Professional Documents
Culture Documents
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN
EVALUASI KELEMBAGAAN INSTANSI PEMERINTAH.
t
Pasal
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusat
dan Instansi Pemerintah Daerah.
2. Instansi Pemerintah Pusat adalah Kementerian, Lembaga
Pemerintah Nonkementerian, Kesekretariatan Lembaga
Negara, Kesekretariatan Lembaga nonstruktural, dan
Lembaga Penyiaran Publik.
.
Pasal 2
Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah
merupakan acuan bagi instansi pemerintah dalam
melaksanakan evaluasi kelembagaan pemerintah secara
efektif dan efisien.
Pasal 3
(1) Setiap lembaga intansi pemerintah pusat wajib
melaksanakan evaluasi kelembagaan pemerintah.
(2) Lembaga instansi pemerintah daerah dapat
melaksanakan evaluasi kelembagaan instansi pemerintah
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
(3) Evaluasi kelembagaan pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan paling
singkat 3 (tiga) tahun sekali.
Pasal 4
(1) Pelaksanaan evaluasi kelembagaan instansi pemerintah
dilaksanakan oleh instansi pemerintah secara bertahap.
(2) Pelaksanaan evaluasi kelembagaan instansi pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi persiapan,
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta
laporan evaluasi.
(3) Hasil pelaksanaan evaluasi kelembagaan instansi
pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) disampaikan kepada Menteri.
(4) Menteri melaksanakan verifikasi hasil evaluasi yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah
Pasal 5
Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-5-
Pasal 6
Pada saat peraturan Menteri ini berlaku, instansi pemerintah
yang telah melaksanakan evaluasi kelembagaan berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 67 Tahun 2011 tentang
Pedoman Evaluasi Kelembagaan Pemerintah dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
Menteri ini.
Pasal 7
Pada saat peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 67 Tahun
2011 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Pemerintah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-6-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Maret 2018
ttd
ASMAN ABNUR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Maret 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memelihara rantai nilai (value chain) dalam rangka mencapai tujuan utama
secara dinamis. Dengan demikian, di dalam proses organisasi seluruh
aktivitas dan interaksi elemen-elemen organisasi harus memiliki
keselarasan (alignment) satu sama lain. Di samping itu agar kedudukan,
peran, dan fungsi masing-masing elemen sesuai dengan yang diharapkan
maka aspek tata kelola yang baik (good governance) dan kesesuaian
/kepatuhan (compliance) terhadap aturan yang disepakati harus
diperhatikan.
C. Ruang Lingkup
2. formalisasi;dan
3. sentralisasi.
Sedangkan dimensi proses organisasi mencakup 5 (lima) subdimensi,
yakni:
1. keselarasan(alignment);
2. tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance);
3. perbaikan dan peningkatan proses;
4. manajemen risiko; dan
5. teknologi informasi.
Evaluasi terhadap kedua dimensi pokok organisasi dimaksud
merupakan langkah awal untuk membangun suatu sistem evaluasi
lembaga instansi pemerintah yang dapat memotret keberadaan organisasi
pemerintah secara dinamis dalam konteks meningkatkan efektivitas
pencapaian kinerja organisasi.
-5-
BAB II
KONSEP-KONSEP DASAR
A. Pengertian Umum
a. Subdimensi Kompleksitas
Kompleksitas adalah banyaknya tingkat diferensiasi yang dilakukan
dalam pembagian kerja (division of labor). Pada umumnya organisasi
pemerintah memiliki kompleksitas yang tinggi karena beragamnya
tugas dan fungsi yang dijalankan. Kompleksitas merujuk pada tingkat
diferensiasi (pemisahan tugas-tugas) yang ada pada suatu organisasi.
Semakin kompleks organisasi, semakin dibutuhkan koordinasi,
kontrol, dan komunikasi yang efektif bagi unit-unit yang ada sehingga
para pimpinan bisa memastikan bahwa setiap unit bekerja dengan
baik. Diferensiasi atau pemisahan tugas-tugas merujuk pada tiga hal,
yaitu:
1) Diferensiasi Horisontal
Diferensiasi horisontal merupakan pemisahan tugas-tugas dalam
struktur horizontal antar unit-unit organisasi berdasarkan
perbedaan orientasi unit organisasi, tugas, fungsi, pendidikan,
keahlian dan sebagainya.Pada organisasi pemerintah, diferensiasi
horisontal dipisahkan diantaranya berdasarkan :
-6-
C. Metode Evaluasi
1. Umum
Pedoman evaluasi ini merupakan panduan dalam meninjau organisasi
berdasarkan dimensi struktur kelembagaan dan proses organisasi
pemerintah. Metode evaluasi yang digunakan dalam evaluasi adalah
survei berdasarkan kuesioner terstruktur yang disusun berdasarkan
indikator dimensi-dimensi struktur dan proses organisasi. Kuesioner
dalam hal ini digunakan sebagai instrumen dalam proses pengumpulan
data.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan multilevel,
yakni dua level (tingkatan) organisasi, yaitu pada tingkatan organisasi
tertinggi (organization wide level), dan pada tingkatan satu tingkat di
bawahnya (suborganization wide level). Dengan demikian, apabila suatu
organisasi kementerian diambil sebagai contoh, maka pengumpulan data
dilakukan melalui penyampaian satu set kuesioner kepada organisasi
kementerian untuk tingkatan organization wide level ditambah sejumlah
kuesioner yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal/Deputi untuk
tingkatan suborganization wide level yang ada di lingkungan
kementerian yang tersebut.
