You are on page 1of 8

03 Konsep Dasar ISDN

Integrated Digital Network (IDN)


 ISDN merupakan layanan telepon digital dan transport data pada sebuah jaringan
telepon regional
 ISDN melibatkan digitalisasi jaringan telepon, yang memungkinkan suara, data,
text, grafik, musik, video, dan sumber material lainnya ditransmisikan pada kebel telepon
 Contoh Aplikasi ISDN:
 Image kecepatan tinggi (facsimile Group IV)
 File transfer kecepatan tinggi
 Video conferencing
Integrated Digital Network (IDN)
 Evolusi jaringan telekomunikasi seperti yang ada sekarang dan fasilitas carrier
IDN berjalan di atas dua teknologi:
 Digital switching
 Digital transmission
 Kedua teknologi ini telah dimanfaatkan sebelumnya secara terpisah. Akan tetapi
IDN kemudian secara revolusioner menggabungkan kedua teknologi ini.
 Seiring penggunaan distributed processing dan berkembangnya komunikasi data,
evolusi semua jaringan digital telah menciptakan kerangka ISDN.
Integrasi Transmisi dan Switching

Implikasi IDN
 Jaringan telepon tradisional (a)
 Didesain secara terpisah dan mengatur sistem switching dan transmisi.
 Demultiplexing dan demodulasi dilakukan pada setiap switching center.
 Integrasi sistem transmisi dan switching (b)
 Hanya jika kedua sistem “digital”.
 Menggunakan Pulse Code Modulation (PCM) dan TDM multiplexing
 Switching tanpa decoding sepanjang jalur.
 Pemisahan kanal multiplex/demultiplex tidak diperlukan.
Konsep ISDN
 Prinsip dasar ISDN
 Evolusi ISDN
 User Interface
 Tujuan (Objective)
 Nilai Guna (Benefits)
 Layanan (Services)
 Arsitektur (Architecture)
Prinsip ISDN (1)
 Mendukung aplikasi voice dan non voice dengan fasilitas standar
 Mendukung aplikasi switched dan non switched
 Circuit switch dan packet switch
 Non switch  dedicated line
 Dapat berjalan pada koneksi 64 kbps
 Koneksi dasar ISDN
 Dipilih karena merupakan rate standar untuk suara digital
Prinsip ISDN (2)
 Cerdas dalam jaringan
 Kemudahan layanan dengan setup simple pada sebuah call circuit switch
 Kesederhanaan maintenance dan manajemen jaringan
 Menggunakan signaling system No. 7 (SS7) dan intelligent switching dalam
jaringan
 Arsitektur protokol berlapis
 Akses user ke protokol ISDN merupakan arsitektur berlapis yang dapat dipetakan
ke model OSI
 Standar untuk ISDN dikembangkan sesuai model OSI (e.g. X.25)
 Standar baru ISDN didasarkan pada standar yang sudah ada (LAPD berbasis
LAPB)
 Standar dikembangkan secara indipenden untuk berbagai layer dan fungsi
 Macam-macam konfigurasi
 Berbagai konfigurasi fisik dimungkinkan untuk mengimplementasikan ISDN

Catatan
ISDN merupakan evolusi dari IDN
Tetapi
“I” pada IDN  Integrasi transmisi digital dan fasilitas switching
Sementara
“I” pada ISDN  Integrasi layanan transmisi voice dan data

Evolusi ISDN (1)


 Evolusi dari telepon IDN
 IDN dikembangkan dari jaringan telepon yang sudah ada
 Jaringan telepon memiliki banyak aturan yang sama dalam ISDN
 Transisi dalam satu dekade atau lebih
 Pengenalan layanan ISDN dilakukan dalam konteks fasilitas dan layanan digital
yang sudah ada (protocol conversion, etc.).
 Menggunakan jaringan yang sudah ada
 Saat ini interface ke layanan packet-switched adalah X.25.
Evolusi ISDN (2)
 Perencanaan user-network sementara
 Kekurangan digital subscriber loops: layanan digital mengalami delay
 Dengan menggunakan modem, dll. Fasilitas analog yang sudah ada mendukung
layanan ISDN.
 Koneksi selain 64 kbps
 Basic channel untuk circuit switching
 Data rate tidak perlu tinggi dengan adanya teknologi voice digital
 Data rate masih teralu rendah untuk beberapa aplikasi digital
User Interface (1)

User Interface (2)


 User mengakses ISDN via sebuah interface lokal ke pipe digital.
 Pipe dengan berbagai ukuran yang ada sudah dapat memenuhi berbagai
kebutuhan.
 Pipe ke user memiliki kapasitas yang tetap, tetapi trafik pada pipe bersifat
variabel hingga batas kapasitas
 ISDN membutuhkan sinyal kontrol untuk mengurutkan data yang dimultiplex dan
menyediakan layanan yang dibutuhkan.
 Sinyal kontrol dimultiplex ke pipe digital yang sama.
 User mungkin hanya menggunakan sedikit dari kapasitas maksimum pipe dan
akan ditingkatkan sesuai kapasitas
yang dibutuhkan.

