You are on page 1of 41

AD46

PT KALTIM PRIMA COAL

BUKU MANUAL

PROSEDUR PIT GEOLOGY

Disusun oleh:

S.Macmillan
22 MAY, 1992

9207025IS.TRANS
AD46

BUKU MANUAL PROSEDUR PIT GEOLOGY

DAFTAR TEMBUSAN :

P & T - Ross Rinella


- Steve Macmillian
- Peter Freyberg
- Chris Spiliopoulous
- Ridwan Sinulingga
- Supratisno

Hatari - David Gibbs


- Sri Sugeng Santoso
- Nadira Tasi

Surya - Sean Pellow


- John Le Roux
- Andaru

E-West - Paul Westcott


- Agus Dwi Susanto

Contract Pit - Glen Gorton


- Retno

Training Dept. - Untuk diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Arsip - Salinan rangkap dua

- W. J. Park

9207025IS.TRANS
AD46

DAFTAR ISI

DAFTAR FIGURE

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

1.0 PENDAHULUAN

2.0 HUBUNGAN ANTARA PIT GEOLOGIST DAN KELOMPOK LAINNYA

3.0 SEKSI MINE GEOLOGY (P&T)


3.1 Tanggung-jawab Mine Geology
3.2 Pengeboran untuk Pengembangan Tambang
3.3 Database GEODAS2
3.4 Model Komputer Geologis MINER2
3.5 Model PINANG2

4.0 PIT GEOLOGY


4.1 Tanggung-jawab PIT GEOLOGIST
4.2 Kewajiban Technical Assistant

5.0 REVIEW MEETING

6.0 INSPEKSI PIT HARIAN

7.0 IN-PIT DRILLING

8.0 COAL QUALITY SAMPLING


8.1 Sumber-sumber Data Kualitas Batubara
8.2 Channel Sampling
8.3 Auger Sampling

9.0 RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA MINGGUAN

10.0 RAPAT PRODUKSI BATUBARA MINGGUAN

11.0 PRODUKSI BATUBARA

12.0 LAPORAN PENAMBANGAN BATUBARA MINGGUAN

9207025IS.TRANS
AD46

13.0 REKONSILIASI1 BATUBARA BULANAN

14.0 KERJASAMA ANTARA PIT GEOLOGIST DAN MINE GEOLOGY

DAFTAR FIGURE

Figure 1. Hubungan Timbal-balik antara Pit Geologist dengan


Kelompok-kelompok Yang Lain.
2. Aliran Data - Pit Geology
3. Unreconciled Log Sheet
4. Geophysical Log - Natural Gamma, Density and
Caliper Logs
5. Sedimentary Log Sheet
6. Penampang Rinci Lapisan Batubara
7. GEODAS2 Coal Seam Log - Lapisan Sangatta
8. Aliran Data GEOLOG/GEODAS2/MINER2
9. Label Sampel Batubara
10. Lembar Penyerahan Sampel Batubara
11. Lembar Pemeriksaan Pit Harian
12. Penampang Melintang In-Pit Drilling
13. Laporan Penambangan Batubara Mingguan
14. Data Batubara Harian
15. Ikhtisar Batubara Bulanan
16. Laporan Rekonsiliasi Bulanan

DAFTAR TABEL
Tabel1. Daftar Rencana-rencana Geologis Pit

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kode-kode Log Lubang Bor
2. Memorandum Bulanan Pembaharuan Model MINER2
3. Kode Warna pada Pita Penanda (Flagging Tape)
4. Sistem Penomoran Sampel Batubara dan Lubang
5. Rencana Penambangan Batubara Mingguan
6. Risalah Rapat Penjadwalan Penambangan Batubara.

11
. Perbandingan dan penyesuaian

9207025IS.TRANS
AD46

1.0 PENDAHULUAN

Pit Geologist adalah staf inti dari suatu tim Pertambangan


yang terpadu. Adapun kewajiban utama dari seorang Pit
Geologist adalah sebagai berikut:

* Memberikan data kepada Personil Mine Planning and


Production mengenai kondisi-kondisi geologi yang
dijumpai di pertambangan. Data geologi harus dikompilasi
dari semua sumber yang tersedia termasuk:

- Exploration Drilling dan Mine Geology Drilling


- Database GEODAS2 dan model MINER2
- Coal core, channel and auger quality data
- In-pit Mapping dan In-pit Drilling

* Melaksanakan pemeriksaan pit harian

* Melaksanakan In-pit Drilling dengan menggunakan


production overburden drill

* Melaksanakan pengambilan sampel batubara dengan metoda


channel sampling atau auger/overburden drilling

* Membuat rencana penambangan batubara mingguan

* Melaksanakan pengendalian kualitas batubara dan


optimalisasi perolehan batubara

* Menyusun rekonsiliasi batubara bulanan

* Menghadiri Mine Planning and Production Meeting

* Meninjau status model komputer bersama-sama dengan Mine


Geology Evaluation Geologist. Mengelola arsip-arsip peta
pit

* Mengadakan koordinasi yang berkesinambungan dengan


personil-personil Pit Planning and Production, Planning
and Technical dan Coal Preparation.

9207025IS.TRANS
AD46

2.0 HUBUNGAN ANTARA PIT GEOLOGIST DENGAN KELOMPOK LAINNYA

Pit Geologist bertanggung-jawab langsung kepada Pit Technical


Superintendent. Namun, ragam tugas Pit Geology menuntut Pit
Geologist untuk melibatkan diri secara teratur dengan bagian-
bagian berikut ini (lihat Figure1) :

* Pit Short Term Mine Planning - menghadiri rapat


perencanaan tambang, menyusun rencana penambangan
batubara mingguan, memberi masukan mengenai perubahan
model dan memperbaharui arsip peta geologi.

* Pit Survey - mengatur tata-letak/hasil pengeboran in-


pit dan auger, aspek-aspek geologi (sesar, penampang
lapisan batubara dsb.)

* Pit Production - memantau penambangan overburden dan


batubara setiap hari, memberi saran mengenai aspek-aspek
geologi yang berpengaruh terhadap kegiatan penambangan
terutama ekstraksi batubara, memastikan optimalisasi
perolehan batubara.

* Pit Coordination - mengatur overburden drilling rig dan


auger drilling rig, memberi saran mengenai apakah lubang
peledakan berada di atas atau di bawah overburden atau
batubara.

* Coal Preparation Plant - memberikan sampel-sampel


batubara untuk dianalisis, mengkompilasi hasil analisis
beserta hasil produksi hariannya.

* Coal Scheduling (P&T) - mengkaji ulang kapasitas dan


kualitas batubara yang direncanakan serta menyerahkan
rencana penambangan batubara mingguan.

* Geotechnical (P&T) - memberikan saran mengenai aspek-


aspek geologi yang berpengaruh terhadap desain

9207025IS.TRANS
AD46

geoteknis, memberikan bantuan dalam program-program


geoteknis bila diperlukan.

