You are on page 1of 2

Pembahasan

Pada pengamatan morfologi serangga kumbang kelapa (Orytes rhinoceros) dapat kita
amati kepala yang terpisah dari dada (Thorax) lalu bagian perut tersambung dengan bagian
dada. Terdapat antena, mulut pada bagian kepala. Tungkai terdapat pada bagian Thorax dan
Abdomen.Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan
tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra,
sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput. Mengalami metamorphosis sempurna dan tipe
mulut menggigit (Anonim, 2010).
Hama ini merupakan salah satu hama utama pada tanaman kelapa sawit, terutama pada
areal-areal bekas tanaman ulang (TU). Tingkat serangan akan semakin berat apabila tanaman
pada areal sebelumnya telah mengalami serangan Ganoderma boninense. Pohon-pohon
tanaman kelapa sawit yang terserang Ganoderma boninense lebih cepat membusuk, sehingga
lebih cepat tersedia media perkembangbiakan hama tersebut. Berdasarkan pengalaman pada
satu batang kelapa sawit yang mati akibat Ganoderma dapat dijumpai ± 150 – 200 ekor larva
kumbang tanduk O. rhinoceros
Pada hasil pengamatan kepik hijau (Nezara viridula) memiliki bentuk tubuh lebar seperti
perisai. Terdiri dari kepala (caput), antenna, mata, dada (thoraks), sayap, kaki dan perut
(abdomen). Mengeluarkan bau yang tidak enak dan menyerang bulir padi.
Kepik hijau menyerang tanaman tembakau dan tanaman padi. Kepik hijau mengisap
cairan padi, sehingga warna di sekitar tempat isapan tersebut menjadi cokelat dengan tepi
cokelat tua. Jika serangan yang banyak, ujung atau tepi daun bagian tengahnya menjadi
kering dan terkadang membujur (Pracaya, 2007).
Serangga dewasa kepik hijau (Nezara viridula L.) berwarna hijau yang merata dan
kadang-kadang berwarna kuning pada bagian kepala dan protorak, dan jarang sekali
ditemukan yang seluruh tubuhnya berwarna kuning. Tubuhnya berbentuk segilima seperti
perisai, panjang tubuh sekitar 1—1,5 cm, tipe mulut haustelata, 7 dan kepalanya bersungut.
Nimfa kepik hjau memiliki warna yang berbeda-beda, awalnya berwarna coklat muda,
kemudian berubah menjadi hitam dengan bintik- bintik putih lalu menjadi hijau (imago).
Pada pengamatan kutu busuk, tampak tubuhnya berbentuk oval, gepeng dorsoventral,
berukuran 4-6 mm, dan berwarna coklat kekuningan atau coklat gelap. Kepalanya
mempunyai sepasang antena yang panjang, mata majemuk yang menonjol di lateral, dan alat
mulut yang khas sebagai probosis yang dapat dilipat ke belakang di bawah kepala dan toraks
bila tidak digunakan. Bila menghisap darah bagian mulut ini menjulur ke depan. Protoraks
membesar dengan lekukan yang dalam di bagian depan tempat kepala menempel. Sayapnya
tidak berkembang (vestigial) dan abdomennya terdiri atas 9 ruas yang jelas. Seluruh tubuhnya
tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta) dan beberapa rambut halus. Tibia kaki panjang dan
tarsinya mempunyai tiga ruas.
Yang dewasa mempunyai sepasang kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda
mempunyai kelenjar serupa di dorsal abdomen. Bagian mulut digunakan untuk menusuk dan
menghisap. Labiumnya kecil dan tidak dapat digerakkan. Labium membentuk suatu tabung
yang terdiri atas 4 ruas, dan mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna untuk
menusuk

Dafpus

Anonim, 2010. Orthotera. http://id.wikipedia.org/wiki/Orthoptera. Di akses pada tanggal 21


November 2010

Pracaya, 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.

You might also like