Contoh ISDN
Interface user-
network
 Rekomendasi I.410: dibutuhkan lebih dari satu ukuran pipe
 Single terminal (e.g., telepon rumah)
 Multiple terminals (e.g. telepon., PC, dan sistem alaem)
 Device network yang digunakan pada sebuah LAN atau PBX (ISDN gateway)

Tujuan
 Tujuan pengembangan worldwide ISDN adalah
 Standardization (standarisasi)
 Transparency (transparansi)
 Separation of competitive functions (pemisahan fungsi-fungsi kompetitif)
 Leased and switched services (layanan leased dan switch)
 Cost-related tariffs (tarif yang sesuai)
 Smooth migration (migrasi yang mudah)
 Multiplexed support (dukungan multiplex)
Tujuan  Standardization
 Untuk menyediakan akses universal ke jaringan
 Memungkinkan penggantian equipment ISDN-standard dan menggunakan
protokol berlapis
 Agar supaya user memiliki pilihan equipment dari berbagai supplier
Tujuan  Transparency
 Layanan transmisi digital  indipenden terhadap konten data
 User dapat mengembangkan aplikasi dan protokol baru
 Metode enkripsi yang disediakan user dapat digunakan secara mudah dan
sederhana
Tujuan  Pemisahan Fungsi Kompetitif
 ISDN tidak menghalangi fungsi kompetitif dari fungsi standar
 Beberapa negara menawarkan beberapa layanan selain layanan dasar
 Fungsi kompetitif (e.g., videotex, electronic mail)

Tujuan  Leased and switched services


 ISDN sebaiknya menyediakan layanan leased dan switch
 Memungkinkan user menyesuaikan performance dan biaya yang harus
dikeluarkan
Tujuan  Cost-related tarrifs
 Satu jenis layanan tidak menunjang layanan lain
 Perbedaan harga berhubungan dengan biaya penyediaan secara spesifik
 Karakteristik performa dan fungsional layanan
Tujuan  Smooth migration
 Evolusi ISDN sharusnya berdampingan dengan existing equipment & layanan
 Dibutuhkan kapabilitas spesifik: pre-ISDN terminals untuk berhubungan
denganISDN, protokol inter-network, dan konvertor protokol

Tujuan  Multiplexed support


 Mendukung perangkat LAN dan PBX yang sudah ada

Nilai Guna (benefits)


 Nilai guna ISDN kepada pelanggan dapat diekspresikan dalam hal fleksibilitas
dan penghematan biaya
 Voice dan data terintegrasi berarti user tidak harus membeli banyak layanan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan layanan
 Biaya akses hanya dibayar hanya untuk satu line
 Pembelian layanan disesuaikan dengan kebutuha
 Perbedaan produk, harga, dan kemampuan equipment
 Pada rekomendasi ISDN perubahan dilakukan secara sederhana; resiko user
sangat rendah
Layanan (Services)
 Berbagai aplikasi voice dan data dimungkinkan:
 Facsimile: Fax fast-digital
 Teletex: pertuakarang yang cepat antar terminal
 Videotex: layanan retrieval information secara interaktif
 Kebanyak layanan ini dapat disediakan dengan rate transmisi 64 kbps atau
kurang. Untuk rate yang lebih tinggi B-ISDN dapat digunakan
 ISDN merupakan jaringan cerdas
 Dengan menggunakan protokol pensinyalan yang fleksibel, ISDN menyediakan
berbagai fasilitas jaringan untuk setiap layanan
Arsitektur ISDN (1)
Arsitektur ISDN (2)
 ISDN mendukung konektor fisik baru untuk user, digital subscriber line, dan
berbagai layanan transmisi
 Interface fisik menyediakan standarisasi untuk digunakan dalam jaringan
 Interface mendukung layanan basic yang terdiri dari kanal timemultiplex, 2x 64
kbps dan satu 16 kbps.