* Mine Geology (P&T) - mengkaji ulang aspek-aspek geologi


dalam rangka penyelesaian progam-program Mine Geology
Drilling dan perbaikan model, menginformasikan kemajuan
pemboran di daerah-daerah tambang.

Aliran data antara pit geology dan bagian-bagian lainnya


diperlihatkan pada Figure 2.

3.0 SEKSI MINE GEOLOGY (P&T)

3.1 Tanggung-jawab Seksi Mine Geology

Seksi Mine Geology berada dibawah Planning and Technical


Department dan bertanggung-jawab atas hal-hal berikut:

* Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program-program


pengeboran untuk pengembangan tambang di daerah-daerah
pertambangan tertentu.

* Pemeliharaan database geologi komputer (GEODAS2)

* Pemeliharaan model-model endapan (deposit) geologi


komputer (MINER2)

* Pengadaan data geologi tambang termasuk model-model


komputer untuk Perencanaan Tambang Jangka Panjang (Mine
Planning and Coordination Section, P&T) dan Jangka
Pendek (Pit Technical Section)

* Kesinambungan komunikasi dengan Pit Geologist, personil


Geoteknik (P&T), Survey (P&T) dan laboratorium CPP.

Superintendent Mine Geology tidak memiliki tanggung-jawab


manajemen langsung dalam hal tugas-tugas Pit Geologist.
Meskipun demikian, ia tetap bertanggung-jawab atas
kelangsungan komunikasi yang baik antara personil Mine
Geology dengan Pit Geologist tersebut serta atas pelaksanaan
metoda kerja geologi yang dilakukan oleh Pit Geologist.

3.2 Pengeboran untuk Pengembangan Tambang

9207025IS.TRANS
AD46

Pengeboran eksplorasi akan dilakukan lebih dahulu pada grid


seluas 250 meter2 untuk memenuhi persyaratan Studi Kelayakan.

Pengeboran untuk pengembangan tambang (atau infill drilling)


dilakukan sebelum aktifitas penambangan dimulai guna
mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai litologi
overburden serta mengenai ketebalan, kesinambungan, struktur
dan kualitas lapisan batubara.

Pengeboran untuk pengembangan tambang biasanya dilakukan di


dalam pit atau panel tambang tertentu pada grid seluas 62,5
meter2 selama 12 bulan sebelum aktifitas penambangan
dilakukan. Pengeboran dengan jarak yang lebih rapat (dengan
spasi 20 - 30 meter) akan dilakukan sepanjang batas-batas pit
dan di daerah-daerah yang lapisan batubaranya tidak
berkesinambungan (sesar, seam washout, seam split dsb.).

Adapun data yang dihasilkan dari Mine Geology Driling adalah


sebagai berikut:

* Data dari hasil pengeboran yang dicatat oleh Rig


Geologist pada Unreconciled Drill Log Sheet (Figure 3.)

* Geophysical logging dari semua lubang bor - natural


gamma, density dan caliper (Figure 4.). Rekaman digital
data geofisika diinput langsung kedalam database GEOLOG.

* Data dari hasil pengeboran, hasil pemboran inti,


geophysical log dan survey lokasi-lokasi lubang bor
yang dipadukan oleh Rig Geologist serta korelasi lapisan
batubara yang dikaji oleh Project Geologist untuk
kemudian dimasukkan dalam Sedimentary Lithology Log
Sheet (Figure 5.) dan diinput kedalam database GEODAS2
(Bagian 3.3).

* Sampel-sampel batubara hasil pemboran inti diserahkan ke


laboratorium CPP untuk dianalisis - hasilnya diinput
langsung kedalam database GEODAS2 serta graphic log
seam section (Figure 6.).

3.3 Database GEODAS2

GEODAS2 adalah komponen database geologi dari perangkat lunak


Komputer Pertambangan Mincom. Database tersebut dikelola oleh
Mine Geology Evaluation Geologist.

9207025IS.TRANS
AD46

Data diperoleh dari hasil Eksplorasi, Mine Geology dan Pit


Geologist termasuk sumber-sumber berikut ini:

* singkapan lapisan batubara dan in-pit exposure.

* data lubang bor termasuk in-pit drilling

* data kualitas batubara dari singkapan-singkapan, lubang-


lubang bor inti dan sampel-sampel in-pit full seam
channel tetapi bukan sampel seam channel yang terpisah-
pisah serta coal auger drillhole pada batubara terbuka.

* hasil survey lokasi-lokasi sampel singkapan, lubang bor


*dan channel.

* Geophysical log yang diinput melalui komponen GEOLOG


dari perangkat lunak Mincom.

Produk-produk database GEODAS2 meliputi:

* Ikhtisar tertulis dan log grafis lubang bor serta


gambar-gambar penampang batubara yang diperlukan
(Figure 7.), termasuk geophysical log dari GEOLOG.

* Bagan-bagan statistik (grafik, histogram) yang


menyangkut kualitas batubara, ketebalan lapisan
batubara, dan parameter lainnya.

* Bagan-bagan data lubang bor serta lokasi lubang bor


dengan variabel berupa ketebalan, ketinggian, kualitas
dan yang lainnya.

* Printout lubang bor yang meliputi drill log, penampang


lapisan batubara dan sebagainya.

Masukan dan produk data GEODAS2 serta kaitannya dengan MINER2


diperlihatkan secara grafis pada Figure 8.

3.4 Model Komputer Geologi MINER2

MINER2 adalah komponen model geologi dari sistem perangkat


lunak pertambangan Mincom. Suatu model endapan tiga dimensi
dibuat berdasarkan masukan-masukan berikut ini:

* Database MINER2 yang disusun berdasarkan database


GEODAS2 yang meliputi:

- Koordinat dan ketinggian singkapan/lubang bor

9207025IS.TRANS
AD46

- Ketinggian horizon tertentu di dalam singkapan/


lubang bor termasuk tempat terjadinya pelapukan,
lapisan-lapisan terkait, sandstone washout dan
sebagainya.

- Data kualitas batubara

* Arsip-arsip peta topografi

* Luas grid point yang diusulkan (biasannya 25 meter x 25


meter). Ketinggian setiap horizon yang diusulkan
dihitung untuk setiap grid point dengan menggunakan
metoda jarak berbanding terbalik (inverse proportional
distance method).

* Jarak ekstrapolasi singkapan/lubang bor (biasanya 250


meter)

* Batas-batas geologi yang didigitisasi termasuk batas-


batas lapisan batubara (washout zone, zona batubara yang
terbakar, dsb.) serta sesar.

Produk-produk khusus dari model tersebut adalah sebagai


berikut:

* Topografi, rencana-rencana penambangan dan prasarana


dengan koordinat-koordinat lubang bor sebagaimana yang
diperlukan.