Setelah proses pengumpulan data di masing-masing instansi
pemerintah, dilakukan pengolahan dan analisis data yang hasilnya
disajikan sebagai bahan dasar untuk melakukan interpretasi dan
analisis keorganisasian selanjutnya.
2. Populasi, Sampel, dan Responden
Populasi dari kegiatan evaluasi kelembagaan adalah seluruh unsur
penyelenggara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau
selanjutnya disebut sebagai instansi pemerintah. Seluruh instansi
pemerintah wajib melakukan evaluasi kelembagaan melalui pengisian
satu set kuesioner yang ditetapkan di dalam pedoman ini.
Sampel untuk instansi pemerintah berupa kuesioner pada dua tingkatan
organisasi, yakni tingkatan tertinggi organisasi atau organization wide
level dan satu tingkatan di bawah tingkatan tertinggi organisasi atau
- 13 -
Organization wide Level K/L Responden adalah Tim yang dibentuk pada level
K/L
Responden pada level ini adalah Tim yang dibentuk pada masing-
Suborganization wide Level masing JPT Madya yang ada di setiap K/L.
Organization wide Level Pemerintah Responden adalah Tim yang dibentuk pada level
Daerah Pemda
Sekretariat Pimpinan
Sekretariat Daerah Dinas/Badan Perangkat Daerah
DPRD
Lainnya
Responden pada level ini adalah Tim yang dibentuk pada masing-
masing Eselon I dan Eselon II yang ada di setiap Pemda.
- 14 -
BAB III
TAHAP-TAHAP EVALUASI
Tabel 3
Jawaban Skor
STS : Sangat Tidak setuju = 1
TS : Tidak Setuju = 2
S : Setuju = 3
SS : Sangat Setuju = 4
Tabel 5
Nilai Subdimensi Komplesitas
Tabel 6
Nilai Subdimensi Formalisasi Struktur
Tabel 8
Nilai Subdimensi Keselarasan
Tabel 10
Nilai Subdimensi Perbaikan dan Peningkatan Proses
Tabel 11
Nilai Subdimensi Teknologi Informasi
Tabel 13
Perhitungan Nilai Akhir (Total), Peringkat Organisasi, dan Interpretasi
PERINGKAT KETERANGAN
Kompleksitas
100
Teknologi 80 Formalisasi
60
40
Risk 20
0 Sentrralisasi
Management
Improvement Alignment
Governance
c. Penilaian Pertanyaan Terbuka
Jawaban terhadap pertanyaan terbuka yang diberikan oleh tim
pelaksana evaluasi kelembagaan instansi pemerintah akan
diverikasi oleh tim monitoring dan verifikasi. Dalam memberikan
penilaian tersebut, tim monitoring dan verifikasi memperhatikan
kelengkapan dan kualitas jawaban serta bukti-bukti dan fakta
pendukung yang disampaikan oleh tim pelaksana evaluasi. Tabel
penilaian terlampir dalam lampiran pertanyaan.
D. Laporan Evaluasi
Laporan evaluasi kelembagaan pada dasarnya merupakan dokumen
konkrit yang secara potensial dapat dimanfaatkan bagi pengembangan
organisasi pemerintah pada masa-masa berikutnya. Laporan evaluasi
kelembagaan instansi pemerintah ini dimaksudkan sebagai salah satu
media atau alat untuk meningkatkan kinerja kelembagaan instansi
pemerintah secara bertahap, konsisten, dan berkesinambungan
berdasarkan informasi yang dimiliki.
