan dalam proses produksi dan
sebagainya. Sedangkan contoh observasi non perilaku, yaitu observasi terhadap
fisik barang pada saat stock of nama, observasi terhadap catatan atau dokumen.

6
Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data, maka observasi menurut
Sugiono (2003) dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi non
partisipan.
1. Observasi partisipan yaitu peniliti terlibat langsung pada kegiatan orang
yang sedang diamati (sumber data) sambil mengamati, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Misalnya : mengamati
bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya,
bagaimana hubungan karyawan dengan karyawan lain, dan sebagainya.
2. Observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam
aktivitas, namun hanya sebagai pengamat independen. Misalnya :
mengamati perilaku pembeli, mengamati barang – barang apa saja yang
diminati pembeli. Data yang diperoleh tidak mendalam dan tidak sampai
pada tingkat pemberian makna.
Dari segi instrumen yang digunakan, observasi dibagi menjadi observasi
terstruktur dan observasi tidak terstruktur.
1. Observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis
tentang apa yang akan diamati dimana tempatnya. Peneliti telah tahu dengan
pasti mengenai variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji
validitas dan rehabilitas.
2. Observasi tidak terstruktur , yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis mengenai apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena
peneliti tidak tahu tentang apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan,
peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu – rambu pengamatan.

5.8 Metode Angket atau Kuesioner


Metode kuesioner ini dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau
terbuka. Dapat dilakukan secara langsung maupun lewat pos atau internet.
Kuesioner dapat digunakan untuk penelitian yang luas, responden cukup banyak
menyebar secara luas.

7
Sekarang (1992) mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip dalam
penulisan angket, yaitu:
1. Prinsip penulisan Angket
2. Pengukuran
3. Penampilan Fisik

You might also like

  • Usaha Koperasi Unik
    Usaha Koperasi Unik
    Document2 pages
    Usaha Koperasi Unik
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Dalam Kajian
    Dalam Kajian
    Document2 pages
    Dalam Kajian
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Document2 pages
    Panca Sila
    Dayu Yuni Pramitha
    No ratings yet
  • Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Document6 pages
    Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Group5 Reg Topik5 PDF
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Document9 pages
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Contoh Aliansi
    Contoh Aliansi
    Document1 page
    Contoh Aliansi
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Sap 12 MJ
    Sap 12 MJ
    Document13 pages
    Sap 12 MJ
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • ALIANSI BISNIS
    ALIANSI BISNIS
    Document5 pages
    ALIANSI BISNIS
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Icq (Hal 48 Buku 1)
    Icq (Hal 48 Buku 1)
    Document3 pages
    Icq (Hal 48 Buku 1)
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Akpri Topik 5 KLP 5
    Akpri Topik 5 KLP 5
    Document27 pages
    Akpri Topik 5 KLP 5
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • RMK Rabu 1
    RMK Rabu 1
    Document12 pages
    RMK Rabu 1
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Indah Bagian 1
    Indah Bagian 1
    Document8 pages
    Indah Bagian 1
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Group5 Reg Topik5 PDF
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Document9 pages
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Umkm Sub Ab
    Umkm Sub Ab
    Document9 pages
    Umkm Sub Ab
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Document11 pages
    Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    Document12 pages
    Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    irna
    No ratings yet
  • Ak LPD Sap 13
    Ak LPD Sap 13
    Document9 pages
    Ak LPD Sap 13
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Akuntansi Keper
    Akuntansi Keper
    Document1 page
    Akuntansi Keper
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Ak Keufix
    Ak Keufix
    Document14 pages
    Ak Keufix
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Ak LPD Sap 1
    Ak LPD Sap 1
    Document25 pages
    Ak LPD Sap 1
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Bab 14 Aik
    Bab 14 Aik
    Document5 pages
    Bab 14 Aik
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Aik Bab 13 Belom Fiks
    Aik Bab 13 Belom Fiks
    Document17 pages
    Aik Bab 13 Belom Fiks
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Document1 page
    PEMBAHASAN
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • BUMN
    BUMN
    Document15 pages
    BUMN
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • COVER HK
    COVER HK
    Document1 page
    COVER HK
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • COVER HK
    COVER HK
    Document15 pages
    COVER HK
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet
  • Cover Aik
    Cover Aik
    Document1 page
    Cover Aik
    Indah Permata Sarii
    No ratings yet