* Peta-peta ketebalan dan struktur lapisan batubara,


ketebalan overburden/ interburden, overburden ratio,
kedalaman lapisan penutup dan peta-peta kualitas serta
pasting lobang bor sebagaimana yang dibutuhkan.

* Penampang-penampang melintang

* Printout-printout cadangan overburden dan batubara.

3.5 Model PINANG2

Sebuah model tunggal telah dibuat untuk seluruh endapan


pinang (model PINANG2) yang meliputi seluruh kawasan
pertambangan KPC baik yang sudah ada maupun yang sedang
diusulkan. Sheet-sheet khusus atau sub-sub area dibuat untuk
setiap pit atau panel berdasarkan model utama guna memenuhi
tuntutan skala produk peta yang diinginkan.

9207025IS.TRANS
AD46

Peta berukuran A0 dari daerah-daerah model tertentu pada


umumnya dapat dibuat dengan skala berikut ini:

. daerah model PINANG2 - 1 : 20.000


. Masing-masing pit - 1 : 2.500
. Panel-panel atau blok-blok penambangan - 1 : 1000

Data tambahan dikumpulkan terus-menerus dari berbagai sumber


termasuk dari hasil Mine Geology Drilling dan In-pit Mapping
serta In-pit Drilling.

Model PINANG2 secara rutin diperbaharui setiap akhir bulan


dan semua pit diberitahu (Lampiran 2). Arsip-arsip rencana
geologi pit akan diperbaharui oleh Pit Geologist bila model
mengalami banyak perbaikan (Lihat Bagian 14.0).

4.0 PIT GEOLOGY

4.1 Tanggung Jawab Pit Geologist

Pit Geologist bertanggung-jawab langsung kepada Pit Technical


Superintendent dan bertanggung-jawab langsung atas
pengawasan Technical Assistant. Adapun tanggung-jawab Pit
Geologist tersebut adalah sebagai berikut:

Tugas-tugas rutin:

* Harian mengkaji ulang kegiatan Technical Assistant


(Bagian 4.2)

* Harian menghadiri Review Meeting bila diperlukan


(Bagian 5.0)

* Harian melakukan inspeksi pit dan kerjasama dengan


personil Pit Production (Bagian 6.0)

* Mingguan merencanakan dan melaksanakan In-pit Drilling


dengan menggunakan overburden drill (Bagian
7.0)

* Mingguan merencanakan dan melaksanakan coal quality


sampling (Bagian 8.0)

9207025IS.TRANS
AD46

* Mingguan menyusun rencana penambangan Batubara (Bagian


9.0)

* Mingguan menghadiri rapat perencanaan produksi (Bagian


10.0)

* Mingguan memantau ekstraksi batubara dan optimalisasi


perolehan batubara (Bagian 11.0)

* Mingguan membuat laporan produksi batubara (Bagian


12.0)

* Bulanan membuat laporan rekonsiliasi batubara (Bagian


13.0)

* Bulanan mengkaji ulang pembaharuan model komputer


dengan bagian Mine Geology dan memperbaharui
arsip-arsip peta geologi pit sebagaimana yang
diperlukan (Bagian 14.0)

Tugas-tugas Non-rutin

* Mengkaji ulang kemajuan program-program pengeboran Mine


Geology di daerah pit sebagaimana yang diperlukan
(Bagian 14.0)

* Menangani proyek-proyek khusus termasuk mengevaluasi


kandungan batubara didalam panel, blok atau daerah
penimbunan tertentu, mengkaji sumberdaya red mudstone
(batu lumpur merah), dsb.

4.2 Tugas-tugas Technical Assistant

Technical Assistant bertanggung jawab langsung kepada Pit


Geologist. Sedangkan peranan utama Technical Assistant adalah
membantu Pit Geologist dalam hal-hal berikut ini:

* In-pit Drilling

- menyusun tata-letak lokasi-lokasi lubang bor

- mengarahkan kegiatan-kegiatan pengeboran

* Coal Quality Sampling

9207025IS.TRANS
AD46

- melaksanakan Channel Sampling

- mengatur tata letak lokasi auger/overburden drill

- mengarahkan kegiatan-kegiatan pengeboran

- mengumpulkan, mengemas dan memberi label sampel-


sampel batubara (Figure 9).

- mengisi Formulir Penyerahan Sampel Batubara

- menyerahkan sampel-sampel batubara dan Formulir


Penyerahan Sampel Batubara ke Laboratorium CPP

- mengelola arsip Formulir Penyerahan Sampel Batubara

- mengelola arsip data kualitas batubara

* Produksi Batubara

- mengkaji ulang Rencana Penambangan Batubara


mingguan bersama Pit Geologist

- memantau produksi batubara, menandai batubara


bersih/kotor dengan flagging tape berwarna yang
sesuai (Lampiran 3)

- memberi saran kepada Pit Geologist dan Production


Supervisor/LH mengenai permasalahan seperti
parting yang tidak diharapkan, dasar yang
bergelombang, pengotoran yang berlebihan, atau
batubara yang terbuang, dsb.

5.0 REVIEW MEETING

Pit Geologist terlibat dalam sejumlah rapat perencanaan dan


produksi berikut ini:

* Rapat Perencanaan harian dengan Pit Technical


Superintendent untuk mengkaji ulang status kegiatan-
kegiatan yang sedang berlangsung. Rapat ini tidak selalu
bersifat resmi tetapi bisa dilakukan dalam bentuk
diskusi biasa.

* Rapat Produksi Pit Harian yang diadakan di kantor-kantor


Pit setiap pagi. Meskipun Pit Geologist tidak diwajibkan
untuk hadir, tetapi rapat tersebut memberikan kesempatan

9207025IS.TRANS
AD46

kepada Pit Geologist untuk membahas permasalahan yang


ditemukan dalam Inspeksi Pit Harian atau untuk
menyelesaikan persiapan-persiapan in-pit drilling atau
auger Drilling.

* Rapat Penjadwalan Batubara Mingguan yang diadakan setiap


hari Jum'at pagi, pukul 08.30. Pit Geologist harus
mempersiapkan Rencana Penambangan Batubara Mingguan
(Bagian 9.0) yang merupakan dasar bagi setiap pit untuk
mengajukan usulan kuantitas dan kualitas batubara
mingguan. Dalam rapat, setiap pit biasanya diwakili oleh
Coordination Superintendent. Sedangkan Pit Geologist
boleh hadir bila Coordination Superintendent
berhalangan.

* Rapat Produksi Mingguan untuk setiap pit yang biasanya


dilaksanakan setiap hari Jum'at setelah Rapat
Penjadwalan Batubara. Pit Geologist harus menghadiri
rapat ini secara rutin (Bagian 10.0).

