Professional Documents
Culture Documents
Bab 4
Pariwisata Sulawesi Utara
57
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
58
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
59
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
60
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
61
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
Bagan 4.1
Skema Pemikiran
Kebijakan Pengembangan Pariwisata Sulawesi Utara
Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
RPJMD (RPJMN) Kebijakan
Kabupaten/Kota Konservasi
RPJMD SULUT
Rencana Tata Ruang
Kerjasama Provinsi Provinsi
Kabupaten/Kota
‐ Penyamaan
Persepsi Kebijakan Rencana Tata Ruang
‐ Perimbangan
Keuangan
Masterplan Pariwisata
Sulut (Grand Design) Kebijakan
Pembangunan
Dana Infrastruktur
Pembangunan
Rencana
Pengembangan
APBN, APBD
Prov, APBD Dana
Kab./Kota, PNPM Swasta
Mandiri Perkotaan Program
dan Pedesaan. Pembangunan Pola
Public, Private
Partnership
Kendala Pembangunan : Pembangunan Pariwisata
‐ Masalah Kemiskinan ‐ Penanggulangan Kemiskinan
‐ Kurangnya Kemampuan ‐ Konservasi /Pelestarian
Masyarakat (Ketrampilan, Lingkungan
bahasa) ‐ Pengembangan Kapasitas
‐ Permodalan Masyarakat
‐ Konflik ‐ Pengembangan Infrastruktur :
Listrik, Air, Jalan, dan talud
Kebijakan Perijinan : pengaman pantai.
- Peruntukan Ruang, ‐ Pengembangan fasilitas
- IMB, masyarakat : Sekolah,
- AMDAL. Puskesmas,Telekomunikasi.
62
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
2
Proses FGD dilakukan pada 18 Maret 2011 di Kantor Bappeda Provinsi
Sulawesi Utara
64
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
66
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
69
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
Kebijakan Infrastruktur
Pengembangan kepariwisataan di Sulawesi Utara tidak
mungkin berhasil tanpa dukungan pembangunan infrastruktur
yaitu akses jalan ke obyek wisata. Masih banyaknya obyek wisata
yang sulit dijangkau karena keterbatasan jalan. Hal ini menjadi
keluhan para wisatawan, karena mereka harus menempuh waktu
yang lebih lama dalam kondisi jalan yang rusak.Salah satu masalah
lain adalah beberapa lokasi obyek wisata berada di Kabupaten
yang fasilitas jalannya kurang baik. Contohnya di Kabupaten
Minahasa yang letaknya bersebelahan dengan Kota Manado yang
mempunyai lebih dari empat air terjun, bahkan dua diantaranya
berada pada sungai Maruasey yang sering digunakan untuk lomba
penelusuran sungai dengan perahu karet, namun akses ke lokasi
tidak mudah. Oleh karena itu, tanpa tuntunan akan sulit bagi
wisatawan untuk sampai ke lokasi. Fasilitas jalan misalnya dan
pembangunan fisik obyek wisata menjadi masalah karena alokasi
dana APBN untuk pembangunan infrastruktur baik oleh provinsi
maupun kabupaten/kota masih sedikit.
Selain masalah aksesibilitas, maka sarana angkutan dan
transportasi yang ada belum memenuhi standar seperti yang
diharapkan para wisatawan. Fasilitas pelabuhan laut masih
sederhana sehingga belum bisa mengakomodir kapal-kapal pesiar
yang besar padahal ada beberapa obyek wisata berada di beberapa
pulau kecil disekitar Bunaken, misalnya di Selat Lembeh, dan Siau
(pulau Makalehi). Selain itu, ketersediaan air bersih di lokasi
obyek wisata juga menjadi masalah. Di beberapa daerah seperti di
pulau Bunaken, Siladen dan Bangka air bersih masih menjadi
barang mewah.
71
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
72
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
Kebijakan Perijinan
Salah satu hal yang penting di dalam pengembangan
kepariwisataan adalah penciptaan iklim investasi yang ramah
kepada para pengusaha. Sering obyek wisata tidak berkembang
karena hambatan kelembagaan yang diciptakan pemerintah
daerah baik sengaja maupun tanpa sengaja. Kebijakan perijinan
adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan secara serius.
Memang untuk mendirikan sebuah usaha di sektor pariwisata
pemerintah menetapkan beberapa ijin yang harus dipenuhi
pengusaha. Misalnya, untuk mengurus ijin mendirikan sebuah
hotel, pengusaha paling tidak harus mengurus lima ijin. Jenis ijin
yang harus didapat adalah ijin Lokasi dari kantor dinas Tata
Ruang, Ijin Mendirikan bangunan dari Dinas Tata Kota, Analisa
mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari kantor Badan
Pengelola Lingkungan, Ijin Usaha dari dinas Perdagangan dan
Industri, serta Ijin Berusaha dari Dinas Perdagangan dan Industri,
dan Ijin Tempat Usaha dari Dinas Pariwisata. Jika melihat mata
rantai ijin yang cukup panjang maka sudah dipastikan akan
memakan waktu dan biaya. Melihat hal itu sudah ada beberapa
pemerintah daerah telah melakukan perbaikan pelayanan dengan
ijin satu atap. Hal ini sudah di lakukan di Provinsi Sulut.
Namun sejalan dengan tumbuh kembangnya investasi di
industry pariwisata, muncul masalah lain terkait kelestarian
lingkungan hidup. Pemerintah Kota Manado mengusung konsep
Kota Model Ekowisata diharapkan dapat menjadi acuan sekaligus
peluang bagi pengembangan kepariwisataan yang berbasis kepada
lingkungan (ecotourism). Pemerintah kota Manado menggagas
73
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
74
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
75
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
76
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
78
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
79
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
81
Pariwisata Bagi Masyarakat Lokal
Gambar 4.1
Kampung Bunaken
Gambar 4.2
Keanekaragaman hayati Bunaken
82