- 24 -
Tabel 14
Tahapan pelaksanaan evaluasi kelembagaan
BAB IV
PELAKSANA EVALUASI MONITORING DAN VERIFIKASI
A. Instansi Pelaksana
Instansi yang wajib melaksanakan evaluasi kelembagaan pemerintah
terdiri dari instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
B. Penanggung Jawab
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan evaluasi kelembagaan instansi
pemerintah adalah unit organisasi yang menangani fungsi organisasi
instansi pemerintah. Apabila pada tingkatan suborganization wide instansi
pemerintah tidak memiliki unit organisasi yang menangani fungsi
organisasi maka dapat dibentuk tim adhoc yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan evaluasi.
C. Pelaksana Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan oleh tim pelaksanan evaluasi kelembagaan instansi
pemerintah yang dibentuk secara khusus guna melakukan evaluasi
berdasarkan pedoman ini.
D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan evaluasi kelembagaan instansi pemerintah
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
E. Monitoring dan Verifikasi
Kegiatan monitoring dilakukan mulai dari awal pelaksanaan kegiatan
evaluasi sampai dengan selesai untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan. Kegiatan verifikasi
dilakukan terhadap laporan hasil evaluasi kelembagaan yang disampaikan
instansi pemerintah ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokasi. Hasil verifikasi yang diperoleh tersebut menjadi hasil
akhir atau final terhadap laporan hasil evaluasi kelembagaan pemerintah
yang dilakukan instansi pemerintah.
Tujuan monitoring adalah untuk mengetahui permasalahan yang
ditimbulkan dengan dilakukannya evaluasi kelembagaan. Selain itu, untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan pelaksanaan evaluasi kelembagaan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, serta menginventarisasi dan
menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan evalusi
kelembagaan instansi pemerintah. Adapun tujuan verifikasi adalah untuk
memeriksa dan memvalidasi hasil dari evaluasi kelembagaan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah.
Instansi pemerintah yang melakukan monitoring dan verifikasi terhadap
pelaksanaan evaluasi kelembagaan instansi pemerintah adalah deputi yang
- 28 -
BAB V
PENUTUP
Pedoman Evaluasi Kelembagaan instansi Pemerintah dimaksudkan sebagai
upaya mewujudkan kelembagaan instansi pemerintah yang lebih efisien dan
efektif. Keberhasilan pelaksanaan evaluasi kelembagaan pemerintah tersebut
dipengaruhi oleh komitmen dari pimpinan instansi pemerintah pada setiap
jenjangnya.
Ketentuan lebih lanjut yang bersifat teknis dan administratif akan diatur
secara tersendiri oleh pimpinan instansi pemerintah sesuai dengan
karakteristik instansi pemerintah tersebut.
MENTERI PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI,
ttd
ASMAN ABNUR
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG
PEDOMAN EVALUASI KELEMBAGAAN INSTANSI
PEMERINTAH
MATERI PERTANYAAN
5 Pernyataan Terkait
30 Pernyataan Pilihan Ganda Manajemen Risiko
Untuk Dimensi Proses
6 Pernyataan Teknologi
Organisasi
1. Pertanyaan Essay
Pertanyaan terbuka harus diisi oleh tim pelaksana evaluasi kelembagaan
instansi pemerintah. Penilaian terhadap pertanyaan terbuka dilakukan
oleh tim monitoring dan verifikasi dengan memperhatikan tabel berikut :
-2-
a. Dimensi Struktur
Pertanyaan terkait dimensi struktur terdiri dari 6 (enam) pertanyaan,
sebagai berikut:
1. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, bagaimana
kondisi umum struktur organisasi yang ada saat ini ditinjau dari sisi:
a) Kompleksitas organisasi di dalam mengakomodir differensiasi
(keragaman) tugas dan fungsi yang ada.
b) Formalisasi sebagai suatu wujud penyeragaman atau standarisasi
terhadap berbagai ketentuan/aturan, kebijakan, strategi,
prosedur, pola koordinasi dan komunikasi, serta pembakuan
berbagai aspek penting lain di dalam organisasi.
c) Sentralisasi dalam hal kewenangan dan tanggung jawab untuk
mengambil keputusan dan kebijakan serta kewenangan dan
tanggung jawab untuk menjalankan keputusan dan kebijakan.
2. Menurut analisis dan penilaian kritis tim Saudara, sejauh mana
keterkaitan dan sinkronisasi struktur organisasi yang ada saat ini
baik dari sisi kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi dengan visi,
misi, dan strategi organisasi.
-3-
Jawaban Skor
STS : Sangat Tidak setuju =1
TS : Tidak Setuju =2
S : Setuju =3
SS : Sangat Setuju =4
a. Dimensi Struktur
1) Subdimensi Kompleksitas
2) Subdimensi Formalisasi
3) Subdimensi Sentralisasi
b. Dimensi Proses
1) Subdimensi Keselarasan
MENTERI PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI,
ttd
ASMAN ABNUR