* Review Meeting berkala antara Mine Geology dan Mine


Planning yang diadakan sebagai dasar bagi tambang-
tambang yang sedang beroperasi dan yang baru
direncanakan (Bagian 14.0)

6.0 INSPEKSI PIT HARIAN

Selama kegiatan penambangan biasa, Pit Geologist harus


melakukan inspeksi pit harian secara rutin dengan jadwal
sebagai berikut:

- Shift siang (07.00 - 08.00)

- Shift sore (15.00 - 16.00)

Selama kegiatan penambangan batubara berlangsung, inspeksi


kemungkinan perlu lebih sering dilakukan, terutama kalau ada
permasalahan yang menyangkut kualitas atau perolehan batubara
yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi geologi (lihat Bagian
11.0).

Pit Geologist harus mengisi Formulir Inspeksi Pit Harian


(Figure11) selama melakukan inspeksi harian. Sampel Formulir
Inspeksi Pit Harian yang sudah diisi dapat dilihat pada
Figure 11A. Hal-hal berikut ini harus diperhatikan:

9207025IS.TRANS
AD46

* Pit Geologist harus memberikan laporan secara rutin


kepada Superintendent/Supervisor Produksi setelah
melaksanakn inspeksi harian guna memberikan masukan
mengenai kondisi-kondisi geologi (sekalipun tidak ada
tindakan apa-apa yang perlu dilakukan oleh personil
Produksi).

* Bila ada tindakan yang perlu diambil oleh personil


Produksi, Pit Geologist harus memastikan bahwa personil
yang tepat diberitahu sesegera mungkin dan bahwa
tindakan yang dilakukan dicatat dalam Formulir Inspeksi
Pit Harian.

Kegiatan-kegiatan atau aspek-aspek geologi yang harus


dilaporkan meliputi hal-hal berikut ini:

* Sesar atau zona pergeseran - menandai lokasi,


mempersiapkan survey. Aspek-aspek struktur bisa
berpengaruh terhadap keselamatan peralatan, kestabilan
lereng dan kesinambungan batubara.

* Penampang lapisan batubara di jalanan, ramps dan


batters - mengukur bagian batubara, mengatur survey,
melakukan Channel Sampling sebagaimana diperlukan (lihat
bagian 8.2).

* Batas-batas zona pelapukan lapisan, batas-batas washout


zone dan zona batubara yang terbakar - menandai batas-
batas, mengatur hasil survey. Batas-batas ini akan
menentukan batasan produksi batubara.

* Kondisi permukaan batubara yang terbuka - memberitahu


jika ada batubara kotor atau bahan tak terpakai yang
perlu disingkirkan dari permukaan tersebut.

* Roof batubara terbuka - apakah sudah dibersihkan


sebagaimana mestinya atau peralatan yang tidak tepat
digunakan menyebabkan pengotoran atau hilangnya
batubara.

* Floor batubara - apakah batubara bersih/kotor yang


tertinggal atau peralatan yang tidak tepat yang
digunakan untuk membersihkan floor menyebabkan
pengotoran atau hilangnya batubara.

* Stockpile batubara kotor/bersih di lokasi pit - apakah


telah ditandai dengan benar (Lampiran 3).

9207025IS.TRANS
AD46

* Lubang peledakan pada overburden yang menembus lapisan


batubara serta lubang peledakan pada lapisan batubara
yang menembus bagian floor, yang belum diurug kembali.

* Mengusulkan lokasi-lokasi Mine Geology drilling, in-pit


drilling atau auger drilling atau lokasi-lokasi lubang
bor yang telah rampung, yang sedang menunggu survey.

Catatan: Pit Geologist betanggungjawab untuk melaporkan semua


kondisi geologi di atas dan harus memastikan bahwa telah
diambil tindakan. Meskipun demikian, Pit Geologist
tidak boleh memberi instruksi langsung kepada para
operator peralatan kecuali bila diminta atau demi
kepentingan keselamatan.

7.0 IN-PIT DRILLING

In-pit drilling yang menggunakan overburden blasthole


drilling rig harus dilakukan secara rutin oleh Pit Geologist.
Pengeboran biasanya dilakukan sekitar satu bench diatas
lapisan batubara (Figure 12) dan harus dilakukan geophysical
logging pada semua lubang.

In-pit drilling dirancang untuk memperoleh informasi yang


lebih rinci mengenai lapisan batubara sebelum dibuka,
terutama di daerah-daerah yang pada pengeboran Mine Geology
sebelumnya menunjukkan adanya variasi lapisan batubara yang
bisa mempengaruhi produksi.

9207025IS.TRANS
AD46

Jarak antara satu lubang bor dengan yang lainnya berkisar


antara 10 sampai 30 meter tergantung pada tingkat keragaman
lapisannya. Informasi yang harus dikumpulkan mencakup hal-hal
berikut ini:

* variasi ketebalan lapisan

* struktur lapisan termasuk sesar dan lipatan kecil

* keberadaan parting pada lapisan atau peningkatan


pemisahan lapisan

* definisi-definisi batas-batas lapisan termasuk zona


pelapukan, zona washout dan zona batubara yang terbakar

* data kualitas batubara dari sampel-sampel in-pit


drilling yang seringkali tidak dapat dipercaya akibat
kontaminasi Channel sampling atau auger sampling pada
batubara yang terbuka lebih disukai (lihat Bagian 8.0).

Data hasil in-pit drilling harus diserahkan kepada Mine


Geology untuk diinput kedalam database GEODAS2 dan model
MINER2 yang diperbaharui setiap bulan. Dengan cara ini, model
tersebut dapat dijadikan dasar rekonsiliasi batubara bulanan
yang cukup akurat (lihat Bagian 13.0)

Prosedur-prosedur yang harus diikuti untuk in-pit drilling


adalah sebagai berikut:

* Menghadiri rapat perencanaan produksi mingguan (lihat


Bagian 10.0)

* Merencanakan in-pit drilling sesuai dengan jadwal


pengupasan overburden dan pembukaan batubara.

* Mengatur overburden drilling rig dengan personil Pit


Coordination sebelum overburden blasthole drilling.

* Bersama dengan personil Pit Production, mengatur jalan


masuk ke daerah pengeboran yang diusulkan.

* Mengatur unit geophysical logging dengan personil Mine


Geology.

* Mengatur tata-letak lubang bor yang diusulkan bersama-


sama dengan Pit Survey atau Technical Assistant sesuai
keakuratan yang dibutuhkan.

9207025IS.TRANS
AD46

* Mengebor lubang-lubang sekurang-kurangnya 4 meter di


bawah dasar lapisan batubara untuk memudahkan
geophysical logging. Mempersiapkan truk air untuk
mengisi lubang sebelum dilakukan logging jika hasil
logging pada lubang yang kering kurang memuaskan.

* Menomori lubang bor setelah selesai pengeboran sesuai


dengan sistem penomoran lubang yang baku (Lampiran 4).

* Mempersiapkan personil Pit Survey untuk mengukur lobang


bor.

* Mengisi Sedimentary Lithology Log Sheet dan


menyerahkannya ke Mine Geology.

