You are on page 1of 2

TEORI HUMANISTIK OLEH ABRAHAM MASLOW

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :

a. Suatu usaha yang positif untuk berkembang

b. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu

Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi


kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai
perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil
kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi
lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke
arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan
pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self). Maslow membagi kebutuhan-
kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi
kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan
yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya.

Struktur Kepribadian Abraham H. Maslow

Teori kepribadian Abraham Maslow terdiri diatas jumlah asumsi dasar tentang motivasi.
Pertama, Maslow mengadopsi pendekatan holistik terhadap motivasi,yaitu: seluruh orang,
bukan satu bagian atau fungsi tunggalnya saja yang termotivasi.

Kedua, motivasi biasanya bersifat kompleks, artinya perilaku seseorang bisa muncul dari
beberapa motif yang terpisah. Contohnya, hasrat untuk melakukan hubungan seks biasanya
dimotivasi bukan hanya oleh kebutuhan genital, tetapi juga untuk kebutuhan mendominasi,
persahabatan, cinta dan harga diri. Selain itu, motivasi tingkah laku tertentu bisa saja tidak
disadari atau tidak diketahui pribadi tersebut. Contohnya, motivasi seorang mahasiswa
untuk meraih nilai tinggi bisa saja menopangi kebutuhannya untuk mendominasi atau
menguasai. Penerimaan Maslow terhadap pentingnya motivasi yang tidak disadari adalah
suatu pembeda utama dirinya dari Gordon Allport. Jika Allport yakin seseorang yang
bermain golf untuk mencari kesenangan main golf itu sendiri namun, Maslow berpendapat
lain dengan mencari berbagai alasan yang melandasi dibalik kesenangan itu, yang sering kali
lebih kompleks dari sekedar keinginan untuk bermain golf.

Asumsi ketiga adalah manusia termotivasi secara terus menerus oleh suatu kebutuhan atau
kebutuhan yang lainnya. Ketika suatu kebutuhan terpenuhi biasanya dia kehilangan daya
motivasinya, dan digantikan oleh kebutuhan lain. Contohnya, selama kebutuhan rasa lapar
tidak terpenuhi, manusia akan berjuang untuk mencari makanan. Namun ketika sudah
cukup makan, mereka akan bergerak pada kebutuhan lain, seperti rasa aman, persahabatan
dan harga diri.
Asumsi keempat adalah semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan
dasar yang sama. Cara manusia diberagam budaya memperoleh makanan, mengungkapkan
persahabatan, dan seterusnya bisa sangat beragam namun, kebutuhan fundamental akan
makanan, rasa aman, dan persahabatan adalah fakta umum bagi seluruh spesies manusia.

KESIMPULAN

Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan tersusun dalam suatu hierarki. Kebutuhan di
tingkat yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan di tingkat yang paling
tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.

CONTOH APLIKASI

Untuk memahami kebutuhan pasien dan kepuasan pasien salah satunya dengan konsep
motivasi. Motivasi adalah suatu konsep yang menguraikan kekuatan-kekuatan yang ada
dalam diri individu yang memulai dan mengarahkan perilaku. Jadi dari sini fisioterapis bisa
memberikan segala motivasi kepada pasien untuk lebih sabar, untuk tetap selalu semangat,
dan jangan menyerah.

You might also like