Arsitektur ISDN (3)


 Pada kedua basic dan primary service, sebuah interface digunakan antara TE dan
device pada sisi customer, dikenal sebagai NT
 Subsciber line merupakan lintasan fisik dari subscriber NT ke ISDN central
office.
Arsitektur ISDN (4)
 ISDN central office menghubungkan subscriber line ke jaringan digital,
menyediakan akses ke fasilitas transmisi lapisan bawah:
 Kemampuan Circuit-switched
 Sama dengan fasilitas yang disediakan oleh switch digital lainnya misalnya
Telkom (64 kbps)
 Kemampuan Non-switched
 Link resmi 64 kbps, rate lebih tinggi dengan B-ISDN menggunakan PVC pada
ATM
 Kemampuan Switched
 Koneksi switch kecepatan tinggi (>64 kbps) menggunakan ATM pada B-ISDN
 Kemampuan Packet-switched
 resemble layanan packet-switched yang disediakan oleh jaringan data lainnya
 Kemampuan Frame-mode
 Sebuah layanan yang mendukung frame relay
 Kemampuan Common-channel signaling
 Digunakan untuk mengontrol jaringan dan menyediakan manajemen call
Standar ISDN
 Lembaga yang menstandarisasi ISDN adalah ITU-T
 Standar ISDN pertama, G.705, pada tahun 1980.
 Set pertama spesifikasi ISDN, dikenal sebagai I-series, dipublikasikan pada tahun
1984.(awal mula pengembangan perangkat ISDN)
Defenisi ISDN (1984,1988)
“An ISDN is a network, in general evolving from a telephony IDN, that provides end-to-
end digital connectivity to support a wide range of services, including voice and non-
voice services, to which users have access by a limited set of standard multipurpose user-
network interfaces”

ISDN adalah jaringan yang merupakan hasil evolusi dari telepon IDN yang menyediakan
koneksi digital end-to-end untuk mendukung layanan yang luas, termasuk layanan voice
dan non-voice, dimana user dapat mengakses sesuai batasan-batasan interface user-
network multipurpose standar
Karakteristik ISDN Terfokus Pada Tiga Area Utama:
 Layanan yang ditawarkan kepada user sudah distandarisasi, sehingga
memungkinkan layanannya kompatible secara internasional
 Antarmuka user-network yang terstadarisasi, sehingga menjadikan terminal
equipment (TE) menjadi portable, dan mendukung (1)
 Dengan standarisasi layanan ISDN, peningkatan kebutuhan memungkinkan
ketersediaan komu user-network and network-network inter-networking, and thus to
achieve (1) and (2)
Struktur Rekomendasi I-Series
 I.100 Series-General Structure
 Serves as a general introduction to ISDN
 I.120 provides an overall description of ISDN
 I.130 introduces terminology and concepts that are used in I.200
 I.200 Series-Service Capabilities
 Specifies the services to be provided to users
 I.112-definition of the term service
 That which is offered by an Administration or RPOA to its customers to satisfy a
specific telecommunication requirement.
 Three simple ITU-T services: telegraphy, telephony, and data
 four newer ITU-T telematic services: teletex, facsimile, videotex, message

 I.300 Series-Overall Network Aspects and Functions


 – specifies how the network goes about providing services to users
 – a protocol reference model (based on OSI) is presented
 • I.400 Series-User-Network Interface
 – deals with the interface between the user and the network
 • Physical configuration
 – how ISDN functions are configured into equipment
 • Transmission rates
 – data rates and combinations of data rates to be offered to the user
 • Protocol specifications
 – protocols at OSI layers 1 through 3 that specify the user-network interaction

 I.500 Series-Internetwork Interfaces


 deals with various network issues that arises in attempting to define interfaces
between ISDN and other types of networks
 • I.600 Series-Maintenance Principles
 provides guidance for maintenance of the ISDN subscriber installation, network
portion of ISDN access, primary access
 • I.700 Series-B-ISDN Equipment Aspects
 covers functional and characteristics of ATM equipment

Terminology
 IDN  Integrated Digital Network
 LAPD  Link Access Procedure D-channel
 LAPB  Link Access Procedure B-channel
 SS7  Signaling System No. 7
 B-ISDN  Broadband ISDN
 PCM  Pulse Coded Modulation
 TDM  Time Division Multiplexing
 FDM  Frequency Division Multiplexing

You might also like