* Memasukan data kedalam Rencana Penambangan Batubara


mingguan (lihat Bagian 9.0)

* Mengelola arsip-arsip GEOLOG dan salinan-salinan


Sedimentary Lithological Log.

8.0 COAL QUALITY SAMPLING

8.1 Sumber-sumber Data Kualitas Batubara

Data kualitas batubara bisa diperoleh dari sejumlah sumber


sebagai berikut:

* Core sample hasil pengeboran Eksplorasi, Mine Geology


dan Geoteknik. Data diinput kedalam database GEODAS2 dan
model MINER2. Data tersedia dalam bentuk printout,
rencana iso-quality dan Penampang-penampang grafis.

9207025IS.TRANS
AD46

Keakuratan data tergantung pada perolehan hasil pemboran


inti. Umumnya dibutuhkan perolehan minimal 95%.
Meskipun demikian, jika GEOLOG memperlihatkan kualitas
batubara yang konsisten, perolehan yang lebih rendah
bisa diterima.

* Grab sample yang diambil dari hasil lapisan batubara


yang terbuka di dalam pit. Sampel-sampel ini biasanya
tidak mewakili dan oleh karena itu, metoda ini tidak
disarankan.

* Channel sample yang diambil dari hasil pembukaan lapisan


batubara di dalam singkapan atau pit. Bila prosedur
pengambilan sampel yang benar diikuti (lihat Bagian
8.2), metoda ini akan memberikan hasil yang sangat
akurat. Namun, proses pengambilan sampel dengan metoda
ini banyak memakan waktu dan biasanya hanya dilakukan
pada permukaan batubara saja, bukan di dalam blok
batubara itu sendiri.

* Auger sample dari hasil pengeboran blok-blok batubara


yang telah dibuka. Sampel-sampel tersebut biasanya
diambil dengan interval satu meter. Akan tetapi, bila
Mine Geology drilling atau in-pit drilling sebelumnya
memperlihatkan banyak ragam kualitas batubara, misalnya
parting, interval pengambilan sampel harus disesuaikan.
Dengan metoda ini, sampel-sampel akan lebih cepat dan
lebih mudah diperoleh karena sampel-sampel tersebut bisa
diambil diseluruh blok batubara yang telah dibuka.

8.2 Channel Sampling

Channel Sampling biasanya dilakukan oleh Technical Assistant


(lihat Bagian 4.2) di bawah pengawasan Pit Geologist. Adapun
prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

* Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang sesuai di dalam


lapisan batubara yang telah dibuka. Ada dua jenis bukaan
lapisan yang bisa ditemukan di pit, yaitu:

9207025IS.TRANS
AD46

- bukaan penuh dimana bagian roof dan floor dari


lapisan tersebut siap untuk diambil sampelnya.
Lokasi sampel seperti itu harus diberi nomor
singkapan (awalan U). Sedimentary Lithology Log
Sheet dan data kualitas akan diberikan kepada Mine
Geology untuk diinput kedalam GEODAS2.

- batubara terbuka dimana bagian roofnya telah


disingkirkan pada waktu pembersihan batubara. Data
kualitas tidak boleh langsung diinput kedalam
GEODAS karena ketebalan dan kualitas lapisannya
belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, data
tersebut bisa disertakan dalam Rencana Penambangan
Batubara mingguan karena mewakili lapisan batubara
yang akan ditambang.

* Membersihkan permukaan batubara dari bahan-bahan yang


lapuk atau kotor sebelum dilakukan pengambilan sampel.

* Memastikan bahwa permukaan yang akan diuji petik


tersebut merupakan bukaan yang khas, yakni untuk
menghindari parting yang tidak teratur, lense,
percampuran dengan tanah liat atau mineral lainnya.

* Ukuran paritan yang baku memiliki lebar 150 mm dan


kedalaman 100 mm. Untuk itu, perlu dipastikan apakah
dimensi di sepanjang paritan tersebut telah memenuhi
standar.

* Channel sample bisa berupa komposit dari dua paritan


atau lebih jika pengambilan sampel tidak dapat dilakukan
di satu lokasi. Pastikan bahwa komposit tersebut benar-
benar mewakili seluruh lapisan.

* Sebelum membuat paritan, hamparkan plastik di atas tanah


yang ada di bawah lokasi sampel untuk memudahkan
pengumpulan sampel. Hindari kontaminasi dengan bahan-
bahan di luar paritan.

* Pengambilan sampel batubara harus dilakukan pada


interval 1 meter kalau kualitasnya konsisten atau pada
interval yang berbeda-beda kalau kualitas batubaranya
tidak konsisten (berdasarkan penafsiran geologi atau
inspeksi visual).

* Di lokasi-lokasi sampel yang lapisan batubaranya utuh,


sampel-sampel roof dan floor setebal 100 mm harus
diambil secara terpisah.

9207025IS.TRANS
AD46

* Memberi label dan mengemas sampel. Kemasan tersebut


harus tertutup rapat untuk menjaga kelengasan sampel.
Penomoran paritan dan sampel harus dilakukan sesuai
dengan sistem penomoran yang baku (lihat Lampiran 4).

* Menandai lokasi-lokasi paritan dengan nomor yang jelas,


kemudian mengatur hasil survey .

* Menyerahkan sampel-sampel batubara ke laboratorium CPP.

* Mengisi Sedimentary Lithology Log Sheet untuk bagian-


bagian paritan batubara yang utuh dan, bersama-sama
dengan data kualitas, menyerahkannya ke Mine Geology
untuk diinput ke GEODAS2.

* Untuk bagian-bagian paritan batubara terbuka, data


kualitas batubara akan diproses secara manual untuk
kemudian dimasukkan kedalam Rencana Penambangan Batubara
mingguan.

* Mengelola arsip-arsip terbaru Sedimentary Litology Log


dan data kualitas batubara.

8.3 Auger Sampling

9207025IS.TRANS
AD46

Auger Sampling harus dilakukan segera setelah batubara


terbuka untuk memastikan apakah data bisa diperoleh sebelum
penambangan dilaksanakan. Data auger sample tidak boleh
diinput kedalam GEODAS2 karena belum pasti mewakili ketebalan
lapisan secara keseluruhan. Namun data tersebut bisa mewakili
lapisan yang akan ditambang dan oleh karena itu dapat
dimasukkan dalam Rencana Penambangan Batubara mingguan.

Lubang bor auger secara khusus dibuat pada grid centre 25


meter meskipun sebenarnya bisa kurang dari itu bila ada
variasi kualitas batubara yang berarti.

Prosedur auger sampling adalah sebagai berikut:

* Merencanakan auger drilling sesuai dengan jadwal


pembukaan batubara.

* Mengatur pengadaan auger drilling rig bersama-sama


dengan personil Pit Coordination sebelum melakukan coal
blasthole drilling.

* Mengatur jalan masuk ke lokasi pengeboran yang


direncanakan bersama-sama dengan personil Produksi.

* Meminta Pit Survey Assistant atau Technical Assistant


untuk mempersiapkan tata-letak lokasi pengeboran.

* Mengebor lubang, mengemas dan memberi label sampel.


Catat bila sampel terakhir terkontaminasi oleh bahan
dari floor batubara. Nomor-nomor auger hole dan sampel
harus sesuai dengan sistem penomoran yang baku (lihat
Lampiran 4).

* Menandai lubang bor dengan nomor yang jelas dan mengatur


hasil survey.

* Menyerahkan sampel-sampel batubara ke laboratorium CPP.

* Menyertakan data kualitas dalam Rencana Penambangan


Batubara mingguan (lihat Bagian 9.0).

* Mengelola arsip-arsip data kualitas batubara yang


terbaru.

Catatan: Tidak semua pit KPC memiliki auger drilling rig


batubara. Sampling untuk batubara terbuka dapat
dilakukan dengan menggunakan overburden drill meskipun
tidak semudah dengan mnggunakan auger drill.

9207025IS.TRANS
AD46

9.0 RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA MINGGUAN

Pit Geologist harus membuat Rencana Penambangan Batubara


Mingguan sebelum Kamis sore setiap minggunya. Rencana
tersebut dibuat bersama-sama dengan personil Pit Short Term
Planning dan berisi data berikut ini:

* Tabel yang memuat daftar batubara terbuka dan rencana


produksi untuk minggu berikutnya. Untuk kepentingan ini,
digunakan Weekly Coal Report Spreadsheet (Figure 13).

* Rencana yang berisi usulan produksi blok batubara untuk


minggu berikutnya.

* Penampang melintang blok batubara yang memperlihatkan


ketebalan lapisan, parting, split lapisan dan horizon
batubara bersih/kotor yang diperoleh dari Mine Geology
Drilling dan In-pit Drilling, face exposure serta
kegiatan penambangan terakhir.

* Data kualitas batubara yang diperoleh dari hasil core


sampling, channel sampling dan auger sampling dibuatkan
ikhtisarnya dan dimuat dalam penampang melintang lapisan
batubara dengan menonjolkan variasi kualitas lapisan
lateral atau horisontal.

Sampel Rencana Penambangan Batubara Mingguan dapat


dilihat dalam Lampiran 5.

Rencana Penambangan Batubara Mingguan merupakan dasar bagi


penentuan tonase dan kualitas batubara oleh setiap pit untuk
kemudian diajukan dalam Rapat Penjadwalan Penambangan
batubara pada hari Jum'at pagi. Dalam rapat ini, diatur
jadwal produksi untuk minggu tersebut yang menyangkut target
produksi, inventarisasi stockpile dan jadwal pengapalan dari
semua pit KPC. Contoh risalah rapat ini dimuat dalam Lampiran
6.

Baik Rencana Penambangan Batubara Mingguan maupun Jadwal


Produksi Batubara Mingguan, keduanya tercakup dalam Rencana
Mingguan yang dibahas dalam Rapat Perencanaan Mingguan yang
dilaksanakan setiap hari Jumat (Bagian 10.0).

9207025IS.TRANS
AD46

10.0 RAPAT PRODUKSI BATUBARA MINGGUAN

Semua pit KPC mengadakan Rapat Produksi Mingguan setiap hari


Jumat setelah Rapat Penjadwalan Penambangan Batubara. Rapat
tersebut membahas rencana produksi untuk minggu berikutnya
termasuk pre-strip, overburden removal dan dumping, coal
exposure serta rencana produksi batubara dan peledakan.
Rencana Produksi Mingguan dibahas pada rapat minggu pertama
pada setiap bulannya.

Perlu dicatat bahwa Pit Geologist harus mengikuti rapat ini


secara rutin untuk kepentingan-kepentingan berikut ini:

* Memperoleh informasi mengenai jadwal produksi untuk


minggu berikutnya (bulan itu) sehingga kebutuhan in-pit
drilling dan auger-drilling untuk minggu tersebut dapat
diketahui.

* Mempersiapkan jadwal in-pit drilling dan auger drilling.

* Memberi masukan kepada personil Produksi mengenai


Rencana Penambangan Batubara termasuk revisi usulan
jadwal produksi, kualitas batubara, kemungkinan
permasalahan yang akan timbul(parting, zona batubara
yang terbakar, batubara kotor, dsb.) serta usulan metoda
penambangan.

* Melaporkan permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan


penambangan batubara minggu sebelumnya.

9207025IS.TRANS
AD46

11.0 PRODUKSI BATUBARA

Tanggung-jawab Pit Geologist yang menyangkut daerah operasi


penambangan batubara adalah sebagai berikut:

* Mengemukakan Rencana Penambangan Batubara Mingguan dalam


Rapat Produksi Mingguan (lihat Bagian 10.0).

* Memastikan bahawa personil Produksi telah memahami


aspek-aspek geologi lapisan batubara yang akan
berpengaruh terhadap produksi batubara termasuk:

- Ketebalan lapisan batubara


- Struktur lapisan batubara
- Seam parting atau seam split
- Zona washout, zona pelapukan atau zona batubara
yang terbakar
- Horizon-horizon batubara bersih/kotor yang akan
ditambang secara selektif

* Memastikan bahwa batas-batas blok batubara telah diberi


tanda dengan jelas dan benar. Pit Geologist harus bisa
membedakan batas-batas batubara lapuk/segar dan batas
batubara terbakar/segar baik secara visual maupun
melalui auger sampling bila perlu.

* Memeriksa permukaan batubara sebelum melakukan operasi


penambangan batubara bersama-sama dengan Coal
Scheduling Engineer dan Production
Superintendent/Supervisor untuk memastikan bahwa coal
roof dan coal face telah bersih dan batas-batas bloknya
telah ditandai.

* Selama penambangan berlangsung, mengawasi kegiatan


penambangan secara teratur untuk memastikan bahwa:

- perolehan batubara bersih dimaksimalkan

- penipisan batubara ditekan seminimal mungkin

9207025IS.TRANS
AD46

- Seam parting dipisah-pisahkan dengan selektif


sebagaimana mestinya menjadi batubara kotor dan
bahan tidak terpakai

- seam floor dibersihkan

- batubara kotor ditimbun secara terpisah dari


batubara bersih

- Technical Assistant memasang tanda pada timbunan


batubara kotor (pita merah) dan floor exposure
(pita putih) sebagaimana mestinya.
Setiap permasalahan yang ditemukan harus segera dibahas
di lapangan dengan Production Supervisor/Coal Leading
Hand dan dicarikan jalan keluarnya.

* Jika kondisi-kondisi geologi yang sulit menimbulkan


masalah pada ekstraksi batubara, Pit Geologist mungkin
perlu tetap berada di lokasi sepanjang shift siang.

* Operasi-operasi penambangan yang sulit seperti


pembersihan floor atau penambangan batubara kotor yang
hanya boleh dilakukan pada siang hari. Harus dipastikan
bahwa Production Supervisor/Coal Leading Hand telah
memahami perlunya mempersiapkan operasi penambangan
batubara bersih untuk shift malam.

* Setelah kegiatan penambangan selesai, Pit Geologist


harus memeriksa permukaan batubara bersama-sama dengan
Production Superintendent/Supervisor guna memastikan
bahwa pembersihan permukaan dan floor telah dilaksanakan
dan timbunan batubara kotor/tanah buangan telah ditandai
dengan jelas.

9207025IS.TRANS
AD46

12.0 LAPORAN PENAMBANGAN BATUBARA MINGGUAN

Pit Geologist diharuskan mengisi lembar Laporan Penambangan


Batubara Mingguan (Figure 13) dan menyerahkannya kepada Pit
Technical Superintendent pada hari Senin Pagi. Sampel lembar
Laporan yang telah diisi dapat dilihat pada Figure 13A.

Data produksi batubara harian serta data kualitas batubara


diperoleh dari Lembar Data Batubara Harian (Figure 14) yang
diisi oleh Technical Assistant dari shift ke shift.

Laporan Batubara Mingguan tersebut memuat data berikut ini:

* Rencana tonase dan kualitas batubara berdasarkan Rencana


Penambangan Batubara Mingguan (bagian 9.0)

* Tonase batubara harian yang sebenarnya berdasarkan hasil


perhitungan truk produksi

* Kualitas batubara harian yang sebenarnya berdasarkan


hasil laporan kualitas batubara CPP

* Coal in-pit inventory untuk batubara bersih dan kotor


pada awal dan akhir minggu lengkap dengan jumlah
batubara yang telah ditambang untuk minggu itu

* Coal stockpile inventory untuk batubara bersih dan kotor


pada awal dan akhir minggu lengkap dengan jumlah
batubara yang telah diambil dan ditambahkan untuk minggu
itu

* Pembulatan coal in-pit inventory dan coal stockpile


inventory kedalam ribuan ton terdekat

9207025IS.TRANS
AD46

* Penonjolan hal-hal yang penting pada minggu itu dalam


kolom "komentar".

Ikhtisar Batubara Bulanan (Figure 15) yang merupakan


ringkasan laporan yang disusun berdasarkan Laporan Batubara
Bulanan harus diserahkan kepada Pit Technical Superintendent
bersama-sama dengan Laporan Rekonsiliasi Batubara Bulanan
(lihat Figure 13.0).

13.0 REKONSILIASI BATUBARA BULANAN

Pit Geologist berkewajiban untuk merekonsiliasi batubara


yang ditambang dengan batubara in-situ stiap bulannya guna
menentukan perolehan penambangan untuk setiap lapisan
batubara. Laporan tersebut juga mencakup rekonsiliasi
batubara dari awal tahun hingga saat ini (Year-to-date/YTD)
serta dari saat dimulainya proyek hingga saat ini (Project-
to-date/PTD) untuk mengetahui jumlah total batubara yang
diproduksi.

Laporan Rekonsiliasi Batubara Bulanan (Figure 16) harus


dibuat setiap bulan. Laporan tersebut harus dilampiri dengan
Ikhtisar Batubara Bulanan (Figure 15) yang berisi
perbandingan jumlah dan kualitas batubara yang sebenarnya dan
yang direncanakan. Rencana kegiatan pit yang memperlihatkan
lokasi setiap lapisan batubara yang akan ditambang juga harus
dilampirkan pada Laporan Rekonsiliasi Batubara Bulanan
tersebut.

Tonase batubara yang ditambang yang dihitung berdasarkan


survey pit dan berat muatan truk harus direkonsiliasi
terhadap tonase in-situ yang dihitung berdasarkan model
MINER2. Keakuratan relatif dari ketiga perhitungan tersebut
adalah sebagai berikut:

* Tonase batubara hasil survey dihitung dari roof dan


floor batubara yang diambil pada waktu survey
mingguan/bulanan. Saat ini, perhitungan tersebut
dilakukan dengan menggunakan sistem Microlynx tetapi
dalam waktu dekat akan diganti dengan sistem Minescape.
Tonase hasil survey harus bisa memberikan angka yang

9207025IS.TRANS
AD46

akurat untuk jumlah batubara yang ditambang tanpa


memperhitungkan jumlah batubara yang hilang akibat
pembersihan roof, floor losses atau edge losses.

* Tonase hasil perhitungan berat muatan truk juga


memperlihatkan jumlah batubara yang ditambang dan tidak
memperhitungkan jumlah batubara yang hilang selama
produksi yang diakibatkan oleh roof losses, floor
losses dan edge losses. Perhitungan dengan menggunakan
truk cenderung tidak akurat karena kesalahan orang dalam
menghitung dan perbedaan-perbedaan antara berat muatan
truk yang sebenarnya dengan faktor-faktor berat muatan
truk yang ditentukan. Kendala yang disebut terakhir
dapat diatasi segera setelah semua truk dipasangi
weightometer.

* Tonase MINER2 adalah tonase batubara in-situ yang


dijadikan bahan perbandingan tonase hasil survey dan
tonase muatan truk untuk menentukan faktor-faktor
perolehan batubara. Model komputer tersebut memiliki
keakuratan yang sama seperti drillhole data density,
keragaman ketebalan lapisan dan keakuratan batas-batas
lapisan (zona pelapukan, zona butubara yang terbakar
atau zona washout). Hal ini menunjukkan bahwa Pit
Geologi perlu melakukan In-pit Drilling tambahan di
daerah-daerah yang lapisannya bervariasi.

14.0 KERJASAMA ANTARA PIT GEOLOGIST DAN MINE GEOLOGY

Pit Geologist berkewajiban untuk menjalin kerjasama yang erat


dengan personil Mine Geology dalam hal-hal berikut ini:

* Merencanakan program-program Mine Geology Drilling di


daerah tambang.

* Memantau kemajuan program-program Mine Geology Drilling


termasuk mengkoordinasikan sarana dan prasarana
transportasi di kawasan pertambangan yang sedang
digarap.

* Mengkaji hasil-hasil setelah pelaksanaan program-


program Mine Geology Drilling selesai.

* Mengkaji hasil-hasil pembaharuan model MINER2 bulanan.

* Memperbaharui arsip-arsip perencanaan Pit Geology sesuai


dengan memo Mine Geology mengenai perubahan-perubahan
yang berarti pada model pit sewaktu dilakukan
pembaharuan bulanan. Adapun rencana-rencana yang harus

9207025IS.TRANS
AD46

dipertahankan, yang ada dalam arsip-arsip perencanaan


tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

* Mengatur agar "lembar-lembar" model khusus atau sub-sub


area dibuatkan model strukturnya oleh Mine Geology
Evaluation Geologist.

Catatan: Pit Geologist harus menguasai penggunaan GEODAS2 dan


MINER2, baik yang menggunakan terminal jarak
jauh maupun Silicon Graphic Unit, untuk
membuat rencana-rencana, penampang-penampang,
printout-printout cadangan batubara dsb.

Tabel 1.

DAFTAR PETA-PETA GEOLOGI PIT

MINER2 Skala

* Topografi (lengkap dengan lokasi-lokasi


lubang bor) 1 : 2.500

* Prasarana 1 : 2.500

* Ketebalan Lapisan Batubara (lengkap dengan


koordinat-koordinat lubang bor) untuk
semua lapisan yang layak ditambang 1 : 2.500

* Struktur roof Lapisan Batubara (lengkap


dengan koordinat-koordinat lubang bor)
untuk semua lapisan yang layak ditambang 1 : 2.500

* Struktur floor Lapisan Batubara (lengkap

9207025IS.TRANS
AD46

dengan koordinat-koordinat lubang bor)


untuk semua lapisan yang layak ditambang 1 : 2.500

* overburden : Coal Linier Ratio (lengkap


dengan lokasi-lokasi lubang bor) sampai
lapisan yang paling rendah kelayakan-
tambangnya 1 : 2.500

* Coal Isoquality Plan (lengkap dengan


koordinat-koordinat lubang bor) yang
meliputi % Moisture, % Abu dan Total % 1 : 2.500
Sulfur (adb)

* Penampang melintang (dengan spasi 100 m)


Utara-Selatan dan Timur-Barat yang 1 : 2.500
melintangi daerah tambang.

LAIN-LAIN

* Penampang Lapisan Batubara Yang Rinci dari 1 : 20


semua lubang bor inti.

LAMPIRAN 1

9207025IS.TRANS
AD46

KODE-KODE LOG LUBANG BOR

9207025IS.TRANS
AD46

LAMPIRAN 2

MEMORANDUM BULANAN PEMBAHARUAN MODEL MINER2

9207025IS.TRANS
AD46

LAMPIRAN 3

KODE WARNA PADA PITA PENANDA (FLAGGING TAPE)

BIRU : Digunakan oleh para Geologist untuk


menandai batas batubara Prima bersih.

MERAH : Digunakan oleh para Geologist untuk menandai


batas batubara kotor.

PUTIH : Digunakan untuk menghentikan penggalian. Para


operator shovel dan loader tidak boleh
menggali di daerah yang ditandai dengan
pita putih atau yang ada patok berpita
putih. Misalnya:

9207025IS.TRANS
AD46

- Para geologist akan memasang patok yang


ditandai dengan pita putih pada floor
batubara.

- Para personil pengeboran dan peledakan


bisa menggunakan pita putih di belakang
blast untuk mencegah penggalian pada
tanah yang tidak diledakan atau pada
sleeping blasthole.

- Para insinyur dan surveyor akan


menggunakan pita putih pada posisi
puncak suatu batas galian atau digging
batter.

KUNING : Digunakan oleh para geologist untuk


menandai batas batubara Pinang bersih.

MERAH JAMBU (PINK) : Hanya digunakan oleh para surveyor dan


insinyur untuk pengendalian survey (mis.
patok penggalian dan pengurugan, posisi
dump toe, dsb.)

HIJAU : Digunakan oleh geologist untuk menandai hasil


survey geologi termasuk lokasi-lokasi
in-pit hole dan auger hole, sesar, coal
seam exposure dan sebagainya.

9207025IS.TRANS
AD46

LAMPIRAN 4

SISTEM PENOMORAN SAMPEL BATUBARA DAN LUBANG

SISTEM PENOMORAN SAMPEL BATUBARA DAN LUBANG

Semua lubang bor dan channel sample harus diberi nomor dengan
menggunakan sistem penomoran yang baku. Sampel-sampel harus
dinomori secara berurutan sesuai dengan urutan lubang bornya atau

9207025IS.TRANS
AD46

paritannya, misalnya sampel nomor EW001/01 adalah sampel pertama


yang diambil dari lubang bor nomor EW001.

Penomoran lubang bor dan paritan adalah sebagai berikut:

* Lubang bor Mine Geology dan Geotechnical diberi nomor secara


berurutan, tetapi daerah tambang tempat lubang-lubang
tersebut digali tidak diperlihatkan.

Awalan yang berupa huruf tunggal digunakan untuk menunjukkan


jenis lubang bor, yaitu:

- C Cored Mine Geology Lubang bor


- F Cored Mine Geotechnical Drillhole
- R Rotary Open Hole (geophysically logged)
- N Rotary Open Hole (non-geophysically logged)
- G Power Rig Open Hole (geophysically logged)
- P Power Rig Open Hole (non-geophysically logged)
- X Lubang bor yang tidak disurvey

* Singkapan batubara dan in-pit exposure juga diberi nomor


secara berurutan dengan menggunakan awalan huruf U. Mine
Geology telah menetapkan blok-blok nomor singkapan/exposure
batubara untuk setiap pit sebagai berikut:

- Surya : U1200 - 1299


- E-West : U1300 - 1399
- Hatari : U1400 - 1499
- Contract Pit : U1500 - 1599

Catatan : Kategori ini mencakup in-pit full seam section


terukur (baik paritannya diambil sampelnya ataupun
tidak) yang akan diinput kedalam database GEODAS2,
tetapi tidak termasuk lokasi-lokasi coal quality
channel drillhole atau coal quality auger
drillhole pada batubara terbuka karena sebagian
lapisannya telah terbuang waktu membersihkan roof
batubara.

* In-pit Drillhole, Lokasi-lokasi Auger Sample dan Channel


Sample harus diberi nomor secara berurutan berdasarkan pitnya
masing-masing. Nama pit diperlihatkan dengan menggunakan
awalan dua huruf sebagai berikut:

- CN C-North
- CS C-South
- EE Surya (sebelumnya E-East)
- EW E-West
- EN E-North

9207025IS.TRANS
AD46

- HE H-East
- HN H-North
- HS H-South
- PA Pit A
- PB Pit B
- PD Pit D
- PF Pit F
- PJ Pit J
- KE K-East
- KW K-West

Catatan: Kategori ini mencakup sampel-sampel paritan pada


batubara terbuka yang tidak selalu mewakili full
seam section. Hanya in-pit drillhole yang diinput
kedalam database GEODAS karena pada lubang-lubang
itu dilakukan geophysical logging dan lubang-lubang
tersebut mewakili full seam section.

9207025IS.TRANS
AD46

LAMPIRAN 5

RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA MINGGUAN

9207025IS.TRANS
AD46

LAMPIRAN 6

RISALAH RAPAT PENJADWALAN PENAMBANGAN BATUBARA

9207025IS.TRANS
AD46

9207025IS.TRANS

You might also like